Anda di halaman 1dari 19

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

DI INDONESIA
KOMPETENSI PANCASILA SBG SISTEM ETIKA BAGI MHS

1. Taat beragama dlm khdpn individu, bermasy, berbgs, bernegara


dan dlm pengemb. Keilmuan & atmosfer akademik.

2. Mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dlm khdpn pribadi yg saleh


secara individual, sosial dan alam

3. Mengembangkan karakter Pancasilais yg teraktualisasi dlm sikap


hdp sehari-hari
4. Berkontribusi aktif dlm khdpn berbgs dan bernegara dng
menjunjung tinggi penegakan moral dan hukum

5. Menguasai penget. ttg pengertian etika, aliran-aliran etika, etika


Pancasila, dan Pancasila sebagai solusi problem moralitas bgs

6. Terampil merumuskan solusi atas problem moralitas bgs dng


pendekatan Pancasila, shg mhs memiliki “myelin” etika Pancasila
PENGERTIAN ETIKA

1. Kebiasaan hdp yg baik, tata cara hdp yg baik


pada diri ssorg atau masy., yg dianut dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi yang
lain. (Disini Etika = Moral).
2. Etika dlm arti luas: “Ilmu yang membahas
tentang kriteria baik dan buruk “(Bertens, 1997:
4-6).
3. Etika pada umumnya dimengerti sebagai
pemikiran filosofis ttg apa yang dianggap baik
atau buruk dlm perilaku mns (Sastrapratedja,
2002: 81).
ETIKA TERKAIT DNG NILAI
• Lacey (1999: 23) menengarai 6 pengertian nilai:

1. Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.


2. Suatu kualitas atau tindakan yg berharga, kebaikan, makna atau
pemenuhan karakter utk khdpn ssorg.
3. Suatu kualitas atau tindakan sebag. membentuk identitas ssorg sbg
pengevaluasian, penginterpretasian, dan pembentukan diri.
4. Suatu kriteria fundamental bagi ssorg utk memilih apa yg baik
diantara berbagai kemungkinan tindakan.
5. Suatu standar fundamental yg dipegang oleh ssorg ketika bertingkah
laku bagi dirinya dan org lain.
6. Suatu ”objek nilai”, suatu hub. yg tepat dng sst yg sekaligus
membentuk hdp yg berharga dng identitas kepribadian ssorg. Objek
nilai mencakup karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek yg disucikan,
budaya, tradisi, lembaga, org lain, dan alam itu sendiri.
Relasi Aksiologi & Etika

Abstrak: kualitas
value
Norm Standar Ukuran

Moral Bentuk putusan

judgment
Human conduct:
Actus Humanus
Actus Humanus; tindakan manusia yg mengandung konsekuensi moral
KRITERIA BAIK & BURUK

 Good and bad are opposites


 Good and bad often occur as
more or less
 Both good and bad exist
 Every person experiences both
good and bad
 Persons naturally aim to maximize
good and to minimize bad
MAINSTREAM DLM ETIKA

a. TELEOLOGIS; KEBENARAN &


KESALAHAN BERDASARKAN TUJUAN
AKHIR YG DIINGINKAN (hedonisme,
utilitarianisme
b. DEONTOLOGIS; kewajiban MORAL
TERKAIT DNG yg ShrsNYA dilakukan,
KELAYAKAN, KEPATUTAN
c. VIRTUE ETHICS; keutamaan sbg
orientasi
TELEOLOGIS
NILAI KONTEKS PENERAPANNYA DLM
MASYARAKAT

Utility (kegunaan)

Benefit (keuntungan)

Strength (kekuatan)

Achievement (pencapaian)

Position (kedudukan)

Prestige (martabat)

Happiness (kebahagiaan)
UTILITARIANISM

J. Bentham:
J. S. Mill:
The greatest
Utility is the
happiness of
greatest
the greatest
happiness
number

Pleasure seeking and pain


avoiding
Deontological ethics

IMMANUEL KANT

OBLIGATION AUTONOMOUS: CATEGORICAL


CONSCIENCE IMPERATIVES

“COELLUM STELLATUM SUPRA ME, LEX MORALIS INTRA ME”


DEONTOLOGIS
NILAI KONTEKS PENERAPANNYA DLM
MASYARAKAT

Obligation (kewajiban)

Free will (Kehendak


bebas)
Obedience (Kepatuhan)

Disinterestedness
(tanpa pamrih)
Should/Must
(Keharusan)
Virtue ethics

Aristoteles

EUDAEMONIA; ACTION AND TALENT


HAPPINESS ACTIVITIES DEVELOPMENT TO
PERFECTION
NILAI KEUTAMAAN KONTEKS PENERAPANNYA DLM MASYARAKAT

Baik Hati

Ksatriya

Belas Kasih

Terus terang

Bersahabat

Murah Hati

Percaya diri

Penguasaan diri

Sadar

Suka bekerjasama

Berani

Santun

Jujur

Terampil

Adil

Setia
Aliran Orientasi Watak nilai Keterangan
Virtue Keutamaan atau Disiplin, kejujuran, Moralitas yg didasarkan
ethics kebajikan belas kasih, murah pada agama kebanyakan
hati, dan seterusnya menganut etika keutamaan.

Teleologis Konsekuensi Kebenaran dan Aliran etika yg berorientasi


atau akibat kesalahan pada konsekuensi atau hasil
didasarkan pada seperti:: Hedonisme,
tujuan akhir Utilitarianisme.

Deontologis Kewajiban atau Kelayakan, Pandangan etika yg


keharusan kepatutan, mementingkan kewajiban
kepantasan seperti halnya pemikiran
Immanuel Kant yg terkenal
dng sikap imperatif kategoris
NILAI (NOTONAGORO)
A. Jenis-jenis Nilai
1. Nilai material; berguna untuk jasmaniah
2. Nilai vital; berguna untuk aktivitas mns
3. Nilai kerohanian :
a. Kebenaran bersumber pada logika
b. Keindahan bersumber pada Estetika
c. Kebaikan bersumber pada Etika
d. Keyakinan/Religi bersumber pada Metafisika

B. Nilai (Hakikat) Pancasila dilihat dari setiap sila:


Nilai sila I : Religius; Monotheisme
Nilai sila II : Penghargaan terhadap kemanusiaan;
menghargai martabat manusia/HAM
Nilai sila III : Persatuan Bangsa; unifikasi/penyatuan
Nilai sila IV : Kerakyatan; diarahkan pada prinsip
musyawarah
Nilai sila V : Keadilan Sosial; pemerataan
Relasi antara nilai Universal & nilai Dasar

UNIVERSALISM VALUES

CULTURAL VALUES
Nilai
UNIQUENESS
Dasar
LOCAL WISDOM
 Scientific universality
SCIENTIFIC  Scientific objectivity
 Truth
 Academic freedom

UNIVERSAL VALUES

 Manner
 Utility
HUMAN
 Happiness
 Welfare

 Divinity
 Human
INDONESIAN’S VALUES  Nation
LOCAL WISDOM  Democracy
 Justice
PANCASILA AS WAY OF LIFE
DIMANA POSISI ETIKA PANCASILA DI ANTARA ALIRAN ETIKA ?

1. Etika Pancasila lebih dekat pada Etika Keutamaan atau


etika Kewajiban, atau Etika Teleologis.
2. Notonagoro, etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat
saleh, yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan,
dan keadilan.
a. Kebijaksanaan; melaksanakan suatu tindakan yg didorong
oleh kehendak yg tertuju pada kebaikan serta atas dasar
kesatuan akal – rasa – kehendak, berupa kepercayaan
pada kenyataan mutlak (Tuhan) dng memelihara nilai hdp
kemanus. & relijius
b. Kesederhanaan; membatasi diri dalam/tdk melampaui
batas dalam hal kenikmatan.
c. Keteguhan; membatasi diri dlm menghindari penderitaan.
d. Keadilan; memberikan kpd diri sendiri, mns & Tuhan apa
yg telah menjadi haknya
Apa urgensi Pancasila sbg Sistem Etika di Indonesia ?

1. Banyaknya kasus korupsi/suap yg melanda Negara Indonesia,


shg dapat melemahkan sendi-sendi khdpn berbgs &
bernegara
2. Masih terjadinya aksi terorisme yg mengatasnamakan agama,
shg dapat merusak semangat toleransi dlm khdpn antar umat
beragama, merusak semangat persatuan atau mengancam
disintegrasi bangsa.
3. Msh terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dlm
khdpn bernegara ( kasus penyerbuan LP Cebongan
Yogyakarta pada tahun 2013 yg lalu).
4. Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin.
5. Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan
di Indonesia (vonis ringan bagi koruptor, bandar narkoba, dll)

Anda mungkin juga menyukai