org/wiki/Perang_Dunia_II
Daftar isi
move to sidebar sembunyikan
▪
Awal
▪
1Kronologi
▪
2Latar belakang
▪
3Sebelum perang
▪
3.1Invasi Italia ke Ethiopia (1935)
▪
3.2Perang Saudara Spanyol (1936-39)
▪
3.3Invasi Jepang ke Tiongkok (1937)
▪
3.4Invasi Jepang ke Uni Soviet dan Mongolia (1938)
▪
3.5Pendudukan Eropa dan perjanjian
▪
4Alur perang
▪
4.1Pecah di Eropa (1939)
▪
4.2Serbuan Poros
▪
4.3Perang global (1941)
▪
4.4Kebuntuan serbuan Poros (1942)
▪
4.5Sekutu menguasai medan (1943)
1 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
▪
4.6Sekutu mendekat (1944)
▪
4.7Poros runtuh, Sekutu menang (1945)
▪
5Dampak
▪
5.1Korban dan kejahatan perang
▪
5.2Kamp konsentrasi dan perbudakan
▪
5.3Front dalam negeri dan produksi
▪
5.4Pendudukan
▪
5.5Kemajuan teknologi dan peperangan
▪
6Lihat pula
▪
7Catatan kaki
▪
8Kutipan
▪
9Referensi
▪
10Pranala luar
Perang Dunia II
Perang Dunia II
2 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Perang
Pihak terlibat
3 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Sekutu Poros
Uni Soviet Jerman
(1941–1945)[nb 1] Jepang (saat
Amerika Serikat perang 1937–1945)
(1941–1945)
Imperium Britania Italia (1940–1943)
...dan lain-lain
...dan lain-lain
4 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Korban
Korban militer: Korban militer:
Lebih dari 16.000.000 Lebih dari 8.000.000
Korban sipil: Korban sipil:
Lebih dari 45.000.000 Lebih dari 4.000.000
Total korban: Total korban:
Lebih dari 61.000.000 Lebih dari 12.000.000
(1937–1945) (1937–1945)
...lebih lanjut ...lebih lanjut
Perang Dunia II
Indeks alfabetis
ABCDEFGHIJKLM
NOPQRSTUVWXYZ
0–9
Navigasi
Kampanye · Negara · Peralatan
Daftar · Garis besar · Garis waktu
Portal · Kategori · Bibliografi
� · � · � (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Templat:TopicTOC-Perang_Dunia_II&action=edit)
Dunia II atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau PD2) adalah sebuah
perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak
sekali negara di dunia —termasuk semua kekuatan besar—yang pada akhirnya membentuk dua
aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas
dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam
keadaan "perang total", negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi,
industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber
daya sipil dan militer. Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal
warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini
memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan
Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.[1]
Kekaisaran Jepang berusaha mendominasi Asia Timur dan sudah memulai perang dengan
Republik Tiongkok pada tahun 1937,[2] tetapi perang dunia secara umum pecah pada tanggal
1 September 1939 dengan invasi ke Polandia oleh Jerman yang diikuti serangkaian pernyataan
perang terhadap Jerman oleh Prancis dan Britania. Sejak akhir 1939 hingga awal 1941, dalam
serangkaian kampanye dan perjanjian, Jerman membentuk aliansi Poros bersama Italia, menguasai
atau menaklukkan sebagian besar benua Eropa. Setelah Pakta Molotov–Ribbentrop, Jerman dan
Uni Soviet berpisah dan menganeksasi wilayah negara-negara tetangganya sendiri di Eropa,
termasuk Polandia. Britania Raya, dengan imperium dan Persemakmurannya, menjadi satu-
satunya kekuatan besar Sekutu yang terus berperang melawan blok Poros, dengan mengadakan
pertempuran di Afrika Utara dan Pertempuran Atlantik. Bulan Juni 1941, Poros Eropa melancarkan
invasi terhadap Uni Soviet yang menandakan terbukanya teater perang darat terbesar sepanjang
sejarah, yang melibatkan sebagian besar pasukan militer Poros sampai akhir perang. Pada bulan
5 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Desember 1941, Jepang bergabung dengan blok Poros, menyerang Amerika Serikat dan teritori
Eropa di Samudra Pasifik, dan dengan cepat menguasai sebagian besar Pasifik Barat.
Serbuan Poros berhenti pada tahun 1942, setelah Jepang kalah dalam berbagai pertempuran laut
dan tentara Poros Eropa dikalahkan di Afrika Utara dan Stalingrad. Pada tahun 1943, melalui
serangkaian kekalahan Jerman di Eropa Timur, invasi Sekutu ke Italia, dan kemenangan Amerika
Serikat di Pasifik, Poros kehilangan inisiatif mereka dan mundur secara strategis di semua front.
Tahun 1944, Sekutu Barat menyerbu Prancis, sementara Uni Soviet merebut kembali semua teritori
yang pernah dicaplok dan menyerbu Jerman beserta sekutunya. Perang di Eropa berakhir dengan
pendudukan Berlin oleh tentara Soviet dan Polandia dan penyerahan tanpa syarat Jerman pada
tanggal 8 Mei 1945. Sepanjang 1944 dan 1945, Amerika Serikat mengalahkan Angkatan Laut
Jepang dan menduduki beberapa pulau di Pasifik Barat, menjatuhkan bom atom di negara itu
menjelang invasi ke Kepulauan Jepang. Uni Soviet kemudian mengikuti melalui negosiasi dengan
menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerbu Manchuria. Kekaisaran Jepang menyerah pada
tanggal 15 Agustus 1945, sehingga mengakhiri perang di Asia dan memperkuat kemenangan total
Sekutu atas Poros.
Perang Dunia II mengubah haluan politik dan struktur sosial dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) didirikan untuk memperkuat kerja sama internasional dan mencegah konflik-konflik yang
akan datang. Para kekuatan besar yang merupakan pemenang perang—Amerika Serikat, Uni Soviet,
Tiongkok, Britania Raya, dan Prancis—menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa.[3] Uni Soviet dan Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan super yang saling
bersaing dan mendirikan panggung Perang Dunia yang kelak bertahan selama 46 tahun
selanjutnya. Sementara itu, pengaruh kekuatan-kekuatan besar Eropa mulai melemah, dan
dekolonisasi Asia dan Afrika dimulai. Kebanyakan negara yang industrinya terkena dampak buruk
mulai menjalani pemulihan ekonomi. Integrasi politik, khususnya di Eropa, muncul sebagai upaya
untuk menstabilkan hubungan pascaperang.
Kronologi
Lihat pula: Garis waktu Perang Dunia II
Awal terjadinya perang umumnya disetujui pada tanggal 1 September 1939, dimulai dengan invasi
Jerman ke Polandia; Britania dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman dua hari kemudian.
Tanggal lain mengenai awal perang ini adalah dimulainya Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada
7 Juli 1937.[4][5]
Lainnya mengikuti sejarawan Britania Raya A. J. P. Taylor, yang percaya bahwa Perang Tiongkok-
Jepang dan perang di Eropa beserta koloninya terjadi bersamaan dan dua perang ini bergabung
pada tahun 1941. Artikel ini memakai penanggalan konvesional. Tanggal-tanggal awal lainnya yang
sering dipakai untuk Perang Dunia II juga meliputi invasi Italia ke Abisinia pada tanggal 3 Oktober
1935.[6] Sejarawan Britania Raya Antony Beevor memandang awal Perang Dunia Kedua terjadi saat
Jepang menyerbu Manchuria bulan Agustus 1939.[7]
Tanggal pasti akhir perang juga tidak disetujui secara universal. Dari dulu disebutkan bahwa
perang berakhir saat gencatan senjata 14 Agustus 1945 (V-J Day), alih-alih penyerahan diri resmi
Jepang (2 September 1945); di sejumlah teks sejarah Eropa, perang ini berakhir pada V-E Day
(8 Mei 1945). Meski begitu, Perjanjian Damai dengan Jepang baru ditandatangani pada tahun
1951,[8] dan dengan Jerman pada tahun 1990.[9]
6 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Latar belakang
Artikel utama: Penyebab Perang Dunia II
Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta politik, dengan kekalahan Blok Sentral,
termasuk Austria-Hongaria, Kekaisaran Jerman, dan Kesultanan Utsmaniyah; dan perebutan
kekuasaan oleh Bolshevik di Rusia pada tahun 1917. Sementara itu, negara-negara Sekutu yang
menang seperti Prancis, Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania memperoleh wilayah baru, dan
negara-negara baru tercipta dari runtuhnya Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan
Utsmaniyah.
Meski muncul gerakan pasifis setelah Perang Dunia I,[10][11] kekalahan ini masih membuat
nasionalisme iredentis dan revanchis pemain utama di sejumlah negara Eropa. Iredentisme dan
revanchisme punya pengaruh kuat di Jerman karena kehilangan teritori, koloni, dan keuangan yang
besar akibat Perjanjian Versailles. Menurut perjanjian ini, Jerman kehilangan 13 persen wilayah
dalam negerinya dan seluruh koloninya di luar negeri, sementara Jerman dilarang menganeksasi
negara lain, harus membayar biaya perbaikan perang, dan membatasi ukuran dan kemampuan
angkatan bersenjata negaranya.[12] Pada saat yang sama, Perang Saudara Rusia berakhir dengan
terbentuknya Uni Soviet.[13]
Kekaisaran Jerman bubar melalui Revolusi Jerman 1918–1919 dan sebuah pemerintahan
demokratis yang kemudian dikenal dengan nama Republik Weimar dibentuk. Periode antarperang
melibatkan kerusuhan antara pendukung republik baru ini dan penentang garis keras atas sayap
kanan maupun kiri. Walaupun Italia selaku sekutu Entente berhasil merebut sejumlah wilayah,
kaum nasionalis Italia marah mengetahui janji-janji Britania dan Prancis yang menjamin masuknya
Italia ke kancah perang tidak dipenuhi dengan penyelesaian damai. Sejak 1922 sampai 1925,
gerakan Fasis pimpinan Benito Mussolini berkuasa di Italia dengan agenda nasionalis, totalitarian,
dan kolaborasionis kelas yang menghapus demokrasi perwakilan, penindasan sosialis, kaum sayap
kiri dan liberal, dan mengejar kebijakan luar negeri agresif yang berusaha membawa Italia sebagai
kekuatan dunia—"Kekaisaran Romawi Baru".[14]
Di Jerman, Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler berupaya mendirikan pemerintahan fasis di
Jerman. Setelah Depresi Besar dimulai, dukungan dalam negeri untuk Nazi meningkat dan, pada
tahun 1933, Hitler ditunjuk sebagai Kanselir Jerman. Setelah kebakaran Reichstag, Hitler
menciptakan negara satu partai totalitarian yang dipimpin Partai Nazi.[15]
Terlalu lemah melawan Jepang, Tiongkok meminta bantuan Liga Bangsa-Bangsa. Jepang menarik
diri dari Liga Bangsa-Bangsa setelah dikecam atas tindakannya terhadap Manchuria. Kedua negara
ini kemudian bertempur di Shanghai, Rehe, dan Hebei sampai Gencatan Senjata Tanggu
ditandatangani tahun 1933. Setelah itu, pasukan sukarelawan Tiongkok melanjutkan
pemberontakan terhadap agresi Jepang di Manchuria, dan Chahar dan Suiyuan.[19]
7 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Hitler menolak Perjanjian Versailles dan Locarno dengan meremiliterisasi Rhineland pada bulan
Maret 1936. Ia mendapat sedikit tanggapan dari kekuatan-kekuatan Eropa lainnya.[26] Ketika
Perang Saudara Spanyol pecah bulan Juli, Hitler dan Mussolini mendukung pasukan Nasionalis
yang fasis dan otoriter dalam perang saudara mereka melawan Republik Spanyol yang didukung
Soviet. Kedua pihak memakai konflik ini untuk menguji senjata dan metode peperangan baru,[27]
berakhir dengan kemenangan Nasionalis pada awal 1939. Bulan Oktober 1936, Jerman dan Italia
membentuk Poros Roma-Berlin. Sebulan kemudian, Jerman dan Jepang menandatangani Pakta
Anti-Komintern, namun kelak diikuti Italia pada tahun berikutnya. Di Tiongkok, setelah Insiden
Xi'an, pasukan Kuomintang dan komunis menyetujui gencatan senjata untuk membentuk front
bersatu dan sama-sama melawan Jepang.[28]
Sebelum perang
Perang Italia-Abisinia Kedua adalah perang kolonial singkat mulai bulan Oktober 1935 sampai Mei
1936. Perang ini terjadi antara angkatan bersenjata Kerajaan Italia (Regno d'Italia) dan angkatan
bersenjata Kekaisaran Ethiopia (juga disebut Abisinia). Perang ini berakhir dengan pendudukan
8 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
militer di Ethiopia dan aneksasinya ke koloni baru Afrika Timur Italia (Africa Orientale Italiana,
atau AOI); selain itu, perang ini membuka kelemahan Liga Bangsa-Bangsa sebagai kekuatan
pelindung perdamaian. Baik Italia dan Ethiopia adalah negara anggota, tetapi Liga ini tidak berbuat
apa-apa ketika negara pertama jelas-jelas melanggar Artikel X yang dibuat oleh Liga ini.[29]
Pada bulan Juni 1938, pasukan Tiongkok menghentikan serbuan Jepang dengan membanjiri
Sungai Kuning; manuver ini memberikan waktu bagi Tiongkok untuk mempersiapkan pertahanan
di Wuhan, namun kota ini berhasil direbut pada bulan Oktober.[33] Kemenangan militer Jepang
gagal menghentikan pemberontakan Tiongkok yang menjadi tujuan Jepang. Pemerintahan
Tiongkok pindah ke pedalaman di Chongqing dan melanjutkan perang.[34]
Pada tanggal 29 Juli 1938, Jepang menyerbu Uni Soviet dan kalah di Pertempuran Danau Khasan.
Meski pertempuran tersebut dimenangkan Soviet, Jepang menyebutnya seri dan buntu, dan pada
9 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Pertempuran ini meyakinkan sejumlah faksi pemerintahan Jepang bahwa mereka harus fokus
berkonsiliasi dengan pemerintah Soviet demi menghindari ikut campur Soviet dalam perang
melawan Tiongkok dan mengalihkan perhatian militer mereka ke selatan, yaitu ke jajahan Amerika
Serikat dan Eropa di Pasifik, serta mencegah penggulingan pemimpin militer Soviet berpengalaman
seperti Georgy Zhukov, yang kelak memainkan peran penting dalam mempertahankan Moskwa.[37]
Terkejut, ditambah Hitler menuntut Danzig, Prancis dan Britania Raya menjamin dukungan
mereka terhadap kemerdekaan Polandia; ketika Italia menguasai Albania pada bulan April 1939,
jaminan yang sama diberikan untuk Rumania dan Yunani.[42] Tidak lama setelah janji Prancis-
Britania kepada Polandia, Jerman dan Italia meresmikan aliansi mereka sendiri melalui Pakta
Baja.[43]
Bulan Agustus 1939, Jerman dan Uni Soviet menandatangani Pakta Molotov–Ribbentrop,[44]
sebuah perjanjian non-agresi dengan satu protokol rahasia. Setiap pihak memberikan haknya satu
sama lain, "andai terjadi penyusunan wilayah dan politik," terhadap "cakupan pengaruh" (antara
Polandia dan Lituania untuk Jerman, dan Polandia timur, Finlandia, Estonia, Latvia, dan
Bessarabia untuk Uni Soviet). Pakta ini juga memunculkan pertanyaan tentang keberlangsungan
kemerdekaan Polandia.[45]
Alur perang
10 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Setelah invasi Polandia dan perjanjian Jerman-Soviet atas Lituania, Uni Soviet memaksa negara-
negara Baltik mengizinkan mereka menempatkan tentara Soviet di negara mereka atas alasan
"bantuan bersama".[56][57][58] Finlandia menolak permintaan wilayah dan diserang oleh Uni Soviet
pada bulan November 1939.[59] Konflik yang kemudian pecah berakhir pada bulan Maret 1940
dengan konsesi oleh Finlandia.[60] Prancis dan Britania Raya, menyebut serangan Soviet ke
Finlandia sebagai alasan memasuki kancah perang di pihak Jerman, menanggapi invasi Soviet
dengan mendukung dikeluarkannya Uni Soviet dari Liga Bangsa-Bangsa.[58]
Di Eropa Barat, tentara Britania dikerahkan ke benua ini, namun pada fase yang dijuluki Perang
Phoney oleh Britania dan "Sitzkrieg" (perang duduk) oleh Jerman tak satupun pihak yang
melancarkan operasi besar-besaran terhadap satu sama lain sampai April 1940.[61] Uni Soviet dan
Jerman membuat pakta dagang pada bulan Februari 1940, yang berarti Soviet menerima bantuan
militer dan industri dengan imbalan menyediakan bahan mentah untuk Jerman agar bisa
mengakali pemblokiran oleh Sekutu.[62]
Pada bulan April 1940, Jerman menginvasi Denmark dan Norwegia untuk mengamankan
pengiriman bijih besi dari Swedia, yang hendak dihadang oleh Sekutu.[63] Denmark langsung
menyerah, dan meski dibantu Sekutu, Norwegia berhasil dikuasai dalam waktu dua bulan.[64]
Bulan Mei 1940, Britania menyerbu Islandia untuk mencegah kemungkinan invasi Jerman ke pulau
itu.[65] Ketidakpuasan Britania atas kampanye Norwegia mendorong penggantian Perdana Menteri
11 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Serbuan Poros
Tentara Britania terpaksa keluar dari Eropa melalui Dunkirk, meninggalkan semua peralatan
beratnya pada awal Juni.[71] Tanggal 10 Juni, Italia menyerbu Prancis, menyatakan perang
terhadap Prancis dan Britania Raya;[72] dua belas hari kemudian Prancis menyerah dan langsung
dibelah menjadi zona pendudukan Jerman dan Italia,[73] dan sebuah negara sisa yang tak diduduki
di bawah Rezim Vichy. Pada tanggal 3 Juli, Britania menyerang armada Prancis di Aljazair untuk
mencegah perebutan oleh Jerman.[74]
Bulan Juni, pada hari-hari terakhir Pertempuran Prancis, Uni Soviet memaksa aneksasi Estonia,
Latvia, dan Lituania,[57] lalu menganeksasi wilayah Bessarabia yang dipertentangkan Rumania.
Sementara itu, kesesuaian politik dan kerja sama ekonomi Nazi-Soviet[75][76] perlahan buntu,
[77][78] dan kedua negara mulai bersiap untuk perang.[79]
Dengan Prancis dinetralkan, Jerman memulai kampanye superioritas udara atas Britania
(Pertempuran Britania) untuk mempersiapkan sebuah invasi.[80] Kampanye ini gagal, dan rencana
invasi tersebut dibatalkan pada bulan September.[80] Menggunakan pelabuhan-pelabuhan Prancis
yang baru dicaplok, Angkatan Laut Jerman menikmati kesuksesan melawan Angkatan Laut
Kerajaan dengan memakai kapal-U untuk menyerang kapal-kapal Britania di Atlantik.[81] Italia
memulai operasinya di Mediterania, memulai pengepungan Malta bulan Juni, menguasai
Somaliland Britania bulan Agustus, dan menerobos wilayah Mesir Britania bulan September 1940.
Jepang meningkatkan pemblokirannya terhadap Tiongkok pada bulan September dengan merebut
sejumlah pangkalan di wilayah utara Indochina Prancis yang saat ini terisolasi.[82]
Sepanjang periode ini, Amerika Serikat yang netral melakukan sejumlah hal untuk membantu
Tiongkok dan Sekutu Baratnya. Pada bulan November 1939, Undang-Undang Netralitas
diamendemen untuk memungkinkan pembelian "beli dan angkut" oleh Sekutu.[83] Tahun 1940,
setelah pencaplokan Paris oleh Jerman, ukuran Angkatan Laut Amerika Serikat meningkat pesat
dan, setelah serbuan Jepang ke Indochina, Amerika Serikat memberlakukan embargo besi, baja,
dan barang-barang mekanik terhadap Jepang.[84] Pada bulan September, Amerika Serikat
menyetujui penukaran kapal penghancur AS dengan pangkalan Britania Raya.[85] Tetap saja,
mayoritas rakyat Amerika Serikat menentang intervensi militer langsung apapun terhadap konflik
ini sampai tahun 1941.[86]
Pada akhir September 1940, Pakta Tiga Pihak menyatukan Jepang, Italia, dan Jerman untuk
meresmikan Kekuatan Poros. Pakta Tiga Pihak ini menegaskan bahwa negara apapun, kecuali Uni
12 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Sekutu sempat beberapa kali berhasil pada saat itu. Di Timur Tengah, pasukan Persemakmuran
pertama menggagalkan kudeta di Irak yang dibantu pesawat Jerman dari pangkalan-pangkalan di
Suriah Vichy,[102] kemudian dengan bantuan Prancis Merdeka, menyerbu Suriah dan Lebanon
untuk mencegah peristiwa seperti itu lagi.[103] Di Atlantik, Britania berhasil menaikkan moral
13 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
publik dengan menenggelamkan kapal perang Jerman Bismarck.[104] Mungkin yang terpenting
adalah pada Pertempuran Britania, Angkatan Udara Kerajaan berhasil bertahan dari serangan
Luftwaffe dan kampanye pengeboman Jerman yang berakhir bulan Mei 1941.[105]
Di Asia, meski sejumlah serangan dari kedua pihak, perang antara Tiongkok dan Jepang buntu
pada tahun 1940. Demi meningkatkan tekanan terhadap Tiongkok dengan memblokir rute-rute
suplai, dan untuk memosisikan pasukan Jepang dengan tepat andai pecah perang dengan negara-
negara Barat, Jepang merebut kendali militer di Indochina selatan[106] Pada Agustus 1940, kaum
komunis Tiongkok melancarkan serangan di Tiongkok Tengah; sebagai balasan, Jepang
menerapkan kebijakan keras (Kebijakan Serba Tiga) di daerah-daerah pendudukan untuk
mengurangi sumber daya manusia dan bahan mentah untuk pasukan komunis.[107] Antipati yang
terus berlanjut antara pasukan komunis dan nasionalis Tiongkok memuncak pada pertempuran
bersenjata pada bulan Januari 1941, secara efektif mengakhiri kerja sama mereka.[108]
Dengan stabilnya situasi di Eropa dan Asia, Jerman, Jepang, dan Uni Soviet mempersiapkan diri.
Dengan kekhawatiran Soviet terhadap meningkatnya ketegangan dengan Jerman dan rencana
Jepang untuk memanfaatkan Perang Eropa dengan merebut jajahan Eropa yang kaya sumber daya
alam di Asia Tenggara, kedua kekuatan ini menandatangani Pakta Netralitas Soviet–Jepang pada
bulan April 1941.[109] Kebalikannya, Jerman bersiap-siap menyerang Uni Soviet dengan
menempatkan pasukan dalam jumlah besar di perbatasan Soviet.[110]
Pengalihan tiga per empat pasukan Poros dan sebagian besar angkatan udaranya dari Prancis dan
14 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Jepang berencana merebut koloni-koloni Eropa di Asia dengan cepat untuk menciptakan perimeter
defensif besar yang membentang hingga Pasifik Tengah; Jepang kemudian bebas mengeksploitasi
sumber daya di Asia Tenggara sambil menyibukkan Sekutu dengan melancarkan perang
defensif.[136] Untuk mencegah intervensi Amerika Serikat sambil mengamankan perimeter, Jepang
15 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
berencana menetralisasi Armada Pasifik Amerika Serikat dari kancah perang.[137] Pada tanggal 7
Desember (8 Desember di Asia) 1941, Jepang menyerang aset-aset Britania dan Amerika Serikat
dengan serangan di Asia Tenggara dan Pasifik Tengah secara nyaris bersamaan.[138] Peristiwa ini
meliputi serangan ke armada Amerika Serikat di Pearl Harbor, pendaratan di Thailand dan
Malaya[138] dan pertempuran Hong Kong.
Sementara itu, pada akhir April 1942, Jepang dan sekutunya Thailand hampir menguasai seluruh
Burma, Malaya, Hindia Timur Belanda, Singapura,[145] dan Rabaul, sehingga menambah kerugian
bagi tentara Sekutu dan banyak di antara mereka yang ditawan. Meski memberontak habis-habisan
di Corregidor, Filipina akhirnya ditaklukkan pada bulan Mei 1942 dan memaksa pemerintah
Persemakmuran Filipina mengasingkan diri.[146] Pasukan Jepang juga memenangkan pertempuran
laut di Laut Tiongkok Selatan, Laut Jawa, dan Samudra Hindia,[147] dan mengebom pangkalan laut
Sekutu di Darwin, Australia. Satu-satunya kesuksesan sejati Sekutu melawan Jepang adalah
kemenangan Tiongkok di Changsha pada awal Januari 1942.[148] Kemenangan-kemenangan mudah
atas lawan yang tidak punya persiapan ini membuat Jepang terlalu percaya diri dan berlebihan.[149]
Jerman juga mewujudkan inisiatifnya. Dengan mengeksploitasi keputusan komando laut Amerika
Serikat yang ragu-ragu, Angkatan Laut Jerman mengacaukan jalur kapal Sekutu di lepas pesisir
Atlantik Amerika Serikat.[150] Meski kalah besar, anggota Poros Eropa menghentikan serbuan
Soviet di Rusia Tengah dan Selatan, sehingga melindungi sebagian besar jajahan yang mereka
peroleh pada tahun sebelumnya.[151] Di Afrika Utara, Jerman melancarkan sebuah serangan pada
bulan Januari yang memukul Britania kembali ke posisinya di Garis Gazala pada awal Februari,[152]
diikuti oleh meredanya pertempuran untuk sementara yang dimanfaatkan Jerman untuk
mempersiapkan serangan mereka selanjutnya.[153]
Pada awal Mei 1942, Jepang memulai operasi untuk menduduki Port Moresby dengan serangan
16 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Dengan kapasitasnya untuk bertindak secara agresif hilang akibat Pertempuran Midway, Jepang
memilih fokus pada upaya menduduki Port Moresby melalui kampanye darat di Teritori Papua.[157]
Amerika Serikat merencanakan serangan balasan terhadap posisi Jepang di selatan Kepulauan
Solomon, terutama Guadalcanal, sebagai tahap pertama menduduki Rabaul, pangkalan utama
Jepang di Asia Tenggara.[158]
Kedua rencana ini dimulai bulan Juli, namun pada pertengahan September, Pertempuran
Guadalcanal dimenangkan Jepang, dan tentara-tentara di Nugini diperintahkan mundur dari Port
Moresby ke bagian utara pulau, tempat mereka menghadapi tentara Australia dan Amerika Serikat
dalam Pertempuran Buna-Gona.[159] Guadalcanal segera menjadi titik fokus bagi kedua pihak
dengan komitmen besar tentara dan kapal dalam pertempuran Guadalcanal. Pada awal 1943,
Jepang dikalahkan di pulau ini dan menarik tentara mereka.[160] Di Burma, pasukan
Persemakmuran melancarkan dua operasi. Pertama, ofensif ke wilayah Arakan pada akhir 1942
gagal dan memaksa pasukan mundur ke India bulan Mei 1943.[161] Kedua, penyisipan pasukan
ireguler ke belakang garis depan Jepang bulan Februari yang, pada akhir April, memperoleh hasil
yang diragukan.[162]
Pada pertengahan November, Jerman hampir berhasil menduduki Stalingrad dalam pertempuran
jalanan saat Soviet memulai serangan balasan musim dingin keduanya, dimulai dengan mengepung
pasukan Jerman di Stalingrad[165] dan serangan ke unggulan Rzhev dekat Moskwa, meski upaya
terakhir gagal besar.[166] Pada awal Februari 1943, Angkatan Darat Jerman menderita kekalahan
besar; tentara Jerman di Stalingrad dipaksa menyerah[167] dan garis depan dimundurkan hingga
17 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
posisinya sebelum serangan musim panas. Pada pertengahan Februari, setelah desakan Soviet
meruncing, Jerman melancarkan serangan lain ke Kharkov dan membentuk unggulan baru di garis
depan mereka di sekitar kota Kursk, Rusia.[168]
Setelah Kampanye Guadalcanal, Sekutu memulai sejumlah operasi melawan Jepang di Pasifik.
Pada bulan Mei 1943, pasukan Sekutu dikirim untuk mengusir pasukan Jepang dari Kepulauan
Aleut,[180] dan segera memulai operasi besar untuk mengisolasi Rabaul dengan menduduki pulau-
pulau sekitarnya, dan menembus perimeter Pasifik Tengah Jepang di Kepulauan Gilbert dan
Marshall.[181] Pada akhir Maret 1944, Sekutu menyelesaikan kedua misi ini, dan selain itu
menetralisasi pangkalan Jepang di Truk di Kepulauan Caroline. Bulan April, Sekutu melancarkan
operasi mencaplok kembali Nugini Barat.[182]
Di Uni Soviet, baik Jerman dan Soviet menghabiskan musim semi dan awal musim panas 1943
dengan bersiap-siap untuk serangan besar di Rusia Tengah. Tanggal 4 Juli 1943, Jerman
menyerang pasukan Soviet di sekitar Kursk Bulge. Dalam satu minggu, pasukan Jerman lelah
menghadapi pertahanan Soviet yang sangat teratur[183][184] dan, untuk pertama kalinya dalam
perang ini, Hitler membatalkan sebuah operasi sebelum memperoleh kesuksesan taktis atau
operasional.[185] Keputusan ini sebagian dipengaruhi oleh invasi Sisilia oleh Sekutu Barat pada 9
18 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Operasi Jerman di Atlantik juga terganggu. Pada Mei 1943, Video lama memperlihatkan
dengan efektifnya serangan balasan Sekutu, kerugian kapal pengeboman Hamburg oleh Sekutu.
selam Jerman yang besar memaksa kampanye laut Atlantik
Jerman ditunda.[196] Pada bulan November 1943, Franklin
D. Roosevelt dan Winston Churchill bertemu dengan
Chiang Kai-shek di Kairo[197] dan Joseph Stalin di
Teheran.[198] Konferensi pertama menentukan
pengembalian teritori Jepang pascaperang, [197] sementara
yang terakhir menghasilkan perjanjian bahwa Sekutu Barat
akan menyerbu Eropa pada tahun 1944 dan Uni Soviet akan
menyatakan perang terhadap Jepang dalam tiga bulan
setelah kekalahan Jerman.[198]
Sejak November 1943, selama tujuh minggu di Pesawat Il-2 Soviet menyerang kolom
Pertempuran Changde, Tiongkok memaksa Jepang Wehrmacht pada Pertempuran Kursk, 1
memasuki perang atrisi yang merugikan sambil menunggu Juli 1943.
bantuan Sekutu.[199][200] Bulan Januari 1944, Sekutu
melancarkan serangkaian serangan di Italia terhadap garis
di Monte Cassino dan berupaya menembusnya dengan mendarat di Anzio.[201] Pada akhir Januari,
serangan besar Soviet mengusir pasukan Jerman dari wilayah Leningrad,[202] dan mengakhiri
pengepungan paling mematikan dan terlama sepanjang sejarah.
19 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Pada tanggal 22 Juni, Soviet mengadakan serangan strategis di Belarus ("Operasi Bagration") yang
berakhir dengan nyaris kehancuran total Pusat Grup Angkatan Darat Jerman.[214] Tidak lama
selepas itu, serangan strategis Soviet lainnya mengusir tentara Jerman dari Ukraina Barat dan
Polandia Timur. Pergerakan Soviet sukses memaksa pasukan pemberontak di Polandia memulai
sejumlah pemberontakan, meski yang terbesar di Warsawa, serta Pemberontakan Slowakia di
selatan, tidak dibantu Soviet dan dipadamkan oleh pasukan Jerman.[215] Serangan strategis
20 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Pada awal Juli, pasukan Persemakmuran di Asia Tenggara menggagalkan pengepungan Jepang di
Assam, memukul pasukannya kembali hingga Sungai Chindwin[221] sementara Tiongkok
mencaplok Myitkyina. Di Tiongkok, Jepang menuai kesuksesan besar, berhasil mencaplok
Changsha pada pertengahan Juni dan kota Hengyang pada awal Agustus.[222] Selepas itu, mereka
menyerbu provinsi Guangxi, memenangkan pertempuran besar melawan pasukan Tiongkok di
Guilin dan Liuzhou pada akhir November[223] dan berhasil menyatukan pasukan mereka di
Tiongkok dan Indochina pada pertengahan Desember.[224]
Di Pasifik, pasukan Amerika Serikat terus menekan mundur perimeter Jepang. Pada pertengahan
Juni 1944, mereka memulai serangan ke Kepulauan Mariana dan Palau, dan dengan telak
mengalahkan pasukan Jepang pada Pertempuran Laut Filipina. Kekalahan-kekalahan ini memaksa
Perdana Menteri Jepang Tōjō mengundurkan diri dan memberi Amerika Serikat keunggulan atas
pangkalan udara baru untuk melancarkan serangan bom besar-besaran di kepulauan utama
Jepang. Pada akhir Oktober, pasukan Amerika Serikat menyerbu pulau Leyte, Filipina; tidak lama
kemudian, angkatan laut Sekutu mencetak kemenangan besar pada Pertempuran Teluk Leyte, salah
satu pertempuran laut terbesar sepanjang sejarah.[225]
Tanggal 16 Desember 1944, Jerman mengupayakan kesuksesan terakhirnya di Front Barat dengan
mengerahkan sisa-sisa pasukan cadangannya untuk melancarkan serangan balasan massal di
21 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Ardennes untuk memecah belah Sekutu Barat, mengepung sebagian besar tentara Sekutu Barat dan
menaklukkan pelabuhan suplai utama mereka di Antwerp demi mencapai penyelesaian politik.[226]
Pada Januari, serangan ini digagalkan tanpa satu tujuan strategis pun yang tercapai.[226] Di Italia,
Sekutu Barat tetap buntu di garis pertahanan Jerman. Pada pertengahan Januari 1945, Soviet
menyerbu Polandia, bergerak dari Sungai Vistula ke Sungai Oder di Jerman, dan menduduki Prusia
Timur.[227] Tanggal 4 Februari, para pemimpin A.S., Britania Raya, dan Soviet bertemu di
Konferensi Yalta. Mereka menyetujui pendudukan di Jerman pascaperang,[228] dan Uni Soviet
bergabung dalam perang melawan Jepang.[229]
Pada bulan Februari, Soviet menginvasi Silesia dan Pomerania, sementara Sekutu Barat memasuki
Jerman Barat dan mendekati Sungai Rhine. Bulan Maret, Sekutu Barat melintasi Rhine di utara
dan selatan Ruhr, mengepung Grup Agkatan Darat Jerman B,[230] sementara Soviet melaju ke
Wina. Pada awal April, Sekutu Barat akhirnya berhasil membuat kemajuan di Italia dan bergerak
melintasi Jerman Barat, sementara pasukan Soviet menyerbu Berlin pada akhir April; kedua
pasukan bertemu di sungai Elbe tanggal 25 April. Tanggal 30 April 1945, Reichstag diduduki dan
menandakan kekalahan militer Reich Ketiga.[231]
Sejumlah perubahan kepemimpinan terjadi pada masa ini. Tanggal 12 April, Presiden A.S.
