PENDAHULUAN
Hidrogen merupakan atom yang memiliki struktur paling sederhana, dibandingkan
dengan atom lain. Hidrogen terdiri atas 1 elektron dan 1 proton. Hidrogen banyak dijadikan
dasar bagi ilmuwan dalam mempelajari atom, karena strukturnya yang sangat sederhana,
termasuk dalam mempelajari spektrum atom. Pada tahun 1815, Prout (1785-1850)
menyarankan bahwa elemen-elemen dibuat dari hidrogen, dengan menggunakan sebagai
bukti kenyataan bahwa berat atom dari banyak elemen adalah hampir sama dengan kelipatan
dari berat atom hidrogen (Halliday dan Resnick, 1984: 855).
Spektrum emisi didapatkan dari alat yang disebut spektrometer.Terdapat
beberapa tipe spektrum emisi yaitu spektrum kontinyu dan spektrum garis. Spektrum
kontinyu dikarakterisasi oleh emisi tak terputus sepanjang panjang daerah panjang
gelombang terkait, contohnya adalah cahaya matahari yang dikenai prisma membentuk
spektrum warna menyerupai pelangi. Spektrum garis diperoleh saat bahan pengemisi
cahaya berupa atom. Emisi yang dihasilkan kemudian membentuk spektrum dengan bentuk
garis-garis berpola.
Setiap unsur memiliki bentuk spektrum yang berbeda-beda pula. Spektrum atom
hidrogen merupakan spektrum yang paling sederhana. Untuk mempelajari spektrum setiap
atom, para ilmuwan memulainya dengan mengamati spektrum sederhana yang dihasilkan
oleh transisi elektron atom hidrogen. Spektrum atom hidrogen pada materi ini termasuk
kedalam spektrum garis emisi.
DASAR TEORI
A. Percobaan Spektrum Atom Hidrogen
Percobaan untuk mengamati spektrum atom hidrogen dapat dilakukan dengan cara
memberikan tegangan listrik pada tabung sinar yang berisi gas hidrogen dengan tekanan
rendah. Apabila atom diberi energi (dalam hal ini tegangan yang diberikan pada gas
bertekanan rendah) hingga atom dalam keadaan tereksitasi, atom dapat memancarkan sinar.
Atom Hidrogen yangmengalami keadaan ini kemudian akan memancarkan sinar. Apabila
sinar dikenakan pada kisi difraksi atau prisma, sinar akan terpecah menjadi beberapa warna.
Apabila ditangkap oleh pelat film, akan terbentuk garis-garis jarang yang mengikuti pola
tertentu. Inilah yang disebut dengan spektrum hidrogen.Warna yang dapat dilihat merupakan
sebagian kecil dari spectrum emisi hidrogen. Sebagian besar spectrum tak terlihat oleh mata
karena berada pada daerah infra-merah dan ultraviolet.
Gambar 1 (a) Tabung sinar hidrogen yang diberi tegangan listrik, (b) Percobaan untuk
mengamati spektrum atom hidrogen. Sumber : 4muda.com
Dari hasil percobaan, terlihat adanya garis-garis spektrum berwarna merah, hijau,
biru, dan ungu. Masing-masing warna menunjukkan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Keempat garis warna juga memiliki jarak mengikuti pola-pola tertentu.
Gambar 2 Garis-garis spektrum yang tertangkap oleh pelat film. Tampak garis warna merah
dengan panjang gelombang 656 nm, garis warna hijau dengan panjang gelombang 486 nm,
garis warna biru dengan panjang gelombang 434 nm, dan garis warna ungu dengan panjang
gelombang 410 nm
C. Deret Spektral
Pada akhir abad ke-19 ditemukan bahwa panjang gelombang yang terdapat pada
struktur atomik jatuh pada kumpulan tertentu yang disebut dengan deret spektral (Beiser,
1987: 138). Panjang gelombang dalam setiap deret dapat dispesifikasikan dengan rumus
empiris sederhana yang memiliki kemiripan dengan hasil percobaan yang sebenarnya. Para
ilmuwan banyak menemukan deret-deret spektral atom hidrogen, dengan daerah spektrum
berbeda-beda, seperti di spektrum ultraviolet (UV), spektrum tampak (visible), dan spektrum
inframerah.
ℎ𝑐 1 1
ℎ𝜐 = = 𝑅𝑐ℎ ( 2 − 2 )
𝜆 𝑛𝑓 𝑛𝑖
Bohr memandang foton ℎ𝜐 berasal dari elektron berpindah dari keadaan awal dengan
energi 𝐸𝑛𝑖 = −𝑅𝑐ℎ/𝑛𝑖 2 ke keadaan akhir dengan energi 𝐸𝑛𝑓 = −𝑅𝑐ℎ/𝑛𝑓 2 , sehingga foton
yang dipancarkan membawa energi sebesar ℎ𝜐. Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan
bahwa tingkat-tingkat energi atom hidrogen harus memenuhi :
𝐸𝑛 = −𝑅𝑐ℎ/𝑛2
Energi terendah, yaitu pada keadaan dasar haruslah sama dengan
𝐸1 = −𝑅𝑐ℎ = (1,09678 × 10−7 )(3 × 108 )(6,625 × 10−34 ) 𝐽 = −13,6 𝑒𝑉
Jadi, tingkat-tingkat energi atom hidrogen dapat dituliskan
13,6
𝐸𝑛 = − 𝑒𝑉
𝑛2
Untuk berbagai harga n tingkat energi atom hidrogen digambarkan pada gambar 6.
Tampak bahwa deret Balmer disebabkan oleh transisi ke tingkat n = 2, dan deret Lyman ke
tingkat dasar n = 1.
Gambar 6 Diagram tingkat energi untuk atom hidrogen yang memperlihatkan bilangan
kuantum n untuk setiap tingkat dan beberapa transisi yang muncul di dalam spektrum
tersebut.
Pada diagram pada gambar 6, terlihat bahwa energi pada tingkat dasar adalah sebesar
13,6 eV. Nilai dari semua tingkat energi bernilai negatif. Hal ini mengartikan bahwa elektron
tidak memiliki energi cukup untuk melarikan diri dari atom. Tingkat energi yang terendah
disebut keadaan dasar dari atom (13,6 eV). Ketika bilangan kuantum n bertambah, energi 𝐸𝑛
yang bersesuaian mendekati nol. Dalam limit ∞, energi akan bernilai nol, dan elektron tidak
lagi terikat pada inti untuk membentuk atom.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, A. (1987). Konsep Fisika Modern (4th ed.). (T. H. Liong, Trans.) Jakarta: Erlangga.
Halliday, D., & Resnick, R. (1970). Fundamental of PHYSICS & PHYSICS Parts I & II. New
York: John Wiley & Sons, Inc.
Halliday, D., & Resnick, R. (1984). FISIKA (3rd ed., Vol. 2). (P. Silaban, & E. Sucipto,
Trans.) Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. (1989). IKATAN KIMIA. Yogyakarta: -.
Sukardjo. (1989). KIMIA FISIKA. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Sutrisno. (1989). FISIKA DASAR. Bandung: ITB.