Penanggung jawab,
Ketua Tim Pengusul Ketua LPPM/LPM/ Lembaga yang sejenis
☐ Kesehatan ☐ Transportasi
Komunikasi
A.6. Ruang lingkup Teknik Sipil
B. Pendahuluan
Pada masa saat ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pertumbuhan pembangunan di
Indonesia terus meninggi yang demikian berbanding lurus dengan penyediaan material
bangunan menjadi semakin meningkat, terutama pada material penyusun kontruksi beton.
Beton merupakan konstruksi yang sangat umum digunakan dalam berbagai macam
pembangunan, dimana material penyusun beton terdiri dari air, semen, dan agregat.
Kemudahan dalam membuat beton serta harganya yang relatif murah membuat beton
semakin banyak diminati dan digunakan dalam dunia konstruksi.
Bahan ikat pada beton merupakan salah satu material yang sangat penting bagi beton
sebagai penentu kuat dan kokohnya beton yang digunakan ( Monita olivia R.O 2017). Bahan
ikat beton yang sering digunakan yaitu air dan semen portland. Semen merupakan salah satu
bahan utama penyusun beton dimana semen yang digunakan harus memenuhi standar SNI
yang telah ditentukan agar memiliki kualitas yang baik. Bermacam inovasi bahan ikat saat ini
telah banyak dikembangkan dengan membuat inovasi material bahan ikat yang ramah
lingkungan dan juga ekonomis namun tetap tidak mengurangi nilai utama dari kontruksi beton
itu sendiri.(Irawan SR 2014) Rekayasa beton saat ini menjadi berkelanjutan karena
berkurangnya material alami pembuat beton sehingga memunculkan inovasi pemanfaatan
material pengganti maupun material tambahan (Fuller A .E 2013).
Dalam upaya pemanfaatan material pengganti dan material tambahan pada bahan
ikat semen sebagai penyusun kontruksi beton, telah ditemukan berbagai sumber pemanfaatan
limbah yang dilakukan oleh sejumlah peneliti terdahulu.(Brahim Safi MS 2015) Limbah tersebut
tersedia dalam jumlah besar pada daerah-daerah tertentu sehingga mempunyai potensi yang
baik untuk digunakan kembali.(Bassam A.Tayeh MW 2019) Pemanfaatan limbah sebagai
subtitusi penyusun pada betonpun dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dalam
lingkungan sekitar.
Limbah yang melimpah diantaranya adalah limbah yaitu cangkang kerang. Diantara
jenis limbah cangkang kerang terdapat jenis cangkang kerang dara yang diambil dari laut dan
cangkang kerang sungai (Gideon O Bomigboye 2020). Di Kota Sorong, yang merupakan pintu
gerbang para wisatawan menuju ke tempat wisata seperti Raja Ampat secara tidak langsung
membuat banyak kuliner hasil laut yang disediakan untuk wisatawan salah satunya adalah
kerang dara yang diambil di laut dan pada daerah Kabupaten Sorong terdapat banyak rawa
yang menjadi habitat dari kerang sungai dan banyak di konsumsi oleh masyarakat sekitar.
Aktivitas yang terjadi pada lingkungan menimbulkan begitu banyak limbah cangkang kerang
dan terus bertambah hingga saat ini(Kim Hung Mo 2017). Sayangnya, limbah cangkang kerang
selain dapat dibudidayakan sebagai aksesoris namun banyak juga ditemukan terbuang begitu
saja terkhusus pada cangkang kerang sungai dimana jumlah limbah cangkang kerang sungai
yang sangat banyak dibuang begitu saja dipinggir jalan dan jika tidak diolah dalam waktu dekat
menimbulkan bau yang tak sedap bagi masyarakat yang melintasi jalan tersebut. Padahal
limbah cangkang kerang tersebut masih dapat diberdayakan Kembali dan memiliki nilai jual
nantinya.
Riset terdahulu telah menemukan bahwa limbah dari cangkang kerang memiliki
potensi yang cukup baik untuk digunakan sebagai bahan tambah pada semen dalam bahan
penyusun kontruksi beton (Kishor Chandra 2020). Unsur yang terkandung dalam cangkang
kerang memiliki unsur yang mirip dengan kandungan semen (Uchechi G. Eziefula, J.C 2018).
Namun pada limbah cangkang kerang tidak terkandungnya bahan-bahan pencemar seperti
yang ada dalam bahan semen, sehingga limbah cangkang kerang yang lebih ramah terhadap
lingkungan (Arbi M.H 2015). Inovasi pemanfaatan potensi dari jenis limbah cangkang kerang
Dara dan cangkang kerang Sungai yang ada di Kota Sorong sebagai bahan tambah penyusun
beton belum pernah dilakukan selama ini. Sehingga pada penelitian ini peneliti ingin
memanfaatkan potensi dari limbah cangkang kerang dara dan cangkang kerang Sungai sebagai
bahan tambah semen dalam penyusun beton.
C.2. Solusi
Dengan memanfaatkan limbah dari cangkang kerang dara dan kerang Sungai merupakan sebuah
solusi dalam permsalahan-permasalahan seperti limbah cangkang kerang yang tidak dibuang saja dan
menimbulkan samph ataupun berujung bau pada sekitar lingkungan namuh cangkang kerang diolah
Kembali sebagai bahan tambah. Selain itu pula akan menaikkan sektor ekonomi penjual kerang dimana
nilai dari cangkang kerang akan naik karena tidak hanya untuk konsumtif makanan saja. Kemudian
pada sektor konstruksi Pembangunan, penambahan limbah cangkang kerang sebagai bahan tambah
semen diharapkan dapat mengurangi pemakaian semen secara berkala sehingga dapat mengurangi
efek buruk terhadap lingkungan sekitar.
D. Metode
Selain dari tahapan di atas, untuk topik penelitian ini sudah di rancang
buntuk berkelanjutan, untuk road map dari penelitian ini dapat di lihat
pada uraian di bawah ini :
A. Tahun ke-1 (Penggunaan Kerang Sebagai Bahan Tambah Semen)
Berikut adalah tahapan yang direncanakan pada tahun pertama :
- Menentukan Persentase Subtitusi Semen yang akan digunakan pada
penelitian ini berdasarkan studi literatur dari penelitian terdahulu
dan akan di lakukan pengujian di Laboratorium.
- Mencoba menggunakan kerang laut dan kerang Sungai yang banyak
ditemukan di kota Sorong sebagai material pengganti semen.
- Menentukan komposisi optimum atau persentase ideal dari
penggunaan kerang sebagai subtitusi semen berdasarkan hasil
pengujian di laboratorium
- Parameter yang di uji adalah kuat tekan dan regangan beton.
Jadwal Pelaksanaan
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kajian Literatur
2 Persiapan Material
5 Pengolahan Data
6 Pneyusunan Laporan
7 Penyusunan Artikel Ilmiah
Jumlah Dana
Dana Risetmu
No Jenis Pembelanjaan Mitra Pemberi
Dana
Total 19.945.000