http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess
1
SMA Negeri 3 Demak, Jawa Tengah, Indonesia
2
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
Local history learning was very strategic as a means of developing the values of patriotism and local culture. The values implied on site of
Demak Great Mosque has been used by most of the state high school in Demak. The fact became the basic of the author’s interest in
conducting research on utilizing the site of Demak Great Mosque as a learning resource of History.The goal of this study was to determine
the relevancy of the teachers who utilized that site as a learning source of history, teachers strategies in utilizing and knowing the factors
that supported the implementation of learning and that ofhindered the implementation of learning by utilizing that site as a learning
resource of history in senior high school in Demak. it ware a qualitative descriptive research . It was conducted in the state high schools in
Demak with amount of 11 schools. The technique of collecting data used questionnaires, observation, interviews and documentation.
Statistical data analysis techniques used qualitative analysis descriptive.
The results of this research was obtained in the teaching of history by utilizing that site provided a positive influence on knowledge, behavior
and student creativity. In addition students were also able to implement the values implied in the historical material of that site. Utilizing
strategy of that site as a learning resource of history in senior high school in Demak could be done by means of surveys, field trips and
inviting speakers. The obstructed factors ware the compliance with the allocation of time and costs, factors which supported was support
from schools, attitudes, skills and willingness of teachers and the flexibility or versatility in its usage.
The utilization of the site of Demak Great Mosque highly relevant to the teaching of history, especially in the city of Demak wich had
many historical relics. To support the learning process of history, Historical teachers designed the learning that integrated with historical
learning material of the kingdom of Demak, community life and relics sites, so that the historical learning could provide a positive influence
on students knowledge, behavior and creativity. Teachers suggestions should utilize the historical heritage as a learning resource should be
planned well, systematic and programmed, adapted to the subject matter and stated in the teaching preparation.
© 2017 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6390
Jl. Sultan Trenggono No.81, Demak, Jawa Tengah 59517
e-ISSN 2502-4442
E-mail: dulrokhim33@yahoo.com
111
Mohammad Abdul Rokhim, Eva Banowati & Dewi Liesnoor Setyowati / JESS 6 (3) (2017) : 111 - 119
112
Mohammad Abdul Rokhim, Eva Banowati & Dewi Liesnoor Setyowati / JESS 6 (3) (2017) : 111 - 119
113
Mohammad Abdul Rokhim, Eva Banowati & Dewi Liesnoor Setyowati / JESS 6 (3) (2017) : 111 - 119
114
Mohammad Abdul Rokhim, Eva Banowati & Dewi Liesnoor Setyowati / JESS 6 (3) (2017) : 111 - 119
9. Situs Dampar Kencana kebudayaan suku bangsa dan etnis lain seperti
Dampar Kencana dibuat tahun 1475 M Cina. Akulturasi tersebut terdapat pada
peninggalan Majapahit abad XV, ketika Prabu bangunan masjid Agung Demak. Akulturasi
Kertabumi melantik Raden Fattah menjadi tersebut merupakan wujud pengakuan dan
Adipati Noto Projo di Glagah Wangi Bintoro penghargaan Sultan-sultan Demak terhadap
Demak Dampar Kencana ini merupakan hadiah budaya-budaya daerah dan etnis lain diluar
untuk Raden Fattah dari Ayahanda Prabu Demak. Kedua, siswa mendapatkan gambaran
BrawijayaV / Raden Kertabhumi. mengenai kehidupan masyarakat Demak yang
mayoritas beragama Islam sebagai masyarakat
10. Situs Makam-makam Raja Demak yang toleran dan menghargai perbedaan agama
Makam Kasepuhan terdapat 19 buah jirat sebagaimana yang tersirat dalam literatur-
kubur antara lain: Makam Sultan Demak I literatur sejarah Kesultanan Demak
(Raden Patah) sekalian, Sultan Demak II (Raden Salah satunya terbukti ketika
Pati Unus) dan Pangeran Sedo Lepen pembangunan Masjid dan bangunan-bangunan
(R. Surowiyoto) serta makam Putra Raden Demak yang lain, masyarakat Kesultanan
Patah, Adipati Terung (Raden Husain), Sunan Demak melibatkan pihak-pihak yang berasal dari
Ngudung, Prabu Darmokusumo, Pangeran suku bangsa dan agama lain. Ketiga, dengan
Mekah, Ki Ageng Campa, dll). Makam memanfaatkan situs-situs peninggalan Masjid
Kaneman, bangunan dinding kayu beratap sirap Agung Demak tersebut, siswa dapat memperoleh
bersusun II terisi 24 jirat kubur, antara lain: nilai-nilai dan pengetahuan bahwa hakikatnya
Makam Sultan Demak III (Sultan Trenggono, masyarakat Demak adalah masyarakat
Pangeran Haryo), Sunan Prawoto (Putra Raden yangmultikultur, walapun Islam merupakan
Trenggono/cucu Raden Fattah), dll. agama mayoritas. Melalui kegiatan pembelajaran
di situs Masjid Agung Demak, siswa memperoleh
Relevansi Situs Masjid Agung Demak sebagai pemahaman bahwa Islam adalah agama yang
Sumber Pembelajaran toleran dan menjunjung tinggi perbedaan suku
Pembelajaran Sejarah lokal dengan materi bangsa, kebudayaan dan agama. Oleh karena itu
Sejarah perkembangan islam di Indonesia dan untuk mendukung pembelajaran sejarah, guru
pulau Jawa serta kegiatan pemanfaatan situs dapat memanfaatkan peristiwa-peristiwa sejarah
masjid agung Demak melalui kegiatan lokal atau situs-situs sejarah lokal yang
kunjungan/karyawisata merupakan beberapa menggambarkan eratnya hubungan masyarakat
upaya guru dalam mengembangkan materi dari di tengah-tengah heterogenitas budaya dan
Kompetensi Dasar 3.8 Kurikulum 2013 kelas XI, kepercayaan di setiap daerah sebagai wujud
yaitu mengidentifikasi karakteristik kehidupan multikulturalisme. Sehingga kegiatan
masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada pembelajaran sejarah lokal dengan
masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan memanfaatkan situs masjid agung Demak
menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku menjadi lebih bermakna, sebab mengharuskan
pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. siswa untuk dapat lebih aktif dalam berinteraksi
Keunggulan pembelajaran sejarah lokal dengan sumber-sumber yang relevan dan
dengan materi Sejarah Masjid Agung Demak dan memperoleh pengalaman setelah mengamati
kunjungan ke Situs Masjid Agung Demak langsung objek-objek bersejarah yang sarat akan
diantaranya pertama, siswa memperoleh nilai-nilai budaya disekitarnya.
pengetahuan mengenai karakteristik kehidupan
masyarakat lokal dan kebudayaan Islam di Kota Strategi Pemanfaatan Situs Masjid Agung
Demak pada masa lampau. Pada situs Masjid sebagai Sumber Belajar Sejarah
Agung Demak juga dapat ditemui berbagai Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan
objek-objek menarik yang merupakan hasil dalam strategi memanfaatkan situs masjid agung
akulturasi kebudayaan Hindu-Bundha dengan Demak sebagai sumber belajar yaitu:
115
Mohammad Abdul Rokhim, Eva Banowati & Dewi Liesnoor Setyowati / JESS 6 (3) (2017) : 111 - 119
116
Mohammad Abdul Rokhim, Eva Banowati & Dewi Liesnoor Setyowati / JESS 6 (3) (2017) : 111 - 119
siswa dalam berkomunikasi dan berkoordinasi tambahan untuk transportasi siswa menuju lokasi
dengan teman-temannya yang berlainan serta situs masjid agung Demak, menurut para guru
melatih siswa dalam bertanggung jawab. Artinya, sejarah hal inilah yang mengakibatkan
pembelajaran tersebut juga memberikan kunjungan di situs masjid agung Demak menjadi
kemampuan kepada siswa untuk berinteraksi jarang dilakukan.
dengan lingkungan sekitar yang heterogen. Kendala yang berupa sulitnya lokasi situs
Berdasarkan pengamatan penulis pada lembar sejarah sangat dirasakan oleh beberapa sekolah di
jawaban siswa-siswa terhadap test uraian, dialog Kabupaten Demak yang didaerah pedalaman
dan interaksi antar siswa serta pemikiran- dalam upaya memanfaatkan situs masjid agung
pemikiran dan gagasan yang dikemukakan oleh Demak sebagai sumber belajar. Meskipun situs
para siswa dalam kegiatan diskusi, penulis juga masjid agung Demak ada di pusat kota, namun
menyimpulkan bahwa secara umum para siswa bagi beberapa sekolah yang sebagian siswanya
memiliki kesadaran akan pentingnya sikap berada dipedesaan merasa akses menuju ke situs
menjunjung tinggi budaya dan benda-benda masjid agung Demak sulit untuk dijangkau.
peninggalan bersejarah. Lokasinya yang berada di pedesaan, berkelok-
kelok serta kondisi jalan yang belum semuanya
Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung diaspal menambah sulitnya untuk mencapai situs
Pelaksanaan Pembelajaran masjid agung Demak. Selain itu menurut
Kendala yang dihadapi guru-guru sejarah beberapa guru, karena alasan lokasi untuk
dalam masing-masing bentuk pelaksanaannya ditempuh akan membuat siswa menjadi sulit
cukup variatif, namun bukan menjadi alasan dikoordinasikan sehingga guru tidak mau
untuk berhenti memanfaatkan situs sejarah mengambil resiko, padahal untuk mencapainya
tersebut sebagai sumber belajar. Faktor-faktor harus menggunakan kendaraan, sehingga akan
penghambat tersebut meliputi: sulit mengkondisikan siswa secara rombongan.
117
Mohammad Abdul Rokhim, Eva Banowati & Dewi Liesnoor Setyowati / JESS 6 (3) (2017) : 111 - 119
kualitas mengajar. Dengan terbatasnya waktu 2. Sikap, keterampilan dan kemauan guru
pelajaran yang seperti ini, membuat pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian, guru sejarah
pembelajaran dengan memanfaatkan situs SMA di Kabupaten Demak sudah mempunyai
sejarah menjadi terbatas pula, sebab alokasi kemauan untuk memanfaatkan situs masjid
waktu yang telah diberikan biasanya digunakan agung Demak sebagian besar guru sejarah SMA
guru untuk mengejar materi pelajaran yang terampil dalam menyampaikan materi dengan
memang cukup banyak. Akibatnya guru menjadi memanfaatkan situs masjid agung Demak.
kurang berminat untuk melaksanakan Dalam pembalajaran para guru tidak hanya
pembelajaran dengan memanfaatkan situs menggunakan metode ceramah, tetapi mereka
tersebut. Sulitnya lokasi situs sejarah tersebut juga mengajak siswa untuk mengunjungi situs
menjadi kendala untuk melakukan pembelajaran masjid agung Demak secara langsung.
sejarah bagi siswa SMA untuk memanfaatkan
situs sejarah masjid agung Demak sebagai 3. Keluwesan atau fleksibilitas penggunaannya
sumber belajar secara lebih maksimal. Berdasarkan kajian teori, salah satu
Selain faktor penghambat dalam proses kriteria umum dalam memilih sumber belajar
pembelajaran dengan memanfaatkan situs masjid menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007)
agung Demak sebagai sumber belajar terdapat yaitu mudah diperoleh dalam arti sumber belajar
faktor-faktor yang mendukung guru untuk itu dekat, tidak perlu diadakan atau dibeli di toko
memanfaatkannya. Faktor-faktor pendukung dan di pabrik. Sumber belajar yang tidak
tersebut meliputi: dirancang lebih mudah diperoleh dan dapat
dicari di lingkungan sekitar. Berdasarkan data
1. Dukungan sekolah yang diperoleh, keterjangkauan lokasi situs
Usaha memanfaatkan situs masjid agung masjid agung Demak menurut persepsi guru
Demak sebagai sumber belajar sejarah, sekolah sejarah SMA di Kabupaten Demak adalah dekat
juga mempunyai peranan penting. Guru dapat sehingga memenuhi kriteria umum dalam
optimal dalam memanfaatkan situs masjid agung memilih sumber belajar. Situs masjid agung
Demak dengan adaya dukungan dari sekolah. Demak merupakan sumber belajar yang tidak
Dukungan sekolah dapat mendorong guru dirancang dan lokasinya berada dekat dengan
sejarah SMA di Kabupaten Demak untuk lingkungan sekolah. Dengan keterjangkauan
memanfaatkan situs masjid agung Demak lokasi situs masjid agung Demak yang dekat
sebagai sumber belajar. Bentuk dari dukungan pemanfaatan situs masjid agung Demak sebagai
tersebut berupa motivasi dari kepala sekolah, sumber belajar dapat optimal karena dapat sering
pemberian ijin untuk melakukan pembelajaran di dimanfaatkan. Pemanfaatan situs masjid agung
luar kelas dan adanya fasilitas penunjang dalam Demak sebagai sumber belajar akan membantu
memanfaatkan situs masjid agung Demak siswa dalam memahami materi pembelajaran
sebagai sumber belajar. Berdasarkan hasil sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang
penelitian kebanyakan guru sejarah SMA di diinginkan.
Kabupaten Demak mendapat dukungan penuh
dari sekolah untuk memanfaatkan situs masjid SIMPULAN
agung Demak sebagai sumber belajar. Motivasi
dari kepala sekolah, pemberian ijin melakukan Pemanfaatan situs Masjid Agung Demak
pembelajaran di luar kelas dan pemberian sangat relevan dengan pembelajaran sejarah
fasilitas penunjang sangat mendorong guru untuk terutama di Kota Demak yang memiliki banyak
memanfaatkan situs masjid agung Demak benda-benda peninggalan sejarah. Untuk
sebagai sumber belajar. mendukung proses pembelajaran sejarah guru
merancang desain pembelajaran yang
diintegrasikan dengan materi pembelajaran
118
Mohammad Abdul Rokhim, Eva Banowati & Dewi Liesnoor Setyowati / JESS 6 (3) (2017) : 111 - 119
119