Anda di halaman 1dari 6

HIKAYAT

SI MISKIN

Kelompok 3

Dewi Candra Kirana Katili


Aynun Sucyawaty Hulai
Tyo Dzaky Arfiransyah Lapalanti
Jeremia Aprian Sumule
Muh. Askaril Akbar
Muh. Ridho Hilmi Roza

X IPS 2
Si Miskin
Hikayat Si Miskin
Pada zaman dahulu kala di Negeri ntah berantah yang dipimpin seorang Raja bernama Maharaja
Indera Dewa. Hiduplah sepasang suami istri yang sangat miskin. Si miskin sebenarnya adalah Raja
yang dikutuk oleh Batara Indera hingga seperti itu.
Setiap hari, si miskin mencari sisa-sisa makanan yang sudah dibuang orang ditempat sampah.
Apabila penduduk melihatnya, mereka akan beramai-ramai menghina, memukul, dan mengusir si
miskin. Sedih hati si miskin sepanjang hari dan tidak berani masuk kampong karena takut dipukul
dan dilempari batu kembai. Diambilnya daun-daun muda untuk dimakan dan untuk pengobat luka
ditubuhnya. Demikianlah pengalaman dan penderitaan mereka sepanjang hari.
Ketika mengandung 3 bulan, istrinya mengidamkan buah mempelam yang tumbuh dihalaman
istana Raja. Dimintanya agar suaminya meminta buah mempelam itu kepada Raja. Mendekat
kampung saja suaminya tidak berani, apalagi hendak menghadap Raja. Dengan sedih dan meratap,
istrinya memohon agar suaminya mau meminta mempelam Raja itu. Karena kasihan, si miskin
mencoba meminta buah mempelam tersebut.
Tiada disangka-sangka, Raja sangat bermurah hati dan memberikan mempelam yang diminta
si miskin. Buah lain seperti nangka pun diberi Raja. Penduduk kampung yang melihatnya pun
kasihan dan bermurah hati memberikan kue basah kepada si miskin. Mungkin berkat tuah
anak yang dikandung istrinya juga hal yang demikian itu terjadi.
Pada hari baik, setelah cukup bulannya, istri si miskin melahirkan seorang putra yang sangat
elok parasnya. Anak itu diberi nama Marakermah yang artinya anak dalam penderitaan.
Ketika si miskin menggali tanah untuk menancapkan tiang atap tempat berteduh, tergali
olehnya taju (topi mahkota) yang berhias emas. Dengan kehendak Yang Mahakuasa, terjadilah
sebuah kerajaan lengkap dengan alat, pegawai, pengawal, dan sebagainya di tempat itu. Si
Miskin pun menjadi Raja dengan nama Maharaja Indra Angkasa dan istrinya menjadi
Permaisuri Ratna Dewi. Kerajaan itu diberi nama Kerajaan Puspa Sari.
1. Unsur Intrinsik :

a. Tema : Kemiskinan
b. Tokoh : Si Miskin, Istrinya, Maharaja Indra Dewa
c. Penokohan :
• Si Miskin : Sabar, Tabah, Mudah terpengaruhi
• Istrinya : Sabar, Tabah, Penyayang
• Baginda Raja : Jahat, Iri hati, Dengki
d. Latar : Di sebuah Negeri ntah berantah, di Istana Baginda Raja
e. Sudut Pandang : Sudut pandang yang digunakan adalah Dia, karena pengarang cerita
hikayat tersebut adalah seseorang yang berada di luar cerita dan menampilkan tokoh
cerita dengan menyebutkan nama atau menggunakan kata gati dia, ia dan mereka.

f. Alur : Alur yang digunakan adalah alur maju


g. Amanat : Bersabar dalam setiap rintangan, tidak gampang menyerah dan putus asa,
tidak sombong dalam setiap pencapaian yang diraih
2. Unsur Ekstrinsik :

a. Nilai Agama : Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, karena Ia yang menentukan
nasib manusia
b. Nilai Sosial : Kita harus saling tolong menolong terhadap sesama dan pada
orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih
c. Nilai Budaya : Budaya menyembah seorang Raja atau tunduk kepada Raja
d. Nilai Moral : Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal dalam
hidup
Karakteristik Hikayat Si Miskin
A. Kemustahilan
◦ Kutukan sumpah Batara Indra pada Si Miskin dan istrinya
◦ Tanpa disadarinya, dengan gemetar tangannya meraih topi mahkota dari dalam
peti yang ia temukan dan atas kehendak yang maha kuasa, terbentuklah sebuah
istana kerajaan lengkap dengan segala perabotan, pengawal dan para prajurit.
B. Kesaktian
◦ Si Miskin bertemu binatang buas, seperti ular naga buta raksasa memberikan
kesaktian pada Marakarmah
◦ Dan Ia pun bertemu dengan Bukit Berjentera, tempat Raja-raja dan Dewa bertapa.
Sedangkan jika Marakarmah bertemu dengan Raja-raja itu, maka Puteri Nila
Kesuma ia sembunyikan.

Anda mungkin juga menyukai