Anda di halaman 1dari 52

PERCEPATAN PUG

dalam
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN

SUSANTI
ANALIS KEBIJAKAN MADYA
JAKARTA,15 JUNI 2023
“Laki-laki dan Perempuan seperti dua sayap
seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya,
maka terbanglah burung itu sampai puncak
setinggi-tingginya. Jika patah satu, tidak
dapatlah terbang burung itu sama sekali.”

Ir. Soekarno
Internasional • RPJMN 2020-2024 VISI
(PerPres 18/2020)


CEDAW (UU No. 7/1984)
Beijing Platform for Action • SDGs 2030
INDONESIA

(1995)
dll
(PerPres 15/2017) 2045
➢ Gender sebagai salah satu
Nasional “Pengarusutamaan”
dalam RPJMN 2020-2024
• Inpres No. 9/2000
• UU 17/2007: RPJPN 2005-2025 ➢ Gender terintegrasi juga
• UU 23/2014: Pemda ke beberapa Bab dlm
• Permendagri 67/2011: Pedoman
Umum Pelaksanaan RPJMN 2020-2024
Pengarusutamaan Gender di
Daerah ➢ SDGs Goal #5
• Permendagri 90/2019: Klasifikiasi,
kodefikasi dan Nomenklatur ➢ SDGs Goals lainnya terkait
Perencanaan Pembangunan dan “Gender”
Keuangan Daerah
• dll
UU No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan
Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW)
Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah-tindak yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam kehidupan politik dan publik
1.
negara dan, khususnya, wajib memastikan bagi perempuan, setara dengan laki-laki
Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan untuk menjamin bagi mereka
2.
hak-hak yang setara dengan laki-laki dalam bidang pendidikan dan khususnya untuk menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan
Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang kesempatan kerja
3.
untuk menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, hak-hak yang sama
Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang pelayanan kesehatan
4. untuk menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, akses terhadap pelayanan perawatan kesehatan, termasuk yang berhubungan dengan keluarga
berencana
Negara-negara Peserta wajib menjamin bagi perempuan pelayanan yang tepat berkaitan dengan masa kehamilan, kelahiran dan pasca-kelahiran, memberikan
5.
pelayanan cuma-cuma dimana perlu, serta pemberian makanan bergizi yang cukup selama masa kehamilan dan menyusui
Negara-negara Peserta wajib melakukan langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang ekonomi dan kehidupan
6.
sosial untuk menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, hak-hak yang sama

Negara-negara Peserta wajib memperhatikan masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh perempuan pedesaan dan peran penting perempuan pedesaan dalam
7. mempertahankan kelangsungan hidup ekonomi keluarganya, termasuk pekerjaan mereka dalam sektor ekonomi yang tidak dinilai dengan uang, dan wajib melakukan
segala langkah yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan ketentuan Konvensi ini bagi perempuan di daerah pedesaan

Negara-negara Peserta wajib melakukan segala langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan di daerah pedesaan dan
8. menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, bahwa mereka dapat ikut serta dalam dan mendapat manfaat dari pembangunan pedesaan dan, khususnya,
wajib menjamin perempuan hak
9. Negara-negara Peserta wajib memberikan kepada perempuan persamaan hak dengan laki-laki di muka hukum
Negara-negara Peserta wajib memberikan kepada perempuan, dalam semua urusan sipil, kecakapan hukum yang sama dengan laki-laki dan kesempatan yang sama
10.
untuk menjalankan kecakapan tersebut
Negara-negara Peserta wajib memberikan kepada laki-laki dan perempuan hak-hak yang sama berkenaan dengan hukum yang berhubungan dengan mobilitas orang-
11.
orang dan kebebasan untuk memilih tempat tinggal dan domisilinya

Negara-negara Peserta wajib melakukan langkah-tindak yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam semua urusan yang berhubungan
12.
dengan perkawinan dan hubungan keluarga dan khususnya wajib menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan
Beijing Declaration and Platform for Actions (BPfA)
Tahun 1995

12 Area Kritis
untuk mempercepat
Kesetaraan Gender
Sustainable Development Goals
1. Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.
2. Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya
pertanian yang berkelanjutan.
3. Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala
umur.
4. Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua
orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur
hidup bagi semua orang.
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
6. Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.
7. Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk
semua orang.
8. Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan
produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.
9. Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan
serta mendorong inovasi.
Kesetaraan Gender
menjadi prinsip
10. Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di dunia.
11. Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan.
12. Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi. dalam pelaksanaan
13. Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. pencapaian SDG’s
No one left behind
14. Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan
pembangunan yang berkelanjutan.
15. Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola

17 goals
hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan,
menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
16. Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses
untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta 169 target
241 indikator
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
17. Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan.
SEJAK 2022…
KEMENPPPA MELAKUKAN
REVITALISASI
PENGARUSUTAMAAN
GENDER

7
2000-2021 2022-dst
(PUG) (PUG)
Revitalisasi PUG
KEBIJAKAN OPERASIONAL TOOLS CHAMPIONS PUG
No. PUG dalam…
PUG PUG di K/L dan Daerah
Pusat Permen PPN/Ka Bappenas GAP utk Perencanaan Nasional Perencana Bappenas dan K/L
1 Perencanaan Perencana Bappeda dan OPD
Daerah Permendagri GAP utk Perencanaan Daerah
Pusat Permenkeu GAB utk K/L Kemenkeu dan K/L
2 Penganggaran Kemendagri, TAPD, OPD
Daerah Permendagri GAB utk Daerah
Pusat dan Permen masing-masing K/L dan Juknis masing-masing K/L dan Seluruh K/L
3 Pelaksanaan Daerah Pemda Pemda
4 Pemantauan Pusat dan Permen PPPA Gender Monitoring Check list Seluruh OPD
Daerah
Pusat dan Evaluasi Penyelenggaraan PUG
5 Evaluasi Daerah
Permen PPPA
(APE)
Independent

Pusat Permen PANRB (DALAM PROSES) KemenPANRB dan Tim


LAKIP K/L
6 Pelaporan
Daerah Permendagri (DALAM PROSES) KemenPANRB dan Tim
LAKIP Daerah
Pusat
7 Pengawasan Perka BPKP (DALAM PROSES) BPKP dan APIP
Daerah
IMPLEMENTASI PUG PUSAT DAERAH
1. Perencanaan 1. Bappenas 1. Bappeda
2. Penganggaran 2. Kemenkeu 2. TAPD
3. Pelaksanaan 3. K/L 3. OPD
4. Pemantauan 4. K/L 4. OPD
5. Evaluasi 5. KemenPPPA/ 5. KemenPPPA/Independent
Independent
6. Pelaporan 6. Kemen PANRB 6. Tim LAKIP Daerah
7. Pengawasan 7. BPKP 7. APIP
(internal)

8. Pemeriksaan
8. BPK
(eksternal)
7→4
SEMULA
Prasyarat REVISI

1
PUG
Komitmen 1. Landasan Hukum
2. Lembaga: Pokja dan SDM
2 3. Anggaran
Kebijakan 4. Data Terpilah
3
Kelembagaan

4
Sumber Daya dan Anggaran

5
Data dan Sistem Informasi

6
Alat/Tools

7
Partisipasi Masyarakat
MEKANISME KERJA STRATEGI PENGUATAN PELEMBAGAAN DAN PENGUATAN PENGARUSUTAMAAN GENDER

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

1. Kebijakan 1. Komitmen Data dan Sistem Informasi (Prasyarat 5)


(Prasyarat 2) (Prasyarat
Analisis Gender PERENCANAAN 1. Terwujudnya PELAKSANAAN Pendidikan: 1. Meningkatnya IPM
1) Menghasilkan Isu Program/Kegiatan - Rasio APM 2. Meningkatnya IPG
Integrasi Gender 1. Program/kegiatan
2. Alat/Tools Kesenjangan responsif gender Kesehatan: 3. Meningkatnya IDG
dalam Dokumen responsif gender
(Prasyarat 6) 2. Sumber Gender di Perencanaan: 2. Terwujudnya dilaksanakan
- Prev merokok pria 4. Meningkatnya
turun TPAK
Daya dan Berbagai Bidang - RPJM N/D anggaran 2. Anggaran responsif - Obesitas 5. Menurunnya %
Anggaran, - Renstra K/L/D responsif gender gender digunakan perempuan turun tingkat kekerasan
terutama - RKP/D sesuai target - Anemia ibu hamil terhadap
Dalam 3 kategori:
SDM - Program, kegiatan
turun perempuan dan
PENGANGGARAN Dalam 3 kategori: Ekonomi dan anak
(Prasyarat yang responsif
Integrasi Gender - Program, kegiatan yang Ketenagakerjaan 6. Meningkatnya
4) gender (pendidikan, responsif gender - Sektor2 yang kualitas pelayanan
dalam Dokumen
kesehatan,ekonomi (pendidikan, relevan (pertanian, publik
Penganggaran:
, naker, politik, dst) kesehatan, ekonomi, kelautan, 7. dll
- RAPBN/D
- Program, kegiatan politik, naker, dst) perikanan, dst)
pemberdayaan - Program, kegiatan - TPAK Perempuan
perempuan meningkat
pemberdayaan
(afirmasi) Politik:
perempuan (afirmasi) - Perempuan di
- Program, kegiatan - Program, kegiatan legislatif, jabatan
perlindungan hak perlindungan hak publik meningkat
perempuan perempuan dan anak dll
(afirmasi) (afirmasi)

Kelembagaan PUG (Prasyarat 3): Melakukan pendampingan PEMANTAUAN EVALUASI


Peran serta masyarakat dan jejaring (Prasyarat 7) PENGAWASAN PELAPORAN
Penyelenggaraan
PENGARUSUTAMAAN GENDER
dalam 7 Tahapan sangatlah penting;

dan yang terpenting adalah pada tahap:

* PERENCANAAN
* PENGANGGARAN
Percepatan Penyelenggaraan PUG

Kementerian/Lembaga

Pemda: Provinsi + Kab/Kota

14
REVISI PUG dalam
PERENCANAAN dan PENGANGGARAN
Input utk RPJMN yg RG (Dokumen
GAP (Gender Analysis
Perencanaan
Pathway) - GAP 5 Tahun
Pembangunan Nasional 5
oleh Bappenas RENSTRA K/L yg RG
Tahun)
(Dokumen
Perencanaan K/L 5
Tahun)

GAP (Gender Analysis RKP yg RG (Dokumen


Pathway) - GAP Tahunan Input utk Perencanaan
oleh K/L Pembangunan
Nasional Tahunan)
RENJA K/L yg RG
(Dokumen
Perencanaan K/L
Tahunan)

GAB (Gender Action Input utk RKA K/L yg RG


Budget) - GAB Tahunan
(Dokumen Anggaran)
oleh K/L
REVISI GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)
SEMULA REVISI

• Langkah 1:
• Langkah 2:
• Langkah 3:
• Langkah 1:
• Langkah 4:
• Langkah 2:
• Langkah 5:
• Langkah 3:
• Langkah 6:
• Langkah 4:
• Langkah 7:
• Langkah 8:
• Langkah 9:
Semula: Format GAP 9 Langkah REVISI: Format GAP 4 Langkah
Langkah 1: Isu/Identifikasi Masalah
TPAK perempuan lebih rendah dibandingkan TPAK
laki-laki, yaitu sebesar 53% untuk perempuan dan 83%
untuk laki-laki

86,8 88,26
85,35 83,62 82,63 85,13 84,54 83,87
83,13 82,41 82,27
77,69
71,4267,25 71,99 71,92
70,09 68,59 68,63
66,52 67,49 67,77 67,8

58,17 58,62
53,95 55,02 53,78 53,13 53,34 53,41
51,89
49,9

2011 2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Langkah 2: Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab

Mengapa TPAK Perempuan lebih rendah dibandingkan


TPAK laki-laki dalam 10 tahun terakhir? Apa saja
penyebabnya?

Faktor penyebab langsung: Faktor penyebab tidak langsung:


- Pendidikan perempuan yang tidak sesuai - Beban ganda “care” dan domestic work
dengan pasar kerja - Kebijakan dan fasilitas yang tidak
- Skill perempuan yang tidak sesuai dengan mendukung “care” dan domestic work
kebutuhan pasar kerja
- Terbatasnya kesempatan kerja bagi
perempuan
- Glass ceiling
- Praktik manajemen kerja yang diskriminatif
terhadap perempuan
Langkah 3 dan Langkah 4:
Susun Rencana Aksi, menggunakan Kerangka Kerja
Logis dan Identifikasi K/L yang relevan
Impact:
Kerangka Kerja Logis
Meningkatnya TPAK perempuan

Outcome:
1. Meningkatnya partisipasi perempuan di dunia kewirausahaan
2. Meningkatnya tempat kerja yang ramah perempuan dan non diskriminasi
3. Meningkatnya infrastruktur yang ramah dengan perempuan
4. Meningkatnya tempat penitipan anak yang berkualitas dan terjangkau
5. dan lain-lain

Output:
1. Persentase perempuan yang bergerak di dunia usaha
2. Persentase perempuan pemilik usaha UMKM
3. Persentase kredit usaha untuk wirausaha perempuan
4. Persentase peraturan pemerintah pusat/prov/kab/kota terkait dengan
perlindungan hak-hak perempuan
5. dan lain lain
Rencana Aksi 1/Intervensi 1
Langkah 1: Isu/Identifikasi Masalah
Angka Kematian Ibu Melahirkan masih tinggi, sebesar
117 per 100.000 kelahiran hidup
Langkah 2: Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab

Mengapa AKI masih tinggi? Apa saja penyebabnya?

Faktor penyebab:
- Kendala mencari pertolongan
- Kendala menolak pengobatan
- Kendala sosial budaya
- Kendala biaya
- Kendala mengakses transportasi termasuk geografis
- Kendala mengakses ruang perawatan termasuk ICU
- Kendala logistik RS (obat, BHP, dll), alkes dan sarpras yang berfungsi baik
- Kendala kompetensi keterampilan klinis tenaga medis dan tenaga kesehatan lain
- Kendala kesesuaian dengan standar (SOP/PPK/lainnya)
- Kendala mendapatkan tatalaksana tepat waktu (ketiadaan tenaga medis di tempat
sesuai jadwal jaga)
Langkah 3 dan Langkah 4:
Susun Rencana Aksi, menggunakan Kerangka Kerja
Logis dan Identifikasi K/L yang relevan
Impact:
Kerangka Kerja Logis
Menurunnya Angka Kematian Ibu

Outcome:
1. Perbaikan layanan kesehatan bagi ibu hamil, melahirkan dan pasca
melahirkan di fasilitas kesehatan
2. Perbaikan pembiayaan kesehatan terkait ibu hamil, melahirkan dan
pasca melahirkan

Output:
1. Jumlah kegiatan terkait Gerakan Ibu Hamil Sehat
2. Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki skrinning layak hamil
3. Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki tatalaksana Catin dan PUS perempuan
tidak layak hamil
4. Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki skrining kehamilan
5. dan lain-lain
Rencana Aksi 1/Intervensi 1
REVISI PUG dalam PERENCANAAN
SEMULA REVISI

• GAP 4 Langkah dilakukan untuk penyusunan


• Gender Analysis Pathway (GAP) 9 Langkah dokumen perencanaan lima tahunan RPJMN/D dan
dilakukan di level Rincian Output (RO) Renstra K/L/D (dilakukan simplikasi menjadi 4 Langkah
• Materi GAP 9 langkah dipindahkan ke dalam dengan mengikuti Kerangka Kerja Logis)
format GBS • Hasil dari GAP 4 Langkah akan menjadi Rencana Aksi
• Kelemahan: multi-years yang akan digunakan sebagai pedoman
a. Missing link antara indikator IPG-IDG di mengidentifikasi RO yang berpotensi untuk diakukan
RPJMN dengan tagging ARG di level RO tagging ARG
b. K/L enggan tagging ARG karena • Penyelenggaraan PUG di Proses Perencanaan Tahunan
dipandang rumit dan menambah beban difokuskan dalam penyusunan dokumen RKP/D dan
untuk menyusun dokumen tambahan Renja K/L/D
dalam bentuk GAP dan GBS • Dilakukan simplifikasi dokumen di Renja K/L/D dengan
menggabungkan ToR/KAK dengan GBS existing (yang
disebut dengan Gender Action Budget atau GAB)
PENGGUNAAN GAP 4 LANGKAH
DI DOKUMEN PERENCANAAN LIMA TAHUNAN
SEMULA REVISI

• Indikator Kinerja pembangunan • Indikator Kinerja pembangunan


Kesetaraan Gender belum Kesetaraan Gender terintegrasi
terintegrasi dengan indikator dengan indikator kinerja
kinerja pembangunan sektor pembangunan sektor
PENYELENGGARAAN PUG
DALAM PROSES PENYUSUNAN RKP
SEMULA REVISI

• Arah Kebijakan Pembangunan


• Arah Kebijakan Pembangunan KGPP
KGPP mempedomani Kerangka
belum mempedomani Kerangka Kerja
Logis Pembangunan KGPP Kerja Logis Pembangunan KGPP
• Arah Kebijakan Pembangunan KGPP • Arah Kebijakan Pembangunan
belum menjadi rujukan pemilihan RO KGPP menjadi rujukan pemilihan
yang akan ditandai ARG RO yang akan ditandai ARG
• SB Pagu Indikatif belum memuat • SB Pagu Indikatif memuat
kewajiban K/L menyelenggarakan PUG kewajiban K/L menyelenggarakan
PUG
SBPI 2024
“Dalam rangka mendukung pencapaian target
pembangunan yang terkait dengan perwujudan
Kesetaraan Gender, K/L agar melaksanakan
strategi pengarusutamaan gender (PUG) dalam
perencanaan dan penganggaran, dan secara
disiplin melakukan penandaan (tagging)
anggaran responsif gender (ARG)”
PENYELENGGARAAN PUG
DALAM PROSES PENYUSUNAN RENJA K/L
SEMULA REVISI

• Pemilihan RO yang akan ditandai ARG • Pemilihan RO merujuk pada Arah


menggunakan kriteria: Kebijakan Pembangunan KGPP
a. Mendukung pencapaian prioritas dalam dokumen RKP
pembangunan nasional
b. Merupakan kegiatan prioritas (Renstra)
c. Penting dilakukan untuk mengatasi isu
• Dilakukan simplifikasi dokumen di
gender pada Satker terkait Renja K/L dengan menggabungkan
• Arah Kebijakan Pembangunan KGPP ToR/KAK dengan GBS existing
belum menjadi rujukan pemilihan RO menjadi ToR RO Responsif Gender
yang akan ditandai ARG
Revisi Proses Penyelenggaran PUG
dalam Menyusun Renja K/L
Identifikasi RO
yang berpotensi
Penyusunan Penandaan ARG
berkontribusi
Gender Action di Aplikasi
untuk
Budget (GAB) KRISNA Renja
Kesetaraan
Gender
Menyiapkan Gender Action Budget (GAB):
dari ToR yang ada

Pelajari ToR RO Ubah ToR RO Gender Action


existing existing menjadi Budget (GAB)
responsif gender

Gender Action Budget (GAB) disusun dengan mempertimbangkan


Grup KRO, Jenis KRO, dan Satuan RO
REVISI PUG dalam PENGANGGARAN
SEMULA REVISI

• GBS disusun di level Rincian Output (RO)


• Penyelenggaraan PUG di proses
dengan meng-konversi hasil GAP di level RO
penganggaran difokuskan pada penyusunan
ke template GBS sesuai dengan Peraturan
RKA K/L melalui penyusunan GAB di: (i)
Dirjen Anggaran No 4/2022
tingkat UKE I; (ii) tingkat
• Dokumen yang disusun: GAP-GBS-KAK/ToR
Kementerian/Lembaga; dan (iii) tingkat
• Kelemahan:
nasional
a. GBS belum direkapitulasi secara nasional
• Kelebihan:
yang dimuat dalam dokumen
a. GAB direkapitulasi secara nasional yang
penganggaran
dimuat dalam dokumen penganggaran
b. GBS hanya sebagai dokumen internal
b. GAB disampaikan ke DPR sebagai bentuk
pemerintah (tidak disampaikan ke DPR
transparansi dan akuntabilitas
sebagai bentuk transparansi dan
akuntabilitas)
Revisi Gender Action Budget (GAB)

Penyusunan Penyusunan GAB Penyusunan GAB


GAB UKE I Kementerian /Lembaga Nasional

Rekapitulasi Gender Rekapitulasi GAB


Rekapitulasi GAB UKE I
Action Budget Kementerian/Lembaga

GAB UKE I GAB GAB Nasional


Kementerian/Lembaga
Revisi Penyelenggaraan PUG
dalam Penyusunan RKA K/L

GAB diteliti Penyusunan GAB:


Gender Action GAB Tingkat UKE I
Budget (GAB) GAB Tingkat K/L
dimutakhirkan GAB Tingkat Nasional

GAB direviu
PAG Nasional

Semula:
Buku III-Himpunan RKA
K/L belum memuat
besaran Anggaran
Responsif Gender

Menjadi:
Buku III-Himpunan RKA
K/L memuat besaran
Anggaran Responsif
Gender
➢ Revitalisasi PUG akan dilaksanakan RPJPN 2025-
2045, RPJMN 2025-2029, dan Renstra K/L 2025-
2029…
➢ Sinergi Bappenas dan Kemen PPPA untuk
memastikan pengintegrasian perspektif gender
dalam RPJMN 2025-2029 dan Renstra K/L 2025-
2029...

Perlu adanya KESEPAKATAN RENCANA TINDAK


LANJUT dalam proses penyusunan RPJMN dan
Renstra K/L, termasuk pembagian peran antara Dit.
KPAPO Bappenas, Dit. Mitra K/L Bappenas dan Kemen
PPPA…

Perencanaan sebagai proses kunci untuk integrasi


gender dalam pembangunan, Bappenas yang
berperan utama (peran kunci)...
Jika PENGARUSUTAMAAN GENDER
DILAKUKAN DI SEMUA BIDANG dan
dimulai dari proses PERENCANAAN…

maka DAPAT MENINGKATKAN KINERJA


BERBAGAI INDEKS PEMBANGUNAN…
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia
Tahun 2010-2022

76,25 76,73
75,43 75,96 75,98
74,85
74,26
73,36 73,58
72,69 72,91
71,98 71,92 71,94 72,29
70,94 71,45 71,39
70,81
70,18
69,55
68,9
68,31
67,7 70,31
66,53 67,09 69,59
68,63 69,18 69,19
68,08
66,98 67,44
66,27
65,56
64,83
63,43 63,96

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

IPM Perempuan masih berstatus sedang, sedangkan IPM laki-laki Rendahnya IPM Perempuan
sudah berstatus tinggi → kualitas SDM perempuan < laki-laki. berkontribusi terhadap rendahnya IPM nasional.

Deputi Kesetaraan Gender ©


Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia
2010-2022

Diukur dengan rasio IPM


Laki-laki dan Perempuan:
1. KESEHATAN
- Angka Harapan
91,03 90,82 90,96 90,99 91,07 91,06 91,27 91,63
Hidup (SDG 3)
2. PENDIDIKAN 90,19 90,34
- Harapan Lama 89,42 89,52 90,07
Sekolah (SDG 4.3)
- Rata2 Lama Sekolah
(SDG 4.4)
3. EKONOMI
- Pengeluaran Per
Kapita (SDG 8.5)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Indonesia’s GDI increase at a really slow rate, added only 1,85 point for the last ten years.
IPG 2022
D I YOGYAKARTA 94.99
DKI JAKARTA 94.93
SULAWESI UTARA 94.89
SUMATERA BARAT 94.72

PR bagi 19 provinsi BALI


KEPULAUAN RIAU
94.36
93.5
yang memiliki IPG di bawah MALUKU 93.2
SULAWESI SELATAN 93.14
IPG Nasional: NUSA TENGGARA TIMUR 92.96
SUMATERA SELATAN 92.95
1. Papua Fokus kebijakan, program dan
JAWA TENGAH 92.83
SULAWESI TENGAH 92.24
2. Papua Barat kegiatan, pada OPD-OPD yang ACEH 92.24
3. Kalimantan Timur menangani:
BANTEN 92.18
4. Kalimantan Barat JAWA TIMUR
INDONESIA
INDONESIA: 92.08
91.63
5. Kalimantan Utara 1. PENDIDIKAN BENGKULU 91,63% 91.36
6. Gorontalo NUSA TENGGARA BARAT 91.08
2. KESEHATAN
7. Riau SUMATERA UTARA 91.06
3. EKONOMI SULAWESI TENGGARA 91.04
8. Jambi LAMPUNG 19 Prov di bawah 90.58
9. Kalimantan Tengah MALUKU UTARA
angka Nasional 90.3
JAWA BARAT 89.8
10. Kalimantan Selatan SULAWESI BARAT 89.79
11. Kep, Bangka Belitung KEP, BANGKA BELITUNG 89.55
12. Sulawesi Barat KALIMANTAN SELATAN 89.44
KALIMANTAN TENGAH 89.2
13. Jawa Barat JAMBI 88.95
14. Maluku Utara RIAU 88.71
15. Lampung GORONTALO 88.12
KALIMANTAN UTARA 87.85
16. Sulawesi Tenggara KALIMANTAN BARAT 87.61
17. Sumatera Utara KALIMANTAN TIMUR 86.61
18. Nusa Tenggara Barat PAPUA BARAT 83.61
PAPUA 81.04
19. Bengkulu
Sumber: BPS, 2023
Deputi Kesetaraan Gender © 2021
Kesehatan: Angka Harapan Hidup Tahun 2022
DI YOGYAKARTA 73.28 DI YOGYAKARTA 76.93
KALIMANTAN TIMUR 72.8 JAWA TENGAH 76.53
JAWA TENGAH 72.71 KALIMANTAN TIMUR 76.52
JAWA BARAT 71.77 JAWA BARAT 75.48
DKI JAKARTA 71.45 DKI JAKARTA 75.22
KALIMANTAN UTARA 70.7 KALIMANTAN UTARA 74.54
BALI 70.69 BALI 74.53
SULAWESI UTARA 70.16 SULAWESI UTARA 74.04
RIAU 70.03 RIAU 73.9
INDONESIA 69.93 INDONESIA 73.83
JAWA TIMUR 69.81 JAWA TIMUR 73.71
JAMBI 69.57 JAMBI 73.49
SULAWESI… 69.44 SULAWESI TENGGARA 25 Prov di bawah 73.47
69.08 KALIMANTAN BARAT 73
angka Nasional
KALIMANTAN BARAT
LAMPUNG 69.07 KEP, BANGKA BELITUNG 72.97
KEP, BANGKA… 69.06 LAMPUNG 72.97
SULAWESI SELATAN 69.03 SULAWESI SELATAN 72.96
KEP, RIAU 68.58 KEP, RIAU 72.47
BANTEN 68.46 BANTEN 72.36
SUMATERA SELATAN 68.38 SUMATERA SELATAN 72.29
ACEH 68.26 ACEH 72.16
KALIMANTAN… 68.08 KALIMANTAN TENGAH 72.02
SUMATERA BARAT 67.99 SUMATERA BARAT 71.89
BENGKULU 67.74 BENGKULU 71.68
SUMATERA UTARA 67.66 SUMATERA UTARA 71.6
KALIMANTAN… 67.23 KALIMANTAN SELATAN 71.13
SULAWESI TENGAH 66.98 SULAWESI TENGAH 70.95
MALUKU UTARA 66.84 MALUKU UTARA 70.79
GORONTALO 66.56 GORONTALO 70.53
NUSA TENGGARA… 65.54 NUSA TENGGARA TIMUR 69.43
NUSA TENGGARA… 65.14 NUSA TENGGARA BARAT 69.07
PAPUA BARAT 64.54 PAPUA BARAT 68.44
MALUKU 64.53 MALUKU 68.43
PAPUA 64.34 PAPUA 68.16
SULAWESI BARAT 63.74 SULAWESI BARAT 67.6

Sumber: BPS, 2023


Deputi Kesetaraan Gender © 2021
Pendidikan: Harapan Lama Sekolah Tahun
2022
D I YOGYAKARTA
ACEH 14.27
15.68 D I YOGYAKARTA
SUMATERA BARAT
15.65
14.62
NUSA TENGGARA… 14.09 ACEH 14.54
MALUKU 13.86 MALUKU 14.31
KALIMANTAN TIMUR 13.81 BENGKULU 14.07
MALUKU UTARA 13.74 SULAWESI… 13.97
SUMATERA BARAT 13.71 NUSA TENGGARA… 13.95
SULAWESI TENGGARA 13.65 KALIMANTAN TIMUR 13.92
BENGKULU 13.63 SULAWESI SELATAN 13.82
BALI 13.5 GORONTALO 13.8
PAPUA BARAT 13.49 MALUKU UTARA 13.73
SULAWESI SELATAN 13.4 SULAWESI TENGAH 13.71
JAWA TIMUR 13.26 JAWA TIMUR 13.59
RIAU 13.21 RIAU 13.56
SUMATERA UTARA 13.18 NUSA TENGGARA… 13.53
SULAWESI TENGAH 13.16 SUMATERA UTARA 13.52
NUSA TENGGARA… 13.11 BALI 13.47
DKI JAKARTA 13.11 KALIMANTAN UTARA 13.42
INDONESIA 12.96 INDONESIA 13.28
JAMBI 12.96 SULAWESI UTARA 13.27
KALIMANTAN UTARA 12.95 JAMBI 13.27
BANTEN 12.92 BANTEN 13.23
KEPULAUAN RIAU 12.92 SULAWESI BARAT 13.18
KALIMANTAN TENGAH 12.86 KEPULAUAN RIAU 13.16
GORONTALO
KALIMANTAN SELATAN
12.82
12.79
DKI JAKARTA
PAPUA BARAT
16 Prov di bawah 13.06
13.02
SULAWESI UTARA 12.78 KALIMANTAN BARAT angka Nasional 12.99
SULAWESI BARAT 12.75 JAWA TENGAH 12.99
JAWA TENGAH 12.72 LAMPUNG 12.98
LAMPUNG 12.65 KALIMANTAN… 12.88
KALIMANTAN BARAT 12.63 SUMATERA… 12.79
JAWA BARAT 12.6 KALIMANTAN… 12.73
SUMATERA SELATAN 12.52 JAWA BARAT 12.72
KEP, BANGKA… 12.12 KEP, BANGKA… 12.31
PAPUA 11.32 PAPUA 11.12

Sumber: BPS, 2023


Deputi Kesetaraan Gender © 2021
Pendidikan: Rata-rata Lama Sekolah Tahun
2022
DKI JAKARTA
KEPULAUAN RIAU 10.5
11.64 DKI JAKARTA
KEPULAUAN RIAU
10.97
10.23
PAPUA BARAT 10.45 MALUKU 10.07
MALUKU 10.3 SULAWESI UTARA 9.76
KALIMANTAN TIMUR 10.24 KALIMANTAN TIMUR 9.71
D I YOGYAKARTA 10.06 SUMATERA UTARA 9.5
BALI 9.99 D I YOGYAKARTA 9.45
SUMATERA UTARA 9.94 ACEH 9.24
KALIMANTAN UTARA 9.77 SUMATERA BARAT 9.17
ACEH 9.66 KALIMANTAN UTARA 9.09
SULAWESI UTARA 9.6 RIAU 9.08
SULAWESI TENGGARA 9.56 MALUKU UTARA 8.93
MALUKU UTARA 9.51 SULAWESI… 8.93
BANTEN 9.48 SULAWESI TENGAH 8.76
RIAU 9.42 BANTEN 8.72
BENGKULU 9.2 BALI 8.71
SUMATERA BARAT 9.19 BENGKULU 8.64
SULAWESI TENGAH 9.14 SULAWESI SELATAN 8.48
JAWA BARAT 9.07 JAWA BARAT 8.48
INDONESIA 8.99 KALIMANTAN… 8.43
KALIMANTAN TENGAH 8.97 GORONTALO 8.4
JAMBI 8.96 INDONESIA 8.39
KALIMANTAN SELATAN 8.78 JAMBI 8.39
SULAWESI SELATAN 8.77 SUMATERA SELATAN 8.19
SUMATERA SELATAN 8.59 KALIMANTAN… 8.15
LAMPUNG 8.47 KEP, BANGKA… 7.87
KEP, BANGKA… 8.43 LAMPUNG 13 Prov di bawah 7.87
8.42 7.81
angka Nasional
JAWA TIMUR SULAWESI BARAT
SULAWESI BARAT 8.35 PAPUA BARAT 7.72
JAWA TENGAH 8.31 JAWA TIMUR 7.65
NUSA TENGGARA… 8.16 JAWA TENGAH 7.55
NUSA TENGGARA… 8.13 NUSA TENGGARA… 7.51
KALIMANTAN BARAT 7.95 KALIMANTAN BARAT 7.18
GORONTALO 7.59 NUSA TENGGARA… 6.92
PAPUA 7.54 PAPUA 6.29

Sumber: BPS, 2023


Deputi Kesetaraan Gender © 2021
EKONOMI: PENGELUARAN PER KAPITA TAHUN 2022
DKI JAKARTA 23,432 DKI JAKARTA 17,318
KEPULAUAN RIAU 20,614 BALI 13,430
KEP. BANGKA… 19,736 D I YOGYAKARTA 13,404
KALIMANTAN TIMUR 19,222 KEPULAUAN RIAU 12,651
KALIMANTAN… 18,623 BANTEN 10,497
D I YOGYAKARTA 17,699 SULAWESI UTARA 10,296
BANTEN 17,503 JAWA TIMUR 10,292
JAWA TIMUR 17,226 SULAWESI SELATAN 10,131
BALI 17,088 JAWA TENGAH 10,098
RIAU 16,727 SUMATERA BARAT 10,044
SULAWESI SELATAN 16,645 SUMATERA SELATAN 9,625
KALIMANTAN… 16,534 KEP. BANGKA… 9,378
JAMBI 16,271 INDONESIA 9,281
INDONESIA 16,215 NUSA TENGGARA… 9,263
JAWA BARAT 15,933 KALIMANTAN… 9,071
SUMATERA UTARA 15,762 SUMATERA UTARA 8,540
SUMATERA BARAT 15,634 BENGKULU 8,499
JAWA TENGAH 15,606 ACEH 8,495
SULAWESI UTARA 15,555 JAWA BARAT 8,235
SUMATERA SELATAN 15,371 KALIMANTAN… 8,205
BENGKULU 15,173 SULAWESI TENGAH 8,008
14,822 7,999
7,857 22 Prov di bawah
GORONTALO LAMPUNG
LAMPUNG 14,722 SULAWESI…
NUSA TENGGARA… 14,615 MALUKU 7,775 angka Nasional
ACEH 14,025 JAMBI 7,683
KALIMANTAN BARAT 13,950 RIAU 7,517
SULAWESI… 13,891 KALIMANTAN TIMUR 7,459
SULAWESI TENGAH 13,503 NUSA TENGGARA… 7,339
SULAWESI BARAT 13,459 MALUKU UTARA 7,176
KALIMANTAN UTARA 13,239 SULAWESI BARAT 7,025
MALUKU UTARA 12,722 KALIMANTAN BARAT 6,417
MALUKU 12,047 KALIMANTAN UTARA 6,161
PAPUA BARAT 11,797 GORONTALO 5,656
NUSA TENGGARA… 10,890 PAPUA BARAT 5,622
PAPUA 10,736 PAPUA 4,124

Sumber: BPS, 2023


Deputi Kesetaraan Gender © 2021
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Tahun 2011-2022 Diukur dengan:
1.Angka Partisipasi Perempuan di
Parlemen
2.Perempuan sebagai Tenaga Profesional
76,26 76,59
3.Sumbangan Pendapatan Perempuan
75,24 75,57

72,1 • Adanya kenaikan IPG karena


meningkatnya keterwakilan
71,39 71,74
70,68 70,83 perempuan di lembaga
70,07 70,46 legislatif.
69,14
• Variabel sumbangan
pendapatan perempuan dan
perempuan sebagai tenaga
profesional masih rendah.

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
PR bagi 29 provinsi
yang memiliki IDGdi bawah IDG 2022
IDGNasional:
1. Nusa Tenggara Barat KALIMANTAN TENGAH 81.98
2. Kep, Bangka Belitung MALUKU UTARA 78.99
SULAWESI UTARA 78.99
3. Kep, Riau
SULAWESI TENGAH 77.52
4. Kalimantan Utara DI YOGYAKARTA 76.87
5. Papua Barat INDONESIA INDONESIA: 76,59% 76.59
6. Aceh SULAWESI SELATAN 76.37
7. Sumatera Barat DKI JAKARTA 75.3
8. Sulawesi Barat Fokus kebijakan, program dan NUSA TENGGARA TIMUR 75.22
MALUKU 74.99
9. Kalimantan Timur kegiatan, pada OPD-OPD yang SUMATERA SELATAN 74.89
10. Jambi menangani: KALIMANTAN SELATAN 74.8
11. Lampung JAWA TIMUR 74.42
12. Banten JAWA TENGAH 73.78
13. Papua 1. POLITIK SULAWESI TENGGARA 73.72
14. Sumatera Utara 2. PENGAMBILAN KALIMANTAN BARAT 29 Prov di bawah angka 73.18
BALI
15. Bengkulu KEPUTUSAN - Nasional 72.29
JAWA BARAT 71.22
16. Riau KEPEMIMPINAN GORONTALO 71.2
17. Gorontalo 3. EKONOMI RIAU 71.16
18. Jawa Barat BENGKULU 70.13
19. Bali SUMATERA UTARA 69.33
PAPUA 68.66
20. Kalimantan Barat
BANTEN 68.55
21. Sulawesi Tenggara LAMPUNG 68.24
22. Jawa Tengah JAMBI 67.86
23. Jawa Timur KALIMANTAN TIMUR 66.89
24. Kalimantan Selatan SULAWESI BARAT 66.55
25. Sumatera Selatan SUMATERA BARAT 65.48
ACEH 63.92
26. Maluku PAPUA BARAT 61.93
27. Nusa Tenggara Timur KALIMANTAN UTARA 61.92
28. DKI Jakarta KEP, RIAU 59.05
29. Sulawesi Selatan KEP, BANGKA BELITUNG 58.2
NUSA TENGGARA BARAT 53.47

Deputi Kesetaraan Gender © 2021


Sumber: BPS, 2023
• 8.89
• 8.89
1.59
• 10.77
• 11.11
• 11.36
• 11.43
• 14.14
• 14.29
• 15.56
• 15.94
• 16.36
Sumber: BPS, 2023
• 16.36
• 17.65
Tahun 2022

• 18.46
• 18.82
angka Nasional

• 19.17
26 Prov di bawah

• 20
• 20
POLITIK: Angka Partisipasi Perempuan di Parlemen

• 20 26.67

27.06
• 20 28.89

28.89
• 20 29.55

33.33
• 20
72

• 20.75
34.91

41.61

42.25

42.91

43.18

43.8

44.14

45.26

47.46

47.59

angka Nasional
48.6
11 Prov di bawah
48.65

48.85

49.41

49.78

50.72

50.85

50.97

51

51.25
Sumber: BPS, 2023

51.58
Tahun 2022

51.7

52.07

52.25

52.44

52.99

53.05

53.06

53.09

53.33
Kepemimpinan: Perempuan sebagai Tenaga Profesional

54.08

54.82

55.39

59.25

60.1
24.02

26.91

26.92

27.12

28.03

28.22

28.64

29.26

30

30.25

31.11

31.71

32.08
32.43

33.06
Angka Nasional
29 Prov di bawah

33.37

34.59
34.68

34.87

35.26
TAHUN 2022

35.31
Sumber: BPS, 2023

35.81

35.98

36.25

36.51

36.65

36.72

36.86
EKONOMI: SUMBANGAN PENDAPATAN PEREMPUAN

37.08

37.17

37.58

38.34

39.08

41.37

43.93
DISKRIMINASI GENDER

Stereotype Marginalisasi Subordinasi Beban Ganda Kekerasan


pandangan-
proses penyingkiran posisi sosial yang asimetris memaksakan Suatu serangan terhadap
pandangan,
kepentingan, hak- dengan adanya pihak yang dan membiarkan fisik maupun psikologis
anggapan, atau
hak, kebutuhan, serta superior dan inferior. salah satu jenis salah satu jenis kelamin.
kepercayaan negatif
aspirasi berdasarkan Subordinasi ini merupakan kelamin Kekerasan tidak hanya
terhadap salah satu
jenis kelamin yang kelanjutan dari pandangan menanggung menyangkut serangan
jenis kelamin.
berlangsung secara yang stereotype yang beban aktivitas fisik saja seperti
Pandangan- sistematis dalam merendahkan. domestik (rumah perkosaan, pemukulan
pandangan stigmatik memperoleh Subordinasi melandasi pola tangga) secara dan penyiksaan, tetapi
dan negatif yang manfaat dari relasi atau pola hubungan berlebihan. juga yang bersifat non
merendahkan memiliki kesejahteraan hidup sosial yang hirarkhis dimana fisik, seperti pelecehan
dampak yang dan pembangunan. salah satu pihak memandang seksual
merugikan. dirinya lebih dari mereka yang 51
direndahkan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Perempuan Berdaya
Anak Terlindungi
INDONESIA MAJU

52

Anda mungkin juga menyukai