Anda di halaman 1dari 4

Berikut hasil pengukuran topografi untuk ketiga lokasi alternatif tersebut.

(punya na pasitallu ini)


1. Lokasi alternatif 1
Lokasi Alternatif pertama berada di pesisir pantai selatan pulau Madu lebih
tepatnya di dusun Onesatonda kec. Pasilambaena Kabupaten Kepulauan Selayar, lokasi
tersebut merupakan Pantai pasir putih yang landai dan lahan daratan merupakan area
perkebunan, tidak ada Pelabuhan disekitar lokasi alternatif 1 ini, hanya berupa tambatan
perahu yang berada di pusat desa dengan jarak kurang lebih ± 500 meter. Untuk kondisi
akses jalan ke lokasi alternative pertama saat ini sudah denga lebar ± 2 meter sebagai
akses jalan warga ke kebun.
Kondisi topografi Lokasi rencana alternatif 1 cukup landai sehingga untuk
mencapai kedalaman perairan 5-7 meter pada jarak kurang lebih 400 meter dari garis
pantai. Untuk kondisi perairan pada lokasi alternatif pertama ini terdapat karang di area
alur pelayaran sehingga ruang gerak kapal di daerah rencana dermaga cukup sempit.
Sedangkan untuk area lahan dara kondisi topografi cukup landai atau datar sehingga tidak
ada pemukiman warga di area sekitar rencana sisi darat. Untuk status lahan pada
alternatif pertama saat ini merupakan lahan milik warga dan belum ada dokumen hibah ke
pemerintah setempat. Dari segi gelombang lokasi alternative pertama ini cukup aman
terutama gelombang dari arah barat dan timur karena lokasi pertama ini berada di sisi
selatan pulo madu dan untuk sisi barat dan timur terdapat karang yang menahan
gelombang sehingga ombak yang sampai lokasi alternative pertama lumayan kecil. Dari
segi perairan cukup mendukung untuk struktur sebuah pelabuhan/dermaga karena
kedalam ideal dapat tercapai. Tetapi semua hal layak atau tidak layak akan dibahas pada
bagian skoring atau penilaian pada masing-masing alternatif.
2. Lokasi alternatif 2
Lokasi alternatif kedua ini berada di dusun Liaganda Selatan Pulo Madu posisinya
sama dengan altetnatif pertama yaitu d sisi selatan pulo madu. Kondisi lokasi alternatif 2
ini berupa pasit putih untuk area pesisr pantai dan untuk area lahan darat merupakan
perkebunan campuran dan tidak ada pelabuhan di sekitar rencana alternatif 2. Untuk
kondisi akses jalan menuju lokasi sudah ada jalan dengan perkerasan beton sampai
lokasi dengan lebar ± 3 meter dan kondisinya masih cukup baik karena akses warga ke
lokasi sumur atau sumber air bersih di dusun liganda.
Kondisi topografi lokasi Alternatif 2 ini dekat dari lokasi pemukiman khususnya
dusun liaganda akan tetapi untuk sisi darat terjal dengan elevasi dari garis pantai atau
elevasi 0 meter ke area sekitar mencapai 9-12 meter beda tingginya maka di lokasi
alternatif kedua ini di butuhkan reklamasi untuk pembagunan sisi darat. Status lahan darat
saat ini masih milik warga dan siap untuk di hibahkan ke pemda. Sedangkan untuk daerah
perairan kondisinya cukup landai sehingga untuk mencapai kedalaman ideal yaitu 5-7
metar dengan panjang ± 185 meter. Area sekitar perairan untuk alur pelayaran cukup
aman dan ruang gerak kapal juga luas untuk zonasi perairan. Dari segi gelombang atau
ombak lokasi alternatif pertama 2 pada saat musim barat lumayan kencang karena di sisi
barat terbuka dan jarak antar pulau masih jauh, sedangkan kondisi gelombang dari sisi
timur cukup aman karena terhalang oleh pulau madu itu sendiri. Untuk penentuan layak
atau tidak layanya akan di tentukan dari nilai skoring penilaian.
3. Lokasi alternatif
Lokasi alternatif ketiga berada di dusun Teehuu desa Pulo Madu berada pada sisi
utara pulau madu berhadapn langsung dengan pulau kalotoa yang merupakan ibu kota
kecamatan pasilambaena. Kondisi lokasi untuk alernatif ketiga merupakan pantai pasir
putih dan akses ke lokasi pemukiman cukup dekat khususnya dusun teehuu yaitu sekitar
±300 meter dan sekitar ±1 kilometer dari pusat perkampungan atau desa. Untuk kondisi
akses jalan ke lokasi alternatif ketiga saat ini sudah ada akses jalan berupa jalan paving
blok selebar ± 2 meter dan kodisinya jalannya masih cukup baik.
Kondisi topografi area sekitar alternatif ketiga rata atau landai dan untuk kondisi
darat denga elavasi dan beda tingg dari garis pantai 0 meter sekitar 1-2 meter saat ini
lahan tersebut adalah area perkebunan kelapa dan status kepemilikan lahan saat ini
masih milik warga . Sedangkan untuk area perairan cukup landai jadi untuk mencapai
kedalaman yang di butuhkan yaitu 5-7 mater dengan jarak ± 150 meter. Area sekitar
perairan di lokasi alternatif ketiga ini cukup aman untuk alur pelayaran dan zonasi
perairan. Dari segi gelombang atau ombak lokasi laternatif ketiga ini dianggap lumayan
aman karea pada sisi barat dan timur terhalang oleh pulau madu sendiri dan untuk sisi
utara terdapat pulau kalotoa maka lokasi alternatif ketiga ini dari segi sisi darat dan laut di
anggap cukup aman.
Survey bathimetri dilakukan untuk mengetahui kedalaman dasar laut terhadap
permukaan air. Survey bathimetri menjadi sangat penting untuk mengetahui kedalaman
dermaga yang dibutuhkan berdasarkan spesifikasi rencana kapal terbesar yang akan sandar
di lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Laut Lokal Pulo Madu untuk alternatif 1, 2 dan 3.
Proses pengukuran menggunakan alat eco sounding GPS Maps 585, dengan bantuan kapal
nelayan proses pemeruman dilakukan di sekitar wilayah rencana alternatif pelabuhan masing-
masing.
A. Alternatif 1
Kondisi lokasi untuk alternatif pertama setelah di lakukan survey bathimetri dan topografi darat
diperoleh elevasi dan contur cukup landai. Untuk kondisi topografi area darat elevasi rata-rata
2 meter dari pesisr pantai. Sedangkan untuk hasil topografi area laut untuk mencapai elevasi 5-
7 meter sepanjang ± 400 meter dari pesisir pantai dan di area sekiar perairan terdapat karang
di area sekitar perencanaan atau posisi dermaga sehingga untuk zonasi perairan cukup
sempit.

B. Alternatif 2
Kondisi lokasi alternatif kedua dari hasil topografi dan bathimetri pada lokasi ini telah do
peroleh elvasi dan contur untuk area darat dan area laut. Untuk contur area darat terjal karena
area darat merupakan daerah rebing sehingga elavasi dari garis pantai dan diperoleh beda
tinggi sekitar 9-16 meter. Sedangkan untuk hasil bathimetri untuk area laut telah diperoleh
elevasi yang cukup landai dan untuk macapai kedalaman yang di butuhkan yaitu elevasi 5-7
meter dengan jarak sekitar 185 meter. Terdapat beberapa karang di sekitar rencana lokasi
dermaga namun jarak karang ke lokasi dermaga masih cukup jauh maka tidak mengganggu
antivitas pelayran.

C. Alternatif 3
Kondisi lokasi alternatif ketiga dari hasil topografi darat dan bathimetri telah memperlihatkan
kondisi elvasi dan contur area darat dan area laut. Untuk elevasi area darat cukup landai dan
terdapat tebing di area lokasi namun tidak masuk dalam rencana area darat. Sedangkan untuk
area laut atau perairan cukup landai dan untuk mencapai kedalaman yang di butuhkan 5-7
meter sepanjang 150 meter dan area sekitar terdapat beberapa karang namun cukup jauh dari
area zonasi perairan rencana maka alur pelayaran di anggap cukup aman.

Anda mungkin juga menyukai