Skripsi Stefanus Sweko Wibaresti
Skripsi Stefanus Sweko Wibaresti
4315111488
ABSTRAK
Stefanus Sweko (4315111488). Pengaruh Pengetahuan Tentang Lingkungan Hidup
Terhadap Sikap Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan Di
Rumah Susun Karang Anyar Jakarta Pusat. Skripsi, Program Studi Geografi, Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar pada variabel X
Pengetahuan Tentang Lingkungan Hidup diketahui memiliki kategori sedang atau cukup baik
dengan jumlah persentase sebesar 59,74 %. Selanjutnya pada variabel Y Sikap Ibu Rumah
Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan Dapat diketahui secara garis besar
memiliki kategori sedang dengan jumlah persentase sebesar 71,43 %. Untuk nilai tertinggi
dalam variabel X (Pengetahuan Tentang Lingkungan Hidup) terletak pada dimensi faktual
dan dimensi prosedural yaitu sebesar 27,27 %, dan untuk nilai tertinggi dalam Variabel Y
(Sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan) kategori tinggi yaitu
terletak pada indikator ke empat yaitu sikap dalam pengelolaan saluran pengaliran air limbah
yaitu sebesar 27,27 %. Dari berbagai uji yang telah dilakukan bahwa terjadi penolakan H0
ditolak dan H1 diterima, artinya koefisien regresi signifikan dan dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh pengetahuan tentang lingkungan hidup
terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan.
ABSTRACT
Stefanus Sweko (4315111488) .The Influence Of Knowledge On Environment To The
Attitudes Housewives Available In The Raising Of Cleanliness Of The Environment In
Karang Anyar, Central Jakarta. Thesis , The Study Of The Geography Program , The
Faculty Of Social , Jakarta State University , 2016 .
The results of the study can be concluded that as a broad outline on the variables of
X an knowledge of the environment life is known to having medium category or pretty good
with the number of the percentage of 59,74 %. Next on the variables of Y attitude
housewives available in the raising of cleanliness of the environment it can be seen as a broad
outline having medium category by the number of the percentage of 71,43 %. To value
highest in variable x ( an understanding of the environment live located in dimension factual
and dimension procedural is as much as 27,27 %, and for the highest score in variable Y
(attitudes housewives available in the raising of a healthy environment ) a category which is
located high indicator in the fourth that is the attitude in the management of waste water
actually is as much as 27,27 %. Of various test that has been carried out that there are refusal
H0 were rejected and H1 accepted , does that mean the regression coefficient significant and it
can be said that there are significant influence from the influence of knowledge on
environment against attitude housewives available in the raising of a healthy environment.
“Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapatkan;
ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu dibukakan” (Matius 7 : 7-8)
“Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat
mereka berbahagia di dunia ini yaitu ; seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk
dilakukan dan sesuatu untuk diharapkan”
~Tom Bodett~
“Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia
menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya”
~Alexandre Pope~
“Orang yang Pesimis adalah orang yang melihat kesulitan dalam setiap kesempatan,
dan Orang yang Optimis adalah orang yang melihat kesempatan dalam setiap
kesulitan”
~ Winston Churcill ~
Skripsi ini saya persembahkan untuk Ibu, Bapak, Adik , Kakek, Nenek dan Sanak
Saudara yang sangat saya sayangi. Untuk sahabat – sahabat dekat “Kanoti Family”,
orang – orang terkasih dan teman – teman seperjuangan khususnya Pendidikan
Geografi 2011 Universitas Negeri Jakarta
v
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta :
NIM : 4315111488
1. Dibuat dan diselesaikan oleh saya sendiri, berdasarkan data yang diperoleh
dari hasil observasi dan penelitian pada bulan Januari - Juni 2016.
2. Bukan merupakan duplikasi skripsi atau karya inovasi yang pernah dibuat
orang lain atau jiplakan karya tulis orang lain dan bukan terjemahan karya
tulis orang lain
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia
menanggung segala akibat yang timbul jika pernyataan saya tidak benar
Jakarta, 2016
Stefanus Sweko
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan limpahan nikmat yang begitu besarnya dan kasih sayang yang
tiada terkira, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“Pengaruh Pengetahuan Tentang Lingkungan Hidup Terhadap Sikap Ibu Rumah
Tangga Dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan.”
1. Dr. Muhammad Zid, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Jakarta, penulis berterima kasih atas arahan dan bimbingannya dari
awal hingga akhir masa perkuliahan.
2. Dra. Asma Irma S., M.Si selaku Ketua Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Jakarta
3. Bapak Aris Munandar S.Pd M.Si selaku pembimbing akademik yang
membimbing dari awal hingga akhir perkuliahan.
vii
berikan selama ini. Terimakasih pula atas tali persahabatan yang telah terjalin
sampai saat ini semoga tali yang telah kita jaga dengan erat ini tidak akan
pernah putus sampai kapanpun. Semoga semua cita-cita dan harapan kalian di
masa akan datang dapat terwujud dan menjadi orang yang berguna bagi
keluarga dan negara serta sahabatmu ini.
9. Arie Feryanto selaku senior dan mentor penulis selama di Geografi, Fakultas
Ilmu Sosial. Terimakasih kak atas segala nasihat, motivasi dan informasi
perkuliahan serta arahannya ketika penulis sedang menghadapi segala
keraguan dan kebimbangan akan skripsi.
10. Teman-teman “Kanoti family” yaitu Risky Syarifuddin, Aqin Manarul, Best
Ikrabuana, Elang Faisal H, Regi Suryo Laksono, Eko Budi Aryono, Prio
Nugroho, Iqbal Aulia, Riandi, Aziz Rosidiq, Widi Andhika Sandy, M Abdi
Sarbini, Akhmad Fatoni, Ahmad Sajali, dan Ryan Fariz Fadillah terimakasih
atas kebersamaan senasib sepenanggungan menunggu dosen dan kebingungan
setelah bimbingan. Terimakasih pula atas motivasi dan informasi yang selalu
kalian sampaikan terkait penyelesaian skripsi ini.
11. Bang Agus Kopi terimakasih atas doa dukungannya dalam menyelesaikan
skripsi dari awal hingga akhir. Tempat berteduh dikala hujan dan tempat
mengadu dikala bimbang.
12. Teman – teman seperjuangan angkatan 2011 Pendidikan Geografi Universitas
Negeri Jakarta lainnya, terima kasih untuk kebersamaannya selama ini. Setiap
momen dalam perkuliahan 5 tahun di geografi selalu meninggalkan arti dan
kenangan tersendiri yang tidak akan pernah terlupakan sampai kapan pun.
13. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa
mengurangi rasa hormat yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di
sisi Tuhan Yang Maha Esa.
ix
Peneliti
Stefanus Sweko
x
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Pembatasan Masalah 5
D. Rumusan Masalah 5
E. Kegunaan Penelitian 5
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
unsur-unsur ekosistem yang tidak mungkin dapat terpisahkan. Oleh karena itu
makin tinggi kualitas lingkungan maka makin tinggi pula daya dukung
dapat kita artikan sebagai usaha sadar untuk memelihara dan atau
memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan
1
2
atas lingkungan, hak setiap orang untuk berperan serta dalam rangka pengelolaan
58).
perubahan konsep mental manusia Indonesia, yang mungkin tanpa disadari telah
Lingkungan yang kotor, tidak sehat dan kurang enak dilihat oleh mata pada
oleh perilaku warga masyarakat yang tidak baik yang tercermin dalam kebiasaan
tinggal.
3
sehat di Rumah Susun Karang Anyar, terutama kondisi rumah penduduk yang
yang kurang baik yaitu membuang sampah disekitar rumah, selokan yang
dimiliki penduduk terlihat sangat kotor dan terlihat banyak sampah yang
Ibu rumah tangga sangat berperan dalam penting di dalam rumah. Mereka
menanamkan kebiasaan dan menjadi panutan bagi generasi yang akan datang
tentang perlilaku terhadap lingkungan. Dengan demikian Ibu rumah tangga ikut
kelestarian lingkungan hidup. Akan tetapi pada kenyataanya masih banyak ibu
tinggal.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
terhadap lingkungan hidup dengan sikap ibu rumah tangga dalam pemeliharaan
E. Kegunaan Penelitian
3. Bagi Pemerintah, sebagai informasi tentang sikap ibu rumah tangga Rumah
kebijakan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapat
Selain pengalaman, kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh orang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
macam sumber seperti, media poster, kerabat dekat, media massa, media
6
7
menyatakan bahwa “pendidikan terdiri dari tiga ranah, yakni ranah kognitif,
ranah kognitif.
penolakan.
pengetahuan metakognitif.
label dan symbol verbal dan non verbal (misalnya, kata, angka, tanda
dan gambar).
pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih
kategori atau klasifikasi- klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih
untuk memperjelas mengapa harus ada musim, boleh jadi mencakup ide-
ide tentang bumi, matahari, rotasi bumi, dan kemiringan bumi terhadap
9
matahari pada bulan-bulan tertentu dalam setahun. Selama ini bukanlah fakta-
fakta yang sederhana dan terpisah tentang bumi dan matahari dan keterkaitan
Pengetahuan konseptual ini merupakan salah satu aspek dari apa yang
fenomena dalam disiplin ilmunya dalam contoh ini, penjelasan ilmiah tentang
perubahan musim.
hubungan elemen-elemen.
10
dalam ranah-ranah dan disiplin ilmu tertentu. Jika pengetahuan faktual dan
pengetahuan diri. Salah satu ciri teori belajar dan penelitian tentang
metode untuk membuat siswa makin menyadari dan bertanggung jawab atas
tersebut:
1. Mengingat (Mengetahui)
sehari-hari.
2. Memahami
pengajaran.
3. Mengaplikasikan
sehari-hari.
pengetahuan diri.
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
sehari-hari.
15
6. Mencipta
tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila tidak berhasil, maka
akan dicoba kemungkinan yang lain lagi sampai didapatkan hasil mencapai
kebenaran.
ilmu pengetahuan.
tersebut.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah.
a. Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dari segi kepercayaan
masyarakat yang lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang belum cukup
tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman jiwa (Nursalam,
Gunarsa dan Gunarsa (1990 : 15) mengemukakan bahwa makin tua umur
tetapi pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan ini tidak secepat
b. Pendidikan
(Sarwono, 1992, yang dikutip Nursalam, 2001, hlm 38). Pendidikan adalah salah
c).Pendidikan dasar: SD
mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media masa,
pendidikan yang terlalu rendah akan sulit menerima pesan, mencerna pesan,
c. Pengalaman
pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat dijadikan
sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
(kuesioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek
alam dan lingkungan binaan/buatan dilihat sebagai suatu kesatuan dalam apa
20
yang dinamakan lingkungan hidup (Marzali, dkk. 2002 : 42). Menurut UU No.
23/1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
dalam tiga aspek, yaitu aspek alam, sosial, dan binaan/buatan. Lingkungan hidup juga
yang saling berhubungan, saling tergantung dan fungsional satu sama lain,
lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari komponen
unsur-unsur lain yang tak mungkin terpisahkan. Karena itu seperti halnya dengan
adalah sangat dominan. Manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal
memperbaiki.
Hubungan timbal balik demikian terdapat antara manusia sebagai individu atau
terhadap lingkungan hidupnya yang sampai sekarang, pada umumnya baru taraf
tingkah laku keliru pada masa lalu, namun sebagian besar sikap manusia di bumi
Mereka yang sekarang merusak lingkungan dapat disebut “salah didik”. Pendidikan
sekarang harus diarahkan kepada pembentukan sikap dan perilaku akan sadar
dan alam lingkungan. Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang
terjadi selama ini berkaitan erat dengan tingkat pertambahan penduduk dan pola
alam serta daya dukung lingkungan yang ada. Disamping itu kerusakan tersebut juga
pangan ini sangat dipengaruhi keadaan lingkungan hidup, dimana lingkungan hidup
pengelolaan lingkungan yang dapat kita artikan sebagai usaha secara sadar untuk
memelihara dan atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat
secara global, namun berbuatlah secara lokal” oleh karena itu dalam mengantisipasi
terhadap kerusakan lingkungan baik akibat deplesi sumber daya alam maupun
dan bagian terkecil dari masyarakat ini adalah keluarga. Jadi warna dari masyarakat
diawali dari kesadaran keluarga, dalam hal ini adalah kesadaran menghadapi dan
kemudian berkembang ke scope yang lebih luas lagi yaitu di sekitarnya dan
masyarakat luas. Apabila suasana dan tingkah laku demikian sudah membudaya
23
Ekologi yang pertama kali berasal dari seorang biologi Jerman Ernest
Haeckel, 1869. Berasal dari bahasa Yunani “Oikos” (rumah tangga) dan “logos”
(ilmu), secara harfiah ekologi berarti ilmu tentangg rumah tangga makhluk hidup.
timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat
tinggalnya”
Odum dalam Darsono (1995: 16) “Ekologi adalah kajian struktur dan
fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesame organism dengan
lingkungannya dan ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk
flora, fauna, mikroorganisme dan manusia yang hidup bersama saling tergantung
kepentingan manusia, tetapi manusia juga harus mempunyai tanggung jawab yang
paling besar terhadap lingkungannya dimana tanggung jawab ini tidk mungkin
diserahkan kepada makhluk hidup lain. Manusia memandang alam dari sudut
24
untuk kepentingan dirinya. Secara implicit bahwa sudah sejak lama telah
dibutuhkan bangun alam agar tercipta lingkungan yang sesuai dengan kehidupan
pandangan antroposentrik yang disertai dengan keinginan taraf hidup yang maki
tinggi dan perkembangan ilmu dan teknologi yang amat pesat, eksploitasi
oleh anggapan adanya sumber daya umum yang dimiliki bersama atau boleh
dikatakan tidak ada yang memiliki. Oleh karena itu perlunya mempelajari ilmu
lingkungan hidup agar dapat menempatkan diri sesuai dengan porsinya di dalam
pengotoran lingkungan yang terdapat dimuka bumi oleh bahan atau zat yang
makhluk hidup dan tak hidup saling berinteraksi dan saling mempengarui
dengan lingkungan.
(1994 : 31).
bebas Supardi (1994 : 32). Secara umum kerusakan alam disebabkan oleh 2
faktor yaitu :
dalam bumi atau alam itu sendiri. Seperti : gempa bumi dan banjir
besar.
b) Pencemaran Udara
itu, udara yang bersih adalah udara yang terhisap segar dan nyaman
adalah uap air yang menunjukan kelembapan yang tinggi, tetapi lain
28
(1995 : 13).
zat, energi, dan atau komponen lain keudara dan atau berubahnya
tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya .
sebagai adanya satu atau lebih pencemar yang masuk ke dalam udara
atmosfer yang terbuka, yang dapat berbentuk debu, uap, gas, kabut,
bau, asap atau embun yang dicirikan bentuk jumlahnya, sifatnya dan
(2009 :147).
c) Pencemaran Tanah
dan air, yang perlu ditambah untuk pengganti yang habis dipakai.
Erosi tanah dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi yang
merusak.
iklim, jenis tumbuhan yang ada, suhu, dan air yang ada di sana.
66-67).
cenderung menghasilkan
kendaraan bermotor.
31
(5) Bau-bauan
mencium bau yang tidak enak, karena beradaptasi rasa bau tadi
(1) Industri
33
lingkungan disekitarnya.
air yang keluar dari area pertanian. Air ini mengandung bahan
seperti plastik.
(1994 : 67).
16).
tangga.
perkantoran dll.
36
3) Sampah institusi, berasal dari sekolah, rumah sakit, dan pusat dan
pusat pemerintah.
tingkat yang sama atau kalau bisa lebih tinggi dibandingkan dengan
Whitney sebagai suatu interaksi antara tiga sistem : sistem biologis dan
berkembang.
hanya mendapat perhatian dari kalangan ilmuwan. Sejak saat itu berbagai
himbauan dilontarkan oleh pakar dari berbagai disiplin ilmu tentang adanya
1. Dinamika penduduk
bijaksana.
1. Keterkaitan (interdependency)
2. Berkelanjutan (sustainability)
lingkungan.
3. Pemerataan (equity)
pokok.
masyarakat.
lingkungan.
lingkungan.
40
CO2, polusi udara, hujan asam, kayu bakar, dan konversi sumber energi
ulang.
wildlife”.
diversitas biologi.
7. Kerjasama internasional.
41
“Secord and Backman (2001 : 10) use the term “attitude” for certain
tertentu hal ini perasaan (afeksi), pandangan (kognisi) dan predisposisi tindakan
sesuatu yang diperoleh dari hasil pikiran individu. Aspek afeksi menyangkut
komponen perasaan dan keadaan emosi individu terhadap objek tertentu serta
individu sesuai dengan perasaan terhadap suatu objek atau keadaan tertentu (Walgito,
2003 : 127).
organisasi yang tetap dari proses motivasi, emosi, persepsi atau pengalaman atas
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan tertentu pada diri
bertindak (konasi), baik yang bersifat positif maupun negatif terhadap suatu objek.
adalah individu merupakan penentu karena apa yang datang dari luar tidak
semuanya begitu saja diterima, tetapi individu mengadakan seleksi mana yang
akan diterima dan mana yang akan ditolaknya, 2) faktor luar (faktor eksternal)
adalah hal-hal atau keadaan yang ada di luar diri individu yang merupakan
b. Pengukuran sikap
observasi harus hati-hati karena biasa jadi pelaku yang ditampakkan hanya
orang yang lebih tahu tentang dirinya sendiri dan kedua adalah asumsi
macam yaitu: item tunggal dan item ganda, item tunggal caranya responden
tanda setuju, benci, atau suka, ya atau tidak, sedangkan item ganda adalah
yang berkaitan dengan objek sikap yaitu memilih dimensi dan kata sikap yang
c. Skala sikap
(2008 : 23), skala ini menggunakan hanya item-item yang secara pasti baik
dan secara pasti buruk, tidak dimasukkan yang agak kurang, yang netral
resiko dari tindakannya, sehingga kaum lelaki paling sering terkena resiko
Tiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude). Dalam pembentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan,
a. Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru,
c. Pengaruh kebudayaan
sikap kita.
d. Media massa
a. Menerima (receiving)
47
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
pendapat responden. Dan biasanya jawaban berada dalam rentang antara sangat
terwujud dalam suatu tindakan (over behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi
suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
tiga.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibu rumah tangga dapat diartikan
rumah tangga, atau ibu rumah tangga merupakan seorang istri (ibu) yang hanya
Jadi, ibu rumah tangga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
seorang Wanita yang telah menikah serta menjalankan pekerjaan rumah keluarga
rumah. Seorang wanita sebagai Ibu Rumah Tangga menikah yang bertanggung
Ibu rumah tangga menurut Dwijayanti (1999 : 25) adalah Wanita yang lebih
panca tugas, yaitu sebagai istri, ibu pendidik, ibu pengatur rumah tangga,
tenaga kerja, dan anggota organisasi masyarakat. Sebagai pengatur rumah tangga,
tugas seorang ibu sangat berat sebab seorang ibu harus dapat mengatur segala
peraturan rumah tangga. Oleh karena itu ibu dapat dikatakan sebagai administrator
dalam kehidupan keluarga. Seorang ibu juga harus dapat mengatur waktu dan tenaga
secara bijaksana. Seorang ibu sebagai istri juga dapat membantu penghasilan suami
Menurut Mukono (2000 : 47) Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan
hygiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan
diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau
50
menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan
badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci
tangan, dan memakai pakaian yang bersih. Mencuci merupakan salah satu cara
dalam menjaga kebersihan, dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen.
menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda
pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semi konduktor yang bebas
debu.
setiap bulannya.
memanfaatkan sampah.
lingkungan.
usaha secara sadar untuk memelihara dan memperbaiki mutu lingkungan agar
menjalin interaksi dengan manusia dengan alamnya pada taraf optimal dan dalam
meliputi kesehatan fisik, mental, dan hubungan sosial. Dalam konteks ini
lingkungan adalah sebagian usaha kesehatan yang membantu terhadap semua yang
bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku sehingga memiliki sikap
pengumpulannya tidak teratur maka itu akan menumpuk dan membusuk serta
sehingga membuat orang nyaman hidup didalam lingkungannya. Oleh karena itu
lingkungan yang baik dapat dilihat dari kebersihan dan keindahannya. Menurut
Setiawan dalam Renda (2005 : 20) kebersihan dan keindahan adalah keadaan yang
berbagai fenomena yang serasi sehingga kesehatan dan keindahan merupakan sarana
kenikmatan.
pengaliran Air Limbah, dan pengelolaan kebersihan dan kesehatan rumah (ventilasi,
jamban yaitu : kakus duduk model leher angsa, kakus jongkok model
leher angsa, dan kakus tradisional. Jamban atau kakus atau water
Syarat jamban yang baik dan sehat adalah cukup penerangan, cukup
diri dari kelaparan, tapi tidak bisa menahan rasa haus. Hal ini terjadi
karena tubuh kita sebagian besar terdiri dari cairan. Bila kita melihat dari
sifatnya, air sangat mudah tercemar. Dengan demikian tubuh kita pun
menjadi sangat rawan terhadap penyakit yang dibawa oleh air yang kita
gunakan, baik untuk diminum maupun untuk keperluan lain. Oleh karena
Kualitas Air yang dimaksud air bersih adalah air bersih yang digunakan
Muliawati 2013:173)
2011) yang dimaksud dengan Air Sehat adalah air bersih yang dapat
penyakit dan bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat mencamari air
pedesaan.
