2 ISU STRATEGIS
4.2.1 Isu - Isu Strategis Global dan Regional
Isu strategis berskala global dan regional yang dibahas meliputi (a)
Pembangunan Berkelanjutan (b) Ketidakpastian Ekonomi Global (c)
Kerawanan Pangan Global dan Lingkungan Hidup (d) Masyarkat Ekonomi
ASEAN (e) Energi Terbarukan (f) Ketersediaan Sumber Daya Air dan (g)
Perubahan Iklim.
SDGs yang sudah disepakati terdiri dari 17 goals dan 169 target.
Adapun calon indikator sejumlah 300 indikator masih dalam proses
pembahasan dan akan ditetapkan pada Bulan Maret 2016. Tujuh belas
goals, 169 targets dan 300 calon indikator ini tidak seluruhnya merupakan
indikator baru yang belum pernah dihitung. Sebagian besar diantaranya
merupakan indikator yang sudah ada di BPS, diantaranya adalah indikator
MDGs yang masih relevan dan diadopsi kembali menjadi indikator SDGs.
Sebagai salah satu negara perumus SDGs, RPJMN Republik Indonesia
2015-2019 telah mempunyai kerangka yang sejalan dengan tujuan-tujuan
pembangunan berkelanjutan / SDGs. Sehubungan dengan itu, bagi
Kabupaten / Kota, terutama yang akan menyelenggarakan Pilkada pada
2015, diharapkan menyusun dokumen perencanaannya dengan mengacu
pada target dan indikator SDGs.
Gambar 4.17
Posisi Relatif Pertumbuhan EkonomiNasional, Jawa Timur, dan Gresik
2009-2014
Gresik
Jawa Timur
Nasional
Gambar 4.19
Perkembangan UMKM Kabupaten Gresik
Isu strategis berskala Provinsi Jawa Timur yang dibahas meliputi (a)
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Disparitas Wilayah (b) Ketahanan dan
Kemandirian Pangan (c) Sinergitas Kebijakan antar wilayah dan (d) Antar
Wilayah Agenda Pembangunan tata Ruang Jawa Timur
Kebutuhan lain yang tidak kalah penting adalah sinergi antara dunia
pendidikan, terutama SMK dan Pendidikan Luar Sekolah dengan Lembaga
Sertifikasi Nasional dan Internasional. LSN merupakan lembaga yang
berhak memberikan sertifikasi atas dimilikinya keterampilan tertentu,
sesuai dengan tingkatan-tingkatan yang berlaku dengan standar nasional.
Tenaga Kerja yang mempunyai keterampilan dan telah bersertifikat
mempunyai peluang lebih besar untuk bekerja dengan upah yang tinggi dan
pada perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional.
a. Penanggulangan Kemiskinan
Gambar 4.22
Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Kabupaten Gresik
Terhadap Kabupaten / Kota se-Jawa Timur
Kemiskinan
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Tingkat Kemiskinan (%) BERKURANG 35.00
Kabupaten
300,000
0,4 % 30.00
250,000 1.400 Gresik
JIWA
25.00
200,000 25.19
23.98
Terhadap
23.20 23.07 22.95
21.43 20.00
150,000 19.14
Provinsi
15.00
Jawa Timur
16.42
15.33
14.29
100,000 13.89
10.00
dan
50,000 TARGET MDGs 7,55% PADA TAHUN 2015
Nasional,
5.00
245,300 247,500 242,500 287,534 273,631 248,807 225,774 193,813 181,700 172,300 170,900
dapat
0 0.00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 4.24
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Gresik
2010-2014
c. Kondusifitas Daerah
1 Hak Hidup
Angka Kematian Ibu
1.1 111.47 8
(per 100.000 Kelahiran Hidup)
Angka Kematian Bayi
1.2 4,41 10
(per 1000 Kelahiran Hidup
Tidak ada
1.3 Tutupan Vegetasi pada Kawasan Lindung 10
perubahan
2 Hak Mengembangkan Diri
Persentase anak usia 7-12 Tahun yang
2.1 belum memperoleh pendidikan Tingkat 0.047% 10
Sekolah Dasar (SD)
Persentase anak usia 13-15 Tahun yang
2.2 belum memperoleh pendidikan Tingkat 0,1% 10
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Persentase anak berkebutuhan khusus yang
2.3 96,35% 10
memperoleh pendidikan
2.4 Persentase penyandang buta aksara 0% 10
3 Hak atas Kesejahteraan
Penyediaan air bersih untuk kebutuhan 43,314
3.1 6
penduduk liter/detik
Persentase Keluarga berpenghasilan rendah
3.2 11,9% 0
yang tidak memiliki rumah
3.3 Persentase Rumah Tidak Layak Huni 9.18% 0
3.4 Angka Pengangguran 5,06% 10
Persentase penurunan anak ajalanan dari Tidak ada
3.5 0
tahun 2013 ke Tahun 2014 perubahan
3.6 Prevelansi Balita Kurang Gizi 3,65% 4
Persentase rumah tangga yang belum
3.7 0,09% 10
memiliki akses terhadap jaringan listrik
4 Hak atas Rasa Aman
4.1 Jumlah Demosntrasi Anarkis 0 10
5 Hak Perempuan
Persentase Keterwakilan Perempuan dalam
5.1 35% 10
jabatan pemerintahan daerah
5.2 Persentase kekerasan terhadap perempuan 0.02% 10
Data yang dipaparkan adalah Data Per Desember 2014
Sumber : diolah
4.2.4.3 Pembangunan Infrastuktur Berkelanjutan dan Berwawasan
Lingkungan
Berdasarkan dara dari Profil Kesehatan Kab. Gresik 2014, PDAM Kab
Gresik dan Dinas PU Kab Gresik yang termuat dalam RAD AMPL 2015-
2019, persentase rumah tanga yang terlayani akses air minum baik dari
perpipaan PDAM maupun non
perpipaan PDAM sekitar
Air
49,58%. Capaian akses air 100% Minum
Layak
minum ini dapat dikatakan
cukup jauh dari target
Pemerintah Pusat tahun 2019 0% Kumuh
yaitu mencapai 100% air
bersih;
Sanitasi
100% Dasar
Pengentasan Kawasan
Kumuh
b. Konektivitas Daerah
c. Permukiman Inklusif
d. Pengendalian Banjir
e. Lingkungan Hidup
Gambar 4.26
Pertumbuhan Gresik
Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi Kabupaten Gresik Jawa Timur
Kabupaten Gresik 2009-2014
Nasional
cenderung stabil dengan
capaian yang selalu di atas
provinsi dan nasional sejak
tahun 2011 hingga 2014.
Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Gresik
cenderung didominasi
sektor Industri yang
mendominasi PDRB dan
pertanian yang menjadi
penyumbang kedua
terbesar bagi PDRB. Pertumbuhan ini ditunjang dengan kapasitas PDRB
yang mencapai Rp 65,609,306.73 (juta) pada tahun 2014 dengan progress
yang selalu meningkat secara konsisten. Dengan Jumlah penduduk
1,319,314 jiwa maka pendapatan per kapita berdasarkan atas dasar harga
berlaku terbut mencapai 49,729,864.71.
Gambar 4.27
b. Ketahanan Pangan
Gambar 4.28
Ketersediaan Pangan Utama Kabupaten Gresik
Tahun 2011 2014 (kg/kapita/Tahun)
Gambar 4.29
Sebaran Alokasi Dana Desa Tahun 2015
pendataan, meningkatkan
kemitraan, kesejahteraan
kemudahan perijinan, masyarakat
penguatan dan menekan angka
kelembagaan dan kemiskinan;
koordinasi dengan
para pemangku
kepentingan.
4. Pengelolaan 5. Peningkatan Misi 2
pertanggungjawaban Pelayanan Publik Meningkatkan pelayanan
keuangan, pelayanan dan Kualitas Data yang adil dan merata
publik, pendataan Pembangunan; kepada masyarakat dan
kependudukan, dan pengusaha melalui tata
pelbagai pencatatan kelola kepemerintahan
peristiwa penting yang baik
lainnya yang telah
tertuang dalam buku-
buku administrasi desa
masih belum
terintegrasikan dalam
sistem informasi desa
6. Sistem Inovasi Misi 2
Daerah; Meningkatkan pelayanan
yang adil dan merata
kepada masyarakat dan
pengusaha melalui tata
kelola kepemerintahan
yang baik
1. Masih Lemahnya 7. Pengarustamaan Misi 4
Kelembagaan dan Gender; Meningkatkan kualitas
Jaringan sumber daya manusia
Pengarusutamaan melalui pemerataan
Gender dan anak layanan kesehatan,
termasuk ketersediaan mewujudkan pendidikan
data dan rendahnya yang berkelanjutan, dan
partisipasi masyarakat. pemenuhan kebutuhan
Partisipasi Masyarakat
Tentang Kesetaraan
Gender serta Kekerasan
pada Perempuan dan
Anak
a. Perencanaan tata ruang 8. Kemandirian Desa. Misi
Desa dan Meningkatkan
pengembangan pertumbuhan ekonomi
kawasan perdesaan dengan upaya
belum optimal. menambah peluang kerja
b. Penataan asset-asset dan peluang usaha
desa masih belum melalui pengembangan
teridentifikasi dalam ekonomi kerakyatan
GIS untuk meningkatkan
c. Regulasi Penataan Desa kesejahteraan
belum terbentuk masyarakat dan
a. Belum adanya menekan angka
kerjasama antar Desa kemiskinan;
yang telah memiliki
legal standing
b. Belum adanya
pengaturan terhadap
Asset, Resources dan
Profit Shares;
c. Administrasi
Pemerintahan Desa
Belum Optimal.