Anda di halaman 1dari 31

JAMALUDIN AL J EF

 Sekarang untuk organisasi profesi farmasi ada 2 di


Indonesia, yaitu:
1. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI); dan
2. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
 Sedikit sejarah ttg IAI. Berdiri pada tanggal 9
Desember 2009, yang sebelumnya organisasi ini
bernama Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI). ISFI
sendiri didirikan pada tanggal 20 April 1955 sebagai
organisasi apoteker di Indonesia. Perubahan nama
organisasi ini didasarkan pada PP 51/2009, yang mana
didalamnya diatur mengenai pemisahan s1 farmai
sebagai salah satu tenaga kefarmasian. Sebelumnya S1
Farmasi, tidak bisa mendapatkan surat izin untuk
melakukan pekerjaan kefarmaian, kan.
 Sedangakan PAFI, didirikan pada 13 Februari 1946 .
 Organisasi ini pada awalnya didirikan untuk
merangkul seluruh rakyat indonesia yang Bhakti
Karyanya dibidang Farmasi termasuk semua profesi
farmasi.
 Namun sejalan dengan waktu, dan karena apoteker
membentuk organisasi tersendiri, akhirnya organisasi
PAFI tidak beranggotakan para Apoteker.
 Sekarang, PAFI beranggotakan rakyat indonesia yang
bhakti karyanya dibidang farmasi dan Tenaga Teknis
Kefarmasian.
 Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) baru dikenal saat
diundangkannya PP 51/2009.
 USA namanya Pharmacy Technician.
 Sebelumnya profesi TTK ini dikenal dengan nama
Asisten Apoteker (AA).
 Jadi, didalam PP 51/2009 itu diatur bahwa ada 2 profesi
farmasi, yaitu; Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian. Kalau Apoteker , yaitu profesi yang
didapatkan setelah menempuh pendidikan profesi
Apoteker.
 TTK ada 3 tingkatan pendidikan, yaitu S1 Farmasi;
Akademi Farmasi/Akademi Analis Farmasi dan
Makanan; dan Sekolah Menengah Farmasi/ Sekolah
Asisten Apoteker/ Sekolah Menengah Kejuruan
Farmasi.
 Lulusan dari ketiga pendidikan tersebut berhak untuk
menyandang profesi Tenaga Teknis Kefarmasian, dan
berhak untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
1. Latar Belakang Organisasi
 Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan pada
tanggal 13 Februari 1946 di Hotel Merdeka Yogyakarta dan
Z.Abidin untuk pertama yang diangkat sebagai ketua PAFI.
 Setelah terbentuk, sejarah mencatat bahwa anggota PAFI
pertama kali menjalankan tugasnya untuk menyelamatkan
obat-obatan, mesin-mesin yang berada di Manggarai, dan
Raw opium yang berada di Salemba dalam mengantisipasi
Belanda akan menguasai tempat-tempat tersebut. Raw
opium dapat diselamatkan dan ternyata memberikan
sumbangsih sumber dana untuk membiayai sebagian
perjuangan Republik Indonesia di luar Negeri (Prof. Dr.
Abdulrachman Saleh).
 PAFI merupakan organisasi farmasi tertua di
Indonesia, bahkan Profesi Asisten Apoteker lebih
dahulu muncul keberadaannya daripada profesi
apoteker. Hal ini disebabkan karena pada masa
pemerintahan Kolonial Belanda, hanya pendidikan
Asisten Apoteker yang mampu dijalankan, bahkan
rintisannya harus dididik langsung di Negeri Belanda.
 PAFI merupakan organisasi profesi ilmiah yang
dipelopori oleh para ahli farmasi saat itu. Organisasi
ini dibentuk tidak lain untuk menghimpun para ahli
farmasi Indonesia yang ketika itu masih sangat
terbatas.
 Pembentukan organisasi ini juga didasari oleh suatu
keinginan untuk membangun bangsa dengan
memberikan dharma baktinya lewat keahlian yang
dimiliki oleh ahli farmasi Indonesia dalam
pembangunan kesehatan. Hal ini sejalan dengan
tujuan PAFI, yaitu :
Tujuan PAFI, yaitu :
1. Terwujudnya manajemen dan jaringan yang kuat serta
profesional dari PP (Pengurus Pusat), PD (Pengurus
Daerah) Provinsi, PC (Pengurus Cabang) Kab/ Kota, PCK
(Pengurus Cabang Khusus) Dinas Kesehatan
Provinsi/Kab/Kota dan Rumah Sakit Umum Pusat,
Provinsi, dan Kab/Kota diseluruh wilayah NKRI.
2. Terlaksananya pendidikan Asisten Apoteker /Tenaga
Teknis Kefarmasian sesuai perkembangan dan ilmu
pengetahuan dan teknologi
3. Tertatanya keberadaan Asisten Apoteker/Tenaga Teknis
Kefarmasian disemua sarana kefarmasian melalui
peraturan perundang-undangan.
 PAFI merupakan Organisasi Sosial kemasyarakatan
bagi para Asisten Apoteker/Tenaga Teknis
Kefarmasian yang berdasarkan AD/ART hasil MUNAS
ke-11 anggota PAFI adalah mereka yang berprofesi
farmasi serendah-rendahnya berijazah Sekolah
Menengah Farmasi (SMF), berazaskan
Pancasila dengan Visi dan Misi :
VISI :
 PAFI sebagai organisasi profesi farmasi terdepan yang
profesional dan mandiri.
MISI :

