Anda di halaman 1dari 2

Cara Kerja Alat Yang Menggunakan Prinsip Bernoulli

Disusun oleh: Shaina Putri Zalikha, XI IPA 1

1. Semprotan Obat Nyamuk

Ketika batang pengisap ditekan, udara dipaksa keluar dari tabung pompa melalui tabung
sempit pada ujungnya. Semburan udara yang bergerak dengan cepat mampu menurunkan
tekanan pada bagian atas tabung tandon yang berisi cairan racun. Hal ini menyebabkan
tekanan atmosfer pada permukaan cairan turun dan memaksa cairan naik ke atas tabung.
Semburan udara berkelajuan tinggi meniup cairan, sehingga cairan dikeluarkan sebagai
semburan kabut halus.

2. Karburator

Karburator adalah alat pada mesin yang berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan bakar
dengan udara. Campuran ini memasuki silinder mesin untuk tujuan pembakaran.

Pada karburator terdapat semacam tabung venturi yang mempunyai bagian menyempit.
Ketika udara masuk ke dalam tabung venturi dan melalui bagian menyempit, udara akan
bergerak dengan kecepatan tinggi. Sesuai dengan Asas Bernoulli pada bagian yang menyempit
ini tekanan udaranya rendah, yaitu lebih kecil daripada tekanan atmosfer pada permukaan
bahan bakar (bensin) di dalam tangki bensin sehingga tekanan atmosfer pada permukaan
bensin di dalam tangki akan memaksa bensin tersembur keluar melalui jet sehingga bensin
akan bercampur dengan udara. Campuran ini berupa kabut yang mudah sekali terbakar.

Karburator mulai bekerja sejak mesin dihidupkan. Ketika jantung pacu menyala, maka akan
menghisap udara melalui komponen itu. Udara tersebut kemudian berfungsi dan menyatu
dengan bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas atau kabut bensin. Gas tersebut yang
disemprotkan ke silinder untuk dibakar dan menghasilkan ledakan kemudian dikonversi
menjadi tenaga. Banyak atau sedikitnya gas yang disemprotkan tersebut tergantung dari
bukaan gas.

3. Gaya Angkat Pesawat


Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang lebih tajam dan sisi bagian
atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya.

Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya. Artinya kelajuan
aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap v1.
Sesuai dengan asas Bernoulli tekanan pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi bagian
bawah p1 karena kelajuan udara yang lebih besar. Dengan A sebagai luas penampang
pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat diketahui melalui persamaan berikut.

Pesawat terbang juga dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat
pesawat (F=F1-F2>mg). Ketika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan
ketinggiannya ingin dipertahankan, maka kelajuan pesawat harus diatur supaya gaya angkat
sama dengan berat pesawat (F=F1-F2=mg)

Besar dan kecil gaya angkat ini bergantung pada besar kecilnya kecepatan pesawat dari hasil
gaya dorong mesinnya. Makin besar kecepatan pesawat, kecepatan udara makin cepat dan ini
berarti v22-v12 bertambah besar sehingga gaya angkat F=F1-F2 semakin besar. Selain itu, gaya
angkat juga dipengaruhi besar dan kecil ukuran sayap (A). Semakin besar ukuran sayap, maka
gaya angkatnya pun semakin besar. Jadi suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung
dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya.

Anda mungkin juga menyukai