Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Teks Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi adalah teks berisi cerita yang didasarkan pada imajinasi penulis. Oleh
karena itu, segala sesuatu yang diceritakan di dalamnya tidak terjadi di dunia nyata. Bahkan,
imajinasi penulis dalam teks cerita fantasi bisa jadi tidak dapat diterima logika atau tidak masuk
akal.

Cerita fantasi sendiri merupakan cerita fiksi yang bergenre fantasi, yakni dunia imajinatif yang
diciptakan oleh penulis. Dalam teks cerita fantasi, segala hal yang tidak mungkin dapat
diwujudkan oleh penulis menjadi sebuah cerita yang utuh. Tokoh dan latar yang ada dalam cerita
fantasi juga murni merupakan karangan penulis yang bisa jadi berdasarkan kejadian asli di dunia
nyata, tetapi disertai modifikasi.

Salah satu contoh teks cerita fantasi yang sangat populer adalah novel Harry Potter karya J.
K. Rowling. Novel yang terdiri atas tujuh seri ini berkisah tentang petualangan seorang penyihir
remaja bernama Harry Potter bersama dua sahabatnya, yaitu Ronald Bilius Weasley dan
Hermione Jean Granger yang merupakan pelajar di Sekolah Sihir Hogwarts.

Unsur-Unsur Teks Cerita Fantasi

Terdapat beberapa unsur yang dapat ditemukan pada setiap teks cerita fantasi, di antaranya
adalah sebagai berikut.

1. Mengandung keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan

Teks cerita fantasi ditulis dengan ide cerita berdasarkan imajinasi yang tidak terbatas. Umumnya,
pada teks cerita fantasi kerap ditemukan unsur keajaiban, keanehan, kemisteriusan, ataupun hal-
hal lainnya yang bersifat gaib atau tidak nyata, serta tidak masuk akal.

Baca juga: Contoh Teks Drama beserta Unsur, Ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan

2. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Berbeda dengan cerita biasa, cerita bergenre fantasi umumnya akan menggunakan berbagai
macam latar bahkan hingga melintasi ruang dan waktu. Misalnya, latar ruang angkasa, kerajaan
bawah laut, atau dunia multiverse.

3. Tokoh unik (memiliki kesaktian)

Tokoh dalam teks cerita fantasi biasanya memiliki keunikan tersendiri, seperti memiliki
kesaktian, superpower, atau kekuatan sihir. Selain itu, ada juga teks cerita fantasi yang
karakternya merupakan makhluk selain manusia, seperti putri duyung, manusia setengah kuda,
manusia bersayap kupu-kupu, alien, dan lain sebagainya.

4. Bersifat fiksi

Karena ceritanya yang pure imagination, maka teks cerita fantasi tergolong dalam teks yang
bersifat fiksi alias merupakan karangan penulis dan tidak terjadi di dunia nyata.
Struktur Teks Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi memiliki struktur yang perlu kamu tahu agar dapat mempermudah kamu
ketika membedah teks tersebut. Struktur teks cerita fantasi terdiri atas:

1. Orientasi

Orientasi adalah struktur awal atau pembuka dalam teks cerita fantasi. Bagian orientasi berisi
pengenalan tokoh, latar, karakter atau watak tokoh, serta pengenalan konflik awal kepada
pembaca.

2. Komplikasi

Pada bagian komplikasi, konflik atau masalah dalam cerita mulai banyak bermunculan dan
mencapai puncaknya (klimaks). Bagian ini biasanya berisi hubungan sebab-akibat sehingga
muncul permasalahan satu per satu hingga masalah-masalah tersebut mencapai klimaks.

3. Resolusi

Bagian resolusi merupakan bagian akhir dalam cerita fantasi. Bagian ini berisi penyelesaian dari
masalah atau konflik yang muncul pada bagian komplikasi.

Jenis-Jenis Teks Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi memiliki beberapa jenis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jenis-
jenis teks cerita fantasi antara lain yaitu sebagai berikut.

1. Jenis Teks Cerita Fantasi Berdasarkan Kesesuaian dengan Kehidupan Nyata

Berdasarkan tingkat kesesuaiannya dengan dunia atau kehidupan nyata, teks cerita fantasi dibagi
menjadi dua macam, yaitu cerita fantasi total dan cerita fantasi irisan.

a. Cerita Fantasi Total

Pada cerita fantasi total, tokoh, latar, ide cerita, bahkan semua unsur di dalamnya merupakan
fantasi sepenuhnya dan tidak ada campuran kejadian dunia nyata di dalamnya. Misalnya, cerita
tentang alien yang berlatar tempat di suatu planet asing.

b. Cerita Fantasi Irisan

Pada cerita fantasi irisan, masih terdapat unsur di dalamnya yang merupakan campuran antara
kejadian dunia nyata dengan fantasi. Misalnya, cerita tentang putri salju dan tujuh kurcaci yang
mengambil latar tempat di hutan. Hutan di sini merupakan unsur irisan yang masih terjadi di
dunia nyata.
2. Jenis Teks Cerita Fantasi Berdasarkan Latar Cerita

Berdasarkan latar ceritanya, teks cerita fantasi dibagi menjadi dua macam, yaitu cerita fantasi
sezaman dan cerita fantasi lintas waktu.

a. Cerita Fantasi Sezaman

Cerita fantasi sezaman merupakan cerita fantasi yang hanya menggunakan satu latar waktu saja.
Misalnya, latar waktu masa kini, masa lampau, atau masa depan.

b. Cerita Fantasi Lintas Waktu

Cerita fantasi lintas waktu merupakan cerita fantasi yang menggunakan dua atau lebih latar
waktu yang berbeda. Misalnya, penulis menggunakan latar waktu masa lampau dan masa kini
dalam satu rangkaian cerita.

Unsur Intrinsik Teks Cerita Fantasi

1. Tema

Tema merupakan ide yang paling mendasar dan menjadi acuan buat mengembangkan suatu
cerita.

2. Alur

Alur merupakan jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa – peristiwa yang tersusun dan saling
berkaitan satu sama lain.

3. Tokoh

Tokoh merupakan karakter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.

4. Latar

Latar merupakan tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.

6. Amanat

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang sebuah cerita fantasi yang ada
didalam cerita dan juga tokoh.
Majas Sarkasme

Majas sarkasme adalah majas yang masih dalam kategori majas sindiran.

Sarkasme menurut KBBI adalah kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain atau
mencemooh orang lain.

Selain itu, sarkasme juga biasa disampaikan dengan ungkapan yang bermakna sebaliknya.

Majas ini akan terdengar seperti memuji, namun sebenarnya bermakna sebaliknya.

Jadi kosakata yang digunakan pada majas sarkasme ini bisa berupa kata-kata hinaan untuk
mengungkapkan rasa marah atau kesal.

Ciri-ciri Majas Sarkasme

Tidak jauh berbeda dari penjelasan sebelumnya, berikut akan beberapa ciri-ciri dari majas
sarkasme.

- Bertujuan untuk menyakiti perasaan pendengar atau pembaca.

- Tidak selalu digunakan untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya.

- Bersifat emosional terhadap suatu hal.

- Pasif agresif, sehingga tidak terlihat menyerang pembaca padahal sebaliknya.

Setelah memahami ciri-ciri tersebut mari simak beberapa contoh majas sarkasme berikut.

Melalui contoh ini, teman-teman bisa mengamati jenis majas ini dan bisa membuatnya sendiri.

Contoh Majas Sarkasme

1. Percuma sekolah tinggi, kalau pada orang tua saja tidak tahu hormat.

2. Aroma makanannya tidak menarik hingga membuatku takut untuk menyantapnya.

3. Hati orang itu sudah sekeras batu, mau melihat orang sedih hingga menangis darah, ia tidak
akan pernah perduli.

4. Benar-benar tidak punya hati, sudah dibantu sampai sukses justru tidak pernah mengucap
terima kasih.

5. Kau itu cuma bisa berbicara berbusa-busa, tapi tidak pernah bisa berbuat apapun.

6. Jika mau jatuh, ya pergi saja sendiri jangan bawa-bawang orang lain!

7. Berapa banyak lagi omong kosong yang mau kau bicarakan dengan orang-orang?

8. Bahkan kedelai saja tidak akan jatuh ke lubang yang sama, sedang kamu justru berjalan ke
lubang yang sama terus.

9. Kamu masih sama saja, mulutmu selalu berbisa seperti ular!

10. Dasar tidak tahu malu! Sudah terlihat berbuat salah, masih saja mau jadi pemimpin
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai