Anda di halaman 1dari 10

e l o m p o k 4

MEKANISME PROSES INFEKSI DIDALAM TUBUH MANUSIA


SERTA MEKANISME PENYEMBUHAN LUKA

1 November 2023
OUR TEAM :
1. Saidatun Arifah Rumalutur (2311604146)
2. Dhiyaa Najwa Aqilla (2311604145)
3. Faradila Izzaty Yuyen (2311604142)
4. Indah Puji Ajeng Pangnestu (2311604134)
5. Feline Ananta (2311604141)
6. Zalva Kalista (2311604147)
7. Ince Moh Khair Permana Indama (2311604143)
8. Firly Dhimaz Nazuwa (2311604138)
9. Fazlurrahmi Lestaluhu (2311604144)
10. Dea Utari Chair (2311604137)
11. Arnof Arlandy (2311604139)
12. Lintang Luqman (2311604140)
13. Resviana Yuliantry (2311604148)
14. Nabighah Zahra (2311604133)
15. Riyan Syaiful Jamil (2311604136)
16. Ahmad Dzaki Algifari Anggoro (2311604135)
Pendahuluan
Penyakit infeksi merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh agen biologi
seperti virus, bakteri, dan parasit. Permasalahan dalam penanganan penyakit akibat
infeksi yaitu adanya mikroba yang resisten terhadap antibiotik. Antibiotik yang
awalnya efektif menjadi tidak efektif terhadap pantogen tertentu. Salah satu
penyebab resistensi yaitu pembentukan biofilm oleh bakteri.
Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri Gram positif yang mengalami
resistensi. Bakteri ini awalnya sensitif terhadap penisilin, namun pada tahun 1960-
an galur Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) muncul dalam infeksi
nosokomial. MRSA menyebabkan berbagai infeksi, seperti necrotizing fasciitis,
pneumonia, meningitis, dan endokarditis.
Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan agen yang efektif untuk melawan
biofilm bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. PeneliFan terutama dilakukan terhadap
bahan alam dengan aktivitas antibakteri. Jeruju (Achantus illicifolius L.) merupakan
salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri.
Aktivitas antibakteri tanaman ini diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh
peneliti lain. Ekstrak metanol, kloroform, dan etil asetat daun kering tumbuhan ini
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis, P. aeruginosa, S.aureus,
dan Streptococcus pyogenes. Ekstrak metanol daun kering tumbuhan ini
menghambat pertumbuhan P. aeruginosa, S. aureus, dan Escherichia Coli.
MEKANISME TERJADINYA
INFEKSI
TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP AKHIR
RENTAN INKUBASI KLINIS PENYAKIT
tahap terganggunya fungsi-fungsi
pejamu masih berada dalam Setelah masuk ke tubuh pejamu,
organ yang dapat memunculkan Perjalanan semua jenis penyakit
kondisi yang relatif sehat, namun mikroba pathogen akan mulai
tanda dan gejala (signs and pada suatu saat akan berakhir
kondisi tersebut cenderung peka beraksi, namun tanda dan gejala
symptomps) dari suatu penyakit. pula. Perjalanan penyakit
atau labil, disertai faktor penyakit belum tampak
Dalam perkembangannya, tersebut dapat berakhir dengan 5
predisposisi yang mempermudah (subklinis). Saat mulai masuknya
penyakit akan berjalan secara alternatif, yaitu Sembuh
terkena penyakit seperti umur, mikroba patogen ke tubuh
bertahap. Pada tahap awal, tanda sempurna, Sembuh dengan
keadaan fisik, perilaku / pejamu hingga saat munculnya
dan gejala penyakit masih ringan. cacat, Pembawa (carrier), Kronis,
kebiasaan hidup, sosial-ekonomi, tanda dan gejala penyakit dikenal
Penderita masih mampu dan Meninggal dunia.
dan lain-lain. sebagai masa inkubasi.
melakukan aktivitas sehari–hari
dan masih dapat diatasi dengan
berobat jalan.
MEKANISME PENYEMBUHAN LUKA
1. Tahap hemostasis (pembekuan darah)
Tahap pertama dalam proses penyembuhan luka adalah tahap
pembekuan darah. Darah biasanya akan keluar saat kulit
tersayat, tergores, atau tertusuk.

2. Tahap inflamasi (peradangan)


Setelah perdarahan berhenti, pembuluh darah akan melebar untuk
mengalirkan darah segar ke area tubuh yang terluka. Darah segar
dibutuhkan untuk membantu proses penyembuhan luka. Inilah
alasan mengapa luka bisa terasa hangat, membengkak, dan menjadi
kemerahan selama beberapa waktu
MEKANISME PENYEMBUHAN LUKA
3. Tahap proliferatif (pembentukan jaringan baru)
Tahap ini ditandai dengan terbentuknya jaringan parut pada
luka. Selama prosesnya, produksi kolagen di area luka akan
meningkat. Kolagen merupakan serat protein yang
memberikan kekuatan dan tekstur elastis pada kulit.

4. Tahap pematangan atau penguatan jaringan


Tahap terakhir merupakan tahap penguatan. Pada tahap ini, luka
sudah tertutup tapi proses penyembuhan masih berlanjut. Di dalamnya
terjadi penguatan jaringan sehingga sering kali luka terasa gatal,
meregang, atau mengkerut. Proses pematangan jaringan bisa
memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Tahap Penyembuhan Luka
Q & A
KESIMPULAN
Infeksi oleh virus dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari segi virusnya
seperti jumlah virus yang menginfeksi dan virulensinya maupun dari segi
hospesnya seperti kemampuan sistem imun hospes. Untuk beberapa virus
lingkungan juga mempengaruhi penyebaran virus.
Untuk suatu Infeksi yang sukses virus membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
• Jumlah virus yang cukup untuk memulai infeksi
• Sel-sel pada tempat infeksi harus susceptible dan permissive terhadap virus
tersebut
• Sistem pertahanan antivirus lokal hospes harus tidak ada atau setidaknya
tidak efektif
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai