Anda di halaman 1dari 1

Sunan Bonang

Sunan Bonang memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim


yang tumbuh dalam asuhan keluarga ningrat yang agamis.
Beliau lahir pada tahun 1465 M di Surabaya. Sunan Bonang
adalah salah satu anggota Wali Songo yang berdakwah
menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad ke-14 Masehi
dan kemudian wafat di usia 60 tahun pada tahun 1525 M,
Jenazahnya dimakamkan di Tuban, di sebelah barat Masjid
Agung. Sunan Bonang merupakan putra keempat Raden
Rahmat atau Sunan Ampel, ibunya bernama Nyai Ageng
Manila yang merupakan putri dari Bupati Tuban, Arya Teja.
Pendidikan Islam diperoleh Sunan Bonang pertama kali dari ayahnya sendiri di pesantren
Ampeldenta. Sejak kecil, Sunan Ampel sudah mempersiapkan putranya itu sebagai
penerus untuk mensyiarkan ajaran Islam di bumi Nusantara.
Sunan Bonang berdakwah dengan menggunakan musik yang dialunkan lewat gamelan
buatannya. Hal ini bukan tanpa alasan. Beliau memilih untuk berdakwah dengan musik
supaya mudah diterima oleh masyarakat Jawa pada masa itu tanpa adanya paksaan. Sunan
Bonang juga mengubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan estetika Hindu menjadi
gamelan Jawa yang menggunakan instrumen bonang. Selain dengan menggunakan
gamelan tersebut, Sunan Bonang juga sering berdakwah dengan menggunakan wayang.
Tentu saja di pertunjukan wayangnya tersebut akan disisipkan cerita dan ajaran Islami di
dalamnya.
Dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam (2013), Hery Nugroho menuliskan bahwa
dakwah Sunan Bonang yang lain adalah melalui penulisan karya sastra yang bertajuk
Suluk Wujil. Suluk Wujil diakui sebagai salah satu karya sastra terbesar di Nusantara
karena isinya yang indah serta kandungannya yang kaya dalam menafsirkan kehidupan
beragama. Tombo Ati adalah salah satu lagu tradisional Jawa yang ditulis sendiri oleh
Sunan Bonang. Beliau menciptakan lagu ini adalah untuk berdakwah. Lagu ini berisi
tentang 5 cara yang mendasar agar seorang Muslim memperoleh kedamaian dan
ketenangan spiritual, yaitu dengan membaca Al Quran beserta maknanya, melakukan
salat sunnah tahajjud, berkumpul dengan orang-orang sholeh, melaksanakan puasa-puasa
sunnah serta terus-menerus berdzikir kepada Allah.
Salah satu peninggalan Sunan Bonang di Tuban adalah Sumur Srumbung. Berada di
Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban Kota, sumur tersebut masih dimanfaatkan
hingga kini. Sunan Bonang juga memiliki beberapa karomah yang diantaranya adalah
mengubah Tasbih menjadi pohon pisang, mampu mengubah aliran Sungai Brantas, dan
dapat merubah pohon aren menjadi pohon emas saat sang sunan bertemu
dengan muridnya.

Anda mungkin juga menyukai