peserta didik yang menggunakan berbagai instrumen kebutuhan peserta didik. Hasil
asesmen kebutuhan dapat membantu kami dalam membuat program bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan kebutuhan seluruh peserta didik
Rasa syukur selalu tercurahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat-Nya yang tak
kunjung henti sehingga kami dapat menyelesaikan program bimbingann dan konseling SMA Royal Padjajaran.
Selesainya program bimbingan dan konseling tidak lepas dari dukungan dan doa dari berbagai pihak
penyusun ingin mengung- kapkan terima kasih kepada berbagai pihak.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Tanny Santosa, S.Pd.. M.M. selaku kepala
sekolah SMA Royal Padjajaran yang telah mendukung kami dalam proses penyusunan
program dan pelaksanaan bimbingan dan layanan
konseling di SMA Royal Padjajaran.
Program ini kami buat dengan sebaik- baiknya dan menyesuaikan penye- lenggaraan layanan
dalam situasi pandemi. Namun tentu program ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu. jika ada kritik dan saran apapun yang sifatnya membangun
bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima
DAFTAR ISi
1. LEMBAR PENGESAHAN
2. KATA PENGANTAR
3. DAFTAR ISi
4. RASIONAL
5. VISI DAN MISI
6. DESKRIPSI KEBUTUHAN
7. LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK PDBK
8. PROFILE PESERTA DIDIK
9. TUJ UAN LAYANAN
10. KOMPONEN LAYANAN
11. BIDANG LAYANAN
12. RENCANA OPERASIONAL
13. PENGEMBANGAN TEMA
14. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
15. SARANA PRASARANA
16. ANGGARAN
17. PENUTUP
18. DAFTAR PUSTAKA
Lay an an
Bimbingan dan Konseling
"Di SMA Royal Padjajaran diselenggarakan untuk memfasilitasi
perkembangan seluruh peserta didik agar mampu mengaktualisasikan
potensi dirinya karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh
dan berkembang untuk mencapai kemandiriannya secara optimal
Rasional
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan, terintegrasi dalam sistem sekolah yang memiliki karakteristik yang
berbeda dengan mata pelajaran. Pelayanan bimbingan dan konseling membantu
peserta didik mencapai tugas perkembangannya, guru bk mengupayakan
tercapainya tugas perkembangan melalui kegiatan bimbingan dan konseling yang
memandirikan.
Layaan BK untuk Semua
Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan secara profesional sebagai tanggung
jawab bersama antara kepala satuan pendidikan, guru bimbingan dan konseling, pendidik,
serta tenaga pendidik dalam satuan pendidikan. Layanan bimbingan dan konseling
dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan tanpa terkecuali untuk peserta didik
berkebutuhan khusus
Pelaksanaan BK berkolaborasi
Layanan bimbingan dan konseling membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak yaitu
guru, konselor, peserta didik, orang tua murid dan tenaga pendidik lainnya sebagai
mitra kerja.
VISI DAN MISI BIMBINGAN
VISI
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesionaluntuk membantu
seluruh peserta didik tanpa membedakan keunikan individu dalam mengaktualisasikandiri
menjadi unggul pribadi sesuai dengan profil pelajar, yang beriptek serta berimtaq
MISI
• Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang dapat
memotivasi seluruh peserta didik untuk memiliki wawasan global dalam
meraih cita-cita di rnasa depan dengan daya juang yang tinggi
• Menyelenggarakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
memfasilitasi seluruh peserta didik untuk mengembangkan bakat,
minat dan potensi dirinya
• Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang membangun
kesadaran diri terhadap bahaya perundungan, kekerasan seksual
dan intoleransi serta keberagaman.
