Anda di halaman 1dari 3

TINDAKAN KOLABORATIF

No. Dokumen :
440/SOP/C/III/ /I/2023

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit : 5 Jan 2023

Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr TEGUH WIBOWO


WANAREJA I NIP. 19691126 200212 1 002

Pengertian Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada

pasien atau klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan

kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada

pekerjaannya.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tindakan kolaboratif di UPTD Puskesmas Wanareja I.

Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Wanareja I Nomor 440/SK/C/III/ /I/2023 tentang Penapisan

(Screening) dan Pengkajian Awal Pasien.

Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/1936/2022 tentang perubahan atas Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor : HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat pertama.

Langkah – langkah 1. Petugas melakukan kajian awal klinis kepada pasien.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien.

3. Petugas menegakkan diagnosis pasien.

4. Petugas membuat rencana asuhan, bila diperlukan dilakukan koordinasi dengan Tim Interprofesi.

5. Petugas Menyusun Rencana layanan dengan mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi.

6. Petugas menginformasikan pada pasien tentang resiko yang mungkin terjadi dalam layanan.

7. Petugas mencatat layanan dalam rekam medis pasien sesuai tahapan waktu yang jelas.

Unit terkait 1. Ruang Rawat Jalan

2. Ruang Rawat Inap

3. Ruang Gawat darurat

4. PONED

Dokumen terkait 1. Form Catatan perkembangan pasien terintegrasi

Rekaman historis perubahan No Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1/2
TINDAKAN KOLABORATIF

No. Dokumen :

No. Revisi :
DT

Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr TEGUH WIBOWO


WANAREJA I NIP. 19691126 200212 1 002

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

2/2
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak Ket

1. Apakah Petugas melakukan kajian awal klinis kepada pasien?

2. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien?

3. Apakah Petugas menegakkan diagnosis pasien?

4. Apakah Petugas membuat rencana asuhan, bila diperlukan dilakukan koordinasi

dengan Tim Interprofesi?

5. Apakah rencana layanan disusun dengan mempertimbangkan resiko yang mungkin

terjadi?

6. Apakah Petugas menginformasikan pada pasien tentang resiko yang mungkin

terjadi dalam layanan?

7. Apakah Petugas mencatat layanan dalam rekam medis pasien sesuai tahapan waktu

yang jelas?

Jumlah

Compliance rate (CR)

Wanareja,
Pelaksana/ Auditor

................……………....
NIP.

3/2

Anda mungkin juga menyukai