Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Bentuk latihan kecepatan

DERFIAR MUNANDAR ( A1H121087 )


DWI ANDRA WINATA (A1H121222 )

Dosen Pengampuh:

Yusradinafi, S.Pd., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. berkat rahmat, taufik, dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bentuk latihan kecepatan”
Pada Mata kuliah pembentukan kondisi fisik dengan lancar dan tepat waktu.
Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
diperbaiki dengan baik jika terdapat kesalahan. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan yakni Bapak Yusradinafi,
S.Pd., M.Pd.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembacanya.

Jambi, Oktober 2023

Tim penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Makalah ....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kecepatan ...................................………………………….3
B. Faktor yang mempengaruhi kecepatan .................................................6
C. Macan Macam kecepatan......................................................................7
D. Bentuk Bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan.................8

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ...........................................................................................9
B. Saran .....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................10


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan yang pesat di bidang olahraga tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pengalaman membuktikan
bahwa untuk mencapai prestasi yang tinggi tidak cukup hanya dengan berlatih yang
teratur, terukur dan terprogram, tetapi harus ditunjang dengan ilmu-ilmu penunjang
lainnya. Untuk peningkatan prestasi olahraga sangat membutuhkan kondisi fisik yang
prima, misalnya: kelentukan, kekuatan, koordinasi, kecepatan daya tahan dan
kelincahan. Seringkali kecepatan menjadi faktor penentu dalam cabang olahraga
seperti nomor-nomor sprint, anggar, tinju dan beberapa cabang olahraga permainan.
Karena kecepatan dalam banyak cabang merupakan komponen kondisi fisik yang
esensial (Harsono, 1988: 216).

Kecepatan dipengaruhi oleh waktu rekasi, sedangkan waktu reaksi tergantung


pada proses rangsang indera atau syaraf pendengaran dan syaraf perintah. Misalnya
seseorang sedang melakukan start dalam lari sprint, maka waktu reaksi itu adalah
waktu mendengarkan aba-aba start sampai gerak pertama yang dilakukan (Sajoto,
1988 : 54-55). Menurut Fox dan Mathews (1981) yang dikutip oleh Sodarno
mengatakan bahwa kira-kira diperlukan waktu 6 detik untuk mencapai kecepatan
maksimum dari mulai start diam. Untuk dapat mengalami kecepatan maksimum,
seorang pelari hendaknya berlari minimal 50 yard. Sedangkan kecepatan ulangan
latihan kecepatan baru dimulai lagi setelah keadaan pulih asal benar (Soedarno, SP,
1982 : 91).

Kecepatan berlari adalah seberapa cepat waktu seseorang menempuh jarak


yang telah ditentukan dengan cara berlari secara maksimal. Seorangpemain futsal
wajib memiliki kecepatan dalam berlari. Karena berlari dengan cepat adalah skill
dasar yang wajib dimiliki pemain futsal. Ruang gerak yang sempit menuntut para
pemain harus berlari cepat dalam permainan futsal, karena hal ini sangatlah penting
karena bertujuan untuk memenangkan dalam perebutan bola dengan pemain lawan
dan saat pemain belakang mengirimkan umpan trobosan ataupun umpan lambung
pada pemain depan, pemain depan harus berlari secepat mungkin agar mendapatkan
bola, juga saat pemain sedang membawa bola dan ada pemain lawan yang mencoba
mengejar, dapat dengan mudah kita tinggalkan apabila kita memiliki kecepatan berlari
yang baik (Anggoro, 2011). Selain itu apabila terjadi serangan balik dari pemain
lawan, pemain-pemain yang memiliki skill berlari yang cepat dapat dengan mudah
mengejar pemain lawan dan menggagalkan serangan dari lawan. Untuk penjaga
gawang juga sangat penting memiliki kecepatan berlari, bukan hanya harus memiliki
lompatan yang tinggi kecepatan berlari juga sangat penting untuk mengejar bola dan
lalu menangkapnya (Irawan, 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud Kecepatan?
2. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan?
3. Apa saja bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan?

C. Tujuan
1. Pembaca dapat mengetahui arti dari kecepatan
2. Pembaca dapat mengetahui factor –faktor yang mempengaruhi kecepatan
3. Pembaca dapat mengetahui apa saja bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan
kecepatan
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengertian kecepatan

Berorientasi pada pengertian tentang kecepatan dan penerapannya


dalam aktivitas olahraga, unsur kecepatan merupakan salah satu unsur
yang penting dalam mencapai hasil optimal. Implikasi kecepatan berupa
kecepatan reaksi sebagian, sedangkan kecepatan gerak adalah kecepatan
gerak anggota tubuh secara keseluruhan dalam menempuh jarak tertentu
seperti lari. Lari merupakan gerakan memindahkan kaki secara
bergantian diikuti dengan gerakan lengan dan ada saat melayang di
udara. Hampir seluruh cabang olahraga membutuhkan lari seperti pada
atletik, sepakbola, bola basket dan lain-lain. Berkaitan dengan penerapan
lari pada cabang olahraga atletik, lari merupakan salah satu nomor yang
sering dipertandingkan. Penerapan lain tentang lari juga dibutuhkan pada
nomor lompat yaitu lompat jauh. Penerapan lari pada lompat jauh
dilakukan sebagai awalan dalam melakukan lompatan agar mendapatkan
hasil yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya adalah lari dengan
kecepatan dan menumpu. Jadi, seorang pelompat akan berhasil melompat
apabila larinya cepat dan kemudian diikuti oleh tumpuan yang tepat dan
kuat pada balok tumpu. Oleh karena itu seseorang yang ingin mencapai
hasil baik dalam lompatannya, dituntut untuk melakukan lari awalan
yang cepat dengan langkah-langkah yang tetap. Agar dapat melakukan
gerakan atau berlari dengan cepat dalam melakukan lari awalan, maka
dalam latihan juga harus berlatih kecepatan.
Kecepatan dapat diartikan sebagai kemampuan berpindah tempat dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Sedangkan menurut Mulyono Biyakto,
kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam
periode waktu yang singkat. Kecepatan sangat diperlukan bagi pelari
jarak pendek atau juga bagi seorang pemain sepak bola.

B. Faktor-Faktor Yang Mempe-ngaruhi Kecepatan

Kemampuan seseorang untuk dapat bergerak cepat dipengaruhi beberapa


faktor. Berkaitan dengan faktor-faktor yang menentukan terhadap kecepatan lari, Pate
R., Rotella R. & McClenaghan B. (1993:300) mengemukakan bahwa: Kemampuan
dan kecepatan anaerobik ditentukan oleh faktor-faktor berikut :
(1) Jenis serabut otot – distribusi serabut otot cepat (FT) dan otot lambat (ST),
(2). Koordinasi otot syaraf,
(3) Faktor-faktor biomekanika (misal: keterampilan), dan
(4) Kekuat-an otot. Kecepatan dipengaruhi oleh kemampuan gerak atlet, kekuatan
khusus, daya tahan kekuatan dan teknik

Menurut Bompa (1999:368) faktor- faktor yang mempengaruhi kecepatan

adalah :

1. Keturunan (heredity)

2. Waktu reaksi

3. Kemampuan untuk mengatasi tahanan eksternal

4. Teknis

5. Konsentrasi dan semangat

6. Elastisitas otot Kecepatan lari dipengaruhi oleh fleksibilitas, kekuatan otot,


power otot, daya tahan anaerobik, koordinas gerakan, keterampilan teknik lari
dan jenis serat otot yang dimiliki oleh atlet. Pada dasarnya serat-serat otot
yang terdapat pada manusia terdiri dari dua macam yaitu serat-serat otot
merah dan serat-serat otot putih. Jenis serat otot yang dimiliki oleh seseorang
merupakan bawaan sejak lahir.
C. MACAM-MACAM KECEPATAN

1. Kecepatan sprint

Kecepatan sprint adalah kemampuan organisme atlet bergerak ke depan dengan kekuatan dan
kecepatan maksimal untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Contohnya pada pemain
sepakbola saat berlari mengejar bola.

2. Kecepatan reaksi

Kecepatan reaksi adalah kemampuan organisme atlet untuk menjawab suatu rangsang
secepat mungkin dalam mencapai hasil yang sebaik- baiknya. Contohnya pada pemain
sepakbola saat menyambut umpan, pemain tersebut langsung dengan sigap menyambutnya.

3. Kecepatanbergerak

Kecepatan bergerak adalah kemampuan organ atlet untuk bergerak secepat mungkin dalam
satu gerakan yang tidak terputus.

Di antara tipe kecepatan tersebut di atas dua tipe kecepatan, yaitu kecepatan reaksi dan
kecepatan bergerak sangat diperlukan dalam kegiatan olahraga sepakbola, misalnya seorang
pemain pada saat menggiring bola lalu mengoper kepada kawan dan sesaat kemudian
dikembalikan lagi ke depannya dan bola harus dikejar, artinya pemain tersebut sudah
malakukan gerakan dengan gerakan secara cepat, karena harus mendahului lawan yang akan
datang. Dalam permainan sepakbola kedua tipe kecepatan di atas banyak digunakan mulai
dari menggiring bola, memberi umpan kepada kawan, saat menendang bola bahkan saat
melakukan gerakan tanpa bolapun seorang pemain harus sesering mungkin melakukan
gerakan.

D . BENTUK-BENTUK LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN

1. Tes lari 50 m

2. Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat ) makin lama makin cepat).

3. Lari naik bukit

4. Lari menuruni bukit.

5. Lari menaiki tangga gedung.


1. Tes Lari 50 m

Tujuannya : tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan alat dan fasilitas.a

· Perlengkapan :

• Lintasan yang lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 50 m.


• O Bendera start, peluit, stopwatch, formulir tes, alat tulis.

· Petugas tes :

a. Petugas pemberangkatan.

b. Pengukur waktu merangkap sebagai pencatat hasil.

· Pelaksanaan / cara melakukannya adalah sebagai berikut :

a. Siswa berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki dibuka.

b. Kedua tangan di samping badan dengan sikap berdiri, dengan salah satu ujung jari
kakinya sedekat mungkin dengan garis start (aba-aba bersedia).

c. Pada aba-aba “siap” siswa mengambil sikap start berdiri siap untuk berlari.

d. Pada aba-aba “ya” siswa lari secepat mungkin menuju garis finish atau menempuh jarak
50 meter.

e. Apabila siswa terpeleset, mencuri start, atau mengganggu lintasan lain maka tes harus
diulang.

f. Pengukuran waktu dilakukan pada saat bendera di angkat (saat aba-aba “ya”) sampai
siswa dapat melintasi garis finish.

· Penilaian / cara penilaian

a. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak 50 meter
dalam satuan detik.

b. Waktu dicatat satu angka dibelakang koma.

2. Lari naik bukit (Up hill)


Tujuannya : mengembangkan kekuatan dinamis (dynamic strength) otot-otot tungkai,
kekuatan dinamis juga bisa dikembangkan dengan lari di air, pasir atau lapangan yang
empuk.

3. Lari menuruni bukit (Down hill)

Tujuannya : melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kecepatan merupakan unsur fisik yang penting pada berbagai cabang olahraga
termasuk atletik Kecepatan sangat diperlukan oleh atlet dalam berbagai nomor seperti
lari cepat, lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, lempar lembing, lempar cakram
dan sebagainya. Kecepatan harus ditingkatkan hingga pada level tinggi agar dapat
menunjangpencapaian prestasi.
Kecepatan berlari adalah seberapa cepat waktu seseorang menempuh jarak
yang telah ditentukan dengan cara berlari secara maksimal. Seorangpemain futsal
wajib memiliki kecepatan dalam berlari. Karena berlari dengan cepat adalah skill
dasar yang wajib dimiliki pemain futsal. Ruang gerak yang sempit menuntut para
pemain harus berlari cepat dalam permainan futsal, karena hal ini sangatlah penting
karena bertujuan untuk memenangkan dalam perebutan bola dengan pemain lawan
dan saat pemain belakang mengirimkan umpan trobosan ataupun umpan lambung
pada pemain depan, pemain depan harus berlari secepat mungkin agar mendapatkan
bola, juga saat pemain sedang membawa bola dan ada pemain lawan yang mencoba
mengejar, dapat dengan mudah kita tinggalkan apabila kita memiliki kecepatan
berlari yang baik (Anggoro, 2011).
Selain itu apabila terjadi serangan balik dari pemain lawan, pemain-pemain
yang memiliki skill berlari yang cepat dapat dengan mudah mengejar pemain lawan
dan menggagalkan serangan dari lawan. Untuk penjaga gawang juga sangat penting
memiliki kecepatan berlari, bukan hanya harus memiliki lompatan yang tinggi
kecepatan berlari juga sangat penting untuk mengejar bola dan lalu menangkapnya
(Irawan, 2011).

B. Saran
Kecepatan merupakan unsur fisik yang penting pada berbagai cabang olahraga
termasuk atletik Kecepatan sangat diperlukan oleh atlet dalam berbagai nomor seperti
lari cepat, lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, lempar lembing, lempar cakram
dan sebagainya. Dengan adanya makalah ini pembaca dapat memahami tentang
bentuk latihan kecepatan.

Daftar pustaka

M. Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Effhar &
Dahara Prize Offset
Dahlan, S. M. 2009. Statisitik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Haba, M.R. 2020. Reformasi Pendidikan dalam Perspektif Pemerintahan Daerah.
Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum. 7(1):102-115.
Nuradhawati, R. 2019. Dinamika Sentralisasi dan Desentralisasi di Indonesia. Jurnal
Academia Praja. 2(1):152-170.
www.speedtraining.hml. Training For Speed, Power and Strength.
Saputra, B.R., Darmaji., A. Supriyanto., dan N. Ulfatin. 2020. Urgensi Landasan Yuridis-
Politis dalam Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan. 20(2): 74-79.
Warlizasusi, J. 2017. Reformasi Pendidikan dalam Rangka Peningkatan Mutu
Pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal Studi Manajemen Pendidikan. 1(2):
126-162.

Anda mungkin juga menyukai