Anda di halaman 1dari 3

KOHESI DAN KOHERENSI

Kohesi yaitu kesatuan dan Koherensi yaitu kerunutan, baik dalam paragraf maupun dalam
karangan yang utuh.
Kohesi bisa diartikan bahwa dalam paragraf tersebut harus mengandung kesatuan gagasan
yang sama. Hal tersbut ditandai dengan penggunaan kehadiran kata – kata yang mengikat
antara bagian satu dengan bagian yang lainnya.
Penanda – penanda Kohesi
1) Penambahan
Masyarakat yang seharusnya percaya pada stakeholder, kini tak lagi percaya
sepenuhnya karena terinfeksi maraknya berita korupsi yang sedang merajalela. Selain
itu, para stakeholder yang bersih dari korupsi pun tak luput dari pencitraan buruk dari
masyarakat.
2) Pengulangan
Kengerian yang ditimbulkan oleh bom atom di Hirosima mengajarkan banyak hal.
Bencana dan kerusakan yang ditimbulkan seharusnya mengajarkan kepada manusia,
tak seharusnya ada lagi peperangan.
3) Kata Ganti
Tono memberikan keterangan selama tujuh jam. Ia diminta menjelaskan seputar
mekanisme terbitnya pendapat dan sikap kegamaan dari lembaga yang dipimpinnya.
Perbedaan fatwa dan pendapat kegamaan juga disinggung dalam agenda pemerikaan
kali ini.
4) Persamaan Kata / Sinonim
Tapi Tono meminta Joko tetap waspada mengawasi jalan, sementara ia akan
menggoyangkan batang jambu agar buahnya berjatuhan meski dalam hatinya tak tega
melihat Tono sampai berkeringat dingin karena batang itu sangat kokoh.
5) Umum Khusus
Buku itu terdiri dari tujuh bab. Setiap bab terdiri pula dari sejumlah pasal. Setiap
pasal terdiri dari beberapa paragraf.
6) Urutan
Disebabkan oleh dua hal. Pertama ..... kedua.....
7) Contoh
Memberikan contoh setelah menjelaskan pada awal paragraf.
8) Konjungsi
Bahwa, dan, untuk, namun, kemudian, saat, dll.
Kohesi adalah keterkaitan antarunsur dalam struktur teks yang ditandai dengan
konjungsi, pengulangan, penyulihan, dan pelesapan.
Jika membuat sesuatu pasti kita membutuhkan suatu alat, sama halnya dengan ketika
kita akan membuat suatu wacana atau paragraf pasti membutuhkan suatu alat.
 Konjungsi atau kata hubung yakni kata hubung, oleh karna itu, akan tetapi,
jadi, lalu, kemudian, dll.
Contoh ; gambar – gambar ini tak bisa dibilang jelek. Namun, harus ditinjau ulang
karena tidak sesuai dengan ketentuan.
Beri tanda koma setelah tanda hubung
 Pengulangan kata atau frasa biasanya diikuti dengan penambahan, kata ganti,
petunjuk dan perubahan.
Contoh ; Pak Tono sangat rajin. Hampir setiap hari, Pak Tono pergi kesawah.
Petani yang dikenal ramah itu bekerja dengan sepenuh hati.
 Penyulihan orang atau benda/ kata ganti
Contoh ; Joko adalah siswa yang teladan. Ia selalu datang tepat waktu. Kebiasaan
itu membuatnya punya banyak waktu untuk menyiapkan mental menghadapi
pelajaran.
 Pelesapan/penghilangkan yang tidak perlu atau peniadaan sebagian kalimat
yang sudah terwakili dari kalimat sebelumnya.
Contoh ; pandangan ibu sudah buram. (pandangan ibu sudah) Tak jelas lagi

Koherensi adalah hubungan logis antara kalimat dalam satu paragraf.


Jadi ini berkaitan dengan urutan tiap kalimat dan kalimat – kalimat itu terhubung.
Paragraf Kohesif belum tentu koheren
Paragarf yang tampaknya memiliki kesatuan alias kohesi namun tata kalimatnya tidak
padu atau tidak memiliki kohersensi.
Contoh ; budi lapar. Ia sedang dalam perjalanan ke kantor. Kantor budi bergerak di
bidang perdagangan. Ini kalimat kohesif namun tidak koheren.
Contoh ; Budi Merasa lapar. Ia mencari warung nasi. Terlihat lebuh
berkesinambungan.

Hiponim ; Bagian Khusus dan Umum dari makna kata


Kolokasi ; yakni penanda hubungan antarkata yang mencerminkan lingkungan atau
bidang yang sama
contoh; Soleh bekerja sebagai seorang wartawan. Dia melihat Jakarta sebagai tempat yang
menarik untuk diberitakan. Tulisan-tulisan Soleh sering terpampang pada halaman
depan surat kabar nasional.

Wartawan, berita, dan surat kabar merupakan tiga kata yang saling berkolokasi sehingga
mampu membuat wacana semakin padu.

Anda mungkin juga menyukai