“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
Mengetahui
11
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
1. Berdasarkan hasil analisis setelah diketahui nilai 1. Dalam analisa non teknis diharapkan ada
susut non teknis dapat diklasifikasikan menjadi 3 pengembangan lebih lanjut dengan pembuatan
prosentase tertinggi bahwa P2TL mempunyai software yang dapat menghasilkan output nilai susut
rating tertinggi pada struktur susut non teknis non teknis.
yaitu sebesar 63%, kedua adalah PJU illegal 2. Penertiban P2TL perlu lebih ditindaklanjuti lebih
sebesar 16%, ketiga adalah ketelitian alat ukur baik lagi.
sebesar 7% 3. Beberapa rekomendasi diusulkan untuk ditindak
lanjuti guna meningkatkan mutu data hasil ukur yang
2. Susut global pada UPJ Kendal masih dibawah tercatat untuk dipakai sebagai data perhitungan susut
10% yaitu 8.38%, jadi sesuai dengan penjelasan energi, yaitu:
DIRSDM tanggal 31 Maret 2004 di PLN Jasdik A. Peningkatan sumber daya manusia.
bahwa losses di PLN sebesar 14 %, yang harus B. Peningkatan kepatuhan pada prosedur mengukur
ditekan menjadi 12 % bahwa losses non teknis dan mencatat.
(disamping losses teknis) dapat mengurangi C. Peningkatan kelas alat ukur
pemasukan energi, kemungkinan himbauan
DIRSDM dapat terealisir, mungkin dapat ditekan
menjadi satu digit < 10%, jadi secara umum susut
energi UPJ Kendal sudah baik. DAFTAR PUSTAKA
3. Pada PLN UPJ Kendal telah melakukan berbagai 1. Konsorsium PTN,Audit Susut jaringan
upaya menurunkan susut energi khususnya pada PT.PLN(Persero), 2005.
susut energi non teknis, dengan adanya realisasi 2. A Arismunandar dan Kuwuhara ,buku pegangan
program penekanan susut energi. tehnik tenaga listrik, jilid II saluran
transmisi,PT Pradaya puramita,1982.
4. Dari hasil observasi beberapa hal yang 3. James J.Burke,Power Distribution
menyebabkan prosentase P2TL tinggi antara lain Engineers,1994.
adalah: 4. Turan Gonen, Electric Power Transmision
System Enginering,(Canada, john willey and
A. Kondisi penyediaan tenaga listrik kurang, padahal sons, Inc,1988).
kebutuhan masyarakat sangat tinggi. Oleh karena 5. TS Hutahuruk, Transmisi daya listrik (Jakarta,
itu tingkat pencurian listrik cukup tinggi dan penerbit erlangga,1996).
mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap 6. Nono Moelyono w. Pengantar sistem distribusi
besarnya susut yang terjadi. tenaga listrik.Surabaya 1997.
7. Theraja,Electrical technology,New Delhi, Nirja
B. Banyak masyarakat yang membuat penerangan di construction & Development,1984.
jalan-jalan lingkungannya langsung dan jaringan 8. Wahyudi Sarimun N,Pengurangan Losses pada
PLN. Hal ini karena masyarakat menganggap Jaringan Distribusi,Semarang, PT.PLN Udiklat
bahwa mereka telah membayar biaya PJU, Jateng.
sehingga mereka merasa berhak untuk 9. Tim susut PT.PLN, Pengetahuan Dasar
mendapatkan fasilitas penerangan di Perhitungan Pembatas dan Sistem
jalan/lingkungan mereka. pengukuran,PT.PLN Udiklat Jateng.
10. Diktat Pelatihan, Program Penurunan susut
jaringan distribusi Tegangan Rendah,PT.PLN
Udiklat Jateng.
10
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
HASIL ANALISIS Tabel 4.9a. Tabel pembagian klasifikasi susut non teknis
UPJ Kendal
Pada ETAP 4.0 dihasilkan susut teknis sebesar Total Gain/Sat Vol (kWh)
0% 1%
pelaporan UPJ PLN Kendal adalah 8.38% maka 0% 0%
LOSSES 2007, UPJ KENDAL Berdasar pada simulasi yang ada pada program
10,00
ETAP.4.0. dan dari hasil pengamatan yang telah
9,00
dilakukan berdasarkan pada data-data yang telah di dapat
8,00 maka losses non teknis yang terjadi pada Upj Kendal
TARGET
7,00
REALISASI BLN dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
6,00
5,00
REALISASI KUM Berdasarkan grafik non teknis menurut klasifikasi yang
telah dibuat:
TEKNIS
4,00
NONTEKNIS
3,00
LOSSES GLOBAL A .Pengukuran energi listrik (7%) point 14
2,00
1,00
B .Pencatatan meter pelanggan (5%) poin 1,2,3,11
0,00
Jan-07
Des-06 Apr-07
Mar-07
Feb-07 Jun-07
Mei-07 Jul-07Agust-07
Sep-07 Nop-07
Okt-07 Des-07
C .Pemakaian sendiri (1%) point 6
D .Prosedur perhitungan dan pelaporan susut 5% poin
4,9,10
E .Kontrak pelanggan 16% poin 7,8
Tabel 4.8 Grafik hasil analisa losses non teknis terhadap F. P2TL 63% poin 5
losses global. G. Konfigurasi jaringan 3% poin 12,13
9
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
4.2 PERHITUNGAN II
VA − VD
Berdasarkan pada Hukum Kirchoff I Av = x100%
VD
11852,76 − 11547
= x100%
Bila pada penyulang KLU 4 zona 1 diketahui sebagai: 11547
Daya beban pada waktu beban puncak (WBP) di titik: = 2,64%
B = 160 kVA E
C = 27 kVA
D = 750 kVA Total ΔV dengan XLPE pada perhitungan I
ΔVTotal + XLPE
Arus yang mengalir berdasarkan data UPJ Kendal Δv = x100%
11547
IB = 55A
305,761 + 137,69
IC = 27A =
ID = 115A 11547
= 3,84%
Dengan rumus = Ie = Ie (cos ϕ0 – j sin ϕ0)
Jadi arus DE Jadi losses teknis = 3,84%
I DE = Ie . Xe . j Ie . Ye (Ampere)
Sehingga
A 0,091 B 2,430 C 7,977 D
Losses global KLWG 4 zona 1
179,3 – j89,1 129,8-j66 106,9-
j51,7 kWh produksi total − kWh jual total
= x100%
kWh produksi total
4110512 − 4074865
I B = 55A I C=27A ID= = x100%
Cos ϕ = 0,90 Cos ϕ = 0,85 115A 4110512
Cos ϕ = 0,93 = 8,67%
8
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
Section Tegangan Arus Jenis Panjang Impedansi Voltage drop D a ta KLU 4 zon a 1
(KV) (A) konduktor (kms) R X WBP LWBP
Kwh siap jual 4110512
I 20 115 AAAC 7,977 0,125 0,092 330,53 273,72
240 mm2 Kwh terju a l 4074865
XLPE 10 1,011 0,712 0,081 Selisih 35647
mm2
II 11,6 55 AAAC 70 2,430 0,443 0,103 82,46 71,97
mm2 Tabel 4.6 Losses global
XLPE 10 0,635 0,712 0,081 KLU 4 zona 1
mm2 Sumber: Data UPJ Kendal
III 11,6 27 AAAC 0,091 0,443 0,103 6,61 3,53
240 mm2
XLPE 10 0,237 0712 0,081
mm2
7
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
6
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
IE = IE (cos φ – j sin φ)
Jadi untuk menentukan besarnya impedansi harus
diketahui harga resistansi, reaktansi dan faktor daya Jadi arus yang mengalir pada bagian DE :
saluran.
3.2.2.2 Susut tegangan ( jatuh tegangan ) IDE = IE . XE – J IE. YE Ampere………..........(3.14)
ICD = IE + ID
= ( IEXE – j IE YE ) + (ID XD – j ID YD)
Ampere…………………………………………(3.15)
Gambar 3.4. Diagram saluran distribusi tenaga listrik Sehingga arus yang mengalir pada bagian BC :
IB IC ID 5
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
I : Arus (ampere)
θ : Sudut phasa antara Arus dan Tegangan.
R : Tahanan Jaringan (ohm) Gambar 3.2. Faktor daya mendahului.
X : Reaktansi Jaringan (ohm) 3.2. Rugi-rugi sistem distribusi
4
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
3
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
II. SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI Pada sistem distribusi 20 KV, rugi-rugi yang
diakibatkan oleh semakin besarnya beban dari distribusi
2.1 Pandangan Umum Sistem Tenaga Listrik
beban yang relative semakin meluas dapat dikurangi.
Pada umumnya sistem tenaga listrik terdiri atas
kumpulan komponen peralatan listrik atau mesin listrik 2.2.1 Jaringan Distribusi Primer Menurut Susunan
seperti generator, transformator, beban dan berikut alat- Rangkaiannya
alat pengaman dan pengaturan yang saling dihubungkan
dan membentuk suatu sistem yang digunakan untuk 2.2.1.1 Sistem Radial
membangkitkan, menyalurkan dan menggunakan energi. Tipe ini merupakan bentuk yang paling
sederhana dari semua jenis sistem jaringan
Saluran transmisi menurut cara penyalurannya distribusi lainnya. Dinamakan “radial” karena
ada dua macam, yaitu saluran ini ditarik secara radial dan suatu titik
a. Saluran Udara (Overhead Lines) yang merupakan sumber dari jaringan itu, dan di
b. Saluran Bawah Tanah (Underground) cabang-cabangkan ke titik-titik beban yang
dilayani. Catu daya berasal satu titik sumber,
2.1.1 Bagian Distribusi dan Beban adanya percabangan-percabangan tersebut, maka
arus bebas yang mengalir sepanjang saluran
Sistem distribusi berperanan sebagai distributor menjadi tidak rata (tidak sama besar). Dan
energi ke konsumen yang membutuhkan energi kemungkinan terjadinya padam sangat besar
listrik. Bagian distribusi dan beban meliputi: yang biasanya disebabkan oleh gangguan trafo
distribusi atau salurannya. Nilai drop
a. Gardu Induk Distribusi (Distribution tegangannya sangat besar, terutama pada saluran
Substation) yang jauh dari penyulangnya[. Maka untuk jenis
b. Saluran Distribusi Primer ini dipakai didaerah pedesaan atau daerah beban
c. Saluran distribusi sekunder yang tidak membutuhkan kontinuitas tenaga
d. Badan Listrik / Konsumen listrik yang tinggi.
2.2 Sistem Jaringan Distribusi Primer Spesifikasi dari jaringan bentuk radial ini adalah:
2
MATERI SEMINAR TUGAS AKHIR
“Analisa Susut Energi Non Teknis pada Jaringan Distribusi PT.PLN (PERSERO) UPJ KENDAL ”
ANALISA SUSUT ENERGI NON TEKNIS PADA JARINGAN DISTRIBUSI
PT. PLN (PERSERO) UPJ KENDAL
oleh:
Nama : Yuniar Adi Sabputra
NIM : L2F305254
Abstrak – Pada saat ini , PT PLN (Persero) Kendal sedang berupaya melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
rangka penekanan Susut Energi pada Jaringan Distribusi .Susut Energi pada Jaringan Distribusi secara umum dibagi
menjadi dua yaitu Susut Teknis dan Non Teknis .
Kajian mengenai Susut Non Teknis pada UPJ Kendal disini akan dibahas dengan cara pendekatan rumus
empiris . serta mempergunakan bantuan program Etap 4.0 sehingga semua dapat diproses, adapun langkahnya
berdasarkan data single line distribusi.
Dari hasil analisa perhitungan susut non-teknik ini didapatkan nilai susut non tenik total di PT PLN (Persero)
UPJ Kendal pada range 3,29 % s/d 3,58 % dengan nilai susut terbesar 3,58 % , dan P2TL merupakan kerugian utama
dalam susut non teknis, dengan diketahuinya nilai dan parameter susut non-teknis maka diharapkan akan lebih
memudahkan PT PLN (Persero) UPJ Kendal dalam melaksanakan Analisa dan Evaluasi susut energi diwilayah
kerjanya.
I. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.4 Pembatasan masalah
Usaha untuk mengatasi susut jaringan baik secara
Analisa susut energi non teknis pada jaringan distribusi
teknis maupun non teknis telah dilakukan oleh PLN
(studi kasus di PT.PLN(Persero)UPJ Kendal)
secara terus menerus dan sebagai indikatornya digunakan
Dilakukan dengan batasan-batasan sebagai berikut :
besaran susut jaringan (%) yang diperoleh dari
perhitungan susut.
a. Feeder dari penyulang GI Kaliwungu 4 zona1
Karena besarnya susut energi dari PLN berupa
dan single line UPJ Kendal, selebihnya tidak
prosentase global maka untuk dapat menekan angka susut
dibahas.
energi lebih efektif yaitu dengan memisahkan susut
b. Susut teknis hanya membahas susut energi pada
antara teknis dengan non teknis. Sehingga dapat
jaringan secara umum yang merupakan bagian
diidentifikasi penyebab utama susut distribusi khususnya
dari susut global, selebihnya tidak dibahas.
non teknis, untuk selanjutnya dapat diupayakan solusi
c. Spesifikasi susut teknis, Keseimbangan beban,
untuk menurunkan nilai susut tersebut.
Gelombang berjalan, Sistem proteksi, harmonisa,
1.2 Tujuan hubungan trafo, dan arus gangguan tidak dibahas
dalam Tugas Akhir ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah: d. Analisa pada susut energi dengan rumus empiris,
1. Menghitung komposisi susut non teknis di UPJ metode lainnya tidak dibahas.
Kendal dengan metoda pendekatan perhitungan e. Menggunakan program simulasi software
empiris dan simulasi software Etap 4.0. Etap4.0, selebihnya tidak dibahas.
2. Menganalisis parameter non teknis UPJ Kendal.
I.5. Manfaat Penelitian
1.3 Perumusan masalah Diharapkan dari penelitian ini PT PLN (Persero) UPJ
Bagaimana menghitung susut non teknis suatu Kendal khususnya akan mempunyai :
jaringan distribusi yang terdapat dalam suatu Unit 1. Gambaran komposisi susut non teknis di UPJ Kendal.
Pelayanan Jaringan (UPJ), yang sederhana tetapi dapat 2. Rujukan untuk dipergunakan sebagai salah satu dasar
dipakai secara konsisten, sekaligus untuk mengetahui pertimbangan dalam melaksanakan program
prosentase dan komposisi susut dalam suatu penyulang penurunan susut jaringan.
yang terdiri dari beberapa komponen non teknis.