1. Melaksanakan konsolidasi organisasi


2. Memberdayakan anggota
3. Meningkatkan kualitas SDM anggota
4. Menjalin kemitraan bersama pemerintah dan non
pemerintah

STRATEGI
Strategi Umum
 Meningkatkan dan memberdayakan potensi anggota PAFI dalam
pembangunan di bidang kesehatan pada tingkat nasional, regional,
dan internasional.

Strategi Pencapaian
- Mensosialisasikan PAFI kepada masyarakat
- Mengembangkan konsep kemitraan dengan berbagai pihak dalam
penerapan kemanfaatan IPTEK farmasi dengan azas pemberdayaan
nilai ekonomi dan sosial untuk peningkatan dan kemandirian
kesehatan masyarakat.
- Menjadi point of contact dengan organisasi profesi farmasi dalam
tingkat regional dan internasional.
- Mencerdaskan bangsa dengan IPTEK kefarmasian yang berkualitas.
- Memberdayakan pembangunan kefarmasian dengan IPTEK yang
memadai
 Sehubungan dengan itu maka PAFI memfungsikan
diri sebagai :
- Wadah komunikasi IPTEK kefarmasian bagi pakar,
pemerhati, stakeholder, praktisi, dan birokrat.
- Tempat berkonsultasi penerapan IPTEK kefarmasian
dalam pembangunan kefarmasian.
- Sarana diseminasi IPTEK kefarmasian.
PROFIL ORGANISASI IKATAN
APOTEKER INDONESIA (IAI)
Sejarah Organisasi

 Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia adalah satu-satunya Organisasi


Profesi Kefarmasian di Indonesia yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 41846/KMB/121 tertanggal
16 September 1965.
 Nama Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia ditetapkan dalam Kongres
VII Ikatan Apoteker Indonesia di Jakarta pada tanggal 26 Februari
1965 dan merupakan kelanjutan dari Ikatan Apoteker Indonesia
yang didirikan pada tanggal 18 Juni 1955, untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.
 Pada Kongres Nasional ISFI XVIII pada tanggal 07-09 Desember
2009 dan Kongres ISFI XVIII Lanjutan pada tanggal 15 Januari
2010, nama Organisasi mengalami perubahan, yaitu Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) berubah menjadi Ikatan
Apoteker Indonesia (IAI).
VISI

 Terwujudnya Profesi Apoteker yang paripurna,


sehingga mampu mewujudkan kualitas hidup sehat
bagi setiap manusia.
MISI

 Menyiapkan Apoteker yang berbudi luhur,


profesional, memiliki kesejawatan yang tinggi dan
inovatif serta berorientasi ke masa depan;
 Membina, menjaga dan meningkatkan profesional-
isme Apoteker sehingga mampu menjalankan
praktek kefarmasian secara bertanggung jawab;
 Melindungi Anggota dalam menjalankan
profesinya.
 Bahwa para Apoteker Indonesia merupakan bagian
dari masyarakat Indonesia yang dianugerahi bekal
ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian di
bidang kefarmasian, yang· dapat· dimanfaatkan
sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat, bagi pengembangan pribadi
Warga Negara Republik Indonesia, untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur, berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

 Bahwa Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia
merupakan satu-satunya organisasi para Apoteker
Indonesia, yang merupakan perwujudan dari hasrat
murni dan keinginan luhur para anggotanya, yang
menyatakan untuk menyatukan diri dalam upaya
mengembangkan profesi luhur kefarmasian di
Indonesia pada umumnya dan martabat anggota
pada khususnya.
 Nama Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia ditetapkan
dalam Kongres VII Ikatan Apoteker Indonesia di
Jakarta pada tanggal 26 Februari 1965 dan
merupakan kelanjutan dari Ikatan Apoteker
Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 Juni
1955, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
 Pada Kongres Nasional ISFI XVIII tanggal 07-09
Desember 2009 dan Kongres Nasional ISFI XVIII
Lanjutan pada tanggal 15 Januari 2010 di
Jakarta, nama Organisasi mengalami perubahan,
yaitu Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI)
menjadi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Ikatan Apoteker Indonesia
mempunyai fungsi :
 Sebaga wadah berhimpun para Apoteker
Indonesia.
 Menampung, memadukan, menyalurkan dan
memperjuangkan aspirasi Apoteker Indonesia.
 Membina para anggota dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan Profesi
Farmasi dan IPTEK kefarmasian
Ikatan Apoteker Indonesia mempunyai
Tugas Pokok :
a. Mengadakan serta menyelenggarakan program
kegiatan melalui pertemuan ilmiah yang bersifat
lokal, nasional dan internasional;
b. Mengadakan dan membina hubungan dan
kerjasama dengan organisasi nasional yang
berkaitan dengan kefarmasian, kedokteran dan
organisasi internasional serupa;
c. Meningkatkan mutu pelayanan anggota kepada
kemanusiaan dan masyarakat luas;
a. Memantapkan peran anggota dalam usaha :
1. Melindungi masyarakat terhadap pencemaran profesi,
bahaya narkotika dan penyalahgunaan obat-obatan.
2. Pengawasan kesehatan lingkungan, pemanfaatan dan
pengamanan obat-obatan, makanan, minuman, kosmetika
serta obat tradisional.
b. Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan
dengan masalah yurisprudensi;
c. Mengadakan berbagai kegiatan lain yang
dipandang perlu untuk mencapai Visi dan Misi
Organisasi.
 Ikatan Apoteker Indonesia mempunyai Lambang,
Bendera dan Hymne. Lambang atau Atribut Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia adalah Ular dan
Cawan berwarna Merah di dalam Inti Benzena
berwarna Hitam dan di bagian bawahnya tertulis
IAI berwarna Merah.

 Ikatan Apoteker Indonesia memiliki Bendera yang
terbuat dari kain berwarna Kuning Emas dengan
Lambang Ikatan Apoteker Indonesia di tengah-
tengah dan Padi berbulir 17 (tujuh belas) serta
Bunga-bunga Kapas berjumlah 8 (delapan) di kiri
dan kanannya dengan tulisan IKATAN APOTEKER
INDONESIA di bawahnya.
KEANGGOTAAN
 Anggota Ikatan Apoteker Indonesia adalah Apoteker Warga
Negara Republik Indonesia lulusan Perguruan Tinggi dalam atau
luar negeri yang ijazahnya diakui oleh Departemen Pendidikan
Nasional, dengan cara mengajukan permintaan menjadi anggota
serta memenuhi syarat yang ditentukan dalam Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Organisasi. Bagi Sarjana Farmasi yang
sudah terdaftar sebagai anggota sebelum Anggaran Rumah Tangga
ini ditetapkan, tidak gugur keanggotaannya;
 Anggota Muda Ikatan Apoteker Indonesia adalah Sarjana Farmasi
Warga Negara Republik Indonesia lulusan Perguruan Tinggi dalam
atau luar negeri yang ijazahnya diakui oleh Departemen Pendidikan
Nasional, dengan cara mengajukan permintaan menjadi Anggota
Muda serta memenuhi syarat yang ditentukan dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan organisasi;
 Anggota luar biasa Ikatan Apoteker Indonesia adalah
Apoteker WNA yang diangkat oleh Pengurus Pusat
Ikatan Apoteker Indonesia karena berjasa dalam
perkembangan IPTEK Farmasi dan atau profesi
kefarmasian di Indonesia;
 Anggota Kehormatan Ikatan Apoteker Indonesia
adalah Warga Negara Republik Indonesia bukan
Apoteker atau Sarjana Farmasi, yang diangkat oleh
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia karena
berjasa dalam perkembangan IPTEK Farmasi atau
profesi kefarmasian di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai