Anda di halaman 1dari 27

BAGAIMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA?

MENGAPA PANCASILA MERUPAKAN


SISTEM ETIKA ?
A. Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Sistem
Etika
B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Kajian Pancasila sebagai
Sistem Etika
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pancasila Sebagai
Sistem Etika
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Pancasila Sebagai Sistem Etika
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem
Etika
F. Rangkuman tentang Pengertian dan Pentingnya Pancasila
Sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem
Etika
• Mahasiswa diajak utk menggali berbagai
pengertian, cabang dan aliran dlm Etika.
• Mahasiswa diajak utk menanyakan dan
membangun kerangka pikir ttg perlunya
Pancasila sbg sistem Etika
• Mahasiswa diajak utk menggali dan
mendeskripsikan ttg dinamika & tantangan
Pancasila sbg sistem Etika
KOMPETENSI PANCASILA SBG SISTEM ETIKA
1. Taat beragama dlm khdpn individu, bermasy, berbgs, bernegara dan
dalam pengembangan keilmuan serta kehidupan akademik dan
profesinya (Ps scr objektif)
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dlm khdpn pribadi yg saleh
secara individual, sosial dan alam (Ps scr subjektif)
3. Mengembangkan karakter Pancasilais yg teraktualisasi dlm sikap
jujur, disiplin, tgjwb, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong
royong, cinta damai, responsif dan proaktif
4. Berkontribusi aktif dlm khdpn berbgs dan bernegara dng
menjunjung tinggi penegakan moral dan hukum (Ps scr objektif)
5. Menguasai penget. ttg pengertian etika, aliran-aliran etika, etika
Pancasila, dan Pancasila sebagai solusi problem moralitas bangsa
6. Terampil merumuskan solusi atas problem moralitas bangsa dng
pendekatan Pancasila
7. Melaksanakan proyek mengimplementasikan Pancasila dalam
kehidupan nyata
PENGERTIAN ETIKA
1. Istilah “etika” berasal dari bhs Yunani “Ethos” = tempat
tinggal ; padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak,
perasaan, sikap, dan cara berpikir.
2. Etika scr etimologis : ilmu ttg apa yg biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan.
3. Kebiasaan hdp yg baik, tata cara hdp yg baik pada diri ssorg
atau masy., yg dianut dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi yang lain. (Disini Etika = Moral).
4. Etika dlm arti luas: “Ilmu yang membahas tentang kriteria
baik dan buruk “(Bertens, 1997: 4-6).
5. Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis
ttg apa yang dianggap baik atau buruk dlm perilaku mns
(Sastrapratedja, 2002: 81).
ETIKA TERKAIT DNG NILAI
• Lacey (1999: 23) menengarai 6 pengertian nilai:
1. Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.
2. Suatu kualitas atau tindakan yg berharga, kebaikan, makna atau
pemenuhan karakter utk khdpn ssorg.
3. Suatu kualitas atau tindakan sebag. membentuk identitas ssorg sbg
pengevaluasian, penginterpretasian, dan pembentukan diri.
4. Suatu kriteria fundamental bagi ssorg utk memilih apa yg baik diantara
berbagai kemungkinan tindakan.
5. Suatu standar fundamental yg dipegang oleh seseorg ketika bertingkah
laku bagi dirinya dan org lain.
6. Suatu ”objek nilai”, suatu hub. yg tepat dng sst yg sekaligus membentuk
hdp yg berharga dng identitas kepribadian ssorg. Objek nilai mencakup
karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek yg disucikan, budaya, tradisi,
lembaga, orang lain, dan alam itu sendiri.
Relasi Aksiologi & Etika

va Abstrak: kualitas

lu
e
Norm
Standar Ukuran

Bentuk putusan
Moral judgment
Human conduct:
Actus Humanus
Actus Humanus; tindakan manusia yg mengandung konsekuensi moral
ETIKA ATAU ETIKET ?
ETIKA ATAU ETIKET ?
Korupsi: Problem etika atau etiket?
Etika dan Etiket

etika
• Berlaku kapan pun, absolut, tata cara
sekaligus pemberi norma, bathiniah

etiket
• Berlaku dalam pergaulan, relatif, tata
cara, lahiriyah
KRITERIA BAIK & BURUK

 Good and bad are


opposites
 Good and bad often
occur as more or less
 Both good and bad
exist
 Every person
experiences both
good and bad
 Persons naturally
aim to maximize
good and to
MAINSTREAM DLM ETIKA

a. TELEOLOGIS; KEBENARAN &


KESALAHAN BERDASARKAN TUJUAN
AKHIR YG DIINGINKAN (hedonisme,
utilitarianisme)
b. DEONTOLOGIS; kewajiban MORAL
TERKAIT DNG yg SEHARUSNNYA
dilakukan, KELAYAKAN, KEPATUTAN
c. VIRTUE ETHICS; keutamaan sbg
orientasi
HEDONISMe
EPICUROS

“Carpediem,
Coromemus Nos
Rosis,
Cras Enim
Moriemur”
UTILITIRIANISM

J. Bentham:
J. S. Mill:
The greatest
Utility is the
happiness of
greatest
the greatest
happiness
number

Pleasure seeking and pain


avoiding
TELEOLOGIS
NILAI KONTEKS PENERAPANNYA DLM MASYARAKAT
TRADISIONAL

Utility (kegunaan)
Benefit (keuntungan)
Strength (kekuatan)
Achievement (pencapaian)
Position (kedudukan)
Prestige (martabat)
Happiness (kebahagiaan)
Deontological ethics

