Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(3)

Sekolah : SMK Negeri 1 Amarasi Selatan


Mata pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Kelas/Semester : XI/ Genap
KD : 3.4. dan 4.4
Materi : Relasi Bermakna Antara Keluarga, Gereja dan Sekolahku

A. Tujuan Pembelajran
Pertemuan 1:
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan metode diskusi ,Peserta didik diharapkan
dapat: Menjelaskan hakikat dan peran sekolah sebgai lembaga pendidikan, Mendeskripsikan
perbedaan dan persamaan proses pendidikan di keluarga, gereja dan sekolah, Menjelaskan
proses dan makna komunikasi antara keluarga, sehingga diperoleh sikap disiplin, jujur, kerja
sama, rasa ingin tahu dan peduli antar sesama.
Pertemuan 2:
Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning dan Metode Demontrasi Peserta didik
diharapkan dapat:Menilai diri sendiri dalam menjalankan kewajiban sebagai peserta didik dan
Melakukan penelitian sederhana dengan kelompok tentang masalah social yang berkaitan
dengan kehidupan remaja.
B. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1:
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
(menit)
 Orientasi
 Peserta didik memberi salam, dan berdoa
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Guru menyampaikan KD dan tujuan
pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan
 Apersepsi
Pada pertemuan hari ini, membahas relasi bermakna
Pendahulaun antara keluarga,gereja dan sekolah. Bagaimana 15
tanggapan kamu tentang pendidikan pada masa
sekarang ini?
 Motivasi
1. Bagaimana seharusnya pendidikan yang baik
bagi anak dan remaja di rumah dan sekolah?
1. Pendekatan :
SCIENTYFIC DAN STEAM
2. Model :
Discovery Learning
Langkah-langkah
a. Pemberian rangsangan (stimulation)
Peserta didik diberi pertanyaan,apa yang kamu
pahami tentang pendidikan!
b. Mengidentifikasi masalah (Problem Statement)
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian
pendidikan.
2. Peserta didik memberikan pendapat sebagai
remaja Kristen dalam mengahdapi pendidikan.
c. Pengumpulan data (Data Collection)
Peserta didik mengumpulkan informasi/data, dengan
menggunakan buku paket Pendidikan Agama Kristen
dan Budi Pekerti, kelas XI semester genap (Hal. 99-
107), dengan kemampuan peserta didik untuk :
1. Menjelaskan hakikat dan peran sekolah
sebgai lembaga pendidikan.
2. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan
proses pendidikan di keluarga, gereja dan
sekolah
3. Menjelaskan proses dan makna komunikasi
antara keluarga, gereja dan sekolah 110
Inti d. Pengolahan data (Data Processing)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan.
e. Menarik simpulan/ generalisasi (Generalization)
Setelah hasil diskusi, presentasi Peserta didik bersama
guru membuat kesimpulan.
3. Metode
Diskusi:
a. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok
b. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-6
orang
c. Setiap peserta didik wajib aktif dalam diskusi
kelompok
d. Setiap kelompok wajib mempresentasikan
hasil diskusi kelompok

Pertemuan 2:

Sintak Model Kegiatan Pembelajaran Waktu


Pembelajaran
 Kegiatan pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memberi salam, dan berdoa
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Guru menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
tentang materi yang akan diajarkan
 Memberikan Motivasi Memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
Memonitor  Peserta didik dapat : 15 menit
keaktifan dan Menilai diri sendiri dalam menjalankan kewajiban sebagai
perkembangan peserta didik
eksperimen
Menguji hasil Peserta didik dapat : 45 menit
Menilai diri sendiri dalam menjalankan kewajiban sebagai
peserta didik dan Melakukan penelitian sederhana dengan
kelompok tentang masalah social yang berkaitan dengan
kehidupan remaja.
Guru Peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain, 30 menit
membimbing memberikan tanggapan bersama guru,dan menyimpulkan hasil.
proses
pemaparan,
menanggapi
hasil
 Kegiatanpenutup 15 menit
 Memberikan apresiasi atas hasil presentasi yang
disampaikan
 Memberikan tugas kepada peserta didik yang harus
dikumpulkan minggudepan
 Meminta salah satu peserta didik memimpin doa penutup

C. Penilaian
a. Sikap
Jurnal Observasi (Terlampir)
b. Pengetahuan
Dalam bentuk essay test:
1. Jelaskan pengertian pendidikan!
2. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara pendidikan disekolah dan pendidikan
dikeluarga!
3. Apa makna atau arti Keluarga bagi mu?
4. Menjelaskan pengertian pendidikan dalam konteks sekolah!
5. Memberikan contoh dari pendidikan dalam konteks keluaraga!
c. Keterampilan
Melakukan penelitian sederhana dengan kelompok tentang masalah social yang
berkaitan dengan kehidupan remaja.
d. Penilaian Antarteman
Nama teman : 1. Putra tanesib. 2. Sultan ratu
Nama Penilai : marni baaf
Kelas/semester : XI Bhasa 1/Genap
No Pernyataan/Indikator Pengamatan Teman 1 Teman 2
1. Teman saya mengajukan  
pertanyaan dengan sopan
2. Teman saya mengerjakan  
kegiatan sesuai pembagian tugas
dalam kelompok.
3. Teman saya mengemukakan ide  -
untuk menyelesaikan masalah.
4. Teman saya memaksa kelompok - 
untuk meberima usulnya
5. Teman saya menyela  -
pembicaraan teman kelompok
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

N SIKAP
a Tanggung
Jujur Peduli Kerjasama Santun Percaya diri Disiplin
m Jawab
N a K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S
o Si R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B
s
100

100

100

100

100

100

100
w
25
50
75

25
50
75

25
50
75

25
50
75

25
50
75

25
50
75

25
50
75
a
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0

K : Kurang C: Cukup B: Baik SB : Baik Sekali

Contoh Penilaian Tertulis

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen


Kelas/Semester : XI/1I

Mensuplai jawaban singkat atau pendek:


1. Jelaskan pengertian pendidikan!
2. ..................................
Cara Penskoran:
Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan/ditetapkan guru.Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
Penilaian Keterampilan, contoh Check list
Format Penilaian Praktik: bermain peran tokoh/cerita Alkitab
Nama peserta didik: Yolan Koehua Kelas: XI
Skala Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
5 4 3 2 1
1. Penghayatan
2. Atribut pendukung yang digunakan
3. Kerja sama
4. Ketepatan isi cerita
Keterangan:
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi
nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum
di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.Skala penilaian terentang dari tidak sempurna
sampai sangat sempurna. Misalnya: 5 = sangat kompeten, 4 = kompeten, 3 = cukup kompeten,
2 = kurang kompeten, dan 1 = sangat kurang kompeten. Untuk memperkecil faktor
subyektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih
akurat.

Mengetahui : Retraen, 10 Januari 2023


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Rizal B. Ndolu, S.Pi.,MM Rosni I. Y. Buraen, S.Pd.,Gr


NIP. 19720525 20064 1 017 NIP. 19800918 201411 2 002
BAHAN AJAR

1. IDENTITAS
Sekolah : SMK Negeri 1 Amarasi Selatan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Kelas/Semester : XI /Genap
Materi Pokok : Relasi Bermakna Antara Keluarga, Gereja, dan Sekolahku

2. KOMPETENSI DASAR
1.4 Mengakui peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan
masa kini.
2.4 Bersikap kritis dalam menyikapi peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
utama dalam kehidupan masa kini.
3.4 Memahami peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam
kehidupan masa kini.
4.4 Membuat proyek yang berkaitan dengan peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga
pendidikan utama dalam kehidupan masa kini.
3. IPK
1. Menjelaskan hakikat dan peran sekolah sebgai lembaga pendidikan.
2. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan proses pendidikan di keluarga, gereja dan
sekolah
3. Menjelaskan proses dan makna komunikasi antara keluarga, gereja dan sekolah
4. Menilai diri sendiri dalam menjalankan kewajiban sebagai peserta didik
5. Melakukan penelitian sederhana dengan kelompok tentang masalah social yang
berkaitan dengan kehidupan remaja.

4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1:
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan metode diskusi ,Peserta didik diharapkan
dapat: Menjelaskan hakikat dan peran sekolah sebgai lembaga pendidikan, Mendeskripsikan
perbedaan dan persamaan proses pendidikan di keluarga, gereja dan sekolah, Menjelaskan
proses dan makna komunikasi antara keluarga, sehingga diperoleh sikap disiplin, jujur, kerja
sama, rasa ingin tahu dan peduli antar sesama.
Pertemuan 2:
Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning dan Metode Demontrasi Peserta didik
diharapkan dapat:Menilai diri sendiri dalam menjalankan kewajiban sebagai peserta didik dan
Melakukan penelitian sederhana dengan kelompok tentang masalah social yang berkaitan
dengan kehidupan remaja.
5. MATERI POKOK
Relasi Bermakna Antara Keluarga, Gereja, dan Sekolahku
6. URAIAN MATERI
1. Anak dan Pendidikan
Anak merupakan anugerah sekaligus titipan dari Tuhan yang memiliki potensi-potensi
luar biasa, sehingga anak-anak memerlukan didikan untuk mengembangkan potensinya
dengan sungguh-sungguh.Potensi-potensi itu terdiri dari potensi kognitif (intelektual),
potensi afektif (moral), potensi spiritual, dan potensi psikomotorik (keterampilan).Salah
satu sarana untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia adalah
melalui sekolah.Sekolah sering juga dipandang sebagai lingkungan pendidikan kedua bagi
anak setelah lingkungan keluarga.Sekolah diberi sebagian tanggung jawab pendidikan yang
diemban orang tua.Anak sebagai objek pendidikan, diharapkan mendapatkan pendidikan
yang tepat dan layak.Orang tua tentu berharap agar tidak meninggalkan keturunan (anak-
anak) mereka yang lemah (powerless generation). Orang tua juga tidak berharap anak-anak
mereka berkembang dengan optimal dalam hal intelektual, sehingga ia tumbuh menjadi
anak yang cerdas dan beriman kepada Tuhan, berperasaan dan kuat fisiknya. Oleh karena
itu, orang tua sering memilih sekolah yang berkualitas yang diharapkan dapat membantu
anak-anak mereka bertumbuh dengan memiliki karakter yang kuat (strong character) sesuai
dengan nilai keagamaan, cerdas (intelligent), fisik yang kuat (strong physical), serta
memiliki integritas dan semangat sebagai modal untuk membangun bangsa dan menjadi
berkat bagi sesama.
2. Tri Pusat Pendidikan
Seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalam tri pusat pendidikan, yaitu di dalam
keluarga atau di rumah, di sekolah, dan di gereja sebagai lembaga masyarakat.
a) Pendidikan dalam konteks keluarga Dalam konteks ini anak berinteraksi dengan
orang tuanya dan anggota keluarga yang lain. Ia memperoleh pendidikan informal
terutama melalui proses sosialisasi dan edukasi berupa pembiasaan atau habbit
formations.
b) Pendidikan dalam konteks gereja Di sini anak berinteraksi dengan seluruh anggota
gereja yang berbeda secara umur, tingkat sosial, maupun budaya. Ia memperoleh
pendidikan non formal atau pendidikan di luar sekolah yang berupa berbagai
pengalaman hidup. Agar gereja dapat melakukan eksistensinya, maka seharusnya
generasi muda (anak, remaja, dan pemuda) perlu mendapat warisan atau penerusan
baik nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan, maupun bentuk kelakuan lainnya
sesuai dengan dasar-dasar kristiani. Dalam konteks gereja, pribadi Kristen dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi jemaat yang dilandasi
oleh sikap yang berdasarkan rasio, nilai kristiani, dan tujuan hidupnya. Oleh karena
itu anak perlu didorong untuk terlibat dan menjadi aktivis gereja agar dapat
mengembangkan kepribadiannya secara sehat secara kristiani.
c) Pendidikan dalam konteks sekolah Dalam konteks sekolah, anak memperoleh
pendidikan formal. Artinya terprogram dan terjabarkan dengan tetap baik berupa
pengetahuan, nilainilai, keterampilan, maupun sikap terhadap mata pelajaran. Anak
berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas bersama teman sebayanya. Aspek-
aspek penting yang mempengaruhi perkembangan anak di sekolah dapat berupa
bahan-bahan pengajaran, teman dan sahabat peserta didik, guru serta para pegawai.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pembelajaran peserta didik di
bawah pengawasan guru. Secara etimologi, kata sekolah berasal dari bahasa Latin
skhole, scola, scolae atau skhola yang berarti waktu luang atau waktu senggang,
dimana pada masa lampau sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak
di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu
untuk menikmati masa anak-anak dan remaja.Sekolah berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban anak bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah juga
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
3. Relasi Antara Sekolah dan Keluarga
Sekolah merupakan pihak sekunder dalam pendidikan anak, sebab pihak primer tetap
berada di tangan orang tua, terutama ayah dan ibu yang telah dipilih dan ditetapkan oleh
Tuhan.Jadi, sekolah hadir sebagai mitra atau rekan sekerja yang berkolaborasi dengan
orang tua dalam mendidik generasi berikutnya sebagai penerus pelaksana misi Tuhan
secara turun-temurun.Sekolah memiliki tugas ganda yang harus dipikul. Sekolah
menjalankan pendidikan kepada anak-anak yang dipercayakan orang tua kepada guru untuk
mengambil bagian atau berpartisipasi dalam membentuk kepribadian, karakter, dan
kehidupan rohani yang bertumbuh di mana guru memiliki peran sebagai fasilitator,
motivator, mentor yang merancang proses pembelajaran secara formal. Sekolah tidak
hanya sekedar sebagai wadah untuk menambah ilmu pengetahuan umum kepada peserta
didik, tetapi juga untuk memuridkan peserta didik dengancara melatih dan
mengembangkan pola pikir di dalam perspektif kebenaran nilai-nilai kristiani. Dengan
demikian, peserta didik dapat memecahkan berbagai permasalahan hidup yang dihadapi di
sekolah, rumah, maupun masyarakat luas di mana mereka berada secara bijaksana dan
sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.Sebagai pihak penopang, sekolah perlu menjalin
komunikasi, berdialog dengan keluarga terutama orang tua.Sebaliknya, keluarga dituntut
untuk bersedia memberikan dukungan bagi kelangsungan dan pekerjaan Tuhan melalui
sekolah.Keluarga dipanggil untuk memberi waktu lebih banyak berdiskusi, baik dengan
guru di sekolah maupun dengan anak mereka yang mengikuti pendidikan.
4. Masalah Sosial dalam Kehidupan Remaja
Tidak semua anak-anak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.Terdapat
berbagai alasan yang menyebabkan hal tersebut, di antaranya masalah ekonomi.Keluarga
yang tidak mampu membayar biaya pendidikan sehingga menyebabkan banyak anak putus
sekolah dan membantu orang tua mencariuang. Walaupun sekolah gratis sudah disediakan
pemerintah untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak, akan tetapi hal tersebut masih
sering diacuhkan oleh anak-anak karena motivasi belajar yang masih rendah. Pengaruh
lingkungan yang buruk juga menjadi salah satu penyebab anak-anak menomorduakan
pendidikan.Hal ini merupakan tantangan terbesar bagi orang tua dan sekolah.Terdapat
berbagai masalah remaja yang perlu dipecahkan secara bersama antara keluarga, sekolah,
dan gereja, misalnya meningkatnya tawuran antarsekolah, kenakalan remaja, kriminalitas
remaja, hamil di luar nikah dan pernikahan dini, pemakaian narkoba dan obat terlarang, dan
masih banyak lagi. Berkaitan dengan masalah tersebut, rupanya perlu ada kerja sama antara
keluarga, sekolah, dan gereja untuk mengembangkan nilai-nilai kristiani yang dampaknya
dapat secara langsung dirasakan oleh lingkungan. Misalnya, meskipun konteksnya berbeda,
namun perlu kerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil, lebih manusiawi,
mengembangkan kesetaraan dalam perspektif kristiani.
Bahan Alkitab: Efesus 4:11-15, Ulangan 6:7-9
7. TUGAS
1. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolah supaya
lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan saling mendukung?
2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan
pendidikan Kristen bagi kamu?
8. SUMBER
 Buku Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, edisi revisi 2017
 Alkitab

Anda mungkin juga menyukai