Roosevelt meninggal dunia dan digantikan oleh Harry Truman. Benito Mussolini dibunuh oleh
partisan Italia tanggal 28 April.[232] Dua hari kemudian, Hitler bunuh diri dan digantikan oleh
Laksamana Agung Karl Dönitz.[233]
Pasukan Jerman menyerah di Italia pada tanggal 29 April. Instrumen Penyerahan Diri Jerman
ditandatangani tanggal 7 Mei di Reims,[234] dan diratifikasi tanggal 8 Mei di Berlin.[235] Pusat Grup
Angkatan Darat Jerman bertahan di Praha sampai 11 Mei.[236]
Di teater Pasifik, pasukan Amerika Serikat dibantu Persemakmuran Filipina bergerak maju di
Filipina, membebaskan Leyte pada akhir April 1945. Mereka mendarat di Luzon bulan Januari 1945
dan mencaplok Manila bulan Maret setelah pertempuran yang menghancurkan kota ini.
Pertempuran berlanjut di Luzon, Mindanao dan pulau-pulau lain di Filipina sampai berakhirnya
perang.[237]
Bulan Mei 1945, tentara Australia mendarat di Kalimantan dan menduduki ladang minyak di sana.
Pasukan Britania, Amerika Serikat, dan Tiongkok mengalahkan Jepang di Burma utara pada bulan
Maret, dan Britania mencapai Rangoon pada tanggal 3 Mei.[238] Pasukan Tiongkok mulai balas
menyerang pada Pertempuran Hunan Barat yang pecah antara 6 April dan 7 Juni 1945. Pasukan
Amerika Serikat juga bergerak ke Jepang, mencaplok Iwo Jima pada bulan Maret, dan Okinawa
pada akhir Juni.[239] Pesawat pengebom Amerika Serikat menghancurkan kota-kota Jepang dan
kapal selam Amerika Serikat memutuskan impor Jepang.[240]
Tanggal 11 Juli, para pemimpin Sekutu bertemu di Potsdam, Jerman. Mereka menyetujui
perjanjian awal tentang Jerman,[241] dan menegaskan tuntutan penyerahan diri semua pasukan
Jepang, dengan menyatakan bahwa "alternatif bagi Jepang adalah kehancuran dalam waktu
singkat".[242] Dalam konferensi ini, Britania Raya mengadakan pemilu dan Clement Attlee
menggantikan Churchill sebagai Perdana Menteri.[243]
Saat Jepang terus mengabaikan persyaratan Potsdam, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di
kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada awal Agustus. Di antara kedua pengeboman ini, Soviet,
sesuai perjanjian Yalta, menyerbu Manchuria dudukan Jepang dan dengan cepat mengalahkan
Angkatan Darat Kwantung yang saat itu merupakan pasukan tempur Jepang terbesar.[244][245]
22 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Pasukan Merah juga menduduki Pulau Sakhalin dan Kepulauan Kuril. Pada tanggal 15 Agustus
1945, Jepang menyerah dengan penandatanganan dokumen penyerahan diri di atas geladak kapal
perang Amerika Serikat USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, sehingga mengakhiri perang
ini.[234]
Dampak
Artikel utama: Dampak Perang Dunia II
Sekutu mendirikan pemerintahan pendudukan di Austria dan Jerman. Negara pertama menjadi
negara netral dan tidak memihak dengan blok politik manapun. Negara terakhir dibelah menjadi
zona pendudukan barat dan timur yang dikuasai Sekutu Barat dan Uni Soviet. Program denazifikasi
di Jerman melibatkan pengadilan penjahat perang Nazi dan penggulingan mantan Nazi dari
kekuasaan, meski kebijakan ini lebih condong ke amnesti dan reintegrasi mantan Nazi ke
23 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Jerman kehilangan seperempat wilayahnya sebelum perang (1937), wilayah timur: Silesia,
Neumark dan sebagian besar Pomerania diambil alih Polandia; Prusia Timur dibagi antara
Polandia dan Uni Soviet, diikuti dengan pengusiran 9 juta warga Jerman dari provinsi-provinsi
tersebut, serta 3 juta warga Jerman dari Sudetenland di Cekoslowakia ke Jerman. Pada 1950-an,
satu dari lima orang Jerman Barat adalah pengungsi dari timur. Uni Soviet juga menduduki
provinsi milik Polandia di sebelah timur Garis Curzon (melibatkan pengusiran 2 juta warga
Polandia),[247] Rumania Timur,[248][249] dan sebagian Finlandia timur,[250] serta tiga negara
Baltik.[251][252]
Pembagian dunia pascaperang diresmikan oleh dua aliansi militer internasional, NATO pimpinan
Amerika Serikat dan Pakta Warsawa pimpinan Soviet;[263] periode panjang ketegangan politik dan
persaingan militer di antara mereka, Perang Dingin, akan dilengkapi oleh perlombaan senjata dan
perang proksi yang tidak terduga.[264]
Di Asia, Amerika Serikat memimpin pendudukan Jepang dan menguasai bekas pulau-pulau Jepang
di Pasifik Barat, sementara Soviet menganeksasi Sakhalin dan Kepulauan Kuril.[265] Korea,
sebelumnya di bawah kekuasaan Jepang, dibagi dan diduduki oleh Amerika Serikat di Selatan dan
Uni Soviet di Utara antara 1945 dan 1948. Republik terpisah muncul di kedua sisi garis paralel
ke-38 pada tahun 1948, masing-masing mengklaim sebagai pemerintahan sah untuk seluruh Korea
dan berujung pada pecahnya Perang Korea.[266]
Di Tiongkok, pasukan nasionalis dan komunis melanjutkan perang saudara pada bulan Juni 1946.
24 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Pasukan komunis menang dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok di daratan, sementara
pasukan nasionalis mundur ke Taiwan tahun 1949.[267] Di Timur Tengah, penolakan Arab terhadap
Rencana Pembagian Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pembentukan Israel menandai
eskalasi konflik Arab-Israel. Saat kekuatan-kekuatan kolonial Eropa berupaya merebut kembali
sebagian atau semua imperium kolonialnya, kehilangan prestise dan sumber daya saat perang
justru menggagalkan upaya ini dan mendorong dilakukannya dekolonisasi.[268][269]
Ekonomi global menderita akibat perang, meski negara-negara yang terlibat terpengaruh dengan
berbagai cara. Amerika Serikat tampil lebih kaya daripada negara lain; negara ini mengalami
ledakan bayi dan pada tahun 1950 produk domestik bruto per orangnya lebih tinggi daripada
negara-negara besar lain dan Amerika Serikat mendominasi ekonomi dunia.[270][271] Britania Raya
dan Amerika Serikat menerapkan kebijakan pelucutan industri di Jerman Barat pada tahun
1945–1948.[272] Akibat perdagangan internasional yang saling tergantung, hal ini menciptakan
stagnasi ekonomi di Eropa dan menunda pemulihan Eropa selama beberapa tahun.[273][274]
Pemulihan dimulai dengan reformasi mata uang di Jerman Barat pada pertengahan 1948 dan
dipercepat oleh liberalisasi kebijakan ekonomi Eropa yang dipengaruhi Rencana Marshall
(1948–1951) baik secara langsung maupun tidak langsung.[275][276] Pemulihan Jerman Barat
pasca-1948 disebut-sebut sebagai keajaiban ekonomi Jerman.[277] Selain itu, ekonomi
Italia[278][279] dan Prancis juga meroket.[280] Kebalikannya, Britania Raya berada dalam fase
kekacauan ekonomi,[281] dan terus memburuk selama beberapa dasawarsa.[282]
Uni Soviet, meski menderita kerugian manusia dan material yang luar biasa, juga mengalami
peningkatan pesat produksi pada masa-masa pascaperang.[283] Jepang mengalami pertumbuhan
ekonomi pesat, menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia pada tahun 1980-an.[284] Tiongkok
kembali ke produksi industrinya sebelum perang pada tahun 1952.[285]
25 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Dari total korban tewas pada Perang Dunia II, sekitar 85 persen—kebanyakan Soviet dan Tiongkok
—berada di pihak Sekutu dan 15 persen sisanya di pihak Poros. Sebagian besar kematian ini
diakibatkan oleh kejahatan perang yang dilakukan pasukan Jerman dan Jepang di wilayah
pendudukan. Sekitar 11[293] sampai 17 juta[294] warga sipil tewas akibat kebijakan ideologi Nazi
secara langsung maupun tidak langsung, termasuk genosida sistematis sekitar enam juta kaum
Yahudi sepanjang Holocaust ditambah lima juta bangsa Roma, homoseksual, serta Slav dan suku
bangsa atau kaum minoritas lainnya.[295]
Secara kasar 7,5 juta warga sipil tewas di Tiongkok selama pendudukan Jepang.[296] Ratusan ribu
(perkiraan bervariasi) etnis Serbia, bersama gipsi dan Yahudi, dibunuh oleh Ustaše Kroasia yang
berpihak pada Poros di Yugoslavia,[297] dengan pembunuhan balas dendam terhadap warga sipil
Kroasia tepat setelah perang berakhir.
Kekejaman Jepang yang paling terkenal adalah Pembantaian Nanking, yaitu ketika sekian ratus
ribu warga sipil Tiongkok diperkosa dan dibunuh.[298] Antara 3 juta hingga lebih dari 10 juta warga
sipil, kebanyakan etnis Tiongkok, dibunuh oleh pasukan pendudukan Jepang.[299] Mitsuyoshi
Himeta melaporkan 2,7 juta korban jiwa selama dilaksanakannya Sankō Sakusen. Jenderal Yasuji
Okamura menerapkan kebijakan ini di Heipei dan Shantung.[300]
Pasukan Poros memakai senjata biologis dan kimia dalam jumlah terbatas. Italia memakai gas
mustar saat menaklukkan Abisinia,[301] sementara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang memakai
berbagai macam senjata saat menyerbu dan menduduki Tiongkok (lihat Unit 731)[302][303] dan
pada konflik awal melawan Soviet.[304] Baik Jerman dan Jepang menguji senjata-senjata tersebut
terhadap warga sipil[305] serta tahanan perang.[306]
Meski banyak aksi Poros diadili dalam pengadilan internasional pertama di dunia,[307] insiden yang
26 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Selain kamp konsentrasi Nazi, gulag (kamp buruh) Soviet mengakibatkan kematian warga sipil
negara-negara yang diduduki seperti Polandia, Lituania, Latvia, dan Estonia, serta tahanan perang
Jerman dan bahkan warga sipil Soviet yang dianggap mendukung Nazi.[312] Enam puluh persen
27 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
tahanan perang Jerman di Soviet tewas sepanjang perang.[313] Richard Overy memberi jumlah 5,7
juta tahanan perang Soviet. Dari jumlah tersebut, 57 persen meninggal dunia atau dibunuh dengan
jumlah 3,6 juta orang.[314] Mantan tahanan perang Soviet dan warga sipil yang pulang diperlakukan
dengan kecurigaan luar biasa sebagai pendukung Nazi yang potensial, dan beberapa di antara
mereka dikirim ke Gulag setelah diperiksa NKVD.[315]
Kamp tahanan perang Jepang, kebanyakan dipakai sebagai kamp buruh, juga memiliki tingkat
kematian tinggi. Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh menemukan tingkat kematian
tahanan Barat adalah 27,1 persen (37 persen untuk tahanan perang Amerika Serikat),[316] tujuh kali
lebih tinggi daripada tahanan perang di Jerman dan Italia.[317] Sementara 37.583 tahanan dari
Britania Raya, 28.500 dari Belanda, dan 14.743 dari Amerika Serikat dilepaskan setelah
penyerahan diri Jepang, tahanan Tiongkok yang dilepas hanya 56 orang.[318]
Menurut sejarawan Zhifen Ju, sedikitnya lima juta warga sipil Tiongkok dari Tiongkok utara dan
Manchukuo diperbudak antara 1935 dan 1941 oleh Dewan Pembangunan Asia Timur, atau Kōain,
untuk bekerja di pertambangan dan industri perang. Setelah 1942, jumlah ini mencapai 10 juta
orang.[319] U.S. Library of Congress memperkirakan bahwa di Jawa, antar 4 dan 10 juta romusha
(bahasa Indonesia: "buruh manual"), dipaksa bekerja oleh militer Jepang. Sekitar 270.000 buruh
Jawa dikirim ke wilayah pendudukan Jepang lain di Asia Tenggara, dan hanya 52.000 orang yang
pulang ke Jawa.[320]
Pada tanggal 19 Februari 1942, Roosevelt menandatangani Perintah Eksekutif 9066 yang menahan
ribuan orang Jepang, Italia, Jerman Amerika, dan sejumlah emigran dari Hawaii yang mengungsi
setelah pengeboman Pearl Harbor sampai perang berakhir. Pemerintah A.S. dan Kanada menahan
150.000 warga Jepang Amerika.[321][322] Selain itu, 14.000 penduduk Jerman dan Italia di A.S.
yang dianggap sebagai risiko keamanan juga ditahan.[323]
Sesuai perjanjian Sekutu pada Konferensi Yalta, jutaan tahanan perang dan warga sipil
dimanfaatkan sebagai buruh paksa oleh Uni Soviet.[324] Dalam hal Hongaria, penduduknya dipaksa
bekerja untuk Uni Soviet sampai 1955.[325]
Di Eropa, sebelum pecah perang, Sekutu memiliki keunggulan signifikan dalam hal populasi dan
ekonomi. Pada tahun 1938, Sekutu Barat (Britania Raya, Prancis, Polandia, dan Jajahan Britania)
memiliki populasi 30 persen lebih besar dan produk domestik bruto 30 persen lebih besar daripada
Poros Eropa (Jerman dan Italia); jika koloni disertakan dalam hitungan, Sekutu mendapatkan
keunggulan 5:1 dalam jumlah penduduk dan 2:1 dalam PDB.[326] Di Asia pada saat yang sama,
Tiongkok memiliki jumlah penduduk enam kali lebih banyak daripada Jepang, tetapi PDB yang 89
persen lebih tinggi; jumlah ini berkurang menjadi populasi tiga kali lebih banyak dan PDB 38
persen lebih tinggi jika koloni-koloni Jepang disertakan dalam hitungan.[326]
Meski keunggulan ekonomi dan populasi Sekutu dimanfaatkan besar-besaran selama serangan
blitzkrieg awal Jerman dan Jepang, mereka menjadi faktor penentu pada tahun 1942, setelah
Amerika Serikat dan Uni Soviet bergabung dengan Sekutu, setelah sebagian besar perang ini
menjadi perang atrisi.[327] Sementara kemampuan Sekutu untuk melampaui produksi Poros sering
dikaitkan dengan akses Sekutu yang besar ke sumber daya alam, faktor-faktor lain, seperti
28 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Pendudukan
Artikel utama: Kolaborasi selama Perang Dunia II, Perlawanan selama Perang Dunia II,
Pendudukan Jerman di Eropa, dan Penjarahan Nazi
Di Timur, keuntungan yang diharapkan dari Lebensraum tidak pernah didapatkan karena garis
depan yang berfluktuasi dan kebijakan bumi hangus Soviet memusnahkan sumber daya bagi para
penjajah Jerman.[338] Tidak seperti di Barat, kebijakan ras Nazi mengizinkan kekejaman
berlebihan terhadap "orang inferior" keturunan Slavik; sebagian besar serbuan Jerman disertai
dengan eksekusi massal.[339] Meski kelompok pemberontak berdiri di hampir semua teritori
pendudukan, mereka tidak mengganggu operasi Jerman baik di Timur[340] maupun Barat[341]
sampai akhir tahun 1943.
Di Asia, Jepang menyebut negara-negara di bawah pendudukannya sebagai bagian dari Lingkup
Persemakmuran Asia Timur Raya, yang pada dasarnya merupakan hegemoni Jepang yang diklaim
bertujuan membebaskan bangsa yang dikolonisasi.[342] Meski pasukan Jepang awalnya disambut
sebagai pembebas dari dominasi Eropa di sejumlah daerah, kekejaman mereka yang berlebihan
mengubah opini publik menjadi menentang mereka dalam hitungan minggu.[343] Selama
penaklukan awal Jepang, negara ini mencaplok 4.000.000 barel (640.000 m3) minyak (~5.5×105
ton) yang ditinggalkan oleh pasukan Sekutu yang mundur, dan pada tahun 1943 Jepang mampu
29 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
merebut produksi minyak di Hindia Timur Belanda hingga 50 milliar barel, 76 persen dari tingkat
produksinya tahun 1940.[343]
Pesawat terbang dimanfaatkan sebagai alat mata-mata, pesawat tempur, pengebom, dan bantuan
darat, dan masing-masing perannya memperoleh kemajuan yang berarti. Inovasi-inovasi yang
muncul meliputi pengangkutan udara (kemampuan memindahkan suplai, perlengkapan, dan
personel berprioritas tinggi dan terbatas dalam waktu singkat);[344] dan pengeboman strategis
(pengeboman kawasan berpenduduk untuk menghancurkan industri dan moral).[345] Persenjataan
antipesawat juga dikembangkan, termasuk pertahanan radar dan artileri darat-ke-udara, seperti
senjata 88 mm Jerman. Pemakaian pesawat jet dimulai dan meski pengenalannya yang terlambat
memberi sedikit pengaruh, pesawat jet kelak menjadi standar angkatan udara di seluruh dunia.[346]
Kemajuan dibuat di hampir segala aspek pertempuran laut, terutama kapal angkut pesawat (kapal
induk) dan kapal selam. Meski sejak awal perang, peperangan udara menuai sedikit kesuksesan,
berbagai aksi di Taranto, Pearl Harbor, Laut Tiongkok Selatan, dan Laut Koral membuat kapal
induk dianggap mampu menggantikan kapal perang.[347][348][349]
Di Atlantik, kapal induk pengawal terbukti memainkan peran penting dalam konvoi Sekutu dan
meningkatkan radius perlindungan efektif serta membantu menutup celah Atlantik Tengah.[350]
Kapal induk juga lebih ekonomis daripada kapal perang karena biaya produksi pesawat yang relatif
rendah[351] dan tidak perlu diperkuat habis-habisan.[352] Kapal selam, terbukti merupakan senjata
efektif pada Perang Dunia Pertama,[353] diantisipasi oleh semua pihak sebagai sesuatu yang
terpenting nomor dua. Britania memfokuskan pengembangan persenjataan dan taktik antikapal
selam, seperti sonar dan konvoi, sementara Jerman berfokus pada memperbarui kemampuan
serangannya dengan desain seperti kapal selam Tipe VII dan taktik wolfpack.[354] Secara perlahan,
teknologi baru Sekutu seperti sinar Leigh, hedgehog, squid, dan torpedo pintar terbukti unggul.
Peperangan darat berubah dari garis depan statis pada Perang Dunia I ke peningkatan mobilitas
dan senjata gabungan. Tank, yang sering dipakai untuk membantu infanteri saat Perang Dunia
Pertama, berubah menjadi senjata utama.[355] Pada akhir 1930-an, desain tank lebih maju
dibandingkan saat Perang Dunia I,[356] dan kemajuan terjadi sepanjang perang melalui
peningkatan kecepatan, pertahanan, dan daya tembak.
Saat perang dimulai, kebanyakan komandan menduga tank musuh harus bertemu tank dengan
spesifikasi yang lebih hebat.[357] Ide ini ditantang oleh performa buruk senjata tank awal yang
relatif ringan melawan kendaraan lapis baja, dan doktrin Jerman menghindari pertempuran tank-
versus-tank. Hal ini, bersama pemakaian senjata gabungan oleh Jerman, termasuk di antara
elemen kunci kesuksesan taktik blitzkrieg mereka di Polandia dan Prancis.[355] Banyak cara untuk
menghancurkan tank, termasuk dengan artileri tidak langsung, senjata antitank (baik yang ditarik
maupun gerak sendiri), ranjau, senjata antitank infanteri jarak pendek, dan bahkan tank lain pun
diikutsertakan.[357] Bahkan dengan mekanisasi besar-besaran, infanteri masih merupakan tulang
punggung seluruh pasukan,[358] dan sepanjang perang, sebagian besar infanteri memiliki
perlengkapan yang sama seperti saat Perang Dunia I.[359]
Senapan mesin portabel meluas, seperti MG34 Jerman dan berbagai senapan submesin yang
dimodifikasi untuk pertempuran jarak dekat di perkotaan dan hutan.[359] Senapan serbu, sebuah
30 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
pengembangan akhir perang yang mencakup berbagai fitur bedil dan senjata submesin, menjadi
senjata standar infanteri pascaperang untuk sebagian besar angkatan bersenjata.[360][361]
Sebagian besar pihak yang terlibat berupaya memecahkan masalah kompleksitas dan kerumitan
yang muncul dari pemakaian buku kode besar untuk kriptografi dengan memakai mesin sandi,
yang paling terkenal adalah mesin Enigma Jerman.[362] SIGINT (signals intelligence) adalah proses
melawan dekripsi yang pernah dipakai oleh Sekutu untuk memecahkan kode laut Jepang[363] dan
Ultra dari Britania Raya, berasal dari metodologi dari Polish Cipher Bureau, yang berhasil
mengungkap Enigma sejak tujuh tahun sebelum perang dimulai.[364] Aspek lain intelijen militer
adalah pemakaian kebohongan, yang berhasil dipakai oleh Sekutu dengan kesuksesan besar seperti
dalam operasi Mincemeat dan Bodyguard.[363][365] Kemajuan teknologi dan rekayasa lainnya
tercapai sepanjang atau setelah perang, termasuk komputer-komputer terprogram pertama di
dunia (Z3, Colossus, dan ENIAC), misil pandu dan roket modern, pengembangan senjata nuklir
Proyek Manhattan, penelitian operasi dan pengembangan pelabuhan buatan dan jalur pipa di
bawah Selat Inggris.[366]
31 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Lihat pula
▪ Daftar pertempuran pada Perang Dunia II
▪ Daftar operasi militer pada Perang Dunia II
▪ Perang Dunia II dalam budaya masyarakat
▪ Tingkat kematian pada abad ke-20
Dokumenter
▪ Apocalypse: The Second World War (2009), dokumenter Prancis enam bagian karya Daniel
Costelle dan Isabelle Clarke tentang Perang Dunia II
▪ Battlefield, seri dokumenter yang mengudara tahun 1994–5 yang mengupas berbagai
pertempuran penting pada Perang Dunia II
▪ BBC History of World War II, serial televisi yang mengudara sejak 1989 sampai 2005.
▪ The World at War (1974), serial Thames Television 26 bagian yang mengulas berbagai aspek
Perang Dunia II dari sejumlah sudut pandang, termasuk wawancara dengan beberapa figur
utama seperti Karl Dönitz, Albert Speer, dan Anthony Eden.
Catatan kaki
1. 23 Agustus 1939, Uni Soviet dan Jerman menandatangani pakta nonagresi, diam-diam
membelah Eropa Timur menjadi beberapa cakupan pengaruh. Gencatan senjata Uni Soviet
dengan Jepang 16 September 1939; menyerbu Polandia 17 September 1939; menyerang
Finlandia 30 September 1939; memaksa aneksasi negara-negara Baltik Juni 1940; mencaplok
Rumania Timur 4 Juli 1940. 22 Juni 1941, Uni Soviet diserbu Poros Eropa; Uni Soviet memihak
dengan negara-negara yang memerangi Poros.
2. Setelah kejatuhan Republik Ketiga tahun 1940, pemerintahan de facto-nya adalah Rezim Vichy.
Rezim ini melaksanakan kebijakan pro-Poros sampai November 1942 namun tetap netral
secara resmi. Pasukan Prancis Merdeka, berbasis di London, diakui oleh semua negara Sekutu
32 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Kutipan
1. Sommerville, Donald (2008). The Complete Illustrated History of World War Two: An
Authoritative Account of the Deadliest Conflict in Human History with Analysis of Decisive
Encounters and Landmark Engagements. Lorenz Books. hlm. 5. ISBN 0-7548-1898-5.
2. Barrett, David P; Shyu, Lawrence N (2001). China in the anti-Japanese War, 1937–1945:
politics, culture and society. Volume 1 of Studies in modern Chinese history. New York: Peter
Lang. hlm. 6. ISBN 0-8204-4556-8.
3. The UN Security Council, diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-20, diakses tanggal 15 May
2012
4. Chickering, Roger (2006). A World at Total War: Global Conflict and the Politics of Destruction,
1937–1945. Cambridge University Press. hlm. 64. ISBN 0-275-98710-8.
5. Fiscus, James W (2007). Critical Perspectives on World War II. Rosen Publishing Group.
hlm. 44. ISBN 1-4042-0065-7.
6. Ben-Horin, Eliahu (1943). The Middle East: Crossroads of History. W. W. Norton & Co. p. 169;
Taylor, A. J. P (1979). How Wars Begin. Hamilton. p. 124. ISBN 0-241-10017-8; Yisreelit,
Hevrah Mizrahit (1965). Asian and African Studies, p. 191. For 1941 see Taylor, A. J. P (1961).
The Origins of the Second World War. Hamilton. p. vii; Kellogg, William O (2003). American
History the Easy Way. Barron's Educational Series. p. 236 ISBN 0-7641-1973-7. There also
exists the viewpoint that both World War I and World War II are part of the same "European Civil
War" or "Second Thirty Years War": Canfora, Luciano; Jones, Simon (2006). Democracy in
Europe: A History of an Ideology. Wiley-Blackwell. p. 155. ISBN 1-4051-1131-3; Prin, Gwyn
(2002). The Heart of War: On Power, Conflict and Obligation in the Twenty-First Century.
Routledge. p. 11. ISBN 0-415-36960-6.
7. Beevor, Antony (2012). The Second World War. London: Weidenfeld & Nicolson. hlm. 10.
ISBN 9780297844976.
8. Masaya, Shiraishi (1990). Japanese relations with Vietnam, 1951–1987. SEAP Publications.
hlm. 4. ISBN 0-87727-122-4.
9. "German-American Relations – Treaty on the Final Settlement with Respect to Germany (two
plus four)". Usa.usembassy.de. Diakses tanggal 29 January 2012.
10. Derby, Mark. "Conscription, conscientious objection and pacifism". Te Ara. Diakses tanggal
22 June 2012. "The move towards world war in 1914 sparked an upsurge in pacifist
movements"
11. "Pacifism in the Twentieth Century". "pacifism". Columbia Electronic Encyclopedia. Diakses
tanggal 22 June 2012. "During the 1920s and early 30s pacifism enjoyed an upsurge"
12. Kantowicz 1999, hlm. 149
13. Davies 2008, hlm. 134–140
14. Shaw 2000, hlm. 35
15. Bullock 1962, hlm. 265
16. Preston 1998, hlm. 104
17. Myers 1987, hlm. 458
18. Smith 2004, hlm. 28
33 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
19. Coogan, Anthony (July 1993). "The Volunteer Armies of Northeast China". History Today. 43.
Diakses tanggal 14 November 2009. "Although some Chinese troops in the Northeast managed
to retreat south, others were trapped by the advancing Japanese Army and were faced with the
choice of resistance in defiance of orders, or surrender. A few commanders submitted, receiving
high office in the puppet government, but others took up arms against the invader. The forces
they commanded were the first of the volunteer armies"
20. Brody 1999, hlm. 4
21. Zalampas 1989, hlm. 62
22. Record 2005, hlm. 50
23. Mandelbaum 1988, hlm. 96
24. Schmitz, David F (2001). The First Wise Man. Rowman & Littlefield. hlm. 124.
ISBN 0-8420-2632-0.
25. Kitson 2001, hlm. 231
26. Adamthwaite 1992, hlm. 52
27. Graham 2005, hlm. 110
28. Busky 2002, hlm. 10
29. Barker, A. J (1971). The Rape of Ethiopia 1936. Ballantine Books. hlm. 131–2.
ISBN 0-345-02462-1.
30. Beevor, Antony (2006). The Battle for Spain: The Spanish Civil War 1936–1939. London:
Phoenix. hlm. 258–260. ISBN 0-7538-2165-6.
31. Budiansky, Stephen (2004). Air power : The Men, Machines, and Ideas that Revolutionized War,
from Kitty Hawk to Gulf War II. London: Viking. hlm. 209–211. ISBN 0-670-03285-9.
32. Fairbank, John King; Feuerwerker, Albert; Twitchett, Denis Crispin (1986). The Cambridge
history of China. Cambridge University Press. hlm. 547–551. ISBN 0-521-24338-6.
33. Fairbank, John King; Feuerwerker, Albert; Twitchett, Denis Crispin (1986). The Cambridge
history of China. Cambridge University Press. hlm. 566. ISBN 0-521-24338-6.
34. Taylor, Jay (2009). The Generalissimo: Chiang Kai-shek and the struggle for modern China.
Harvard University Press. hlm. 150–152. ISBN 978-0-674-03338-2.
35. Coox, Alvin D. (1990). Nomonhan: Japan Against Russia, 1939. Stanford University Press.
hlm. 189. ISBN 0-8047-1835-0.
36. Sella, Amnon (October 1983). "Khalkhin-Gol: The Forgotten War". Journal of Contemporary
History. 18 (4): 651–87.
37. Chaney, Otto Preston (1996). Zhukov. University of Oklahoma Press. hlm. 76.
ISBN 0-8061-2807-0.
38. Collier, Martin; Pedley, Philip (2000). Germany 1919–45. Heinemann. hlm. 144.
ISBN 0-435-32721-6.
39. Kershaw 2001, hlm. 121–2
40. Kershaw 2001, hlm. 157
41. Davies 2008, hlm. 143–4
42. Lowe, Cedric James; Marzari, F (2002). Italian Foreign Policy 1870–1940. Taylor & Francis.
hlm. 330. ISBN 0-415-27372-2.
43. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Pact of Steel". Oxford Companion to World War II.
Oxford University Press. hlm. 674. ISBN 0-19-860446-7.
44. Shore, Zachary (2003). What Hitler Knew: The Battle for Information in Nazi Foreign Policy.
Oxford University Press US. hlm. 108. ISBN 0-19-515459-2.
34 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
45. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Nazi-Soviet Pact". Oxford University Press. hlm. 608.
ISBN 0-19-860446-7. Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
46. Evans, Richard J. (2008). The Third Reich at War 1939–1945. London: Allen Lane. hlm. 1–2.
ISBN 978-0-7139-9742-2.
47. Weinberg 2005, hlm. 64–65
48. Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. hlm. 35. ISBN 0-7126-7348-2.
49. Roskill, S.W. (1954). The War at Sea 1939–1945 Volume 1 : The Defensive. History of the
Second World War. United Kingdom Military Series. London: HMSO. hlm. 64.
50. Fritz, Martin (2005). "Economic Warfare". Dalam Dear, I.C.B; Foot, M.R.D. The Oxford
Companion to World War II. Oxford University Press. hlm. 248. ISBN 978-0-19-280670-3.
51. Zaloga, Steven J.; Gerrard, Howard (2002). Poland 1939: The Birth of Blitzkrieg. Oxford: Osprey
Publishing. hlm. 83. ISBN 1-84176-408-6.
52. Hempel, Andrew (2003). Poland in World War II: An Illustrated Military History. New York:
Hippocrene Books. hlm. 24. ISBN 0-7818-1004-3.
53. Zaloga, Stephen J. (2004). Poland 1939 : The Birth of Blitzkrieg. London: Praeger. hlm. 88–89.
ISBN 0-275-98278-5.
54. Budiansky, Stephen (2001). Battle of Wits: The Complete Story of Codebreaking in World War II.
London: Penguin. hlm. 120–121. ISBN 0-14-028105-3.
55. Jowett & Andrew 2002, hlm. 14
56. Smith, David J. (2002). The Baltic States: Estonia, Latvia and Lithuania. Routledge. 1st edition.
hlm. 24. ISBN 0-415-28580-1.
57. Bilinsky, Yaroslav (1999). Endgame in NATO's Enlargement: The Baltic States and Ukraine.
Greenwood Publishing Group. hlm. 9. ISBN 0-275-96363-2.
58. Murray & Millett 2001, hlm. 55–56
59. Spring, D. W (1986). "The Soviet Decision for War against Finland, 30 November 1939".
Europe-Asia Studies. Taylor & Francis, Ltd. 38 (2): 207–226. doi:10.1080/09668138608411636.
JSTOR 151203.
60. Hanhimäki, Jussi M (1997). Containing Coexistence: America, Russia, and the "Finnish
Solution. Kent State University Press. hlm. 12. ISBN 0-87338-558-6.
61. Weinberg 1995, hlm. 95, 121
62. Shirer, William L (1990). The Rise and Fall of the Third Reich: A History of Nazi Germany.
Simon and Schuster. hlm. 668–9. ISBN 0-671-72868-7.
63. Murray & Millett 2001, hlm. 57–63
64. Commager, Henry Steele (2004). The Story of the Second World War. Brassey's. hlm. 9.
ISBN 1-57488-741-6.
65. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Iceland". Oxford Companion to World War II. Oxford
University Press. hlm. 436. ISBN 0-19-860446-7.
66. Reynolds, David (27 April 2006). From World War to Cold War: Churchill, Roosevelt, and the
International History of the 1940s. Oxford University Press, USA. hlm. 76. ISBN 0-19-928411-3.
67. Evans, Richard J. (2008). The Third Reich at War 1939–1945. London: Allen Lane.
hlm. 122–123. ISBN 978-0-7139-9742-2.
68. Shirer, William L (1990). The Rise and Fall of the Third Reich: A History of Nazi Germany.
Simon and Schuster. hlm. 721–3. ISBN 0-671-72868-7.
69. Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. hlm. 59–60.
ISBN 0-7126-7348-2.
35 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
70. Regan, Geoffrey (2000). The Brassey's book of military blunders. Brassey's. hlm. 152.
ISBN 1-57488-252-X.
71. Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. hlm. 66–67.
ISBN 0-7126-7348-2.
72. Overy, Richard (1999). The Road to War (edisi ke-Revised and updated). London: Penguin.
hlm. 207. ISBN 0-14-028530-X.
73. Klaus, Autbert (2001). Germany and the Second World War Volume 2: Germany's Initial
Conquests in Europe. Oxford University Press. hlm. 311. ISBN 0-19-822888-0.
74. Brown, David (2004). The Road to Oran: Anglo-French Naval Relations, September 1939 – July
1940. Taylor & Francis. hlm. xxx. ISBN 0-7146-5461-2.
75. Ferguson, Niall (2006). The War of the WorldPenguin, pp. 367, 376, 379, 417
76. Snyder, Timothy (2010).Bloodlands, Random House, from p. 118 onwards
77. H. W. Koch. Hitler's 'Programme' and the Genesis of Operation 'Barbarossa'. The Historical
Journal, Vol. 26, No. 4 (Dec. 1983), pp. 891–920
78. Roberts, Geoffrey (2006). Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953. Yale
University Press. hlm. 56. ISBN 0-300-11204-1.
79. Roberts, Geoffrey (2006). Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953. Yale
University Press. hlm. 59. ISBN 0-300-11204-1.
80. Kelly, Nigel; Rees, Rosemary; Shuter, Jane (1998). Twentieth Century World. Heinemann.
hlm. 38. ISBN 0-435-30983-8.
81. Goldstein, Margaret J (2004). World War II. Twenty-First Century Books. hlm. 35.
ISBN 0-8225-0139-2.
82. Overy, Richard (1999). The Road to War (edisi ke-Revised and updated). London: Penguin.
hlm. 288–289. ISBN 0-14-028530-X.
83. Overy, Richard (1999). The Road to War (edisi ke-Revised and updated). London: Penguin.
hlm. 328–330. ISBN 0-14-028530-X.
84. Morison, Samuel Eliot (2002). History of United States Naval Operations in World War II.
University of Illinois Press. hlm. 60. ISBN 0-252-07065-8.
85. Maingot, Anthony P. (1994). The United States and the Caribbean: Challenges of an
Asymmetrical Relationship. Westview Press. hlm. 52. ISBN 0-8133-2241-3.
86. Cantril, Hadley (September 1940). "America Faces the War: A Study in Public Opinion". The
Public Opinion Quarterly. 4 (3): 390.
87. Bilhartz, Terry D.; Elliott, Alan C. (2007). Currents in American History: A Brief History of the
United States. M.E. Sharpe. hlm. 179. ISBN 978-0-7656-1821-4.
88. Murray & Millett 2001, hlm. 165
89. Knell, Hermann (2003). To Destroy a City: Strategic Bombing and Its Human Consequences in
World War II. Da Capo. hlm. 205. ISBN 0-306-81169-3.
90. Murray & Millett 2001, hlm. 233–245
91. Schoenherr, Steven (1 October 2005). "Undeclared Naval War in the Atlantic 1941". History
Department at the University of San Diego. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-09.
Diakses tanggal 15 February 2010.
92. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Tripartite Pact". Oxford Companion to World War II.
Oxford University Press. hlm. 877. ISBN 0-19-860446-7.
93. Deletant, Dennis (2002). "Romania". Dalam Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D. Oxford Companion to
World War II. hlm. 745–46. ISBN 0-19-860446-7.
36 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
94. Clogg, Richard (1992). A Concise History of Greece. Cambridge University Press. hlm. 118.
ISBN 0-521-80872-3.
95. Andrew, Stephen (2001). The Italian Army 1940–45 (2): Africa 1940–43. Osprey Publishing.
hlm. 9–10. ISBN 1-85532-865-8.
96. Brown, David (2002). The Royal Navy and the Mediterranean. Routledge. hlm. 64–65.
ISBN 0-7146-5205-9.
97. Jackson, Ashley (2006). The British Empire and the Second World War. Continuum International
Publishing Group. hlm. 106. ISBN 1-85285-417-0.
98. Laurier, Jim (2001). Tobruk 1941: Rommel's opening move. Osprey Publishing. hlm. 7–8.
ISBN 1-84176-092-7.
99. Murray & Millett 2001, hlm. 263–67
100. Macksey, Kenneth (1997). Rommel: battles and campaigns. Da Capo Press. hlm. 61–63.
ISBN 0-306-80786-6.
101. Weinberg 1995, hlm. 229
102. Watson, William E (2003). Tricolor and Crescent: France and the Islamic World. Greenwood
Publishing Group. hlm. 80. ISBN 0-275-97470-7.
103. Jackson, Ashley (2006). The British Empire and the Second World War. Continuum International
Publishing Group. hlm. 154. ISBN 1-85285-417-0.
104. Stewart, Vance (2002). Three Against One: Churchill, Roosevelt, Stalin Vs Adolph Hitler.
Sunstone Press. hlm. 159. ISBN 0-86534-377-2.
105. Dear, I.C.B and Foot, M.R.D. (editors), ed. (2005). "Blitz". The Oxford Companion to World War
II. Oxford: Oxford University Press. hlm. 108–109. ISBN 978-0-19-280670-3.
106. Overy, Richard (1999). The Road to War (edisi ke-Revised and updated). London: Penguin.
hlm. 289. ISBN 0-14-028530-X.
107. Joes, Anthony James (2004). Resisting Rebellion: The History And Politics of
Counterinsurgency. University Press of Kentucky. hlm. 224. ISBN 0-8131-2339-9.
108. Fairbank, John King; Goldman, Merle (1994). China: A New History. Harvard University Press.
hlm. 320. ISBN 0-674-11673-9.
109. Garver, John W (1988). Chinese-Soviet Relations, 1937–1945: The Diplomacy of Chinese
Nationalism. Oxford University Press. hlm. 114. ISBN 0-19-505432-6.
110. Weinberg 1995, hlm. 195
111. Sella, Amnon (July 1978). " "Barbarossa": Surprise Attack and Communication". Journal of
Contemporary History. 13 (3): 555–83. doi:10.1177/002200947801300308.
112. Kershaw, Ian (2007). Fateful Choices. Allen Lane. hlm. 66–69. ISBN 0-7139-9712-5.
113. Steinberg, Jonathan (June 1995). "The Third Reich Reflected: German Civil Administration in
the Occupied Soviet Union, 1941–4". The English Historical Review. 110 (437): 620–51.
114. Hauner, Milan (1978). "Did Hitler Want a World Dominion?". Journal of Contemporary History.
13 (1): 15–32. doi:10.1177/002200947801300102.
115. Roberts, Cynthia A (1995). "Planning for War: The Red Army and the Catastrophe of 1941".
Europe-Asia Studies. 47 (8): 1293–26. doi:10.1080/09668139508412322.
116. Wilt, Alan F. (1981). "Hitler's Late Summer Pause in 1941". Military Affairs. 45 (4): 187–91.
doi:10.2307/1987464. JSTOR 1987464.
117. Erickson, John (2003). The Road to Stalingrad. Cassell Military. hlm. 114–137.
ISBN 0-304-36541-6.
118. Glantz 2001, hlm. 9
37 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
119. Farrell, Brian P (1993). "Yes, Prime Minister: Barbarossa, Whipcord, and the Basis of British
Grand Strategy, Autumn 1941". The Journal of Military History. 57 (4): 599–625.
doi:10.2307/2944096. JSTOR 2944096.
120. Pravda, Alex; Duncan, Peter J. S (1990). Soviet-British Relations Since the 1970s. Cambridge
University Press. hlm. 29. ISBN 0-521-37494-4.
121. Bueno de Mesquita, Bruce; Smith, Alastair; Siverson, Randolph M.; Morrow, James D (2005).
The Logic of Political Survival. MIT Press. hlm. 425. ISBN 0-262-52440-6.
122. Louis, William Roger (1998). More Adventures with Britannia: Personalities, Politics and Culture
in Britain. University of Texas Press. hlm. 223. ISBN 0-292-74708-X.
123. Kleinfeld, Gerald R (1983). "Hitler's Strike for Tikhvin". Military Affairs. 47 (3): 122–128.
doi:10.2307/1988082. JSTOR 1988082.
124. Shukman, Harold (2001). Stalin's Generals. Phoenix Press. hlm. 113. ISBN 1-84212-513-3.
125. Glantz 2001, hlm. 26, "By 1 November [the Wehrmacht] had lost fully 20% of its committed
strength (686,000 men), up to 2/3 of its ½-million motor vehicles, and 65 percent of its tanks.
The German Army High Command (OKH) rated its 136 divisions as equivalent to 83 full-strength
divisions."
126. Reinhardt, Klaus; Keenan, Karl B (1992). Moscow-The Turning Point: The Failure of Hitler's
Strategy in the Winter of 1941–42. Berg. hlm. 227. ISBN 0-85496-695-1.
127. Milward, A.S. (1964). "The End of the Blitzkrieg". The Economic History Review. 16 (3):
499–518. doi:10.1111/j.1468-0289.1964.tb01744.x.
128. Rotundo, Louis (1986). "The Creation of Soviet Reserves and the 1941 Campaign". Military
Affairs. 50 (1): 21–8. doi:10.2307/1988530. JSTOR 1988530.
129. Glantz 2001, hlm. 26
130. Garthoff, Raymond L (October 1969). "The Soviet Manchurian Campaign, August 1945". Military
Affairs. 33 (2): 312.
131. Welch, David (1999). Modern European History, 1871–2000: A Documentary Reader.
Routledge. hlm. 102. ISBN 0-415-21582-X.
132. Weinberg, Gerhard L (2005). A World At Arms. Cambridge University Press. hlm. 248.
ISBN 0-521-61826-6.
133. Anderson, Irvine H., Jr. (1975). "The 1941 De Facto Embargo on Oil to Japan: A Bureaucratic
Reflex". The Pacific Historical Review. 44 (2): 201. JSTOR 3638003.
134. Peattie, Mark R.; Evans, David C. (1997). Kaigun: Strategy, Tactics, and Technology in the
Imperial Japanese Navy. Naval Institute Press. hlm. 456. ISBN 0-87021-192-7.
135. Lightbody, Bradley (2004). The Second World War: Ambitions to Nemesis. Routledge. hlm. 125.
ISBN 0-415-22404-7.
136. Weinberg, Gerhard L (2005). A World At Arms. Cambridge University Press. hlm. 310.
ISBN 0-521-61826-6.
137. Morgan, Patrick M (1983). Strategic Military Surprise: Incentives and Opportunities. Transaction
Publishers. hlm. 51. ISBN 0-87855-912-4.
138. Wohlstetter, Roberta (1962). Pearl Harbor: Warning and Decision. Stanford University Press.
hlm. 341–43. ISBN 0-8047-0598-4.
139. Dunn, Dennis J (1998). Caught Between Roosevelt & Stalin: America's Ambassadors to
Moscow. The University Press of Kentucky. hlm. 157. ISBN 0-8131-2023-3.
140. According to Ernest May (May, Ernest (1955). "The United States, the Soviet Union and the Far
Eastern War". The Pacific Historical Review. 24 (2): 156. JSTOR 3634575.) Churchill stated:
"Russian declaration of war on Japan would be greatly to our advantage, provided, but only
provided, that Russians are confident that will not impair their Western Front".
38 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
141. Kelly, Brian. "The Four Policemen and. Postwar Planning, 1943-1945: The Collision of Realist
and. Idealist Perspectives" (dalam bahasa English). Diakses tanggal 22 May 2016.
142. Mingst, Karen A.; Karns, Margaret P (2007). United Nations in the Twenty-First Century.
Westview Press. hlm. 22. ISBN 0-8133-4346-1.
143. Rees, Laurence (2009). World War Two Behind Closed Doors, BBC Books, p. 99 ISBN
1-4481-4045-5.
144. Rees, Laurence (2009). World War Two Behind Closed Doors, BBC Books, pp. 406–7 ISBN
1-4481-4045-5. "Stalin always believed that Britain and America were delaying the second front
so that the Soviet Union would bear the brunt of the war"
145. Klam, Julie (2002). The Rise of Japan and Pearl Harbor. Black Rabbit Books. hlm. 27.
ISBN 1-58340-188-1.
146. Lewis, Morton. "XXIX. Japanese Plans and American Defenses". Dalam Greenfield, Kent
Roberts. The Fall of the Philippines. U.S. Government Printing Office. hlm. 529. Library of
Congress Catalogue Card Number: 53-63678. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-08.
Diakses tanggal 2012-12-06. (Table 11).
147. Hill, J. R.; Ranft, Bryan (2002). The Oxford Illustrated History of the Royal Navy. Oxford
University Press. hlm. 362. ISBN 0-19-860527-7.
148. Hsiung 1992, hlm. 158
149. Perez, Louis G. (1 June 1998). The history of Japan. Greenwood Publishing Group. hlm. 145.
ISBN 0-313-30296-0. Diakses tanggal 12 November 2009.
150. Gooch, John (1990). Decisive Campaigns of the Second World War. Routledge. hlm. 52.
ISBN 0-7146-3369-0.
151. Glantz 2001, hlm. 31
152. Molinari, Andrea (2007). Desert Raiders: Axis and Allied Special Forces 1940–43. Osprey
Publishing. hlm. 91. ISBN 1-84603-006-4.
153. Mitcham, Samuel W.; Mitcham, Samuel W. Jr (1982). Rommel's Desert War: The Life and Death
of the Afrika Korps. Stein & Day. hlm. 31. ISBN 978-0-8117-3413-4.
154. Maddox, Robert James (1992). The United States and World War II. Westview Press.
hlm. 111–12. ISBN 0-8133-0436-9.
155. Salecker, Gene Eric (2001). Fortress Against the Sun: The B-17 Flying Fortress in the Pacific.
Da Capo Press. hlm. 186. ISBN 1-58097-049-4.
156. Ropp, Theodore (1962). War in the Modern World. Macmillan Publishing Company. hlm. 368.
ISBN 0-8018-6445-3.
157. Weinberg 1995, hlm. 339
158. Gilbert, Adrian (2003). The Encyclopedia of Warfare: From Earliest Times to the Present Day.
Globe Pequot. hlm. 259. ISBN 1-59228-027-7.
159. Swain, Bruce (2001). A Chronology of Australian Armed Forces at War 1939–45. Allen & Unwin.
hlm. 197. ISBN 1-86508-352-6.
160. Hane, Mikiso (2001). Modern Japan: A Historical Survey. Westview Press. hlm. 340.
ISBN 0-8133-3756-9.
161. Marston, Daniel (2005). The Pacific War Companion: From Pearl Harbor to Hiroshima. Osprey
Publishing. hlm. 111. ISBN 1-84176-882-0.
162. Brayley, Martin J (2002). The British Army, 1939–45: The Far East. Osprey Publishing. hlm. 9.
ISBN 1-84176-238-5.
163. Read, Anthony (2004). The Devil's Disciples: Hitler's Inner Circle. W. W. Norton & Company.
hlm. 764. ISBN 0-393-04800-4.
39 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
164. Davies, Norman (2006). Europe at War 1939–1945: No Simple Victory. Macmillan. hlm. 100.
ISBN 0-333-69285-3.
165. Badsey, Stephen (2000). The Hutchinson Atlas of World War II Battle Plans: Before and After.
Taylor & Francis. hlm. 235–36. ISBN 1-57958-265-6.
166. Black, Jeremy (2003). World War Two: A Military History. Routledge. hlm. 119.
ISBN 0-415-30534-9.
167. Gilbert, Sir Martin (2004). The Second World War: A Complete History. Macmillan.
hlm. 397–400. ISBN 0-8050-7623-9.
168. Shukman, Harold (2001). Stalin's Generals. Phoenix Press. hlm. 142. ISBN 1-84212-513-3.
169. Gannon, James (2002). Stealing Secrets, Telling Lies: How Spies and Codebreakers Helped
Shape the Twentieth Century. Brassey's. hlm. 76. ISBN 1-57488-473-5.
170. Paxton, Robert O (1972). Vichy France: Old Guard and New Order, 1940–1944. Knopf.
hlm. 313. ISBN 0-394-47360-4.
171. Rich, Norman (1992). Hitler's War Aims: Ideology, the Nazi State, and the Course of Expansion.
Norton. hlm. 178. ISBN 0-393-00802-9.
172. Penrose, Jane (2004). The D-Day Companion. Osprey Publishing. hlm. 129.
ISBN 1-84176-779-4.
173. Neillands, Robin (2005). The Dieppe Raid: The Story of the Disastrous 1942 Expedition. Indiana
University Press. ISBN 0-253-34781-5.
174. Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. hlm. 277. ISBN 0-7126-7348-2.
175. Thomas, David Arthur (1988). A Companion to the Royal Navy. Harrap. hlm. 265.
ISBN 0-245-54572-7.
176. Thomas, Nigel; Andrew, Stephen (1998). German Army 1939–1945 (2): North Africa & Balkans.
Osprey Publishing. hlm. 8. ISBN 1-85532-640-X.
177. Ross, Steven T (1997). American War Plans, 1941–1945: The Test of Battle. Frank Cass & Co.
hlm. 38. ISBN 0-7146-4634-2.
178. Bonner, Kit; Bonner, Carolyn (2001). Warship Boneyards. MBI Publishing Company. hlm. 24.
ISBN 0-7603-0870-5.
179. Collier, Paul (2003). The Second World War (4): The Mediterranean 1940–1945. Osprey
Publishing. hlm. 11. ISBN 1-84176-539-2.
180. Thompson, John Herd; Randall, Stephen J (1994). Canada and the United States: Ambivalent
Allies. University of Georgia Press. hlm. 164. ISBN 0-8203-2403-5.
181. Kennedy, David M (1999). Freedom from Fear: The American People in Depression and War,
1929–1945. Oxford University Press. hlm. 610. ISBN 0-19-503834-7.
182. Rottman, Gordon L (2002). World War II Pacific Island Guide: A Geo-Military Study. Greenwood
Publishing Group. hlm. 228. ISBN 0-313-31395-4.
183. Glantz, David M. (September 1986). "Soviet Defensive Tactics at Kursk, July 1943". CSI Report
No. 11. Combined Arms Research Library. OCLC 278029256. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2008-03-06. Diakses tanggal 17 February 2010.
184. Glantz, David M (1989). Soviet military deception in the Second World War. Routledge.
hlm. 149–59. ISBN 978-0-7146-3347-3.
185. Kershaw, Ian (2001). Hitler, 1936–1945: Nemesis. W. W. Norton & Company. hlm. 592.
ISBN 0-393-32252-1.
186. O'Reilly, Charles T (2001). Forgotten Battles: Italy's War of Liberation, 1943–1945. Lexington
Books. hlm. 32. ISBN 0-7391-0195-1.
40 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
187. Bellamy, Chris T (2007). Absolute war: Soviet Russia in the Second World War. BAlfred A.
Knopf. hlm. 595. ISBN 0-375-41086-4.
188. O'Reilly, Charles T (2001). Forgotten Battles: Italy's War of Liberation, 1943–1945. Lexington
Books. hlm. 35. ISBN 0-7391-0195-1.
189. Healy, Mark (1992). Kursk 1943: The tide turns in the East. Osprey Publishing. hlm. 90.
ISBN 1-85532-211-0.
190. Glantz 2001, hlm. 50–55
191. McGowen, Tom (2002). Assault From The Sea: Amphibious Invasions in the Twentieth Century.
Twenty-First Century Books. hlm. 43–44. ISBN 0-7613-1811-9.
192. Mazower, Mark (2009). Hitler's Empire : Nazi Rule in Occupied Europe. London: Penguin.
hlm. 362. ISBN 978-0-14-101192-9.
193. Hart, Stephen; Hart, Russell; Hughes, Matthew (2000). The German Soldier in World War II.
MBI Publishing Company. hlm. 151. ISBN 0-7603-0846-2.
194. Blinkhorn, Martin (1984). Mussolini and Fascist Italy. Methuen & Co. hlm. 52.
ISBN 0-415-10231-6.
195. Read, Anthony; Fisher, David (1992). The Fall of Berlin. Hutchinson. hlm. 129.
ISBN 0-09-175337-6.
196. Padfield, Peter (1998). War Beneath the Sea : Submarine Conflict During World War II (edisi ke-
paperback.). New York: John Wiley. hlm. 335–336. ISBN 0-471-24945-9.
197. Iriye, Akira (1981). Power and culture: the Japanese-American war, 1941–1945. Harvard
University Press. hlm. 154. ISBN 0-674-69582-8.
198. Polley, Martin (2000). A-Z of modern Europe since 1789. Taylor & Francis. hlm. 148.
ISBN 0-415-18598-X.
199. ed. Hsiung, James C. and Steven I. Levine China's Bitter Victory: The War with Japan
1937–1945, p. 161
200. Hsu Long-hsuen and Chang Ming-kai (1971) History of The Sino-Japanese War (1937–1945)
2nd Ed. Translated by Wen Ha-hsiung. Chung Wu Publishing. pp. 412–416, Map 38
201. Weinberg 1995, hlm. 660–661
202. Glantz, David M (2001). The siege of Leningrad, 1941–1944: 900 days of terror. Zenith Imprint.
hlm. 166–69. ISBN 0-7603-0941-8.
203. Glantz, David M (2002). The Battle for Leningrad: 1941–1944. Lawrence: University Press of
Kansas. ISBN 0-7006-1208-4.
204. Chubarov, Alexander (2001). Russia's Bitter Path to Modernity: A History of the Soviet and Post-
Soviet Eras. Continuum International Publishing Group. hlm. 122. ISBN 0-8264-1350-1.
205. Havighurst, Alfred F (1962). Britain in Transition: The Twentieth Century. The University of
Chicago Press. hlm. 344. ISBN 0-226-31971-7.
206. Lightbody, Bradley (2004). The Second World War: Ambitions to Nemesis. Routledge. hlm. 224.
ISBN 0-415-22404-7.
207. Zeiler, Thomas W (2004). Unconditional Defeat: Japan, America, and the End of World War II.
Scholarly Resources. hlm. 60. ISBN 0-8420-2991-5.
208. Craven, Wesley Frank; Cate, James Lea (1953). The Army Air Forces in World War II, Volume
Five—The Pacific, Matterhorn to Nagasaki. Chicago University Press. hlm. 207.
209. Hsiung, James Chieh; Levine, Steven I (1992). China's Bitter Victory: The War with Japan,
1937–1945. M.E. Sharpe. hlm. 163. ISBN 1-56324-246-X.
210. Coble, Parks M (2003). Chinese Capitalists in Japan's New Order: The Occupied Lower Yangzi,
1937–1945. University of California Press. hlm. 85. ISBN 0-520-23268-2.
41 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
42 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
43 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
255. "The Universal Declaration of Human Rights, Article 2". United Nations. Diakses tanggal
14 November 2009. "* Everyone is entitled to all the rights and freedoms set forth in this
Declaration, without distinction of any kind, such as race, colour, sex, language, religion, political
or other opinion, national or social origin, property, birth or other status. Furthermore, no
distinction shall be made on the basis of the political, jurisdictional or international status of the
country or territory to which a person belongs, whether it be independent, trust, non-self-
governing or under any other limitation of sovereignty"
256. Kantowicz, Edward R (2000). Coming Apart, Coming Together. Wm. B. Eerdmans Publishing.
hlm. 6. ISBN 0-8028-4456-1.
257. Wettig, Gerhard (2008). Stalin and the Cold War in Europe. Rowman & Littlefield. hlm. 96–100.
ISBN 0-7425-5542-9.
258. Trachtenberg, Marc (1999). A Constructed Peace: The Making of the European Settlement,
1945–1963. Princeton University Press. hlm. 33. ISBN 0-691-00273-8.
259. Granville, Johanna (2004). The First Domino: International Decision Making during the
Hungarian Crisis of 1956. Texas A&M University Press. ISBN 1-58544-298-4.
260. Grenville, John Ashley Soames (2005). A History of the World from the 20th to the 21st century.
Routledge. hlm. 370–71. ISBN 0-415-28954-8.
261. Cook, Bernard A (2001). Europe Since 1945: An Encyclopedia. Taylor & Francis. hlm. 17.
ISBN 0-8153-4057-5.
262. Geoffrey Swain. The Cominform: Tito's International? The Historical Journal, Vol. 35, No. 3 (Sep.
1992), pp. 641–663
263. Leffler, Melvyn P.; Painter, David S (1994). Origins of the Cold War: An International History.
Routledge. hlm. 318. ISBN 0-415-34109-4.
264. Bellamy, Christopher (2001). "Cold War". Dalam Holmes, Richard. The Oxford Companion to
Military History (edisi ke-Oxford Reference Online). Oxford: Oxford University Press.
ISBN 0-19-860696-6.
265. Weinberg, Gerhard L. (2005). A World At Arms. Cambridge University Press. p. 911
266. Connor, Mary E. (2009). "History". Dalam Connor, Mary E. The Koreas. Asia in Focus. Santa
Barbara: ABC-CLIO. hlm. 43–45. ISBN 1-59884-160-2.
267. Lynch, Michael (2010). The Chinese Civil War 1945–49. Botley: Osprey Publishing. hlm. 12–13.
ISBN 978-1-84176-671-3.
268. Roberts, J.M. (1996). The Penguin History of Europe. London: Penguin Books. hlm. 589.
ISBN 0-14-026561-9.
269. Darwin, John (2007). After Tamerlane: The Rise & Fall of Global Empires 1400–2000. London:
Penguin Books. hlm. 441–443, 464–468. ISBN 978-0-14-101022-9.
270. Harrison, Mark (1998). "The economics of World WarII: an overview". Dalam Harrison, Mark.
The Economics of World War II: Six great powers in international comparison. Cambridge:
Cambridge University Press. hlm. 34–35. ISBN 0-521-62046-5.
271. Dear, I.C.B and Foot, M.R.D., ed. (2005). "World trade and world economy". The Oxford
Companion to World War II. Oxford: Oxford University Press. hlm. 1006.
ISBN 978-0-19-280670-3.
272. Nicholas Balabkins, "Germany Under Direct Controls: Economic Aspects of Industrial
Disarmament 1945–1948", Rutgers University Press, 1964 p. 207
273. Vladimir Petrov, Money and conquest; allied occupation currencies in World War II. Baltimore,
Johns Hopkins Press (1967) p. 263
274. Nicholas Balabkins, "Germany Under Direct Controls: Economic Aspects of Industrial
Disarmament 1945–1948", Rutgers University Press, 1964 p. 208, 209
44 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
275. Dornbusch, Rüdiger; Nölling, Wilhelm; Layard, P. Richard G (1993). Postwar Economic
Reconstruction and Lessons for the East Today. Massachusetts Institute of Technology Press.
pp. 190, 191, ISBN 0-262-04136-7.
276. Nicholas Balabkins, "Germany Under Direct Controls: Economic Aspects of Industrial
Disarmament 1945–1948", Rutgers University Press, 1964 p. 212
277. Dornbusch, Rüdiger; Nölling, Wilhelm; Layard, P. Richard G (1993). Postwar Economic
Reconstruction and Lessons for the East Today. Massachusetts Institute of Technology Press.
p29 -p30, 32, ISBN 0-262-04136-7.
278. Bull, Martin J.; Newell, James (2005). Italian Politics: Adjustment Under Duress. Polity. hlm. 20.
ISBN 0-7456-1299-7.
279. Bull, Martin J.; Newell, James (2005). Italian Politics: Adjustment Under Duress. Polity. hlm. 21.
ISBN 0-7456-1299-7.
280. Harrop, Martin (1992). Power and Policy in Liberal Democracies. Cambridge University Press.
hlm. 23. ISBN 0-521-34579-0.
281. Dornbusch, Rüdiger; Nölling, Wilhelm; Layard, P. Richard G (1993). Postwar Economic
Reconstruction and Lessons for the East Today. Massachusetts Institute of Technology Press.
hlm. 117. ISBN 0-262-04136-7.
282. Emadi-Coffin, Barbara (2002). Rethinking International Organization: Deregulation and Global
Governance. Routledge. hlm. 64. ISBN 0-415-19540-3.
283. Smith, Alan (1993). Russia And the World Economy: Problems of Integration. Routledge.
hlm. 32. ISBN 0-415-08924-7.
284. Harrop, Martin (1992). Power and Policy in Liberal Democracies. Cambridge University Press.
hlm. 49. ISBN 0-521-34579-0.
285. Genzberger, Christine (1994). China Business: The Portable Encyclopedia for Doing Business
with China. Petaluma, California: World Trade Press. hlm. 4. ISBN 0-9631864-3-4.
286. O'Brien, Prof. Joseph V. "World War II: Combatants and Casualties (1937–1945)". Obee's
History Page. John Jay College of Criminal Justice. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2010-12-25. Diakses tanggal 20 April 2007.
287. White, Matthew. "Source List and Detailed Death Tolls for the Twentieth Century Hemoclysm".
Historical Atlas of the Twentieth Century. Matthew White's Homepage. Diakses tanggal 20 April
2007.
288. "World War II Fatalities". secondworldwar.co.uk. Diakses tanggal 20 April 2007.
289. Geoffrey A. Hosking (2006). Rulers and victims: the Russians in the Soviet Union (http://books.g
oogle.com/books?id=CDMVMqDvp4QC&pg=PA242). Harvard University Press. p. 242. ISBN
0-674-02178-9.
290. Michael Ellman and S. Maksudov (1994). "Soviet Deaths in the Great Patriotic War: A Note"
(PDF). Europe-Asia Studies. 46 (4): 671–680. PMID 12288331.
291. Smith, J.W. (1994). The World's Wasted Wealth 2: Save Our Wealth, Save Our Environment (htt
p://books.google.com/books?id=c9bMfZBI8-sC&pg=PA204). p. 204. ISBN 0-9624423-2-1.
292. Herf, Jeffrey (2003). "The Nazi Extermination Camps and the Ally to the East. Could the Red
Army and Air Force Have Stopped or Slowed the Final Solution?". Kritika: Explorations in
Russian and Eurasian History. 4 (4): 913–930. doi:10.1353/kri.2003.0059.
293. Florida Center for Instructional Technology (2005). "Victims". A Teacher's Guide to the
Holocaust. University of South Florida. Diakses tanggal 2 February 2008.
294. Niewyk, Donald L. and Nicosia, Francis R. (2000). The Columbia Guide to the Holocaust (http://
books.google.com/books?id=lpDTIUklB2MC). Columbia University Press. pp. 45–52.
295. Todd, Allan (2001). The Modern World. Oxford University Press. hlm. 121. ISBN 0-19-913425-1.
45 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
296. Winter, J.M. (2002). "Demography of the War". Dalam Dear, I.C.B.; Foot, M.R.D. Oxford
Companion to World War II. Oxford University Press. hlm. 290. ISBN 0-19-860446-7.
297. "Jasenovac". jewishvirtuallibrary.org. American-Israeli Cooperative Enterprise. Diakses tanggal
25 January 2010.
298. Chang, Iris (1997). The Rape of Nanking: The Forgotten Holocaust of World War II. BasicBooks.
hlm. 102. ISBN 0-465-06835-9.
299. Rummell, R. J. "Statistics". Freedom, Democide, War. The University of Hawaii System. Diakses
tanggal 25 January 2010.
300. Himeta, Mitsuyoshi (姫田光義) (日本軍による『三光政策・三光作戦をめぐって』) (Concerning
the Three Alls Strategy/Three Alls Policy By the Japanese Forces), Iwanami Bukkuretto, 1996,
Bix, Hirohito and the Making of Modern Japan, 2000
301. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 319. ISBN 1-57607-999-6.
302. Gold, Hal (1996). Unit 731 testimony. Tuttle. hlm. 75–7. ISBN 0-8048-3565-9.
303. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 320. ISBN 1-57607-999-6.
304. Harris (2002). Factories of Death: Japanese Biological Warfare, 1932–1945, and the American
Cover-up. Routledge. hlm. 74. ISBN 0-415-93214-9.
305. Sabella, Robert; Li, Fei Fei; Liu, David (2002). Nanking 1937: Memory and Healing. M.E.
Sharpe. hlm. 69. ISBN 0-7656-0816-2.
306. "Japan tested chemical weapons on Aussie POW: new evidence". The Japan Times Online. 27
July 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-29. Diakses tanggal 25 January 2010.
307. Aksar, Yusuf (2004). Implementing International Humanitarian Law: From the Ad Hoc Tribunals
to a Permanent International Criminal Court. Routledge. hlm. 45. ISBN 0-7146-8470-8.
308. Hornberger, Jacob (April 1995). "Repatriation—The Dark Side of World War II". The Future of
Freedom Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-14. Diakses tanggal 25 January
2010.
309. Koh, David (21 August 2008). "Vietnam needs to remember famine of 1945". The Straits Times.
Singapore. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-19. Diakses tanggal 25 January 2010.
310. Harding, Luke (22 October 2003). "Germany's forgotten victims". The Guardian. London.
Diakses tanggal 21 January 2010.
311. Marek, Michael (27 October 2005). "Final Compensation Pending for Former Nazi Forced
Laborers". dw-world.de. Deutsche Welle. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-19. Diakses
tanggal 19 January 2010.
312. Applebaum, Anne (16 October 2003). "Gulag: Understanding the Magnitude of What
Happened". Heritage Foundation. Diakses tanggal 19 January 2010.
313. North, Jonathan (January 2006). "Soviet Prisoners of War: Forgotten Nazi Victims of World War
II". HistoryNet.com. Weider History Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-19.
Diakses tanggal 19 January 2010.
314. Overy, Richard (2004). The Dictators: Hitler's Germany, Stalin's Russia. W. W. Norton &
Company. hlm. 568–69. ISBN 0-393-02030-4.
46 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
315. Zemskov V.N. On repatriation of Soviet citizens. Istoriya SSSR., 1990, No.4, (in Russian). See
also [1] (http://scepsis.ru/library/id_1234.html) (online version), and Edwin Bacon (1992).
"Glasnost' and the Gulag: New Information on Soviet Forced Labour around World War II".
Soviet Studies. 44 (6): 1069–1086. JSTOR 152330.; Michael Ellman (2002). "Soviet Repression
Statistics: Some Comments" (PDF). Europe-Asia Studies. 54 (7): 1151–1172.
doi:10.1080/0966813022000017177. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-11-22.
Diakses tanggal 2012-12-07. copy (http://www.docstoc.com/docs/81203576/Soviet-Repression-
Statistics-Some-Comments)
316. "Japanese Atrocities in the Philippines". American Experience: the Bataan Rescue. PBS Online.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-19. Diakses tanggal 18 January 2010.
317. Tanaka, Yuki (1996). Hidden Horrors: Japanese War Crimes in World War II. Westview Press.
hlm. 2–3. ISBN 0-8133-2718-0.
318. Bix, Herbert (2001). Hirohito and the Making of Modern Japan. HarperCollins. hlm. 360.
ISBN 0-06-093130-2.
319. Ju, Zhifen (June 2002). "Japan's atrocities of conscripting and abusing north China draughtees
after the outbreak of the Pacific war". Joint Study of the Sino-Japanese War:Minutes of the June
2002 Conference. Harvard University Faculty of Arts and Sciences. Diakses tanggal
18 February 2010.
320. "Indonesia: World War II and the Struggle For Independence, 1942–50; The Japanese
Occupation, 1942–45". Library of Congress. 1992. Diakses tanggal 9 February 2007.
321. "Manzanar National Historic Site". U.S. National Park Service. Diakses tanggal 21 February
2012.
322. Department of Labour of Canada (24 January 1947). Report on the Re-establishment of
Japanese in Canada, 1944–1946. Department of Labour. Office of the Prime Minister. hlm. 23.
ISBN 0-405-11266-1.
323. Kennedy, David M. (2001). Freedom From Fear : The American People in Depression and War,
1929–1945. New York City: Oxford University Press. hlm. 749–750. ISBN 0-19-514403-1.
324. Eugene Davidson "The Death and Life of Germany: an Account of the American Occupation" (ht
tp://books.google.com/books?id=kEAFk4lce4kC&pg=PA121), University of Missouri Press, 1999
ISBN 0-8262-1249-2, p. 121
325. Stark, Tamás. " "Malenki Robot" – Hungarian Forced Labourers in the Soviet Union
(1944–1955)" (PDF). Minorities Research. Diakses tanggal 22 January 2010.
326. Harrison, Mark (2000). The Economics of World War II: Six Great Powers in International
Comparison. Cambridge University Press. hlm. 3. ISBN 0-521-78503-0.
327. Harrison, Mark (2000). The Economics of World War II: Six Great Powers in International
Comparison. Cambridge University Press. hlm. 2. ISBN 0-521-78503-0.
328. Hughes, Matthew; Mann, Chris (2000). Inside Hitler's Germany: Life Under the Third Reich.
Potomac Books Inc. hlm. 148. ISBN 1-57488-281-3.
329. Bernstein, Gail Lee (1991). Recreating Japanese Women, 1600–1945. University of California
Press. hlm. 267. ISBN 978-0-520-07017-2.
330. Hughes, Matthew; Mann, Chris (2000). Inside Hitler's Germany: Life Under the Third Reich.
Potomac Books Inc. hlm. 151. ISBN 1-57488-281-3.
331. Griffith, Charles (1999). The Quest: Haywood Hansell and American Strategic Bombing in World
War II. DIANE Publishing. hlm. 203. ISBN 1-58566-069-8.
332. Overy, R.J (1995). War and Economy in the Third Reich. Oxford University Press, USA. hlm. 26.
ISBN 0-19-820599-6.
47 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
333. Lindberg, Michael; Daniel, Todd (2001). Brown-, Green- and Blue-Water Fleets: the Influence of
Geography on Naval Warfare, 1861 to the Present. Praeger. hlm. 126. ISBN 0-275-96486-8.
334. Cox, Sebastian (1998). The Strategic Air War Against Germany, 1939–1945. Frank Cass
Publishers. hlm. 84. ISBN 0-7146-4722-5.
335. Unidas, Naciones (2005). World Economic And Social Survey 2004: International Migration.
United Nations Pubns. hlm. 23. ISBN 92-1-109147-0.
336. Liberman, Peter (1998). Does Conquest Pay?: The Exploitation of Occupied Industrial Societies.
Princeton University Press. hlm. 42. ISBN 0-691-00242-8.
337. Milward, Alan S (1979). War, Economy, and Society, 1939–1945. University of California Press.
hlm. 138. ISBN 0-520-03942-4.
338. Milward, Alan S (1979). War, Economy, and Society, 1939–1945. University of California Press.
hlm. 148. ISBN 0-520-03942-4.
339. Perrie, Maureen; Lieven, D. C. B; Suny, Ronald Grigor (2007). The Cambridge History of
Russia. Cambridge University Press. hlm. 232. ISBN 0-521-86194-2.
340. Hill, Alexander (2005). The War Behind The Eastern Front: The Soviet Partisan Movement In
North-West Russia 1941–1944. Routledge. hlm. 5. ISBN 0-7146-5711-5.
341. Christofferson, Thomas R; Christofferson, Michael S (2006). France During World War II: From
Defeat to Liberation. Fordham University Press. hlm. 156. ISBN 978-0-8232-2563-7.
342. Ikeo, Aiko (1997). Economic Development in Twentieth Century East Asia: The International
Context. Routledge. hlm. 107. ISBN 0-415-14900-2.
343. Boog, Horst; Rahn, Werner; Stumpf, Reinhard; Wegner, Bernd (2001). Militärgeschichtliches
Forschungsamt Germany and the Second World War—Volume VI: The Global War. Oxford:
Clarendon Press. hlm. 266. ISBN 0-19-822888-0.
344. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. Sanata Barbara, CA: ABC-CLIO. hlm. 76.
ISBN 1-57607-999-6.
345. Levine, Alan J. (1992). The Strategic Bombing of Germany, 1940–1945. Greenwood Press.
hlm. 217. ISBN 0-275-94319-4.
346. Sauvain, Philip (2005). Key Themes of the Twentieth Century: Teacher's Guide. Wiley-Blackwell.
hlm. 128. ISBN 1-4051-3218-3.
347. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 163. ISBN 1-57607-999-6.
348. Bishop, Chris; Chant, Chris (2004). Aircraft Carriers: The World's Greatest Naval Vessels and
Their Aircraft. Wigston, Leics: Silverdale Books. hlm. 7. ISBN 1-84509-079-9.
349. Chenoweth, H. Avery; Nihart, Brooke (2005). Semper Fi: The Definitive Illustrated History of the
U.S. Marines. New York: Main Street. hlm. 180. ISBN 1-4027-3099-3.
350. Sumner, Ian; Baker, Alix (2001). The Royal Navy 1939–45. Osprey Publishing. hlm. 25.
ISBN 1-84176-195-8.
351. Hearn, Chester G. (2007). Carriers in Combat: The Air War at Sea. Stackpole Books. hlm. 14.
ISBN 0-8117-3398-X.
352. Gardiner, Robert; Brown, David K (2004). The Eclipse of the Big Gun: The Warship 1906–1945.
London: Conway Maritime. hlm. 52. ISBN 0-85177-953-0.
353. Rydill, Louis (1995). Concepts in Submarine Design. Cambridge University Press. hlm. 15.
ISBN 0-521-55926-X.
354. Rydill, Louis (1995). Concepts in Submarine Design. Cambridge University Press. hlm. 16.
ISBN 0-521-55926-X.
48 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
355. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 125. ISBN 1-57607-999-6.
356. Dupuy, Trevor Nevitt (1982). The Evolution of Weapons and Warfare. Jane's Information Group.
hlm. 231. ISBN 0-7106-0123-9.
357. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary (2004). Encyclopedia of World War II: A Political,
Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 108. ISBN 1-57607-999-6.
358. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 734. ISBN 1-57607-999-6.
359. Cowley, Robert; Parker, Geoffrey (2001). The Reader's Companion to Military History. Houghton
Mifflin Harcourt. hlm. 221. ISBN 0-618-12742-9.
360. "Infantry Weapons Of World War 2". Grey Falcon (Black Sun). Diakses tanggal 14 November
2009. "These all-purpose guns were developed and used by the German army in the 2nd half of
World War 2 as a result of studies which showed that the ordinary rifle's long range is much
longer than needed, since the soldiers almost always fired at enemies closer than half of its
effective range. The assault rifle is a balanced compromise between the rifle and the sub-
machine gun, having sufficient range and accuracy to be used as a rifle, combined with the
rapid-rate automatic firepower of the sub machine gun. Thanks to these combined advantages,
assault rifles such as the American M-16 and the Russian AK-47 are the basic weapon of the
modern soldier"
361. Sprague, Oliver; Griffiths, Hugh (2006). "The AK-47: the worlds favourite killing machine" (PDF).
controlarms.org. hlm. 1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-04-30. Diakses tanggal
14 November 2009.
362. Ratcliff, Rebecca Ann (2006). Delusions of Intelligence: Enigma, Ultra and the End of Secure
Ciphers. Cambridge University Press. hlm. 11. ISBN 0-521-85522-5.
363. Schoenherr, Steven (2007). "Code Breaking in World War II". History Department at the
University of San Diego. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-09. Diakses tanggal
15 November 2009.
364. Macintyre, Ben (10 December 2010). "Bravery of thousands of Poles was vital in securing
victory". The Times. London. hlm. 27.
365. Rowe, Neil C.; Rothstein, Hy. "Deception for Defense of Information Systems: Analogies from
Conventional Warfare". Departments of Computer Science and Defense Analysis U.S. Naval
Postgraduate School. Air University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-23. Diakses
tanggal 15 November 2009.
366. "Konrad Zuse (1910–1995)". Istituto Dalle Molle di Studi sull'Intelligenza Artificiale. Diakses
tanggal 14 November 2009. "Konrad Zuse builds Z1, world's first programme-controlled
computer. Despite mechanical engineering problems it had all the basic ingredients of modern
machines, using the binary system and today's standard separation of storage and control.
Zuse's 1936 patent application (Z23139/GMD Nr. 005/021) also suggests a von Neumann
architecture (re-invented in 1945) with programme and data modifiable in storage"
367. Kenneth K. Hatfield (2003). "Heartland heroes: remembering World War II. (http://books.google.
com/books?id=mtxMN5NdmCsC)". University of Missouri Press. p. 91. ISBN 0-8262-1460-6
Referensi
Adamthwaite, Anthony P. (1992). The Making of the Second World War. New York: Routledge.
ISBN 0-415-90716-0.
Aksar, Yusuf (2004). Implementing Intnl Humanitaria: From the AD Hoc Tribunals to a Permanent
International Criminal Court. London and New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-7146-5584-0.
49 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Anderson, Irvine H., Jr. (1975). "The 1941 De Facto Embargo on Oil to Japan: A Bureaucratic Reflex".
The Pacific Historical Review. 44 (2). JSTOR 3638003.
Applebaum, Anne (2003). Gulag: A History of the Soviet Camps. London: Allen Lane.
ISBN 978-0-7139-9322-6.
——— (2012). Iron Curtain: The Crushing of Eastern Europe 1944–56. London: Allen Lane.
ISBN 978-0-7139-9868-9.
Bacon, Edwin (1992). "Glasnost' and the Gulag: New Information on Soviet Forced Labour around
World War II". Soviet Studies. 44 (6): 1069–1086. doi:10.1080/09668139208412066. JSTOR 152330.
Badsey, Stephen (1990). Normandy 1944: Allied Landings and Breakout. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-0-85045-921-0.
Balabkins, Nicholas (1964). Germany Under Direct Controls: Economic Aspects of Industrial
Disarmament 1945–1948. New Brunswick, NJ: Rutgers University Press. ISBN 978-0-8135-0449-0.
Barber, John; Harrison, Mark (2006). "Patriotic War, 1941–1945". In Ronald Grigor Suny, ed.,' The
Cambridge History of Russia, Volume III: The Twentieth Century (pp. 217–242). Cambridge: Cambridge
University Press. ISBN 978-0-521-81144-6.
Barker, A. J. (1971). The Rape of Ethiopia 1936. New York, NY: Ballantine Books.
ISBN 978-0-345-02462-6.
Barrett, David P.; Shyu, Lawrence N. (2001). China in the Anti-Japanese War, 1937–1945: Politics,
Culture and Society. New York, NY: Peter Lang. ISBN 978-0-8204-4556-4.
Beevor, Antony (1998). Stalingrad. New York, NY: Viking. ISBN 978-0-670-87095-0.
——— (2006). The Battle for Spain: The Spanish Civil War 1936–1939. London: Weidenfeld & Nicolson.
ISBN 978-0-297-84832-5.
——— (2012). The Second World War. London: Weidenfeld & Nicolson. ISBN 978-0-297-84497-6.
Belco, Victoria (2010). War, Massacre, and Recovery in Central Italy: 1943–1948. Toronto: University of
Toronto Press. ISBN 978-0-8020-9314-1.
Bellamy, Chris T. (2007). Absolute War: Soviet Russia in the Second World War. New York, NY: Alfred
A. Knopf. ISBN 978-0-375-41086-4.
Ben-Horin, Eliahu (1943). The Middle East: Crossroads of History. New York, NY: W. W. Norton &
Company.
Berend, Ivan T. (1996). Central and Eastern Europe, 1944–1993: Detour from the Periphery to the
Periphery. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-55066-6.
Bernstein, Gail Lee (1991). Recreating Japanese Women, 1600–1945. Berkeley & Los Angeles, CA:
University of California Press. ISBN 978-0-520-07017-2.
Bilhartz, Terry D.; Elliott, Alan C. (2007). Currents in American History: A Brief History of the United
States. Armonk, NY: M. E. Sharpe. ISBN 978-0-7656-1821-4.
Bilinsky, Yaroslav (1999). Endgame in NATO's Enlargement: The Baltic States and Ukraine. Westport,
CT: Greenwood Publishing Group. ISBN 978-0-275-96363-7.
Bix, Herbert P. (2000). Hirohito and the Making of Modern Japan. New York, NY: HarperCollins.
ISBN 978-0-06-019314-0.
Black, Jeremy (2003). World War Two: A Military History. Abingdon and New York, NY: Routledge.
ISBN 978-0-415-30534-1.
Blinkhorn, Martin (2006) [1984]. Mussolini and Fascist Italy (edisi ke-3rd). Abingdon and New York, NY:
Routledge. ISBN 978-0-415-26206-4.
Bonner, Kit; Bonner, Carolyn (2001). Warship Boneyards. Osceola, WI: MBI Publishing Company.
ISBN 978-0-7603-0870-7.
Borstelmann, Thomas (2005). "The United States, the Cold War, and the color line". In Melvyn P. Leffler
and David S. Painter, eds., Origins of the Cold War: An International History (pp. 317–332) (edisi
ke-2nd). Abingdon & New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-34109-7.
Brayley, Martin J. (2002). The British Army 1939–45, Volume 3: The Far East. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-84176-238-8.
British Bombing Survey Unit (1998). The Strategic Air War Against Germany, 1939–1945. London and
Portland, OR: Frank Cass Publishers. ISBN 978-0-7146-4722-7.
Brody, J. Kenneth (1999). The Avoidable War: Pierre Laval and the Politics of Reality, 1935–1936. New
Brunswick, NJ: Transaction Publishers. ISBN 978-0-7658-0622-2.
Brown, David (2004). The Road to Oran: Anglo-French Naval Relations, September 1939 – July 1940.
50 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
51 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
52 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Frei, Norbert (2002). Adenauer's Germany and the Nazi Past: The Politics of Amnesty and Integration.
New York, NY: Columbia University Press. ISBN 978-0-231-11882-8.
Gardiner, Robert; Brown, David K., ed. (2004). The Eclipse of the Big Gun: The Warship 1906–1945.
London: Conway Maritime Press. ISBN 978-0-85177-953-9.
Garthoff, Raymond L. (1969). "The Soviet Manchurian Campaign, August 1945". Military Affairs. 33 (2):
312–336. doi:10.2307/1983926. JSTOR 1983926.
Garver, John W. (1988). Chinese-Soviet Relations, 1937–1945: The Diplomacy of Chinese Nationalism.
New York, NY: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-505432-3.
Glantz, David M. (1986). "Soviet Defensive Tactics at Kursk, July 1943". CSI Report No. 11. Combined
Arms Research Library. OCLC 278029256. Archived from the original on 2008-03-06. Diakses tanggal
15 July 2013.
——— (1989). Soviet Military Deception in the Second World War. Abingdon and New York, NY: Frank
Cass. ISBN 978-0-7146-3347-3.
——— (1998). When Titans Clashed: How the Red Army Stopped Hitler. Lawrence, KS: University
Press of Kansas. ISBN 978-0-7006-0899-7.
——— (2001). "The Soviet-German War 1941–45 Myths and Realities: A Survey Essay" (PDF).
Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-06-17. Diakses tanggal 2012-12-06.
——— (2002). The Battle for Leningrad: 1941–1944. Lawrence, KS: University Press of Kansas.
ISBN 978-0-7006-1208-6.
——— (2005). "August Storm: The Soviet Strategic Offensive in Manchuria". Leavenworth Papers.
Combined Arms Research Library. OCLC 78918907. Archived from the original on 2008-03-02. Diakses
tanggal 15 July 2013.
Goldstein, Margaret J. (2004). World War II: Europe. Minneapolis: Lerner Publications.
ISBN 978-0-8225-0139-8.
Gordon, Andrew (2004). "The greatest military armada ever launched". In Jane Penrose, ed., The D-Day
Companion (pp. 127–144). Oxford: Osprey Publishing. ISBN 978-1-84176-779-6.
Gordon, Robert S. C. (2012). The Holocaust in Italian Culture, 1944–2010. Stanford, CA: Stanford
University Press. ISBN 978-0-8047-6346-2.
Graham, Helen (2005). The Spanish Civil War: A Very Short Introduction. Oxford & New York, NY:
Oxford University Press. ISBN 0-19-280377-8.
Grove, Eric J. (1995). "A Service Vindicated, 1939–1946". In J. R. Hill, ed., The Oxford Illustrated History
of the Royal Navy (pp. 348–380). Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-211675-8.
Hane, Mikiso (2001). Modern Japan: A Historical Survey (edisi ke-3rd). Boulder, CO: Westview Press.
ISBN 978-0-8133-3756-2.
Hanhimäki, Jussi M. (1997). Containing Coexistence: America, Russia, and the "Finnish Solution".
Kent, OH: Kent State University Press. ISBN 978-0-87338-558-9.
Harris, Sheldon H. (2002). Factories of Death: Japanese Biological Warfare, 1932–1945, and the
American Cover-up (edisi ke-2nd). London and New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-93214-1.
Harrison, Mark (1998). "The economics of World War II: an overview". In Mark Harrison, ed., The
Economics of World War II: Six Great Powers in International Comparison (pp. 1–42). Cambridge:
Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-62046-8.
Hart, Stephen; Hart, Russell; Hughes, Matthew (2000). The German Soldier in World War II. Osceola,
WI: MBI Publishing Company. ISBN 978-1-86227-073-2.
Hatfield, Kenneth K. (2003). Heartland Heroes: Remembering World War II. Columbia, MO: University of
Missouri Press. ISBN 978-0-8262-1460-7.
Hauner, Milan (1978). "Did Hitler Want a World Dominion?". Journal of Contemporary History. 13 (1):
15–32. doi:10.1177/002200947801300102. JSTOR 260090.
Healy, Mark (1992). Kursk 1943: The Tide Turns in the East. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-85532-211-0.
Hearn, Chester G. (2007). Carriers in Combat: The Air War at Sea. Mechanicsburg, PA: Stackpole
Books. ISBN 978-0-8117-3398-4.
Hedgepeth, Sonja; Saidel, Rochelle (2010). Sexual Violence against Jewish Women During the
Holocaust. Lebanon, NH: University Press of New England. ISBN 9781584659044.
Hempel, Andrew (2005). Poland in World War II: An Illustrated Military History. New York, NY:
Hippocrene Books. ISBN 978-0-7818-1004-3.
53 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Herbert, Ulrich (1994). "Labor as spoils of conquest, 1933–1945". In David F. Crew, ed., Nazism and
German Society, 1933–1945 (pp. 219–273). London and New York, NY: Routledge.
ISBN 978-0-415-08239-6.
Herf, Jeffrey (2003). "The Nazi Extermination Camps and the Ally to the East. Could the Red Army and
Air Force Have Stopped or Slowed the Final Solution?". Kritika: Explorations in Russian and Eurasian
History. 4 (4): 913–930. doi:10.1353/kri.2003.0059.
Hill, Alexander (2005). The War Behind The Eastern Front: The Soviet Partisan Movement In North-
West Russia 1941–1944. London & New York, NY: Frank Cass. ISBN 978-0-7146-5711-0.
Holland, James (2008). Italy's Sorrow: A Year of War 1944–45. London: HarperPress.
