Tugas Makalah
Manajemen Operasi
OLEH
FENDY HELFI
180505040329
PEMINATAN LOGISTIK
JAKARTA
MEY 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umat manusia dewasa ini sedang dalam kesedihan mendalam akibat
mewabahnya Coronavirus Disease (Covid-19) yang melanda hampir di
seluruh belahan dunia (mahase, 2020). Covid-19 bermula timbul di
Wuhan, Cina (Shi, et al., 2020) dan telah diumumkan sebagai pademic
oleh organisasi kesehatan dunia (Sohrabi, et al., 2020). Berbagai negara
telah menerapkan isolasi, yaitu pemisahan orang sakit dengan penyakit
menular dari orang yang tidak terinfeksi untuk melindungi orang yang
tidak terinfeksi (Smith & Freedman, 2020). Ditetapkan pula karantina,
yakni pembatasan pergerakan orang yang diduga telah terkena penyakit
menular tetapi tidak sakit, baik karena mereka tidak terinfeksi atau
karena mereka masih dalam masa inkubasi (Smith & Freedman, 2020).
Dalam wabah virus corona Covid-19 ini masyarakat harus mematuhi
peraturan pemerintah salah satunya “ Kita ingin setiap warga yang harus
keluar rumah untuk wajib memakai masker” yang di katakan presiden
Jokowi saat rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona
(2020). Dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran virus corona ke
masyarakat.
Perusahaan agen pelayaran tengah mengalami kerugian dalam masa
pademic virus corona Covid-19 hal selama adanya pademi ini Standard
operasi prosedur (SOP) ada perubahan regulasi dalam melakukan
pelayanan kapal. akibatnya pelayanan jadi terhambat. Seperti pelayanan
tambat kapal biasanya sebelum kapal tambat mengajukan langsung ke
pelindo dan perubahan sekarang dengan meeting online oleh pelindo
melalui aplikasi Magic Berthing dimana pelayaran bisa koordinasi untuk
merencanakan tambatan dan berkomunikasi langsung dengan petugas
tambatan pelindo. Hal ini berdampak pada kualitas ketepatan waktu
dalam pengurusan dokumen dan schedule (jadwal) tambat yang
mempengaruhi harapan costumer/pelanggan.
Komunikasi interpersonal dianggap sebagai salah satu strategi untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang efektif antara
organisasi dengan publik. Komunikasi interpersonal memiliki fungsi untuk
membantu mengumpulkan informasi mengenai individu, sehingga dapat
memprediksi respon yang akan timbul. Hal tersebut didukung oleh De
Vito (2007) yang mengatakan bahwa komunikasi interpersonal
merupakan komunikasi antara orang secara tatap muka sehingga
memungkinkan setiap pesertanya untuk menangkap reaksi orang lain
secara langsung. Dengan demikian, jika dilihat dari latar belakang yang
telah dipaparkan di atas, penting bagi para pengusaha penyedia jasa
pelayaran untuk menggali bagaimana tingkat kepuasan para pengguna
jasa/pelanggan, terutama dilihat dari kualitas pelayanan yang diberikan
dan komunikasi interpersonal dari pegawai kepada konsumen/pelanggan.
Komunikasi interpersonal menurut De vito (2007) terdapat lima
faktor yang dapat mempengaruhi agar tercipta komunikasi interpersonal
yang efektif. Kelima aspek tersebut adalah keterbukaan, empati, sikap
mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Apabila kelima aspek tersebut
dapat dipenuhi maka kepuasan pelanggan dapat tercapai.
Dalam hal komunikasi Interpersonal PT. Karana line mengikuti
kebijakan Peraturan Gurbernur (Pergub) No 33 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Pembatasan Sosisal Berskala Besar (PSBB) dalam
penanganan Corona Virus Covid-19. Hal ini PT. Karana Line masih
beroperasi dengan memberikan arahan tentang Social distancing wajib
memakai masker dan mencuci tangan. Perusahaan melaksanakan
kegiatan pemasarannya sendiri dan selama masa pademic virus corona
Covid-19 masih tetap berjalan. Sebagai bagian dari tim pemasaran dan
penjualan, perusahaan memiliki perwakilan layanan pelanggan (customer
service) yang didedikasikan khusus untuk fokus pada satu atau beberapa
klien utama, dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan klien – klien
tersebut. PT. Karana Line selalu mengedepankan pelayanan yang
berkualitas dengan berusaha untuk menyediakan pelayanan yang
melebihi harapan pelanggan. Sebagai bukti PT. Karana Line sudah
menjalin kerja sama dengan perusahaan – perusahaan pelayaran
international.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian tersebut dalam pertanyaan – pertanyaan penelitian sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh pandemi virus corona Covid-19 terhadap
kualitas pelayanan jasa keagenan kapal ?
2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal saat pademi virus corona Covid-19 pada PT. Karana Line
?
C. Tujuan Penelitian
LANDASAN TEORI
A. TeoriVariabelPenelitian
1. Coronavirus Disease (Covid-19)
(“Artikelpendidikanrpp”, 2020) Virus Corona atau severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang
menyerangsistempernapasan. Penyakitkarenainfeksi virus inidisebut
COVID19. Virus Corona bisamenyebabkangangguanpadasistempernapasan,
pneumonia akut, sampaikematian.
(“Artikelpendidikanrpp”, 2020) Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebihdikenaldengannama virus Corona
adalahjenisbarudari coronavirus yang menularkemanusia. Virus
inibisamenyerangsiapasaja, baikbayi, anak-anak, orang dewasa, lansia,
ibuhamil, maupunibumenyusui.
Coronavirus adalahkumpulan virus yang bisamenginfeksisistempernapasan.
Padabanyakkasus, virus inihanyamenyebabkaninfeksipernapasanringan,
seperti flu. Namun, virus inijugabisamenyebabkaninfeksipernapasanberat,
sepertiinfeksiparu-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
2. KualitasPelayananJasa
Kotler(1994:561)adalimadeterminankualitaspelayananataujasa yang
dapatdirinci, yaitu :
1. Reliabilitas (Reliability), yaitukemampuanuntukmelaksanakanjasa
yangdijanjikandengantepat, akurat,terpercaya,
konsistendankesesuaianpelayanan.
2. Dayatanggap
(Responssiveness),yaitukemampuanuntukmembantupelangganda
nmemberikanjasadengancepatatauketanggapansertamendengark
andanmengatasikeluhan yang diajukankonsumen.
3. Jaminan (Assurance),
yaitupengetahuandankesopanankaryawansertakemampuanmerek
auntukmenimbulkankepercayaandankeyakinan.
4. Empati (Empathy), yaitusyaratuntukpeduli,
memberiperhatianpribadibagipelanggan.
5. Buktifisik(Tangibles), yaitupenampilanfasilitasfisik,peralatan,
pesonaldan mediakomunikasi.
3. Keagenan
Dalamistilahumum, pengertiantentangkeagenanadalahperantara,
wakilataukuasadariagen.Dengandemikiankeagenandapatdiartikanseb
agaiperwakilanataukuasadaripihak lain (principal)
untukmelakukansuatupekerjaandanmemperolehkomisiatau fee
ataspekerjaan yang telahdilakukannyadari Principal.
Menurut Capt. R. P. Suyono (2007:223)
Keagenanadalahhubunganberkekuatansecarahukum yang
terjadibilamanaduapihakbersepakatmembuatperjanjian,
dimanasalahsatupihak yang dinamakanagen (agent)
setujuuntukmewakilipihaklainnya yang dinamakanpemilik (principal)
dengansyaratbahwapemiliktetapmempunyaihakuntukmengawasiage
nnyamengenaikewanangan yang dipercayakankepadanya.
Keagenandidalamduniapelayarandapatdidefinisikansebagaipihak yang
mewakiliuntukdanatasnamaperusahaanpelayaranataukapalnasionalm
aupunasing,
dalammempersiapkankebutuhankapalselamamelakukankegiatanpela
buhansepertimempersiapkandokumenpendukungsebelumkapaltibad
anmenyelesaikankewajiban-kewajibanfinansialsetelahkapalberangkat,
sehinggadapatberjalansesuaidenganrencana,
sertadapatmemberikanpelayanansepenuhnyaterhadapkepentinganka
palselama di pelabuhan.
4. Kapal
MenurutKamusBesarBahasa Indonesia,
kapaladalahkendaraanpengangkutpenumpangdanbarang di laut
(sungaidansebagainya).
Di dalamPeraturanPemerintah No. 17 tahun 1988
tentangPenyelenggaraandanPengusahaanPengangkutanLaut, yang
disebutdengankapaladalahalatapungdenganbentukdanjenisapapun.
Definisiinisangatluasjikadibandingkandenganpengertian yang terdapat
di dalampasal 309 KitabUndang-undangHukumDagang (KUHD) yang
menyebutkankapalsebagaialatberlayar, bagaimanapunnamanya,
danapapunsifatnya. Dari pengertianberdasarkan KUHD
inidapatdipahamibahwabenda- bendaapapun yang
dapatterapungdapatdikatakankapalselamaiabergerak,
misalnyamesinpenyedotlumpurataumesinpenyedotpasir.
5. Komunikasi Interpersonal
Menurut Bernard Berelsondan Gary A. Steiner (Mulyana, 2013:68)
Komunikasiadalahtransmisiinformasi, gagasan, emosi, keterampilan,
dansebagainyadenganmenggunakansimbol- simbol, kata-kata,
gambar, figur, grafik, dansebagainya. Tindakanatau proses
transmisiitulah yang biasadisebutkomunikasi.
Komunikasi interpersonal menurut De Vito (2007) terdapat lima
faktor yang dapat mempengaruhi agar tercipta komunikasi
interpersonal yang efektif kelima aspek tersebut adalah keterbukaan,
empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Komunikasi
interpersonal dianggap sebagai salah satu strategi untuk membangun
dan mempertahankan hubungan yang efektif anatara organisasi
dengan publik.
B. KerangkaBerpikir
Pelanggan pada PT Karana Line dikatakan puas apabila terdapat
kesesuaian antara harapan pelanggan setelah mengevaluasi suatu
pelayanan yang diterimanya. Ketidakpuasan akan timbul jika harapan dan
keinginan pelanggan tidak sesuai dengan kualifikasi pelayanan yang
diterimanya.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menggunakan dua teori
yaitu Pandemi Virus Corona (Covid-19) sebagai Variabel
”X”danKomunikasi Interpersonal sebagaiVariabel”X2”., sedangkan
KualitasPelayananJasaKeagenanKapalsebagai Variabel ”Y”. Secara
sistematik, kerangka berpikir dalam penulisan ini dapat digambarkan
sebagai berikut.
VARIABEL X1
1. Pneumonia
2. Middle-East
Respiratory
Syndrome (MERS) VARIABEL Y
3. Severe Acute
1. Keandalan
Respiratory
2. Dayatanggap
Syndrome (SARS).
3. Jaminan
VARIABEL X2 4. Empati
1. Keterbukaan 5. Buktifisik
2. Empati
3. Sikap mendukung
4. Sikap positif
5. Kesetaraan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskritif Kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2006:14) Penelitian kuantitatif merupakan data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanankan di Perusahaan PT. Karana Line
C. Sumber dan Jenis Data Meliputi :
1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat yang biasanya dilakukan melalui wawancara,
pengamatan (observasi) dan quesioner atau angket dan lain-lain.
2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui bentuk yang
sudah jadi, sudah dikumpulkan orang lain, baik secara perorangan
maupun secara organisasi yang kemudian dikutip penulis.
D. Informan
Menurut Sugiyono (2001;57) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan”. Berkenaan dengan itu, yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 20 customer yang
dimiliki Sugiyono (2012;81) mengemukakan bahwa yang di maksud
sampel adalah “ sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”.
PEMBAHASAN
A. Kualitas Pelayanan
Reability.
STS TS KS S SS
87%
Responsive
STS TS KS S SS
85.1
%
20% 36% 52% 68% 84%
100%
Berdasarkan gambar 2 dapat diketahui bahwa secara garis besar
mengenai presepsi responden tentang responsive sebesar 85.1%.
Sebagian besar hal ini menunjukan bahwa respon menyatakan sangat
setuju bahwa tanggapan yang diberikan oleh crew kapal dan karyawan
di Ppelabuhan memiliki manfaat yang baik bagi penumpang.
Tanggapan para crew dapat membantu penumpang sehingga dapat rasa
aman dan nyaman.
Assurance
STS TS KS S SS
79%
Empathy
STS TS KS S SS
85%
85%
PROTOKOL KESEHATAN I
PROTOKOL KESEHATAN II
DI tempat Kerja
Bagi karyawan
Komunikasi Interpesonal
Kesimpulan