IMMANUEL
KANT

OBLIGATION AUTONOMOUS: CATEGORICAL


CONSCIENCE IMPERATIVES

“COELLUM STELLATUM SUPRA ME, LEX MORALIS INTRA ME”


DEONTOLOGIS
NILAI KONTEKS PENERAPANNYA DLM MASYARAKAT
TRADISIONAL
Obligation (kewajiban)
Free will (Kehendak bebas)
Obedience (Kepatuhan)
Disinterestedness (tanpa
pamrih)
Should/Must (Keharusan)
Virtue ethics

Aristoteles

EUDAEMONI ACTION TALENT


A; AND DEVELOPME
HAPPINESS ACTIVITIE NT TO
NILAI KEUTAMAAN KONTEKS PENERAPANNYA DLM MASYARAKAT TRADISIONAL

Baik Hati

Ksatriya

Belas Kasih

Terus terang

Bersahabat

Murah Hati

Percaya diri

Penguasaan diri

Sadar

Suka bekerjasama

Berani

Santun

Jujur

Terampil

Adil

Setia
Aliran Orientasi Watak nilai Keterangan
Virtue ethics Keutamaan atau Disiplin, kejujuran, Moralitas yg didasarkan pada
kebajikan belas kasih, murah agama kebanyakan menganut
hati, dan seterusnya etika keutamaan.
Teleologis Konsekuensi atau Kebenaran dan Aliran etika yg berorientasi
akibat kesalahan pada konsekuensi atau hasil
didasarkan pada seperti : Hedonisme,
tujuan akhir Utilitarianisme.
 
Deontologis Kewajiban atau Kelayakan, Pandangan etika yang
keharusan kepatutan, mementingkan kewajiban
kepantasan seperti halnya pemikiran
Immanuel Kant yang terkenal
dng sikap imperatif kategoris
RELASI antara nilai UNIVERSAL &
nilai dasar

UNIVERSALISM VALUES

CULTURAL VALUES
UNIQUENESS
LOCAL WISDOM
 Scientific
universality
SCIENTIFIC  Scientific
objectivity
UNIVERSAL  Truth
VALUES 
 Academic
Manner
 freedom
Utility
HUMAN

Happiness
 Welfare

 Divinity
 Human
INDONESIAN’ VALUES  Nation
S 
LOCAL
PANCASILA AS WAY OF LIFE Democrac
DMN POSISI ETIKA PANCASILA DI ANTARA ALIRAN ETIKA ?

1. Etika Pancasila lebih dekat pada Etika Keutamaan atau etika


Kebajikan.
2. Notonagoro, etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh,
yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan.
a. Kebijaksanaan; melaksanakan suatu tindakan yg didorong oleh
kehendak yg tertuju pada kebaikan serta atas dasar kesatuan
akal – rasa – kehendak, berupa kepercayaan pada kenyataan
mutlak (Tuhan) dng memelihara nilai hdp kemanus. & relijius
b. Kesederhanaan; membatasi diri dalam/tdk melampaui batas
dalam hal kenikmatan.
c. Keteguhan; membatasi diri dlm menghindari penderitaan.
d. Keadilan; memberikan kpd diri sendiri, mns & Tuhan apa yg
telah menjadi haknya
Apa urgensi Pancasila sbg Sistem Etika di
Indonesia ?
1. Banyaknya kasus korupsi/suap yg melanda Negara Indonesia,
shg dapat melemahkan sendi-sendi khdpn berbgs &
bernegara
2. Masih terjadinya aksi terorisme yg mengatasnamakan agama,
shg dapat merusak semangat toleransi dlm khdpn antar umat
beragama, merusak semangat persatuan atau mengancam
disintegrasi bangsa.
3. Msh terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dlm
khdpn bernegara ( kasus penyerbuan LP Cebongan
Yogyakarta pada tahun 2013 yg lalu).
4. Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin.
5. Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan
di Indonesia (vonis ringan bagi kruptor, bandar narkoba, dll)
SUAP
DISKUSIKAN DLM KELOMPOK
1. TELUSURI SUMBER HISTORIS MORALITAS/ETIKA YG
BERKEMBANG DI DLM KHDPN MASYARAKAT TRADISIONAL
(MIS: AJARAN TTG MORAL DLM MASY. JAWA)
2. INVENTARISASI NILAI-NILAI MORAL YG HDP DLM
MASYARAKAT TSB DLM UNGKAPAN2 KHAS DAERAH YBS.
MENURUT KEL. ANDA NILAI MORAL MASY. TSB
CENDERUNG KE ARAH ALIRAN ETIKA YG MANA?
3. MASIH RELEVANKAH NILAI MORALITAS MASY. TSB DLM
KHDPN DEWASA INI MENURUT KEL. ANDA
4. BUAT DLM POWER POINT UTK DIPRESENTASIKAN
MINGGU DEPAN
Catatan: Setiap kel. Menelusuri moralitas dlm masyarakat
yang berbeda (Jawa, Sunda, Batak, Minang, Madura, Melayu,
Aceh, Bugis, Toraja, Manado, Dayak)

Anda mungkin juga menyukai