Anda di halaman 1dari 22

Nama : M. Fadhil Andrean F.

NIM : 03031281823028

Kelas B Kampus Indralaya

 Bagian Setup dan Solution


1. Buka aplikasi ANSYS, pilih setup

2. Layar akan tampak tampilan seperti berikut, klik OK


3. Klik bagian Scale pada general dan pastikan jika bahwa scale terisi seperti dibawah ini,
klik OK

4. Klik bagian Models, lalu pilih pada bagian energy kemudian klik edit dan centang energy
equation, klik OK
5. Pilih bagian viscous, klik edit dan pilih k-epsilon (2egn) pada bagian model dengan
standard sesuai pada gambar dibawah, klik OK

6. Pilih bagian species, klik edit. Pilih model : species transport, Reactions : Volumetric,
Mixture Material : diesel-air, Turbulance-Chemestry Interaction : Eddy-Dissipation, klik
OK
7. Pada Material, klik edit/create, pilih reaction, lalu sesuaikan dengan data digambar bawah
ini, klik OK, lalu klik change/create

8. Bagian Boundary Condition. Pilih inlet_air lalu klik edit, velocity magnitude : 0.6,
specification method diubah menjadi Intensity and Hydraulic Diameter. Isi turbulent
Intensity : 10% dan hydraulic diameter : 4 m. Pada bagian thermal, temperatur : 313 K.
Pada bagian species, mass fraction O2 : 0,23; klik OK.
9. Pilih inlet_diesel. Klik edit. velocity magnitude : 90 m/s. Specification Method diubah
menjadi Intensity and Hydraulic Diameter. Isi turbulent Intensity : 10%, hydraulic
diameter : 0,01 m. Pada bagian thermal, temperatur : 313 K. Pada bagian species, mass
fraction c10h22 : 1 klik OK.
10. Pilih Outlet. klik edit. Specification Method diubah menjadi Intensity and Hydraulic
Diameter. Isi turbulent Intensity : 10%, hydraulic diameter : 0,45 m. Pada bagian thermal,
temperatur : 313 K. Pada bagian species, mass fraction O2 : 0.28. klik OK
11. Pilih reaction_wall. Klik edit, pada bagian thermal, thermal condition diubah menjadi
temperature, temperature : 313 K. Klik OK.

12. Pilih nozzle_wall. Klik Edit, pada bagian thermal, pastikan memiliki kondisi seperti
gambar dibawah
13. Pada bagian Solutions, pilih solution methods. Pada bagian Scheme diubah menjadi
coupled. Lalu centang bagian pseudo transient.

14. Pilih Solution Control, Density : 0.25, klik advanced, pilih expert lalu sesuaikan seperti
pada gambar berikut
15. Bagian monitor, klik edit dan pastikan seluruh plot tercentang, klik OK

16. Bagian Solution Initialization, klik initialize.

17. Bagian run calculation, isi sesuai dengan gambar dibawah ini lalu calculate dan tunggu
hingga “calculate complete”
18. Save Project
 Bagian Result
1. Pada Results, bagian Report, pilih fluxes, klik set up, pilih Total sensible heat transfer
rate, pilih semua Boundaries, klik computes, lalu close.

2. Bagian graphics and animations, pilih contours, klik set up, centang bagian filled,
pressure diubah menjadi temperature dan static temperature, lalu klik display.
3. Bagian graphics and animations, pilih Vector, klik set up, scale : 0,01, klik vector option.
Lalu klik fixed length, apply dan klik display.

4. Bagian graphic and animation, pilih contour, klik set up, lalu pilih species dan mass
fraction of c10h22, co2,o2, dan h2o secara berurutan lalu klik display.

Untuk c10h22
Untuk co2

Untuk o2
Untuk h2o

5. Temperatur keluar rata-rata dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut. Bagian report,
pilih surface integral, klik set up, pada report type pilih mass weighted average, pada
Field Variable pilih temperature dan static temperature, pada surface pilih outlet,
compute.
6. Kecepatan keluar rata-rata dapat dihitung dengan langkah berikut. Bagian report, pilih
surface integral, klik set up, pada report type pilih mass weighted average, pada Field
Variable pilih velocity dan velocity magnitude, pilih outlet pada surface, compute.

7. Prediksi NOx dapat dilakukan menggunakan langkah berikut: bagian model, pilih NOx,
klik edit, centang thermal NOx dan prompt NOx, pilih c10h22 pada fuel species
8. Bagian turbulence interaction mode, pilih temperature pada PDF mode, PDF points diisi
dengan nilai 20 points. Pada temperature variance.pilih transported. Lalu, pilih partial
equilibrium pada [O] model dalam formation model parameter pada tab thermal

9. Bagian prompt, diisi dengan nilai 0,76 pada equivalence ratio, lalu klik apply
10. Bagian solution control, pilih equation, pilih poluttant no dan temperature variance , klik
OK

11. Pada bagian relaxation factor, diisi dengan nilai 1 untuk poluttant no dan temperature
variance
12. Lalu, klik advanced, pada time scale factor diisi dengan nilai 10 untuk poluttant no dan
temperature variance. klik OK

13. Klik monitor, pilih residual, klik edit, pastikan data terisi seperti gambar dibawah.
14. Lakukan calculation dengan 25 iterasi hingga konvergen, klik oke setelah proses
calculation complete

15. Jika diinginkan hasil ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilakukan dengan langkah
berikut: bagian graphics and animation, pilih contour, klik set up, matikan centang untuk
filled pada option, pilih NOx dan mass fraction of pollutant no pada contour of, lalu klik
display.
16. Menghitung mass fraction NOx keluar rata-rata dapat digunakan langkah berikut: Bagian
report, pilih surface integral, klik set up, pada report type pilih mass weighted average,
pada Field Variable pilih Nox dan Mass fraction of Polittant no, pilih outlet pada surface,
compute.

17. Save Project

Anda mungkin juga menyukai