Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PERENCANAAN PAJAK

PERENCANAAN PAJAK INTERNASIONAL


Dosen Pengajar : Nilawaty Yusuf, SE,Ak.,M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
AKUNTANSI F

1. Ardi Wiranata Moogangga (921421143)


2. Sitti Rahmiyai Ointu (921421145)
3. Sindi Darise (921421154)
4. Meyke Ismail (921421159)
5. Muh. Syahrul Edi (921421160)
6. Ni Wayan Martyanti (921421162)
7. Rahmawaty Yunus

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat taufiq serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyeselaikan
makalahdengan judul “PERENCANAAN PAJAK INTERNASIONAL”

Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan
Pajak. Dalam menyusun makalah ini kami memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Kami
menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak
akan terwujud dan masih jauh dari sempurna. Maka dengan itu kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang terkait.

Dalam menyusun makalah ini, kami telah berusaha dengan segenap kemampuan
untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya dan tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini, oleh karena itu kami minta maaf apabila terdapat
ketidaksesuaian atau kesalahan kalimat

Kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gorontalo, 8 November 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................6
1.3. Tujuan........................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................7
2.1. Bentuk Usaha.............................................................................................................7
2.2. Perseroan Terbatas...................................................................................................7
2.2.1. Ciri-ciri PT..........................................................................................................8
2.2.2. Jenis Perseroan Terbatas..................................................................................8
2.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Perseroan Terbatas............................................8
2.3. Usaha Persekutuan....................................................................................................8
2.3.1. CV........................................................................................................................9
2.3.2. FIRMA.............................................................................................................10
2.4. Usaha Perseorangan................................................................................................10
2.5. Usaha Koperasi........................................................................................................11
2.6. Usaha Organisasi Nirlaba (yayasan).....................................................................12
2.6.1. Perlakuan Perpajakan Yayasan.....................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Isu bisnis internasional saat ini telah memegang peranan penting. Dengan
demikian perencanaan pajak secara internasional juga menjadi semakin penting.
Transakasi internasional - termasuk di dalamnya transaksi pajak internasional - akan
menjadi bagian bisnis yang tidak efisien apabila tidak direncanakan dengan baik.Di
satu sisi perencanaan pajak internasional memiliki cakupan yang lebih luas dari pada
perencanaan pajak domestik. Di sisi lain, karena sangat terlibat dengan undang-
undang dan peraturan dari dua negara atau lebih, maka perencanaan pajak
internasional menjadi salah satu area yang kompleks.
Sasaran utama dari perusahaan domestik dalam kaitannya dengan pajak adalah
mengurangi pajak nasional/domestik dan pajak asing atas pendapatan yang berasal
dari luar negeri. Pajak asing akan meningkatkan biaya pajak perusahaan domestik
secara total dan pajak tersebut tidak seluruhnya dapat dikreditkan dari pajak domestik.
Pembayar pajak dapat meningkatkan efisiensi biaya pajak asing ini melalui rencana
pengurangan pajak asing atau melalui rencana peningkatan porsi pajak asing yang
dapat dikreditkan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja pengaruh yang di dapatkan perusahaan dengan adanya perencanaan
pajak internasional ?
2. Bagaimana Perencanaan pajak internasional di terapkan pada perusahaan ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara penerapan perencanaan pajak internasional.
2. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan pajak internasional pada sektor
industri.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perencanaan Pajak Internasional

Perencanaan pajak internasional adalah proses pengelolaan kewajiban pajak


internasional perusahaan secara strategis dengan memanfaat strategi hukum untuk
meminimalkan beban pajak. Hal ini dapat melibatkan penerapan berbagai strategi,
seperti penggunaan struktur pajak yang efisien, memanfaatkan perjanjian pajak, dan
penerapan kebijakan transfer pricing

2.2. Masalah-masalah dalam Perpajakan Internasionl


1. Transfer Pricing : kegiatan ini adalah mentransfer laba dari dalam negeri ke
perusahaan dengan hubungan istimewa di Negara lain yang tarif pajaknya
lebih rendah.
2. Treaty shopping : fasilitas di tax treaty justru bukannya menghindarkan pajak
berganda namun malah memberi kesempatan bagi subjek pajak untuk tidak
dikenakan pajak dimana-mana.
3. Tax Heaven Countries : Negara-negara yang membrikan keringanan pajak
secara agresif seperti tarif pajak rendah, pengawasan pajak longgar telah
membuat penerimaan pajak dari Negara-negara berkembang merosot tajam.

2.3. Persyaratan Untuk Perwakilan Luar Negeri

Saat ini Polycon Lens Company telah mendiversifikasi kegiatan manufaktur


dan memproduksi optik lensa berkualitas tinggi untuk teleskop yang memerlukan
penelitian dan pengembangan, dan di sisi lain perusahaan berusaha memproduksi
kaca pembesar yang tidak mahal untuk masyarakat umum. Tuan Holmes tidak
mempertimbangkan bahwa perusahaannya bisa bersaing di negara lain, terutama
karena perusahaannya tidak dapat memproduksi kaca pembesar dalam jumlah yang
memadai. Namun, Tuan Holmes ingin mencoba untuk mengekspor lensa teleskopis.
Untuk tujuan ini, Tuan Holmes mempertimbangkan untuk membuka kantor kecil di
negara B, yang secara geografis merupakan pasar yang cocok untuk penetrasi pasar
atau mencari agen di negara B untuk membantu Polycon Lens Company mencapai
target ekspor penjualan. Penjualan sesungguhnya akan dipengaruhi penjualan
perwakilan dari Polycon Lens Company, namun keuntungan dari adanya perwakilan
perusahaan adalah:
1. Menyediakan tempat yang tetap untuk memasarkan persediaan lensa dan
memberikan contoh penggunaannya untuk teleskopis dengan model yang
dikirim dari negara A.
2. Memutar slide yang dapat menarik konsumen potensial.
3. Menghindari informasi lain yang mungkin memengaruhi penjualan potensial.

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) berisi ketentuan yang dibentuk


saat perusahaan mendirikan cabang di suatu tempat dan memiliki Bentuk Usaha Tetap
(BUT), dan saat peresmian kantor atau agen untuk tujuan yang digambarkan di atas
tidak menimbulkan kewajiban pajak di sana. Sebagai contoh, perusahaan dapat
memastikan bahwa otoritas pajak negara B tidak dapat menilai bagian keuntungan
dari penjualan ekspor.

Pendaftaran tempat tetap (BUT) itu oleh perusahaan sebagai cabang atau anak
perusahaan lokal, bergantung pada pertimbangan nonpajak, sejak kewajiban pajak
diharapkan dibatasi. Jika negara B menganut yurisdiksi pajak rendah, maka Polycon
dapat mempertimbangkan untuk meresmikan anak perusahaan daripada cabang yang
labanya merupakan subjek pajak domestik. Mungkin ada pemikiran jika perusahaan
dapat membayar jasa anak perusahaan akan mengurangi laba yang dikenai pajak di
negara A yang dapat menjadi subjek atas tarif pajak yang tinggi dan membayar pajak
lebih rendah di negara B. Bagaimanapun, sebagian negara memiliki peraturan anti-
penghindaran yang cukup untuk mengatur masalah penghematan pajak.

2.4. Formasi Anak Perusahaan Penjualan Luar Negeri


Polycon mencapai kesuksesan melalui penjualan ekspor setelah beberapa
tahun sehingga diambil suatu kesimpulan bahwa perusahaan tidak akan dapat
mencapai potensi penuh tanpa memiliki perwakilan penjualan luar negeri. Meskipun
negara B berguna untuk melayani organisasi, perusahaan pusat mempertimbangkan
bahwa negara C menyediakan fasilitas lebih banyak untuk operasi penjualan langsung
dan Tuan Holmes meresmikan Luna Technic Company untuk tujuan ini.
Polycon akan berhadapan kembali dengan keputusan mengenai pendirian
cabang atau anak perusahaan di negara C. Dalam hal ini, pertimbangan nonpajak,
harus dipertimbangkan pula implikasi pajak atas bentuk entitas yang berbeda. Negara
C dipilih, mungkin, karena menawarkan kelonggaran pajak istimewa untuk penjualan
perusahaan, yang mungkin saja menganut bentuk kelonggaran bea cukai karena status
pelabuhan bebas (freeport), mengurangi tingkat pajak atas laba yang dihasilkan
perusahaan dalam mengimpor barang untuk diekspor kembali dan kelonggaran pajak
atas perusahaan perdagangan lepas pantai, perusahaan yang seluruh kegiatannya
dibawa sepenuhnya di luar negara C atau kepada negara pengekspor.

2.5. Pendirian Pabrik Manufaktur Luar Negeri

Penjualan lensa optik berkualitas tinggi mendekati batas kapasitas produktif


dan meningkatnya biaya peralatan berat yang terlibat dalam peningkatan kapasitas
dan pasar penjualan terbatas, Tuan Holmes memutuskan lebih berkonsentrasi untuk
membangun kaca pembesar berkualitas rendah dan bervolume tinggi untuk pasar
konsumen massal. Kesulitan penjualan ekspor ada pada biaya overhead per unit yang
tinggi, namun biaya bahan mentah yang tinggi melindungi Polycon dari penentuan
harga ekspor penjualan pada tingkat pencapaian volume yang mencukupi untuk
menjamin investasi yang diperlukan atas biaya pabrik dan personalia. Dengan kas
yang dihasilkan dari penjualan lensa optik berkualitas tinggi, Tuan Holmes
memutuskan untuk mendirikan pabrik manufaktur luar negeri. Pertama, untuk
meningkatkan kemampuan kelompok dalam membeli bahan plastik khusus dengan
harga lebih rendah daripada pasar dalam negeri. Kedua, untuk menghemat biaya
transportasi bahan mentah. Ketiga, untuk mendapatkan biaya tenaga kerja produksi
lebih rendah. Keempat, untuk mendapatkan keuntungan atas kelonggaran pajak
yang memungkinkan.

Penting untuk memanfaatkan kelonggaran pajak lokal yang diberikan kepada


perusahaan manufaktur sepenuhnya sehingga akumulasi penyusutan, bantuan dan
insentif investasi, dana pengembangan regional, pembebasan pajak (tax holiday),
stock relief dan tarif pajak yang lebih rendah, semuanya adalah kelonggaran utama
yang membuat Polycon Manufacturing Company mampu mempertahankan subjek
laba akumulatif atas pajak langsung, yang dapat digunakan untuk tujuan investasi
lebih lanjut. Ada beberapa negara yang juga memberikan kelonggaran khusus untuk
perusahaan manufaktur yang dapat memberikan keuntungan kepada Polycon Lens
Company.

Jika sebuah cabang didirikan maka kelonggaran ini, termasuk tarif pajak yang
lebih rendah atau pembebasan pajak, mungkin tidak diberikan menurut hukum lokal.
Oleh karena itu, penting bagi negara A masuk dalam perjanjian pajak ganda dengan
ketentuan nondiskriminasi negara D yang memberikan perlakuan atas pendapatan dan
pengeluaran untuk tujuan pajak yang sama kepada nonwarga setempat dan
diperlakukan sama seperti perusahaan domestik

Dengan asumsi bahwa sistem pajak negara A tidak mengikuti pendekatan


teritorial namun pendekatan pajak atas laba global (taxes worldwide profits) dengan
memberikan keringanan untuk pajak luar negeri, maka penting bahwa kelonggaran
lokal tetap diberikan saat terdapat pembagian dividen dari Polycon Manufacturing
Company ke Polycon Lens Company. Jika kelonggaran diambil dari pembebasan
pajak, keringanan yang dapat diberikan selama masa tertentu "pioneer relief"
seharusnya diberikan pada Polycon Lens Company melalui ketetapan perjanjian pajak
ganda (double tax treaties), yang melindungi negara A dari pemungutan pajak atas
laba berupa dividen.

Saat kelonggaran seperti itu dilaksanakan atau tarif pajak yang lebih rendah
diaplikasikan. Tuan Holmes tertarik untuk memberikan harga setinggi mungkin dari
Polycon Manufacturing Company ke Polycon Lens Company. Laba kena pajak
Polycon Lens Company dapat disesuaikan jika pajak administrasi negara A
menganggap harga yang ada tidak sesuai dengan kondisi independen (arnis-length)

2.6. Mendirikan Anak Perusahaan Penjualan

Biaya produksi kaca pembesar utama pada saat ini diusahakan lebih rendah
agar Polycon Manufacturing Company mampu membuka departemen perakitan dan
pengepakan sehingga grup perusahaan dapat menciptakan penjualan langsung kepada
penjual besar dan distributor di pasar dunia. Meskipun demikian, Polycon
Manufacturing Company tidak berada di lokasi di mana penjualan dapat efektif dan
Luna Technic Company terlalu jauh untuk berorientasi atas penjualan produk yang
menarik banyak pelanggan.

Banyak faktor yang terlibat dalam menentukan lokasi yang tepat untuk
keempat anak perusahaan penjualan tersebut. Pertimbangan pajak sangat relevan
dalam memutuskan lokasi anak perusahaan penjualan, dan kelonggaran pajak
memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan atas pelabuhan bebas,
sehingga beberapa kewajiban pajak atas barang-barang yang diimpor untuk tujuan
ekspor dapat dihindari, dengan adanya kelonggaran pajak untuk perusahaan
perdagangan lepas pantai (offshore trading company) yang relevan dapat
dipertimbangkan oleh perusahaan. Walaupun kebijakan penentuan harga
antarperusahaan di bawah pengawasan yang cermat, tambahan laba mungkin saja
diperoleh Polycon Manufacturing Company.

2.7. RESTRUKTURISASI KELOMPOK DENGAN HOLDING COMPANY LUAR


NEGERI

Pada beberapa tahap selama pengembangan Polycon Lens Company, tahap


awal lebih disukai daripada tahap akhir. Tuan Holmes mungkin mempertimbangkan
keuntungan untuk membentuk holdingcompany terpisah yang memiliki beberapa anak
perusahaan yang disebutkan sebelumnya. Tajuan pembentukan Polycon (holding)
mungkin untuk memaksimalkan arus dividen dari anak peritsahaan ke Polycon Lens
Company, mengurangi jumlah kerugian kredit pajak gonda hasil dari pemilikan yang
terpisah anak perusahaan.

meningkatkan pendapatan terakimulasi atas perusahaan taxhaven. Dengan


cara ini, palak ditangguhkan secara terus menerus dan pendapatan setelah pajak
meningkat Jika perusahaan pendanaan membutuhkan kapitalisasi dari anak
perusahaan dengan jumlah bunga yang mungkin ditolak-karena Polycon Finance
adalah induk perusahaan atau gabungan perusahaan, rasio ekuitas utang diperkirakan
tidak mencukupi-mungkin akan menguntungkan untuk mengatur pinjaman back-to-
back" di mana Polycon Finance mendepositokan jumlah yang diperlukan di bank
lokal dan cabang asing dari cabang tersebut akan meminjamkan uang kepada
kelompok perusahaan di mana dana dapat dipakai Pinjaman "back-to-back" juga
dapat menguntungkan kelompok jika Pajak Penghasilan dipotong atas pembayaran
bunga yang dibuat oleh perusahaan penerima untuk Polycon Finance tinggi, atau
menerima kredit pajak ganda yang tidak dapat diperoleh kembali, atau jika bunga
dapat dikurangkan terhadap laba kena pajak karena pinjaman datang dari bukan warga
tetap Tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh bank (selisih antara piutang bunga
dari pinjaman dan utang bunga dari deposito) seharusnya tidak lebih tinggi dari 0,5
persen üntuk transaksi substansial, tetapi banyak bank yang berhati-hati terhadap
pinjaman "back- to-back" karena berdampak terhadap rasio bank dan kekuatan untuk
meminjamkan mereka Dari contoh di atas, pinjaman "back-to-back" dapat diterima
untuk administrasi pajak.
2.8. MEMBANGUN DASAR ASET DENGAN INVESTASI REAL ESTAT

Kelompok Polycon sekarang menciptakan cadangan kas tambahan dari laba


yang diperoleh dari berbagai anak perusahaan dan berharap untuk menggunakan dana
ini untuk diinvestasikan atas aset yang memberikan dasar bagi perusahaan untuk
melintutkan pertumbuhan kelompok. Tuan Holmes selalu merasa bahwa investasi real
estat merupakan satu dari pembendung inilasi yang terbaik dan berharap untuk
mengadopss kebijakan pembelian gedung yang ditempati berbagai anak perusahaan
dalam grup perusahaan, sebaik investasi untuk pasar properti komersial dengan dana
yang tersedia, ditetapkan bahwa tidak ada tingkat pinjaman yang dijaminkan pada
investasi real estat melebihi 50 persen dari nilai pasar. Polycon Lens Company
membentuk anak perusahaan terpisah, Polycanlovestments yang meminjam semua
uang yang diperlukan untuk tujuan investasi melakon Polycon.

Lebih jauh, administrasi pajak kelompok anak perusahaan yang didanai dapat
dipertimbangkan bahwa jika pinjaman sebenarnya mengapitalisasi anak perusahaan
dan dapat mengklasifikasi ulang seperti utang modal sebagai modal ekuitas: Beberapa
negara memiliki aturan spesifik yang menganggap rasio ekuitas utang dapat diterima,
sedangkan yang lain disesuaikan dengan keadaan tiap kasus dan tidak ada aturan
khusus, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk mengapitalisasi semua utang
modal Salah satu aturan utama dalam operasi pendanaan internasional adalah
meyakinkan bahwa aset dan kewajiban harus sesuai, dan jika dimungkinkan dalam
bentuk mata uang yang sama. Ini adalah pertimbangan komersial, tetapi pertimbangan
pajak bergantung pada perlakuan dari pertukaran keuntungan dan kerugian di negara
K. Polycon Finance dapat mempertimbangkan untuk mendirikan anak perusahaan
terpisah untuk menerima risiko dari transaksi mata uang yang dapat berperan sebagai
perangkat penghindaran untuk meyakinkart bahwa pertukaran keuntungan dan
kerugian tidak menciptakan masalah di negara K.

Pertimbangan lain untuk Polycon Finance adalah apakah kerugian modal


potensial atas Honrepayment (bukan pembayaran ulang) pinjaman untuk anak
perusahaan dapat mengurangi pendapatan atau keuntungan modal Polycon Finance.
Sekali lagi, risiko atas pengurangan kerugian modal dapat diterima oleh perusahaan
terpisah yang didirikan untuk tujuan tersebut.
2.9. FORMASI ENTITAS TAX HAVEN

Pada tingkat pengembangan yang bervariasi dari Polycon Group, operasi


taxhaven dipertimbangkan dan mungkin dapat dibebaskan. Bagaimanapun, karena
Tuan Holmes tidak mempertimbangkan ta memperoleh saran pajak yang baik jika
tidak memiliki paling tidak satu taxhaven perusahaan dalam kelompoknya, ia
mempertimbangkan untuk mendirikan Baskerville Assurance Company dalam
taxhaven yang berlaku seperti perusahaan asuransi yang nasabahnya sudah pasti
(captiveinsurancecompany) untuk semua anak perusahaan dalam kelompok Meskipun
hanya satu bentuk dari operasi tax haven, captive insurance company telah disorot
dalam contoh ini, ada banyak fungsi berbeda yang tungkin teradministrasi oleh
perusahaan tiarhaven dalam kelompok seperti Polycon Group, Sepanjang menahan
perusahaan sendiri menjadi hal yang dipertimbangkan, banyak negara diperkenalkan
pada larangan yang memengaruhi kegunaannya dalam perencanaan pajak, dan nal ini
harus sepenuhnya dimengerti Perusahaan saxhavesi harus diatur secara efektif dengan
taxhaven, jika perusahaan setempat dapat ditentukan dalam yurisdiksi pajak negara A
atau rezom pajak tinggi lainnya.

Oleh karena itu, Baskerville Assurance Company harus diatur oleh sebuah tim
di negara O yang berpengalaman dalam hal asuransi, dan premi asuransi harus
mewakih premi yang wajar (armi-length) yang akan dikenakan oleh pihak ketiga
untuk mengantisipasi tisiko yang ada. Yurisdiksi pajak tinggi memiliki perundang-
undangan yang membagi secara adil akumulasi pendapatan perusahaan taxhaven
kepada pemegang sahara domestik. Hal penting untuk mengetahui negara mana yang
mempertimbangkan taxhaven, dan negara mana yang menghilangkan aturan
pembagian secara adil. Beberapa negara memublikasikan daftar negara negara yang
mempertimbangkan taxhaven dengan administrasi pajak, dan pengetahuan atas daftar
ini berguna sebagai peringatan kepada kelompok yang menggunakan perusahaan
taxhaven dalam struktur mereka Penentuan waktu pengumuman dividen dan
pembayaran luar negeri adalah penting dalam mempertahankan tarif pajak rendah
untuk pajak perusahaan, adanya kerugian yang diakui atau tidak diakui.
3.1. PERTIMBANGAN INDUK PERUSAHAAN YANG TERAKHIR

Praktisi pajak yang bertindak untuk Polycon Lens Company setiap saat akan
memikirkan kewajiban pajak Polycon Lens Company ketika dividen mengalir melalui
perusahaan, saat capitalguin didapat dari penjualan investası, atau di mana kerugian
terjadi yang dapat dikurangkan terhadap laba kena pajak yang diperoleh oleh bagian
lain dalam kelompok Semua saran pajak yang diberikan kepada Tuan Holmes
membuktikan ketidakefektifiun jika masalah-masalah dalam kelompok tidak
dikoordinasi oleh konsultan pajak internasional yang memahami semua masalah pajak
yang ada dalam perusahaan, dampak yang dimiliki dari perundang-undangan satu
negara dalam perusahaan lain dalam kelompok, dain akhirnya yang berkaitan dengan
induk perusahaan Polycon Lens Company Pengiklanan di atas untuk konsultan pajak
internasional dapat dimaafkan jika salah satu pihak menyadari bahwa tanpa seseorang
yang mengoordinasikan masalah pajak untuk dari Polycon Lens Company kepada
Visimatic (holding) dan harus mengakui administrasi pajak di negara A.

Nilai aset mungkin berasal biaya penelitian dan pengembangan yang


dihubungkan bersamaan dengan itu, atau nilai aset dapat lebih tinggi jika pesanan
telah dilakukan mengikuti prototipe peraga atau nilai aset dapat lebih rendah daripada
biaya penelitian dan pengembangan saat ini. Polycon Lens Company roungkin saja
lupa tentang biaya penelitian dan pengembangan yang dapat dikurangkan terhadap
pajak atas laba, sehingga pendapatan yang dihasilkan oleh eksploitasi paten dapat
diterima di mana pajak yang dikenakan rendah seperti di negara M. Karena Visimatic
(holding) berada dalam yurisdiksi pajak rendah, maka tidak mungkin negara Makan
membentuk perjanjian pajak ganda dengan negara-negara berpajak tinggi karena
penghindaran pajak ganda tidak lagi relevan di mana salah satu rekan perjanjian
memungut Pajak Penghasilan dan laba yang kecil atau tidak memungut, Oleh karena
itu akan lebih disukai untuk memberikan sublisensi kepada VisomaticFranchise
Company yang berlokasi dalam yurisdiksi berpajak tinggi yang masuk dalam
perjanjian pajak ganda dengan Pertimbangan harus diberikan pada bentuk anak
perusahaan terpisah dari Polycon Investments untuk transaksi real estat (bukan pada
yang mendasari real estat) guna menghindari kewajiban pajak keuntungan modal
masa datang, saham penjualan dalam bentuk baru anak perusahaan Polycon
Investments agar dapat menghasilkan keuntungan modal (capital gain) tanpa adanya
konsekuensi pajak asing. Tidak hanya kewajiban pajak keuntungan modal luar negeri
yang harus dihindari, perundang-undangan pajak negara L pun harus memberikan
keuntungan dari real estat asing yang didapat tanpa konsekuensi pajak domestik.

3.2. PERLINDUNGAN LINI PRODUK BARU DAN PENYUSUNAN IZIN


OPERASI

Tim ahli optik, plastik, dan teknisi cetak telah mengembangkan kamera yang
dilengkapi motor instan jenis baru beberapa tahun lalu, yang dikenal sebagai
Vistmatic dan sekarang menentukan spesifikasi yang disyaratkan untuk mendapatkan
hak paten internasional. Model tiruan (prototipe) menarik respons yang sehat dari
konsumen potensial, banyak dari mereka yang pernah dilayani oleh kelompok
perusahaan yang ada. Meskipun demikian, terdapat beberapa negara di mana Polycon
Group tidak memiliki perwakilan. atau perwakilan yang ada tidak mencukupi
kebutuhan pasar dan konsumen potensialnya. Oleh karena itu, dipertimbangkan untuk
mengatur lisensi dengan distributor di negara- negara tersebut daripada membentuk
organisasi yang membutuhkan pengeluaran yang besar.

Visimatic (holding) didaftarkan dengan hak paten dengan jangkauan


internasional dan Visimatic (holding) memberi izin (sublisensi) perusahaan perantara
lisensi, VisimaticFranchise Company, yang masuk dalam perjanjian dengan
distributor di negara tersebut di mana kelompok perwakilannya cenderung tidak
bijaksana Sebagian besar biaya pengembangan dari kamera baro terdiri atas gaji untuk
staf peneliti permanen yang dipekerjakan oleh Polycon Lens Company dan anak
perusahaannya, lika hak paten didaftarkan atas nama Visimatic (holding) maka pada
kenyataannya aset ditransfer Finance. Polyconinvestments dapat mengenakan biaya
sewa komersial kepada berbagai anak perusalisan dan kelompok ketiga, dan
pendapatan ini dapat membayar semua buya bunga dengan surplus pendapatan yang
menjadi subjek pajak. Jika Polycon Investments meminjam dana untuk membuat
investasi real estat maka yang terpenting adalah utang bunga dapat ditutup terhadap
piutang sewa di negara di mana real estat berdiri sehingga Pajak Penghasilan dipotong
luar negeri dipungut dengan dasar sewa bersih (net basis) daripada atas pendapatan
sewa kotor. juga penting diketahui bahwa bunga diperbolehkan sebagai pos
pengurang dari pendapatan sewa dalam penghitungan pajak kewajiban di negara L,
dan Pajak Penghasilan dipotong luar negeri (foreignwithholdingtaxes) dapat
dikreditkan terhadap kewajiban di negara L.

