Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. TNI Angkatan Udara adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang mana
disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019. TNI Angkatan
Udara dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) yang
menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Udara (Mabesau).
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia membawahi Markas Besar TNI
Angkatan Udara. Visi dari TNI Angkatan Udara adalah untuk terwujudnya postur
TNI AU yang professional, efektif, efisien, modern, dinamis dan handal dalam
rangka menegakkan serta mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan dengan misinya yang akan mewujudkan
kemampuan dan kekuatan sistem, personel, material alutsista dan fasilitas untuk
memenuhi postur TNI AU yang berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas
dan fungsi. Selain kekuatan sistem, personel, material alutsista dan fasilitas, TNI
Angkatan Udara juga mengunggulkan sebuah perencanaan kegiatan yang tepat
dan teliti dalam melaksanakan operasinya juga ketepatan dan keakuratan waktu
untuk menghancurkan sasarannya dalam waktu yang cepat

b. Akademi Angkatan Udara (AAU) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan


Udara di Yogyakarta, Indonesia. Akademi Angkatan Udara mencetak Perwira
TNI Angkatan Udara. Secara organisasi, Akademi Angkatan Udara berada di
dalam struktur organisasi TNI Angkatan Udara, yang dipimpin oleh seorang
Gubernur Akademi Angkatan Udara. Dalam kehidupan Taruna di Akademi
Angkatan Udara sangat mementingkan ketepatan waktu dalam pelaksanaan
setiap kegiatannya, karena Taruna dididik untuk menjadi seorang perwira yang
handal dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Seorang taruna dituntut untuk sempurna dalam setiap kegiatan yang
dilakukannya dan dengan waktu yang telah ditentukan. Running text kegiatan
taruna ini dibuat sebagai pengingat atau penanda setiap kegiatan yang akan
dilakukan oleh taruna, agar para taruna tidak terlambat dalam pelaksanaan
suatu kegiatan.

c. Tugas yang diemban oleh Taruna AAU menjadikan seorang Taruna lebih
disiplin terhadap waktu dan kegiatan yang telah disusun oleh Lembaga.
Sehingga dari permasalahan tersebut, diperlukannya alat yang berfungsi
sebagai pengingat waktu pada suatu kegiatan yang akan terlaksana. Alat
tersebut dirancang sebagai pengingat waktu agar suatu kegiatan tidak terlambat
maupun terlewat, sistem kerjanya dapat memberitahukan atau
menginformasikan kegiatan yang akan berlangsung pada suatu waktu yang
dikombinasikan dengan efek audio atau pemberitahuan melalui suara dapat
dikendalikan secara wireless. Sehingga pada penelitian ini, penulis ingin
mengimplementasikan beberapa pengubahan dan penambahan program
sistem dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Maksud dari perancangan ini adalah mengimplementasikan


NodeMCU ESP8266 ke alat pengingat kegiatan taruna di Akademi Angkatan
Udara dengan menggunakan efek audio yang dihasilkan oleh speaker yang
terhubung ke NodeMCU ESP8266.

b. Tujuan. Berikut adalah tujuan yang ingin dalam pelaksanaan perancangan


yang akan dibuat:

1) Merancang dan membangun alat pengingat kegiatan taruna sehari-hari di


Akademi Angkatan Udara.

2) Menguji kinerja Running Text untuk pengingat kegiatan taruna di Asrama


Putera Angkasa.

3) Menguji dan menerapkan kendali dalam penggunaan perangkat running text


secara wireless.

3. Perumusan Masalah. Rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah:

a. Bagaimana alat Running Text dapat bekerja secara otomatis.

b. Bagaimana DFPlayer Mini MP3 dapat menghasilkan efek audio yang


terhubung oleh alat Running Text.

c. Bagaimana cara taruna mengetahui kegiatan yang sudah berganti.

4. Batasan Masalah. Agar proses penelitian tetap dalam lingkup tema penelitian,
maka penulis memberikan beberapa Batasan masalah dalam penilitian yang akan
dilakukan, sebagai berikut:

a. Fungsi alat yang dirancang masih menggunakan NodeMCU ESP8266 yang


menyebabkan komunikasi antara alat dan perangkat android lambat.

b. Output audio yang dikeluarkan oleh perangkat DFPlayer Mini MP3 masih
terbatas karena harus diprogram menggunakan Micro SD Card.

c. Aplikasi yang ada pada perangkat android masih dalam kondisi bug yang
menyebabkan touchscreen masih sensitif.
5. Metodologi. Adapun metodologi yang digunakan dalam penulisan berikut:

a. Studi Kepustakaan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan landasan


teori dan referensi sesuai kebutuhan melalui buku jurnal dan internet sebagai
sumber teori dasar kerja suatu komponen dalam rangkaian agar alat tersebut
mampu bekerja sesuai yang diharapkan dan diaplikasikan sesuai fungsinya.

b. Metode Riset. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengujian
perangkat, yakni dengan melakukan pengujian pada setiap tahap pembuatan.
Dimulai dari perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak,
perancangan sistem secara menyeluruh, selanjutnya dilakukan pengujian pada
hasil rancangan yang telah dilakukan.

c. Evaluasi. Evaluasi pembuatan alat perancangan yang digunakan agar


dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari perancangan sehingga dapat
diperbaiki kinerjanya secara optimal dan efektif pada Asrama Putera Angkasa di
Akademi Angkatan Udara.

6. Sistematika Penulisan. Penulisan tugas akhir ini disusun secara rinci dengan
tata urut sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan. Pada Bab I berisi tentang penjelasan umum, maksud


dan tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi, serta sistematika
penulisan.

b. Bab II Landasan Teori. Pada Bab II berisikan teori-teori pendukung yang


perlu digunakan sebagai landasan dalam pembuatan alat running text kegiatan
taruna.

c. Bab III Metodologi Penelitian. Metodologi penelitian berisi tentang alur


jalannya penelitian, bahan, alat yang digunakan, serta perancangan yang berbasis
ESP8266.

Anda mungkin juga menyukai