1) Syarat Fisik, antara lain: air harus bersih dan tidak keruh,
tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan suhu antara 10º-
25°C (sejuk)
9,2
1) Parameter Fisik
2) Parameter Mikrobiologis
patogen.
3) Parameter Radioaktivitas
57
4) Parameter Kimia
Air yang baik dari segi parameter kimia adalah air yang
3. Pengelolaan Sampah
sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai
pemakai semula, sumberdaya yang tidak siap pakai, limbah yang bersifat
padat, yang terdiri dari zat organik dan zat anorganik, yang dianggap
58
penyakit. Penyakit bawaan sampah sangat luas, dan dapat berupa penyakit
59
limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,
Bahan sisa secara umum disebut dengan limbah. Limbah cair ini
dapat berasal dari industri maupun rumah tangga. Limbah cair yang
produsen limbah itu adalah manusia yang jumlahnya sekitar 200 juta
yang tercemar oleh limbah domestik, antara lain sungai dan sumur.
air itu akan menyebabkan timbulnya wabah penyakit. Comberan air yang
tercemar merupakan tempat hidup yang baik untuk brbagai jenis hewan
air permukaan
kali
tidak sedap.
1) Pengolahan Primer.
gaya gravitasi.
2) Pengolahan Sekunder.
sebagai tempat tinggal atau hunian. Rumah memiliki fungsi antara lain:
sebagai berikut:
1) Bahan bangunan
a) Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat
ug/m², asbestos kurang dari 0,5 serat/m³ per 24 jam, plumbum (Pb)
kecelakaan
64
3) Pencahayaan
4) Kualitas udara
5) Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.
6) Vektor penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang didalam rumah.
7) Penyediaan air
minimal 60 liter/orang/hari
65
air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907
tahun 2002.
9) Pembuangan limbah
a) Limbah cair yang berasal dari rumah tangga tidak mencemari sumber
Luas kamar tidur minimal 8 m² dan dianjurkan tidak untuk lebih dari
2 orang tidur.
66
D. Kerangka Berfikir
Faktual
Pengetahuan Tentang Konseptual
Lingkungan Hidup Prosedural
Metakognitif
Pembangunan rumah susun saat ini memiliki peranan penting dalam memenuhi
kebutuhan tempat tinggal di Ibu Kota Jakarta dan khususnya di Jakarta Pusat. Rumah
susun merupakan salah satu hunian massal yang tentunya setiap ada sebuah
berubah secara alamiah, baik secara alami atau karena dampak dari perilaku manusia
hidup. Ketika pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup baik, maka akan
dalam kondisi yang baik. Selain itu masih ada beberapa faktor pendukung lainnya
E. Penelitian Relevan
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu, apabila pengetahuan Ibu Rumah Tangga
tentang pemeliharaan kebersihan lingkungan hidup baik, maka sikap Ibu Rumah
pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang lingkungan hidup buruk, maka sikapnya
Karang Anyar.
Karang Anyar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
lingkungan hidup terhadap sikap ibu rumah tangga dalam pemeliharaan kebersihan
dengan alamat Jalan G Karang Anyar, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah
Besar Kotamadya Jakarta Pusat. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan dari
bulan April - Juni tahun 2016. Proses penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal
C. Metode Penelitian
pendekatan survei.
70
71
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang
Sawah Besar, Kotamadya Jakarta Pusat yang berjumlah 326. Sampel dalam
penelitian ini yaitu ibu rumah tangga baik yang bekerja maupun yang tidak
2014 : 115).
Keterengan :
N = Jumlah populasi
n= N n= 326
N(d)2 + 1 326(0.01) + 1
n= 326 n= 326
326(0.1)2 + 1 3.26 + 1
n= 76.5258216
Dari hasil perhitungan, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
76.5258216 ibu rumah tangga atau dibulatkan menjadi 77 ibu rumah tangga.
72
E. Desain Penelitian
F. Pengumpulan Data
1) Data Primer dalam penelitian ini didapatkan dari hasil kuesioner dan hasil
survei di lapangan.
2) Data Sekunder dalam penelitian ini berupa data monografi yang diperoleh dari
secretariat rumah susun Karang Anyar dan Kelurahan Karang Anyar, Jakarta
Pusat.
73
G. Instrumen Penelitian
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009 : 102). Instrumen
penelitian yang digunakan berupa test dan angket. Test ini mengkaji tentang
Pusat.
berkelanjutan.
Konseptual Menjelaskan unsur-unsur lingkungan 8, 9
hidup
Menjelaskan baku mutu lingkungan hidup. 10
Menjelaskan penyebab pencemaran 11
lingkungan hidup.
Menjelaskan penyebab perusakan 12
lingkungan hidup.
Menjelaskan penyebab resiko lingkungan 13
hidup.
Menjelaskan pengertian pembangunan 14, 15
berkelanjutan.
Prosedural Mengidentifikasi baku mutu kualitas 16
lingkungan hidup.
Mengidentifikasi serta menganalisis 17, 18
pencemaran, perusakan, risiko lingkungan
dan usaha pelestarian lingkungan hidup
Memasangkan penanggulangan 19
pencemaran lingkungan hidup.
Metakognitif Mengenali Strategi Penanggulangan 20, 21
pencemaran lingkungan hidup.
Mengambil pengetahuan yang relevan 22
mengenai penanggulangan pencemaran
lingkungan hidup
lingkungan, digunakan instrumen berupa angket dengan skala likert, dan dengan
lima alternatif jawaban, yaitu : sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR),
tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Masing-masing alternatif jawaban
instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang
dinyatakan kurang valid apabila nilai r hitung > dari nilai r tabel,
r hitung < r tabel. Dalam penelitian ini validitas instrument kuesioner diuji
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah baik tidak akan bersifat
reliabilitas dapat dilihat dari tabel yang mengacu pada kaidah Guiford, terlihat
Setelah butir soal dilakukan uji validitas data, selanjutnya butir soal di uji
analisis data. Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara kuantitatif.
Keterangan: M : Mean
SD : Standar Deviasi
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji regresi dengan
normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang digunakan,
jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka digunakan metode statistik non-
perbandingan skewness dan kurtosis harus berada pada jangkauan -2 sampai 2 agar
data berdistribusi normal, diluar itu maka data tidak berdistribusi normal. Untuk lebih
Kolmogorv-Smirnov adalah jika Asymp sig (2-tailed) > ∝ (0.05), maka sampel
berdistribusi normal. Jika Asymp sig (2-tailed) < ∝ (0.05), maka sampel tidak
berdistribusi normal.
regresi yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan
sebagaipersyaratan dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS
80
dengan menggunakan Test For Linearity dengan taraf signifikansi (∝) sebesar 5%
atau 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila
signifikansi
(linearity) kurang dari 0,05. Dengan ketentuannya adalah : Jika nilai Sig < ∝
(0.05), maka regresi linear Jika nilai Sig > ∝ (0.05), maka regresi tidak linear.
Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok
data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan menggunakan
4. Analisis Regresi
dengan satu variabel dependen. Sebelum data penelitian ini di uji menggunakan
regresi linier sederhana, data di ubah terlebih dahulu menjadi bentuk skala interval
dengan bantuan software MSI (methods of successive interval). Rumus regresi linear
Y’=a+bX
Keterangan :
Y’ = regresi Y atas X
a = konstanta regresi
b = koefisien regresi
signifikan)
kebersihan permukiman maka dihitung dengan menggunakan uji t. Uji ini dilakukan
82
dengan penentuan signifikan (The Test Of Significance Approach). Tes ini menguji
hipotesis dengan menentukan taraf signifikansi kesalahan (∝) sebesar 5% atau 0,05.
Sig > ∝ (0,05), maka Ho diterima dan H1 ditolak (tidak ada pengaruh
hitung :
secara signifikan)
t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak (tidak ada pengaruh
secara signifikan)
t hitung = =
c. Koefisien Determinasi
Besarnya nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu (0< R2 <1). R2
KD = r2 x 100%
Keterangan :
Rumah Susun Karang Anyar merupakan rumah susun yang terletak di Kelurahan
Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Kotamadya Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Rumah Susun Karang Anyar memiliki luas 7.285 m2 dengan 1 RW dan 16 RT. Rumah
Susun Ini didirikan pada tahun 1994 dan dikelola oleh Dinas Perumahan dan Gedung
Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Rumah Susun Karang Anyar memiliki batas-
Pusat.
84
85
Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian Di Rumah Susun Karang Anyar Jakarta Pusat
86
b. Kependudukan
Rumah Susun Karang Anyar memiliki 1 Rukun Warga (RW) dan 16 Rukun
Tetangga (RT). Jumlah penduduk di Rumah Susun Karang Anyar pada Tahun 2016
sejumlah 1.121 Jiwa dengan komposisi penduduk lebih banyak laki-laki dibanding
penduduk perempuan. Penduduk laki-laki berjumlah 573 jiwa atau sekitar 51,11 % dan
penduduk perempuan berjumlah 548 jiwa atau sekitar 48,89 % untuk lebih jelasnya
Data latar belakang responden didasarkan pada identitas yang tercantum dalam
1. Umur responden
kategori ibu rumah tangga paling muda berjumlah 8 atau 10,39 % dari
pada umur 25-30 disini adalah ibu rumah tangga masih bisa berpikir
pada umur 61 keatas merupakan umur untuk para ibu rumah tangga
umur 42-48 dikarenakan pada umur tersebut ibu rumah tangga sudah
Tinggi dengan perolehan skor sebesar 100 dari total maksimal 100.
nilai skor pada jenjang Perguruan Tinggi paling baik itu semua karena
3. Pekerjaan Responden
terendah terdapat pada Ibu Rumah Tangga pula itu semua disebabkan
karena adanya faktor lain seperti dua hal diatas yaitu umur maupun
tingkat pendidikan yang membuat Ibu Rumah Tangga antara satu dan
bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan untuk kategori sikap terendah
terdapat perbedaan antara sikap ibu yang satu dengan yang lainnya. Dan
tenaga kesehatan itu harus lebih baik karena mereka bekerja sebagai
suatu tempat dan perlengkapan secara steril agar tidak terjadi penyakit,
kuman penyakit.
Dalam penelitian ini seluruh responden adalah seluruh Ibu Rumah Tangga di
Rumah Susun Karang Anyar, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar
Jakarta Pusat dengan jumlah 77 responden. Memiliki dua variabel, variabel pertama
dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Lingkungan Hidup (X) dan variabel kedua
dalam penelitian ini adalah Sikap Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharaan Kebersihan
Lingkungan (Y). Data diperoleh melalui penyebaran Kuisioner dan Angket kepada 77
responden Ibu Rumah Tangga di Rumah Susun Karang Anyar Jakarta Pusat.
terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 22 sedangkan skor rata-rata sebesar
2. Pada variabel sikap ibu dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan (Y) skor
terendah adalah 70 dan skor tertinggi adalah 100 sedangkan skor rata-rata
deskriptif variabel (Y) dengan SPSS 23.0 dapat dilihat pada lampiran 7.
93
menggunakan tes yang berupa pertanyaan dengan pilihan ganda berjumlah 22 butir
alternatif jawaban tersebut, hanya ada satu jawaban yang benar. Jika responden
memilih satu jawaban yang benar maka akan diberi skor 1 per butir pertanyaan, jika
jawaban tersebut salah makan akan diberi skor 0 per butir pertanyaan. Dalam
skor terendah 0 (0 x 22) dan skor tertinggi 22 (1 x 22). Dengan demikian rentang
persentase dimulai dari 0% (0/22) hingga 100% (22/22). Dari hasil kuisioner yang
disebarkan kepada responden diperoleh skor terendah yaitu 5, dan skor tertinggi adalah
22. Sedangkan skor rata-rata sebesar 13.7922 dan standar deviasi sebesar 5.38843.
responden di Rumah Susun Karang Anyar Jakarta Pusat. Pada dimensi pengetahuan
menjadi tiga indikator yaitu mengidentifikasi baku mutu kualitas lingkungan hidup,
Keterangan: M : Mean
Sd : Standar Deviasi
Dari tabel 4.5, didapatkan pada variabel pengetahuan tentang lingkungan, Ibu
Rumah Tangga yang memiliki pengetahuan tinggi persentase nya sebesar 18,18 %.
Selanjutnya untuk kategori sedang persentase nya sebesar 59,74 %, dan pada kategori
rendah persentase nya sebesar 22,08 %. Artinya dari penjelasan diatas tersebut bahwa
Ibu Rumah Tangga sama sekali tidak buta mengenai pengetahuan tentang lingkungan
hidup.
Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang lingkungan hidup didapat dari hasil
proses belajar, keyakinan, cakrawala dan pengalaman dari diri mereka sendiri terhadap
lingkungan sekitar tempat mereka tinggal. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Rumah Susun Karang Anyar tentang lingkungan
hidup adalah sedang atau cukup, yang dapat mempengaruhi sikap mereka dalam
terdiri dari empat dimensi pengetahuan menurut Anderson maka didapatkan hasil
sebagai berikut :
Dimensi pengetahuan faktual adalah yang berisi unsur-unsur dasar yang harus
diketahui seseorang atau ibu rumah tangga yang berisi informasi penting untuk
96
memecahkan suatu masalah tertentu. Indikator pada dimensi ini terdiri atas
hidup pada dimensi pengetahuan faktual, Ibu Rumah Tangga yang memiliki
sebesar 29,87 %. Artinya Ibu Rumah Tangga sama sekali tidak buta mengenai
Rumah Tangga sudah cukup mengetahui unsur-unsur terkait lingungan hidup, lalu
ciri-ciri kualitas lingkungan hidup, mereka juga sudah cukup atau sedang dalam
model mental, atau teori yang implisit dan eksplisit dalam berbagai model
disediakan dalam dimensi ini. Perolehan skor sebaran respondennya dapat dilihat
hidup pada dimensi pengetahuan faktual, Ibu Rumah Tangga yang memiliki
sebesar 11,69 %. Artinya Ibu Rumah Tangga secara keseluruhan sama sekali tidak
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Ibu Rumah Tangga di Rumah Susun Karang
hidup, dan baku mutu lingkungan hidup. Mereka juga mampu menjelaskan apa
penyebab resiko lingkungan hidup, dan yang terakhir mereka mampu menjelaskan
metode pada disiplin ilmu tertentu. Pada dimensi ini tersedia 4 pertanyaan yang
disediakan. Perolehan skor pada sebaran respondennya dapat dilihat pada tabel 4.8.
Dari tabel 4.8 diatas, sebaran skor pengetahuan lingkungan hidup pada dimensi
kategori sedang dengan persentase 41,56 %. Untuk kategori tinggi 27,27 % dan
untuk kategori rendah sebesar 31,17 %. Hal ini menunjukkan atau dapat
disimpulkan bahwa Ibu Rumah Tangga di Rumah Susun Karang Anyar rata-rata
lingkungan dan usaha pelestarian lingkungan hidup, lalu mereka dapat mengetahui
terjadi di sekitar lingkungan hidup tempat tinggal kita berada. Dan kita mengetahui
100
kognisi secara umum, kesadaran akan dan pengetahuan mengenai kognisi diri
Dari tabel 4.8 di atas, sebaran skor pada pengetahuan tentang lingkungan hidup
dengan persentase sebesar 77,92 %, untuk kategori tinggi sebesar 12,99 % dan
untuk kategori rendah sebesar 9,09%. Hal ini menunjukkan bahwa Ibu Rumah
pengetahuan diri (self-knowledge). Dalam hal ini Ibu Rumah Tangga yang
hidup.
Ibu Rumah Tangga juga mengerti bagaimana cara mendaur ulang sampah.
Kemudian mereka juga mengerti apa saja sampah yang berpotensi mencemari
(Variabel Y)
(variabel Y) dalam penelitian ini diperoleh melalui pengisian angket yang berisi 20
butir pertanyaan, dengan 5 pilihan opsi jawaban yaitu Sangan Setuju, Setuju, Ragu-
Ragu, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Ada dua cara dalam pengisian skor
untuk pernyataan positif skor jawaban ; Sangat Setuju memiliki skor 5, Setuju
memiliki skor 4, Ragu-Ragu memiliki skor 3, Tidak Setuju memiliki skor 2, dan
Sangat Tidak Setuju memiliki skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif untuk skor
memiliki skor 3, Tidak Setuju memiliki skor 4, dan Sangat Tidak Setuju memiliki skor
5.
Angket sikap Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan per
butir pertanyaan memiliki skor terendah 20 (1 x 20) dan skor tertinggi 100 (5 x 20).
Dalam hasil penelitian didapat skor terendah adalah 70 dan skor tertinggi adalah 100
sedangkan skor rata-rata sebesar 85.8961 dan standar deviasi sebesar 7.11112.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat sikap Ibu Rumah Tangga dalam
Tabel 4.10 Sebaran Responden Berdasarkan Sikap Ibu Rumah Tangga Dalam
Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan
Keterangan: M : Mean
SD : Standar Deviasi
Dari tabel 4.10 diatas, didapatkan bahwa pada variabel sikap Ibu Rumah Tangga
sedang berjumlah 71,43 % atau 55 responden dan untuk kategori rendah sebesar 11,69
% atau 9 responden.
Artinya pengetahuan dan sikap Ibu Rumah Tangga memiliki posisi yang sama-
sama memiliki persentase yang mayoritas berada di tingkat sedang. Yang dapat
disimpulkan bahwa ketika pengetahuan mereka berada di tingkat sedang atau cukup,
maka sikap mereka dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan tidak jauh berbeda
dengan pengetahuan yang dimiliki. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan cukup
berperan dalam sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan
Selanjutnya hasil penelitian pada variabel sikap Ibu Rumah Tangga dalam
Yang dimaksud sikap Ibu Rumah Tangga terhadap pengelolaan jamban sehat
adalah mereka mengerti akan Syarat jamban yang baik dan sehat yaitu cukup
penerangan, cukup lubang angin, tidak menjadi sarang serangga, dan jarak
septictank sekurang- kurangnya 10 meter dari sumber air bersih dan selalu
dibersihkan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Dan itu semua mereka
ketahui dari diri sendiri tanpa ada paksaan ataupun perintah dari orang lain. Pada
indikator ini tersedia 3 pertanyaan yang disediakan. Perolehan skor nya dapat
Menurut data yang disajikan pada tabel 4.11, sebaran skor pada indikator sikap
berada pada kategori sedang atau cukup baik dengan jumlah persentase 80,52 %.
Sedangkan sisanya berada pada kategori tinggi dan rendah, pada kategori tinggi
yaitu dengan jumlah persentase sebesar 7,79 % dan untuk kategori rendah
Rumah Susun Karang Anyar memiliki sikap yang cukup baik dalam menjaga dan
mengelola jamban sehat. Cara mereka mengelola dengan baik yaitu dengan
menjaga agar sekitar jamban tidak berbau dengan cara memberi pengharum
ruangan dan membersihkan jamban secara berkala. Itu semua dilakukan agar
jamban tidak kotor dan berbau, karena jika sekitar jamban kotor dan berbau pasti
akan menimbulkan bakteri dan sumber penyakit. Tetapi masih ditemui beberapa
jamban yang tidak memenuhi standar kesehatan dan kebersihan. Hal ini
tentang pengelolaan jamban sehat yang tidak diteliti dalam penelitian ini
pengelolaan jamban yang baik, hal ini bisa disebabkan karena kesibukan
masyarakat sehingga tidak melihat sanitasi lingkungan yang ada di sekitar tempat
tinggal responden.
Yang dimaksud dalam sikap Ibu Rumah Tangga terhadap tersedianya air bersih
adalah mereka tahu apa itu air bersih. Air bersih adalah air bersih yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Dan Mereka Menyadari bahwa air bersih
manusia secara sehat. Pada indikator ini tersedia 3 pertanyaan yang disediakan,
Menurut data yang disajikan pada tabel 4.12, sebaran skor pada indikator sikap
Ibu Rumah Tangga terhadap tersedianya air bersih mayoritas responden pada
106
kategori sedang dengan jumlah persentase 67,53 % atau sekitar 55 responden, lalu
untuk kategori tinggi sebesar 25,97 % dan untuk kategori rendah sebesar 6,5 %. Ini
dapat mengindikasikan bahwa sikap Ibu Rumah Tangga terhadap kesediaan air
bersih adalah cukup baik. Dalam hal ini Air merupakan suatu saran utama
satu media dari berbagai macam penularan. Ketersediaan air bersih menjadi
bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal diperkotaan atau pedesaan.
Ibu rumah tangga juga mengerti bahwa air bersih tersebut digunakan untuk
kehidupan sehari-hari mulai dari air minum, mandi dan mencuci serta
mengetahui tentang standar kesehatan dan kebersihan air. Hal ini disebabkan
tersedianya air bersih yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya, tingkat
pendidikan dari masyarakat yang dapat mempengaruhi sikap dan pengetahuan dari
dari masyarakat tentang lingkungan hiduo sudah sebagian besar baik tetapi dalam
tindakannya kurang peduli terhadap tersedianya air bersih, hal ini bisa disebabkan
karena kesibukan masyarakat sehingga tidak melihat sanitasi lingkungan yang ada
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa masih terdapat sampah berserakan di
sekitar tempat sampah, padahal sudah diberi tempat. Dapat dilihat pula bahwa Ibu
Rumah Tangga di Rumah Susun masih belum bisa membedakan jenis sampah
Yang dimaksud sikap ibu rumah tangga terhadap pengelolaan sampah adalah
sebagai ibu rumah tangga mereka mengerti bagaimana cara mengurangi sampah
yaitu dengan cara mengelola sampah baik itu sampah dari pasar, rumah tangga dan
lain-lain. Lalu mereka juga dapat menangani sampah dengan cara memilah sampah
baik organik maupun anorganik. Pada indikator ini tersedia 9 pertanyaan yang
disediakan. Perolehan sebaran skor nya dapat dilihat pada tabel 4.13.
Menurut data yang disajikan pada tabel 4.12 diatas pada indikator sikap Ibu
responden. Perilaku pada kategori tinggi sebesar 18,18 % dan untuk kategori
rendah sebesar 22,08 %. Ini mengindikasikan para Ibu Rumah Tangga mereka
cukup dalam sikap dalam mengelola sampah. Mereka mengerti bagaimana cara
mengelola sampah yaitu dengan mengatasi timbulnya sampah sejak dari produsen
sampah (rumah tangga, pasar, dan lainnya), mengguna ulang sampah dari
dan atau ditempat pengolahan. Mereka juga dapat menangani sampah yaitu yang di
lapangan sangat berbeda dari hasil angket yang diberikan pada indikator ini. Masih
banyak ditemukan sampah berserakan dan Ibu Rumah Tangga belum mengerti cara
pengetahuan dan bisa juga disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar peneliti.
Sebagai Ibu Rumah Tangga mereka juga mengingatkan pada anggota keluarga
agar tidak membuang sampah sembarangan dan memberika penutup pada sampah
agar terhindar dari gangguan binatang dan bau tidak sedap. Tetapi masih ditemui
banyak terjadinya sampah yang berseraan di sekitar lingkungan tempat tinggal. Hal
109
ini disebabkan karena adanya faktor lain yang menyebabkan selain pengetahuan
tentang pengelolaan sampah yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya,
sampah yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Hasil dalam penelitian ini
hidup sudah sebagian besar baik tetapi dalam sikapnya mereka masih kurang
peduli terhadap pengelolaan sampah, hal ini bisa disebabkan karena kesibukan
Susun Karang Anyar sehingga tidak melihat sanitasi lingkungan yang ada di
Tangga
Dari gambar diatas dapat dilihat tempat pengaliran air limbah kurang terawat
masih ditemukan sampah di dalam saluran dan tidak tertutup nya saluran tersebut
Yang dimaksud sikap Ibu Rumah Tangga dalam pengelolaan limbah saluran
rumah tangga adalah mereka mengerti cara mengatur air limbah, karena
Menurut data yang disajikan pada tabel 4.14, pada indikator sikap Ibu
kategori tinggi sebesar 27,27 %, dan untuk kategori rendah hanya sebesar 9,09
pengelolaan limbah saluran rumah tangga sudah cukup baik, hanya sedikit
sekali Ibu Rumah Tangga yang belum mengerti tentang pengelolaan saluran
terganggunya kesehatan. Gangguan itu dapat terjadi karena air untuk keperluan
hidup yang baik untuk brbagai jenis hewan yang menularkan penyakit, antara
lain nyamuk, lalat, dan tikus. Fakta di lapangan sangat berbeda dari hasil test
dan angket yang disebar oleh peneliti. Masih banyak ditemui got-got yang
terdapat berbagai macam sampah atau limbah rumah tangga. Hal ini
tentang pengelolaan limbah saluran rumah tangga yang tidak diteliti dalam
sebagian besar baik tetapi dalam sikapnya mereka masih kurang peduli
saluran pengaliran air limbah buangan rumah tangga. Hal ini bisa disebabkan
Tangga di Rumah Susun Karang Anyar sehingga tidak melihat saluran got yang
112
ada di sekitar tempat tinggal responden. Dan kurangnya juga bentuk dukungan
dari pemerintah maupun dinas pengelola Rumah Susun Karang Anyar untuk
memperbaiki saluran got tempat pengaliran air limbah dan kurangnya pula
pengetahuan bagaimana standar saluran pengaliran air limbah yang baik karena
sumber penyakit bisa muncul dari saluran pengaliran air limbah yang tidak
ditutup.
Rumah Tangga yang belum bisa menjaga kebersihan dan kesehatan rumah,
dapat dilihat terlalu banyak barang perabotan di ruang tamu. Ruang tamu yang
disalahgunakan sebagai tempat tidur dan lantai yang belum diberi keramik
Yang dimaksud sikap Ibu Rumah Tangga dalam kebersihan dan kesehatan
adalah mereka bisa menjaga kebersihan serta kesehatan rumah sesuai dengan
fungsi rumah yaitu sebagai tempat untuk melepas lelah, berkumpul dengan
dan sebagai tempat tinggal hunian. Karena jika kebersihan dan kesehatan
rumah tidak dijaga dengan baik maka rumah menjadi tidak nyaman dan rumah
menjadi sarang dari sumber segala penyakit. Pada indikator ini tersedia 6
pertanyaan yang disediakan. Perolehan skornya dapat dilihat pada tabel 4.15.
Menurut data yang disajikan pada tabel 4.14 diatas, pada indikator sikap
Ibu Rumah Tangga dalam kebersihan dan kesehatan rumah (ventilasi, lubang
Rumah Tangga di Rumah Susun Karang Anyar memiliki perilaku yang cukup
baik dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah. Mereka mengerti dengan
benar fungsi rumah yaitu sebagai Tempat untuk melepas lelah, beristirahat
114
anggota keluarga yang ada, Lambang status sosial, dan tempat untuk meletakan
yaitu dapat dijual ketika dalam keadaan memaksa, dan sebagainya. Kemudian
kesehatan dan kebersihan rumah karena sangat penting agar rumah tetep
nyaman untuk tempat tinggal dan agar anggota keluarga terhindar dari segala
jenis sumber penyakit. Tidak lupa pula Ibu Rumah Tangga saling
dan kebersihan rumah karena itu merupakan bentuk suatu pendidikan dan
pembinaan bagi anggota keluarga demi tercapainya rumah yang asri. Masih
kebersihan dan kesehatan rumah. Hal ini disebabkan karena adanya faktor lain
kesehatan rumah yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya, tingkat
ruma. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dari
masyarakat tentang lingkungan hidup sudah sebagian besar baik tetapi dalam
sikapnya mereka masih kurang peduli dalam menjaga kebersihan dan kesehatan
di dalam rumah. Mereka tidak mengetahui dampak dari rumah yang kurang
115
bersih dan tidak sehat. Kurangnya pula dukungan dari pemerintah maupun dinas
standard tempat tinggal yang bersih dan sehat. Rumah yang tidak bersih dan
Sebelum dilakukan penelitian kepada ibu rumah tangga butir soal dilakukan
diketahui bahwa :
Setelah butir soal dilakukan uji validitas data, selanjutnya butir soal di uji
pada lampiran 6.
pada lampiran 6.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data sampel yang digunakan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas
yang didapatkan mengikuti atau mendekati hokum sebaran normal buku gauss.
Distribusi data yang normal jika digambarkan dengan grafik polygon akan
117
menyerupai bentuk bel, lonceng atau genta. Data dapat dikatakan normal apabila
jika sig (α) > 0,05 dan data dikatakan tidak normal apabila sig (α) < 0,05. Pada
pengetahuan tentang lingkungan hidup (X) sebesar 0,418 > 0,05 maka variabel ini
memiliki distribusi data yang normal. Dan untuk signifikansi normalitas data pada
variabel Sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan (Y)
sebesar 0,302 > 0,05 maka variabel ini pun memiliki distribusi data yang normal.
berbentuk garis yang menyerupai seperti lonceng, bel dan genta, yang
menunjukkan bahwa data yang ada berdistribusi normal. Dengan hasil uji
normalitas ini, data penelitian sudah memenuhi syarat untuk dilakukan uji regresi
2. Uji Linearitas
Untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki regresi yang linear atau
tidak signifikan maka dalam penelitian perlu diadakan uji linearitas. Uji ini
biasanya digunakan sebagai persyaratan dalam analisis korelasi atau regresi linear.
dalam linearity, apabila signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan
bersifat linear. Hasil uji linearitas dapa dilihat pada lampiran 10.
tabel ANOVA menunjukkan angka signifikansi hitung dengan sig (α) 0,05 adalah
118
0,005 (lihat lampiran 7). Angka signifikansi hitung (0,004) < α (0,05), sehingga
tabel ANOVA adalah untuk memudahkan analisa atas beberapa kelompok sampel
yang berada dengan resiko kesalahan terkecil, dan untuk mengetahui signifikansi
hasil uji linearitas ini, data penelitian sudah memenuhi syarat untuk dilakukan uji
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah beberapa dari data
kelompok penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang diuji
adalah :
Alpha = 0,05
diketahui bahwa taraf signifikansi hitung 0,265. Angka 0,265 > 0,05 maka H0
terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan (Y),
Jika sig > α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima (Koefisien Regresi
Sederhana)
Jika sig < α (0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak (Koefisien Regresi Tidak
Signifikan)
Dalam nilai sig = 0,005, karena 0,005 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya koefisien regresi signifikan dan dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
Y’ = a + bX
Y’ = 80,156 + 0,416 X
80,156 dan koefisien beta untuk variabel X 0,416. Hubungan antara variabel X
dan Y adalah bersifat positif yang artinya apabila terjadi kenaikan 1 satuan pada
tentang lingkungan hidup dan sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan
120
Tangga Tinggi maka sikap pemeliharaan kebersihan lingkungan pun akan tinggi,
sebaliknya jika pengetahuan tentang lingkungan hidup Ibu Rumah Tangga rendah
maka sikap pemeliharaan kebersihan lingkungan pun akan rendah atau tidak akan
lebih baik. Hasil uji regresi linear dapat dilihat pada lampiran 11.
t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (ada pengaruh secara
signifikan)
t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak ada pengaruh
secara signifikan)
Dari tabel hipotesis, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada koefisien
regresi sebesar 2,878. Untuk mencari t hitung, maka t hitung dengan rumus t
t hitung = =
t hitung = = 19,848
Maka didapat t hitung 19,848. Dengan nilai t tabel df= n-1, maka diperoleh t
tabel sebesar 1.66543. Dari perhitungan oleh karena t hitung > t tabel (19,848 >
121
1,66543) maka H0 ditolak dan H1diterima, artinya bahwa ada pengaruh signifikan
antara variabel pengetahuan tentang lingkungan hidup terhadap sikap Ibu Rumah
I. Koefisien determinasi
KD = R2 x 100 %
KD = (0.315)2 x 100 %
KD = 0,09225 x 100 %
KD = 9,9225 %
lingkungan hidup terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan
kebersihan lingkungan dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
tentang lingkungan hidup terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan
hidup (X) terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan
determinasi (KD) diperoleh dari nilai koefisiennya sebesar 9,9225 %. Hal ini berarti
Selanjutnya untuk kategori sedang persentase nya sebesar 59,74 %, dan pada kategori
Artinya pengetahuan dan sikap Ibu Rumah Tangga memiliki posisi yang sama-
sama memiliki persentase yang mayoritas berada di tingkat sedang. Yang dapat
disimpulkan bahwa ketika pengetahuan mereka berada di tingkat sedang atau cukup,
maka sikap mereka dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan tidak jauh berbeda
dengan pengetahuan yang dimiliki. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan cukup
berperan dalam sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan
Dari keempat dimensi pengethuan tentang lingkungan hidup, hasil skor tertinggi
pada kategori pengetahuan tinggi berada pada dimensi Faktual dan dimensi Prosedural
yang hasilnya sebesar 27,27 % atau sebanyak 21 responden. Artinya Ibu Rumah
Tangga sama sekali tidak buta mengenai pengetahuan tentang lingkungan hidup
khususnya dalam dimensi faktual dan juga prosedural. Ibu Rumah Tangga sudah
lingkungan hidup, mereka juga sudah cukup atau sedang dalam menyebutkan apa saja
Memasangkan disini berarti kita sebagai masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara
mengatasi adanya pencemaran yang terjadi di sekitar lingkungan hidup tempat tinggal
kita berada.. Sedangkan skor terendah pada kategori pengetahuan tinggi berada pada
penegetahuan umum yang dapat diapakai untuk beragam tugas, kondisi-kondisi yang
(self-knowledge). Dalam hal ini Ibu Rumah Tangga yang memiliki pengetahuan
124
Lingkungan). Pada variabel ini terbagi menjadi 5 indikator. Dapat diketahui secara
garis besar memiliki kategori sedang yang berjumlah 71,43 % atau 55 didapatkan
bahwa pada variabel sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan
persentase sebesar 16,88 % atau berjumlah 13 responden dan untuk kategori rendah
Artinya pengetahuan dan sikap Ibu Rumah Tangga memiliki posisi yang sama-
sama memiliki persentase yang mayoritas berada di tingkat sedang yaitu sebesar 59,74
% dan sikap dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan sebesar 71,43 %. Yang dapat
disimpulkan bahwa ketika pengetahuan mereka berada di tingkat sedang atau cukup,
maka sikap mereka dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan tidak jauh berbeda
dengan pengetahuan yang dimiliki. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan cukup
berperan dalam sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan
Dari kelima indikator yaitu Sikap Terhadap Pengelolaan Jamban Sehat, Sikap
Terhadap Tersedianya Air Bersih, Sikap Terhadap Pengolaan Sampah, Sikap Dalam
Pengelolaan Saluran Pengaliran Air Limbah, dan Sikap Kebersihan Dan Kesehatan
tertinggi dalam kategori tinggi yaitu terletak pada indikator ke empat yaitu sikap
dalam pengelolaan saluran pengaliran air limbah yaitu sebesar 27,27 % atau sebanyak
21 responden. Untuk kategori sedang pada indikator ini sebesar 63,64 % dan kategori
rendah sebesar 9,09 %. Ini mengindikasikan bahwasanya sikap Ibu Rumah Tangga
dalam pengelolaan limbah saluran rumah tangga sudah cukup baik, hanya sedikit
sekali Ibu Rumah Tangga yang belum mengerti tentang pengelolaan saluran limbah
mempunyai banyak akibat buruk. Yang paling ringan adalah menurunya keindahan
lingkungan. akibat yang lebih buruk adalah terganggunya kesehatan. Gangguan itu
dapat terjadi karena air untuk keperluan rumah tangga tercemar, sehingga pencemaran
air itu akan menyebabkan timbulnya wabah penyakit. Comberan air yang tercemar
merupakan tempat hidup yang baik untuk brbagai jenis hewan yang menularkan
penyakit, antara lain nyamuk, lalat, dan tikus. Sedangkan skor terendah dalam
kategori tinggi terdapat pada sikap terhadap pengelolaan jamban sehat yaitu sebesar
pengelolaan jamban sehat untuk kategori sedang berjumlah 80,52 % dan kategori
rendah 11,69 %. Ini mengindikasikan bahwa Ibu Rumah Tangga di Rumah Susun
Karang Anyar memiliki sikap yang cukup baik dalam menjaga dan mengelola jamban
sehat. Cara mereka mengelola dengan baik yaitu dengan menjaga agar sekitar jamban
tidak berbau dengan cara memberi pengharum ruangan dan membersihkan jamban
secara berkala. Itu semua dilakukan agar jamban tidak kotor dan berbau, karena jika
126
sekitar jamban kotor dan berbau pasti akan menimbulkan bakteri dan sumber
penyakit.
tentang lingkungan hidup terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan
sebesar 9,9225 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor atau hal-hal lain diluar
pengetahuan seperti kondisi sosial budaya, ekonomi, kondisi kepribadian dan lain
sebagainya.
hidup (X) sebesar 0,418 > 0,05 maka variabel ini memiliki distribusi data yang
normal. Dan untuk signifikansi normalitas data pada variabel Sikap Ibu Rumah
Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan (Y) sebesar 0,302 > 0,05 maka
diketahui bahwa pada tabel ANOVA menunjukkan angka signifikansi hitung dengan
sig (α) 0,05 adalah 0,005 (lihat lampiran 7). Angka signifikansi hitung (0,004) < α
(0,05), sehingga H0 diterima yang artinya data linear atau terpenuhi kelinearannya.
menggunakan SPSS 23.0 diketahui bahwa taraf signifikansi hitung 0,265. Angka
127
0,265 > 0,05 maka H0 diterima artinya variansi tiap kelompok sama (lihat lampiran
9).
terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan (Y),
Jika sig > α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima (Koefisien Regresi
Sederhana)
Jika sig < α (0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak (Koefisien Regresi
Tidak Signifikan)
Dalam nilai sig = 0,005, karena 0,005 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya koefisien regresi signifikan dan dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari pengaruh pengetahuan tentang lingkungan hidup terhadap sikap
Y’ = a + bX
Y’ = 80,156 + 0,416 X
dan koefisien beta untuk variabel X 0,416. Hubungan antara variabel X dan Y adalah
bersifat positif yang artinya apabila terjadi kenaikan 1 satuan pada variabel X, maka
tentang lingkungan hidup dan sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan
128
Tangga Tinggi maka sikap pemeliharaan kebersihan lingkungan pun akan tinggi,
sebaliknya jika pengetahuan tentang lingkungan hidup Ibu Rumah Tangga rendah
maka sikap pemeliharaan kebersihan lingkungan pun akan rendah atau tidak akan
lebih baik. Hasil uji regresi linear dapat dilihat pada lampiran 11.
antara variabel X (Pengetahuan Tentang Lingkungan Hidup) dan variabel Y (Sikap Ibu
t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (ada pengaruh secara
signifikan)
t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak ada pengaruh
secara signifikan)
Dari tabel hipotesis, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada koefisien
regresi sebesar 2,878. Untuk mencari t hitung, maka t hitung dengan rumus t hitung
t hitung = =
t hitung = = 19,848
Maka didapat t hitung 19,848. Dengan nilai t tabel df= n-1, maka diperoleh t
tabel sebesar 1.66543. Dari perhitungan oleh karena t hitung > t tabel (19,848 >
1,66543) maka H0 ditolak dan H1diterima, artinya bahwa ada pengaruh signifikan
129
antara variabel pengetahuan tentang lingkungan hidup terhadap sikap Ibu Rumah
bahwa pengetahuan tentang lingkungan hidup berpengaruh terhadap sikap Ibu Rumah
bahwa pengetahuan tentang lingkungan hidup berpengaruh terhadap sikap Ibu Rumah
Rumah Tangga maka semakin baik pula sikap mereka terhadap pemeliharaan
kebersihan lingkungan, dan sebaliknya jika semakin rendah pengetahuan Ibu Rumah
A. Kesimpulan
hidup (X) terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan
determinasi (KD) diperoleh dari nilai koefisiennya sebesar 9,9225 %. Hal ini berarti
Selanjutnya untuk kategori sedang persentase nya sebesar 59,74 %, dan pada kategori
Artinya pengetahuan dan sikap Ibu Rumah Tangga memiliki posisi yang sama-
sama memiliki persentase yang mayoritas berada di tingkat sedang. Yang dapat
disimpulkan bahwa ketika pengetahuan mereka berada di tingkat sedang atau cukup,
maka sikap mereka dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan tidak jauh berbeda
dengan pengetahuan yang dimiliki. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan cukup
130
131
berperan dalam sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan
Dari keempat dimensi pengethuan tentang lingkungan hidup, hasil skor tertinggi
pada kategori pengetahuan tinggi berada pada dimensi faktual dan dimensi Prosedural
yang hasilnya sebesar 27,27 % atau sebanyak 21 responden. Artinya Ibu Rumah
Tangga sama sekali tidak buta mengenai pengetahuan tentang lingkungan hidup
khususnya dalam dimensi faktual dan juga prosedural. Ibu Rumah Tangga sudah
lingkungan hidup, mereka juga sudah cukup atau sedang dalam menyebutkan apa saja
Memasangkan disini berarti kita sebagai masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara
mengatasi adanya pencemaran yang terjadi di sekitar lingkungan hidup tempat tinggal
kita berada.. Sedangkan skor terendah pada kategori pengetahuan tinggi berada pada
penegetahuan umum yang dapat diapakai untuk beragam tugas, kondisi-kondisi yang
(self-knowledge). Dalam hal ini Ibu Rumah Tangga yang memiliki pengetahuan
Lingkungan). Pada variabel ini terbagi menjadi 5 indikator. Dapat diketahui secara
garis besar memiliki kategori sedang yang berjumlah 71,43 % atau 55 didapatkan
bahwa pada variabel sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan
persentase sebesar 16,88 % atau berjumlah 13 responden dan untuk kategori rendah
Artinya pengetahuan dan sikap Ibu Rumah Tangga memiliki posisi yang sama-
sama memiliki persentase yang mayoritas berada di tingkat sedang. Yang dapat
disimpulkan bahwa ketika pengetahuan mereka berada di tingkat sedang atau cukup,
maka sikap mereka dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan tidak jauh berbeda
dengan pengetahuan yang dimiliki. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan cukup
berperan dalam sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan
Dari kelima indikator yaitu Sikap Terhadap Pengelolaan Jamban Sehat, Sikap
Terhadap Tersedianya Air Bersih, Sikap Terhadap Pengolaan Sampah, Sikap Dalam
Pengelolaan Saluran Pengaliran Air Limbah, dan Sikap Kebersihan Dan Kesehatan
tertinggi dalam kategori tinggi yaitu terletak pada indikator ke empat yaitu sikap
133
dalam pengelolaan saluran pengaliran air limbah yaitu sebesar 27,27 % atau sebanyak
21 responden. Untuk kategori sedang pada indikator ini sebesar 63,64 % dan kategori
rendah sebesar 9,09 %. Ini mengindikasikan bahwasanya sikap Ibu Rumah Tangga
dalam pengelolaan limbah saluran rumah tangga sudah cukup baik, hanya sedikit
sekali Ibu Rumah Tangga yang belum mengerti tentang pengelolaan saluran limbah
mempunyai banyak akibat buruk. Yang paling ringan adalah menurunya keindahan
lingkungan. akibat yang lebih buruk adalah terganggunya kesehatan. Gangguan itu
dapat terjadi karena air untuk keperluan rumah tangga tercemar, sehingga pencemaran
air itu akan menyebabkan timbulnya wabah penyakit. Comberan air yang tercemar
merupakan tempat hidup yang baik untuk brbagai jenis hewan yang menularkan
penyakit, antara lain nyamuk, lalat, dan tikus. Sedangkan skor terendah dalam
kategori tinggi terdapat pada sikap terhadap pengelolaan jamban sehat yaitu sebesar
pengelolaan jamban sehat untuk kategori sedang berjumlah 80,52 % dan kategori
rendah 11,69 %. Ini mengindikasikan bahwa Ibu Rumah Tangga di Rumah Susun
Karang Anyar memiliki sikap yang cukup baik dalam menjaga dan mengelola jamban
sehat. Cara mereka mengelola dengan baik yaitu dengan menjaga agar sekitar jamban
tidak berbau dengan cara memberi pengharum ruangan dan membersihkan jamban
secara berkala. Itu semua dilakukan agar jamban tidak kotor dan berbau, karena jika
sekitar jamban kotor dan berbau pasti akan menimbulkan bakteri dan sumber
penyakit. Dari penelitian di Rumah Susun Karang Anyar peneliti mendapatkan sikap
Ibu Rumah Tangga yang khas dari data diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan
134
yang mencakup sikap terhadap pengelolaan jamban sehat, sikap terhadap pengelolaan
sarana air bersih, sikap terhadap pengelolaan sampah rumah tangga, sikap terhadap
pengelolaan limbah, dan sikap terhadap pengelolaan kebersihan dan kesehatan rumah
(ventilasi, pencahayaan sinar matahari, dan kebersihan lantai) mereka sudah cukup
bahwa dengan pengetahuan yang mereka miliki baik itu pengetahuan yang didapatkan
pada masa pendidikan ataupun secara turun-temurun dari keluarga lalu kaitannya
dengan menjawab angket sikap yang diberikan masih banyak ditemukan kondisi yang
tidak sesuai dengan test dan angket yang diberikan oleh peneliti. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor lain diluar pengetahuan dan sikap mereka
B. Saran
jumlah nya yang sangat sedikit. Lalu menyediakan tempat pembuangan sampah
yang tertutup agar tidak timbul sumber penyakit dan bau yang menyengat.
lingkungan sekitar.
signifikan.
136
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Dedi dan Muliawati Ratna. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Yogyakarta : Nuha Medika.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2003. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2002-2003.
Dwijayanti, J.E. 1999, Perbedaan motif antara ibu rumah tangga yang bekerja dan
yang tidak bekerja dalam mengikuti sekolah pengembangan pribadi dari Jhon
Robert Powers. Media Psikologi Indonesia. Vol 14, No 55. Surabaya:
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Farmono, Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Jakarta: UI Press, 1995.
Krech dan Crutchfield; 2001. Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi.
Marzali, A., Achadiat, A., Mahar, A. I., Widiyanto, B., Pramaribo, C. M., Anwar, J.,
et al. (2002). Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Obor Indonesia.
Renda O.H, La. 2005. Kesadaran Ibu Rumah Tangga Terhadap Kebersihan
Lingkungan (Studi Deskriptif di Kota Kendari). Jakarta : Tesis, Program
Pascasarjana UNJ
Secord P.F., Backman C.W., 2001. Social Psychology. New York: McGraw Hill.
Sucipto, C. D., & Asmadi. 2011. Aspek kesehatan masyarakat dalam AMDAL,
Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Suwondo, Nani. 1981. Dari Hukum Antar Golongan Ke Hukum. Alumni. Bandung.
Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN
Kepada Yth.
Ibu
Dengan Hormat,
Untuk itu, saya mengharapkan kesedian Ibu untuk mengisi dan menjawab
kuisioner ini dengan baik, dan sejujur-jujurnya, demi terwujudnya informasi yang
valid dan terpercaya. Atas segala waktu dan partisipasinya, Peneliti mengucapkan
banyak sekali terima kasih.
Peneliti
Stefanus Sweko
140
A. Identitas Responden
Nama Responden :
Umur :
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (x)
pada huruf a, b, c atau d!
7. Pembangunan Blue Mall Bekasi yang dibangun di atas lahan yang berupa rawa-
rawa sebagai lahan resapan air di tidak hanya mendatangkan manfaat bagi sektor
ekonomi sebagai pemasukan daerah, tatapi juga membawa resiko kerusakan
lingkungan. Maka penghilangan lahan resapan air untuk di jadikan mall akan
berakibat....
a. Naiknya tingkat perekonomian daerah sekitar
b. Menggenangnya air jika hujan turun
c. Tingkat kemacetan yang semakin meningkat
d. Air akan cepat meresap ke dalam tanah
e. Berkurangnya aliran air di permukaan tanah
142
8. Aspek yang merupakan semua fenomena alam yang dapat diamati secara
langsung, adalah aspek....
a. Aspek Sosial d. Aspek Fisik
b. Aspek Politis e. Aspek Ekonomis
c. Aspek Antropologis
12. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan lapisan ozon, yaitu….
a. Memaksimalkan penggunaan bensin
b. Memakai kosmetik berbahan kimia
c. Memakai spray parfum secara berlebihan
d. Menyalakan AC selama 24 jam
e. Menanam tanaman di halaman rumah
143
13. Fenomena yang termasuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam
adalah....
a. Banjir
b. Erupsi gunung
c. Kerusakan hutan
d. Kebakaran
e. Pencemaran sungai
15. Mengapa sumber daya lingkungan harus di lestarikan dan digunakan dengan
bijak...
a. Karena sumber daya alam bisa di perbaharui dengan cepat
b. Karena sumber daya alam ada yang tidak dapat diperbaharui
c. Karena sumber daya alam sangat berlimpah
d. Karena sumber daya alam mempunyai keterbatasan manfaat
e. Karena sumber daya alam dapat bertambah
17. Keterbatasan lahan hunian manusia dapat ditangani dengan dua cara, yaitu
pertambahan lahan kearah horizontal dan vertikal. Salah satu contoh pertambahan
lahan kearah vertikal dilakukan dengan….
a. Pengubahan fungsi pertambangan
b. Pembangunan rumah susun
c. Pengubahan peggunaan lahan pertanian
d. Reklamasi pantai
e. Pengurukan rawa
18. Penanaman atau penghijauan kembali lahan yang semula berupa hutan tetapi
gundul dan gersang karena adanya pembalakan liar disebut?
a. Dekomposisi d. Rehabilitasi
b. Reboisasi e. Rotasi
c. Reklamasi
a. Menanam pohon
145
d. Semua benar
a. Menanam pohon
d. Semua benar
Lampiran 2
ANGKET SIKAP IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMELIHARAAN KEBERSIHAN
LINGKUNGAN
Petunjuk Pengisian :
1. Sebelum mengisi angket, terlebih dahulu tuliskan identitas anda pada kolom
yang telah disediakan.
2. Cara pengisian dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang
sesuai.
3. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
147
1. Dalam menjaga kesehatan, bagaimana pendapat ibu apabila jamban tersedia obat
pembersih dan pengharum.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
2. Bagaimana menurut ibu apabila setiap pagi ibu menyediakan air dalam bak dan
membersihkan jamban.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju’
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
148
6. Bagaimanakah pendapat ibu dan keluarga tentang menggunakan air bersih untuk
masak dan minum.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
7. Bagaimana pendapat ibu apabila tempat sampah ada di setiap ruangan rumah
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
10. Bagaimanakah pendapat ibu apabila diadakan sosialisasi dari pemerintah agar
masyarakat tidak membuang sampah di sembarang tempat.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
149
11. Bagaimanakah pendapat ibu tentang sikap disiplin ibu rumah tangga sebagai
upaya kesadaran dalam membuang sampah pada tempatnya.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
13. Bagaimanakah pendapat ibu untuk memberikan penutup pada tempat sampah
untuk menjaga gangguan binatang seperti kecoa, lalat, dan semut.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
14. Bagaimanakah pendapat ibu apabila saluran pengaliran air limbah di daerah anda
yang mengakibatkan pencemaran udara dan air.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
15. Bagaimanakah pendapat ibu untuk saling mengingatkan tetangga sekitar agar
saluran pengaliran air limbah tidak menjadi tempat pembuangan sampah.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
150
16. Bagaimanakah pendapat ibu apabila hanya ibu rumah tangga saja dalam upaya
pemeliharaan kebersihan lingkungan rumah.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
17. Bagaimanakah pendapat ibu untuk membuka ventilasi setiap pagi sebagai dasar
terciptanya rumah sehat.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
19. Bagaimanakah tanggapan ibu bahwa setiap hari setiap anggota keluarga
wajib menjaga kebersihan agar rumah tetap bersih dan sehat.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-Ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
151
Lampiran 3
Kunci Jawaban
Kuisioner Variabel X
Kunci Jawaban Angket Variabel Y
No Jawaban Sangat
Soal Sangat Ragu- Tidak
No Setuju Tidak
1 D Setuju Ragu Setuju
Setuju
2 E 1 5 4 3 2 1
3 B 2 5 4 3 2 1
4 B 3 5 4 3 2 1
5 D
4 5 4 3 2 1
6 B
5 5 4 3 2 1
7 B
8 D 6 5 4 3 2 1
9 A 7 5 4 3 2 1
10 B 8 5 4 3 2 1
11 D 9 1 2 3 4 5
12 E 10 5 4 3 2 1
13 B 11 5 4 3 2 1
14 E 12 5 4 3 2 1
15 B 13 1 2 3 4 5
16 C 14 1 2 3 4 5
17 B 15 5 4 3 2 1
18 B
16 1 2 3 4 5
19 C
17 5 4 3 2 1
20 B
21 A 18 1 2 3 4 5
22 C 19 5 4 3 2 1
20 5 4 3 2 1
152
Lampiran 4
Meta
Nomor
Faktual Konseptual Prosedural kognitif
Respon
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
den
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 Total
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
3 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 12
4 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 16
5 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 8
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 18
7 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
8 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13
9 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
11 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16
12 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 11
13 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 14
14 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 15
15 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 8
16 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15
17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
18 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
19 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
21 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
22 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 8
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
24 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
25 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 10
26 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
27 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 6
28 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 7
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
30 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 15
31 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 6
32 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 13
33 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 9
34 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 8
35 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
36 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
153
37 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
38 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
39 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 7
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
41 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
42 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 10
43 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
44 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 5
45 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 7
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
47 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 14
48 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 5
49 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 13
50 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 9
51 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 9
52 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
53 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
55 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 12
56 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 15
57 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 7
58 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 17
59 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
60 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12
61 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
62 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
63 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16
64 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 11
65 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 13
66 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 13
67 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 10
68 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16
69 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
70 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
71 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
72 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 15
73 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
74 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 14
75 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 9
76 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 11
77 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16
154
Lampiran 5
No 1 2 3 4 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Total
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 88
2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 95
3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 4 5 3 5 2 88
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 81
5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 90
6 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 93
7 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 90
8 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 87
9 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 81
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 99
11 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 95
12 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 86
13 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 88
14 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 94
15 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 86
16 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 88
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 82
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 82
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 82
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 82
22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 97
23 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 87
24 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 85
25 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 90
26 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 86
27 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 89
28 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 91
29 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97
30 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 94
31 4 2 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 82
32 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97
33 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 82
34 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 89
35 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 92
36 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 83
37 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 92
155
38 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 82
39 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 84
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
41 5 4 5 5 5 5 4 5 5 1 5 4 5 4 5 5 4 5 5 1 87
42 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 94
43 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 78
44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 2 77
45 4 4 5 5 4 5 3 5 5 2 5 5 5 5 3 4 3 5 5 2 84
46 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 89
47 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 5 5 4 5 4 2 87
48 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 5 4 4 4 2 80
49 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 97
50 5 4 3 4 5 4 5 4 4 2 5 4 4 4 5 5 5 4 4 2 82
51 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 82
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 76
53 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 89
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
55 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 81
56 5 4 3 4 5 4 5 4 4 1 4 5 4 5 5 5 5 4 4 1 81
57 5 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2 82
58 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 95
59 5 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2 82
60 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 77
61 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 3 5 5 5 5 5 3 89
62 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 86
63 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 86
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 76
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 78
66 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 92
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 78
68 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 92
69 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 90
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 74
71 5 5 3 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 92
72 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 4 3 3 4 4 4 2 72
73 3 4 5 5 3 5 4 5 4 2 5 5 5 5 3 3 4 5 4 2 81
74 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 72
75 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 74
76 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 70
77 3 4 4 4 3 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 3 4 4 5 2 76
156
Lampiran 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Hasil Uji
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Alpha if Item Validitas
Deleted
s_1 15.9870 26.592 .349 .801 VALID
s_2 16.4416 26.066 .239 .804 VALID
s_3 16.2727 25.438 .388 .797 VALID
s_4 16.3377 26.069 .243 .803 VALID
s_5 16.2468 25.504 .382 .797 VALID
s_6 16.4805 24.832 .495 .792 VALID
s_7 16.2857 24.865 .507 .791 VALID
s_8 16.4286 28.222 -.174 .822 TIDAK VALID
s_9 16.4935 25.148 .430 .795 VALID
s_10 16.2208 25.859 .315 .800 VALID
s_11 16.2857 28.496 -.229 .823 TIDAK VALID
s_12 16.3636 24.577 .549 .789 VALID
s_13 16.3247 24.827 .503 .791 VALID
s_14 16.2727 25.806 .309 .800 VALID
s_15 15.9870 26.197 .507 .797 VALID
s_16 16.5195 24.279 .622 .786 VALID
s_17 16.0260 26.026 .455 .797 VALID
s_18 16.3247 23.959 .692 .782 VALID
s_19 16.5325 27.805 -.096 .818 TIDAK VALID
s_20 16.3766 24.922 .474 .793 VALID
s_21 16.2597 25.274 .428 .795 VALID
s_22 16.3896 26.873 .081 .811 TIDAK VALID
s_23 16.0779 25.757 .447 .796 VALID
s_24 16.3506 27.046 .049 .812 TIDAK VALID
s_25 16.4156 25.430 .367 .798 VALID
s_26 16.3247 23.959 .692 .782 VALID
s_27 16.5325 27.673 -.071 .817 TIDAK VALID
s_28 16.3377 24.858 .494 .792 VALID
Sumber : Hasil Pengolahan Data , Mei 2016
157
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.806 28
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Hasil Uji
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Alpha if Item Validitas
Deleted
s_1 97.4156 41.746 .373 .778 VALID
s_2 97.7013 42.528 .446 .777 VALID
s_3 97.7662 43.734 .116 .791 TIDAK VALID
s_4 97.3247 40.959 .620 .769 VALID
s_5 97.4156 41.167 .447 .774 VALID
s_6 98.0000 42.579 .108 .801 TIDAK VALID
s_7 97.4805 42.884 .314 .781 VALID
s_8 97.7662 43.734 .116 .791 TIDAK VALID
s_9 97.4935 41.437 .584 .771 VALID
s_10 98.2208 38.674 .316 .788 VALID
s_11 97.4675 41.831 .506 .774 VALID
s_12 97.3377 42.779 .330 .781 VALID
s_13 97.3896 41.478 .542 .772 VALID
s_14 97.2987 42.239 .415 .777 VALID
s_15 97.9610 41.485 .233 .788 VALID
s_16 97.4026 41.612 .389 .777 VALID
s_17 97.4675 42.752 .331 .780 VALID
s_18 97.7532 43.609 .128 .790 TIDAK VALID
s_19 97.4935 41.437 .584 .771 VALID
s_20 98.2078 38.377 .341 .786 VALID
s_21 97.4675 41.831 .506 .774 VALID
s_22 97.3377 42.779 .330 .781 VALID
s_23 97.3766 41.317 .534 .772 VALID
s_24 97.2727 42.596 .360 .779 VALID
Sumber : Hasil Pengolahan Data , Mei 2016
159
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.787 24
kaidah Guilford maka untuk variabel sikap ibu rumah tangga dalam
Lampiran 7
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 77
161
Lampiran 8
Uji Normalitas
Pengetahuan Sikap
N 77 77
a
Normal Parameters Mean 13.7922 85.8961
Dari histogram diatas terdapat garis sebuah kurva yang berbentuk seperti
lonceng, artinya data terdistribusi dengan normal.
162
Lampiran 9
Uji Homogenitas
ANOVA
Pengetahuan
Total 2206.675 76
163
Lampiran 10
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Deviation from
1029.107 19 54.164 1.247 .256
Linearity
Total 3843.169 76
(0,05) adalah 0,004. Angka signifikansi hitung 0,004 < α (0,05), sehinggi H0 diterima
mendekati garis lurus yang dapat disimpulkan bahwa data tersebar secara linear,
Lampiran 11
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 Pengetahuan . Enter
Model Summary
b
ANOVA
Total 3843.169 76
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Anyar.
Anyar.
Jika sig > α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima (Koefisien Regresi
Sederhana)
Jika sig < α (0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak (Koefisien Regresi
Tidak Signifikan)
Dalam nilai sig = 0,005, karena 0,005 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya koefisien regresi signifikan dan dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari pengaruh pengetahuan tentang lingkungan hidup terhadap sikap
KD = R2 x 100 %
KD = (0.315)2 x 100 %
KD = 0,09225 x 100 %
KD = 9,9225 %
tentang lingkungan hidup terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan
yang diteliti.
tentang lingkungan hidup terhadap sikap Ibu Rumah Tangga dalam pemeliharaan
Lampiran 12
Dokumentasi Penelitian
Ventilasi Di Salah Satu Rumah Responden Yang Sampah Yang Berserakan Di Sekitar Pekarangan
Kurang Terawat Dan Ditutup Dengan Jaring Besi Rumah Susun
Lokasi Rumah Susun Karang Anyar Jakarta Pusat Foto Keadaan Suasana Rumah Responden
169
Responden yang sedang mengisi kuisioner Responden yang sedang mengisi kuisioner
Akses Jalan Yang Disalahgunakan Sebagai Dapur Lokasi Pintu Utama Rumah Susun Karang Anyar
Jakarta Pusat
2007, Sekolah Menengah Atas Budi Mulia Jakarta Pusat pada tahun 2011,
Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta melalui jalur SNMPTN 2011. Pengalaman