Anda di halaman 1dari 4

Judul: Kontroversi Tuduhan Penyuapan Wasit: Real Madrid vs.

Barcelona

Pendahuluan:

Dalam dunia sepak bola, persaingan antara Real Madrid dan Barcelona telah menciptakan rivalitas
yang kuat dan kontroversial. Selama bertahun-tahun, serangkaian tuduhan dan rumor telah muncul,
mengaitkan kedua klub dengan tindakan tidak fair, termasuk tuduhan penyuapan wasit. Salah satu
kontroversi yang memanas adalah tuduhan Barcelona terhadap Real Madrid melakukan penyuapan
wasit dalam pertandingan penting. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi tuduhan tersebut dan
menganalisis fakta-fakta yang mungkin ada di baliknya.

Pertengkaran Eteris:

Berdasarkan tuduhan Barcelona, mereka mengklaim bahwa Real Madrid secara diam-diam
melakukan upaya penyuapan terhadap wasit dalam beberapa pertandingan kunci. Mereka
mengatakan bahwa beberapa keputusan wasit yang merugikan Barcelona adalah hasil dari campur
tangan dan tekanan yang dilakukan oleh Real Madrid di belakang layar.

Fakta dan Fiksi:

Namun, penting untuk menyatakan bahwa tuduhan semacam itu harus didukung oleh bukti yang
konkret. Sampai saat ini, belum ada bukti yang ditemukan yang secara tegas menghubungkan Real
Madrid dengan praktik penyuapan wasit. Badan pengatur sepak bola yang bertanggung jawab untuk
menyelidiki kasus semacam ini, seperti Komite Etika FIFA, belum menemukan bukti yang
membenarkan tuduhan ini.

Dampak terhadap Kedua Klub:

Kontroversi semacam ini tidak hanya merugikan kepercayaan publik terhadap integritas kedua klub,
tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak sehat dalam dunia sepak bola. Tuduhan serius seperti
ini harus diperlakukan dengan hati-hati dan didasarkan pada bukti yang kuat. Ketidakmampuan
untuk menyediakan bukti yang meyakinkan hanya akan merugikan citra kedua klub, serta
mencoreng reputasi sepak bola secara keseluruhan.

Perlunya Transparansi dan Keadilan:

Untuk menjaga integritas permainan dan menghindari kontroversi semacam ini, penting bagi badan
pengatur sepak bola dan pihak berwenang untuk memastikan adanya transparansi dan keadilan
dalam setiap pertandingan. Menyelidiki tuduhan serius seperti ini dengan cermat dan objektif adalah
langkah penting yang harus diambil untuk menjaga kepercayaan publik.

Kesimpulan:

Kontroversi tuduhan penyuapan wasit antara Real Madrid dan Barcelona adalah bagian dari
persaingan yang intens antara dua klub besar. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti yang
meyakinkan yang menghubungkan Real Madrid dengan tindakan penyuapan wasit. Untuk menjaga
integritas sepak bola, penting bagi pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan yang adil dan
transparan dalam kasus semacam ini. Hanya dengan menghormati prinsip-prinsip keadilan, kita
dapat menjaga integritas dan citra olahraga yang kita cintai ini.

Artikel pro :
Real Madrid akhirnya menanggapi klaim presiden Barcelona, Joan Laporta yang menuding mereka
sebagai “klub kesayangan rezim”. Mereka melakukan serangan balik dengan mengunggah video
yang menunjukkan tudingan sebaliknya.

Laporta pada Senin (17/4/2023) menghadiri konferensi pers di mana dia membantah klubnya
bersalah setelah didakwa melakukan suap dalam ‘Kasus Negreira’.

Dilansir dari The Athletic, Selasa (18/4/2023), Barcelona dituduh melakukan korupsi atas
pembayaran yang mereka lakukan kepada wakil presiden komite wasit sepak bola Spanyol saat itu,
Jose Maria Enriquez Negreira.

Presiden Barcelona, Joan Laporta dalam konferensi pers di Stadion Camp Nou, Senin (16/8/2021)
malam WIB. Presiden Barcelona, Joan Laporta dalam konferensi pers di Stadion Camp Nou, Senin
(16/8/2021) malam WIB.

Dalam kesempatan itu, Laporta turut menyerang rival bersejarah mereka, Real Madrid. Dia
mengklaim Los Blancos secara historis sebagai klub yang disukai para pejabat karena dekat dengan
rezim, merujuk pada periode sejarah Spanyol ketika Jenderal Francisco Franco memerintah dalam
kediktatoran dari 1933 hingga 1975.

Real kemudian merilis video di saluran resmi klub pada Senin malam, di mana mereka bertanya “tim
rezim yang mana?” dan mendokumentasikan hubungan Barcelona sendiri dengan Franco.

Mereka menjelaskan bahwa Barcelona menghadiahkan Franco tiga medali dan menjadikannya
anggota klub kehormatan pada tahun 1965.

Video tersebut juga menunjukkan bahwa selama rezim Franco, Barcelona memenangkan delapan
gelar La Liga dan sembilan Copas del Generalisimo (kini Copa del Rey), sementara Real mengalami
periode 15 tahun di mana mereka tidak memenangkan gelar liga domestik.

Mereka juga mengacu pada kata-kata Santiago Bernabeu, pemain legendaris Real yang menjadi
nama stadion mereka. Dia pernah berkata “ketika saya mendengar bahwa Real Madrid telah
menjadi tim rezim, itu membuat saya ingin mengomel pada ayah dari siapa pun yang
mengatakannya”.

Video tersebut juga menyoroti bahwa stadion Camp Nou Barcelona dibuka oleh menteri umum
Franco, Jose Solis Ruiz, dan klub diselamatkan dari kebangkrutan tiga kali selama rezim tersebut.

Sebelumnya, Barcelona membantah melakukan kesalahan dan Enriquez Negreira membantah


pernah mendukung Barcelona dalam hal keputusan wasit.

Real sebelumnya mengonfirmasi niat mereka untuk bergabung dengan pengaduan melawan
Barcelona pada bulan Maret, bersama La Liga dan FA Spanyol, dan menyatakan “keprihatinan
terbesar” mereka terkait tuduhan tersebut.

Laporta membahas sikap Real dalam pidatonya, dengan mengatakan: “Mereka (Real) mengaku
dirugikan dalam aspek olahraga terkait hal ini (Kasus Negreira). Pernyataan itu datang dari klub,
seperti yang kita semua tahu, yang telah disukai dari wasit di masa lalu dan masih hingga saat ini.
Klub yang dulu dianggap sebagai 'klub rezim'."

Artikel Utama : Presiden Barcelona SERANG Balik Real Madrid: Mereka Anak Emas Rezim, Selalu
Diuntungkan Wasit!
Presiden Barcelona Joan Laporta menyindir Real Madrid di tengah skandal kasus suap wasit,
melabeli mereka sebagai “timnya rezim”.

Barcelona lakukan pembayaran pada mantan petinggi wasit

Madrid tempuh jalur hukum

Blaugrana tegaskan tak bersalah

APA YANG TERJADI?

Selain menyebut Real Madrid sebagai “timnya rezim”, presiden Barcelona Joan Laporta juga
mengklaim bahwa menurut sejarah, Los Blancos “diuntungkan wasit”.

Pernyataan ini ia lontarkan di tengah usaha Barca membersihkan nama baik mereka usai dituding
membayar wasit demi memanipulasi hasil pertandingan, setelah mengakui telah melakukan
pembayaran kepada Jose Maria Enriquez Negreira – bekas wakil presiden Komite Teknis Wasit
Spanyol (CTA) – antara 2001 dan 2018.

Laporta bersikeras bahwa Blaugrana tak melanggar hukum apa pun, dan kini balas menggertak rival
El Clasico mereka – yang turut mendesak agar pihak La Liga dan UEFA mengambil tindakan terhadap
Barca.

APA KATA MEREKA:

Laporta berbicara pada jumpa pers Senin (17/4) waktu setempat: “Saya ingin merujuk kepada
keberadaan sebuah klub... Sebuah klub yang mengaku dirugikan. Sebuah klub yang selalu
diuntungkan oleh keputusan wasit. Mereka selalu dianggap sebagai tim antek rezim. Karena
kedekatan mereka dengan kekuatan politik dan ekonomi.”

“Menurut saya, layak untuk diingat bahwa selama tujuh dekade, kebanyakan presiden CTA adalah
mantan anggota, mantan pemain, atau mantan direktur Real Madrid. Selama 70 tahun, orang-orang
yang menunjuk para pengadil di lapangan, adalah mantan mitra, mantan pemain, atau mantan
direktur Real Madrid. Di beberapa kasus, bahkan ketiganya.”

SITUASINYA:

Barca tengah mempersiapkan untuk membela diri di persidangan, sembari terancam sanksi dari
UEFA, tetapi Laporta menambahkan soal tudingan yang ditujukan pada klubnya: “Ketika kontroversi
ini keluar, soal kasus Negreira ini, yang menjadi jelas bahwa itu adalah kampanye merusak reputasi
Barcelona.”

“FC Barcelona tak pernah melakukan aktivitas apa pun dengan niat memanipulasi persaingan demi
keuntungan kami. Kami tak pernah melakukan apa pun dengan niatan diuntungkan dari segi
olahraga. Kami dihakimi di depan umum. Mereka berasumsi kami bersalah sebelum kami diadili.
Penghakiman ini tak selayaknya kami dapatkan. Performa apik kami, pun kredibilitas kami, dan
kredibilitas wasit, serta kredibilitas sepakbola, sedang dipertaruhkan.

APA SELANJUTNYA UNTUK BARCELONA?

Barcelona saat ini duduk di puncak La Liga, tetapi tetap mengalami kesulitan finansial sehingga jika
didenda buntut kasus Negreira ini, mereka akan mendapatkan pukulan besar – dan usaha mereka
untuk memulangkan pemenang tujuh Ballon d’Or Lionel Messi akan mengalami sandungan.

Penulis : Muhammad Zaki


Date : 17 Apr 2023 18:50 WIB

Anda mungkin juga menyukai