baik melalui aplikasi hakum pajak unilateral negara Latau melalui ketetapan
perjanjian pajak ganda. muncul pada Polycon Finance, karena dana dipinjam dalam
mata uang yang kuat atau meminjamkan dana untuk mata uang yang lebih lemah,
Polycon Finance harus memiliki kesempatan untuk mengurangkan kerugiannya
terhadap laba kena pajak kelompok Jika kerugian tersebut tidak dikurangkan maka
mata uang yang dipinjam atau dipinjamkan harus ditukarkan untuk mengurangi
kerugian jika hukum pajak memperbolehkan. Sebaliknya, akan sangat membantu
untuk mengatur pertukaran keuntungan dalam rezim bebas pajak, dan walaupun
Polycon Finance tidak pernah dapat meyakinkan balwa pinjaman dengan kelompok
perusahaan disatukan dalam mata uang yang memungkinkan keuntungan daripada
kerugian, perjanjian pinjaman harus diperiksa secara kontinu untuk mengurangi
kemungkinan kerugian pengurangan bukan pajak. Jika Polycon Finance digunakan
untuk mendanai anak perusahaan dengan bunga pinjaman maka harus ditegaskan
apakah bunga yang dibayarkan oleh kelompok anak perusahaan dapat dikurangkan
terhadap laba kena pajak. Beberapa negara mempertimbangkan pembayaran bunga
dari induk perusahaan atau dari distribusi gabungan perusahaan. Selain itu, untuk
menolak pengurangan pembayaran bunga terhadap laba kena pajak, menilai Pajak
Penghasilan dipotong atas pembayaran semacam itu sebenarnya dapat menambah
dividen. Dalam keadaan seperti itu, mungkin perlu untuk menempatkan perusahaan
pendanaan lain yang berlokasi di negara dengan perjanjian pajak ganda di mana anak
perusahaan berada, jika perjanjian berisi ketentuan menyatakan bahwa pembayaran
bunga harus tidak dianggap sebagai distribusi.

3.3. FORMASI PERUSAHAAN PENDANAAN LUAR NEGERI

Pada tahap ini atau tahap sebelumnya, Tuan Holmes mempertimbangkan


membentuk perusahaan pendanaan terpisah yang bertanggung jawab meningkatkan
dana yang cukup untuk kelompok perusahaan di bawah kendali Tuan Holmes dan
memfasilitasi laba ditahan dengan cara paling efisien, yang membutuhkan
pemahaman akan pasar uang internasional Tuan Holmes mendirikan Polycon Finance
yang memiliki personel dengan latar belakang perbankan dan yang mengendalikan
semua dana perusahaan.
Sepanjang pendanaan yang cukup untuk kelompok diperhatikan, maka
pertimbangan yang cermat harus diberikan untuk peraturan pajak dan sistem
pengendalian nilai tukar (exchangecontrol) negara K unnik meyakinkan bahwa utang
bunga dapat dikurangkan terhadap laba kelompok dan investor dapat menerima bunga
tanpa dipotong Pajak Penghasilan lokal. Dalam hal ini Polycon Finance mungkin
harus didirikan di negara yang tidak memungut Pajak Penghasilan atas pembayaran
bunga kepada nonresiden atau pembebasan bunga, contohnya isu Eurobond dari
pemotongan kewajiban Pajak Penghasilan. Jelas bahwa Polycun Lens Company
berusaha untuk mencapai dana yang mencukupi bagi semua aktivitasnya, yang
mungkin harus mengarahkan pada bahasan obligasi, yang kesempatan peningkatan
dananya akan dipengaruhi jika pemegang obligasi harus menyisihkan 25 persen Pajak
Penghasilan dipotong, atau mengarah pada klaim pendanaan ulang jika pajak itu
dikurangkan. Di samping perundangan pajak, peraturan pengendalian nilai tukar
negara K menjadi pertimbangan yang penting saat mempertimbangkan lokasi yang
sesuai untuk perusahaan pendanaan luar negeri.

Posisi untuk pertukaran keuntungan dan kerugian merupakan hal penting,


khususnya berdasarkan pengalaman pasar uang yang mudah berubah beberapa tahun
ini. Jika kerugian Polycon Lens Company, atau mengoordinasikan fungsi manajemen
dalam unit terpusat. Pertumbuhan Polycon Lens Company membutuhkan fungsi
manajemen yang lebih mencukupi dari yang sudah diterapkan oleh Tuan Holmes dan
direksinya, serta pilihan untuk membentuk holdingcompany luar negeri yang terpisah
di negara J merupakan hal yang penting. Polycon (holding) mungkin saja menjadi
pusat operasi dari Polycon Group dan berlokasi dalam yurisdiksi yang menawarkan
kelonggaran pada holdingcompany. Ini mungkin akan membutuhkan biaya
manajemen untuk anak perusahaan yang berbeda dan meningkatkan laba setelah pajak
ditetapkan, di mana biaya manajemen merupakan pengurangan yang diperbolehkan
terhadap laba kena pajak anak perusahaan.

Banyak negara menawarkan kelonggaran khusus pada holdingcompany


dengan usaha menarik dana yang didistribusikan oleh anak perusahaan, kelonggaran
bervariasi untuk tiap negara, dan dapat mengambil bentuk pembebasan lengkap dari
pendapatan dividen, atau pembebasan sebagian. Pilihan atas negara J oleh Tuan
Holmes bergantung pada kelonggaran ini dan interaksi mereka dengan perundang-
undangan pajak domestik negara A.

Pengalihan dividen ke dalam perantara holdingcompany, kemudian


pendistribusian dividen ke Polycon Lens Company-laba pajak rendah dan tinggi dapat
digabung jadi satu ini dapat menghindari pajak domestik tambahan yang dibebankan
pada laba pajak rendah jika dikirim ke Polycon Lens Company, sedangkan kredit
pajak luar negeri atas laba pajak tinggi hilang, Selain itu, jika Polycon Lens Company
tidak berhak menghitung kredit jika dividen dikirimkan langsung, lokasi
yurisdiksıPolycon Lens Company (holding) di mana kredit semacam itu diberikan
melalui jangka waktu dalam perjanjian pajak ganda akan meningkatkan laba setelah
pajak Pilihan lokas: Polycon (lialding) juga bergantung pada perjanjian pajak ganda
yang ada antara negara I dengan negara lain di mana anak perusahaan Polycon berada.
Pengurangan dalam Pajak Penghasilan yang dipotong atas dividen yang mengalir ke
yurisdiksi perantara holdingcoripany merupakan faktor penentuan dalam memilih
lokasi Polycon (holding).

3.4. AKUISISI KELOMPOK LUAR NEGERI YANG SUDAH ADA

Selama beberapa tahun lalu, ketika membangun kualitas yang tinggi untuk
lensa optik dan kaca pembesar untuk pasar dunia, Polycon Lens Company telah
mengembangkan penjualan ekspor untuk lensa kamera ke produsen kamera asing
Visitec Corporation, yang membeli lensa untuk kamera instamatik berharga murah.
Kondisi ini berkembang dalam porsi yang signifikan untuk tingkat perputaran
Polycon Lens Company, namun Tuan Holmes menyadari bahwa terdapat
kemungkinan produsen asing akan mengalami likuidasi karena tidak cukupnya tingkat
pengembalian dan biaya pendanaan yang tinggi. Tuan Holmes mempertimbangkan
bahwa distributor dan gerai eceran yang membeli sejumlah kaca pembesar dapat
didekati oleh anak perusahaan penjualan untuk membeli kamera instamatic yang
diproduksi oleh Visitec Corporation. Pendanaan jangka pendek Visitec Corporation
yang tinggi dapat terbayar kembali dengan akuisisi atas biaya pendanaan jangka
panjang oleh Polycon Lens Company.
Oleh karena itu, Tuan Holmes mempertimbangkan untuk mengakuisisi Visitec
Corporation pada waktu yang menguntungkan anak perusahaan penjualannya untuk
mencapai tingkat pengembalian maksimum dan menghasilkan laba potensial yang
tinggi untuk penjualan kamera, dan pada saat yang sama dapat mempertahankan
Polycon Lens Company untuk mengekspor lensa kamera.

Akuisisi Visitec Corporation membutuhkan beberapa pertimbangan


perencanaan pajak, khususnya atas pengurangan biaya bunga pinjaman yang muncul
untuk melakukan akuisisi. Ada beberapa langkah khusus yang harus dilakukan untuk
mengurangi biaya bunga, salah satunya mungkin dengan mengurangi biaya bunga
dengan laba dikenai pajak Visitec Corporation. karena perusahaan yang diakuisisi
berarti memiliki laba/keuntungan konsolidasi. Mungkin juga Visitec Corporation
memiliki aset pendukung yang tampak di neraca dengan biaya rendah, namun
Polycon Lens Company berharap untuk mentransfer aset ini ke bentuk perusahaan
holding terpisah dengan tujuan merefleksikan adanya biaya akuisisi atas aset tersebut.
Perundang-undangan pajak di negara I mungkin dapat mengatur pengakuan atas
pelimpahan tambahan modal (capital gain) dari aktivitas transfer semacam ini. Arus
dividen masa depan juga harus dipertimbangkan.

BAB III

PENUTUP

3.4. KESIMPULAN

Perencanaan pajak internasional (Internasional tax planning) merupakan proses


pengorganisasian yang Dapat dilakukan wajib pajak khususnya Polycon Lens Company
dengan sedemian rupa hingga hutang pajak penghasilannya berada dalam posisi minimal,
dimana jumlah pajak yang dibayar suatu badan kepada negara tergantung pada laba yang
diperoleh, sepanjang hal ini dimungkinkan baik oleh ketentuan peraturan perundang
undangan perpajakan maupun secara komersial.
Dengan Adanya Perencanaan pajak internasional yang dapat di implementasikan pada setiap
sektor industri seperti perjanjian pajak ganda sehingga dapat mendorong tingkat efisiensi laba
pada perusahaan dan menghemat pajak pada skala yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai