Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi yaitu suatu cara yang dilakukan pada saat melakukan

pembicaraan antar sesama dengan memudahkan penggunaan sosial media yang

ada dan memperlancar segala kegiatan. Sosial media pada saat ini mempercepat

pengiriman pesan,panggilan video. Adanya panggilan video kita bisa saling

bertukar kabar dengan saudara meskipun dari jarak jauh. Dengan berkembangnya

teknologi semua kegiatan terutama pada jual beli dan lainnya lebih baik. semakin,

beranjak dari meningkatnya teknologi informasi yang ada.

Di era digital saat ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat.

Dimulai dari sosial media yang banyak digunakan oleh semua masyarakat di

seluruh dunia. Sampai saat ini penggunaan media online masih ramai dikalangan

masyarakat. Dengan berbagai macam aplikasi yang ada pada saat ini.

Teknologi sangat erat hubungannya dengan komunikasi penggunaan

teknologi internet, pemakaian internet pada saat ini banyak digunakan oleh semua

usia. Dalam segala kegiataan sangat dibutuhkannya terutama dalam menjalankan

aplikasi online. Teknologi internet memberikan kemudahan bagi kita semua untuk

menjalankan semua aktivitas baik komunikasi, dan lainnya.

Kata aqad menurut bahasa ialah “ikatan. akad dimaknakan sebagai bahasa

menghubungkan atau mengaitkan,mengikat antara beberapa ujung sesuatu”. Akad

1
dalam bahasa arab artinya ikatan yang mengekang. Pada pengertian fikih

umumnya diartikan sebagai keterkaitan antar ijab dan qabul sesuai dengan aturan

syara’ sehingga terdapat akibat pada objek akad.

Dalam hukum Islam, akad berarti perjanjian. pada penjelasan tersebut

ikatan atau ijab dan pernyataan menerima ikatan atau qabul yang mempengaruhi

objek pada suatu perikatan. Ijab dan qabul wajib sesuai dengan syariat islam.1

Hal ini dikarenakan semua macam media informasi dan canggihnya

teknologi sehingga bisa menyebabakan bebas berkomunikasi kapanpun dan

dimana saja tidak ada batasan yang mengatur, sehingga member kemudahan bagi

kehidupan sosialita masyarakat. Berkembangnya media diseluruh dunia

khususnya Indonesia sehingga banyaknya situs web yang digunakan pada

masyarakat Indonesia pada umumya. Salah satu contohnya Aplikasi yang terdapat

pada dalam Play Store adalah Aplikasi Tiktok.2

Pada sistem Aplikasi Tiktok ini merupakan sarana pendapatan informasi

dalam bentuk video tata cara menggunakan Aplikasi ini ialah dengan mengunggah

video se situs aplikasi Tiktok tersebut. Orang yang memainkan Aplikasi ini

disebut dengan nama Tiktokers dan orang yang sudah mengunggah vidionya

dalam Aplikasi ini apabila tersebar luar dalam unggahan vidionya dinamakan

Vidio For Your Page (FYP). Saat di zaman yang berkembangnya teknologi ini

orang-orang banyak sekali ingin menjadi selebritas Tiktok. Bukan karna hal itu

1
Qomarul Hada, Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Teras,211), hlm.5
2
Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2016), 64.

2
saja masyarakat meningkatnya pengguna Tiktok ini dikarenakan Aplikasi ini bisa

menghasilkan pendapatan dari Aplikasi Tiktok ini. penghasilan yang didapatkan

dari aplikasi Tiktok ini melalui Prosedur yang sudah disediakan dalam aplikasi

ini.

Tanpa dapat dipungkiri, penghasilan yang berasal dari prosedur dari

Aplikasi Tiktok dan konten kreator ini sangat bermanfaat dan banyak peminatnya.

Pada dasar ini aplikasi ini banyak mengundang seorang muslim dan muslimah

Tiktokers. Saat ini sudah dibuktikan pada pengguna aplikasi Tiktok mengalami

masa peningkatan pada Tahun 2021 bahkan jumlahnya sangat fantastis mengalami

peningkatan sebanyak tiga kali lipat. Pengguna Aplikasi Tikotk ini di Indonesia

meningkat sangat pesat hingga mencapai 93 juta pengguna di seluruh indonesia.

Tepatnya pada saat pertama pandemic berlangsung, tepatnya April 2020 pada

pengguna aplikasi Tiktok mencapai angka 37 Juta , pada peminat Tiktok paling

banyak adalah perempuan dengan pengguna android lebih banyak dibandingkan

IOS.

Data tersebut telah memberi gambaran bahwa saat ini, peminat golongan

umat muslim dan muslimah berminat menjadi Tiktokers terbilang cukup tinggi.

Pada dasarnya kita sebagai umat muslim harus menelaah benar-benar terlebih

dahulu apakah mekanisme pada sistem Tiktok tersebut sesuai dengan syariah atau

tidak. Munculnya suatu permasalahan dari sistem mekanisme yang digunakan

pada aplikasi tersebut, dimulai dari permasalahan mengenai kejelasan status

akadnya, status penayangan video, serta masalah memberikan hadiah kepada

konsumen Tiktok.

3
Tiktok ini pada dasarnya hampir mirip dengan Snack Vidio yaitu

mengharuskan pengguna membeli stiker yang nantinya akan digunakan dalam

memberikan apresiasi terhadap konten kreator pada saat live streaming. Dan koin

pada aplikasi Tiktok dibeli dengan mata uang asli yang telah disajikan pada

aplikasi Tiktok dari berbagai macam harga. Beberapa informasi mengaitkan

tentang masalah ini yang menyebutkan bahwa stiker ini juga bisa langsung deibeli

dengan uang.

Dalam melakukan gift live streaming pada salah satu conten creator apakah

dalam melakukannya sudah tau arti tentang prinsip kehukuman ataupun belum

sesuai dengan prinsip islam yang berlaku. Mengapa demekian, dikarenakn pada

pihak konten creator dan penoonton tidak bertemu secara langsung. Bagaimana

pun akad yang sudah terjadi antara konten creator dan penonton sudah bisa

dikatakan layaknya kehalalannya atau belum terhadap praktik gift live streaming

pada aplikasi tiktok.3

Live Streaming adalah metode transmisi data yang digunakan ketika

seseorang menonton video di Internet. Live streaming yaitu cara untuk

mengirimkan file video sedikit demi sedikit, seringkali dari lokasi penyimpanan

yang jauh. Dengan mengirimkan beberapa detik file sekaligus melalui internet,

perangkat klien tidak perlu mengunduh seluruh video sebelum mulai memutarnya.

Host talent yaitu Seseorang yang menyiarkan siaran langsung biasa disebut

dengan host / VJ, sedangkan penonton yang menyaksikan live streaming disebut

3
Jaih Mubarok dan Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah Akad Tabarru’, (Bandung:Simbiosa
Rekatama Media, Cet-3, 2019) 156.

4
viewers. Tayangan live streaming oleh host / VJ pun beragam, mulai live

streaming konten membuat kue, konten belajar, atau konten bernyanyi sembari

chit - chat dengan viewers. Seorang host Talent juga harus bisa membuat konten

semenarik mungkin agar penonton juga ikut terhibur dan memberikan gift kepada

host Talent.

Gift pada aplikasi tiktok yaitu pemberian yang dilakukan oleh penonton

kepada seseorang yang melakukan live streaming , Gift ini diberikan sebagai

bentuk dukungan penonton kepada seorang kreator yang telah menghibur

penonton pada saat live dengan cara memberikan hadiah berupa stiker, emoji dan

lain-lain.

Misalnya gift singa, hadiah live TikTok ini bisa setara 30.000 koin, dengan

harga 1 koin yaitu sekitar Rp.250. Oleh sebab itu, gift ini jika diuangkan nilainta

sekitar Rp7,5 juta.Kemudian ada gift Roket dengan nilai 20.000 koin yang setara

dengan Rp5 juta dan masih banyak lagi gift lain dengan harga yang bermacam-

macam. Pada saat ingin mengirimkan gift tersebut, penonton harus melakukan

top-up atau membeli sacara langsung koin yang ada pada aplikasi tiktok.

Koin TikTok adalah mata uang digitalnya aplikasi TikTok. Koin TikTok

hanya berlaku di TikTok dimana cara cepat menambah atau mendapatkan Koin

TikTok dengan membeli di website TikTok atau aplikasi TikTok di hp android

atau iOS. Fungsi atau kegunaan saldo koin TikTok adalah untuk membeli dan

mengirimkan sebuah ’emoji gift’ ke kreator TikTok yang sedang melakukan

siaran langsung atau livestreaming (TikTok Live).

5
Koin TikTok yang dibeli dan diberikan oleh penonton untuk sang kreator

saat TikTok Live dalam bentuk emoji, sangatlah berharga bagi kreator TikTok

karena bisa ditukar jadi uang. Dengan kata lain, koin tiktok bisa diuangkan atau

dirupiahkan.Emoji hasil donasi akan dikonversi ke diamond TikTok dan

tersimpan di dompet TikTok (TikTok Wallet) si streamer. Jika jumlah diamond

TikTok sudah terkumpul, maka TikToker bisa mencairkannya ke E-Walet/

rekening bank.4

Dalam muamalah, akad ijarah merupakan bagian dari bentuk kerjasama.

Salah satu bentuk kerjasama dalam kegiatan ekonomi Islam atau muamalah

adalah ijarah atau sewa menyewa atau upah mengupah. Objek akad ijarah terdiri

dari ijarah manfaat barang dan ijarah manfaat jasa. Salah satunya, akad ijarah atas

jasa (ijarat al-a’mal atau ijarat al-asykhash) yaitu akad ijarah atas kegiatan yang

diberikan seseorang untuk melakukan pekerjaan tertentu dan karena pekerjaan

tersebut maka berhak mendapatkan upah (ujrah). Dengan demikian aplikasi tiktok

termasuk dalam akad ijarah karena adanya kerjasama antara host talent dengan

aplikasi tiktok.

Berkaitan dengan hasil gift atau hadiah berupa visual gift yang diperoleh

ketika host talent melakukan live streaming pada aplikasi tiktok tersebut dalam

Hukum Islam dikenal dengan istilah ju'alah, yang secara bahasa artinya suatu

imbalan atau hadiah yang diberikan atas pencapaian hasil (natijah) tertentu.5

4
Anak pelajar, Apa itu koin tiktok: pengertian dan manfaatnya https://www.anakpelajar.com/apa-
itu-koin-tiktok ( Diaksas tanggal 6 juli 2022 Pukul 14.00)
5
Jaih Mubarok Dan Hasanudin, Fikih Muamalah Maliyah Akad Ijarah Dan Ju’alah, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2017), 272.

6
secara bahasa kata ju'alah artinya mengupah, secara syar‟i sebagaimana

dikemukakan oleh Sayyid Sabiq:

Artinya: “sebuah akad untuk mendapatkan materi (upah) yang diduga kuat dapat

diperoleh”.

Istilah ju‟alah dalam kehidupan sehari-hari diartikan oleh para fuqaha yaitu

memberi upah kepada orang lain yang dapat menemukan barangnya yang hilang,

mengobati orang yang sakit, atau seseorang yang menang dalam sebuah

kompetisi.6

Mazhab Maliki medefinisikan ju‟alah sebagai suatu upah yang di janjikan

sebagai imbalan atas suatu jasa yang belum pasti dapat dilaksanakan oleh

seseorang. Madzab Syafi’i mendefinisikan ju‟alah dengan “seseorang yang

menjanjikan suatu upah kepada orang yang mampu memberikan jasa tertentu

kepadanya”. Definisi yang di kemukakan Mazhab Maliki menekankan

ketidakpastian berhasilnya perbuatan yang diharapkan, sedangkan madzhab

Syafi‟i menekankan segi ketidakpastian orang yang melaksanakan pekerjaan yang

diharapkan. Mazhab Hanafi dan Hambali tidak membuat definisi tertentu terhadap

ju‟alah, meskipun mereka melakukan pembahasan tentang ju‟alah dalam kitab-

kitab fikih.7

Dalil yang manjadi landasan hukum ulama yang memperbolehkan akad

ju'alah yaitu firman Allah SWT, al-Qur'an surat Yusuf ayat: 72

6
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqih Muamalah (Jakarta: Kencaana Prenada Media Grup, 2012), 70.
7
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2003), 817.

7
‫َقاُلْو ا َنْفِقُد ُص َو اَع اْلَم ِلِك َو ِلَم ْن َج ۤا َء ِبٖه ِحْم ُل َبِع ْيٍر َّو َاَن۠ا ِبٖه َز ِع ْيٌم‬

Artinya : Mereka menjawab, “Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat

mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat) beban unta, dan

aku jamin itu.”8

Upah dalam ju‟alah harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Pertama, upah yang dijanjikan harus berupa sesuatu yang bernilai harta dan dalam

jumlah yang jelas. Jika upah berbentuk barang haram maka ji`alah tersebut batal.

Kedua, bayaran itu harus diketahui dan ada pengetahuan tentangnya. Ketiga, upah

tidak boleh disyaratkan diberikan di muka (sebelum pelaksanaan ju‟alah ).

Jumhur ulama tidak memberikan batasan waktu maksimal dan minimal. Ulama

Hanafiyah tidak menetapkan pekerjaan tentang awal waktu akad, sedangkan

ulama Syafi‟iyah mensyaratkan waktu sebab jika tidak dibatasi hal itu

menyebabkan tidak diketahui oleh awal waktu yang dipenuhi .Ketentuan Syariah :

a) Pihak yang membuat sayembara : cakap hukum, baligh, berakal.

b) Objek yang dikerjakan harus mengandung manfaat yang jelas dan boleh

dimanfaatkan sesuai syari`ah.

c) Hadiah yang diberikan harus sesuatu yang bernilai (harta) dan jumlahnya

harus jelas.

d) Sah dengan ijab saja tanpa adanya qobul9

8
QS. Yusuf (12), 72
9
Sri Nuhayati, Akutansi Syariah di Indonesia (Jakarta: Salemba Empat, 2013), 277.

8
Ulama madzab Maliki, Syafi‟i dan Hambali memandang akad ju‟alah

sebagai perbuatan suka rela. Menurut mereka baik pihak pertama(ja‟il) maupun

pihak kedua (yang melaksanakan pekerjaan) dapat membatalkan akad. Namun

mereka berbeda pendapat tentang kapan bolehnya melakukan pembatalan akad

tersebut. Madzab Maliki berpendapat bahwa ju‟alah hanya dapat dibatalkan oleh

pihak pertama sebelum pihak kedua melaksanakan pekerjaan. Sementara itu,

madzab Syafi`i dan Hambali berpendapat, pembatalan itu dapat dilakukan oleh

salah satu pihak setiap waktu selama pekerjaan itu belum selesai.10

Hikmah yang terkandung di dalam kata ju‟alah yaitu bisa minimbulkan

persahabatan dan persaudaraan yang lebih baik sehingga dapat saling menghargai

satu sama lain dan terbentuk sebuah kelompok yang saaling tolong-menolong.

Dengan ju’alah kita akan menciptakan motivasi dan semangat yang lebih besar

pada saat melakukan suatu kegiatan atau perkerjaan.11

Ju'alah ketika dilihat dari segi subtansinya, termasuk kedalam akad atau

perikatan karena memunculkan hak dan kewajiban kepada masing-masing pihak

yaitu host talent dan penonton, host talent mupunyai kewajiban untuk melakukan

live streaming dan penonton mendapatkan hak untuk menonton ketika live

streaming berlangsung. Ketika para host talent memberikan konten yg unik dan

para penonton terhibur maka secara tidak langsung mereka memberikan gift

kepada host talent tersebut.12

10
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2003), 819.
11
Abdul Rahman Ghazaly, et. Al, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), 144
12
Mardani, Hukum Perikatan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), 203.

9
Untuk mengetahui konsep aplikasi tiktok itu sendiri apakah masuk kepada

konsep ijarah, serta mengetahui pemberi hadiah yaitu penonton (Viewer) kepada

pemilik konten (Host Talent) melalui aplikasi tiktok apakah termasuk kepada

unsur ju'alah? Inilah yang ingin penulis tinjau lebih lanjut. Maka Penulis

mempunyai kertetarikan untuk melakukan proses penelitian dengan judul skipsi

“Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Tentang Perolehan Gift Live Streaming

Pada Aplikasi Tiktok”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses perolehan gift live streaming pada aplikasi tiktok?

2. Bagaimana tinjauan Hukum Ekonomi Syariah tentang perolehan gift live

streaming pada aplikasi tiktok?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a. Mengenal suatu proses perolehan gift live streaming pada aplikasi tiktok

b. menurut pandangan hukum ekonomi syariah terhadap proses perolehan gift

live di aplikasi tiktok

2. Manfaat

A.Teoritis

Semoga dengan adanya penelitian ini bisa bermanfaat bagi peneliti sendiri

dengan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang akad jualah pada proses

10
perolehan gift live streaming dan dapat berguna bagi banyak orang ,khususnya

bagi mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syariah .

B.Praktis

1. Bagi mahasiswa,semoga bisa menjadi bahan penelitian selanjutnya dan bisa

dijadikan wawasan ilmu pengetahuan

2. Bagi penulis, membantu meneliti lebih lanjut dan menjadikan sebagai

referensi tentang akad sesuai syariat islam yang baik serta dorongan agar

penelitian dapat bermanfaat bagi banyak orang.

3. Bagi masyarakat, memberikan sebuah informasi mengenai akad yang sesuai

syariat islam dan diharapkan untuk kedepannya agar dapat lebih memahami

akad penghasil online yang benar-benar dapat dipercaya.

D. Kajian Pustaka

Melalui penelitian ini,penulis akan memberitahu hasil dari penelitian

terdahulu.dalam penelitian yakni skripsi yang terdapat dan memiliki kaitan pada

kajian sebelumnya serta dibahas oleh penulis lainnya,dapat dilihat adanya

perbedaan maupun persamaan pada penelitian yang akan diajukan dan penelitian

sebelumnya. Penelitian tersebut, yaitu:

Pertama, Ria Listaka Dewi. Penelitian tentang ” Tinjauan Hukum Islam

Tentang Perolehan Komisi Live Streaming Tik Tok (Studi Pada Host Talent Tik

tok Di kosan Ar-rahma Sukarame Bandar Lampung)”. tahun 2022, Universitas

Islam Negri Raden Intan Lampung.

11
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan mengenai proses

perolehan komisi live streaming di aplikasi tiktok yang berada di daerah bandar

Lampung yang bertempatan di kosan Ar-Rahman Sukarame Bandar Lampung,

penelitian ini menjelaskan bahwa proses perolehan komisi terjadi karna adanya

timbal balik antara host talent dan penonton.13

Kedua, Deni Widjaksono Priadi. Penelitian tentang “Transaksi E-

Commerse Melalui Program Aplikasi Bigo Live Perspektif Akad Ijarah” tahun

2018, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Penelitian ini menjelaskan mengenai transaksi e-commerce melalui

program aplikasi bigo live, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

penelitian hukum normatif penelitian ini menjelaskan tentang bahwa transaksi e-

commerce bisa terjadi karena pembayaran uang dilakukan dalam bentuk uang

elektronik yang diberikan kepada jasa penyiar, dan host talent memberikan

permintaan yang diinginkan sesuai dengan kesepakatan diawal (akad).14

Adapun perbedaan penelitian-penelitian diatas dengan penelitian yang

akan penulis teliti sebagai berikut:

