Anda di halaman 1dari 4

merintah dalam Mengatasi Krisis Toleransi Budaya Indonesia Terhadap

Budaya Asing yang Masuk Melalui Sosial Media”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. LUNA DWI ANGGRAINI (18)


2. ANNISA FAHMI LAYYINA (04)
3. REYNATA ANUGRAH P. (31)
4. HANNAH ATHALIA L.B. (16)
5. FARHAN WAHYUDI ILHAM (11)
6. DANNY WAHYU ARYATAMA (08)
7. MAHESWIRA FINDRA MAHARDIKA (19)

SMA ANGKASA LANUD SULTAN HASANUDDIN

TAHUN AJARAN 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

Bab 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para remaja dan sosial media sudah sangat melekat bahkan dalam kehidupan sehari-hari,. Social
media sangat membantu dalam melakukan atau menyelesaikan beberapa hal, namun bukan berarti tidak
memiliki nilai negatif yang memberikan dampak buruk bagi penggunanya. Remaja Indonesia yang sekarang
ini berlomba lomba dalam dunia pendidikan untuk mempersiapkan masa depannya Namun kini para generasi
muda indonesia kurang menyadari akan tugasnya tersebut kurangnya kesadaran akan hal itu tentunya ada
faktor yang melatarbelakangi Salah satu contohnya yaitu kemajuan teknologi yang semakin pesat di era
globalisasai saat ini Semakin pesatnya media elektronik yang dengan mudah diakses memberi peluang
kebudayaan asing dapat dengan gampangnya masuk ke Indonesia, sehingga mulai mengubah prilaku para
remaja Indonesia. para remaja Indonesia bertingkahlaku mengikuti budaya barat tanpa selektif dan
memfilternya Para remaja menganggap bahwa kebudayaan di negerinya sendiri merupakan kebudayaan kuno
dan tidak menarik sama sekali dan terkesan jauh dari moderenisasi. Oleh sebab itu remaja merasa malu bila
tidak mengikut perkembangan zaman walaupun itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan
adat istiadat masyarakat setempat. Akibatnya remaja indonesia lebih tertarik dan mengikuti budaya barat
dibandingkan dengan budaya asli Indonesia sendiri. Padahal kebudayaan dalam negeri tidak kalah dengan
kebudayaan luar negeri contohnya seperti Reog Ponorogo, Tari saman, Tari Piring dan lain sebagainya yang
tidak kalah keren dan indahnya jika di sandingkan oleh artis K-pop. Akibat masuknya kebudayaan barat,
maka membawa pengaruh bagi Indonesia Pengaruh itu terdiri dari sis positif dan sisi negatif. Positifnya yaitu,
kreativitas hidup disiplin inovatif dan berdedikasi luas dan terarah ke kemajuan jaman dan lain-lain.Contoh
negatifnya yaitu di salah gunakan untuk melihat anime dengan unsure 18+, membajak akun seseorang.
membuat konten yang merugikan orang lain, meniru cara berpakaian yang tidak sesuai dengan tata cara
masyarakat, karena dianggap tren meski berpakaiannya kurang sopan yang dilarangan oleh ajaran agama dan
bertolakbelakang dengan adat istiadat sopan santun, tata krama masyarakat setempat secara turun temurun.
Para remaja lebih mementingkan tren dan tidak inigin dikatakan kuno. Masuknya budaya asing akan
memberi ruang untuk terjadinya asimilasi yang dapat mengancam warisan kebudayaan Indonesia yang sudah
turun menurun. Tentu saja peran pemerintah sangat penting untuk mencegah dan mengatasi ancaman
tersebut. demi menjaga generasi bangsa yang tetap mencintai budaya sendiri terlebih dahulu.

Arus budaya asing yang masuk ke Indonesia semakin deras dan tentu saja memberi pengaruhi yang
cukup besar juga bagi kehidupan remaja. Makanan, pakaian, bahasa, hingga program hiburan seperti film,
drama, dan music menjadi bagian dari arus budaya asing tersebut, bahkan kebudayaan Korea tersebut
membuat beberapa oknum tertentu mencari keuntungan dengan mengambil unsur kebudayaan Korea untuk
menarik perhatian khalayak ramai sehingga memberikan dampak yang besar dalam kebudayaan di era
globalisasi. Sebagian besar panggung hiburan diisi oleh groupband dan akrtis/aktor dari Korea yang pada saat
itu menjadi sorotan media masa. Berdasarkan laporan dari Korean Foundation atau KF, jumlah penggemar
K-Pop secara global mencapai 178 juta orang pada tahun 2022 dan Indonesia menjadi salah satu negara
dengan jumlah penggemar terbanyak. Pada umumnya para remaja Indonesia bertingkahlaku mengikuti
budaya barat tanpa selektif dan memfilternya Para remaja menganggap bahwa kebudayaan di negerinya
sendiri merupakan kebudayaan kuno dan tidak menarik sama sekali dan terkesan jauh dari moderenisasi.
Oleh sebab itu remaja merasa malu bila tidak mengikut perkembangan zaman walaupun itu sangat
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan adat istiadat masyarakat setempat. Akibatnya remaja
indonesia lebih tertarik dan mengikuti budaya barat dibandingkan dengan budaya asli Indonesia sendiri.
Padahal kebudayaan dalam negeri tidak kalah dengan kebudayaan luar negeri contohnya seperti Reog
Ponorogo, Tari saman, Tari Piring dan lain sebagainya yang tidak kalah keren dan indahnya jika di
sandingkan oleh artis K-pop. Berdasarkan data tersebut, secara tidak langsung budaya asing yang masuk
dapat menggeser budaya Indonesia bahkan merusak identitas para generasi Indonesia sehingga diperlukan
peran pemerintah untuk mengatasi hal tersebut dengan beberapa upaya yang akan kita kupas dalam
mengatasi krisis toleransi budaya Indonesia.

Pemerintah sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi untuk membuat dan menerapkan
suatu ketentuan berdasarkan aturannya. Dalam mengatasi krisis toleransi budaya Indonesia terhadap budaya
asing, tentu saja pemerintah memiliki peran yang sangat besar dan upaya yang diberikannya sangat
dibutuhkan untuk menjadi sarana maupun senjata yang dapat menyaring pengaruh masuknya budaya asing.
Pelajar pun harus mengambil peran untuk menyaring masuknya budaya asing dengan mulai mencintai
budaya sendiri dan melestarikan nya, yang akan dipaparkan lebih dalam serta upaya upaya pemerintah
terkait hal tersebut

Di zaman saat ini, kehidupan tentu saja tidak lepas dari pengaruh masuknya budaya asing. Masuknya bangsa
asing ke Indonesia memberi banyak pengaruh di beberapa bidang, seperti bidang ekonomi, bidang
pendidikan, bidang politik, hingga bidang budaya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi pun
semakin canggih sehingga tercipta media sosial yang menjadi salah satu faktor terjadinya globalisasi.
Globalisasi adalah tersebarluasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ada di setiap penjuru
dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga tidak ada lagi batas-batas yang jelas dari suatu negara. Walau
secara perlahan, globalisasi dengan pasti mampu merubah segala aspek kehidupan manusia, seperti aspek
social, aspek politik, aspek pendidikan, dan lain lain. Globalisasi juga menjadi proses integrasi internasional
yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya. Adanya kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan
internet juga merupakan faktor dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan
(interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah krisis budaya Indonesia agar tidak
kalah dengan budaya asing di kalangan remaja?

2. Apa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi dampak buruk yang terjadi pada
remaja akibat masuknya budaya asing?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis, tujuan dari makalah inidijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui latarbelakang terbentuknya Perjanjian Roem-Royen.


2. Untuk mengetahui tujuan, isi, dan dampak dari pelaksanaan Perjanjian Roem-Royen.

BAB II

Anda mungkin juga menyukai