Anda di halaman 1dari 60

Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.

org/wiki/Perang_Dunia_II

Daftar isi
move to sidebar sembunyikan


Awal

1Kronologi


2Latar belakang


3Sebelum perang


3.1Invasi Italia ke Ethiopia (1935)


3.2Perang Saudara Spanyol (1936-39)


3.3Invasi Jepang ke Tiongkok (1937)


3.4Invasi Jepang ke Uni Soviet dan Mongolia (1938)


3.5Pendudukan Eropa dan perjanjian


4Alur perang


4.1Pecah di Eropa (1939)


4.2Serbuan Poros


4.3Perang global (1941)


4.4Kebuntuan serbuan Poros (1942)


4.5Sekutu menguasai medan (1943)

1 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II


4.6Sekutu mendekat (1944)


4.7Poros runtuh, Sekutu menang (1945)


5Dampak


5.1Korban dan kejahatan perang


5.2Kamp konsentrasi dan perbudakan


5.3Front dalam negeri dan produksi


5.4Pendudukan


5.5Kemajuan teknologi dan peperangan


6Lihat pula


7Catatan kaki


8Kutipan


9Referensi


10Pranala luar

Perang Dunia II

Perang Dunia II

2 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Perang

Searah jarum jam dari kiri atas: Pasukan Tiongkok


pada Pertempuran Wanjialing, Meriam 25-pounder
Australia pada Pertempuran El Alamein Pertama,
pesawat pengebom Stuka Jerman di Front Timur
musim dingin 1943–1944, pasukan AL Amerika
Serikat di Teluk Lingayen, Wilhelm Keitel
menandatangani Instrumen Penyerahan Diri
Jerman, tentara Soviet pada Pertempuran
Stalingrad

Tanggal 1 September 1939 – 2 September 1945


(6 tahun, 1 hari)
Lokasi Eropa, Pasifik, Atlantik, Asia Tenggara,
Tiongkok, Timur Tengah, Mediterania
dan Afrika, secara singkat Amerika
Utara dan Selatan
Hasil
Kemenangan Sekutu

▪ Pembubaran Jerman Nazi


▪ Pembentukan Perserikatan Bangsa-
Bangsa
▪ Kemunculan Amerika Serikat dan
Uni Soviet sebagai kekuatan super
▪ Awal Perang Dingin (lainnya...)

Pihak terlibat

3 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Sekutu Poros
Uni Soviet Jerman
(1941–1945)[nb 1] Jepang (saat
Amerika Serikat perang 1937–1945)
(1941–1945)
Imperium Britania Italia (1940–1943)

Tiongkok (saat perang Hongaria


1937–1945) (1940–1945)
Rumania
Prancis[nb 2] (1941–1944)
Polandia Bulgaria
Kanada (1941–1944)
Australia
Selandia Baru
Pihak terlibat
Afrika Selatan
Finlandia
Yugoslavia
(1941–1944)
(1941–1945)
Thailand
Yunani (1940–1945)
(1942–1945)
Norwegia
Irak (1941)
(1940–1945)
Spanyol (1941)
Belanda
(1940–1945)
Belgia (1940–45) Negara klien dan
Cekoslowakia boneka
Brasil (1942–1945) Manchukuo
...dan lain-lain Republik Sosial
Italia (1943–1945)
Kroasia
Negara klien dan
(1941–1945)
boneka
Slowakia
Filipina
(1941–1945) ...dan lain-lain
Mongolia
(1941–1945)

...dan lain-lain

Tokoh dan pemimpin

Pemimpin Sekutu Pemimpin Poros


Adolf Hitler
Winston Churchill Hirohito
Franklin D. Benito Mussolini
Roosevelt
Josef Stalin ...dan lain-lain
Chiang Kai-shek

...dan lain-lain

4 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Korban
Korban militer: Korban militer:
Lebih dari 16.000.000 Lebih dari 8.000.000
Korban sipil: Korban sipil:
Lebih dari 45.000.000 Lebih dari 4.000.000
Total korban: Total korban:
Lebih dari 61.000.000 Lebih dari 12.000.000
(1937–1945) (1937–1945)
...lebih lanjut ...lebih lanjut

Perang Dunia II
Indeks alfabetis
ABCDEFGHIJKLM
NOPQRSTUVWXYZ
0–9

Navigasi
Kampanye · Negara · Peralatan
Daftar · Garis besar · Garis waktu
Portal · Kategori · Bibliografi
� · � · � (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Templat:TopicTOC-Perang_Dunia_II&action=edit)

Dunia II atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau PD2) adalah sebuah
perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak
sekali negara di dunia —termasuk semua kekuatan besar—yang pada akhirnya membentuk dua
aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas
dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam
keadaan "perang total", negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi,
industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber
daya sipil dan militer. Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal
warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini
memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan
Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.[1]

Kekaisaran Jepang berusaha mendominasi Asia Timur dan sudah memulai perang dengan
Republik Tiongkok pada tahun 1937,[2] tetapi perang dunia secara umum pecah pada tanggal
1 September 1939 dengan invasi ke Polandia oleh Jerman yang diikuti serangkaian pernyataan
perang terhadap Jerman oleh Prancis dan Britania. Sejak akhir 1939 hingga awal 1941, dalam
serangkaian kampanye dan perjanjian, Jerman membentuk aliansi Poros bersama Italia, menguasai
atau menaklukkan sebagian besar benua Eropa. Setelah Pakta Molotov–Ribbentrop, Jerman dan
Uni Soviet berpisah dan menganeksasi wilayah negara-negara tetangganya sendiri di Eropa,
termasuk Polandia. Britania Raya, dengan imperium dan Persemakmurannya, menjadi satu-
satunya kekuatan besar Sekutu yang terus berperang melawan blok Poros, dengan mengadakan
pertempuran di Afrika Utara dan Pertempuran Atlantik. Bulan Juni 1941, Poros Eropa melancarkan
invasi terhadap Uni Soviet yang menandakan terbukanya teater perang darat terbesar sepanjang
sejarah, yang melibatkan sebagian besar pasukan militer Poros sampai akhir perang. Pada bulan

5 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Desember 1941, Jepang bergabung dengan blok Poros, menyerang Amerika Serikat dan teritori
Eropa di Samudra Pasifik, dan dengan cepat menguasai sebagian besar Pasifik Barat.

Serbuan Poros berhenti pada tahun 1942, setelah Jepang kalah dalam berbagai pertempuran laut
dan tentara Poros Eropa dikalahkan di Afrika Utara dan Stalingrad. Pada tahun 1943, melalui
serangkaian kekalahan Jerman di Eropa Timur, invasi Sekutu ke Italia, dan kemenangan Amerika
Serikat di Pasifik, Poros kehilangan inisiatif mereka dan mundur secara strategis di semua front.
Tahun 1944, Sekutu Barat menyerbu Prancis, sementara Uni Soviet merebut kembali semua teritori
yang pernah dicaplok dan menyerbu Jerman beserta sekutunya. Perang di Eropa berakhir dengan
pendudukan Berlin oleh tentara Soviet dan Polandia dan penyerahan tanpa syarat Jerman pada
tanggal 8 Mei 1945. Sepanjang 1944 dan 1945, Amerika Serikat mengalahkan Angkatan Laut
Jepang dan menduduki beberapa pulau di Pasifik Barat, menjatuhkan bom atom di negara itu
menjelang invasi ke Kepulauan Jepang. Uni Soviet kemudian mengikuti melalui negosiasi dengan
menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerbu Manchuria. Kekaisaran Jepang menyerah pada
tanggal 15 Agustus 1945, sehingga mengakhiri perang di Asia dan memperkuat kemenangan total
Sekutu atas Poros.

Perang Dunia II mengubah haluan politik dan struktur sosial dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) didirikan untuk memperkuat kerja sama internasional dan mencegah konflik-konflik yang
akan datang. Para kekuatan besar yang merupakan pemenang perang—Amerika Serikat, Uni Soviet,
Tiongkok, Britania Raya, dan Prancis—menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa.[3] Uni Soviet dan Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan super yang saling
bersaing dan mendirikan panggung Perang Dunia yang kelak bertahan selama 46 tahun
selanjutnya. Sementara itu, pengaruh kekuatan-kekuatan besar Eropa mulai melemah, dan
dekolonisasi Asia dan Afrika dimulai. Kebanyakan negara yang industrinya terkena dampak buruk
mulai menjalani pemulihan ekonomi. Integrasi politik, khususnya di Eropa, muncul sebagai upaya
untuk menstabilkan hubungan pascaperang.

Kronologi
Lihat pula: Garis waktu Perang Dunia II

Awal terjadinya perang umumnya disetujui pada tanggal 1 September 1939, dimulai dengan invasi
Jerman ke Polandia; Britania dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman dua hari kemudian.
Tanggal lain mengenai awal perang ini adalah dimulainya Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada
7 Juli 1937.[4][5]

Lainnya mengikuti sejarawan Britania Raya A. J. P. Taylor, yang percaya bahwa Perang Tiongkok-
Jepang dan perang di Eropa beserta koloninya terjadi bersamaan dan dua perang ini bergabung
pada tahun 1941. Artikel ini memakai penanggalan konvesional. Tanggal-tanggal awal lainnya yang
sering dipakai untuk Perang Dunia II juga meliputi invasi Italia ke Abisinia pada tanggal 3 Oktober
1935.[6] Sejarawan Britania Raya Antony Beevor memandang awal Perang Dunia Kedua terjadi saat
Jepang menyerbu Manchuria bulan Agustus 1939.[7]

Tanggal pasti akhir perang juga tidak disetujui secara universal. Dari dulu disebutkan bahwa
perang berakhir saat gencatan senjata 14 Agustus 1945 (V-J Day), alih-alih penyerahan diri resmi
Jepang (2 September 1945); di sejumlah teks sejarah Eropa, perang ini berakhir pada V-E Day
(8 Mei 1945). Meski begitu, Perjanjian Damai dengan Jepang baru ditandatangani pada tahun
1951,[8] dan dengan Jerman pada tahun 1990.[9]

6 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Latar belakang
Artikel utama: Penyebab Perang Dunia II

Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta politik, dengan kekalahan Blok Sentral,
termasuk Austria-Hongaria, Kekaisaran Jerman, dan Kesultanan Utsmaniyah; dan perebutan
kekuasaan oleh Bolshevik di Rusia pada tahun 1917. Sementara itu, negara-negara Sekutu yang
menang seperti Prancis, Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania memperoleh wilayah baru, dan
negara-negara baru tercipta dari runtuhnya Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan
Utsmaniyah.

Meski muncul gerakan pasifis setelah Perang Dunia I,[10][11] kekalahan ini masih membuat
nasionalisme iredentis dan revanchis pemain utama di sejumlah negara Eropa. Iredentisme dan
revanchisme punya pengaruh kuat di Jerman karena kehilangan teritori, koloni, dan keuangan yang
besar akibat Perjanjian Versailles. Menurut perjanjian ini, Jerman kehilangan 13 persen wilayah
dalam negerinya dan seluruh koloninya di luar negeri, sementara Jerman dilarang menganeksasi
negara lain, harus membayar biaya perbaikan perang, dan membatasi ukuran dan kemampuan
angkatan bersenjata negaranya.[12] Pada saat yang sama, Perang Saudara Rusia berakhir dengan
terbentuknya Uni Soviet.[13]

Kekaisaran Jerman bubar melalui Revolusi Jerman 1918–1919 dan sebuah pemerintahan
demokratis yang kemudian dikenal dengan nama Republik Weimar dibentuk. Periode antarperang
melibatkan kerusuhan antara pendukung republik baru ini dan penentang garis keras atas sayap
kanan maupun kiri. Walaupun Italia selaku sekutu Entente berhasil merebut sejumlah wilayah,
kaum nasionalis Italia marah mengetahui janji-janji Britania dan Prancis yang menjamin masuknya
Italia ke kancah perang tidak dipenuhi dengan penyelesaian damai. Sejak 1922 sampai 1925,
gerakan Fasis pimpinan Benito Mussolini berkuasa di Italia dengan agenda nasionalis, totalitarian,
dan kolaborasionis kelas yang menghapus demokrasi perwakilan, penindasan sosialis, kaum sayap
kiri dan liberal, dan mengejar kebijakan luar negeri agresif yang berusaha membawa Italia sebagai
kekuatan dunia—"Kekaisaran Romawi Baru".[14]

Di Jerman, Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler berupaya mendirikan pemerintahan fasis di
Jerman. Setelah Depresi Besar dimulai, dukungan dalam negeri untuk Nazi meningkat dan, pada
tahun 1933, Hitler ditunjuk sebagai Kanselir Jerman. Setelah kebakaran Reichstag, Hitler
menciptakan negara satu partai totalitarian yang dipimpin Partai Nazi.[15]

Partai Kuomintang (KMT) di Tiongkok melancarkan kampanye penyatuan melawan panglima


perang regional dan secara nominal berhasil menyatukan Tiongkok pada pertengahan 1920-an,
tetapi langsung terlibat dalam perang saudara melawan bekas sekutunya yang komunis.[16] Pada
tahun 1931, Kekaisaran Jepang yang semakin militaristik, yang sudah lama berusaha memengaruhi
Tiongkok[17] sebagai tahap pertama dari apa yang disebut pemerintahnya sebagai hak untuk
menguasai Asia, memakai Insiden Mukden sebagai alasan melancarkan invasi ke Manchuria dan
mendirikan negara boneka Manchukuo.[18]

Terlalu lemah melawan Jepang, Tiongkok meminta bantuan Liga Bangsa-Bangsa. Jepang menarik
diri dari Liga Bangsa-Bangsa setelah dikecam atas tindakannya terhadap Manchuria. Kedua negara
ini kemudian bertempur di Shanghai, Rehe, dan Hebei sampai Gencatan Senjata Tanggu
ditandatangani tahun 1933. Setelah itu, pasukan sukarelawan Tiongkok melanjutkan
pemberontakan terhadap agresi Jepang di Manchuria, dan Chahar dan Suiyuan.[19]

7 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Adolf Hitler, setelah upaya gagal menggulingkan


pemerintah Jerman tahun 1923, menjadi Kanselir Jerman
pada tahun 1933. Ia menghapus demokrasi, menciptakan
revisi orde baru radikal dan rasis, dan segera memulai
kampanye persenjataan kembali.[20] Sementara itu,
Prancis, untuk melindungi aliansinya, memberikan Italia
kendali atas Ethiopia yang diinginkan Italia sebagai jajahan
kolonialnya. Situasi ini memburuk pada awal 1935 ketika
Teritori Cekungan Saar dengan sah bersatu kembali dengan
Jerman dan Hitler menolak Perjanjian Versailles,
mempercepat program persenjataan kembalinya dan
memperkenalkan wajib militer.[21]

Berharap mencegah Jerman, Britania Raya, Prancis, dan


Italia membentuk Front Stresa. Uni Soviet, khawatir akan
keinginan Jerman mencaplok wilayah luas di Eropa Timur,
membuat perjanjian bantuan bersama dengan Prancis.
Sebelum diberlakukan, pakta Prancis-Soviet ini perlu
melewati birokrasi Liga Bangsa-Bangsa, yang pada
dasarnya menjadikannya tidak berguna.[22][23] Akan tetapi,
pada bulan Juni 1935, Britania Raya membuat perjanjian
laut independen dengan Jerman, sehingga melonggarkkan Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler
batasan-batasan sebelumnya. Amerika Serikat, setelah (kanan)
mempertimbangkan peristiwa yang terjadi di Eropa dan
Asia, mengesahkan Undang-Undang Netralitas pada bulan
Agustus.[24] Pada bulan Oktober, Italia menginvasi Ethiopia, dan Jerman adalah satu-satunya
negara besar Eropa yang mendukung tindakan tersebut. Italia langsung menarik keberatannya
terhadap tindakan Jerman menganeksasi Austria.[25]

Hitler menolak Perjanjian Versailles dan Locarno dengan meremiliterisasi Rhineland pada bulan
Maret 1936. Ia mendapat sedikit tanggapan dari kekuatan-kekuatan Eropa lainnya.[26] Ketika
Perang Saudara Spanyol pecah bulan Juli, Hitler dan Mussolini mendukung pasukan Nasionalis
yang fasis dan otoriter dalam perang saudara mereka melawan Republik Spanyol yang didukung
Soviet. Kedua pihak memakai konflik ini untuk menguji senjata dan metode peperangan baru,[27]
berakhir dengan kemenangan Nasionalis pada awal 1939. Bulan Oktober 1936, Jerman dan Italia
membentuk Poros Roma-Berlin. Sebulan kemudian, Jerman dan Jepang menandatangani Pakta
Anti-Komintern, namun kelak diikuti Italia pada tahun berikutnya. Di Tiongkok, setelah Insiden
Xi'an, pasukan Kuomintang dan komunis menyetujui gencatan senjata untuk membentuk front
bersatu dan sama-sama melawan Jepang.[28]

Sebelum perang

Invasi Italia ke Ethiopia (1935)


Artikel utama: Perang Italia-Abisinia Kedua

Perang Italia-Abisinia Kedua adalah perang kolonial singkat mulai bulan Oktober 1935 sampai Mei
1936. Perang ini terjadi antara angkatan bersenjata Kerajaan Italia (Regno d'Italia) dan angkatan
bersenjata Kekaisaran Ethiopia (juga disebut Abisinia). Perang ini berakhir dengan pendudukan

8 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

militer di Ethiopia dan aneksasinya ke koloni baru Afrika Timur Italia (Africa Orientale Italiana,
atau AOI); selain itu, perang ini membuka kelemahan Liga Bangsa-Bangsa sebagai kekuatan
pelindung perdamaian. Baik Italia dan Ethiopia adalah negara anggota, tetapi Liga ini tidak berbuat
apa-apa ketika negara pertama jelas-jelas melanggar Artikel X yang dibuat oleh Liga ini.[29]

Perang Saudara Spanyol (1936-39)


Artikel utama: Perang Saudara Spanyol

Jerman dan Italia memberi dukungan kepada para


pemberontak Nasionalis yang dipimpin Jenderal Francisco
Franco di Spanyol. Uni Soviet mendukung pemerintah yang
sudah berdiri, Republik Spanyol, yang memiliki
kecenderungan sayap kiri. Baik Jerman dan Uni Soviet
memakai perang proksi ini sebagai kesempatan menguji
senjata dan taktik baru mereka. Pengeboman Guernica yang
disengaja oleh Legiun Condor Jerman pada April 1937
berkontribusi pada kekhawatiran bahwa perang besar
Reruntuhan Guernica setelah dibom.
selanjutnya akan melibatkan serangan bom teror besar-
besaran terhadap warga sipil.[30][31]

Invasi Jepang ke Tiongkok (1937)


Artikel utama: Perang Tiongkok-Jepang Kedua

Pada bulan Juli 1937, Jepang mencaplok bekas ibu kota


kekaisaran Tiongkok Beijing setelah memulai Insiden
Jembatan Marco Polo, yang menjadi batu pijakan
kampanye Jepang untuk menjajah seluruh wilayah
Tiongkok.[32] Uni Soviet segera menandatangani pakta non-
agresi dengan Tiongkok untuk memberi dukungan material
yang secara efektif mengakhiri kerja sama Tiongkok dengan
Jerman sebelumnya. Generalissimo Chiang Kai-shek
mengerahkan pasukan terbaiknya untuk mempertahankan
Shanghai, tetapi setelah tiga bulan bertempur, Shanghai Sarang senjata mesin Tiongkok pada
jatuh. Jepang terus menekan pasukan Tiongkok, mencaplok Pertempuran Shanghai, 1937.
ibu kota Nanking pada Desember 1937 dan melakukan
Pembantaian Nanking.

Pada bulan Juni 1938, pasukan Tiongkok menghentikan serbuan Jepang dengan membanjiri
Sungai Kuning; manuver ini memberikan waktu bagi Tiongkok untuk mempersiapkan pertahanan
di Wuhan, namun kota ini berhasil direbut pada bulan Oktober.[33] Kemenangan militer Jepang
gagal menghentikan pemberontakan Tiongkok yang menjadi tujuan Jepang. Pemerintahan
Tiongkok pindah ke pedalaman di Chongqing dan melanjutkan perang.[34]

Invasi Jepang ke Uni Soviet dan Mongolia (1938)


Lihat pula: Nanshin-ron dan Konflik perbatasan Soviet–Jepang

Pada tanggal 29 Juli 1938, Jepang menyerbu Uni Soviet dan kalah di Pertempuran Danau Khasan.
Meski pertempuran tersebut dimenangkan Soviet, Jepang menyebutnya seri dan buntu, dan pada

9 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

tanggal 11 Mei 1939, Jepang memutuskan memindahkan perbatasan Jepang-Mongolia sampai


Sungai Khalkhin Gol melalui pemaksaan. Setelah serangkaian keberhasilan awal, serangan Jepang
di Mongolia digagalkan oleh Pasukan Merah yang menandakan kekalahan besar pertama Angkatan
Darat Kwantung Jepang.[35][36]

Pertempuran ini meyakinkan sejumlah faksi pemerintahan Jepang bahwa mereka harus fokus
berkonsiliasi dengan pemerintah Soviet demi menghindari ikut campur Soviet dalam perang
melawan Tiongkok dan mengalihkan perhatian militer mereka ke selatan, yaitu ke jajahan Amerika
Serikat dan Eropa di Pasifik, serta mencegah penggulingan pemimpin militer Soviet berpengalaman
seperti Georgy Zhukov, yang kelak memainkan peran penting dalam mempertahankan Moskwa.[37]

Pendudukan Eropa dan perjanjian


Informasi lebih lanjut: Anschluss, Penenangan, Perjanjian Munich, Pendudukan Jerman di
Cekoslowakia dan Pakta Molotov-Ribbentrop

