Anda di halaman 1dari 5

Tugas Struktur Hewan 1

Nama : Rahma Fatimatuffarid


NIM : 045159934
UPBJJ- Banjarmasin
1 Jelaskan hubungan pisces dengan tetrapoda (Skor: 15)

Jawab :
Pisces dan Tetrapoda adalah dua kelompok hewan yang berbeda dalam taksonomi dan memiliki
karakteristik yang berbeda juga. Pisces adalah kelompok hewan yang terdiri dari ikan, sedangkan
Tetrapoda adalah kelompok hewan yang terdiri dari empat anggota tubuh yang dapat menopang
tubuh dan termasuk amfibi, reptil, burung, dan mamalia.
Namun, Pisces dan Tetrapoda memiliki hubungan evolusi yang dekat. Menurut teori evolusi,
tetrapoda berevolusi dari ikan bertulang punggung pada periode Devonian sekitar 370 juta tahun
yang lalu. Sejumlah ikan bertulang punggung berevolusi menjadi tetrapoda yang memiliki
anggota tubuh empat yang kuat dan bisa menopang tubuh di darat.
Sebagian besar ciri-ciri fisik tetrapoda, seperti kemampuan untuk bernapas dengan paru-paru,
memiliki anggota tubuh yang kuat, dan memiliki kulit kering, berkembang karena adaptasi untuk
hidup di darat. Namun, beberapa sifat fisik tetrapoda masih mempertahankan ciri-ciri ikan,
seperti telur yang dihasilkan dengan kulit dan bertelur di air.
Jadi, meskipun Pisces dan Tetrapoda adalah kelompok hewan yang berbeda, mereka memiliki
hubungan evolusi yang dekat, dan beberapa ciri fisik tetrapoda berasal dari adaptasi ikan
bertulang punggung.

Sumber Refrensi :
Susatyo Priyo, dan Sugiharto. (2022). BIOL4212 – Struktur Hewan (Edisi 3) . Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
2 Jelaskan perkembangan awal dari hewan tingkat tinggi hingga
terbentuknya embrio

Jawab :
Perkembangan awal hewan tingkat tinggi dimulai dengan pembuahan, yaitu saat sel sperma
bertemu dengan sel telur dan menyatu membentuk zigot. Zigot kemudian membelah diri dalam
proses yang disebut pembelahan mitosis, membentuk sejumlah sel yang identik yang disebut
blastomera.
Setelah beberapa pembelahan mitosis, blastomera membentuk struktur berongga seperti bola
yang disebut blastula. Pada blastula, terdapat rongga di tengah yang disebut blastokel, dan
lapisan sel di sekitarnya disebut blastoderm.
Selanjutnya, terjadi proses gastrulasi, yaitu pembentukan lapisan-lapisan sel pada blastula. Sel-
sel pada salah satu ujung blastula menggerakkan diri ke arah rongga di tengah, membentuk
lipatan dan menghasilkan struktur seperti ceper yang disebut gastrula. Gastrula terdiri dari tiga
lapisan sel utama: ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Ektoderm terletak di luar, mesoderm di tengah, dan endoderm di dalam. Ektoderm akan
berkembang menjadi kulit, sistem saraf, dan indra, sementara mesoderm akan berkembang
menjadi tulang belakang, otot, ginjal, dan sistem peredaran darah. Endoderm akan berkembang
menjadi saluran pencernaan, hati, dan paru-paru.
Setelah gastrulasi, sel-sel terus berkembang dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang
berbeda-beda, membentuk struktur-struktur tubuh yang lebih kompleks seperti organ dan
jaringan. Proses ini dikenal sebagai organogenesis. Selama organogenesis, struktur-struktur
tubuh yang lebih kompleks mulai terbentuk dan terorganisasi.
Pada akhirnya, setelah beberapa tahap perkembangan, embrio akan membentuk bentuk tubuh
yang jadi dan siap untuk dilahirkan.

Sumber Refrensi :
Susatyo Priyo, dan Sugiharto. (2022). BIOL4212 – Struktur Hewan (Edisi 3) . Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
3 Jelaskan bagaimana proses histogenesis rawan

Jawab :
Histogenesis adalah proses pembentukan jaringan selama perkembangan embrio. Proses ini
melibatkan berbagai tahapan seperti proliferasi sel, migrasi sel, diferensiasi sel, dan
pembentukan struktur tiga dimensi dari jaringan.
Proses histogenesis rawan terjadi ketika terdapat gangguan dalam salah satu tahapan tersebut.
Hal ini dapat terjadi karena faktor genetik atau lingkungan yang tidak memadai. Beberapa contoh
faktor lingkungan yang dapat menyebabkan histogenesis rawan meliputi terpapar zat beracun,
infeksi, dan radiasi.

Sumber Refrensi :
Susatyo Priyo, dan Sugiharto. (2022). BIOL4212 – Struktur Hewan (Edisi 3) . Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka

4 Jelaskan perbedaan antara seludang myelin dan schwan

Jawab
Sel Schwann adalah sel yang membungkus serat saraf secara individual. Mereka membentuk
selubung mielin pada serat saraf dan juga bertanggung jawab untuk meregenerasi serat saraf
yang rusak. Sel Schwann membantu dalam proses pemulihan serat saraf dan memperbaiki
kerusakan pada sistem saraf tepi.
Sedangkan seludang mielin adalah sel yang terdapat pada serat saraf yang lebih besar, seperti
serat saraf dalam sistem saraf pusat. Mereka membentuk selubung mielin pada banyak serat saraf
sekaligus. Seludang mielin tidak terhubung dengan sel saraf dan membentuk selubung mielin
yang sangat penting untuk transmisi impuls saraf.
Perbedaan utama antara seludang mielin dan sel Schwann adalah bahwa seludang mielin
membungkus banyak serat saraf sekaligus, sementara sel Schwann membungkus satu serat saraf
secara individual. Seludang mielin juga terdapat pada serat saraf dalam sistem saraf pusat,
sedangkan sel Schwann terdapat pada serat saraf dalam sistem saraf tepi.
Sumber Refrensi :
Susatyo Priyo, dan Sugiharto. (2022). BIOL4212 – Struktur Hewan (Edisi 3) . Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
5 Jelaskan bagaimana proses kontraksi otot skeletal pada telapak tangan
untuk melepaskan es batu yang dingin

Jawab :
Proses kontraksi otot skeletal pada telapak tangan untuk melepaskan es batu yang dingin
melibatkan beberapa tahapan:
1. Sinyal saraf: Ketika otot harus berkontraksi, sinyal saraf dikirim dari otak ke neuron
motorik di sumsum tulang belakang. Neuron motorik kemudian mengirimkan sinyal
tersebut ke serat saraf motorik di otot yang ingin dikontraksi.
2. Pengikatan kalsium: Sinyal saraf menyebabkan pelepasan ion kalsium dari jaringan otot.
Kalsium ini berikatan dengan protein kontraksi dalam sel otot, yang memicu perubahan
bentuk pada protein tersebut.
3. Kontraksi: Perubahan bentuk pada protein kontraksi menyebabkan filamen aktin dan
miosin dalam sel otot saling berinteraksi, membentuk jembatan silang yang menarik
filamen aktin ke arah filamen miosin. Hal ini menyebabkan sel otot menjadi lebih pendek
dan lebih tebal, sehingga menyebabkan kontraksi otot.
4. Pelepasan es batu: Kontraksi otot menyebabkan gerakan pada jari dan telapak tangan,
memungkinkan untuk melepaskan es batu dari tangan.
Proses ini membutuhkan banyak energi, yang disediakan oleh adenosin trifosfat (ATP) dalam sel
otot. ATP diubah menjadi adenosin difosfat (ADP) dan energi yang digunakan untuk membantu
sel otot berkontraksi.
Proses kontraksi otot skeletal pada telapak tangan untuk melepaskan es batu yang dingin terjadi
secara cepat dan efisien, karena adanya koordinasi antara sistem saraf, sistem kardiovaskular,
dan sistem pernapasan. Hal ini memungkinkan kita untuk bereaksi dengan cepat terhadap situasi
yang memerlukan gerakan tangan yang presisi dan cepat, seperti melepaskan es batu dari tangan.

Sumber Refrensi :
Susatyo Priyo, dan Sugiharto. (2022). BIOL4212 – Struktur Hewan (Edisi 3) . Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai