Anda di halaman 1dari 57

Tata Cara Penyusunan

KLHS RPJMD

Dr. Asep Sofyan


Teknik Lingkungan ITB
HP/WA : 081-322-902-009
Definisi pembangunan berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah


memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan, pertama kali
disampaikan dalam laporan Our
Common Future, juga disebut Laporan
Brundtland, adalah laporan World
Commission on Environment and
Development (WCED) di PBB yang
diterbitkan pada tahun 1987.
KLHS bertujuan untuk memastikan pembangunan
berkelanjutan diterapkan dalam pembangunan nasional

Ekonomi
Ekonomi

KLHS
Sosial Lingkungan
Sosial Lingkungan

ketimpangan seimbang
SDGs kelanjutan dari MDGs
NO TUJUAN NO TUJUAN

Tanpa Kemiskinan Berkurangnya Kesenjangan

Kota & Permukiman yang


Tanpa Kelaparan
Berkelanjutan
Konsumsi & Produksi yang
Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Bertanggung Jawab

Pendidikan Berkualitas Penanganan Perubahan Iklim

Kesetaraan Gender Ekosistem Laut/Air

Air Bersih dan Sanitasi Layak Ekosistem Daratan

Perdamaian, Keadilan, dan


Energi Bersih dan Terjangkau
Kelembagaan yang Tangguh
Pekerjaan Layak &
Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Pertumbuhan Ekonomi
Industri, Inovasi, dan
6
Infrastruktur
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
NO TUJUAN

Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di mana pun (BPS 2016 Penduduk miskin di Jawa Barat berjumlah 3,74 juta jiwa)
Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.
(Menurunnya penduduk dengan asupan kalori minimum pada tahun 2019 menjadi 8,5 %.
Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. (Menurunnya angka kematian
ibu per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2019. Dan Menurunnya angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun
2019
Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
(Meningkatnya rata-rata angka melek aksara di atas umur 15 tahun 2019 96,1%)
Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayakan kaum perempuan. (Meningkatnya jumlah kebijakan yang responsif gender
mendukung pemberdayaan perempuan pada tahun 2019 )
Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. (Meningkatnya akses terhadap
layanan air minum dan berkelanjutan pada tahun 2019 menjadi 100% dan Meningkatnya akses terhadap sanitasi yang layak dan
berkelanjutan pada tahun 2019 menjadi 100%)
Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua (Meningkatnya konsumsi listrik per
kapita menjadi 1.200 KWh pada tahun 2019)
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta
pekerjaan yang layak untuk semua

Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi .
Terbangunnya jalan tol pada tahun 2019, Bertambahnya panjang jalur kereta api pada tahun 2019) 7
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
NO TUJUAN

Mengurangi kesenjangan intra- dan antarnegara (Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan dan berkurangnya desa
tertinggal pada tahun 2019)

Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan

Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan (Meningkatnya pengelolaan limbah B3 pada tahun 2019)

Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya (Terwujudnya penyelenggaraan
inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK), serta monitoring, pelaporan dan verifikasi Emisi GRK yang dilaporkan dalam
dokumen Biennial Update Report (BUR) ke-3 hingga tahun 2019)
Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan
berkelanjutan. (Terkendalinya Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) fishing dan kegiatan di laut yang merusak ditandai
dengan kepatuhan sebanyak 87% pelaku usaha pada tahun 2019)

Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara
lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman
hayati. (Berkurangnya luasan lahan kritis melalui rehabilitasi dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas hingga tahun 2019
Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan
untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan. (Menurunnya
prevalensi kekerasan terhadap anak pada tahun 2019)
Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. (Tercapainya
rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB di atas 10% per tahun)
PEMETAAN INDIKATOR TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

SDGs Internasional
INDIKATOR SDG’s/TPB
GLOBAL 17 Goal, 169 Target/Sasaran
SDGs
Global, 241 Indikator
17 Goal, 94 Target/Sasaran Global, INDIKATOR SDG’s/TPB
NASIONAL
319 Indikator Sasaran Nasional

PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN HUKUM DAN TATA
SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN KELOLA
AIR
KEMISKINAN ENERGI PERDAMAIAN
6 Sasaran Global,
4 Sasaran Global, 3 Sasaran Global, 8 Sasaran Global,
22 Indikator Sasaran
21 Indikator Sasaran 5 Indikator Sasaran 21 Indikator Sasaran
Nasional
Nasional Nasional Nasional
KET. PANGAN PEKERJAAN PERKOTAAN
3 Sasaran Global, 9 Sasaran Global, 7 Sasaran Global,
8 Indikator Sasaran 11 Indikator Sasaran 16 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
KONSUMSI-
KESEHATAN INDUSTRI
PRODUKSI
8 Sasaran Global, 3 Sasaran Global,
5 Sasaran Global,
24 Indikator Sasaran 8 Indikator Sasaran
5 Indikator Sasaran
Nasional Nasional
PENDIDIKAN KESENJANGAN Nasional
PERUBAHAN IKLIM
5 Sasaran Global, 4 Sasaran Global, 2 Sasaran Global,
16 Indikator Sasaran 10 Indikator Sasaran 2 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
GENDER KEMITRAAN EKOSISTEM LAUTAN
5 Sasaran Global, 11 Sasaran Global, 4 Sasaran Global,
11 Indikator Sasaran 17 Indikator Sasaran 4 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
EKOSISTEM DARATAN
7 Sasaran Global,
8 Indikator Sasaran
Kemendagri, 2020
Nasional
INDIKATOR TPB INDONESIA BERDASARKAN
UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

Jumlah Indikator TPB berdasarkan Urusan dan


Kewenangannya
Indikator-indikator SDGs dibagi dalam 4 (empat) kewenangan, meliputi:
1. Pusat →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan pusat: 308
2. Provinsi →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan provinsi: 235
3. Kabupaten →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kabupaten: 220
4. Kota →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kota: 222

Catatan:
Dari 319 indikator TPB Indonesia:
• 21 indikator bersifat khusus untuk daerah
• tertentu
• 298 indikator bersifat umum

Setiap daerah memiliki jumlah indikator


berbeda sesuai dengan kewenangan dan
kondisi wilayahnya

Sumber: Analisis Indikator TPB dan UU No. 23/2014

Kemendagri, 2020
Berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan dan kewenangan terhadap
319 (tiga ratus sembilan belas) indikator TPB dibagi dalam 4 (empat) kewenangan meliputi:
1) Jumlah indikator yang menjadi kewenangan pusat: 308;
2) Jumlah indikator yang menjadi kewenangan provinsi: 235;
3) Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kota: 222; dan
4) Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kabupaten: 220.
Korelasi 6 Muatan KLHS dengan TPB (Asep Sofyan, 2019)
TPB/SDGs

Ya, Efisien

Tidak Efisien
Efisiensi SDA ? Risiko Lingkungan
(Neraca SDA dan Valuasi Ketimpangan Ekonomi
Lingkungan) Deforestasi Ketimpangan Sosial
Over fishing
Land use change
(+) City sprawl
Slum area (-) Bahaya
Daya Dukung dan Daya Tampung Perubahan
Iklim
Siklus positif, Provision (penyediaan)
pembangunan Regulation (pengaturan)
Jasa Ekosistem Risiko Perubahan Iklim
terjadi secara Cultural (budaya)
berkelanjutan Supporting (pendukung)
(-)
Keanekaragaman Hayati
(Ekosistem, Spesies, Gen) Siklus negatif, pembangunan terjadi secara
tidak berkelanjutan
Korelasi 6 Muatan KLHS dengan TPB (Asep Sofyan, 2019)
TPB/SDGs
Ya, Efisien kondisi daya dukung dan daya tampung, geografis, demografis

Tidak Efisien
Efisiensi SDA ? Risiko Lingkungan
(Neraca SDA dan Valuasi Ketimpangan Ekonomi
Lingkungan) Deforestasi Ketimpangan Sosial
Over fishing
Land use change
(+) City sprawl
Slum area (-) Bahaya
Daya Dukung dan Daya Tampung Perubahan
Iklim
Siklus positif, Provision (penyediaan)
pembangunan Regulation (pengaturan)
Jasa Ekosistem Risiko Perubahan Iklim
terjadi secara Cultural (budaya)
berkelanjutan Supporting (pendukung)
(-)
Keanekaragaman Hayati
(Ekosistem, Spesies, Gen) Siklus negatif, pembangunan terjadi secara
tidak berkelanjutan
TPB merupakan
piramida
pembangunan,
TPB 6, 13, 14, dan
15 merupakan
pondasi
pembangunan.

Jika pondasinya
kokoh, maka akan
mendukung
pencapaian level
diatasnya.
Indikator TPB saling
terkait, untuk
menyelesaikan sebuah
masalah di indikator
tertentu, maka semua
indikator lain harus
dilihat dan dianalisis.

Sinergi dalam mencapai


indikator TPB, sehingga
saling menguatkan antar
indikator, adalah upaya
yang efektif.
Strategi Pencapaian TPB

• Sinergi dan Terpadu


• Multidimensional
• Kerjasama Multipihak
• Perspektif Jangka Panjang
• Internalisasi Dampak
Lingkungan dan Sosial
dalam Pertumbuhan
Ekonomi
1. Tanpa Kemiskinan
Tingkat Sinergisitas TPB
2. Tanpa Kelaparan
Terhadap Seluruh Tujuan
3. Kehidupan sehat dan sejahtera
4. Pendidikan berkualitas
5. Kesetaraan gender
6. Air bersih dan sanitasi layak • Warna hijau (synergies), kuning (non
7. Energi bersih dan terjangkau classified), merah (trade off), abu-abu
8. Pekerjaan layak & pertumbuhan ekonomi (unsufficient data)
• Lingkaran dalam kotak menunjukan
9. Industri, inovasi dan infrastruktur
ketersediaan data, semakin besar maka
10. Berkurangnya kesenjangan jumlah data yang tersedia semakin banyak
11. Kota & pemukiman yang berkelanjutan
12. Konsumsi & produksi yang bertanggung jawab
Keterangan:
13. Penanganan perubahan iklim
14. Ekosistem lautan : Tingkat sinergisitas
15. Ekosistem daratan
16. Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh
17. Kemitraan untuk mencapai tujuan
Tingkat Sinergisitas TPB
Terhadap Seluruh Tujuan

• Warna hijau (synergies), kuning (non


classified), merah (trade off), abu-abu
(unsufficient data)
• Lingkaran dalam kotak menunjukan
ketersediaan data, semakin besar maka
jumlah data yang tersedia semakin banyak
• Gambar disamping menunjukan hubungan
sinergisitas TPB dengan TPB lainnya

Keterangan:

: Tingkat sinergisitas
12.1 Peningkatan 10YFP 2.a Meningkatkan investasi terhadap
16.8 Meningkatkan partisipasi infrastruktur, pertanian, R&D untuk 8.2 Produktivitas ekonomi melalui
negara berkembang meningkatkan produktivitas pertanian diversifikasi
9.b mendukung pengembangan teknologi
domestik dan inovasi
17.16 Meningkatkan kerjasama 15.9 Integrasi ekosistem dan
global biodiversiti terhadap perencanaan

2.4 Memastikan sistem produksi makanan 6.4 Efisiensi penggunaan air


16.6 Mengembangkan lembaga yang berkelanjutan
9.3 Meningkatkan akses terhdap industri
yang efektif
kecil

13.2 Integrasi perhitungan


17.14 Meningkatkan kebijakan perubahan iklim terhadap kebijakan
tentang pengembangan dan strategi 12.6 Mendorong perusahaan mengadopsi sistem
berkelanjutan berkelanjutan 12. Daur ulang limbah
2.1.2.2 Akhiri kelaparan dan malnutrisi

9.1 9.4 Peningkatan kualitas infrastruktur


17.7 Meningkatkan
pengembangan, transfer, 12.5 Mengurangi limbah
diseminasi dan penyebaran
teknologi 11.3 Meningkatkan inklusif dan urbanisasi 6.5 IWRM
1.b Menciptakan kebijakan berkelanjutan
berdasarkan kemiskinan dan gender
15.1 Memastikan konservasi dan
penggunaan ekosistem air yang
berkelanjutan
6.3 Meningkatkan kualitas air 3.9 Mengurangi kematian
akibat polusi
6.1 Akes terhadap air minum
6.b Meningkatkan partisipasi komunitas
lokal dalam peningkatan manajemen air
5.5 Memastikan partisipasi wanita dan
dan sanitasi
kesempatan yang sama menjadi
pemimpin 6.2 Akses terhadap sanitasi 14.2 Manajemen dan menjaga
ekosistem laut dan pesisir
6.6 Menjaga air terkait
11.1 Memastikan akses terhadap rumah ekosistem
dan layanan dasar
1.4 Hak yang sama terhadap ekonomi
dan akses layanan 16.7 Menjamin pengambilan keputusan yang responsif, inklusif,
partisipatif dan representatif
14.2 Perlindungan
ekosistem laut
12.6 mendorong perusahaan
12.8 Kesadaran terhadap
untuk mengadopsi sistem
sistem berkelanjutan 3.8 Akses
berkelanjutan
15.1 konservasi, Kesehatan
restorasi ekosistem
8.2 Produktivitas
ekonomi
11.3 Perkotaan yang
7.3 Efisiensi energi 12.2 Efisiensi SDA 9.c Akses informasi
13.1 Kapasitas berkelanjutan
4.1 Akses
ketahanan pendidikan
11.2 Akses
transportasi

2.4 produksi makanan


11.6 kualitas udara 8.1 Pertumbuhan
7.2 Peningkatan yang berkelanjutan 1.2 Pengurangan
ekonomi
renewable energi kemiskinan
9.1 Infrastruktur
yang kokoh
7.1 Akses layanan
energi
3.9 Mengurangi
jumlah kematian 2.3 Produktivitas
6.5 IWRM
agriculture

7.a investasi
infrastruktur energi7.b mengembangkan
6.3 Meningkatkan infrastruktur dan 16.1 Mengurangi
kualitas air teknologi segala bentuk
2.a investasi infrastruktur kekerasan
& teknologi pertanian

9.3 Peningkatan
12.5 Pengurangan
layanan keuangan
limbah 12.4 Pengelolaan 17.8 penggunaan
limbah energi
5.a Kesetaraan 9.3 Layanan Keuangan
gender
5.2 Mengurangi 11c Mendukung 13.1 Ketahanan terhadap
kekerasan negara berkembang perubahan iklim
disegala aspek
11.1 Akses 6.1 & 6.2 Akses air
perumahan minum bersih 9.2 Sustainable industri
6.5 IWRM
3.1, 3.2
mengurangi 12.4 management
kematian anak 6.a Efisiensi Air
limbah
8.2 economic
12.5 Waste 11a mendukung
productivity
reduction ekonomi, sosial dan
11.4 melindungi lingkungan positif di rural
kebudayaan dan 8.1 Pertumbuhan dan urban
ekonomi 11.5 Mengurangi dampak
heritage ekonomi akibat bencana
7a teknologi
ramah lingkungan
9.b mendukung
pengembangan teknologi
11.2 Sustainable
4.1 Pendidikan
transportasi 7.2 peningkatan 11b perencanaan terhadap
renewable energi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim

9.1 mendukung
10.2 pengaruh sosial, 11.7 akses terhadap keberlanjutan
11.6 Mengurangi
ekonomi dan politik ruang terbuka hijau infrastruktur
dampak buruk 11.3 Perkotaan yang
15.3 konservasi lingkungan berkelanjutan
lingkungan
7.b Peningkatan
14.1 Mengurangi infrastruktur untuk 9.4 Meningkatkan
7.2 Peningkatan 6.3 Meningkatkan energi berkelanjutan penggunaan
polusi laut
penggunaan EBT kualitas air infrastruktur

12.3 Mengurangi 15.5 Mengurangi


6.4 Efisiensi
12.4 Manajemen kehilangan degradasi alam
penggunaan air
12.2 Penggunaan seluruh limbah makanan
sumber daya secara 9.1 Infrastruktur
efisien berkelanjutan

12.5 Mengurangi 2.4 SIstem produksi makanan


limbah yang berkelanjutan
11.3 urbanisasi 3.9 Mengurangi
11.b Penerapan berkelanjutan kematian akibat
integrasi kebijakan dan 8.4 Efisiensi polusi
rencana terkait efisiensi sumberdaya global
sumber daya terhadap konsumsi 14.4 Sistem
dan produksi 6.5 IWRM
penangkapan ikan

12.b Sustainable
tourism 8.2 Produktivitas
8.5 Mencapai 12.8 Informasi 12.6 Perusahaan
10.3 Mengurangi 1.2 Mengurangi ekonomi melalui
pekerjaan tetap dan konsumen dan mengadopsi sistem dan
inequality kemiskinan diversifikasi, teknologi
produktif pendidikan laporan berkelanjutan
dan inovasi

5.5 memastikan partisipasi 6.1 6.2 Akses 4.1 4.3 4.4 3.8 Akses
dan kesempatan yang sama terhadap air Akses terhadap terhadap 9.2 inklusif dan 9.3 Meningkatkan 4.7 Pengembangan
11.4 Menjaga
terhadap perempuan menjadi minum dan pendidikan kesehatan industri yang industri skala kecil pendidikan yang 17.18 Peningkatan
kebudayaan dan
pemimpin sanitasi berkelanjutan ketersediaan data
warisan alami berkelanjutan
1.b Strategi aksi pengurangan 6.2 Sanitasi
kemiskinan 2.3 Produktivitas pertanian dan
7.2 EBT
pendapatan produsen makanan,
terutama perempuan
8.5 Mencapai pekerjaan tetap
dan produktif 15.2 Mendorong penerapan
6.1 Air minum yang aman manajemen berkelanjutan dari
berbagai jenis hutan
2.4 Sistem produksi makanan
2,1 2,2 Akhiri Kelaparan yang berkelanjutan dan sistem
pertanian yang tahan terhadap
kerentanan
1.4 Persamaan hak terhadap
5.a Land Right 13.2 Integrasi perhitungan
sumber ekonomi, layanan dasar
perubahan iklim terhadap
dan sumber daya alam
kebijakan nasional
15.3 Kematian akibat bencana 13.1 Memperkuat ketahanan dan kapasitas
adaptif terhadap perubahan iklim 17.14 Policy choerence

15.1 Memastikan konservasi dan 15.7 Menjaga dan melindungi


penggunaan sumber daya yang spesies
berkelanjutan
8.4 Efisiensi sumber daya global

15.5 Mengurangi degradsi dari


8.2 Produktivitas Ekonomi kebiasaan manusia
6.6 Menjaga Ekosistem yang
(diversifikasi) 15.9 Integrasi ekosistem dan
berkaitan dengan air
biodiversiti terhadap
perencanaan nasional
6.3 Meningkatkan kualitas air
7.3 Sumber daya energi yang efisien
melalui pengurangan polusi

3.3 Kematian yang dipengaruhi oleh


8.3 Menggalakan kebijakan yang kualitas air seperti penyakit
mendukung kegiatan produktivitas
6.4 Sumber daya air yang
efisien 12.6 Mendorong perusahaan
14.2 Mengatur dan menjaga
melakukan sistem berkelanjutan
ekosistem laut dan perairan 14.1 Mengurangi polusi di
yang ramah lingkungan
9.1 9.4 Infrastruktur yang tahan dan perairan
berkelanjutan 3.9 Mengurangi jumlah
kematian akibat bahaya kimia
1.2 Akhiri kemiskinan diseluruh dan polusi air, udara, dan
12.8 Mengubah kebiasaan
bagian tanah
konsumsi
4.1 Memastikan anak-anak mendapatkan
8.1 Pertumbuhan Ekonomi pendidikan yang berkualitas
Download dokumen di: http://sdgs.bappenas.go.id/dokumen/
Download dokumen di: http://sdgs.bappenas.go.id/dokumen/
Download dokumen di: http://sdgs.bappenas.go.id/dokumen/
Mengintegrasikan TPB kedalam KLHS
• 17 tujuan global (dan 169 target) yang ditetapkan di PBB tahun 2015:
the 2030 Agenda for Sustainable Development; diratifikasi oleh 193
negara, termasuk Indonesia
• Di tingkat lokal, setiap negara harus menerjemahkan TPB ke dalam
kebijakan nasional, perencanaan, dan program (KRP), serta
mengalokasikan anggaran dan menemukan mitra untuk mencapai
tujuan tersebut
• Di Indonesia, diturunkan ke dalam Permendagri No.7/2018 tentang
KLHS:
• Pasal 3(b,c): pengkajian PB, perumusan skenario PB
• Pasal 5(2): a] mengkaji kondisi umum daerah, b] menentukan
capaian indikator TPB yang relevan, dan c] menentukan
pembagian peran antar pemangku kepentingan
Mengintegrasikan TPB kedalam KLHS

• Pasal 6 Permendagri 7/2018:


• (1) Kondisi umum daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (2) huruf a paling sedikit memuat kondisi
daya dukung dan daya tampung, geografis, demografis,
dan keuangan daerah
• (2) Capaian indikator sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (2) huruf b berupa analisis kondisi pencapaian
tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
FGD Analisis Capaian RPJMD dan TPB

FGD mengenai analisis capaian RPJMD dan TPB perlu dilakukan dalam penyusunan KLHS RPJMD
Analisis Pencapaian Indikator TPB

Indikator TPB Indikator TPB Indikator TPB Indikator TPB


Yang Sudah Yang Belum Yang Tidak Ada Yang Tidak Ada
Tercapai Tercapai Data di Wilayah Kajian
Analisis Jenis Kegiatan Yang Analisis Jenis Kegiatan Yang Analisis Jenis Kegiatan Yang
Akan Dilakukan Akan Dilakukan Akan Dilakukan

Analisis OPD Yang Berwenang Analisis OPD Yang Berwenang Analisis OPD Yang Berwenang
sesuai Permendagri No. 90 sesuai Permendagri No. 90 sesuai Permendagri No. 90
Tahun 2019 Tahun 2019 Tahun 2019
Indikator pengurang dari
Target TPB
Analisis Target Capaian Analisis Target Capaian Analisis Target Capaian

Analisis Kebutuhan Anggaran Analisis Kebutuhan Anggaran Analisis Kebutuhan Anggaran


INDIKATOR KETERCAPAIAN MASALAH PROGRAM
1.4.1 (g) Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/sederajat. 1.4.1 (g) Sudah Mencapai Target
• Menurunnya Angka • Program Pendidikan
1.4.1 (h) Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/sederajat. 1.4.1 (h) Belum mencapai Target Partisipasi Kasar Menengah Umum
1.4.1 (i) Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/MA/sederajat. 1.4.1 (i) Sudah Mencapai Target
untuk jenjang • Program Pendidikan
4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah penduduk umur
SMA/MA/SMK. Khusus
4.1.1.(g) Sudah Mencapai Target
≥15 tahun.
• Menurunnya Angka • Program Pembinaan
4.2.2.(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD). 4.2.2.(a) Belum mencapai Target Partisipasi Murni dan Pengembangan
4.3.1.(a) Tingkat partisipasi remaja dan dewasa untuk jenjang Pendidik dan Tenaga
dalam pendidikan dan pelatihan formal
dan non formal dalam 12 bulan terakhir, 4.3.1.(a) Belum mencapai Target SD/MI, SMP/MTs Kependidikan
menurut jenis kelamin.
4.3.1.(b) Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan
dan SMA/MA/SMK. • Program
Tinggi (PT). 4.3.1.(b) Belum mencapai Target
• Putus sekolah atau Penyelenggaraan
4.4.1* Proporsi remaja dan dewasa dengan
keterampilan teknologi informasi dan 4.4.1* Belum mencapai Target tidak melanjutkan Unsur Manajemen
komunikasi (TIK).
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM)
sekolah yang dan Fungsi
perempuan/laki-laki di (1) SD/MI/
sederajat;
didominasi anak usia Manajemen
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) 16–18 tahun. • Program Pembinaan
perempuan/laki-laki di (2)
SMP/MTs/sederajat;
4.5.1* Sudah Mencapai Target Bahasa dan Sastra
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM)
perempuan/laki-laki di (3)
SMA/SMK/MA/sederajat;
• Program Pendidikan
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) Menengah Kejuruan
perempuan/laki-laki di (4) Perguruan
Tinggi.
4.6.1.(a) Persentase angka melek aksara penduduk
umur ≥15 tahun.
4.6.1.(a) Sudah Mencapai Target
Contoh Analisis Pencapaian Indikator TPB terhadap Target Nasional
 Target sesuai RPJMN 2019
Terdapat 172 indikator

17

16

15 Telah mencapai target


nasional
14 38%
Data N/A
13
33%
12

11

10
Belum mencapai
target nasional
9 17%
8

6
*Data N/A
5
(data tidak tersedia)
4

TPB

0 5 10 15 20 25
Telah mencapai target nasional Belum mencapai target nasional Data N/A
Contoh Proyeksi Pencapaian Indikator TPB terhadap Target Tahun 2030
 Target 2030 hasil proyeksi
Terdapat 172 indikator
Telah mencapai target
nasional
17 17%

16

15
Data N/A
14 34%
Belum mencapai target
13 nasional
41%
12

11

10

8
*Data N/A (data
7
tidak tersedia)
6

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Telah mencapai target nasional Belum mencapai target nasional Data N/A
Contoh Pencapaian TPB Berdasarkan Target Nasional
Tidak ada
Sudah Belum Tidak Ada Total
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Wilayah
Tercapai Tercapai Data Indikator
Kajian
1. Tanpa Kemiskinan 8 1 5 7 21
2. Tanpa Kelaparan 9 0 3 1 13
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera 7 2 4 2 15
4. Pendidikan Berkualitas 3 0 4 0 7
5. Kesetaraan Gender 3 1 2 2 8
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak 6 0 2 9 17
7. Energi Bersih dan Terjangkau 3 2 0 1 6
8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi 7 4 2 3 16
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur 5 2 0 3 10
10. Berkurangnya Kesenjangan 3 0 2 5 10
11. Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan 1 0 2 8 11
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab 2 0 0 4 6
13. Penanganan Perubahan Iklim 4 0 0 0 4
14. Ekosistem Lautan 2 2 0 0 4
15. Ekosistem Daratan 0 4 0 0 4
16. Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh 3 2 1 7 13
17. Kemitraan untuk mencapai Tujuan 0 1 1 5 7
TPB prioritas

• TPB dengan prosentase indikator belum tercapai paling


banyak (dihitung secara proporsional), disebut TPB prioritas
• Di PP 46/2016 dikenal isu prioritas, maka di analisis TPB, isu
prioritas diwakili oleh TPB prioritas.
• TPB prioritas kemudian disandingkan dengan visi dan misi
kepala daerah terpilih, jika TPB prioritas belum menjadi visi
dan misi kepala daerah, maka KLHS RPJMD harus
menurunkan TPB prioritas tersebut menjadi arahan
kebijakan dan program yang akan disampaikan kepada
penyusun RPJMD
Ranking TPB Prioritas Berdasarkan Kajian dan FGD
No Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
1 TPB 15. Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan
penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.
2 TPB 8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan
yang layak untuk semua.
3 TPB 6. Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
4 TPB 3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.
5 TPB 2. Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.
6 TPB 4. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
7 TPB 16. Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan
membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan.
8 TPB 11. Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
9 TPB 13. Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya
10 TPB 9. Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi
11 TPB 14. Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
12 TPB 12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
13 TPB 10. Mengurangi kesenjangan intra dan antarnegara.
14 TPB 5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan.
15 TPB 1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di mana pun.
16 TPB 7. Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua.
17 TPB 17. Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Contoh Analisis
Pencapaian Indikator TPB
Contoh Analisis Masalah TPB belum
Jaringan
tercapai transportasi baik
+
• Stunting adalah permasalah kurang gizi Akses layanan
kronis pada anak yang mengakibatkan kesehatan
gangguan pertumbuhan pada anak yakni
+ +
tinggi badan anak lebih rendah atau
pendek (kerdil) dari standar usianya.
- Kesehatan bumil Imunisasi +
• Penyebab utama stunting adalah
kurangnya asupan gizi dalam waktu Pengetahuan ibu
yang cukup lama serta faktor penyerta -
lain yang berpengaruh. Infeksi penyakit
berulang
Sanitasi buruk
+ -
- +
Penurunan +
ekonomi + Pola asuh buruk
Stunting
keluarga
Keterbatasan air
+
+ bersih +

- Kurang nutrisi

- Ketahanan
pangan keluarga
Penambahan
bangunan
Contoh Analisis Masalah sekolah

TPB belum tercapai Peningkatan


jaringan jalan

Permasalahan pendidikan - -
Kesadaran
masyarakat

adalah saling terkait dengan Infrastruktur


rendah
-
pendidikan tidak
sektor lainnya, sehingga - terjangkau

diperlukan solusi yang - -


Subsidi biaya
terintegrasi dan terpadu. sekolah Partisipasi
Sosialisasi
SD/MI
+ -
- +
+
Biaya pendidikan
tidak terjangkau
Peningkatan
alokasi dana SDM Pendidik
pendidikan + + berkualitas
+

Pendapatan
rendah Peningkatan
Peningkatan
sertifikasi
penghargaan
pendidik
Analisis Data

sumber: jabar.bps.go.id
Analisis Spasial

Rata-
Rata
Lama
Sekolah
Ketersediaan Air
Analisis Kuadran

Indeks
Pendidikan
II I (x) terhadap
Rata-Rata
Lama
Sekolah (y)

Keterangan:
I:++
IV III II : + -
III : - +
IV : - -
Keterangan: Kuadran I: baik, Kuadran II: sedang, Kuadran III: buruk, Kuadran IV: sangat buruk
Analisis
Fish Bone
Analisis Proporsi
Persentase Kematian Perempuan
Persentase Kematian Perempuan
Berdasarkan Umur Berdasarkan Penyebab
8,89%
27,41% 28,06%

46,97%

63,70% 24,97%

<20 tahun 20-34 tahun >35 tahun Ibu Hamil Ibu Nifas Ibu Bersalin
Analisis Sistem Dinamik keb std kantor
Kantor

Pertumbuhan kantor keb air kantor

keb std RM
rumah makan

Contoh Causal Loop Diagram Laju kantor


keb std sekolah
Sekolah

Sistem Dinamik Pertumbuhan RM keb air RM

Pertumbuhan sekolah keb air sekolah


Laju RM
Keb std pasar
Laju sekolah
pasar
Keb std f as kes

RS

keb air pasar


Carry ing Capacity Pertumbuhan Pasar
Kota keb air f askes
Laju Pertumbuhan Kota Pertumbuhan RS

Jumlah Penduduk Kota Keb std toko


Laju Pasar
pertokoan
Kebutuhan air Kota Laju RS
Keb std tmpt ibadah
Tempat Ibadah
Pertumbuhan Kota
Pertumbuhan Toko
keb air toko

Pertumbuhan tmpt ibdh


keb air tmpt ibadah

Laju Toko
Kebutuhan air Desa
Kebutuhan air penduduk Laju tmpt ibadah
Jumlah Penduduk Desa

Kebutuhan air f asilitas umum

Pertumbuhan Desa Kebutuhan air f asilitas komersil

Kebutuhan air total

Laju Pertumbuhan Desa Carry ing Capacity


Desa Kebutuhan air non penduduk
Analisis Sistem Dinamik

Contoh Output/Keluaran Sistem Dinamik

1: rumah makan 2: pertokoan 3: pasar 1: Kebutuhan air penduduk 2: Kebutuhan air non penduduk 3: Kebutuhan air total
1: 1600 1: 2.45e+009
2: 350 2: 800000000
3: 20 3: 3.5e+009

1
3
1
3
2
2
1: 1100 1: 2.05e+009 3
2: 200 2: 500000000 1
3: 10 3: 2.5e+009
1
3 3
2 2
3 1
1 3
2
2
3
1: 600 1: 1.65e+009 1 2
2: 50 1 2 2: 200000000
3: 0 3: 1.5e+009
2009.00 2015.00 2021.00 2027.00 2033.00 2009.00 2015.00 2021.00 2027.00 2033.00
Page 1 Y ears 9:05 AM Sun, Apr 12, 2020 Page 1 Y ears 10:35 AM Thu, May 7, 2020
Fasilitas Komersil Kebutuhan Air
Contoh Proyeksi
Indikator TPB 2030
• SDGs adalah target yang cukup ambisius.
TARGET PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Sementara sumber daya terbatas.
• Untuk mengoptimalisasikan sumber daya
tersebut kita perlu memahami sasaran apa yang
perlu diprioritaskan dan apa landasannya.

SASARAN SDGS Gap dalam


pencapaian TPB

Diperlukan upaya
tambahan dalam
KONDISI SAAT INI PROYEKSI
pencapaian TPB
BERDASARKAN TREN
HISTORIS

Penentuan Target
Pencapaian TPB di daerah
perlu mempertimbangkan
kondisi DDDT lingkungan
hidup
SEKARANG 2030

Kemendagri, 2019
Indikator 2.2.2.(b) Persentase bayi usia < 6 bulan yang mendapatkan ASI
eksklusif

Upaya Tambahan BAU (Business As Usual)


Indikator 3.1.2.(a) Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang
proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan

Upaya Tambahan BAU (Business As Usual)


Indikator 2.1.1.(a) adalah prevalensi kekurangan gizi pada anak
balita

Upaya Tambahan BAU (Business As Usual)


Indikator 2.2.2 Prevalensi malnutrisi anak pada usia kurang dari
5 tahun

Upaya Tambahan BAU (Business As Usual)


Terima Kasih
Atas Perhatian Anda

Anda mungkin juga menyukai