Di Eropa, Jerman dan Italia semakin keras. Pada bulan


Maret 1938, Jerman menganeksasi Austria, lagi-lagi
mendapat sedikit perhatian dari kekuatan-kekuatan Eropa
lainnya.[38] Semakin tertantang, Hitler mulai menegaskan
klaim Jerman atas Sudetenland, wilayah Cekoslowakia yang
didominasi oleh etnis Jerman; dan Prancis dan Britania
segera memberikan wilayah ini ke Jerman melalui
Perjanjian Munich, yang dibuat melawan keinginan
pemerintah Cekoslowakia, dengan imbalan janji tidak
meminta wilayah lagi.[39] Sesaat setelah perjanjian ini, Dari kiri ke kanan (depan): Chamberlain,
Jerman dan Italia memaksa Cekoslowakia menyerahkan Daladier, Hitler, Mussolini, dan Ciano
wilayah tambahan ke Hongaria dan Polandia.[40] Pada sebelum menandatangani Perjanjian
bulan Maret 1939, Jerman menyerbu sisa Cekoslowakia dan Munich.
membelahnya menjadi Protektorat Bohemia dan Moravia
Jerman dan negara klien pro-Jerman bernama Republik
Slovak.[41]

Terkejut, ditambah Hitler menuntut Danzig, Prancis dan Britania Raya menjamin dukungan
mereka terhadap kemerdekaan Polandia; ketika Italia menguasai Albania pada bulan April 1939,
jaminan yang sama diberikan untuk Rumania dan Yunani.[42] Tidak lama setelah janji Prancis-
Britania kepada Polandia, Jerman dan Italia meresmikan aliansi mereka sendiri melalui Pakta
Baja.[43]

Bulan Agustus 1939, Jerman dan Uni Soviet menandatangani Pakta Molotov–Ribbentrop,[44]
sebuah perjanjian non-agresi dengan satu protokol rahasia. Setiap pihak memberikan haknya satu
sama lain, "andai terjadi penyusunan wilayah dan politik," terhadap "cakupan pengaruh" (antara
Polandia dan Lituania untuk Jerman, dan Polandia timur, Finlandia, Estonia, Latvia, dan
Bessarabia untuk Uni Soviet). Pakta ini juga memunculkan pertanyaan tentang keberlangsungan
kemerdekaan Polandia.[45]

Alur perang

10 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Pecah di Eropa (1939)

Pada tanggal 1 September 1939, Jerman dan Slowakia


—negara klien pada tahun 1939—menyerang Polandia.[46]
Tanggal 3 September, Prancis dan Britania Raya, diikuti
negara-negara Persemakmuran,[47] menyatakan perang
terhadap Jerman, tetapi memberi sedikit dukungan kepada
Polandia ketimbang serangan kecil Prancis ke Saarland.[48]
Britania dan Prancis juga mulai memblokir perairan
Jerman pada tanggal 3 September untuk melemahkan
ekonomi dan upaya perang negara ini.[49][50]

Tanggal 17 September, setelah menandatangani gencatan


senjata dengan Jepang, Soviet juga menyerbu Polandia.[51]
Wilayah Polandia terbagi antara Jerman dan Uni Soviet,
dengan Lituania dan Slowakia mendapat bagian kecil.
Polandia tidak menyerah; mereka mendirikan Negara
Bawah Tanah Polandia dan Pasukan Dalam Negeri bawah Parade umum Wehrmacht Jerman dan
tanah, dan terus berperang bersama Sekutu di semua front Pasukan Merah Soviet pada tanggal 23
di luar Polandia.[52] September 1939 di Brest, Polandia Timur
setelah Invasi Polandia berakhir. Di
Sekitar 100.000 personel militer Polandia diungsikan ke tengah adalah Mayor Jenderal Heinz
Rumania dan negara-negara Baltik; sebagian besar tentara Guderian dan di kanan adalah Brigadir
tersebut kemudian berperang melawan Jerman di teater Semyon Krivoshein.
perang yang lain.[53] Pemecah kode Enigma Polandia juga
diungsikan ke Prancis.[54] Pada saat itu pula, Jepang
melancarkan serangan pertamanya ke Changsha, sebuah kota Tiongkok yang strategis, tetapi
digagalkan pada akhir September.[55]

Setelah invasi Polandia dan perjanjian Jerman-Soviet atas Lituania, Uni Soviet memaksa negara-
negara Baltik mengizinkan mereka menempatkan tentara Soviet di negara mereka atas alasan
"bantuan bersama".[56][57][58] Finlandia menolak permintaan wilayah dan diserang oleh Uni Soviet
pada bulan November 1939.[59] Konflik yang kemudian pecah berakhir pada bulan Maret 1940
dengan konsesi oleh Finlandia.[60] Prancis dan Britania Raya, menyebut serangan Soviet ke
Finlandia sebagai alasan memasuki kancah perang di pihak Jerman, menanggapi invasi Soviet
dengan mendukung dikeluarkannya Uni Soviet dari Liga Bangsa-Bangsa.[58]

Di Eropa Barat, tentara Britania dikerahkan ke benua ini, namun pada fase yang dijuluki Perang
Phoney oleh Britania dan "Sitzkrieg" (perang duduk) oleh Jerman tak satupun pihak yang
melancarkan operasi besar-besaran terhadap satu sama lain sampai April 1940.[61] Uni Soviet dan
Jerman membuat pakta dagang pada bulan Februari 1940, yang berarti Soviet menerima bantuan
militer dan industri dengan imbalan menyediakan bahan mentah untuk Jerman agar bisa
mengakali pemblokiran oleh Sekutu.[62]

Pada bulan April 1940, Jerman menginvasi Denmark dan Norwegia untuk mengamankan
pengiriman bijih besi dari Swedia, yang hendak dihadang oleh Sekutu.[63] Denmark langsung
menyerah, dan meski dibantu Sekutu, Norwegia berhasil dikuasai dalam waktu dua bulan.[64]
Bulan Mei 1940, Britania menyerbu Islandia untuk mencegah kemungkinan invasi Jerman ke pulau
itu.[65] Ketidakpuasan Britania atas kampanye Norwegia mendorong penggantian Perdana Menteri

11 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Neville Chamberlain dengan Winston Churchill pada


tanggal 10 Mei 1940.[66]

Serbuan Poros

Jerman menyerbu Prancis, Belgia, Belanda, dan


Luksemburg pada tanggal 10 Mei 1940.[67] Belanda dan
Belgia kewalahan menghadapi taktik blitzkrieg dalam
beberapa hari dan minggu.[68] Jalur Maginot yang Tentara Jerman di Arc de Triomphe,
dipertahankan Prancis dan pasukan Sekutu di Belgia diakali Paris, setelah kejatuhan Prancis tahun
dengan bergerak secara mengapit melintasi hutan lebat 1940.
Ardennes,[69] yang disalahartikan oleh perencana perang
Prancis sebagai penghalang alami bagi kendaraan lapis
baja.[70]

Tentara Britania terpaksa keluar dari Eropa melalui Dunkirk, meninggalkan semua peralatan
beratnya pada awal Juni.[71] Tanggal 10 Juni, Italia menyerbu Prancis, menyatakan perang
terhadap Prancis dan Britania Raya;[72] dua belas hari kemudian Prancis menyerah dan langsung
dibelah menjadi zona pendudukan Jerman dan Italia,[73] dan sebuah negara sisa yang tak diduduki
di bawah Rezim Vichy. Pada tanggal 3 Juli, Britania menyerang armada Prancis di Aljazair untuk
mencegah perebutan oleh Jerman.[74]

Bulan Juni, pada hari-hari terakhir Pertempuran Prancis, Uni Soviet memaksa aneksasi Estonia,
Latvia, dan Lituania,[57] lalu menganeksasi wilayah Bessarabia yang dipertentangkan Rumania.
Sementara itu, kesesuaian politik dan kerja sama ekonomi Nazi-Soviet[75][76] perlahan buntu,
[77][78] dan kedua negara mulai bersiap untuk perang.[79]

Dengan Prancis dinetralkan, Jerman memulai kampanye superioritas udara atas Britania
(Pertempuran Britania) untuk mempersiapkan sebuah invasi.[80] Kampanye ini gagal, dan rencana
invasi tersebut dibatalkan pada bulan September.[80] Menggunakan pelabuhan-pelabuhan Prancis
yang baru dicaplok, Angkatan Laut Jerman menikmati kesuksesan melawan Angkatan Laut
Kerajaan dengan memakai kapal-U untuk menyerang kapal-kapal Britania di Atlantik.[81] Italia
memulai operasinya di Mediterania, memulai pengepungan Malta bulan Juni, menguasai
Somaliland Britania bulan Agustus, dan menerobos wilayah Mesir Britania bulan September 1940.
Jepang meningkatkan pemblokirannya terhadap Tiongkok pada bulan September dengan merebut
sejumlah pangkalan di wilayah utara Indochina Prancis yang saat ini terisolasi.[82]

Sepanjang periode ini, Amerika Serikat yang netral melakukan sejumlah hal untuk membantu
Tiongkok dan Sekutu Baratnya. Pada bulan November 1939, Undang-Undang Netralitas
diamendemen untuk memungkinkan pembelian "beli dan angkut" oleh Sekutu.[83] Tahun 1940,
setelah pencaplokan Paris oleh Jerman, ukuran Angkatan Laut Amerika Serikat meningkat pesat
dan, setelah serbuan Jepang ke Indochina, Amerika Serikat memberlakukan embargo besi, baja,
dan barang-barang mekanik terhadap Jepang.[84] Pada bulan September, Amerika Serikat
menyetujui penukaran kapal penghancur AS dengan pangkalan Britania Raya.[85] Tetap saja,
mayoritas rakyat Amerika Serikat menentang intervensi militer langsung apapun terhadap konflik
ini sampai tahun 1941.[86]

Pada akhir September 1940, Pakta Tiga Pihak menyatukan Jepang, Italia, dan Jerman untuk
meresmikan Kekuatan Poros. Pakta Tiga Pihak ini menegaskan bahwa negara apapun, kecuali Uni

12 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Soviet, yang tidak terlibat dalam perang yang menyerang


Kekuatan Poros apapun akan dipaksa berperang melawan
ketiganya.[87] Pada waktu itu, Amerika Serikat terus
mendukung Britania Raya dan Tiongkok dengan
memperkenalkan kebijakan Lend-Lease yang mengizinkan
pengiriman material dan barang-barang lain[88] dan
membuat zona keamanan yang membentang hingga
separuh Samudra Atlantik agar Angkatan Laut Amerika
Serikat bisa melindungi konvoi Britania.[89] Akibatnya,
Jerman dan Amerika Serikat terlibat dalam peperangan laut
di Atlantik Utara dan Tengah pada Oktober 1941, bahkan
meski Amerika Serikat secara resmi tetap netral.[90][91]

Blok Poros meluas bulan November 1940 ketika Hongaria,


Slowakia, dan Rumania bergabung dengan Pakta Tiga Pihak
ini.[92] Rumania akan memberi kontribusi besar terhadap
perang Poros melawan Uni Soviet, sebagian untuk merebut
kembali wilayah yang diserahkan kepada Soviet, sebagian
lagi demi memenuhi keinginan pemimpinnya, Ion
Pertempuran Britania mengakhiri
Antonescu, untuk melawan komunisme.[93] Pada bulan
serbuan Jerman di Eropa Barat.
Oktober 1940, Italia menyerbu Yunani, tetapi beberapa hari
kemudian digagalkan dan dipukul sampai Albania yang
berakhir dengan kebuntuan.[94] Bulan Desember 1940, pasukan Persemakmuran Britania Raya
memulai serangan balasan terhadap pasukan Italia di Mesir dan Afrika Timur Italia.[95] Pada awal
1941, dengan pasukan Italia dipukul hingga Libya oleh Persemakmuran, Churchill memerintahkan
pengerahan tentara dari Afrika untuk membantu Yunani.[96] Angkatan Laut Italia juga menderita
kekalahan besar, dengan Angkatan Laut Kerajaan membuat tiga kapal perang Italia tidak berfungsi
melalui serangan kapal induk di Taranto, dan menetralisasi beberapa kapal perang lain pada
Pertempuran Tanjung Matapan.[97]

Jerman segera turun tangan untuk membantu Italia. Hitler


mengirimkan pasukan Jerman ke Libya pada bulan
Februari, dan pada akhir Maret mereka melancarkan
serangan terhadap pasukan Persemakmuran yang semakin
sedikit.[98] Dalam kurun sebulan, pasukan Persemakmuran
dipukul mundur ke Mesir dengan pengecualian pelabuhan
Tobruk yang dikepung.[99] Persemakmuran berupaya
mengusir pasukan Poros pada bulan Mei dan lagi pada
bulan Juni, tetapi keduanya gagal.[100] Pada awal April,
Tentara penerjun Jerman menyerbu
setelah penandatanganan Pakta Tiga Pihak oleh Bulgaria, pulau Kreta, Yunani, Mei 1941.
Jerman turun tangan di Balkan dengan menyerbu Yunani
dan Yugoslavia setelah terjadi kudeta; di sini mereka
membuat kemajuan besar, sehingga memaksa Sekutu pindah setelah Jerman menguasai pulau
Kreta, Yunani pada akhir Mei.[101]

Sekutu sempat beberapa kali berhasil pada saat itu. