Anda di halaman 1dari 2

Lingkungan Hidup Sumatera

Resume pertemuan 4, Lahan Gambut Pulau Sumatera


R.Bgs.Rangga Herviansyah_122140020_Teknik Informatika_TPB 53

Lahan Gambut Pulau Sumatera

Tanah gambut tropika umumnya terbentuk karena adanya penebalan disebabkan


tumpukan bahan organik dalam keadaan tergenang air. Proses ini disebut dengan paludifikasi.
Pembentukan gambut itu sangat lama yaitu antara 6.800-4200 tahun yang lalu. Perbedaan
dari gambut tropika dan gambut iklim sedang terdapat di di tanamannya. Di gambut tropika
tanamannya adalah tanaman berkayu, sedangkan gambut iklim sedang tanamannya adalah
tanaman air sphagnum.

Jenis tanah gambut dibagi menjadi 2 berdasarkan lingkungan pembetukannya. Yang


pertama tanah gambut ombrogen. Tanah gambut ini bergantung pada air hujan, umumnya
tebal, dan membentuk kubah. Yang kedua adalah tanah gambut topogen. Tanah gambut ini
berbeda dari tanah gambut ombrogen. Tanah gambu ini bergantung bukan pada air hujan
melainkan karena air pasang yang mengandung mineral. Tidak tebal dan lumayan subur.

Sedangkan jika berdasarkan proses dan lokasi pembentukannya, terbagi menjadi 3.


Yang pertama tanah gambut pantai, tanah gambut ini berada di dekat pantai dan kaya akan
mineral dari air laut. Yang kedua adalah tanah gambut pedalaman, terbentuk didaerah dan
dipengaruhi oleh air hujan. Dan yang ketiga, tanah gambut transisi, terbentuk diantara 2
wiayah yaitu tanah dekat pantai dan tanah pedalaman.

Terdapat 5 faktor pembentukan lahan gambut yaitu sumber dan neraca air, tutpan
vegetasi, kandungan mineral dalam air, pengolahan setelah drainase, dan iklim. Tanah
gambut tropika, itu mudah sekali ambles dikarenakan rendahnya daya dukung tekanan. Lalu
mudah mengalamikering tak balik. Lahan gambut di Indonesia menurut data terkini
mempunyai luas sebesar 14,9 juta hektar. Sebaran terluas terdapat dibeberapa provinsi yaitu,
Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Riau, Provinsi Papua Provinsi Kalimantan Tengah, dan
Kalimantan Barat.

Pada Pulau Sumatera lahan gambut tersebar di berbagai provinsi. Di posisi pertama
dengan luas gambut terluas adalah Provinsi Aceh dengan luas lahan gambut sebesar 215.704
hektar. Lalu di peringkat terakhir terdapat Provinsi Lampung dengan luas lahan gambut
sebesar 49.331 hektar. Total luas lahan gambut yang ada di Pulau Sumatera adalah sebesar
6.436.649 hektar.

Lahan gambut mempunyai peran penting terhadap lingkungan. Lahan gambut


merupakan tempat habitat ntuk berbagai keanekaragaman hayati, mengurangi dampak
bencana banjir, dan menjaga perubahan iklim. Penurunan fungsi hidrologi, produksi, dan
ekologi yang diakibatkan oleh aktifitas manusia dicirikan sebagai lahan gambut yang
terdegradasi, sedangkan yang tidak terdegradasi biasanya tutupan lahan masih berupa hutan
primer atau hutan gambut alami.
Pada 14,9 juta hektar lahan gambut yag ada di Indonesia, 8,3 juta hektar lahan gambut
tidak terdegradasi. 6,6 juta hektar sudah dimamfaatkan untuk perkebunan sawit, tanaman
pangan, dan bekas pertambangan. Penyebab kerusakan lahan gambut yaitu pengalih fungsi
lahan gambut, pengeringan lahan gambut, pembalakan liar di hutan gambut. Dampaknya
adalah banjir, kebakaran hutan, dan pencemaran tanah.

Anda mungkin juga menyukai