Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KECEPATAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

KETUA KELOMPOK : 1. DEDE AKHIR


2. ROITO SIREGAR
3. NADIA AMAND SAKINA

KELAS : XII IPS2

GURU MAPEL : Bpk. FAISAL


MAPEL : PENJAS

MAN 2 PADANG LAWAS


KECAMATAN BARUMUN TENGAH
KABUPATEN PADANG LAWAS
T.P 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “kecepatan”.
Makalah ini berisi tentang materi tersebut, dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah
dimengerti. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan
latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan Kebugaran
Jasmani, Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah kami
Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi
bahan dalam penyusunan.
kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima, Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

Penulis

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................................ ii
BAB I
Pendahuluan
Latar belakang....................................................................................................................... 1
BAB II
Pembahasan
Pengertian kecepatan........................................................................................................... 2
Faktor-faktor yang memepengaruhi kecepatan seseorang .................................................. 3
Program latihan kecepatan.................................................................................................... 5
BAB III
Penutup................................................................................................................................. 9
Kesimpulan........................................................................................................................... 9
Daftar pustaka..................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

Upaya pencapaian prestasi atau hasil optimal dalam berolahraga, memerlukan beberapa
macam penerapan unsur pendukung keberhasilan seperti kecepatan. Kecepatan adalah waktu
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan suatu kerja fisik tertentu. Kecepatan dalam banyak
cabang olahraga merupakan inti dan sangat diperlukan agar dapat dengan segera memindahkan
tubuh atau menggerakkan anggota tubuh dari satu posisi ke posisi lainnya. Pengertian kecepatan
menurut Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis
secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu
jarak dalam waktu yang cepat. Abdul Kadir Ateng (1997:67), menyatakan bahwa kecepatan
adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya. Selanjutnya menurut Dick (1989) dalam Yunyun Yudiana,dkk
(2011:10), kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari sistem
pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu
yang singkat. Berdasarkan pada beberapa pengertian tentang kecepatan yang disampaikan oleh
para ahli tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwakecepatan merupakan suatu komponen
kondisi fisik yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan secara berturut-turut atau memindahkan
tubuh dariposisi tertentu ke posisi yang lain pada jarak tertentu pada waktu yang sesingkat-
singkatnya.

Jadi bisa disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan
gerakan dalam waktu yang sesingkat – singkatnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KECEPATAN
Berorientasi pada pengertian tentang kecepatan dan penerapannya dalam aktivitas
olahraga, unsur kecepatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam mencapai hasil
optimal. Implikasi kecepatan berupa kecepatan reaksi sebagian, sedangkan kecepatan gerak
adalah kecepatan gerak anggota tubuh secara keseluruhan dalam menempuh jarak tertentu seperti
lari. Lari merupakan gerakan memindahkan kaki secara bergantian diikuti dengan gerakan
lengan dan ada saat melayang di udara. Hampir seluruh cabang olahraga membutuhkan lari
seperti pada atletik, sepakbola, bola basket dan lain-lain. Berkaitan dengan penerapan lari pada
cabang olahraga atletik, lari merupakan salah satu nomor yang sering dipertandingkan.
Penerapan lain tentang lari juga dibutuhkan pada nomor lompat yaitu lompat jauh. Penerapan lari
pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam melakukan lompatan agar mendapatkan hasil
yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya adalah lari dengan kecepatan dan menumpu. Jadi,
seorang pelompat akan berhasil melompat apabila larinya cepat dan kemudian diikuti oleh
tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpu. Oleh karena itu seseorang yang ingin mencapai
hasil baik dalam lompatannya, dituntut untuk melakukan lari awalan yang cepat dengan langkah-
langkah yang tetap. Agar dapat melakukan gerakan atau berlari dengan cepat dalam melakukan
lari awalan, maka dalam latihan juga harus berlatih kecepatan.
Kecepatan dapat diartikan sebagai kemampuan berpindah tempat dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Sedangkan menurut Mulyono Biyakto, kecepatan adalah kemampuan
untuk melakukan suatu gerak dalam periode waktu yang singkat. Kecepatan sangat diperlukan
bagi pelari jarak pendek atau juga bagi seorang pemain sepak bola.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KECEPATAN


1. Keturunan
2. Waktu reaksi
3. Kemampuan untuk menahan tahanan luar
4. Teknik
5. Konsentrasi dan kemauan
6. Elastisitas otot
C. MACAM-MACAM KECEPATAN
1. Kecepatan sprint
Kecepatan sprint adalah kemampuan organisme atlet bergerak ke depan dengan kekuatan dan
kecepatan maksimal untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Contohnya pada pemain
sepakbola saat berlari mengejar bola.
2. Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksi adalah kemampuan organisme atlet untuk menjawab suatu rangsang secepat
mungkin dalam mencapai hasil yang sebaik- baiknya. Contohnya pada pemain sepakbola saat
menyambut umpan, pemain tersebut langsung dengan sigap menyambutnya.
3. Kecepatanbergerak
Kecepatan bergerak adalah kemampuan organ atlet untuk bergerak secepat mungkin dalam satu
gerakan yang tidak terputus.
Di antara tipe kecepatan tersebut di atas dua tipe kecepatan, yaitu kecepatan reaksi dan
kecepatan bergerak sangat diperlukan dalam kegiatan olahraga sepakbola, misalnya seorang
pemain pada saat menggiring bola lalu mengoper kepada kawan dan sesaat kemudian
dikembalikan lagi ke depannya dan bola harus dikejar, artinya pemain tersebut sudah malakukan
gerakan dengan gerakan secara cepat, karena harus mendahului lawan yang akan datang. Dalam
permainan sepakbola kedua tipe kecepatan di atas banyak digunakan mulai dari menggiring bola,
memberi umpan kepada kawan, saat menendang bola bahkan saat melakukan gerakan tanpa
bolapun seorang pemain harus sesering mungkin melakukan gerakan.

D. BENTUK-BENTUK LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN


1. Tes lari 50 m
2. Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat ) makin lama makin cepat).
3. Lari naik bukit
4. Lari menuruni bukit.
5. Lari menaiki tangga gedung.
1. Tes Lari 50 m
Tujuannya : tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan alat dan fasilitas
 Perlengkapan :
o Lintasan yang lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 50 m.
o Bendera start, peluit, stopwatch, formulir tes, alat tulis.
 Petugas tes :
a. Petugas pemberangkatan.
b. Pengukur waktu merangkap sebagai pencatat hasil.
 Pelaksanaan / cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a. Siswa berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki dibuka.
b. Kedua tangan di samping badan dengan sikap berdiri, dengan salah satu ujung jari kakinya
sedekat mungkin dengan garis start (aba-aba bersedia).
c. Pada aba-aba “siap” siswa mengambil sikap start berdiri siap untuk berlari.
d. Pada aba-aba “ya” siswa lari secepat mungkin menuju garis finish atau menempuh jarak 50
meter.
e. Apabila siswa terpeleset, mencuri start, atau mengganggu lintasan lain maka tes harus
diulang.
f. Pengukuran waktu dilakukan pada saat bendera di angkat (saat aba-aba “ya”) sampai
siswa dapat melintasi garis finish.
 Penilaian / cara penilaian
a. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak 50 meter dalam
satuan detik.
b. Waktu dicatat satu angka dibelakang koma.
Tabel penilaian lari 50 meter
Skor Lari 50 meter putra Kriteria Lari 50 meter
putri
s.d – 6.7 Baik sekali s.d – 7.7
6.8 – 7.6 Baik 7.8 – 8.7
7.7 – 8.7 Cukup 8.8 – 9.9
8.8 – 10.3 Kurang 10. 0 – 11.9
10.4 - dst Kurang sekali 12.0 - dst

2. Lari naik bukit (Up hill)


Tujuannya : mengembangkan kekuatan dinamis (dynamic strength) otot-otot tungkai,
kekuatan dinamis juga bisa dikembangkan dengan lari di air, pasir atau lapangan yang
empuk.
3. Lari menuruni bukit (Down hill)
Tujuannya : melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penerapan lari pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam melakukan lompatan agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya adalah lari dengan kecepatan dan
menumpu. Jadi, seorang pelompat akan berhasil melompat apabila larinya cepat dan kemudian
diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpu. Oleh karena itu seseorang yang
ingin mencapai hasil baik dalam lompatannya, dituntut untuk melakukan lari awalan yang cepat
dengan langkah-langkah yang tetap. Agar dapat melakukan gerakan atau berlari dengan cepat
dalam melakukan lari awalan, maka dalam latihan juga harus berlatih kecepatan.Kecepatan dapat
diartikan sebagai kemampuan berpindah tempat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Sedangkan menurut Mulyono Biyakto, kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu
gerak dalam periode waktu yang singkat. Kecepatan sangat diperlukan bagi pelari jarak pendek
atau juga bagi seorang pemain sepak bola.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus
dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih
banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai