TINJAUAN LITERATUR
2.1.1 Manajemen
2.2.2 Transportasi
2.2.3 Kapal
2.2.2 Jasa
Pengertian jasa menurut Kotler dalam (DesyNatalia, 2015) jasa merupakan
setiap kegiatan atau tindakan yang dapat ditawarkan oleh pihak ke pihak yang
lain, pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apa pun. Tetapi pada hakikatnya jasa dapat membantu pihak-pihak yang
dibutuhkan. Jasa yang diberikan tidak berbentuk fisik.
Menurut Sugiarto dalam (Fadly, 2017), jasa dapat didefinisikan suatu
kegiatan aktivitas yang memberikan manfaat serta mengakibatkan kepuasan dari
pihak pemberi ke pihak yang lain. Pelayanan adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang mendapatkan perasaan
dari pihak pemberi jasa.
Menurut William J. Staton dalam (DesyNatalia, 2015) jasa dapat
didefinisikan suatu yang tidak dapat diidenfikasi secara terpisah dan terwujud,
satu pihak memberikan tawaran untuk memenuhi kebutuhan ke pihak lain. Jasa
dapat dihasilkan dengan menggunakan fasilitas yang berwujud atau tidak.
Berdasarkan definisi di atas penulis menarik kesimpulan bahwa jasa
merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan manfaat dari kedua sisi. Dari
pihak pemberi jasa memberikan jasa dan pihak menerima mendapatkan
kebutuhan dan kepuasan. Sehingga hubungan ini tidak dapat dipisahkan untuk
menjalankan jasa tersebut. Pada dasarnya jasa tidak berwujud berupa pelayanan
yang dapat dirasakan oleh pihak lain.
Pada penelitian ini kita menerapkan untuk tetap menjaga kesehatan dengan
kualitas penelitian, dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Health rebility, yaitu menyajikan sesuai dengan janji serta akurat hingga
kesehatan penumpang aman
b. Health Responsiviness, yaitu para crew kapal memberi kan sosialisasi
tentang covid-19 untuk penumpang.
c. Health assurance, yaitu jaminan kesehatan penumpang kapal yang
diberikan crew kapal serta perusahaan pelayaran tersebut.
d. Empaty officer, yaitu sikap crew kapal dengan meliputi kemudahan dan
bantuan terhadap penumpang kapal.
e. Tangible, yaitu sesuatu yang dapat dilihat secara fisik seperti kondisi
lingkungan peraltan dalam keadaan bersih dan nyaman.
Pada penelitian ini menggunan 3 P yaitu phsical distancing atau menjaga jarak,
penggunaan masker dan pembatasan jumlah penumpang dikapal. Hal ini juga
diterapkan di kapal-kapal penumpang pelni di Jakarta Utara berikut
penjelasannya :
H1
H3
H2
Keterangan:
Berdasarkan kerangka konseptual maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: