Anda di halaman 1dari 2

Nama : A muhammad Asrul Eka Saputra

NRP : 5001211012
Kelompok : 03
Aslab : Jhagas Hana Winaya
Judul : Plasma dan Spektometri Cahaya

1. Jelaskan tentang wujud zat plasma!


Plasma adalah salah satu dari empat wujud fisik materi yang ada di alam semesta kita, selain padat,
cair, dan gas. Zat plasma adalah substansi yang terdiri dari partikel-partikel bermuatan listrik, seperti
elektron dan ion (atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron). Sifat
dasar dari zat plasma adalah keberadaan muatan listrik yang membuatnya sangat berbeda dari tiga
wujud materi lainnya. Plasma terbentuk ketika suhu dan energi tinggi merubah atom atau molekul
menjadi partikel-partikel bermuatan, yaitu elektron dan ion. Karena muatan listrik ini, plasma bersifat
konduktif dan merespons kuat terhadap medan listrik dan magnetik.

2. Bagaimana pembentukan sumber cahaya pada lampu gas neon dan lampu gas helium?
Lampu gas neon dan lampu gas helium bekerja dengan prinsip dasar pemancaran cahaya oleh gas-gas
yang diionisasi oleh arus listrik. Ketika tegangan listrik diterapkan pada tabung lampu yang berisi gas
neon atau helium pada tekanan rendah, elektron-elektron yang terlepas dari katoda akan bertabrakan
dengan atom-atom gas tersebut, mengionisasi mereka dan memberikan energi kepada atom-atom
tersebut. Atom-atom yang telah diionisasi akan kembali ke keadaan dasar, melepaskan energi dalam
bentuk cahaya. Warna cahaya yang dihasilkan oleh lampu neon tergantung pada jenis gas, sementara
lampu helium biasanya memancarkan cahaya ultraviolet yang diubah menjadi cahaya terlihat dengan
bantuan fosfor.

3. Jelaskan proses dispersi cahaya melalui prisma!


Proses dispersi cahaya melalui prisma adalah fenomena optik yang terjadi ketika cahaya putih, yang
sebenarnya merupakan campuran dari berbagai warna, melewati prisma dan terpecah menjadi spektrum
warna yang berbeda. Apabila sebuah prisma segi empat diiris, maka akan membentuk sebuah segitiga.
Jika cahaya dilewatkan melalui prisma, maka cahaya yang meninggalkan prisma akan mengalami
penyimpangan (deviasi). Refraksi terjadi ketika cahaya melewati antarmuka antara dua medium dengan
indeks refraksi yang berbeda, dan ini mengakibatkan perubahan arah dan kecepatan cahaya. Ketika
cahaya memasuki prisma dari medium yang kurang padat seperti udara, ia akan memperlambat dan
mengalami pembelokan menuju normal permukaan prisma. Normal adalah garis tegak lurus terhadap
permukaan yang menunjukkan arah tegak lurus dari titik tempuh cahaya. Setelah mencapai batas
prisma, cahaya kembali memasuki medium yang kurang padat dan akan dipercepat kembali. Hal ini
menyebabkan cahaya kembali mengalami pembelokan sebaliknya. Pergeseran inilah yang
menyebabkan sudut datang dan sudut keluar cahaya berubah. Dengan kata lain, sudut di mana cahaya
masuk prisma lebih kecil daripada sudut di mana cahaya keluar dari prisma. Prisma memainkan peran
sentral dalam memecah cahaya putih menjadi spektrum warna yang terdiri dari berbagai panjang
gelombang. Hal ini terjadi karena cahaya berbeda memiliki panjang gelombang yang berbeda beda.
Prisma memperlambat cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek lebih banyak daripada
cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang. Akibatnya, sudut keluaran cahaya yang
berbeda-beda akan terpisah setelah melewati prisma membentuk spektrum warna.
4. Bagaimana cara menentukan indeks bias suatu prisma?
Indeks bias prisma (n) adalah perbandingan antara kecepatan cahaya dalam prisma terhadap kecepatan
cahaya dalam vakum (atau kecepatan cahaya dalam medium lain). Indeks bias ini berbeda tergantung
pada panjang gelombang cahaya yang digunakan dan sifat optik prisma. Untuk menghitung indeks bias
suatu prisma dapat menggunakan persamaan berikut.
Sudut Pembias (β): Untuk prisma segitiga ekuilateral, sudut pembias (β) adalah sudut yang dibentuk
oleh dua permukaan miring prisma yang bertemu pada sudut puncak prisma.
Sudut Deviasi (δ): sudut antara cahaya yang masuk (datang) ke prisma dan cahaya yang keluar dari
prisma setelah mengalami pembiasan. Sudut deviasi ini tergantung pada sudut datang (sudut insiden)
dan indeks bias prisma.

5. Jelaskan mengenai spektrum cahaya beserta properti fisiknya!


Spektrum cahaya adalah rentetan panjang gelombang atau warna yang membentuk cahaya yang terlihat
atau yang kita amati. Cahaya putih, seperti yang dihasilkan oleh matahari atau lampu biasa, sebenarnya
merupakan campuran dari berbagai panjang gelombang yang berbeda, dan ketika cahaya ini melewati
prisma atau pemisah lainnya, ia terpecah menjadi komponen-komponen warna yang berbeda. Ada dua
jenis utama spektrum cahaya: spektrum kontinu dan spektrum garis. Spektrum kontinu terbentuk ketika
suatu benda memancarkan cahaya pada seluruh panjang gelombang yang mungkin tanpa celah atau
pemutusan dalam spektrum. Spektrum cahaya garis adalah jenis spektrum yang terdiri dari garis-garis
cahaya cerah atau gelap pada latar belakang cahaya. Garis-garis ini muncul pada panjang gelombang
tertentu dan merupakan hasil dari transisi energi dalam atom, molekul, atau benda lainnya. Properti
spektrum cahaya melibatkan panjang gelombang dan frekuensi nya.
● Panjang Gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak berturut-turut atau dua lembah
berturut-turut dalam gelombang cahaya. Panjang gelombang diukur dalam satuan meter (m)
atau nanometer (nm) dalam konteks cahaya tampak.
● Frekuensi (ν) adalah jumlah gelombang yang melewati titik dalam satu detik. Frekuensi
diukur dalam hertz (Hz), dan ada hubungan invers antara panjang gelombang dan frekuensi: c
= λν, dimana c adalah kecepatan cahaya.

Anda mungkin juga menyukai