• Membangun budaya tertib dalam penataan administrasi dan
manajemen organisasi bimbingan dan konseling
• Menyelenggarakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling
secara a~lLl~~.~~f dan kolaboratif bersama orang tua, mitra sekolah dan
sektor publik
DESKRIPSI KEBUTUHAN
Hasil Asesmen Kebutuhan pesertadidik*
1.Saya belum tahu cara be I ajar yang baik dan benar di SMA/MA
2.Saya belum memahami potensi diri
3.Saya kurang memiliki rasa percaya diri
4.Saya masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
5.Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan YME
6.Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan (Beasiswa)
7.Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu
8.Saya Jarang bermain/berteman di lingkungan tern pat saya tinggal
Hasil asesmen individual peserta didik berkebutuhan khusus tersedia secara terpisah
dalam program ini, hasil tersebut akan menjadi profil individu peserta didiik. Asesmen
mandiri untuk PDBK dapat dilakukan sewaktu-waktu atas permintaan pihak sekolah,
orang tua dan pihak pihak terkait.
LAYANAN PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS (PDBK)
Tersedianya kelas yang inklusif di MAN PANGKAJENE KEPULAUAN adalah memberikan kelas
dengan pembelajaran yang aksesibel dan layanan BK untuk seluruh peserta didik.
LAYANAN ASESMEN
Layanan BK memberikan layanan deteksi dini untuk PDBK dengan menjalin kerjasama dengan pihak pihak yang terkait.
layanan asesmen ini dilakukan secara berkelanjutan dan berkala dilakukan oleh tim guru BK dan Guru Mapel dan guru pend
amping
DEMOGRAFI PDBK
Terdiri dari 5 kelas di jenjang 5MA kelas x,
seluruh PDBK terdiri dari 8 orang PDBK. Tersebar di seluruh kelas dengan rincian sebagai berikut: dua
PDBK di kelas X-1, X-2, X-3 dan 5atu PDBK di kelas X-4, X-5
LINGKUNGAN AMAN BELAJAR
Hambatan yang muncul; Pastikan lingkungan belajar aman dari perundungan, Distraksi terhadap sensori.
BK memfasilitasi untuk menyediakan lingkungan lingkungan belajar yang ada man untuk membangun kepercayaan
diri peserta didik.
PARENTING
Menjalin kerja sama dengan orang tua dalam
mengimplementasikan sekolah yang aksesibel dan inklusif untuk seluruh peserta didik. Layanan BK
mengundang Orang tua PDBK
untuk FGD terkait pengembangan pembelajaran
PDBK dan dukungan untuk PDBK
KESADARAN INKLUSI
Layanan Bimbingan berupa kampanye sosialisai kesadaran keberagaman dan penerimaan atas individu yang berbeda beda
PROFILE PESERTA DIDIK
SLOW LEARNER
karakteristik peserta didik dengan
slow Learner (kesulitan belajar), Rata-rata prestasi belajarnya kurang dari 6.
Daya tangkap
terhadap pelajaran lambat. Pernah
tidak naik kelas. Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat
dibandingkan teman seusianya.
• IQ rata-rata atau lebih tetapi prestasi akademik rendah
• Kesulitan dalam mengekspresikan diri
• Mengalami gangguan persepsi motorik (sulit melihat mana yang ditirukan)
• Mengalami gangguan koordinasi gerak (kaku)
• Gangguan orientasi arah ruang (sulit mengira-ngira, kanan-kiri, atas-bawah.
• depan-belakang)
• Keterlambatan perkembangan konsep (ukuran. bentuk. aritmetika)
Guru bimbingan dan konseling berkolaborasidengan guru mata pelajaran melakukan need asesmen
yang terkait dengan kebutuhan peserta didik untuk mengetahui apa yang diinginkan dalam
layanan bk untuk mendukung kesiapan belajar dan mengasah
keterampilanhidupnyauntukmencapaikemandirian.
Berikut Profil Peserta didik yang ingin diakomodasi dalam modulajar ini
TUNA GRAHITA
Penampilan fisik pada umumnya kurang seimbang
• Memiliki IQ dibawah 70
• Tidak dapat mengurus diri sesuai usianya
• Perkembangan bahasa dan bicara terlambat
• Kurang perhatian terhadap
lingkungan I pandangan kosong
• Kurang mampu dalam menyesuaikan diri(perilaku adaptif lemah)
• Koordinasi gerak kurang terkendali
• Sulit berinteraksi:
• Kurang peka.
• Gangguan motorik:
• Gangguan fisik atau koordinasi:
• Kurang peka terhadap keadaan sekitar: