Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Pendapatan Sektor

Pariwisata terhadap
Kemiskinan Di Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2017-2021
by Cek
Turnitin

Submission date: 02-Oct-2023 08:12AM (UTC+0530)


Submission ID: 2182721246
File name: hadap_Kemiskinan_Di_Kabupaten_Kulon_Progo_Tahun_2017-2021-1.docx (379.64K)
Word count: 3520
Character count: 18504
Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap
Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017-2021

Muhammad Al Baihaqi Adz Dzikra1, Retno Mutia2, Nada Fat Hiyyah3, Mustavida Qoirunnisya4, Monica
i i i i i

Sheva Ayu Adelia5, Linda Sarah Apriliani6 , Dustin Vemasdera Widiwardana7 i i i i i i

Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada

email: monicashevaayuadelia@mail.ugm.ac.id

Abstrak : Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi ole h masyarakat Indonesia, i i i i i i

termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemiskinan ditandai oleh ketidakmampuan seseorang dalam
i i i i i i i i i i

memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan sekunder lainnya. Salah satu Kabupaten di Daerah
i i i i i i i i i i i i i i i i i i i

Istimewa Yogyakarta yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi yaitu Kabupaten Kulon Progo. Pada
i i i i i i i i

tahun 2017-2021 Kabupaten Kulon Progo menjadi peringkat 1 (satu) Kabupaten dengan tingkat
i i i i i i i i i i

kemiskinan tertinggi secara terus menerus selama 5 (lima) tahun tersebut. Kulon Progo sendiri memiliki
i i i i i i i i i i i i i i i i

sumber daya alam yang mempesona yang menjadikan pariwisata di Kulon Progo banyak diminati
i i i i i i

khalayak umum. Dengan adanya sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan sebagai salah satu i i i i i i i i i i

pendorong perekonomian daerah apabila dikelola dengan optimal. yang berpotensi untuk meningkatkan
i i i i i i i i i i i

kesejahteraan masyarakat, termasuk mengurangi kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk


i i i i i i i i i i i i i i i

menganalisis seberapa besar pengaruh pendapatan sektor pariwisata terhadap kemiskinan di Kabupaten
i i i i i i i i i i i i

Kulon Progo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
i i i i i i i i i

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Satudata Kabupaten Kulon Progo. Metode analisis yang digunakan i i i i i i i i

adalah kuantitatif dengan konsep koefisien determinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa i i i i i i i i i i i i

pendapatan sektor pariwisata memiliki pengaruh yang kuat terhadap kemiskinan di Kabupaten Kulon
i i i i i i i i i i i

Progo.
Kata Kunci: Pariwisata, kemiskinan, Kabupaten Kulon Progo

Abstract : Poverty is one of the social problems faced by Indonesian society, including in the Special Region i i i i i i i i i i i

of Yogyakarta. Poverty is characterized by a person's inability to fulfill daily needs or other secondary i i i i i i i i i

needs. One of the regencies in the Special Region of Yogyakarta which has the highest poverty rate is
i i i i i i i i i i i i i i

Kulon Progo Regency. In 2017-2021, Kulon Progo Regency was ranked 1 (one) Regency with the highest
i i i i i i i i i i i i

poverty rate continuously for 5 (five) years. Kulon Progo itself has enchanting natural resources which
i i i i i i i i i i i i i

are a source of tourism that is of great interest to the general public. The existence of these natural
i i i i i i i i i i i i i i i i i i

resources can be used as a driver of the regional economy if managed optimally. Through income, the
i i i i i i i i i i i i i i

tourism sector can help the regional economy. The tourism sector is one sector that has the potential to
i i i i i i i i i i i i i

improve community welfare, including reducing poverty. This research aims to analyze how much i i i i i i i i i i i i

influence tourism sector income has on poverty in Kulon Progo Regency. The data used in this research
i i i i i i i i i i i i i i i

is secondary data obtained from the Central Statistics Agency (BPS) and Satudata Kulon Progo Regency.
i i i i i i i i i

The analytical method used is quantitative with the concept of determinant coefficient. The research
i i i i i i i i i i i i i i i

results show that tourism sector income has a significant strong influence on poverty in Kulon Progo
i i i i i i i i i i

Regency. i i

Keywords: Tourism, poverty, Kulon Progo Regency


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu permasalahan pembangunan ekonomi yang dialami oleh Indonesia
adalah kemiskinan. Kemiskinan adalah masalah multisektoral karena berhubungan
dengan ketidakmampuan akses secara ekonomi, sosial budaya, politik, dan partisipasi
dalam masyarakat. Kemiskinan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang atau
kelompok dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya. Jumlah penduduk
miskin di Daerah Istimewa Yogyakarta (DI Yogyakarta) mencapai 474.490 orang pada
September 2021. Jumlah ini menurun 6,3% dari Maret 2021 yang sebanyak 506.450.
Penurunan jumlah penduduk miskin ini juga diikuti dengan turunnya tingkat kemiskinan.
Tingkat kemiskinan Yogyakarta menjadi 11,91% pada September 2021 dari 12,8% pada
Maret 2021. Salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu
Kabupaten Kulon Progo. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan
di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2017-2021 secara terus menerus menjadi
peringkat 1 (satu) di tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan data
yang diperoleh, Kabupaten Kulon Progo merupakan peringkat pertama dengan tingkat
kemiskinan tertinggi se-Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2017-2021. Berikut
adalah tabel data persentase kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun
2017-2021 :

Tabel 1. Tingkat Kemiskinan Kabupaten/ Kota di DIY 2017-2021

Tingkat kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami penurunan dari


tahun 2017-2018. Akan tetapi, tingkat kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo selalu
berada pada peringkat paling tinggi. Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo telah
mengalami penurunan di tahun 2018 sebesar 1,7% yang bisa dinilai sebagai penurunan
yang cukup signifikan. Pada tahun 2020, terjadi kenaikan 0.7% yang diprediksi
merupakan akibat dari
pandemi COVID-19. Kemiskinan terus naik hingga tahun 2021 yang kenyataannya
perekonomian seharusnya sudah berangsur pulih.

Terlepas dari masalah kemiskinan, Kabupaten Kulon Progo memiliki pesona


pariwisata yang menjadi keunggulan dan dapat membantu perekonomian daerah.
Pengembangan pariwisata menjadi suatu strategi di banyak wilayah untuk mengentaskan
kemiskinan. Pariwisata diprediksi sebagai sumber daya pertumbuhan ekonomi, terutama
untuk daerah miskin. Industri pariwisata adalah salah satu cara termudah dan terhemat
untuk meningkatkan pendapatan atau produk domestik bruto (PDB), mampu
menghasilkan devisa, dan dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat
berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut. Kabupaten
Kulon Progo terkenal dengan pariwisatanya yang indah dan alami. Pariwisata merupakan
salah satu sektor andalan yang digunakan untuk meningkatkan perekonomian di
Indonesia. Menurut Yoeti (1996:116), pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
oleh individu atau kelompok untuk sementara waktu, terjadi perpindahan dari suatu
tempat ke tempat yang lain, dengan maksud untuk menikmati perjalanan dengan tujuan
rekreasi bukan untuk mencari penghasilan di tempat yang dikunjungi dan memenuhi
kebutuhan individu ataupun kelompok yang beraneka ragam. Berdasarkan objeknya,
pariwisata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu cultural tourism, recuperational
Tourism, commercial tourism, sport tourism, political tourism, social tourism, religion
tourism. Salah satu jenis pariwisata yang mempunyai keunikan adalah pariwisata budaya.
Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor ekonomi yang memiliki potensi besar
untuk mengurangi tingkat kemiskinan di suatu daerah terutama di daerah yang memiliki
sumber daya alam dan warisan budaya yang menarik. Keterlibatan masyarakat lokal, baik
sebagai penyedia jasa maupun penerima manfaat ekonomi dapat menjadi kunci untuk
mengurangi tingkat kemiskinan secara signifikan.
Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta
(DI Yogyakarta) yang terkenal dengan destinasi wisatanya yang berupa nuansa alam.
Selain itu, Kabupaten Kulon Progo juga memiliki kebudayaan yang menarik dan masih
dilestarikan. Sebagian masyarakat desa di Kabupaten Kulon Progo mengelola peluang
tersebut menjadi sebuah desa wisata. Hal ini adalah sebuah anugerah yang merupakan
keunggulan Kabupaten Kulon Progo yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong
perekonomian.
1.2 Kajian Teori
1.2.1 Definisi Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi kedua tahun 1997 (halaman 747),
istilah "pengaruh" dapat diartikan sebagai kekuatan yang berasal dari suatu entitas (baik
manusia atau objek) yang turut membentuk karakter, keyakinan, dan tindakan individu.
Pengaruh juga dapat dijelaskan sebagai efek atau konsekuensi yang dimiliki oleh suatu
hal, entitas, atau keadaan yang ada, yang dapat mempengaruhi suatu situasi. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah daya yang muncul dari entitas
tertentu, yang membawa dampak dan hasil yang dapat dirasakan.

