KLHS RPJMD
Ekonomi
Ekonomi
KLHS
Sosial Lingkungan
Sosial Lingkungan
ketimpangan seimbang
SDGs kelanjutan dari MDGs
NO TUJUAN NO TUJUAN
Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di mana pun (BPS 2016 Penduduk miskin di Jawa Barat berjumlah 3,74 juta jiwa)
Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.
(Menurunnya penduduk dengan asupan kalori minimum pada tahun 2019 menjadi 8,5 %.
Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. (Menurunnya angka kematian
ibu per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2019. Dan Menurunnya angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun
2019
Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
(Meningkatnya rata-rata angka melek aksara di atas umur 15 tahun 2019 96,1%)
Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayakan kaum perempuan. (Meningkatnya jumlah kebijakan yang responsif gender
mendukung pemberdayaan perempuan pada tahun 2019 )
Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. (Meningkatnya akses terhadap
layanan air minum dan berkelanjutan pada tahun 2019 menjadi 100% dan Meningkatnya akses terhadap sanitasi yang layak dan
berkelanjutan pada tahun 2019 menjadi 100%)
Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua (Meningkatnya konsumsi listrik per
kapita menjadi 1.200 KWh pada tahun 2019)
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta
pekerjaan yang layak untuk semua
Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi .
Terbangunnya jalan tol pada tahun 2019, Bertambahnya panjang jalur kereta api pada tahun 2019) 7
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
NO TUJUAN
Mengurangi kesenjangan intra- dan antarnegara (Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan dan berkurangnya desa
tertinggal pada tahun 2019)
Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan (Meningkatnya pengelolaan limbah B3 pada tahun 2019)
Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya (Terwujudnya penyelenggaraan
inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK), serta monitoring, pelaporan dan verifikasi Emisi GRK yang dilaporkan dalam
dokumen Biennial Update Report (BUR) ke-3 hingga tahun 2019)
Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan
berkelanjutan. (Terkendalinya Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) fishing dan kegiatan di laut yang merusak ditandai
dengan kepatuhan sebanyak 87% pelaku usaha pada tahun 2019)
Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara
lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman
hayati. (Berkurangnya luasan lahan kritis melalui rehabilitasi dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas hingga tahun 2019
Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan
untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan. (Menurunnya
prevalensi kekerasan terhadap anak pada tahun 2019)
Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. (Tercapainya
rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB di atas 10% per tahun)
PEMETAAN INDIKATOR TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDGs Internasional
INDIKATOR SDG’s/TPB
GLOBAL 17 Goal, 169 Target/Sasaran
SDGs
Global, 241 Indikator
17 Goal, 94 Target/Sasaran Global, INDIKATOR SDG’s/TPB
NASIONAL
319 Indikator Sasaran Nasional
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN HUKUM DAN TATA
SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN KELOLA
AIR
KEMISKINAN ENERGI PERDAMAIAN
6 Sasaran Global,
4 Sasaran Global, 3 Sasaran Global, 8 Sasaran Global,
22 Indikator Sasaran
21 Indikator Sasaran 5 Indikator Sasaran 21 Indikator Sasaran
Nasional
Nasional Nasional Nasional
KET. PANGAN PEKERJAAN PERKOTAAN
3 Sasaran Global, 9 Sasaran Global, 7 Sasaran Global,
8 Indikator Sasaran 11 Indikator Sasaran 16 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
KONSUMSI-
KESEHATAN INDUSTRI
PRODUKSI
8 Sasaran Global, 3 Sasaran Global,
5 Sasaran Global,
24 Indikator Sasaran 8 Indikator Sasaran
5 Indikator Sasaran
Nasional Nasional
PENDIDIKAN KESENJANGAN Nasional
PERUBAHAN IKLIM
5 Sasaran Global, 4 Sasaran Global, 2 Sasaran Global,
16 Indikator Sasaran 10 Indikator Sasaran 2 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
GENDER KEMITRAAN EKOSISTEM LAUTAN
5 Sasaran Global, 11 Sasaran Global, 4 Sasaran Global,
11 Indikator Sasaran 17 Indikator Sasaran 4 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
EKOSISTEM DARATAN
7 Sasaran Global,
8 Indikator Sasaran
Kemendagri, 2020
Nasional
INDIKATOR TPB INDONESIA BERDASARKAN
UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Catatan:
Dari 319 indikator TPB Indonesia:
• 21 indikator bersifat khusus untuk daerah
• tertentu
• 298 indikator bersifat umum
Kemendagri, 2020
Berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan dan kewenangan terhadap
319 (tiga ratus sembilan belas) indikator TPB dibagi dalam 4 (empat) kewenangan meliputi:
1) Jumlah indikator yang menjadi kewenangan pusat: 308;
2) Jumlah indikator yang menjadi kewenangan provinsi: 235;
3) Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kota: 222; dan
4) Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kabupaten: 220.
Korelasi 6 Muatan KLHS dengan TPB (Asep Sofyan, 2019)
TPB/SDGs
Ya, Efisien
Tidak Efisien
Efisiensi SDA ? Risiko Lingkungan
(Neraca SDA dan Valuasi Ketimpangan Ekonomi
Lingkungan) Deforestasi Ketimpangan Sosial
Over fishing
Land use change
(+) City sprawl
Slum area (-) Bahaya
Daya Dukung dan Daya Tampung Perubahan
Iklim
Siklus positif, Provision (penyediaan)
pembangunan Regulation (pengaturan)
Jasa Ekosistem Risiko Perubahan Iklim
terjadi secara Cultural (budaya)
berkelanjutan Supporting (pendukung)
(-)
Keanekaragaman Hayati
(Ekosistem, Spesies, Gen) Siklus negatif, pembangunan terjadi secara
tidak berkelanjutan
Korelasi 6 Muatan KLHS dengan TPB (Asep Sofyan, 2019)
TPB/SDGs
Ya, Efisien kondisi daya dukung dan daya tampung, geografis, demografis
Tidak Efisien
Efisiensi SDA ? Risiko Lingkungan
(Neraca SDA dan Valuasi Ketimpangan Ekonomi
Lingkungan) Deforestasi Ketimpangan Sosial
Over fishing
Land use change
(+) City sprawl
Slum area (-) Bahaya
Daya Dukung dan Daya Tampung Perubahan
Iklim
Siklus positif, Provision (penyediaan)
pembangunan Regulation (pengaturan)
Jasa Ekosistem Risiko Perubahan Iklim
terjadi secara Cultural (budaya)
berkelanjutan Supporting (pendukung)
(-)
Keanekaragaman Hayati
(Ekosistem, Spesies, Gen) Siklus negatif, pembangunan terjadi secara
tidak berkelanjutan
TPB merupakan
piramida
pembangunan,
TPB 6, 13, 14, dan
15 merupakan
pondasi
pembangunan.
Jika pondasinya
kokoh, maka akan
mendukung
pencapaian level
diatasnya.
Indikator TPB saling
terkait, untuk
menyelesaikan sebuah
masalah di indikator
tertentu, maka semua
indikator lain harus
dilihat dan dianalisis.
Keterangan:
: Tingkat sinergisitas
12.1 Peningkatan 10YFP 2.a Meningkatkan investasi terhadap
16.8 Meningkatkan partisipasi infrastruktur, pertanian, R&D untuk 8.2 Produktivitas ekonomi melalui
negara berkembang meningkatkan produktivitas pertanian diversifikasi
9.b mendukung pengembangan teknologi
domestik dan inovasi
17.16 Meningkatkan kerjasama 15.9 Integrasi ekosistem dan
global biodiversiti terhadap perencanaan
7.a investasi
infrastruktur energi7.b mengembangkan
6.3 Meningkatkan infrastruktur dan 16.1 Mengurangi
kualitas air teknologi segala bentuk
2.a investasi infrastruktur kekerasan
& teknologi pertanian
9.3 Peningkatan
12.5 Pengurangan
layanan keuangan
limbah 12.4 Pengelolaan 17.8 penggunaan
limbah energi
5.a Kesetaraan 9.3 Layanan Keuangan
gender
5.2 Mengurangi 11c Mendukung 13.1 Ketahanan terhadap
kekerasan negara berkembang perubahan iklim
disegala aspek
11.1 Akses 6.1 & 6.2 Akses air
perumahan minum bersih 9.2 Sustainable industri
6.5 IWRM
3.1, 3.2
mengurangi 12.4 management
kematian anak 6.a Efisiensi Air
limbah
8.2 economic
12.5 Waste 11a mendukung
productivity
reduction ekonomi, sosial dan
11.4 melindungi lingkungan positif di rural
kebudayaan dan 8.1 Pertumbuhan dan urban
ekonomi 11.5 Mengurangi dampak
heritage ekonomi akibat bencana
7a teknologi
ramah lingkungan
9.b mendukung
pengembangan teknologi
11.2 Sustainable
4.1 Pendidikan
transportasi 7.2 peningkatan 11b perencanaan terhadap
renewable energi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
9.1 mendukung
10.2 pengaruh sosial, 11.7 akses terhadap keberlanjutan
11.6 Mengurangi
ekonomi dan politik ruang terbuka hijau infrastruktur
dampak buruk 11.3 Perkotaan yang
15.3 konservasi lingkungan berkelanjutan
lingkungan
7.b Peningkatan
14.1 Mengurangi infrastruktur untuk 9.4 Meningkatkan
7.2 Peningkatan 6.3 Meningkatkan energi berkelanjutan penggunaan
polusi laut
penggunaan EBT kualitas air infrastruktur
12.b Sustainable
tourism 8.2 Produktivitas
8.5 Mencapai 12.8 Informasi 12.6 Perusahaan
10.3 Mengurangi 1.2 Mengurangi ekonomi melalui
pekerjaan tetap dan konsumen dan mengadopsi sistem dan
inequality kemiskinan diversifikasi, teknologi
produktif pendidikan laporan berkelanjutan
dan inovasi
5.5 memastikan partisipasi 6.1 6.2 Akses 4.1 4.3 4.4 3.8 Akses
dan kesempatan yang sama terhadap air Akses terhadap terhadap 9.2 inklusif dan 9.3 Meningkatkan 4.7 Pengembangan
11.4 Menjaga
terhadap perempuan menjadi minum dan pendidikan kesehatan industri yang industri skala kecil pendidikan yang 17.18 Peningkatan
kebudayaan dan
pemimpin sanitasi berkelanjutan ketersediaan data
warisan alami berkelanjutan
1.b Strategi aksi pengurangan 6.2 Sanitasi
kemiskinan 2.3 Produktivitas pertanian dan
7.2 EBT
pendapatan produsen makanan,
terutama perempuan
8.5 Mencapai pekerjaan tetap
dan produktif 15.2 Mendorong penerapan
6.1 Air minum yang aman manajemen berkelanjutan dari
berbagai jenis hutan
2.4 Sistem produksi makanan
2,1 2,2 Akhiri Kelaparan yang berkelanjutan dan sistem
pertanian yang tahan terhadap
kerentanan
1.4 Persamaan hak terhadap
5.a Land Right 13.2 Integrasi perhitungan
sumber ekonomi, layanan dasar
perubahan iklim terhadap
dan sumber daya alam
kebijakan nasional
15.3 Kematian akibat bencana 13.1 Memperkuat ketahanan dan kapasitas
adaptif terhadap perubahan iklim 17.14 Policy choerence
FGD mengenai analisis capaian RPJMD dan TPB perlu dilakukan dalam penyusunan KLHS RPJMD
Analisis Pencapaian Indikator TPB
Analisis OPD Yang Berwenang Analisis OPD Yang Berwenang Analisis OPD Yang Berwenang
sesuai Permendagri No. 90 sesuai Permendagri No. 90 sesuai Permendagri No. 90
Tahun 2019 Tahun 2019 Tahun 2019
Indikator pengurang dari
Target TPB
Analisis Target Capaian Analisis Target Capaian Analisis Target Capaian
17
16
11
10
Belum mencapai
target nasional
9 17%
8
6
*Data N/A
5
(data tidak tersedia)
4
TPB
0 5 10 15 20 25
Telah mencapai target nasional Belum mencapai target nasional Data N/A
Contoh Proyeksi Pencapaian Indikator TPB terhadap Target Tahun 2030
Target 2030 hasil proyeksi
Terdapat 172 indikator
Telah mencapai target
nasional
17 17%
16
15
Data N/A
14 34%
Belum mencapai target
13 nasional
41%
12
11
10
8
*Data N/A (data
7
tidak tersedia)
6
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Telah mencapai target nasional Belum mencapai target nasional Data N/A
Contoh Pencapaian TPB Berdasarkan Target Nasional
Tidak ada
Sudah Belum Tidak Ada Total
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Wilayah
Tercapai Tercapai Data Indikator
Kajian
1. Tanpa Kemiskinan 8 1 5 7 21
2. Tanpa Kelaparan 9 0 3 1 13
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera 7 2 4 2 15
4. Pendidikan Berkualitas 3 0 4 0 7
5. Kesetaraan Gender 3 1 2 2 8
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak 6 0 2 9 17
7. Energi Bersih dan Terjangkau 3 2 0 1 6
8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi 7 4 2 3 16
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur 5 2 0 3 10
10. Berkurangnya Kesenjangan 3 0 2 5 10
11. Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan 1 0 2 8 11
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab 2 0 0 4 6
13. Penanganan Perubahan Iklim 4 0 0 0 4
14. Ekosistem Lautan 2 2 0 0 4
15. Ekosistem Daratan 0 4 0 0 4
16. Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh 3 2 1 7 13
17. Kemitraan untuk mencapai Tujuan 0 1 1 5 7
TPB prioritas
- Kurang nutrisi
- Ketahanan
pangan keluarga
Penambahan
bangunan
Contoh Analisis Masalah sekolah
Permasalahan pendidikan - -
Kesadaran
masyarakat
Pendapatan
rendah Peningkatan
Peningkatan
sertifikasi
penghargaan
pendidik
Analisis Data
sumber: jabar.bps.go.id
Analisis Spasial
Rata-
Rata
Lama
Sekolah
Ketersediaan Air
Analisis Kuadran
Indeks
Pendidikan
II I (x) terhadap
Rata-Rata
Lama
Sekolah (y)
Keterangan:
I:++
IV III II : + -
III : - +
IV : - -
Keterangan: Kuadran I: baik, Kuadran II: sedang, Kuadran III: buruk, Kuadran IV: sangat buruk
Analisis
Fish Bone
Analisis Proporsi
Persentase Kematian Perempuan
Persentase Kematian Perempuan
Berdasarkan Umur Berdasarkan Penyebab
8,89%
27,41% 28,06%
46,97%
63,70% 24,97%
<20 tahun 20-34 tahun >35 tahun Ibu Hamil Ibu Nifas Ibu Bersalin
Analisis Sistem Dinamik keb std kantor
Kantor
keb std RM
rumah makan
RS
Laju Toko
Kebutuhan air Desa
Kebutuhan air penduduk Laju tmpt ibadah
Jumlah Penduduk Desa
1: rumah makan 2: pertokoan 3: pasar 1: Kebutuhan air penduduk 2: Kebutuhan air non penduduk 3: Kebutuhan air total
1: 1600 1: 2.45e+009
2: 350 2: 800000000
3: 20 3: 3.5e+009
1
3
1
3
2
2
1: 1100 1: 2.05e+009 3
2: 200 2: 500000000 1
3: 10 3: 2.5e+009
1
3 3
2 2
3 1
1 3
2
2
3
1: 600 1: 1.65e+009 1 2
2: 50 1 2 2: 200000000
3: 0 3: 1.5e+009
2009.00 2015.00 2021.00 2027.00 2033.00 2009.00 2015.00 2021.00 2027.00 2033.00
Page 1 Y ears 9:05 AM Sun, Apr 12, 2020 Page 1 Y ears 10:35 AM Thu, May 7, 2020
Fasilitas Komersil Kebutuhan Air
Contoh Proyeksi
Indikator TPB 2030
• SDGs adalah target yang cukup ambisius.
TARGET PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Sementara sumber daya terbatas.
• Untuk mengoptimalisasikan sumber daya
tersebut kita perlu memahami sasaran apa yang
perlu diprioritaskan dan apa landasannya.
Diperlukan upaya
tambahan dalam
KONDISI SAAT INI PROYEKSI
pencapaian TPB
BERDASARKAN TREN
HISTORIS
Penentuan Target
Pencapaian TPB di daerah
perlu mempertimbangkan
kondisi DDDT lingkungan
hidup
SEKARANG 2030
Kemendagri, 2019
Indikator 2.2.2.(b) Persentase bayi usia < 6 bulan yang mendapatkan ASI
eksklusif