Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH

(PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


ONLINE, MENINGKATNYA PENGEMIS
INTELEKTUAL REKAYASA)

GURU PEMBIMBING:
NANI SRI DEWI PANE

DISUSUN OLEH:
VALENTINA
XI IPA 1

SMAN 4 BATAM
TP 2022/2023
1
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................1

TIM PEMBIMBING................................................................................................ 2

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 3

DAFTAR ISI............................................................................................................. 4

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 5

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan

BAB II DASAR TEORI...........................................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................7

Wilayah Studi
Pengumpulan Data Dan Analisis

BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................9

Penyebab Marak nya Ngemis Online Di Tiktok?


Faktor faktor yang melatarbelakangi Terjadi nya Kasus Ngemis Online?

BAB V PENUTUP....................................................................................................14

Kesimpulan

RIWAYAT HIDUP..................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16
4
TIM PEMBIMBING

Individu
(Valentina)

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang maha esa atas rahmatnya yang
melimpah sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “penggunaan media
sosial online, meningkatnya pengemis intelektual rekayasa”.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah turut
memberikan konstribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Dengan rendah
hati saya menerima kritik dan saran dari pembaca, semoga karya tulis ini dapat
bermanfaaat bagi kita semua, sekian dari saya terimakasih.

3
BAB I
Pendahuluan

Media Sosial Sudah menjadi hal lumrah dikalangan banyak orang saat ini, mau
muda hingga tua tak luput dari eksisisme terkait dunia maya. Teknologi Media sosial
saat ini sudah tidak menjadi platform eksistensi profil seseorang tetapi dapat
digunakan sebagai sumber penghasilan, diantara nya sebagai Influencer.

A. Latar Belakang

Saat ini, Media Sosial tengah di ramaikan dengan berbagai macam pilihan video
viral, mau yang terkini atau bahkan yang sudah tertinggal zaman, sosial media selalu
menyuguhkan video video hits pilihan sampai hari ini.

Laporan We Are Social menunjukkan, jumlah pengguna aktif media sosial di


Indonesia sebanyak 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan
60,4% dari populasi di dalam negeri. Jumlah pengguna aktif media sosial pada Januari
2023 mengalami penurunan 12,57% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang
sebanyak 191 juta jiwa. Penurunan itu pun menjadi yang pertama kali terjadi dalam
satu dekade terakhir. 

Marak nya penggunaan media sosial menjadi sasaran Sumber Penghasilan Bagi
Beberapa Orang, Live Streaming Menjadi salah satu contoh sumber penghasilan dari
media sosial dengan sistem viewers Memberi “Tip” Berupa Gift Yang Akan diterima
Oleh Streamer Kemudian Gift Tersebut Akan Dicairkan Melalui Sistem Trade Dalam
Aplikasi Platform Tiktok.

Munculnya Kehadiran Streamer Di Tiktok Telah Meningkat Pertahun 2022 Hingga


2023, Lantaran Banyak Orang Berbondong bondong menggunakan Platform Live
Streaming Tiktok sebagai sumber penghasilan, tetapi jauh dari kata inspiratif
kebanyakan dari mereka terkesan seperti Meminta Minta (Mengemis) Dengan Sifat
Memaksa Atau Pun Mencelakai Diri Sendiri untuk mendapatkan Simpati Dari
Viewers.

B. Rumusan Masalah

1. Penyebab Marak nya Ngemis Online Di Tiktok?


2. Faktor faktor yang melatarbelakangi Terjadi nya Kasus Ngemis Online?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Penyebab Terjadinya Peristiwa Ngemis Online Di Tiktok.


2. Untuk Mengetahui Latar Belakang Terjadinya Ngemis Online Di Tiktok.

5
BAB II
Dasar Teori

Media sosial atau sering juga disebut sebagai sosial media adalah platform digital
yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berkomunikasi atau membagikan
konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan platform digital yang menyediakan
fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya.

6
BAB III

A. Metode Penelitian

Metode Penelitian Kasus

B. Wilayah Studi

Studi Dilakukan Berdasarkan Statiska Pengguna Seluler Genggam Di Negara


Indonesia Yang Terletak Di Benua Asia, Asia Tenggara

Letak astronomis Indonesia berada pada titik 6 o Lintang Utara (LU) sampai 11 o
Lintang Selatan (LS). Garis Bujur membelah bumi secara horizontal, dari barat ke
timur. Garis bujur disebut juga dengan garis meredien yang membatasi letak
astronomis Indonesia antara 95o bujur timur (BT) – 141o bujur timur (BT).

C. Pengumpulan Data Dan Analisis

Hingga April 2022, pengguna aktif TikTok di seluruh dunia mencapai 1,4 miliar
orang. Diluncurkan pertama kali pada 2016 oleh Zhang Yiming, popularitas media
sosial asal China yang berisi video-video pendek itu terus melonjak.

We Are Social, sebuah agensi kreatif global yang berkantor di New York, Amerika
Serikat, merilis data pengguna TikTok berusia di atas 18 tahun di seluruh dunia
hingga kuartal I/2022, meningkat 15,34% dibandingkan pada kuartal sebelumnya
yang sebanyak 1,2 miliar pengguna.

Amerika Serikat berada di urutan pertama pengguna aktif TikTok terbesar di dunia
dengan angka 136,4 juta orang pada April 2022.

pengguna dari Indonesia berada di urutan kedua dengan jumlah pengguna aktif
TikTok sebesar 99,1 juta orang. Pengguna TikTok di Indonesia rata-rata
menghabiskan waktu di TikTok sebanyak 23,1 jam per bulan.

Peringkat berikutnya adalah Brasil (73,6 juta), kemudian Rusia dan Meksiko masing-
masing sebanyak 51,3 juta orang dan 50,5 juta orang.

Di Asia Tenggara, beberapa negara yang memiliki jumlah besar pengguna TikTok
adalah Vietnam (45,8 juta), Filipina (40,4 juta) dan Thailand (38,4 juta).

Dengan pengguna yang hampir mencapai 100 juta orang di Indonesia, TikTok
menjadi platform yang fungsinya tidak hanya sekadar untuk hiburan. Fitur market
place, atau penjualan online dimanfaatkan brand-brand untuk memperluas pasar.
Dengan memakai jasa artis atau selebritis yang memiliki puluhan ribu hingga jutaan
pengikut, berbagai jenis barang laris manis dijual melalui TikTok Shop.
7
Sementara bagi content creator, konten-konten yang mereka hasilkan mendapat
apresiasi, termasuk gift saat mereka melakukan siaran langsung.

Di aplikasi TikTok, pemilik akun bisa membeli koin yang bisa dibagikan kepada
pengguna TikTok lainnya. Harga termurah adalah 5 koin senilai Rp1.200 hingga
17.500 koin senilai Rp2.975.000. Di atas itu, TikTok menyediakan pembelian koin
khusus dalam jumlah besar. Semakin banyak koin yang dibeli, harga per koinnya akan
lebih murah. Namun jika di rata-ratakan, 1 koin TikTok bernilai setara Rp200 rupiah.

Jumlah koin yang didapat itu, bisa dikonversi dalam bentuk gift yang nantinya akan
diberikan, biasanya saat live streaming. Gift ada banyak jenisnya. Misalnya, gambar
mawar bernilai 1 koin, kemudian gambar panda bernilai 5 koin, lolipop 10 koin,
cermin 30 koin, hati 100 koin, nasi tumpeng 300 koin, mutiara 800 koin, hingga
bianglala yang bernilai 3.000 koin.

Gift dengan nilai tertinggi adalah gambar TikTok Universe dengan nilai 34.999 koin
atau setara Rp8 juta rupiah. Di bawahnya ada gambar Singa bernilai 29.999 koin,
Roket 20,000 koin, dan Planet 15.000 koin.

8
BAB IV
Pembahasan

A. Penyebab Marak nya Ngemis Online Di Tiktok?

Fenomena mengemis online dengan cara live atau siaran langsung di media sosial
TikTok sedang menjadi pembahasan riuh di kalangan warganet. Hal itu dilakukan
oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai konten kreator melakukan siaran
langsung dengan aksi ekstrem atau tak wajar.

Para kreator ini memanfaatkan fitur gift atau hadiah yang ada di TikTok dan
berharap bisa mendapatkan gift dengan jumlah banyak dari penonton dan kemudian
ditukarkan dengan uang. Salah satu aksi yang sedang disoroti netizen adalah siaran
live di TikTok dengan berendam di air hingga mandi dengan lumpur. Bahkan ada
beberapa kreator yang menampilkan manula sebagai talent dalam video yang
disiarkan. Hal ini merupakan wujud dari eksploitasi kemiskinan dalam media baru.

Fenomena ini pun menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial Twitter.
Sejumlah netizen mencurigai aksi ngemis online itu dilakukan sekelompok orang
yang mengatasnamakan agensi dengan merekrut orang-orang yang membutuhkan
uang.

Dan Juga Ada Beberapa Fakta Terkait Terjadinya Ngemis Online, Diantaranya :

1. Meresahkan Masyarakat Umum

Baru-baru ini, masyarakat dibuat resah oleh maraknya konten mengemis online di


Tiktok yang mengeksploitasi lansia.

Ibu-ibu paruh baya diminta mengguyur air ke tubuh mereka untuk mendapatkan gift
atau bayaran dari penonton. Lebih memprihatinkan, eksploitasi ini dilakukan oleh
anaknya sendiri.

Lansia adalah salah satu klaster yang menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial
sehingga fenomena ini menjadi perhatian Menteri Sosial.

Dalam beberapa kesempatan, Mensos mengatakan bahwa lansia berperan besar dalam
membesarkan anak dan keturunannya. Oleh karena itu, lansia tidak boleh
ditelantarkan, apalagi dieksploitasi.

Kemensos sendiri memiliki berbagai program untuk kesejahteraan lansia. Salah satu
yang terbaru adalah bantuan permakanan bagi lansia tunggal.

Selain itu, Kemensos melalui Sentra dan Sentra Terpadu yang tersebar di daerah juga
memberikan berbagai program perlindungan, jaminan dan perlindungan serta layanan
asistensi rehabilitasi sosial bagi lansia telantar.
9

2. Mensos Mengeluarkan Surat Edaran

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengeluarkan Surat Edaran ditujukan


kepada pemerintah daerah untuk melarang eksploitasi warga lanjut usia (lansia). Hal
ini merespon maraknya lansia jadi pengemis online di media sosial.

Edaran dimaksud adalah Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penertiban
Kegiatan Eksploitasi dan/atau Kegiatan Mengemis yang Memanfaatkan Lanjut Usia,
Anak, Penyandang Disabilitas, dan/atau Kelompok Rentan Lainnya.

Dalam edaran yang diterbitkan 16 Januari 2023 itu, para gubernur dan bupati/wali
kota diimbau untuk mencegah adanya kegiatan mengemis baik yang dilakukan secara
luring maupun daring di media sosial yang mengeksploitasi para lansia, anak,
penyandang disabilitas, dan/atau kelompok rentan lainnya.

Seperti dilansir dari Antara, Edaran Mensos juga mengatur tindakan yang harus


dilakukan jika menemukan kegiatan eksploitasi.

Pemerintah daerah dan masyarakat diminta melaporkan kepada Kepolisian Negara


Republik Indonesia dan Satuan Polisi Pamong Praja apabila menemukan kegiatan
mengemis dan/atau eksploitasi para lanjut usia, anak, penyandang disabilitas, dan/atau
kelompok rentan lainnya.

Tidak hanya itu, pemda diminta untuk memberikan perlindungan, rehabilitasi


sosial, dan bantuan kepada para lanjut usia, anak, penyandang disabilitas, dan/atau
kelompok rentan lainnya yang telah menjadi korban eksploitasi melalui mengemis
baik yang dilakukan secara luring maupun daring di media sosial.

Sebelumnya, Mensos Risma berjanji akan menyurati pemda terkait isu pengemis
online yang sedang ramai di media sosial.

"Nanti saya surati ya. Ndak, ndak (bukan ke kepolisian). Saya imbauan ke daerah, Itu
(pengemis online) memang enggak boleh," kata dia.

3. Pengemis Online Mandi Lumpur Disebut Raup Cuan Rp 700


Ribu Sehari

Viral video siaran langsung TikTok yang memperlihatkan nenek mandi lumpur


masih menjadi sorotan publik.

Pada video tersebut, tampak nenek tersebut melakukan video secara langsung untuk
meminta hadiah ke penonton. Bahkan nenek tersebut mandi lumpur dari pagi hingga
malam. Di salah satu video bahkan tampak orang tua tersebut menggigil kedinginan.
Meraup cuan dengan mengemis online menjadi fenomena baru. Cara ini diyakini
bisa mendatangkan keuntungan dalam waktu yang cepat.

10

Akun media sosial, LBH - Lembaga Baku Hantam @askDika menyebutkan, dalam


sehari kreator konten mengemis online tersebut bisa meraup Rp 300 ribu hingga Rp
700 ribu setiap harinya. Angka yang menggiurkan.

"Pantes aja ditawarin kerja supaya berhenti ngemis di TikTok ga mau. Malah minta
Rp200.000.000,00.

UMP NTB (2023) sekitar Rp2.371.000,00. Cyber-beggar alias pengamen


daring/elektronik bisa dapat Rp300.000,00 - Rp700.000,00 per hari.

Dalam 3 hari bisa dapet hampir setara UMP." cuit BH - Lembaga Baku
Hantam@askDika·Jan 19, dikutip pada Jumat 20 Januari 2023.

B. Faktor faktor yang melatarbelakangi Terjadi nya Kasus Ngemis


Online

banyaknya fenomena mengemis online di media sosial ini, saya melakukan


pengamatan sederhana dan menemukan 5 faktor yang mendorong suburnya model
mengemis online ini.

Perhatian dan Uang

Faktor pendorong paling mendasar seseorang melakukan aksi ngemis online adalah
untuk menarik perhatian dan uang. Para pembuat konten live mengemis di TikTok ini
berusaha menarik perhatian pemirsanya lewat aksi-aksi yang memancing empati.

Dari perhatian dan empati yang didapat tadi, mereka akan mendapat uang dari gift
yang diberikan pemirsanya. Namun, konten yang disajikan cenderung monoton. Jika
terus menerus menyajikan konten monoton kemungkinan besar perhatian dan empati
dari permisanya tak lagi bisa ia dapat.

Akses Internet dan Media Sosial

Untuk melakukan aksi mengemis online di media sosial para pengemis online itu
harus memiliki akses internet dan media sosial. Dengan ada akses internet dan media
sosial, menjadikan narasi para pengemis lebih luas. Semakin luas maka otomatis
makin banyak orang yang menonton live mereka.
Berbagai macam platform media sosial dan karakteristiknya mendorong lebih
lanjut narasi berisi bawang. Walau kadang juga berisi narasi penarik empati yang
dimodifikasi.

11
Jejaring Media Sosial dan Algoritma

Jejaring medsos menjanjikan raihan konten ngemis online lebih baik. Bagi
pengemis online untuk giveaways, jejaring antar konten kreator sering memiliki
model yang serupa.

Sistem algoritma dan jejaring media sosial dapat menjanjikan raihan konten ngemis
online menjadi lebih baik.

Apalagi mereka yang biasa membuat konten giveaway, biasanya akan memiliki
jejaring antar kreator konten dengan model yang serupa. Algoritma yang mudah
diakali dengan tagar, FYP, dan kata kunci viral membuat potensi jangkauan ngemis
lebih luas dan cepat mendapat perhatian.

Sensasi dan Panggung

Karena konten ngemis sebaiknya lebih ekstrim dan aneh, sensasilah yang
didapatkan. Mendapatkan perhatian karena sensasi tentu mengalihkan perhatian
netizen luar biasa.

Umumnya mereka yang mengemis online akan membuat konten yang aneh juga
ekstrem.Artinya, mereka sejak awal paham bahwa memancing sensasi adalah tujuan
utama.

Dengan sensasi, perhatian banyak warganet akan cepat tepancing. Maka otomatis
panggung pun juga mereka dapatkan, sehingga potensi mendapat uang akan jadi lebih
besar.

Demi tujuan memancing sensai inilah yang akhirnya mendorong banyak kreator
konten ngemis online ini jadi lebih konyol dan nirempati.

Kebosanan Users

Nampaknya kebosanan juga mendorong netizen semakin aktif julid di medsos.


Begitupun dengan ngemis online. Barangkali faktor juga mendorong banyak orang
melakukan aksi ngemis online adalah kebosanan.

Kebosanan membuang banyak orang menjadi memiliki banyak waktu luang yang
justru dimanfaatkan untuk lebih aktif julid di media sosial hingga mengemis online.
Baik sebagai pemberi donasi atau pengemis donasi, bisa datang dari orang yang
berkecukupan. Akan tetapi, karena kebosanan alhasil mereka tergoda mencoba hal
baru.

Mengemis dengan aksi yang mengundang sensasi akan memberikan mereka


panggung dan secara mengejutkan justru bisa memberikan mereka keuntungan.

12
Bagi pemberi donasi akan dianggap sebagai seorang yang dermawan ketika sering
memberi donasi di banyak konten live para pengemis, yang artinya mereka juga dapat
panggung di acara yang sama.

Dari berbagai kesan, sensasi, dan panggung itu, otomatis akan semakin mendorong
siklus ketagihan adrenaline rush. Meski memang kehadiran fenomena ngemis online
ini juga menunjukkan gunung es kemiskinan di Indonesia.

Banyak kemiskinan yang secara tak langsung tersorot, kemiskinan akibat minimnya
tingkat pendidikan, ketidaksetaraan akses pekerjaan, sampai kekacauan kebijakan
ekonomi dan krisis global juga disampaikan dengan lewat ngemis online.

Sebaiknya memang fenomena ngemis online ini tidak lagi ditanggapi sebagai sensasi
belaka oleh banyak kalangan, termasuk pejabat negara. Sejatinya, tidak ada orang
yang ingin mengemis. Sebab adagium tangan di atas lebih baik daripada tangan di
bawah, masih terus diajarkan di Indonesia.

Pada akhirnya di satu sisi sebenarnya kita bisa melihat bahwa mengemis online juga
bisa dianggap sebagai cara bertahan hidup bagi banyak orang. Di sisi yang lain, aksi
mengemis online ini juga bisa jadi cara menipu banyak warganet yang naif juga
dermawan. Apalagi Indonesia memang dinobatkan sebagai negara paling dermawan
di dunia.
13
BAB V
Penutup

A. Kesimpulan

Bermain Media Sosial Tidak Selalu Mengarah Kepada hal yang salah, Bermain Dan
Memanfaatkan Media Sosial Bisa Menjadi Jalan Terbaik Untuk Menjadi Sumber
Penghasilan Jika Di Manfaatkan Sebaik Baik nya, Edukasi Perihal Sosial Media
Memang Harus Dan Wajib Ditekan kan Kepada Generasi Yang Akan Datang.
14
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Valentina, lahir pada tanggal 14 Februari 2006 di kota Batam,
Provinsi Kepulauan Riau. Penulis lahir dari seorang ibu bernama Risnida Hutauruk
dan merupakan anak sulung dari dua bersaudara.
Penulis pertama kali memulai pendidikan di SD Negeri 011 Sekupang dan lulus pada
Tahun 2018, SMP Negeri 20 Batam lulus pada Tahun 2021(angkatan covid).
Penulis masih melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 4 Batam, sampai dengan
penulisan karya ilmiah ini penulis masih terdaftar sebagai murid kelas 11 di SMA
Negeri 4 Batam.
15
DAFTAR PUSTAKA

https://dataindonesia.id/Digital/detail/pengguna-media-sosial-di-
indonesia-sebanyak-167-juta-pada-2023

https://kuatbaca.com/umum/faktor-penyebab-ngemis-online-
semakin-marak-16741865662006-553820

https://www.liputan6.com/news/read/5186935/8-fakta-terkait-
fenomena-munculnya-pengemis-online-di-tiktok

https://dataindonesia.id/Digital/detail/pengguna-media-sosial-di-
indonesia-sebanyak-167-juta-pada-2023
16

Anda mungkin juga menyukai