Anda di halaman 1dari 6

PERTEMPURAN DI SURABAYA

KELOMPOK 2

AMALIA RAMADHANI

RATIH HANURI

SILVIA LESTARI

M.KIKI

IBNU HARSI

SMA NEGRI 17 BANDAR LAMPUNG

KATA PENGANTAR

Puji sukursayai sampaikan kepada Allah SWT karena dengan rahmat.karunia,serta taufik dan atas
hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PERTEMPURAN SURABAYA". Saya
sangat berharap makalah ini akan bermanfaat untuk kedepanna dan dapat menambah wawasan bagi
saya dan para pembaca. Amin.... Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan- kekurangan maupun kekeliruan dan masih jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu,
saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan guna perbaikan di masa mendatang. Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran ang membangun. Akhimya, semoga apa yang saya tulisbermanfaat
untuk saya dan paara pembaca.
HALAMAN JUDUL

.........................................................................................1

KATA PENGANTAR

11.......................................................................................

DAFTAR IS

111I......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

1.1 Latar Belakang

,...................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1

1.3 Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sekutu Datang Ke Surabaya.....................................................................2

2.2 Terjadi Pertempuran Di Surabaya............................................................2

2.3 Cara Rakyat Surabaya Mempertahankan


kekuasaannya.....................................................................................................4

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................5

3.2 SARAN............................................................................................................................5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peristiwa 10 November merupakan sejarah perang antara Indonesia dan Belanda. Pada 1 Maret 1942
tentara Jepang mendarat di pulau Jawa dan tujuh hari kemudian tepatnya 8 Maret, pemerintah Dating
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang sejak itu Indonesia di duduki oleh Jepang
(http://www.kumpulansejarah.com/2013/07).

Di Surabaya, di kibarkannya bendera Belanda merah-putih-biru di hotel Yamato, telah melahirkan


insiden tunjangan yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris
dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan
tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (pimpinan
tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah
menggerakan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan
kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah kemudian di
kenang sebagai HARI PAHLAWAN.

1.2 Rumusan Masalah

1.1.1 Mengapa Sekutu Dating ke Surabaya ?

1.1.2 Mengapa terjadi pertempuran di Surabaya ?

1.1.3 Bagaimna rakyat Surabaya mempertahankan kekuasaannya?

1.3 Tujuan

1.1.4 Mengetahui bagaimana rakyat Surabaya mempertahankan Kekuasaannya

1 1.5 Mengetahui pertempuran rakyat Surabaya dengan Sekutu

1.1.6 Mengetahui para tokoh pejuang waktu melawan Sekutu di Surabaya

BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Sekutu Datang ke Surabaya

Kota-kota yang sangat penting artinya bagi perhubungan laut Indonesia, ialah: Medan, Jakarta, Surabaya,
Makasar. Pendaratan-pendaratan Sekutu, mula-mula dilakukannya di kota-kota tersebut dan kemudian
dari kota-kota inilah terus dilanjutkannya ke tempat-tempat strategis lainnya. Tentara Sekutu yang mula
-mula mendarat di Jakarta, kemudian melanjutkan pendaratannya di Surabaya. Noman Dekker (1980: 32)
menyatakan bahwa:

Pada tanggal 25-10-1945, mendaratlah di Surabaya Brigade ke-49 dari Divisi ke-23 (Divisi India) di bawah
pimpinan Brigadir Mallaby dengan anak buahnya 6000 orang.

Kedatangannya di Surabaya tidak menimbulkan ketegangan, malahan pasukan Sekutu ini di bantu di
dalam mengurus soal tawanan perang itu. Tentara Inggris datang ke Indonesia tergabug dalam AFNEI
(Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu, dengan tugas untuk
melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang di tahan Jepang, serta memulangkan
tentara jepang ke negerinya. "tentara Inggris yang datang membawa misi mengembalikan Indonesia
kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuktujuan tersebut.
Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia
dimana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.

2.2 Tejadi Pertempuran Di Surabaya

Pertempuran Surabaya tidak lepas kaitannya dengan peristiwa yamg mendahuluinya, yaitu usaha
perebutan kekuasaan dan senjata dari tangan Jepang yang di mulai tanggal 2 September 1945.
Perebutan kekuasaan dan senjata ini membangkitkan suatu pergolakan sehingga berubah menjadi
situasi revolusi yang konfrontatif. "Pada tanggal 25 Oktober 1945, brigade 49 di bawah pimpinan
Brigadier Mallaby, brigade ini adalah bagian dari Divisi India ke-23 di bawah pimpinan Mayor Jenderal
D.C. Howthorn" (Sejarah Nasional Indonesia, Edisi Pemutakhiran VI/187). mereka mendapat tugas dari
Panglima AFNEI untuk melucuti serdadu jepang dan menyelamatkan para interniran Sekutu. Setelah
diadakan pertemuan antara wakil-wakil pemerintah RI dan Brigadier Mallaby di capai kesepakatan.
Pihak Inggris juga menyatakan bahwa di antara tentara mereka tidak terdapat tentara Belanda. Dalam
perkembangan selanjutnya, temyata pihak Inggris mengingkari janjinya.

2 "pada tanggal 27 Oktober 1945 pukul 11.00 pesawat terbang Inggris menyebarkan pamflet-pamflet
yang berisi perintah agar rakyat Surabaya pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya untuk
menyerahkan senjata yang di rampas dari tangan Jepang Brigadier Jenderal Mallabymengaku tidak
mengetahui tentang pamflet tersebut. Ia bahkan berpendapat, meski sudah ada kesepakatan dengan
Pemerintah RI, ia tidak akan melakukan tindakan sesuai dengan isi pamflet. Sikap itu menghancurkan
kepercayaan pemerintah RI terhadap pihak Inggris. Pada pukul 14.00 tanggal 27 Oktober 1945terjadi
kontak senjata yang pertama antara pihak pemuda dan Inggris (Sejarah Nasional Indonesia, Edisi
Pemutakhiran VI/188). Peristiwa meluas menjadi serangan umum terhadap kedudukan Inggris
bertambah kritis. Tank-tank mereka berhasil di lumpuhkan. Pada tanggal 29 Oktober 1945, beberapa
objek vital dapat di rebut kembali oleh pemuda. Dan setelah itu pihak Inggris menghubungu Presiden
Soekamo dan meminta Presiden agar memerintaahkan pihak Indonesia menghentikan serangan.Pada
keesokan harinya tanggal 29 Oktober pukul 11.30, Presiden Soekamo bersama-sama dengan Mayor
Jenderal D.C. Hawthom, atasan Brigadier Mallaby tiba di Surabaya. Presiden Soekarno di dampingi oleh
Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin segera berunding dengan
Mallaby. Perundingan menghasilkan keputusan: menghentikan kontak senjata. Tetapi pada sore harinya
ketika Presiden Soekamo dan Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta, Amir Syarifuddin beserta Mayor Jenderal
D.C. Hawthorn kembali ke Jakarta, maka terjadilah pertempuran, sehingga mengakibatkan matinya
Brigadier Mallaby. "Inggris mulai lagi mendaratkan tentaranya di Surabaya dari Divisi India ke-5,
sebanyak 24.000 orang dibawah pimpinan Jenderal Mayor Mansergh (Noman Dekker, 1980:33). Pada 9
Nopember di keluarkanlah ultimatum yang berisi ancaman, di samping itu ada instruksi-instruksi yang
berisi 6 pasal. Pasal-pasal dari instruksi itu antara lain menyebutkan bahwa semua pimpinan bangsa
Indonesia, termasuk pimpinan-pimpinan Gerakan Pemuda Indonesia, Kepala Polisi, dan Kepala Resmi
dari Radio Surabaya, harus datang ke Bataviaweg selambat-lambaatnya pada jam 6 sore. Mereka harus
baris satu persatu dengan membawa segala macam senjata yang ada pada mereka.Ultimatum yang
menghina itu tidak mendapat sambutan sama sekali dari rakyat Surabaya. Mereka malah berjaga-jaga
dan siap menghadapi segala kemungkinan. Pada 10 Nopember terjadilah pertempuran yang sangat
dahsyat di Surabaya. Perlawanan terhadap Inggris dilakukan dengan semangat menyala-nyala, dengan
persenjataan yang lebih sederhana dari pada musuh.

