Anda di halaman 1dari 8

41.

Ungkapan Bung Tomo

kumpulan kata – kata pahlawan Bung Tomo yang diambil dari pidatonya, dari buku Bung Tomo, Abdul
Waid (2019: 46 – 48):

1. Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan, bahwa


rakyat Indonesia di Surabaya….dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini, di dalam
pasukan-pasukan mereka masing-masing dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di
kampung-kampung telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah
menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit dimana-mana.
2. Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera
putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.
3. Kita diwajibkan dalam waktu yang mereka tentukan untuk menyerahkan senjata-senjata yang
telah kita rebut dari tangan tentara Jepang.
4. Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin
secarik kain putih merah dan putih, maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada
siapapun juga.
5. Kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.
6. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
7. Semboyan kita tetap: merdekat atau mati!
8. Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita sebab Allah selalu berada di pihak
yang benar.
9. Jika bangsa Indonesia masih tetap dirundung kegelapan atau keterbelakangan, maka hal itu
adalah suatu realitas yang sangat memilukan dan secara tidak langsung membuka peluang bagi
bangsa asing untuk menginjakkan kaki eksploitasinya di negeri ini.
10. Saudara-saudara, rakyat Surabaya, siaplah! Keadaan genting!
11. Tetapi saya peringatkan sekali lagi, jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak maka kita
akan ganti menyerang mereka itu.
12. Tuhan akan melindungi kita sekalian. Merdeka!

42-43. Sejarah merobek bendera

Tokoh: kusno Wibowo dan Onny manuhutu

Tanggal: 19 September 1945, hotel Yamato (hotel Majapahit) Surabaya


Penyebab: tindakan provokatif yang dilakukan Belanda dengan mengibarkan bendera triwarna Belanda
diatas hotel Yamato tanpa persetujuan pemerintahan di Surabaya.

44. Jumlah provinsi awal terbentuk setelah Indonesia mereka

Ada 8 provinsi yaitu: Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, Maluku, Sunda kecil, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Jawa Timur

Tahun 1950 menjadi 11 provinsi : Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sumatra Timur, Sulawesi,
Kalimantan, Maluku, Sunda kecil, Jawa Barat, Jawa Tengah, D I Yogyakarta, Jawa Timur.

45. 1. Operasi Pagar Betis

Operasi Pagar Betis adalah operasi militer yang digerakkan untuk menumpas pemberontakan DI/TII di
Jawa Barat pada 7 Agustus 1949.

2. Gerakan Benteng Nasional

Untuk menumpas gerakan DI/TII di Jawa Tengah, Kolonel Gatot Subroto selaku Panglima Divisi
III/Gubernur Militer III mengeluarkan instruksi siasat Nomor 130/PS/KS/MOB/1979 pada 30 Desember
1949.

3. Operasi Bharatayudha

Operasi Bharatayudha merupakan operasi militer yang bertugas menumpas gerakan DI/TII di Sulawesi
Selatan.

4. Operasi 17 Agustus

Operasi 17 Agustus dibentuk untuk menumpas gerakan DI/TII di Aceh.

46. Rahadi Oesman

Lahir: Pontianak, 1 Agustus 1920


Sejarah: Ketika ia mendengar kabar bahwa Kalbar telah dikuasai oleh Belanda pasca kemerdekaan ia
kembali dari Jakarta untuk mempelopori perjuangan rakyat Ketapang melawan Belanda. Rencananya
diketahui oleh pihak Belanda, lalu Belanda menyerang markas mereka. Namun rahadi Usman tetap maju
dan melawan prajurit Belanda dengan sebilah pedang. Hasilnya

47. Pejuang dari Aceh

1. Teuku Umar

Lahir: Meulaboh, Aceh 1854

Wafat: Meulaboh, 11 Februari 1899

Pejuang Aceh pertama yang mendapatkan gelar pahlawan nasional. Ia juga pernah berpura-pura bekerja
sama dengan Belanda demi mengumpulkan persenjataan.

2. Cut Nyak Dhien

Lahir: Lampadang Aceh 1848

Wafat: 6 November 1908

3. Cut Nyak Meutia

Lahir: Keuroutor, Aceh Utara , 15 Februari 1870

Wafat: 24 Oktober 1910, Alueh Kurieng, Aceh Utara.

Sejarah: Ia berjuang bersama pasukan Inong Balee (sebutan untuk janda pejuang Aceh) untuk melawan
Belanda.

4. Sultan Iskandar muda

Gelar pahlawan: 14 September 1993

Lahir: 1583, dimasa kepemimpinannya, kesultanan Aceh Darussalam berhasil menjadi salah satu
kerajaan Islam terbesar didunia.

48. Perjanjian Roem Royen


Latar belakang: konflik bersenjata yang telah berlangsung selama beberapa tahun antara pejuang
kemerdekaan Indonesia dengan pemerintah kolonial Belanda.

Tujuan: menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia secara diplomasi sebelum
dilaksanakannya konferensi meja bundar.

Isi: Fakultas Hukum Terbaik di Medan Sumut

enid

Perjanjian Roem-Royem

Maksum Rangkuti by Maksum Rangkuti September 7, 2023

Perjanjian Roem-Royem

Perjanjian Roem-Royem

Perjanjian Roem-Royem

Perjanjian Roem-Royen adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia-Belanda yang
memainkan peran signifikan dalam proses menuju kemerdekaan Indonesia. Artikel ini akan membahas
latar belakang, isi, dan dampak dari perjanjian ini pada perkembangan nasionalisme Indonesia dan
hubungan diplomatik dengan Belanda.

Latar Belakang Sejarah

Perjanjian Roem-Royen dinamai sesuai dengan dua tokoh penting yang terlibat dalam perundingan ini:
Mr. Roem, seorang diplomat Indonesia, dan Dr. J.H. van Royen, seorang diplomat Belanda. Perjanjian ini
disepakati pada tanggal 7 Mei 1949, menjelang pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Latar
belakangnya adalah konflik bersenjata yang telah berlangsung selama beberapa tahun antara pejuang
kemerdekaan Indonesia dan pemerintah kolonial Belanda.

Isi Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian Roem-Royen memiliki beberapa poin penting, antara lain:

1. Pengakuan Kedaulatan

Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia yang merdeka.

2. Pembagian Wilayah
Perjanjian ini mencakup pembagian wilayah yang dikenal sebagai “Van Mook Line” yang membagi
wilayah Indonesia menjadi dua bagian, yaitu Jawa dan Sumatera di bawah pemerintahan Indonesia,
sementara wilayah-wilayah lain tetap di bawah kendali Belanda.

3. Pengakuan Kemerdekaan Timor Timur

Perjanjian ini juga mencakup pengakuan Belanda atas kemerdekaan Timor Timur, yang kemudian
menjadi Timor Leste.

4. Pengakuan Bahwa Papua Barat Belum Diselesaikan

Status Papua Barat (sekarang Papua dan Papua Barat) tidak diatur dalam perjanjian ini, dan masalah ini
ditunda hingga kemudian.

49. Bapak Republik Indonesia adalah Tan Malaka (Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka).

Buku Naar de Republiek Indonesia merupakan karya Tan Malaka yang menginspirasi Sukarno dan Bung
Hatta membentuk Republik Indonesia. Sebab buku ini berisi konsep bangsa Indonesia dan perjuangan
kemerdekaan pribumi untuk lepas dari kolonialisme. Maka itu, Tan Malaka mendapat julukan Bapak
Republik Indonesia.

50. Usulan Moh. Yamin

Asas:

1. Peri Kebangsaan

2. Peri kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Peri Kesejahteraan rakyat

Rumusan:

1. Ketuhanan yang maha esa

2. Kebangsaan persatuan Indonesia


3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

51. Yang melarang rapat PPKI adalah Mayjen Nishimura

52. Pahlawan Nasional pertama Indonesia adalah Abdul Muis asal bukit tinggi. Sumatera Barat.
Ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 30 Agustus 1959.

53. Penjara Soekarno atau disebut juga penjara Banceuy. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya
ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929 dan dipenjara di Penjara Banceuy ini, sehingga Penjara ini
identik dengan nama nya.

54. Pati Unus bernama asli Raden Abdul Qadir. Ia adalah putra mahkota Raden Patah, pendiri Demak.
Menurut Tome Pires pada tahun 1513, Pati Unus berusia 25 tahun dan telah selesai menyerbu Malaka
pada serangan pertama. Pada tahun 1521, Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan
pendudukan Portugis.

55.Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran
besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Penetapan tanggal 10 November sebagai Hari
Pahlawan Nasional tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari
Nasional yang Bukan Hari Libur Nasional.

56. Herman Willem Daendels menerapkan kerja rodi atau kerja paksa untuk mencapai beberapa tujuan,
beberapa tujuannya adalah sebagai berikut: Membangun pabrik persenjataan yang berada di daerah
Surabaya dan Semarang. proses dari pembangunan jalan raya Anyer hingga Panarukan di tahun 1809
bahkan memakan korban hingga 12.000 jiwa. Proses pembangunan atau konstruksi dari jalan pada
mulanya dilakukan oleh pihak kolonial, akan tetapi setelah Daendels kehabisan dana untuk membayar
pekerja profesional dan tentara, akhirnya Daendels pun mengerahkan rakyat pribumi.

57. 1. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean


Piere Tendean lahir 21 Februari 1939 di Jakarta. Selesai mengikuti pendidikan di Akademi Militer Jurusan
Teknik tahun 1962, ia menjabat Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer
II/Bukit Barisan di Medan. Ia ikut bertugas menyusup ke daerah Malaysia ketika sedang berkonfrontasi
dengan Malaysia.

2. Letjen (Anumerta) Suprapto

Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920. Ia sempat mengikuti pendidikan di Akademi Militer
Kerajaan Bandung, namun harus terhenti karena pendaratan Jepang di Indonesia.

3. Letjen (anumerta) s. Parman

Siswondo Parman atau yang lebih dikenal dengan S. Parman adalah salah satu petinggi TNI AD di masa
Orde Lama. Ia dilahirkan di Wonosobo, Jawa Tengah, pada 4 Agustus 1918.

4. Letjen (Anumerta) M.T. Haryono

Mas Tirtodarmo Haryono atau yang lebih dikenal dengan M. T. Haryono lahir pada 20 Januari 1924 di
Surabaya, Jawa Timur. Sebelum terjun ke dunia militer, M. T. Haryono pernah mengikuti Ika Dai Gaku
(sekolah kedokteran) di Jakarta pada masa pendudukan Jepang.

5. Mayjen (Anumerta) D. I. Panjaitan

Donald Ignatius Panjaitan atau D. I. Panjaitan lahir pada 9 Juni 1925 di Balige, Tapanuli. Pada masa
pendudukan Jepang ia memasuki pendidikan militer Gyugun. Kemudian ia ditempatkan di Pekanbaru,
Riau sampai saat proklamasi kemerdekaan.

6. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani

Ahmad Yani adalah seorang petinggi TNI AD di masa Orde Lama. Ia lahir di Jenar, Purworejo pada 19 Juni
1922. Ketika muda, Ahmad Yani mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan Pembela Tanah Air (PETA)
di Bogor. Setelah itu, karier Ahmad Yani berkutat di militer. Ia turut ikut dalam pemberantasan PKI
Madiun 1948, Agresi Militer Belanda II, dan juga penumpasan DI/TII di Jawa Tengah.

7. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo

Sutoyo Siswomiharjo lahir 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah. Pada masa pendudukan Jepang ia
mendapat pendidikan pada Balai Pendidikan Pegawai Tinggi di Jakarta, dan kemudian menjadi pegawai
negeri pada Kantor Kabupaten di Purworejo.

58. Pahlawan Kalimantan Barat

1. Abdul Kadir Raden Temenggung Setia Pahlawan, pahlawan nasional yang berjuang melawan
penjajahan Belanda
2. Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri dan sultan pertama Kesultanan Pontianak
3. Aspar Aswin, mantan Gubernur Kalbar
4. Buchary Abdul Rahman, mantan Wali kota Pontianak
5. Cornelis M.H, Gubernur Kalbar
6. Christiandy Sanjaya, Wakil Gubernur Kalbar
7. Hamzah Haz, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-9
8. Lim Bak Meng, politisi Partai Persatuan Dayak
9. Rahadi Oesman, pejuang yang membawa berita kemerdekaan ke Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat.
10. Sultan Hamid II, Sultan Pontianak
11. Sultan Syarif Abubakar Alkadrie, Sultan Pontianak
12. Sutarmidji, Wali kota Pontianak
13. Syarif Muhammad Alaydrus, pangeran dari Kubu
14. Usman Ja'far, mantan Gubernur Kalbar
15. Drs. H. Soemitro, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Kalimantan Barat
16. Pangeran Ratu Idris, pejuang yang melawan Belanda dari Sintang

59. Salah satu kontribusi terbesar Sultan Hamid 2 adalah menciptakan lambang negara, Garuda
Pancasila. Pada tanggal 10 Januari 1950, ia ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk merencanakan dan
merancang lambang negara. Burung garuda pada lambang Pancasila melambangkan kekuatan dan
warna emasnya melambangkan kemuliaan. Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa
Indonesia. Kedua kaki burung garuda yang kokoh mencengkeram pita putih bertuliskan Bhinneka
Tunggal Ika bermakna "berbeda-beda tetapi satu jua".

 17 helai bulu sayap kanan dan kiri: melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia
 45 helai bulu leher: melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 1945
 19 helai bulu pangkal ekor: melambangkan tahun Kemerdekaan Indonesia, yaitu 1945
 8 helai bulu ekor: melambangkan bulan kemerdekaan Indonesia yaitu Agustus, sebagai bulan
kedelapan dalam satu tahun kalender Masehi.

60. Gubernur pertama Kalbar: Johannes Chtisostomus oevang oeray

Anda mungkin juga menyukai