Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

MUSYAWARAH KERJA DAERAH VI


NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU
PERIODE 2022-2026

KANTOR PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH


KOTA BATU
Jalan Diponegoro nomor 70 Kota Batu
SUSUNAN ACARA
MUSYAWARAH KERJA DAERAH (MUSYKERDA)
NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU
Aula SMPM 08 Batu, 24 September 2023 M/ 09 Rabi’ul Awwal 1445 H

Waktu Agenda Petugas

07.30 – 08.00 Check In Peserta Panitia/Sie Humas

08.00 – 08.15 Pembukaan MUSYKERDA Panitia/ Sie Acara

08.15 – 09.15 Sidang Pleno I Avesiana

Pembahasan serta Pengesahan Tata Tertib Firda


Musykerda dan Musyda

09.15 – 10.15 Sidang Pleno II Fadhillah

Laporan Pertanggungjawaban Risalatul

10.15 – 11.15 Sidang Komisi:

Komisi A: Arah Kebijakan Program dan Avesiana


Pengorganisasian

Komisi B: Isu Strategis Fadhilah

Komisi C: Rekomendasi MUSYDA Risalatul

11.15 – 12.15 Penutup


SUSUNAN ACARA
MUSYAWARAH DAERAH VI
NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU
Apple Sun, 08 Agustus 2023 M/ 23 Rabi’ul Awwal 1445 H

Waktu Agenda Petugas

07.30 – 08.00 Check In Peserta Panitia/Sie Humas

08.00 – 09.00 Pembukaan Musyda VI Panitia/ Sie Acara

Sidang Pleno III Risalatul


09.00 – 09.30
Pembacaan Hasil Sidang Komisi Fadhillah

09.30 – 10.30 Sidang Pleno IV


Panitia Pemilihan
Pemilihan Formatur

10.30 – 11.30 Sidang Formatur Panitia Pemilihan

11.30 – 12.00 Penutup Panitia


DRAF TATA TERTIB
MUSYAWARAH KERJA DAERAH
NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU

Pasal 1
Musyawarah Kerja Daerah
Musyawarah Kerja Daerah disingkat Musykerda adalah permusyawaratan tertinggi
organisasi tingkat daerah dibawah Musyawarah Daerah yang diselenggarakan oleh
Pimpinan Daerah.

Pasal 2
Waktu dan Tempat
Musykerda Nasyiatul Aisyiyah Kota Batu diselenggarakan pada tanggal 09 Rabi’ul
Awwal 1445 H bertepatan dengan 24 September 2023 M di Aula SMP
Muhammadiyah 08 Kota Batu.

Pasal 3
Peserta Musykerda
1. Peserta Musykerda terdiri atas :
a. Anggota Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah.
b. Wakil Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah.
c. Wakil-wakil cabang yang diambil dari ranting-rantingnya.
2. Peninjau yang diundang oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Batu

Pasal 4
Pelaksanaan Musykerda
Materi, agenda, dan pelaksanaan Musyawarah Kerja Daerah menjadi tanggungjawab
Pimpinan Daerah

Pasal 5
Hak Bicara dan Hak Suara
1. Seluruh peserta Musyawarah Kerja Daerah mempunyai hak bicara
2. Peserta yang berhak suara adalah peserta Musyawarah Kerja Daerah, sebagaimana
bunyi Pasal 3 ayat 1, masing-masing 1 (satu) suara.
Pasal 6
Persidangan
1. Sidang Pleno
a. Diikuti oleh semua peserta Musykerda.
b. Dipimpin oleh Pimpinan Daerah yang ditunjuk sebagai ketua dan sekretaris.
c. Membicarakan agenda Musykerda secara menyeluruh dan bersifat umum.
d. Pembacaan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pimpinan Daerah, serta
tanggapan dari tiap cabang.
2. Sidang Komisi
a. Ada 3 (tiga) sidang komisi :
• Komisi A: Arah Kebijakan Program
• Komisi B: Pengorganisasian
• Komisi C: Isu Strategis dan Rekomendasi
b. Diikuti oleh peserta musyda yang terbagi dalam komisi-komisi
c. Dipimpin oleh ketua sidang, dibantu oleh sekretaris yang keduanya ditunjuk
oleh dan dari peserta sidang komisi
d. Sidang komisi dipimpin oleh Pimpinan Daerah
e. Membahas agenda musyda secara mendalam sesuai dengan pembagian komisi
masing-masing.

Pasal 7
Tata Cara Sidang
1. Sidang pleno dipimpin oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Batu.
2. Pimpinan sidang memimpin, membuka dan menutup sidang menurut waktu yang
ditentukan.
3. Pemrasaran menyampaikan materinya dalam sidang pleno.
4. Pimpinan sidang mengingatkan dan menghentikan pembicaraan yang melebihi
batas yang telah ditentukan atau menyimpang dari pokok masalah
5. Seluruh pembahasan dalam sidang pleno menjadi bahan pembahasan dalam
sidang komisi.

Pasal 8
Pengambilan Keputusan
1. Keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan
pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 9
Tata Tertib Peserta Sidang
1. Mengisi daftar hadir sebelum sidang dimulai
2. Berada di ruang sidang tepat pada waktu yang telah ditentukan
3. Mengikuti seluruh agenda persidangan
4. Sebelum berbicara di dalam persidangan menyebutkan nama dan asal utusan
5. Meninggalkan ruangan sidang dengan seizin pimpinan siding
6. Menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya persidangan

Pasal 10
Keputusan Musykerda
1. Keputusan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh peserta yang telah diundang oleh
Pimpinan Daerah
2. Keputusan berlaku setelah dinyatakan syah oleh Musykerda

Pasal 11
Lain-lain
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini diserahkan sepenuhnya pada
kebijaksanaan Pimpinan Daerah.

Ditetapkan di Kota Batu


Pada tanggal 09 Rabi’ul Awwal 1445 H
Bertepatan dengan tanggal 24 September 2023 M

Pimpinan Sidang

Ketua Sekretaris

Avesiana Akhda Khilya M. Firda Nur Azmi


RANCANGAN TATA TERTIB
MUSYAWARAH DAERAH VI
NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU
Periode 2022-2026
RANCANGAN TATA TERTIB
MUSYAWARAH DAERAH VI
NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU
PERIODE 2022-2026

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

Pasal 1
Musyawarah Daerah
Musyawarah Daerah (Musyda) adalah permusyawaratan tertinggi organisasi tingkat
Daerah yang diadakan oleh Pimpinan Daerah (AD Pasal 25)

Pasal 2
Waktu dan Tempat
Musyda VI Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Batu dilaksanakan pada tanggal 23 Rabi’ul
Awwal 1445 H bertepatan dengan 08 Oktober 2023 M di Apple Sun Kota Batu
Propinsi Jawa Timur

Pasal 3
Peserta Musyda
3. Peserta Musyda terdiri atas :
a. Anggota Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah.
b. Anggota Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah se Kota Batu atau
perwakilannya dengan jumlah maksimal 10 orang pengurus.
c. Ketua dan Sekretaris Pimpinan Ranting Nasyiatul ‘Aisyiyah se Kota Batu atau
penggantinya.
4. Calon anggota Pimpinan
5. Peninjau yang diundang Pimpinan Daerah (ART Pasal 68)

Pasal 4
Pelaksanaan Musyda
1. Pimpinan Daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan Musyawarah Daerah
2. Isi dan susunan acara Musyawarah Daerah ditetapkan oleh Pimpinan Daerah
(ART 66)
Pasal 5
Hak Bicara dan Hak Suara
3. Seluruh peserta Musyawarah Daerah mempunyai hak bicara
4. Peserta yang berhak suara adalah peserta Musyawarah Daerah sebagaimana bunyi
Pasal 3 ayat 1 masing-masing 1 (satu) suara.

Pasal 6
Persidangan
1. Sidang Pleno
a. Diikuti oleh semua peserta Musyda.
b. Dipimpin oleh Pimpinan Sidang yang ditunjuk oleh Pimpinan Daerah
Nasyiatul Aisyiyah Kota Batu.
c. Membicarakan agenda Musyawarah Daerah VI Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Batu
secara menyeluruh dan bersifat umum.
2. Sidang Formatur
a. Sidang diikuti oleh 9 (Sembilan) orang anggota formatur yang telah terpilih
dalam pemilihan pimpinan dan Panitia Pemilihan.
b. Dipimpin oleh Panitia Pemilihan
c. Memilih dan menetapkan Ketua Umum

Pasal 7
Tata Cara Sidang
6. Sidang pleno dipimpin oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Batu.
7. Pimpinan sidang memimpin, membuka dan menutup sidang menurut waktu yang
ditentukan.
8. Pemrasaran menyampaikan materinya dalam sidang pleno.
9. Pimpinan sidang mengingatkan dan menghentikan pembicaraan yang melebihi
batas yang telah ditentukan atau menyimpang dari pokok masalah

Pasal 8
Pengambilan Keputusan
3. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.
4. Apabila tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan
pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 9
Tata Tertib Peserta Sidang
1. Mengisi daftar hadir sebelum sidang dimulai
2. Berada di ruang sidang tepat pada waktu yang telah ditentukan
3. Mengikuti seluruh agenda persidangan
4. Sebelum berbicara di dalam persidangan menyebutkan nama dan asal utusan
5. Meninggalkan ruangan sidang dengan seizin pimpinan siding
6. Menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya persidangan

Pasal 10
Keputusan Musyda
1. Keputusan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh peserta yang telah diundang oleh
Pimpinan Daerah
2. Keputusan berlaku setelah dinyatakan syah oleh Musyda

Pasal 11
Lain-lain
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini diserahkan sepenuhnya pada
kebijaksanaan Pimpinan Daerah.

Ditetapkan di Kota Batu


Pada tanggal 23 Rabi’ul Awwal 1445 H
Bertepatan dengan tanggal 08 Oktober 2023 M

Pimpinan Sidang

Ketua Sekretaris

Risalatul Muawanah Fadhillah Nur Malika


MATERI MUSYAWARAH KERJA DAERAH VI
NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU
PERIODE 2022-2026

Tim Penysusun:
Risalatul Muawanah
Avesiana Akhda Khilya M.
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU

Arah kebijakan program adalah sebuah petunjuk arah yang dapat digunakan
oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Batu untuk menyusun program
dengan strategi yang lebih konstektual dengan perkembangan situasi internal dan
eksternal. Kebijakan program merupakan serangkaian aktivitas strategis untuk
merealisasikan tujuan (objective) jangka panjang visi-misi Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota
Batu. Merujuk pada peta jalan mewujudkan visi dan misi periode 2022-2026, maka
arah kebijakan Nayiatul ‘Aisyiyah Kota Batu 2022-2026 sebagai berikut:
1. Arah program pada upaya membangun resiliensi (ketangguhan), melalui edukasi
dan pemberdayaan masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan,
tanggap bencana, keadilan iklim, sekaligus memberikan masukan-masukan
kebijakan yang berhubungan dengan lingkungan dan kemanusiaan.
2. Penguatan narasi mengenai penerapan nilai-nilai progresif Islam pada perempuan
muda Islam wasathiyah dan masyarakat hingga ke akar rumputnya. Juga dengan
membangun nalar kritis kader, serta kristalisasi nilai-nilai profetik melalui
pembentukan mubalighat dan influencher sebagai bentuk program kaderisasi.
3. Arah program yang memberikan daya dukung pada percepatan peningkatan
kualitas dan kompetensi kader Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Batu untuk menyebar ke
seluruh daerah sebagai garda depan. Dengan cara menyusun program-program
pendukung dalam mengakses beasiswa jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta
akses pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas dalam hal profesi,
minat, maupun kapasitas individu, serta organisasi, baik dalam maupun luar
negeri.
PENGORGANISASIAN NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU

Dalam AD/ART Nasyiatul ‘Aisyiyah pasal 2 menjelaskan bahwa Nasyiatul


‘Aisyiyah adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang merupakan gerakan putri
Islam, yang bergerak di bidang keperempuanan, keagamaan dan kemasyarakatan,
serta pendidikan. Arah dan kebijakan dalam pengorganisasian merupakan tujuan dan
strategi yang akan menjadi pedoman bagi perumusan program kegiatan di tiap
tingkatan pimpinan selama periode 2022-2026, baik bagi pimpinan harian,
departemen, maupun lembaga.
Sehingga pengorganisasian dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang
dilaksanakan oleh Pimpinan Harian dan Departemen Organisasi. Selanjutnya bidang
kaderisasi dapat dijabarkan dengan kegiatan Departemen Kader, mengenai keislaman
dijabarkan dalam Departemen Dakwah, dan bidang kemasyarakatan dijabarkan oleh
Departemen Sosial & Ekonomi dan Departemen Pendidikan. Dalam hal nama dan
jumlah departemen tersebut tidak bersifat baku, kecuali untuk Departemen Kader dan
Departemen Dakwah. Selanjutnya Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan
Daerah, Pimpinan Cabag, dan Pimpinan Ranting memiliki hak untuk menentukan
jumlah dan nama departemen ataupun lembaga yang dibutuhkan dalam struktur
organisasi sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki masing-masing.
ISU STRATEGIS NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU

1. Keorganisasian
a. Jejaring lintas sektor baik internal maupun eksternal Muhammadiyah terkait
program kerja Nasyiatul Aisyiyah periode 2022-2026.
b. Kapasitas dalam identifikasi dan kreativitas dalam merespon kebutuhan dan
kekhasan lokal.

2. Perkaderan
a. Penguatan perkaderan formal dan non formal di tingkat Daerah, Cabang
maupun Ranting.
b. Pemetaan potensi kader Nasyiatul Aisyiyah di tingkat Daerah, Cabang
maupun Ranting di berbagai bidang.

3. Gerakan
a. Resiliensi dalam penanggulangan bencana mulai dari individu kader, keluarga,
organisasi dan komunitas di sekitarnya.
b. Pengarusutamaan gender dan inklusif sosial sebagai nilai moral/ dalam setiap
penyusunan dan implementasi program

4. Prioritas Isu-isu Aktual


a. Percepatan pencegahan stunting, pernikahan dini dan perceraian dini di Kota
Batu melalui Posyandu Remaja.
b. Ancaman krisis global akibat kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang
berdampak serius bagi kehidupan perlu menjadi perhatian dan membangun
aksi kolaboratif sikap bersama, termasuk kepeloporan perempuan.
c. Membangun kepedulian dan aksi terhadap lingkungan dalam menanggulangi
darurat sampah di Kota Batu
d. Berkembangnya zaman menuntut dakwah dengan inovatif, hadirnya influencer
dari kalangan Nasyiatul Aisyiyah sangat dibutuhkan untuk syiar dakwah yang
dapat diterima oleh generasi sekarang.
REKOMENDASI MUSYDA NASYIATUL ‘AISYIYAH KOTA BATU

1. Perkaderan multisektor. Perkaderan di dalam Nasyiatul Aisyiyah tidak selalu


berbicara mengenai Pimpinan Cabang maupun Pimpinan Ranting, keberadaan
perempuan muda usia 17 sampai 40 tahun di kalangan Amal Usaha Muhammadiyah
(AUM) maupun Amal Usaha Aisyiyah (AUA) memberi peluang besar untuk bisa
berproses di dalam Nasyiatul Aisyiyah. Pimpinan masing-masing Amal Usaha
Muhammadiyah/Aisyiyah diharapkan mampu memberikan ruang kepada para
pekerja nya untuk bisa menjadi bagian dari Nasyiatul Aisyiyah di masing- masing
tingkatan.
2. Pencegahan stunting oleh semua pihak. Pencegahan stunting telah menjadi prioritas
program Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Pemerintah Kota
Batu. Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Batu telah berkontribusi dalam
pencegahan stunting mulai dari lingkup desa sampai dengan kampanye yang
dilakukan secara massif. Oleh karenanya, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah
mendorong semua pihak untuk bersama-sama menurunkan prevalensi stunting
melalui program masing-masing organisasi.
3. Pencegahan pernikahan dini oleh semua pihak. Nasyiatul Aisyiyah yang mencakup
kaum putri usia produktif mempunyai tantangan tersendiri untuk menekan angka
pernikahan dini. Dalam hal ini Nasyiatul Aisyiyah tidak bisa berjalan sendiri tanpa
dukungan oleh berbagai pihak baik di lingkup Muhammadiyah maupun Pemerintah.
4. Meningkatkan ruang yang inklusif dan fasilitas publik yang sensitif pada kebutuhan
perempuan, anak, lansia dan disabilitas, diantaranya penyediaan kebutuhan untuk
laktasi (termasuk dalam transportasi publik), serta akomodasi ruang publik yang
mendukung dalam pengasuhan anak. Nasyiatul Aisyiyah mendorong semua pihak,
baik pemerintah maupun masyarakat untuk menciptakan ruang yang lebih inklusif
bagi penyandang disabilitas, termasuk akses terhadap pendidikan dan ibadah.
5. Mendorong terbentuknya sistem pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap
perempuan dan anak di berbagai sektor. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan
anak layaknya gunung es, hanya sedikit yang terlihat di permukaan namun nyatanya
merajalela di akar rumput, kekerasan yang terjadi tidak hanya berupa fisik namun
juga non fisik. Nasyiatul Aisyiyah, satuan pendidikan, swasta sampai Pemerintah
mempunyai peran penting dalam menciptakan ruang yang aman bagi perempuan
dan anak sehingga meminimalisir terjadin

Anda mungkin juga menyukai