Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi dan

Pemenuhan
Kebutuhan Puskesmas Janti
No. Dokumen :

No.Revisi :0

KOTA SOP Tgl. Terbit : Endang Listyowati


NIP: 19670921 198812 2 001
MALANG Halaman : 1/2

1. Pengertian Identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan resiko,


kendala dan kebutuhan khusus adalah suatu proses
identifikasi terhadap hambatan-hambatan yang mungkin
dimiliki pasien seperti faktor budaya, Bahasa, dan kebutuhan
khusus..

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses identifikasi dan pemenuhan


kebutuhan pasien dengan resiko, kendala dan kebutuhan khusus.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Janti Nomor
???????????????????????????? Tentang Identifikasi Dan
Pemenuhan Kebutuhan Pasien Dengan Resiko, Kendala Dan
Kebutuhan Khusus.
4. Referensi - UU nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
- Permenkes nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis
- Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat
1/2
Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi
5. Alat dan Bahan 1. Kursi roda
2. Huruf Braile
3. Jalur khusus Tunanetra
6. Prosedur / langkah 1. Petugas mengidentifikasi secara visual resiko, kendala, dan
– langkah kebutuhan khusus yang dimiliki oleh pasien
a) Kendala Bahasa ( Pasien tidak bisa berbahasa Indonesia )
b) Kendala Budaya ( Pelanggan yang tidak sabar ingin cepat
di periksa )
c) Resiko jatuh ( Pasien dengan gangguan mobilitas )
d) Kebutuhan Khusus ( Pasien disabilitas tuna netra )
2. Petugas melakukan pemenuhan kebutuhan bagi pasien yang
mengalami kendala.
a) Bahasa, Petugas segera menghubungi petugas lain yang
mampu menerjemahkan.
b) Budaya, Petugas Memberikan informasi dan menjelaskan
tentang prosedur antrian yang berlaku.
c) Resiko Jatuh, Petugas menyediakan kursiroda di tempat
pendaftaran.
d) Kebutuhan Khusus, Menyediakan jalur khusus dan huruf
braile untuk pasien pendang disabilitas tuna netra.
3. Petugas memberikan senyum, salam, dan sapa pada pasien
dengan ramah;
4. Untuk pasien disabilitas netra petugas menepuk pundak
pasien guna memulai wawancara dan identifikasi pasien;
5. Petugas meminta kartu identitas pasien, kartu BPJS bila ada,
dan kartu berobat kepada pasien;
6. Petugas Pendaftaran menanyakan apakah pasien pernah
berobat ke puskesmas sebelumnya;
7. Apabila pasien belum pernah berobat sebelumnya petugas
Pendaftaran menanyakan nama, tanggal lahir, dan alamat
pasien sesuai dengan data identitas diri (KTP,SIM/KK);
8. Apabila pasien sudah pernah berobat tetapi tidak membawa
kartu puskesmas atau kartu puskesmasnya hilang. Maka
petugas pendaftaran menanyakan kapan terakhir pasien
berobat ke puskesmas;

2/2
9. Petugas menuliskan identitas pasien baru pada formulir
dokumen rekam medis;
10. Petugas melakukan input data pasien ke komputer.
7. Diagram Alir

Mendaftar
pasien

Kartu tidak
Menanyakan kartu berob
berobat pasien at
hilang

Perna ya ya
h
berob Menanyakan
at ? terahir pasien
datang
tidak
Menanyakan nama,
tanggal lahir, alamat
sesuai (ktp,kk,sim)

Mencatat di
form identitas
pasien

8. Hal-hal yang perlu Melakukan identifikasi menggunakan nama, tanggal lahir, dan
diperhatikan alamat pasien.

9. Unit terkait 1. Tempat pendaftaran


2. Ruang periksa Umum,
3. Ruang periksa Gigi
4. Ruang periksa KIA
5. Ruang Farmasi
6. Ruang Laboratorium
10. Dokumen Dokumen Rekam Medis
terkait
11. Rekaman
historis perubahan Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

3/2
4/2

Anda mungkin juga menyukai