1. Dalam model database hierarkis, data disusun ke dalam hierarki record, dengan record paling atas
menjadi akar hierarki. Setiap rekaman dalam hierarki dapat memiliki satu atau lebih rekaman anak,
yang ditautkan ke rekaman induk. Hal ini memungkinkan representasi hubungan data dan
pengambilan data yang efisien. Namun, model basis data hierarkis tidak sefleksibel model basis data
lainnya, dan tidak cocok untuk menangani hubungan data yang kompleks atau perubahan dalam
struktur data. Salah satu keuntungan utama database hierarki adalah memungkinkan pengambilan data
yang cepat dan efisien, karena data disusun dengan cara yang dapat diprediksi dan terstruktur. Basis
data hierarkis mungkin sulit dipelihara dan diperbarui, karena perubahan pada struktur data dapat
berdampak pada keseluruhan basis data.
Kelebihan struktur database hierarkis antara lain :
a. Pengambilan data yang cepat dan efisien : Salah satu keuntungan utama database hierarkis
adalah memungkinkan pengambilan data yang cepat dan efisien, karena data disusun dengan cara
yang dapat diprediksi dan terstruktur
b. Mudah untuk menambah/menghapus informasi : Dalam database jenis ini, Anda dapat dengan
mudah menambah atau menghapus informasi
c. Struktur data yang dapat diprediksi : Model database hierarkis memiliki struktur data yang
dapat diprediksi dan terstruktur, sehingga lebih mudah untuk dipahami dan dinavigasi
d. Penyimpanan data yang efisien : Karena database hierarkis menyimpan data dalam hubungan
induk-anak, penyimpanannya bisa lebih efisien dibandingkan dengan model database lainnya
e. Kinerja yang baik : Basis data hierarkis dapat memiliki kinerja yang baik dalam hal pengambilan
dan pembuatan kueri data, terutama untuk kumpulan data yang besar.
a. Fleksibilitas yang terbatas : Salah satu kelemahan utama database hierarki adalah database
tersebut tidak sefleksibel jenis database lainnya, dan tidak cocok untuk menangani hubungan data
yang kompleks atau perubahan struktur data
b. Sulit untuk dipelihara dan diperbarui : Basis data hierarkis bisa jadi sulit untuk dipelihara dan
diperbarui, karena perubahan pada struktur data dapat berdampak pada keseluruhan basis data
c. Dukungan terbatas untuk manipulasi data : Basis data hierarkis tidak mendukung operasi
manipulasi data yang kompleks, seperti agregasi data atau penambangan data
d. Interoperabilitas terbatas : Basis data hierarkis tidak kompatibel dengan model basis data lain,
sehingga dapat membatasi interoperabilitasnya dengan sistem dan aplikasi lain
e. Kurangnya standardisasi : Karena database hierarkis tidak digunakan secara luas seperti model
database lainnya, maka terdapat kurangnya standarisasi dan praktik terbaik untuk penggunaan dan
pengelolaannya.
Sumber : https://databasetown.com/hierarchical-database/
2. Menurut Romney, 2015 terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan, yaitu :
a. Aktivitas entri pesanan dari pelanggan, yaitu terdiri atas mengambil pesanan pelanggan,
menyetujui kredit pelanggan, memeriksa ketersediaan, dan menjawab permintaan pelanggan
b. Aktivitas pengiriman barang, yaitu terdiri atas pengemasan pesanan dan pengiriman pesanan
c. Aktivitas penagihan, yaitu terdiri atas penagihan piutang, pemeliharaan data piutang usaha, serta
penyesuaian rekening dan penghapusan
d. Aktivitas penagihan kas, yaitu terdiri atas menangani kiriman uang pelanggan dan penyimpanan
ke bank
Secara lebih rinci, tahapan proses yang terjadi pada siklus pendapatan dijelaskan sebagai berikut :
1) Aktivitas dalam siklus pendapatan dimulai ketika perusahaan mendapatkan pesanan barang dari
pelanggan. Pesanan pelanggan dapat diperoleh dari berbagai cara, misalnya pesanan langsung
pelanggan dengan mendatangi kantor perusahaan, pesanan melalui pihak ketiga, pesanan dengan
memanfaatkan teknologi informasi seperti internet, dan berbagai cara lainnya
2) Setelah pesanan pelanggan diterima oleh petugas di departemen penjualan yang bertugas menerima
pesanan, kemudian fungsi selanjutnya adalah aktivitas verifikasi pesanan yang diminta oleh
pelanggan. Beberapa hal yang diverifikasi diantaranya adalah kuantitas barang, data-data
pelanggan, dan metode pembayaran pesanan pelanggan. Khusus untuk verifikasi metode
pembayaran kredit yang diajukan pelanggan, terlebih dahulu pegawai penerimaan pesanan harus
mengecek dulu data kredit pelanggan di catatan yang dimiliki sistem komputer, kemudian
memutuskan apakah permintaan kredit akan diberikan atau tidak
3) Apabila permintaan kredit pelanggan dikabulkan, kemudian pegawai yang berwenang mengentry
pesanan pelanggan ke sistem komputer sambil memeriksa ketersediaan barang yang diminta
4) Setelah semua persyaratan prosedur formal dan ketersediaan barang terpenuhi, kemudian petugas
departemen penjualan yang bertugas mempersiapkan barang yang akan dikirimkan. Biasanya,
tahapan persiapan ini mencakup dua aktivitas pokok, yaitu mengambil barang dari gudang dan
membungkus barang agar tidak mengalami kerusakan pada saat pengiriman
5) Setelah selesai tahap persiapan pengiriman, aktivitas terakhir sebelum dilakukan pengiriman adalah
verifikasi akhir terhadap barang yang akan dikirimkan. Tujuannya adalah memastikan bahwa tidak
terjadi kesalahan pada barang yang akan dikirimkan
6) Setelah ada konfirmasi dari pelanggan bahwa barang sudah diterima, kemudian dilakukan
penagihan atas pesanan yang sudah dikirimkan
7) Biasanya, perusahaan memiliki kebijakan untuk meminta pelanggan untuk mentransfer
pembayaran ke bank yang sudah ditunjuk, terutama untuk pembayaran dalam jumlah besar. Dapat
juga pelanggan menyetorkannya langsung ke kasir yang bertugas menerima pembayaran dari
pelanggan
8) Setelah pembayaran dilakukan, bank akan melaporkan bahwa sudah diterima uang pembayaran
dari pelanggan. Kemudian, bank akan mengupdate saldo rekening perusahaan di bank tersebut.
Apabila pelanggan menyetorkan langsung pembayaran ke kasir perusahaan, kasir tersebutlah yang
akan menyetorkan pembayaran pelanggan ke bank
Sumber : EKSI4312/Modul 5
3. Berikut beberapa risiko yang biasanya dihadapi dalam siklus pendapatan serta upaya pengendalian
untuk menghindari terjadinya praktik error atau fraud serta perlakuan audit untuk mendeteksi apakah
praktik error atau fraud terjadi dalam siklus tersebut :
1 Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau ❖ Pemeriksaan kelengkapan untuk memastikan bahwa semua
akuran. Masalah ini bukan hanya data yang dibutuhkan telah dimasukkan
menimbulkan inefisiensi karena perlunya ❖ Uji kewajaran pesanan untuk membandingkan jumlah yang
mendata kembali data pesanan, tetapi juga dipesan dengan catatan penjualan terdahulu
dapat menimbulkan persepsi negatif dari
pelanggan dan pengaruh jangka panjangnya
mungkin dapat mempengaruhi penjualan
pada masa mendatang.
2 Pengungkapan informasi sensitif yang tidak ❖ Menerapkan pengendalian akses sehingga membatasi pihak
sah, seperti kebijakan harga atau informasi yang dapat melihat informasi tersebut
personal tentang pelanggan ❖ Data yang sifatnya sensitif dienkripsi dalam penyimpanannya
untuk mencegah karyawan TI yang tidak memiliki akses ke
sistem ERP dari menggunakan sistem operasi untuk melihat
informasi sensitif
3 Kerusakan atau kehilangan data master dalam Melakukan prosedur pencadangan dan pemulihan bencana
siklus pendapatan
4 Penjualan kredit ke pelanggan yang catatan ❖ Otorisasi yang benar untuk semua penjualan secara kredit
kreditnya buruk. ❖ Menetapkan batas kredit untuk setiap pelanggan dan
memberikan wewenang kepada bagian penjualan untuk
melakukan otorisasi secara manual agar menyetujui penjualan
kredit tambahan ke pelanggan lama dengan syarat tidak
melebihi batas kredit yang ditetapkan
❖ Memelihara catatan yang akurat dan terbaru mengenai saldo
rekening pelanggan dan batas kredit
Sumber : EKSI4312/Modul 5