Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alberto Evan Argya

NRP : 09311940000055

Isu-Isu Keberlanjutan di Jakarta Selatan


Jakarta Selatan adalah bagian dari kota megapolitan yang berbagai macam
masyarakatnya. Dengan adanya kemajemukan masyarakat Jakarta, Kota ini juga punya
berbagai macam isu sustainability atau disebut masalah hidup keberlanjutan. Yang jadi
masalah yakni kesenjangan sosial dan lingkungan alamnya. Kesenjangan sosial dan masalah
lingkungan di Jakarta Selatan bisa dilihat secara langsung, yakni di perbatasan Jakarta
Selatan dengan Depok yang dimana suasana lingkungan yang sangat kumuh dan hidup sosial
masyarakat yang miskin dibandingkan dengan daerah sekitar.
Dilansir dari Web Geo Times penyebab utama nya ialah banyak orang Betawi asli
yang terpinggirkan akibat penjualan tanah yang besar-besaran untuk mengadakan pesta.
Setelah pesta uang tersebut telah habis dan tidak ada investasi yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Maka dari itu pemerintah DKI Jakarta membangun rusunawa
sebagai solusi mengurangi pemukiman padat penduduk. Di Jakarta Selatan sendiri
mempunyai rusanawa baru yakni di daerah Pasar Rumput. Untuk warga yang terkena dampak
penataan daerah kumuh tidak dikenakan biaya sewa.

Rusunawa Pasar Rumput yang menjadi tempat tinggal


yang terkena gusur
Masalah lainnya dalam hidup berkelanjutan di Jakarta Selatan adalah pergaulan bebas
yang menjadi hal lumrah untuk anak-anak remaja. Pergaulan bebas meliputi seks diluar
nikah, meminum alcohol dibawah minimum usia yang ada, dan membuat geng yang
bertujuan untuk membuat kerusuhan di masyarakat. Di twitter pun ada akun yang
menyebarkan foto telanjang dan video seks bebas dari siswa dan siswi SMA Jakarta Selatan.
Dilansir dari Jurnal Ilmiah Bidan (Tirtawati, 2015) menemukan hasil penelitian yang tidak
terduga bahwa sebanyak 18.3% remaja siswa SMP dan SMA di Jakarta Selatan.

Contoh akun sosial media yang menyediakan foto


telanjang siswi SMA Jakarta Selatan

Keresahan tersebut sudah ada tindakan represif dan preventif dari masyarakat Jakarta
Selatan, yakni pendidikan tentang seks, sanksi sosial berupa gossip yang tidak mengenakan,
dan pemblokiran akun sosial media yang mengandung unsur pornografi. Menurut saya untuk
mengatasi hal tersebut yakni memberikan rasa aman kepada perempuan agar tidak terjadi dari
hal-hal pornografi.

Anda mungkin juga menyukai