Anda di halaman 1dari 2

Sunan Bonang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.

org/wiki/Sunan_Bonang

Sunan Bonang
Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465 di
Rembang dengan nama Raden Maulana Makdum Sunan Bonang
Ibrahim. Beliau adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Informasi pribadi
Ageng Manila.
Lahir asy-Syaikh Maulana
Makhdum Ibrahim
Pendidikan dan 1465

Pengembangan Keilmuan Surabaya, Majapahit pada


saat itu dan sekarang
Dalam hal pendidikan, Sunan Bonang belajar indonesia
pengetahuan dan ilmu agama dari ayahandanya Meninggal 1525
sendiri, yaitu Sunan Ampel. Ia belajar bersama Tuban, masa Kesultanan
santri-santri Sunan Ampel yang lain seperti Sunan Demak
Giri, Raden Patah dan Raden Kusen.
Agama Islam
Selain dari Sunan Ampel, Sunan Bonang juga Orang tua Sunan Ampel (ayah)
menuntut ilmu kepada Syaikh Maulana Ishak, yaitu
Nyai Ageng Manila (ibu)
sewaktu bersama-sama Raden Paku Sunan Giri ke
Malaka dalam perjalanan haji ke tanah suci. Denominasi Sunni
Dikenal sebagai Wali Sanga
Sunan Bonang dikenal sebagai seorang penyebar
Islam yang menguasai ilmu fikih, ushuluddin,
tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan ilmu silat dengan kesaktian dan kedigdayaan menakjubkan.

Bahkan, masyarakat mengenal Sunan Bonang sebagai seseorang yang sangat pandai mencari
sumber air di tempat-tempat yang sulit air.

Babad Daha-Kediri menggambarkan bagaimana Sunan Bonang dengan pengetahuannya yang luar
biasa bisa mengubah aliran Sungai Brantas, sehingga menjadikan daerah yang enggan menerima
dakwah Islam di sepanjang aliran sungai menjadi kekurangan air, bahkan sebagian yang lain
mengalami banjir.

Sepanjang perdebatan dengan tokoh Buto Locaya yang selalu mengecam tindakan dakwah Sunan
Bonang, terlihat sekali bahwa tokoh Buto Locaya itu tidak kuasa menghadapi kesaktian yang
dimiliki Sunan Bonang.

Demikian juga dengan tokoh Nyai Pluncing, yang kiranya seorang bhairawi penerus ajaran ilmu
hitam Calon Arang, yang dapat dikalahkan oleh Sunan Bonang.[1]

Karya Sastra
Sunan Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara lain Suluk
Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr. Sunan Bonang juga menggubah
tembang Tamba Ati (dari bahasa Jawa, berarti penyembuh jiwa) yang kini masih sering

1 of 2 1/25/2023, 4:56 AM
Sunan Bonang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Bonang

dinyanyikan orang.

Ada pula sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa yang dahulu diperkirakan merupakan karya
Sunan Bonang dan oleh ilmuwan Belanda seperti Schrieke disebut Het Boek van Bonang atau buku
(Sunan) Bonang. Tetapi oleh G.W.J. Drewes, seorang pakar Belanda lainnya, dianggap bukan karya
Sunan Bonang, melainkan dianggapkan sebagai karyanya.

Dia juga menulis sebuah kitab yang berisikan tentang Ilmu Tasawwuf berjudul Tanbihul Ghofilin.
Kitab setebal 234 halaman ini sudah sangat populer dikalangan para santri.

Sunan Bonang juga menggubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan estetika Hindu, dengan
memberi nuansa baru. Dialah yang menjadi kreator gamelan Jawa seperti sekarang, dengan
menambahkan instrumen bonang. Gubahannya ketika itu memiliki nuansa dzikir yang mendorong
kecintaan pada kehidupan transedental (alam malakut). Tembang "Tombo Ati" adalah salah satu
karya Sunan Bonang.

Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah dalang yang piawai membius penontonnya.
Kegemarannya adalah menggubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas Islam. Kisah
perseteruan Pandawa-Kurawa

Keilmuan
Sunan Bonang juga terkenal dalam hal ilmu kebathinannya. Ia mengembangkan ilmu (dzikir) yang
berasal dari Rasullah SAW, kemudian dia kombinasi dengan kesimbangan pernapasan yang disebut
dengan rahasia Alif Lam Mim ( ‫ ) ﺍ ﻝ ﻡ‬yang artinya hanya Allah SWT yang tahu.

Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-gerakan fisik atau jurus yang Dia ambil dari seni bentuk
huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf dimulai dari huruf Alif dan diakhiri huruf Ya'. Ia
menciptakan Gerakan fisik dari nama dan simbol huruf hijayyah adalah dengan tujuan yang sangat
mendalam dan penuh dengan makna, secara awam penulis artikan yaitu mengajak murid-
muridnya untuk menghafal huruf-huruf hijaiyyah dan nantinya setelah mencapai tingkatnya
diharuskan bisa baca dan memahami isi Al-Qur'an.

Penekanan keilmuan yang diciptakan Sunan Bonang adalah mengajak murid-muridnya untuk
melakukan Sujud atau Salat dan dzikir. Hingga sekarang ilmu yang diciptakan oleh Sunan Bonang
masih dilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan diorganisasikan dengan nama Padepokan
Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia.

1. Agus Sunyoto, Atlas Walisongo, Depok: Pustaka Iman, 2016, 229.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sunan_Bonang&oldid=22495038"

2 of 2 1/25/2023, 4:56 AM

Anda mungkin juga menyukai