Dalam situasi yang bergolak ini muncullah tokoh Bung Tomo dengan bidato-bidatonya yang berapi-api
membangunkan semangat rakyat untuk melawan musuh.

2.3 Cara Rakyat Surabaya Mempertahankan Kekuasaannya

Orang- orang Surabaya hanya bisa diusir dari kota oleh Inggris, setelah pengeboman yang mengerikan
dan setelah pertempuran sengit selama 21 hari. Sungguh menakjubkan tekad bangsa Indonesia yang
mati- matian mempertahankan kemerdekaannya. “Kegigihan perlawanan Surabaya diakui oleh pihak
Inggris sendiri, baik oleh surat kabar Inggris, maupun oleh pemimpin Inggris"Pertempuran Surabaya
adalah sejarah yang tidak akan pemah bisa hilang karena pada 10 Nopember terjadi pertempuran yang
sangat dahsyat di Surabaya. Inggris mengerahkan kapal perangnya, kapal udaranya dan tank-tanknya,
dengan di ikuti dengan tentara bersenjata lengkap dengan bekal pengalaman dalam Perang Dunia II.
Tetapi semangat rakyat Surabaya menyala-nyala untuk melawan Inggris walaupun dengan persenjataan
yang lebih sederhana dari pada musuh. Dalam situasi yang memanas ini muncul tokoh Bung Tomo
dengan bidato-bidatonya yang membangunkan semangat rakyat Surabaya untuk melawan musuh. Dan
kini pada tanggal 10 Nopember itu di jadikan Hari Pahlawan dan di peringati setiap tahun oleh rakyat
Indonesia.

3.2 Saran

Dalam makalah sejarah revolusi nasional pertempuran surabaya ini, di harapkan makalah ini bermanfaat
bagi para mahasiswi dan masyarakat umum sebagai bahan penambah wawasan. Dan apa bila ada salah
dalam makalah ini kami minta maaf karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, saran anda
sangat berguna bagi perbaikan dan revisi. Terima kasih.

5 DAFTAR PUSTAKA

(www.guntur.blogspot.com/2010/04).Surabaya tidak dapat lagi di pertahankan. Pertahanan rakyat


kemudian di lakukan di luar kota dengan memblokir Surabaya dari arah selatan (Wonocolo, Waru
Sidoarjo), dari arah barat (Sepanjang. Jetis, Mojokerto), dari arah utara (Gresik, Lamongan). Berbulan-
bulan diadakan pengepungan dan penyusupan ke kota. Kekalahan dan penderitaan Inggris di Surabaya
sangat menyedihkan. Terbukti betapa beratnya peristiwa Surabaya itu bagi Inggris.

BAB 111

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pertempuran Surabaya adalah sejarah yang tidak akan pemah bisa hilang karena pada 10 Nopember
terjadi pertempuran yang sangat dahsyat di Surabaya. Inggris mengerahkan kapal perangnya, kapal
udaranya dan tank-tanknya, dengan di ikuti dengan tentara bersenjata lengkap dengan bekal
pengalaman dalam Perang Dunia II. Tetapi semangat rakyat Surabaya menyala-nyala untuk melawan
Inggris walaupun dengan persenjataan yang lebih sederhana dari pada musuh. Dalam situasi yang
memanas ini muncul tokoh Bung Tomo dengan bidato-bidatonya yang membangunkan semangat rakyat
Surabaya untuk melawan musuh. Dan kini pada tanggal 10 Nopember itu di jadikan Hari Pahlawan dan
di peringati setiap tahun oleh rakyat Indonesia.

3.2 Saran

Dalam makalah sejarah revolusi nasional pertempuran surabaya ini, di harapkan makalah ini bermanfaat
bagi para mahasiswi dan masyarakat umum sebagai bahan penambah wawasan. Dan apa bila ada salah
dalam makalah ini kami minta maaf karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, saran anda
sangat berguna bagi perbaikan dan revisi. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai