Anda di halaman 1dari 3

STABILISASI PRARUJUKAN

No. Dokumen :
446.12.1/ /ADMEN
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS RAHMI ADITAMA RASYID
Tanda Tangan Kepala UPT
BONTOMARANNU NIP. 198301252009042004
1. Pengetian Stabilisasi adalah proses untuk menjaga kondisi dan
penderita/pasien agar tetap stabil selama pertolongan
pertama.
Transportasi adalah proses usaha untuk memindahkan dari
tempat yang satu ketempat yang lain tanpa atau
mempergunakan alat tergantung situasi dan kondisi di
lapangan pada dasarnya proses stabilisasi dan transportasi
berjalan beriringan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah dan stabilisasi
prarujukan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bontomarannu No. tahun 2023
tentang Jenis-Jenis Pelayanan Klinis
4. Referensi Standar pelayanan kebidanan, departemen Kesehatan RI 2023

5. Prosedur/ 1. Stabilisasi pernafasan


Langkah- a. Bebaskan jalan nafas
langkah - Lepaskan pakaian yang ketat
- Buang penghalang jalan nafas
- Posisikan kepala agar jalan nafas cenderung lurus
(tidak bersudut).
b. Pastikan kecukupan oksigen
- Pastikan paru dapat bernafas spontan bila di
perlukan beri oksigen 2-4 liter/menit
- Persiapkan set tabung oksigen untuk ambulans
2. Stabilisasi hemodinamik
a. Pasang infus melalui 2 jalur
- Gunakan aboket 16g- 18g dan set transfuse darah
- Berikan kristaloid sampai syok teratasi (nadi teraba,
diastolic d atas 70 mmhg).
- Bila di perlukan berikan koloid sebagai plasma
ekspander
- Untuk pemeliharaan berikan kristaloid 2.00-
2500ml/24 jam.
b. Penilaian sambal resusistasi
- Pastikan jantung dapat berdenyut spontan dan
teratur
- Nilai perubahan hemodinamik yang terjadi
- Nilai tanda vital (kesadaran, tekanan darah, nadi,
frekuensi pernafasan.
c. Persiapan transfuse
- Periksa laboratorium (HB, waktu perdarahan, waktu
pembekuan, golongan darah).
- Larutkan krosmoth donor darah.
3. Perdarahan pasca salin
a. Tentukan penyebab sambil tetap resusitasi
- Nilai kontraksi uterus
- Cari adakah cairan abdomen bila :
a. Ada resiko trauma (bekas SC, partus buatan yang
sulit).
b. Kondisi pasien lebih buruk dari pada jumlah
darah yang keluar.
- Periksa plasenta yang keluar
b. Perbaikan kontraksi uterus
- Masase uterus
- Uterus tonika
- Kompresi bimanual (eksterna/interna)
- Tamponade uterus (dengan material yang tidak
menyerap darah)
c. Uterutonika
- Oxytocin
- Infus 40mnt dalam 500ml NACL 0,9 N, kecepatan
125ml/jam.
- Ergometrin
a. Dosis awal : 0,2mg ( perlahan IV/M)
b. Dosis lanjutan : 0,2mg setelah 15 menit (bila di
perlukan)
0.2mg setiap 2-4 jam (bila di
perlukan).
c. Dosis maximal : 1mg (5dosis)/hari
d. Kontraindikasi : Pre eklampsia, hypertensi, vitium
kordis
- misoprostol
d. KBE
e. KBI
f. Tamponade intrauterine
4. Hypertensi dalam kehamilan
a. pengendalian kejang, pemberian MGSO4
b. pengendalian hypertensi : nifedipine, amlodipine 3x5mg,
tergantung penurunan tekanan darah maximal 20% dari
TD dari saat datang.
5. Infeksi puerperalis
a. Pengendalian infeksi
Antibiotik
- Ampicillin
- Gentamisine
- Metronidazole
b. Pengendalian syokseptik
- dabutamin
6. Diagram Alir
Stabilisasi pernafasan
Stabilisasi Perdarahan
hemodinamik pasca salin

Infeksi puerperalis Hypertensi dalam


kehamilan

Tarik kembali jarum Tarik


Mencabut
kembali
jarum
jarum

7. Unit Terkait Kamar bersalin

8. Dokumen Rekam MedikPasien


Terkait

Anda mungkin juga menyukai