1. Perbedaan penelitian yang pertama terdapat pada sistem perolehan hasil live

streaming yaitu dengan cara komisi atau upah yang berada di daerah bandar

13
Ria Listaka Dewi “Tinjauan Hukum Islam Tentang Perolehan Komisi Live Streaming Tik Tok
(Studi Pada Host Talent Tik tok Di kosan Ar-rahma Sukarame Bandar Lampung)”, (Skripsi,
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2022).
14
Deni Widjaksono Priadi, “Transaksi E-Commerse Melalui Program Aplikasi Bigo Live
Perspektif Akad Ijarah”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
2018), 7

12
Lampung. Sedangkan penelitian ini dengan cara gift atau hadiah yg berada di

kota Palembang.

2. Perbedaan penelitian yang kedua membahas tentang kegiatan yang terjadi

dalam aplikasi bigo live merupakan bisnis sewa menyewa dengan memakai

teori ijarah. Sedangkan penelitian ini meneliti proses perolehan komisi live

streaming yang terjadi dalam aplikasi tik tok merupakan pemberian dengan

sukarela dengan teori jualah.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam Penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang digunakan secara sistematis

dengan mengambil data dilapangan untuk memenuhi kriteria, yaitu pengguna

aplikasi tiktok yang melakukan live streaming pada aplikasi tiktok yang berada di

kota Palembang.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Data yang didapat yaitu dimana penulis mendapatkan informasi atau data

yang terkait pada aplikasi tiktok, baik dari pelaku dan proses kegiatan yang

terjadi, penelitian ini dilakukan penulis pada salah satu pengguna aplikasi tiktok di

kota palembang dikarenakan penilitian ini dilaksanakan prakteknya secara online

pada aplikasi tiktok.

3. Sumber Data

13
a. Data primer ini diperoleh informasinya bukan dari orang perantara sekaligus

maupun data primer ini diperoleh melalui orang yang bersangkutan langsung

dari seumber aslinya. Data priemer ini akan didapatkan melalui perindividuan

ataupun perkelompok. Sumber dari data priemer ini terdiri dari wawancara

para konsumen ataupun pengguna dalam Aplikasi Tiktok diantara paling

sedikit 5 orang.

b. Data sekunder kebalikannya dari data sebelumnya dieproleh dan didapat

melalui pihak laen yang artinya sumber data ini dihasilkan melalui perantara.

Pada daasarnya data sekunder ini didapatkan pada peneliti berupa bentuk

benda seperti dokumen yang dipublikasi ataupun yang tidak dipublikasikan.

Maka dari itu sumber data yang dipakai dalam peneliti ini ialah buku-buku

dari muammalah, Fatwa DSN-MUI yang dipakai yang berkaitan dengan

mekanisme perolehan gift live streaming dan refrensi lain seperti skirpis,

jurnal, website resmi Tiktok dan sebagainya yang berhubungan pada objek

penelitian ini.15

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Interview/wawancara

Wawancara ataupun interview yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

cara memperoleh data maupun informasi yang relevan. Dalam melakukan

penelitian ini peneliti harus menyiapkan pertanyaan kepada informan. Interview

ataupun wawancara ini peneliti juga akan memperoleh data dari orang yang

15
Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996),76

14
melakukan praktik live streaming pada aplikasi tiktok. Pertanyaan yang disajikan

dalam peneliti ini sudah disiapkan berupa cara live streaming ,tujuan dari live

streaming tersebut dan penonton yang memberikan gift.

b. Dokumentasi.

Dokumentasi ini yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan sebuah

pengumpulan dokumen dokumen yang ada berkesinambungannya dengan judul

ini. Data yang diperoleh dari dokumentasi ini merupakan suatu real ataupun fakta

dalam bentuk surat, catatan harian, refrensi, jurnal dan foto-foto yang berkaitan

dengan judul ini. Dokumen yang didapatkan yang berkaitan dengan judul ini

terdapat didalamnya mengenai sponsor dalam menentukan penghasilan di Tiktok

berupa pegangan dokumentasi yang disediakan oleh pihak Tiktok melalu situs

Aplikasi resminya.16

c. Pengamatan

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik mengumpulkan data

yang dilaksanakan melaui suatu penelitian, dan mencatat setiap keadaan atau

perilaku objek yang akan dijadikan penelitian. observasi dalam hal ini

mengumpulkan data secara langsung di lapangan.17

d. Kepustakaan

Penelitian sejak awal dilaksanakan, hingga selesai hanya di lakukan di

dalam perpustakaan. Pada penelitian ini membahas beberapa teori yang telah
16
Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi”, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 333.
17
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif ( Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm 9

15
dikaji ulang. Pada penelitian ini terdapat berbagai kegiatan pada metode

kepustakaan ini, yaitu membaca, mencatat data yang didapatkan

F. Metode Analisis Data

Secara prinsip ada kesamaan antara penelitian kualitatif dengan

penelitian kuantitatif. Keduanya sama-sama mengkategorikan dan mencari

keterkaitan. Perbedaannya, penelitian kuantitatif dengan angka yang diartikan

pada sebuah presentase, sedangkan analisis penelitian kualitatif menghasilkan

klasifikasi. Analisis dalam penelitian kualitatif adalah suatu aktivitas yang di

laksanakan selama penelitin berlangsung, dimulai pengumpulan data, tahap

penulisan sampai tahap selesai. Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data dan

analisis data merupakan suatu hal yang berbeda yang terdapat pada penelitian

kuantitatif. Pengumpulan dan analisis data dilaksanakan secara berbeda. Menurut

Afrizal, membaca kumpulan data yang ada di lapangan, menangkap pembahasan

penting yang ada pada hasil wawancara.18

G. Sistematika Pembahasan

Memberikan pemahaman dan lebih dalam penulisan bagi pembaca untuk dapat

mempelajari skripsi,maka diperlukan pembahasan ini dibuat secara sistematis atau

sistematika:

Bab I : pendahuluan

18
Ibid, hlm 10

16
Pada bab pertama ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

tujuan suatu penelitian, manfaat penelitian, teknik pengumpulan, teknik analisis

data, dan untuk mempermudah suaatu penilaian pada bab pertama sampai bab

berikutnya yang saling berkaitan.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab kedua ini membahas definisi ,dasar hukum, rukun dan syarat dari akad

ju’alah, hibah, ijarah, serta perbedaan pada akad ju’alah, hibah, ijarah, hikmah

ju’alah, pengertian tiktok, pengertian fitur live streaming tiktok, pengertian gift

tiktok.

Bab III : Profil Aplikasi Tiktok

Pada bab ketiga ini membahas tentang sejarah Tiktok ,macam-macam visual

gift,cara penggunaan aplikasi tiktok, dampak penggunaan tiktok, kelebihan dan

kekurangan tiktok, cara membeli koin, cara melakukan live streaming, mekanisme

perolehan gift live streaming pada aplikasi tiktok, cara menukarkan hasil live

streaming ke e-wallet dan rekening bank.

Bab IV : Menganalisis akad Aplikasi tiktok

bab ke empat ini membahas menganalisis akad ju’alah yang terdapat pada aplikasi

tiktok dan proses perolehan gift live streaming serta Tinjauan hukum ekonomi

syariah.

Bab V : Penutup

17
Pada bab kelima ini menjelaskan penutup suatu bahasan, kesimpulan beserta

daftar pustaka suatu penelitian.

18

Anda mungkin juga menyukai