FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI BANJARMASIN 2023 ARTIKEL KINERJA KARYAWAN Judul Artikel 1 : Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Afektif Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Kantor PT BESS Finance Cabang Semarang) Tahun : 2022 Penulis : Gerard Indira Ramadhana, Intan Ratnawati 1 Link Artikel : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/djom/article/view/36555/28102 Bahasan : Pengukuran pra-survei dilihat dari seberapa baik tingkat kecerdasan emosional karyawan dalam menghadapi krisis atau masalah dan menyelesaikan beban kerja yang berpengaruh terhadap performa kinerja karyawan. Berdasarkan hasil pra-survey, diperoleh informasi bahwa karyawan PT BESS Finance Semarang memiliki tingkat pengendalian emosi dan kecerdasan emosional yang cukup namun belum optimal. Hal ini didukung dari pernyataan manajer MSDM PT BESS Finance Semarang yang menyatakan bahwa beberapa karyawan masih belum optimal, baik dalam menghadapi krisis maupun mengendalikan diri pada beberapa situasi konflik. Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, nilai dari orang, objek, organisasi, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari variabel independen kecerdasan emosional, variabel dependen kinerja karyawan dan variabel intervening. Komitmen Afektif (Z). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap pada PT. BESS FINANCE cabang Semarang berjumlah 100 orang. Untuk data penelitian berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan memberikan pernyataan kepada karyawan tetap perusahaan yang bekerja di PT. BESS FINANCE cabang Semarang dengan skala pengukuran menggunakan skala likert, metode pengumpulan kedua dengan studi pustaka melalui jurnal, buku, literatur, atau sumber referensi lain yang berkaitan dengan penelitian. Berdasarkan hasil pembahasan dapat diperoleh sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian, variabel kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT BESS Finance Cabang Semarang. Hal ini didukung dari nilai p-values yang lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan karyawan dalam memaknai dirinya sendiri serta kecenderungan mereka untuk mengendalikan diri yang baik akan memotivasi mereka untuk memberikan kontribusi terbaik melalui peningkatan kinerja demi kemajuan perusahaan PT BESS Finance Cabang Semarang. 2. Variabel kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif di PT BESS Finance Cabang Semarang. Hal ini juga didukung dari nilai p-values yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecakapan dan kecerdasan emosional karyawan akan menumbuhkan rasa komitmen mereka terhadap perusahaan. 3. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa variabel komitmen afektif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT BESS Finance Cabang Semarang. Hal ini didukung dari nilai p-values yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga tingginya rasa komitmen karyawan terhadap perusahaan akan meningkatkan kualitas kerja karyawan secara efektif. Rasa memiliki atas perusahaan yang kuat dapat mewujudkan keterikatan emosional dan rasa tanggung jawab karyawan untuk mencapai target perusahaan secara optimal. 1. 4. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa penggunaan variabel komitmen afektif sebagai variabel intervening telah sukses memediasi variabel kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan secara tidak langsung. Sehingga tingkat kecerdasan emosional yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan kualitas kerja mereka melalui penanaman komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Judul Artikel 2 : Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu Tahun : 2020 Penulis : Abdul Halim Link Artikel : https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/ecobisma/article/view/1539 Bahasan : Kepuasan kerja karyawan PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara rata- rata sudah tergolong baik, namun terlihat terjadi penurunan kepuasan kerja pada beberapa karyawan yang menyebabkan penurunan kinerja karyawan. Turunnya kepuasan karyawan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan seperti karyawan yang malas bekerja dan malah berbincang-bincang di jam kerja. Peneliti melihat hal tersebut terjadi karena masih kurangnya pengawasan dari atasan yang mengakibatkan karyawan merasa kesulitan mengerjakan pekerjaan yang sulit sehingga kepuasannya terhadap pekerjaan menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecerdasan emosional, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu. Sampel penelitian ini berjumlah 87 orang karyawan. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data skunder menggunakan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil hipotesis parsial (uji t) menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu, dimana nilai thitung (6,235) > ttabel (1,658) dan angka signifikansi 0,000 < 0,1; kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu, dimana nilai thitung (5,593) > ttabel (1,658) dan angka signifikansi 0,000 < 0,1; dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu, dimana nilai thitung (2,994) > ttabel (1,658) dan angka signifikansi 0,004 < 0,1. Berdasarkan hasil uji hipotesis simultan (uji F) menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu. Kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi sebesar 65,4%. Sedangkan sisanya 34,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, misalnya lingkungan kerja, iklim kerja, kepemimpinan, dan lain sebagainya. Hasil dalam pembahasan sebagai berikut : 1. Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu, dimana nilai thitung (6,235) > ttabel (1,658) dan angka signifikansi 0,000 < 0,1. 2. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu, dimana nilai thitung (5,593) > ttabel (1,658) dan angka signifikansi 0,000 < 0,1. 3. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu, dimana nilai thitung (2,994) > ttabel (1,658) dan angka signifikansi 0,004 < 0,1. 4. Kecerdasan emosional, kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Kabupaten Labuhanbatu. 5. Kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi sebesar 65,4%. Sedangkan sisanya 34,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, misalnya lingkungan kerja, iklim kerja, kepemimpinan, dan lain sebagainya. Judul Artikel 3 : Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Tahun : 2021 Penulis : Angelique Tolu1 Michael Mamentu2 Wehelmina Rumawas3 Link Artikel : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jab/article/download/ 33535/31736 Bahasan : Sumberdaya manusia merupakan aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi dan harus diperhatikan dalam manajemen, karena mereka inilah yang bekerja membuat tujuan, mengadakan inovasi dan mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang baik akan mencerminkan kinerja yang baik pula. Memahami pentingnya sumber daya manusia saat ini salah satu upaya pemerintah adalah dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai di Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk memperoleh data dari 125 responden. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan software amos 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, Variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Kedua, Variabel Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Ketiga, Variabel Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja pegawai Dinasi Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Keempat, Variabel Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Kelima, Variabel Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Judul Artikel 4 : Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Tahun : 2023 Penulis : Nursiti1,Yurika Angriani2, Link Artikel : https://journals.stie-yai.ac.id/index.php/JUMPA/article/view/504 Bahasan : Berdasarkan informasi yang telah peneliti dapatkan dari beberapa karyawan PT. Bank Central Asia kantor cabang utama di Jakarta Selatan, ternyata karyawan-karyawannya masih mengalami kendala dari berbagai aspek. Pertama adalah persepsi karyawan yang menilai gaya kepemimpinan kurang baik. Beberapa pemimpin kantor cabang utama dianggap terlalu acuh dan menggampangkan suatu pekerjaan dalam menyelesaikan dedline pekerjaan. Selain itu gaya berkomunikasi dipersepsikan kurang pas dan terkesan arogan terhadap bawahannya, dan memberikan instruksi tanpa arahan lebih lanjut yang menyebabkan seringkali terjadi kesalahan dalam berkomunikasi. Kedua adalah ketidakdisiplinan dalam bekerja. Hal ini dibuktikan dengan keterlambatan beberapa karyawan datang bekerja, ketidakpastian dalam penginputan transaksi nasabah oleh karena salah memasukan kode transaksi, kurangnya pemantauan akibat kurangnya kepala bagian,dan kurangnya kecermatan dalam mengikuti instruksi pimpinan dalam bekerja berdasarkan standar operasional yang berlaku. Selanjutnya adalah lingkungan kerja yang kurang nyaman. Ketidaknyamanan tersebut oleh karena masih adanya beberapa dominasi oleh karena senioritas, menjadikan hubungan antar karyawan menjadi terhambat dan kurang. Sehingga ada jarak antara senior dan junior yang menimbulkan kesenggangan dalam berkomunikasi yang menyebabkan terganggunya sebuah pekerjaan. Oleh karena latar belakang di atas dirasakan perlu melakukan penelitian pada PT Bank Central Asia kantor cabang utama di Jakarta Selatan untuk membuktikan kebenaran dari persepsi karyawan tersebut. Dengan penelitian ini diharapkan akan diperoleh hasil yang dapat dipercaya kebenaran ilmiahnya atas persepsi karyawan tersebut untuk perbaikan kinerja cabang di waktu yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan . Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Central Asia yaitu sebanyak 420 orang dari 7 kantor cabang utama di Jakarta Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang responden dengan menggunakan metode probability sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel penelitian yang digunakan adalah gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan lingkungan kerja. Uji yang digunakan adalah uji model pengukuran (outer model), uji model struktural (inner model), dan pengaruh tidak langsung, menggunakan aplikasi smart PLS dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja. Disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Implikasi dari penelitian tersebut bahwa gaya kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin akan memberikan pengaruh atau contoh yang baik terhadap kinerja karyawan. Oleh karenanya kedisiplinan karyawan dalam bekerja perlu ditingkatkan mengingat dampak yang dirasakan sangat mempengaruhi kualitas kinerja. Selain itu lingkungan kerja yang mendukung akan membuat karyawan nyaman dan semakin meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan beberapa uji yang telah dijelaskan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Implikasi dari penelitian ini gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh kantor cabang utama yang ada di Jakarta selatan memberikan pengaruh kepada kinerja karyawan. Semakin baik gaya kepemimpinan yang diterapkan, maka karyawan akan semakin meningkatkan kinerjanya. Oleh karenanya gaya kepemimpinan perlu dipertahankan dan ditingkatkan sehingga karyawan dapat selalu meningkatkan kinerjanya. Kedisiplinan karyawan perlu ditingkatkan sehingga kinerja karyawan semakin baik seiring meningkatnya disiplin. Lingkungan kerja yang baik di dalam perusahaan menciptakan peningkatan kinerja para karyawan. Hubungan antar karyawan yang terjalin dengan baik, fasilitas dan kondisi di sekitar lingkungan kerja yang mendukung semakin membuat karyawan nyaman dan meningkat kinerjanya. Penelitian ini hanya terfokus pada karyawan BCA kantor cabang utama di Jakarta Selatan. fasilitas dan kondisi di sekitar lingkungan kerja yang mendukung maka semakin membuat karyawan nyaman dan semakin meningkatkan kinerja karyawan. Judul Artikel 5 : Pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Tahun : 2022 Penulis : Fatwa Zuhaena1, Heru Cahyo2 Link Artikel : https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI/ article/view/11737 Bahasan : Kondisi kinerja karyawan di PT. Trans Prima Indonesia Bekasi dari tahun 2017-2021 mengalami kecenderungan fluktuatif. Kinerja karyawan pada tahun 2017 sebesar 81,5 masuk dalam kategori baik, ditahun 2018 bernilai 78,6 masuk kategori baik, ditahun 2019 sebesar 78,5% masuk dalam kategori baik, pada tahun 2020 menurun menjadi 69% masuk dalam kategori cukup baik, dan ditahun 2021 kembali naik sebesar 76,5% masuk dalam kategori baik. Berdasarkan data penilaian kinerja karyawan pada tabel 1 dan tabel 2 terdapat hasil naik-turun (fluktuatif) dan menunjukan bahwa adanya permasalahan seputar kinerja karyawan,serta adanya hasil penelitian yang berbeda (gap), maka dari itu, penelitian tentang kinerja karyawan perlu untuk dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh disiplin kerja kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Trans Prima Indonesia Bekasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trans Prima Indonesia Bekasi. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 77 karyawan. Metode penelitian mengunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, disiplin kerja, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trans Prima Indonesia Bekasi. Sementara itu, lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Trans Prima Indonesia Bekasi. Temuan ini mengimplikasikan perusahaan dapat mengevaluasi kembali terkait kepemimpinannya, 2) dengan cara memberikan contoh inspiratif yang baik kepada seluruh karyawan, disiplin kerja, dan meningkan motivasi kerja karyawan Berdasarkan hasil yang telah dilakukan oleh penulis atau peneliti, tentang pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Trans Prima Indonesia Bekasi, maka dapat ditarik kesimpulan hal-hal sebagai berikut 1) kepemimpinan disiplin kerja, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Trans Prima Indonesia Bekasi. 2) Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Trans Prima Indonesia Bekasi. Temuan tersebut mengimplikasikan 1) diharapkan perusahaan dapat mengevaluasi kembali terkait kepemimpinannya, dengan cara memberikan contoh inspiratif yang baik kepada seluruh karyawan. 2) diharapkan perusahaan dapat mengevaluasi kembali disiplin kerjanya, terutama dalam hal kehadiran atau absensi agar lebih ketat lagi. 3) perusahaan dapat mengevaluasi kembali terkait motivasi karyawannya untuk dapat memberikan kesempatan kepada karyawan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki karyawan seperti pelatihan,pendidikan terhadap karyawan untuk dirinya agar dapat lebih maju Judul Artikel 6 : Pengaruh pengembangan karir dan sistem insentif terhadap kinerja karyawan Tahun : 2017 Penulis : Muh ridwan kudsi1, Sukisno Selamet Riadi2, Dirga Lestari AS3 Link Artikel : https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JURNALMANAJEMEN/ article/view/1977 Bahasan : Dari data persistensi dan produksi yang didapat dari keseluruhan karyawan maka terjadi penurunan secara signifikan. Hal ini dirasa karyawan target sangat tinggi mengingat persaingan antar baik dalam satu perusahaan asuransi maupun dengan asuransi lain sangat ketat sehingga karyawan merasa sedikit tertekan dalam mencapai sebuah target dari perusahaan. Karena adanya tekanan ini sehingga kinerja karyawan tersebut menurun hal ini dilihat dari data PT. Prudential Life Assurance yang menunjukkan di tahun 2016 jumlah karyawan yang mengalami penurunan kinerja sekitar 60 – 80 % dari total karyawan dikarenakan target tersebut tidak tercapai dan kurangnya kontrol dari pimpinan yang dikarenakan status karyawan dalam perusahaan bersifat tidak terikat Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengembangan karir dan sistem insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Prudential Life Assurance Cabang Samarinda. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengembangan karir dan sistem insentif sementara variable terikat adalah kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT Prudential Life Assurance Cabang Samarinda yang terdiri dari 65 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan karir dan sistem insentif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh Pengembangan Karir (X1) dan Sistem Insentif (X2) terhadap Kinerja karyawan yang dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada karyawan PT Prudential Life Assurance Cabang Samarinda yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka didapatkankesimpulan sebagai berikut : Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengembangan karir terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan PT Prudential Life Assurance Cabang Samarinda. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel sistem insentiif terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Prudential Life Assurance Cabang Samarinda Judul Artikel 7 : PENGARUH REWARD, PUNISHMENT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL V MANADO Tahun : 2022 Penulis : Vallery G.E Nompo1 Merinda H.Ch Pandowo2 Link Artikel : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/30754 Bahasan : Dalam peningkatan kinerja karyawan diperlukan penerapan reward dan Punihsment, dimana karyawan dengan kinerja yang baik akan mendapatkan pengharagaan, sedangkan karyawan dengan kinerja buruk akan memperoleh hukuman yang pantas guna meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. Jika tidak adanya penerapan reward maupun punishment akan berpengaruh pada perusahaan seperti misalnya banyak komplain pelanggan atau kinerja karyawan yang buruk akan terjadi, ataupun laba perusahaan menurun karena banyak pekerjaan tidak tepat waktu dan lain sebagainya. Hal ini tentu merugikan perusahaan dan tidak dapat dibiarkan terus menerus. Begitu juga dengan Disiplin Kerja, jika hal ini tidak diterapkan atau dipantau baik oleh perusahaan maka salah satu tindakan manajemen perusahaan untuk mendorong para karyawan dalam memenuhi berbagai ketentuan yang dimiliki perusahaan tidak akan terlaksanakan dengan baik dan akan sangat berpengaruh buruk bagi perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reward,punishment dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado. Pada penelitian ini, variabel bebas terdiri dari reward,punishment dan disiplin kerja. Variabel terikat adalah kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reward, Punishment, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V manado 40 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan reward,punishment dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Secara parsial hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reward berpengaruh terhadap kinerja karyawan, punishment berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari hasil analisa data sebagaimana telah ditemukan sebelumnya dapatlah disimpulkan: 1. Reward,punishment dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado. 2. Reward secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado 3. Punishment secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado 4. Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado. Judul Artikel 8 : Pengaruh Pelatihan, Pengembangan Serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT PN Tahun : 2019 Penulis : Heru Ardianto , Efan Elpanso Ekonomi & Bisnis, Manajemen Universitas Bina Darma Link Artikel : https://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica/article/view/1077/1086 Bahasan : Pengembangan karir akan memberi keuntungan bagi karyawan dan perusahaannya. Melalui program pelatihan dan pengembangan karir serta motivasi, perusahaan akan meningkatkan kinerja karyawan, menurunkan labour turn over dan meningkatkan kesempatan promosi bagi karyawan.” “Bagi karyawan sendiri, pengembangan karir dapat mendorong kesiapan diri mereka untuk menggunakan kesempatan karir yang tersedia penelitian ini dilakukan di PT PN VII Unit Tebenan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pelatihan (X1, pengembangan karir(X2 serta motivasi (X3) kerja terhadap kinerja karyaawan(Y) pada PT PN VII Unit Tebenan.” “Untuk alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda, pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis uji F (simultan), uji T (parsial), dan uji koefisien determinasi (R2).” Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Responden dalam penelitian ini yaitu 30 responden pada karyawan PT PN VII Unit Tebenan. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan, pengembangan karir serta motivasi secara silmultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai F hitung 4,442, sedangkan secara parsial pelatihan, pengembangan karir serta motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. “Dari penelitian ini R Square sebesar 0,339 yang artinya 33,9% variasi kinerja karyawan dijelaskan oleh variasi Pelatihan, Pengembangan karir serta Motivasi Kerja. Sedangkan sisanya sebesar 66,1 % yang dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini Hasil penelitian membuktikan bahwa secara individu (parsial) variabel lingkungan kerja (X1) dengan tingkat signifikasi 0,586 lebih besar daripada tingakt signifikasi () sebesar 0,05 maka terbukti lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Secara individu (parsial) variabel keselamatan kerja (X2) dengan tingkat signifikasi 0,044 lebih kecil dari tingkat signifikasi ( ) 0,05 maka terbukti keselamatan kerja memiliki pengaruh signifikan positif terhadap produktivitas karyawan. Secara simultan ( uji F) variabel lingkungan kerja dan keselamatan kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Sig pada tabel anova lebih kecil dari nilai probabilitas (Sig.) (0,032 < 0,05). Judul Artikel 9 : Pengaruh Work Family Conflcit Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Stres Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada PT. BANK BRI Cabang Kota Tidore kepulauan Tahun : 2023 Penulis : Febrianti Idris1 Abd. Wahab Hasyim2 Fadhliah M. Alhadar3 Link Artikel : https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/48612 Bahasan : Konflik peran ganda memiliki presentase yang tinggi dalam mempengaruhi kinerja karyawan yaitu: 1). Konflik karena waktu; waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan salah satu tuntutan (keluarga atau pekerjaan) yang dapat mengurangi waktu untuk menjalankan tuntutan lainnya (pekerjaan atau keluarga). Konflik ini biasanya terjadi pada karyawan Bank. Karyawan pada Bank sering melakukan jam kerja diluar jam operasional kerja dan juga sering melakukan lembur; 2). Konflik karena tekanan; konflik ini terjadi saat karyawan mengalami tekanan dari satu peran yang dapat mempengaruhi kinerja peran lainnya. Karyawan Bank yang menghadapi banyak tekanan fisik dan kelelahan; dan 3). Konflik karena perilaku; konflik ini terjadi karena adanya perilaku spesifik yang dibutuhkan antara (pekerjaan atau keluarga) sehingga membuat karyawan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan peran lainnya. seperti tindakan atau perilaku yang dilakukan karyawan Bank mungkin tidak cocok dengan perilaku yang diinginkan oleh rekan kerja ataupun keluarga. Stres kerja juga memiliki presentase yang tinggi dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stress kerja salah satunya seperti tuntutan tugas, peran, antar pribadi, struktur organisasi, kepemimpinan, dan tingkat hidup organisasi. Pada Bank BRI Kota Tidore Kepulauan terdapat karyawan yang tidak lagi memperpanjang masa kontrak kerja da ada juga yang resign dari pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konflik keluarga kerja terhadap kinerja karyawan perempuan melalui stres kerja sebagai variabel mediasi di PT. Cabang Kota Tidore Bank Kepulauan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS 29. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwaconflcit keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PT. Bank BRI Cabang Tidore Kepulaun City. Work family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja PT. Bank BRI Cabang Tidore Kepulaun City. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PT. Bank BRI Cabang Tidore Kepulaun City. Stres kerja memediasi pengaruh work family conflcit terhadap kinerja PT. Bank BRI Cabang Tidore Kepulaun City. dalam penelitian ini adalah: 1. Work family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai wanita pada PT. Bank BRI Cabang Kota Tidore Kepulauan 2. Work family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja pada PT. Bank BRI Cabang Kota Tidore Kepulauan. 3. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai wanita pada PT. Bank BRI Cabang Kota Tidore Kepulauan. 4. Stres kerja mampu memediasi pengaruh work family conflict terhadap kinerja pegawai wanita pada PT. Bank BRI Cabang Kota Tidore Kepulauan. Judul Artikel 10 : Pengaruh Beban Kerja Dan Konflik Pekerjaan-Keluarga (Work Family Conflict) Terhadap Kinerja Wanita Karir Dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Intervening (Pada Cv. Buana Tengka Garment Bangkalan) Tahun : 2021 Penulis : Mudji Kuswinarno dan Novia Indirawati Link Artikel : https://journal.trunojoyo.ac.id/eco-entrepreneur/article/view/11540 Bahasan : Dalam menghadapi era persaingan CV. Buana Tengka Garment Bangkalan harus terus berinovasi untuk memperhatikan keberlangsungan perusahaan salah satunya dengan cara membenahi kinerja, karena dengan meningkatnya kinerja karyawan maka otomatis kinerja perusahaan juga akan meningkat. Penelitian ini menganalisis pengaruh beban kerja dan konflik pekerjaan-keluarga terhadap kinerja wanita karir dengan stres kerja sebagai variabel intervening. Variabel independen pada penelitian ini yaitu beban kerja dan konflik pekerjaan-keluarga dan variabel dependennya yaitu kinerja karyawan wanita sedangkan untuk untuk variabel mediasi (Intervening) adalah stres kerja. Metode pengumpulan data dengan kuesioner dan menganalisis datanya menggunakan regresi linear berganda serta analisis jalur . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Beban Kerja secara persial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir dengan signifikan 0,000 < 0,05. Konflik Pekerjaan-Keluarga juga secara persial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir dengan nilai signifikan 0,004 < 0,05. Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05. Konflik Pekerjaan-keluarga secara persial berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja dengan nilai signifikan 0,019 < 0,05. Dan Stres Kerja secara persial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Beban Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir pada CV. Buana Tengka Garment Bangkalan dengan nilai thitung variabel beban kerja diatas -4.484 dengan tingkat signifikan 0,000< 0,05. Dengan hasil ini membuktikan bahwa beban kerja (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir (Y) CV. Buana Tengka Garment Bangkalan,Konflik Pekerjaan-Keluarga (Work Family Conflict) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir pada CV. Buana Tengka Garment Bangkalan dengan nilai thitung variabel konflik pekerjaan-keluarga (work family conflict) diatas -3.209 dengan tingkat signifikan 0,004 < 0,05. Dengan hasil ini membuktikan bahwa konflik pekerjaan-keluarga (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir (Y) CV.Buana Tengka Garment Bangkalan,Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan wanita CV. Buana Tengka Garment Bangkalan dengan nilai thitung variabel beban kerja diatas 3.054 dengan tingkat signifikan 0,005< 0,05. Dengan hasil ini membuktikan bahwa beban kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja (Z) karyawan wanita CV. Buana Tengka Garment Bangkalan,Konflik Pekerjaan- Keluarga (Work Family Conflict) berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan wanita CV. Buana Tengka Garment Bangkalan dengan nilai thitung variabel konflik pekerjaan-keluarga (work family conflict) diatas 2.504 dengan tingkat signifikan 0,019 < 0,05. Dengan hasil ini membuktikan bahwa konflik pekerjaan- keluarga (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja (Z) karyawan wanita CV. Buana Tengka Garment Bangkalan,Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir CV. Buana Tengka Garment Bangkalan dengan nilai thitung variabel stres kerja diatas -3.590 dengan tingkat signifikan 0,001 < 0,05. Dengan hasil ini membuktikan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir. Dengan hasil ini membuktikan bahwa stres kerja (Z) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja wanita karir (Y) CV. Buana Tengka Garment Bangkalan.