ISBN 978-0-00-717645-8.
Hosking, Geoffrey A. (2006). Rulers and Victims: The Russians in the Soviet Union. Cambridge, MA:
Harvard University Press. ISBN 978-0-674-02178-5.
Howard, Joshua H. (2004). Workers at War: Labor in China's Arsenals, 1937–1953. Stanford, CA:
Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-4896-4.
Hsu, Long-hsuen; Chang, Ming-kai (1971). History of The Sino-Japanese War (1937–1945) 2nd Ed.
Chung Wu Publishers. ASIN B00005W210.
Ingram, Norman (2006). "Pacifism". In Lawrence D. Kritzman and Brian J. Reilly, eds., The Columbia
History Of Twentieth-Century French Thought (pp. 76–78). New York, NY: Columbia University Press.
ISBN 978-0-231-10791-4.
Iriye, Akira (1981). Power and Culture: The Japanese-American War, 1941–1945. Cambridge, MA:
Harvard University Press. ISBN 978-0-674-69580-1.
Jackson, Ashley (2006). The British Empire and the Second World War. London & New York, NY:
Hambledon Continuum. ISBN 978-1-85285-417-1.
Joes, Anthony James (2004). Resisting Rebellion: The History And Politics of Counterinsurgency.
Lexington, KE: University Press of Kentucky. ISBN 978-0-8131-2339-4.
Jowett, Philip S. (2001). The Italian Army 1940–45, Volume 2: Africa 1940–43. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-85532-865-5.
———; Andrew, Stephen (2002). The Japanese Army, 1931–45. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-84176-353-8.
Judt, Tony; Snyder, Timothy (2012). Thinking the Twentieth Century: Intellectuals and Politics in the
Twentieth Century. London: William Heinemann. ISBN 978-0-434-01742-3.
Jukes, Geoffrey (2001). "Kuznetzov". In Harold Shukman, ed., Stalin's Generals (pp. 109–116). London:
Phoenix Press. ISBN 978-1-84212-513-7.
Kantowicz, Edward R. (1999). The Rage of Nations. Grand Rapids, MI: William B. Eerdmans Publishing
Company. ISBN 978-0-8028-4455-2.
——— (2000). Coming Apart, Coming Together. Grand Rapids, MI: William B. Eerdmans Publishing
Company. ISBN 978-0-8028-4456-9.
Keeble, Curtis (1990). "The historical perspective". In Alex Pravda and Peter J. Duncan, eds., Soviet-
British Relations Since the 1970s. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-37494-1.
Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. ISBN 978-0-7126-7348-8.
Kelly, Nigel; Rees, Rosemary; Shuter, Jane (1998). Twentieth Century World. London: Heinemann.
ISBN 978-0-435-30983-1.
Kennedy, David M. (2001). Freedom from Fear: The American People in Depression and War,
1929–1945. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-514403-1.
Kennedy-Pipe, Caroline (1995). Stalin's Cold War: Soviet Strategies in Europe, 1943–56. Manchester:
Manchester University Press. ISBN 978-0-7190-4201-0.
Kershaw, Ian (2001). Hitler, 1936–1945: Nemesis. New York, NY: W. W. Norton & Company.
ISBN 978-0-393-04994-7.
——— (2007). Fateful Choices: Ten Decisions That Changed the World, 1940–1941. London: Allen
Lane. ISBN 978-0-7139-9712-5.
Kitson, Alison (2001). Germany 1858–1990: Hope, Terror, and Revival. Oxford: Oxford University Press.
ISBN 978-0-19-913417-5.
Klavans, Richard A.; Di Benedetto, C. Anthony; Prudom, Melanie J. (1997). "Understanding Competitive
Interactions: The U.S. Commercial Aircraft Market". Journal of Managerial Issues. 9 (1): 13–361.
JSTOR 40604127.
54 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Kleinfeld, Gerald R. (1983). "Hitler's Strike for Tikhvin". Military Affairs. 47 (3): 122–128.
doi:10.2307/1988082. JSTOR 1988082.
Koch, H. W. (1983). "Hitler's 'Programme' and the Genesis of Operation 'Barbarossa' ". The Historical
Journal. 26 (4): 891–920. JSTOR 2639289.
Kolko, Gabriel (1990) [1968]. The Politics of War: The World and United States Foreign Policy,
1943–1945. New York, NY: Random House. ISBN 978-0-679-72757-6.
Laurier, Jim (2001). Tobruk 1941: Rommel's Opening Move. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-84176-092-6.
Lee, En-han (2002). "The Nanking Massacre Reassessed: A Study of the Sino-Japanese Controversy
over the Factual Number of Massacred Victims". In Robert Sabella, Fei Fei Li and David Liu, eds.,
Nanking 1937: Memory and Healing (pp. 47–74). Armonk, NY: M. E. Sharpe. ISBN 978-0-7656-0816-1.
Leffler, Melvyn P.; Westad, Odd Arne, ed. (2010). The Cambridge History of the Cold War (3 volumes).
Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-83938-9.
Levine, Alan J. (1992). The Strategic Bombing of Germany, 1940–1945. Westport, CT: Praeger.
ISBN 978-0-275-94319-6.
Lewis, Morton (1953). "Japanese Plans and American Defenses". In Kent Roberts Greenfield, ed., The
Fall of the Philippines. Washington, DC: US Government Printing Office. Library of Congress Catalogue
Card Number: 53-63678. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-25. Diakses tanggal 2012-12-06.
Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
Liberman, Peter (1996). Does Conquest Pay?: The Exploitation of Occupied Industrial Societies.
Princeton, NJ: Princeton University Pressisbn=978-0-691-02986-3.
Lightbody, Bradley (2004). The Second World War: Ambitions to Nemesis. London & New York, NY:
Routledge. ISBN 978-0-415-22404-8.
Lilly, J. Robert (2007). Taken by Force: Rape and American GIs in Europe during World War II. New
York, NY: Palgrave Macmillan. ISBN 978-0-230-50647-3.
Lindberg, Michael; Todd, Daniel (2001). Brown-, Green- and Blue-Water Fleets: the Influence of
Geography on Naval Warfare, 1861 to the Present. Westport, CT: Praeger. ISBN 978-0-275-96486-3.
Lowe, C. J.; Marzari, F. (2002). Italian Foreign Policy 1870–1940. London: Routledge.
ISBN 978-0-415-26681-9.
Lynch, Michael (2010). The Chinese Civil War 1945–49. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-84176-671-3.
Macksey, Kenneth (1997) [1979]. Rommel: Battles and Campaigns. Cambridge, MA: Da Capo Press.
ISBN 978-0-306-80786-2.
Maddox, Robert James (1992). The United States and World War II. Boulder, CO: Westview Press.
ISBN 978-0-8133-0437-3.
Maingot, Anthony P. (1994). The United States and the Caribbean: Challenges of an Asymmetrical
Relationship. Boulder, CO: Westview Press. ISBN 978-0-8133-2241-4.
Mandelbaum, Michael (1988). The Fate of Nations: The Search for National Security in the Nineteenth
and Twentieth Centuries. Cambridge University Press. hlm. 96. ISBN 0-521-35790-X.
Marston, Daniel (2005). The Pacific War Companion: From Pearl Harbor to Hiroshima. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-84176-882-3.
Masaya, Shiraishi (1990). Japanese Relations with Vietnam, 1951–1987. Ithaca, NY: SEAP
Publications. ISBN 978-0-87727-122-2.
May, Ernest R. (1955). "The United States, the Soviet Union, and the Far Eastern War, 1941–1945".
Pacific Historical Review. 24 (2): 153–174. doi:10.2307/3634575. JSTOR 3634575.
Mazower, Mark (2008). Hitler's Empire: Nazi Rule in Occupied Europe. London: Allen Lane.
ISBN 978-1-59420-188-2.
Milner, Marc (1990). "The Battle of the Atlantic". In John Gooch, ed., Decisive Campaigns of the Second
World War (pp. 45–66). Abingdon: Frank Cass. ISBN 978-0-7146-3369-5.
Milward, A. S. (1964). "The End of the Blitzkrieg". The Economic History Review. 16 (3): 499–518.
doi:10.2307/2592851. JSTOR 2592851.
——— (1992) [1977]. War, Economy, and Society, 1939–1945. Berkeley, CA: University of California
Press. ISBN 978-0-520-03942-1.
Minford, Patrick (1993). "Reconstruction and the UK Postwar Welfare State: False Start and New
Beginning". In Rudiger Dornbusch, Wilhelm Nölling and Richard Layard, eds., Postwar Economic
55 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Reconstruction and Lessons for the East Today (pp. 115–138). Cambridge, MA: MIT Press.
ISBN 978-0-262-04136-2.
Mingst, Karen A.; Karns, Margaret P. (2007). United Nations in the Twenty-First Century (edisi ke-3rd).
Boulder, CO: Westview Press. ISBN 978-0-8133-4346-4.
Miscamble, Wilson D. (2007). From Roosevelt to Truman: Potsdam, Hiroshima, and the Cold War. New
York, NY: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-86244-8.
Mitcham, Samuel W. (2007) [1982]. Rommel's Desert War: The Life and Death of the Afrika Korps.
Mechanicsburg, PA: Stackpole Books. ISBN 978-0-8117-3413-4.
Molinari, Andrea (2007). Desert Raiders: Axis and Allied Special Forces 1940–43. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-84603-006-2.
Morison, Samuel Eliot (2002). History of United States Naval Operations in World War II, Volume 14:
Victory in the Pacific, 1945. Champaign, IL: University of Illinois Press. ISBN 978-0-252-07065-5.
Murray, Williamson (1983). Strategy for Defeat: The Luftwaffe, 1933–1945. Maxwell Air Force Base, AL:
Air University Press. ISBN 978-1-4294-9235-5.
———; Millett, Allan Reed (2001). A War to Be Won: Fighting the Second World War. Cambridge, MA:
Harvard University Press. ISBN 978-0-674-00680-5.
Myers, Ramon; Peattie, Mark (1987). The Japanese Colonial Empire, 1895–1945. Princeton, NJ:
Princeton University Press. ISBN 978-0-691-10222-1.
Naimark, Norman (2010). "The Sovietization of Eastern Europe, 1944–1953". In Melvyn P. Leffler and
Odd Arne Westad, eds., The Cambridge History of the Cold War, Volume I: Origins (pp. 175–197).
Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-83719-4.
Neary, Ian (1992). "Japan". In Martin Harrop, ed., Power and Policy in Liberal Democracies (pp. 49–70).
Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-34579-8.
Neillands, Robin (2005). The Dieppe Raid: The Story of the Disastrous 1942 Expedition. Bloomington,
IN: Indiana University Press. ISBN 978-0-253-34781-7.
Newton, Steven H. (2004). Retreat from Leningrad: Army Group North, 1944/1945. Atglen, PA: Schiffer
Books. ISBN 978-0-88740-806-9.
Niewyk, Donald L.; Nicosia, Francis (2000). The Columbia Guide to the Holocaust. New York, NY:
Columbia University Press. ISBN 978-0-231-11200-0.
O'Hara, Vincent (2004). The German Fleet at War, 1939–1945. Naval Institute Press.
ISBN 9781591146513.
Overy, Richard (1994). War and Economy in the Third Reich. New York, NY: Clarendon Press.
ISBN 978-0-19-820290-5.
——— (2004). The Dictators: Hitler's Germany, Stalin's Russia. New York, NY: W. W. Norton &
Company. ISBN 978-0-393-02030-4.
———; Wheatcroft, Andrew (1999). The Road to War (edisi ke-2nd). London: Penguin Books.
ISBN 978-0-14-028530-7.
O'Reilly, Charles T. (2001). Forgotten Battles: Italy's War of Liberation, 1943–1945. Lanham, MD:
Lexington Books. ISBN 978-0-7391-0195-7.
Painter, David S. (2012). "Oil and the American Century" (PDF). The Journal of American History. 99 (1):
24–39. doi:10.1093/jahist/jas073.
Padfield, Peter (1998). War Beneath the Sea: Submarine Conflict During World War II. New York, NY:
John Wiley. ISBN 978-0-471-24945-0.
Pape, Robert A. (1993). "Why Japan Surrendered". International Security. 18 (2): 154–201.
doi:10.2307/2539100. JSTOR 2539100.
Parker, Danny S. (2004). Battle of the Bulge: Hitler's Ardennes Offensive, 1944–1945 (edisi ke-New).
Cambridge, MA: Da Capo Press. ISBN 978-0-306-81391-7.
Payne, Stanley G. (2008). Franco and Hitler: Spain, Germany, and World War II. New Haven, CT: Yale
University Press. ISBN 978-0-300-12282-4.
Perez, Louis G. (1998). The History of Japan. Westport, CT: Greenwood Publishing Group.
ISBN 978-0-313-30296-1.
Petrov, Vladimir (1967). Money and Conquest: Allied Occupation Currencies in World War II. Baltimore,
MD: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-0530-1.
Polley, Martin (2000). An A–Z of Modern Europe Since 1789. London and New York, NY: Routledge.
ISBN 978-0-415-18597-4.
56 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Portelli, Alessandro (2003). The Order Has Been Carried Out: History, Memory, and Meaning of a Nazi
Massacre in Rome. Basingstoke & New York, NYPalgrave Macmillan978-1403980083.
Preston, P. W. (1998). Pacific Asia in the Global System: An Introduction. Oxford & Malden, MA:
Blackwell Publishers. ISBN 978-0-631-20238-7.
Prins, Gwyn (2002). The Heart of War: On Power, Conflict and Obligation in the Twenty-First Century.
London & New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-36960-2.
Radtke, K. W. (1997). " 'Strategic' concepts underlying the so-called Hirota foreign policy, 1933–7". In
Aiko Ikeo, ed., Economic Development in Twentieth Century East Asia: The International Context
(pp. 100–120). London and New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-14900-6.
Rahn, Werner (2001). "The War in the Pacific". In Horst Boog, Werner Rahn, Reinhard Stumpf and
Bernd Wegner, eds., Germany and the Second World War, Volume VI: The Global War (pp. 191–298).
Oxford: Clarendon Press. ISBN 978-0-19-822888-2.
Ratcliff, R. A. (2006). Delusions of Intelligence: Enigma, Ultra, and the End of Secure Ciphers. New
York, NY: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-85522-8.
Read, Anthony (2004). The Devil's Disciples: Hitler's Inner Circle. New York, NY: W. W. Norton &
Company. ISBN 978-0-393-04800-1.
Read, Anthony; Fisher, David (2002) [1992]. The Fall Of Berlin. London: Pimlico.
ISBN 978-0-7126-0695-0.
Record, Jeffery (2005). Appeasement Reconsidered: Investigating the Mythology of the 1930s (PDF).
DIANE Publishing. hlm. 50. ISBN 1-58487-216-0. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-04-11.
Diakses tanggal 15 November 2009.
Rees, Laurence (2008). World War II Behind Closed Doors: Stalin, the Nazis and the West. London:
BBC Books. ISBN 978-0-563-49335-8.
Regan, Geoffrey (2004). The Brassey's Book of Military Blunders. Brassey's. ISBN 978-1-57488-252-0.
Reinhardt, Klaus (1992). Moscow – The Turning Point: The Failure of Hitler's Strategy in the Winter of
1941–42. Oxford: Berg. ISBN 978-0-85496-695-0.
Reynolds, David (2006). From World War to Cold War: Churchill, Roosevelt, and the International
History of the 1940s. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-928411-5.
Rich, Norman (1992) [1973]. Hitler's War Aims, Volume I: Ideology, the Nazi State, and the Course of
Expansion. New York, NY: W. W. Norton & Company. ISBN 978-0-393-00802-9.
Ritchie, Ella (1992). "France". In Martin Harrop, ed., Power and Policy in Liberal Democracies
(pp. 23–48). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-34579-8.
Roberts, Cynthia A. (1995). "Planning for War: The Red Army and the Catastrophe of 1941". Europe-
Asia Studies. 47 (8): 1293–1326. doi:10.1080/09668139508412322. JSTOR 153299.
Roberts, Geoffrey (2006). Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953. New Haven, CT:
Yale University Press. ISBN 978-0-300-11204-7.
Roberts, J. M. (1997). The Penguin History of Europe. London: Penguin Books.
ISBN 978-0-14-026561-3.
Ropp, Theodore (2000). War in the Modern World (edisi ke-Revised). Baltimore, MD: Johns Hopkins
University Press. ISBN 978-0-8018-6445-2.
Roskill, S. W. (1954). The War at Sea 1939–1945, Volume 1: The Defensive. History of the Second
World War. United Kingdom Military Series. London: HMSO.
Ross, Steven T. (1997). American War Plans, 1941–1945: The Test of Battle. Abingdon and New York,
NY: Routledge. ISBN 978-0-7146-4634-3.
Rottman, Gordon L. (2002). World War II Pacific Island Guide: A Geo-Military Study. Westport, CT:
Greenwood Press. ISBN 978-0-313-31395-0.
Rotundo, Louis (1986). "The Creation of Soviet Reserves and the 1941 Campaign". Military Affairs. 50
(1): 21–8. doi:10.2307/1988530. JSTOR 1988530.
Salecker, Gene Eric (2001). Fortress Against the Sun: The B-17 Flying Fortress in the Pacific.
Conshohocken, PA: Combined Publishing. ISBN 978-1-58097-049-5.
Schain, Martin A., ed. (2001). The Marshall Plan Fifty Years Later. London: Palgrave Macmillan.
ISBN 978-0-333-92983-4.
Schmitz, David F. (2000). Henry L. Stimson: The First Wise Man. Lanham, MD: Rowman & Littlefield.
ISBN 978-0-8420-2632-1.
Schofield, B. B. (1981). "The Defeat of the U-Boats during World War II". Journal of Contemporary
57 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
58 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
Pranala luar
59 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
60 of 60 1/26/2023, 1:39 AM