Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Peran

Pengertian peran menurut definisi para ahli menyatakan bahwa peran adalah aspek
dinamis dari kedudukan atau status. Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban, berarti
telah menjalankan suatu peran.

Peran lebih menunjukkan pada fungsi penyesuaian diri, dan sebagai sebuah proses.
Peran yang di miliki oleh seseorang mencakup tiga hal antara lain :

a. Peran meliputi norma - norma yang di hubungkan dengan posisi seseorang di dalam
masyarakat
b. Peran adalah sesuatu yang di lakukan seseorang dalam masyarakat.
c. Peran juga merupakan perilaku seseorang yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.

Menurut Abu Ahmadi (1982) peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia
terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
berdasarkan status, fungsi sosialnya. Menurut Soerjono Soekanto (2002:243), yaitu
peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan
hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu
peranan.

2. Pengertian Kapal

Menurut tim penyusun referensi kepelabuhan seri 1 pelayaran dan perkapalan (2000:
6) dijelaskan bahwa kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun yang di
gerakkan dengan tenaga mekanis, tenaga angin, atau di tunda, termasuk kendaraan yang
berdaya dukung mekanis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan
bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran “kapal” adalah


kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin,
tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya
dukung dinamis.
Sumber : Undang-Undang No 17 Tahun 2008
Menurut Tim penyusun penyempurnaan buku PIMTL 1972 (1985: 3) menyatakan
bahwa kata kapal meliputi semua jenis pesawat air termasuk pesawat yang tidak
memindahkan air dan pesawat-pesawat terbang laut yang di pakai atau dapat di pakai
sebagai alat pengangkutan di atas air.

Menurut Sutiyar (1994: 109) yang menyatakan bahwa kapal adalah kendaraan
pengangkut penumpang atau barang di laut atau sungai dan sebagainya

3. Pengertian Keamanan

Keamanan adalah keadaan aman dan tenteram (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
Keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit atau cedera tapi keamanan juga dapat
membuat individu aman dalam aktifitasnya, mengurangi stres dan meningkatkan
kesehatan umum. Keamanan fisik (biologic safety) merupakan keadaan fisik yang aman
terbebas dari ancaman kecelakaan dan cedera (injury) baik secara mekanis, thermis,
elektris maupun bakteriologis. Kebutuhan keamanan fisik merupakan kebutuhan untuk
melindungi diri dari bahaya yang mengancam kesehatan fisik, yang pada pembahasan
ini akan difokuskan pada providing for safety atau memberikan lingkungan yang aman
(Fatmawati, 2011). Kebutuhan akan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri
dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai
ancaman mekanis, kimiawi, termal dan bakteriologis. Kebutuhan akan keamanan terkait
dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan
dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Dalam konteks
hubungan interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti kemampuan
berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan memahami, tingkah laku
yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di
sekitarnya dan lingkungannya (Asmadi, 2015). Konsep dasar keamanan terkait dengan
kemampuan seseorang dalam menghindari bahaya, yang ditentukan oleh pengetahuan
dan kesadaran serta motivasi orang tersebut untuk melakukan tindakan pencegahan. Ada
tiga faktor penting yang terkait dengan keamanan yaitu: tingkat pengetahuan dan kesadaran
individu, kemampuan fisik dan mental untuk melakukan upaya pencegahan, serta lingkungan
fisik yang membahayakan atau berpotensi menimbulkan bahaya (Roper, 2011).
4. Pengertian Alur Pelayaran

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Alur pelayaran adalah perairan yang
dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan Pelayaran lainnya dianggap aman dan
selamat untuk dilayari oleh Kapal di Laut, Sungai atau Danau.

Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal masuk ke Kolam Pelabuhan,


oleh karena itu harus melalui suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus
yang tidak terlalu kuat (Wikipedia, 2020).

5. Pengertian Wilayah Kerja

Wilayah Kerja adalah daerah tertentu di dalam wilayah hukum pertambangan


Indonesia untuk pelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi.

Sumber: PERPRES No. 4 Tahun 2022


6. Pengertian Pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar
muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang di lengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang Pelabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.

Sumber : (PP Nomor 69 Tahun 2009 pasal 1)

7. Pengertian Eksplorasi
Eksplorasi adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi
geologi untuk menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan minyak dan gas bumi di
wilayah kerja yang ditentukan. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2001 tentang Minyak dan Gas Bumi).

8. Pengertian Pengawasan
Menurut S.P Siagian (2003 : 258), pengawasan ialah keseluruhan upaya pengamatan
pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa berbagai kegiatan tersebut
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Robbins dan Coulter didalam buku Ismail Solihin (2009 : 193),
pengendalian, pengawasan atau (controlling) merupakan proses monitoring terhadap
berbagai aktivitas yang dilakukan sumber daya organisasi untuk memastikan bahwa
aktivitas yang dilakukan tersebut akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan
tindakan koreksi dapat dilakukan untuk memperbaiki penyimpangan yang terjadi

Menurut Rahayu Relawati (2012 : 107), pengawasan (controlling) adalah bagian


terakhir dari fungsi manajemen. Pengawasan merupakan proses evaluasi oleh manajer
untuk menemukan apakah pelaksanaan kegiatan sudah konsisten dengan rencana dan
apakah tujuan organisasi sudah tercapai.

Menurut Newman dalam Sukarna (2011 : 111), Mengatakan bahwa pengawasan


adalah tindakan untuk menjamin bahwa pelaksanaan sesuai dengan rencana. Sedangkan
menurut Fayol dalam Sukarna (2011 : 111), pengawasan yaitu pemeriksaan apakah
sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana, intruksi yang dikeluarkan dan prinsip-
prinsip yang telah ditentukan.

Selain itu menurut Yohanes Yahya (2006 : 133), pengawasan didefinisikan sebagai
proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai.
Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang di rencanakan.

Menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwanto (2013 : 93) pengawasan adalah proses
evaluasi untuk mengukur kesesuaian dan kelancaran pelaksanaan kegiatan, serta
ketercapaian hasil berdasarkan rencana yang sudah ditetapkan. Sedangkan menurut
Husaini Usman (2013 : 534) pengendalian adalah proses pemantauan, penilaian, dan
pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif
guna penyempurnaan lebih lanjut.

Kemudian menurut Mondy, R.W dalam Abdul Jalaludin Sayuti (2013:118)


pengawasan adalah proses membandingkan kinerja aktual dengan standar dan
melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Menurut Irham Fahmi (2014:138)
beliaun mengemukakah secara umum pengertian pengawasan adalah sebagai cara suatu
organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung
terwujudnya visi isi suatu organisasi.

Menurut kesimpulan diatas Pengawasan adalah sebuah Proses untuk memastikan


bahwa semua Aktifitas yang terlaksana telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.

9. Pengertian Pelayaran
Menurut Undang-Undang 17 Tahun 2008 tentang pelayaran mengatakan bahwa
pelayaran adalah satu kesatuan system yang terdiri atas angkutan di perairan,
kepelabuhan, keselamatan dan keamanan serta perlindungan maritim.
Sumber : (Undang-Undang 17 Tahun 2008)
10. Pengertian Kapal Negara

Kapal Negara adalah kapal milik negara digunakan oleh instansi Pemerintah tertentu
yang diberi fungsi dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan untuk menegakkan hukum serta tugas-tugas Pemerintah lainnya (Undang-
Undang 17 Tahun 2008).

Anda mungkin juga menyukai