1.2.2 Kemiskinan
Kemiskinan merupakan kondisi ketidakmampuan secara ekonomi dalam
pemenuhan standar kehidupan rata-rata masyarakat di suatu daerah yang ditandai dengan
rendahnya pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pemenuhan sandang,
papan, dan pangan (Hildegunda, 2010). Kemiskinan ialah suatu persoalan bangsa yang
mendesak dan membutuhkan penindakan dan pendekatan yang teratur atau sistematik,
koheren, dan komprehensif yang bertujuan untuk mengurangi beban dan memenuhi hak-
hak dasar warga negara secara layak melalui pembangunan inklusif, berkeadilan, dan
berkelanjutan untuk mewujudkan kehidupan yang bermartabat.

1.2.3 Pendapatan Sektor Pariwisata


Pendapatan pariwisata merupakan bagian dari pendapatan asli daerah yang
berasal dari kegiatan kepariwisataan, seperti retribusi tempat rekreasi dan olahraga, pajak
hotel dan restoran, pajak hiburan, dan lain-lain dengan satuan rupiah per tahun (Yoeti
1996). Sektor pariwisata adalah sektor ekonomi yang mencakup berbagai kegiatan yang
terkait dengan perjalanan, liburan, dan kegiatan rekreasi. Ini termasuk segala sesuatu dari
akomodasi, transportasi, makanan dan minuman, hingga atraksi dan kegiatan budaya
yang ditawarkan kepada wisatawan. Sektor pariwisata meliputi berbagai jenis bisnis dan
layanan, termasuk hotel atau homestay, tempat makan, agen perjalanan, objek wisata, dan
sebagainya.
Pariwisata memiliki peran penting dalam perekonomian karena dapat
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan perusahaan, serta memberikan
pendapatan bagi
pemerintah melalui pajak dan retribusi. Pendapatan dari sektor-sektor pariwisata berupa i i i i i i i i i

pajak dan retribusi. Dimana pajak dan retribusi merupakan salah satu sumber dari PAD
i i i i i i i i i

atau Pendapatan Asli Daerah.


i i i

1.2.4 Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang besar dalam Pendapatan
i i i i i i i i

Asli Daerah (PAD) melalui pajak dan retribusinya. Salah satu kriteria penting untuk
i i i i i i i i i i

mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah
i i i i i i i i i i i i i

tangganya adalah kemampuan self supporting dalam bidang keuangan. Menurut Halim i i i i i i i i i

(2016), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari
i i i i i i i

sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah


i i i i i i i i i i i

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pendapatan Asli Daerah


i i i i i i i i i i i i

(PAD) adalah semua penerimaan daerah yang bersumber dari ekonomi asli daerah itu i i i i i i i i i i i

sendiri (Halim & Kusufi, 2014). Sedangkan menurut Mardiasmo (2018), adalah
i i i i i i i

penerimaan yang bersumber dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan
i i i i i i i i i i i i

milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
i i i i i

pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu sektor yang yang menyumbang dalam PAD
i i i i i i

yaitu sektor pariwisata. Semakin banyak pendapatan dari sektor pariwisata akan
i i i i i

menambah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).


i i i i
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk


i i i i i i i i i i i i i i

mengetahui seberapa besar pengaruh antara Pendapatan dari sektor pariwisata terhadap
i i i i i i i i i i i

kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2017 - 2021. Jenis data yang
i i i i i i

digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak
i i i i i i i i i i i i

lain atau telah tersedia dalam bentuk dokumen publikasi kemudian diolah oleh pihak
i i i i i i i i i i i i

yang bersangkutan. Sumber data tersebut berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS),
i i i i i i i i i

Satudata Kulon Progo, dan Dinas Pariwisata Kulon Progo.


i i i

Penelitian ini menggunakan konsep koefisien determinan dengan alat analisis


i i i i i i i i i i

regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu metode
i i i i i i i i i i i i i i i

regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh
i i i i i i i i i i i i

sebuah variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Dengan


i i i i i i i i i i i i i i

pendapatan sektor pariwisata berupa pajak dan retribusi sebagai variabel independen (X)
i i i i i i i i i i i

dan variabel kemiskinan sebagai variabel dependen (Y).


i i i i i i i
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari Satudata Kulon Progo mengenai pendapatan
i i i i i i i i

pajak dan retribusi pariwisata di Kulon Progo tahun 2017-2021, dari pajak dan retribusi
i i i i i i

tempat wisata menyumbangkan pendapatan untuk Penghasilan Asli Daerah (PAD).


i i i i i i i i

Dimana dalam data tersebut terdapat sumber dari retribusi pemakaian kekayaan daerah i i i i i i i i i i i

yang meliputi lapangan tenis dan Wisma Sermo Asri. Retribusi tempat khusus parkir
i i i i i i i i i

meliputi Waduk Sermo, Goa Kiskendo, dan Puncak Suroloyo. Retribusi tempat rekreasi
i i i i i i i i i i i i

dan olahraga meliputi tempat wisata Pantai Glagah, Pantai Trisik, Pantai Congot, Goa
i i i

Kiskendo, Puncak Suroloyo, Tambatan Perahu, Sarana dan Prasarana, Sewa Kios, Wisata
i i i i i i

Alam Nglinggo, Wisata Alam Tritis, Kawasan Me noreh Barat, dan Kawasan Jatimulyo. i i i

Sumber yang terakhir yaitu hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah. Berikut data
i i i i i i i i i

pendapatan retribusi wisata tersebut total dari tahun 2017-2021 :


i i i i i i i

Tabel 2. Pendapatan Retribusi Wisata Kulon Progo

Pendapatan sektor pariwisata Kulon Progo pada tahun 2017-2019 mengalami


i i i i i

peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2020-2021 mengalami penurunan. Hal ini
i i i i i i

terjadi karena pada Maret 2020 muncul pandemi Covid-19. Berikut merupakan hasil data
i i i i i i i i i i

kenaikan dan penurunan pendapatan pajak dan retribusi pariwisata dari tahun 2017-2018:
i i i i i i i i

Bagan 1. Pajak dan Retribusi Pariwisata Kulon Progo


Tabel 3. Kondisi dan Potensi Pariwisata Kulon Progo Terhadap PAD Sektor Pariwisata Kulon Progo

Menurut data Kondisi Pariwisata Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2017 hingga
i i i i i i i

2021 PAD sektor Pariwisata Kabupaten Kulon Progo mengalami kenaikan di tahun 2019 i i i i i i i

sejumlah 0,29% dimana ini adalah kenaikan tertinggi dari tahun 2017-2021 atau
i i i i i i

mengalami kenaikan sejumlah Rp 708.449.000 dan menyumbang 2% dari total PAD


i i i i i i

Kabupaten Kulon Progo. Meskipun mengalami kenaikan namun PAD Pariwisata


i i i i i i i i

Kabupaten Kulon Progo di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,58% atau sebesar
i i i i i i i i i i i i i

Rp1.402.772.000. Tingkat penurunan ini jauh lebih besar dibandingkan kenaikannya dan i i i i i i i

terus menurun hingga tahun 2021. Pada tahun 2021 angka PAD pariwisata mengalami
i i i i i i i i

penurunan hanya sebesar 0,015% atau sebesar Rp35.761.000. Angka penurunan ini
i i i i i i i i i i i

diakibatkan oleh adanya wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia sehingga i i i i i i i

pemerintah sendiri menetapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Skala Besar. Peraturan
i i i i i i i i i i

tersebut mengakibatkan penutupan berbagai sektor di Indonesia salah satunya adalah


i i i i i i i i i i i

sektor pariwisata. Terjadi faktor konsekuensi dan penurunan sektor pariwisata karena
i i i i i i i i i i

dilakukan kebijakan penutupan tempat wisata dan akomodasi serta pembatasan


i i i i i i i i

perjalanan. Selain menurunkan angka PAD Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, tingkat
i i i i i i i i

pendapatan masyarakat yang berada disekitar pariwisata juga turut mengalami penurunan
i i i i i i i i i i

sehingga meningkatkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo.


i i i i i i
Setelah itu, dilakukan uji statistik SPSS menggunakan konsep koefisien
i i i i i i i i i i

determinan dengan alat regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh pendapatan
i i i i i i i i i i i i i i i i

pajak dan retribusi terhadap kemiskinan. Berikut adalah hasil yang diperoleh :
i i i i i i i i

Tabel 4. Hasil Uji Statistik SPSS

Dari output diatas, didapatkan hasil nilai R Square sebesar 0,76. Menurut Chin (1998),
i i i i i i i i i

nilai R-Square dikategorikan kuat jika lebih dari 0,67, moderat jika lebih dari 0,33 tetapi
i i i i i i i i

lebih rendah dari 0,67, dan lemah jika lebih dari 0,19 tetapi lebih rendah dari 0,33.
i i i i i i i

Dengan demikian variabel pendapatan sektor pariwisata (X) terhadap variabel


i i i i i i i

kemiskinan (Y) di Kulon Progo tahun 2017-2021 berpengaruh kuat.


i i i i i i i
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan permasalahan dari penelitian, dapat


i i i i i i i

ditarik kesimpulan terkait hubungan variabel independen Pendapatan Pajak dan Retribusi
i i i i i i i i i i i i

Pariwisata dengan variabel dependen kemiskinan memiliki pengaruh yang kuat terhadap
i i i i i i i i i i i

tingkat kemiskinan di Kulon Progo dengan R Square sebesar 0,76. Sektor pariwisata
i i i i i i i i

menjadi salah satu kunci pemerintah dalam recovery perekonomian di Kulon Progo.
i i i i i i i i i i

Kemiskinan menjadi perkara yang serius dalam perekonomian. Aktivitas perekonomian


i i i i i i i i i

yang kian merosot akibat adanya pandemi COVID-19 menjadi pemicu sektor pariwisata
i i i i i i

yang ikut terganggu dan sektor pariwisata mulai bangkit kembali pada tahun 2021.
i i i i i i i

Pendapatan Asli Daerah, PDRB, dan tenaga kerja sektor pariwisata seharusnya mampu
i i i i i i i i

membangkitan perekonomian di Kulon Progo. Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperoleh


i i i i i i i i

dari pajak dan retribusi wisata. Kemiskinan dapat diatasi ketika pendapatan masyarakat i i i i i

mengalami surplus, pengangguran menurun, dan kesejahteraan masyarakat meningkat.


i i i i i i i i i i i i

B. Saran
a. Kenaikan wisatawan di Kulon Progo akan menopang Pendapatan Asli Daerah
i i i i i

(PAD) dari segi pajak dan retribusi tempat hiburan dan rekreasi. Tempat hiburan i i i i i i i i i

dan wisata seperti homestay dan rumah makan dapat berkolaborasi dengan i i i i i i

tempat- tempat wisata untuk menampilkan promosi yang lebih menarik sehingga
i i i i i i i i

banyak pengunjung tertarik untuk bermalam dan menikmati hidangan di tempat i i i i i i i i i

wisata tersebut. Sehingga mampu meningkatkan pendapatan yang dapat i i i i i i i

membantu untuk memenuhi kebutuhan pajak dari homestay dan rumah makan
i i i i i i i i i i i i

tersebut.
i i i

b. Sektor Pariwisata memiliki peluang untuk menyerap pekerja karena disetiap


i i i i i i i i i i i i

tempat rekreasi dan hiburan dibutuhkan pegawai yang bertugas untuk melakukan
i i i i i i i i i i i i i

perawatan dan mengelola tempat wisata tersebut. Lapangan pekerjaan dapat


i i i i i i i i i

ditingkatkan dengan adanya industri kecil dan UMKM yang menjamur di i i i i i i

masyarakat Kulon Progo. Contohnya dengan menjual aksesoris dari kerang atau i i i i i i i

pasir bagi masyarakat di pesisir pantai sekitar Kulon Progo, yang dapat i i i

dikembangkan menjadi lebih menarik dengan memasarkan atau mempromosikan


i i i i i i i i

melalui media sosial. Kios-kios kecil di area terdekat dengan lokasi wisata di
i i i i i i i i

Kulon Progo juga dapat membantu membuka jalan untuk para pencari pekerjaan.
i i i i i i i i i i i

Pembangunan tempat rekreasi atau wisata baru oleh pemerintah dapat


i i i i i i i i i i

memberikan i i
stimulasi untuk investor dengan tujuan membantu mengurangi atau menekan
i i i i i i i i i i i i i i

angka pengangguran dan memperluas lapangan pekerjaan.


i i i i i i i

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melaksanakan penelitian lebih lanjut dengan


i i i i i i i i i i

menerapkan metode serta variabel lain untuk meneliti hubungan sektor pariwisata
i i i i i i i i i i i i i

terhadap kemiskinan karena observasi ini dapat digunakan untuk melakukan


i i i i i i i i i

estimasi/proyeksi atau hipotesis. Sementara itu, observasi ini bisa juga dilakukan
i i i i i i i i i i

di sektor lainnya, seperti sektor pertanian, perdagangan, dan lain-lain.


i i i i i i
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pariwisata Kulon Progo. (2023, September Kamis). Kondisi dan Potensi Pariwisata. Diambil
i i i i i

kembali dari satudata: https://satudata.kulonprogokab.go.id/index.php/lihat/dda_detil/82/kondisi-


i i i i i i

dan-potensi-pariwisata?awal=2017&akhir=2022
i

Latri W, R. O. (2021). Masterplan Pengembangan Desa Wisata Gerbosari Kecamatan Samigaluh i i i i i i i

Kabupaten Kulon Progo. JURNAL PENGABDIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT, 2-8.


i i i i i i i

Ningsih, J. (2020). ANALISIS PERTUMBUHAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SEKTOR i i i i i i

PARIWISATA DI DAERAH WISATA UNGGULAN DI JAWA BARAT TAHUN 2014-2018. i i i i

Thesis, 1-10. i

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. (2023, September Sabtu). PAD dan Dana Perimbangan Kabupaten
i i i i i i i i i i i i

Kulon Progo
i Tahun 2020. Diambil kembali dari Opendata: i i i

https://satudata.kulonprogokab.go.id/opendata/index.php/resources/detil/pad-dan-dana-
i i i i i i i i

perimbangan-kabupaten-kulon-progo/4548d5fb-6c6a-488a-84ff-3071bdcdd684
i i i i

Sarta Kapang, I. P. (2019). ANALISIS PENGARUH SEKTOR PARIWISATA TERHADAP i i i i

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA MANADO. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi , 1-
i i i i i i

11.
Soleh, A. (2014). PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN DI INDONESIA. Ekombis
i i i i i i i i

Review, 2-11.
i i
DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 1. Tingkat Kemiskinan Kabupaten/ Kota di DIY 2017-2021............................................................2


i i i

Tabel 2. Pendapatan Retribusi Wisata Kulon Progo...................................................................................7


i i i i

Tabel 3. Kondisi dan Potensi Pariwisata Kulon Progo Terhadap PAD Sektor Pariwisata Kulon Progo...9
i i i i i

Tabel 4. Hasil Uji Statistik SPSS..............................................................................................................10


i

Bagan 1. Pajak dan Retribusi Pariwisata Kulon Progo................................................................................7


i i i
P en ga ruh P en dapatan S e kto r P ariw isata te rh ad ap K em iskin an
D i K ab u paten K ulon P ro go T ah un 20 17 -2 021
O R IG IN ALITY R E P O R T

18 %
S IM ILA R ITY IN D E X
17%
IN TER N ET SO U R C ES
7%
P U B LIC A TIO N S
7%
STU DE N T PAPER S

P R IM A R Y S O U R C E S

1
jurnal.uns.ac.id
In tern et S o urce 4%
2
ejurnal.politeknikpratama.ac.id
In tern et S o urce 4%
3
databoks.katadata.co.id
In tern et S o urce 2%
4
repositori.unsil.ac.id
In tern et S o urce 1%
5
Submitted to Sriwijaya University
S tu d en t P ap er 1%
6
digilib.uns.ac.id
In tern et S o urce 1%
7
Submitted to stipram
S tu d en t P ap er 1%
8
repository.unja.ac.id
In tern et S o urce 1%
9
Submitted to Universitas Sebelas Maret
S tu d en t P ap er 1%

Anda mungkin juga menyukai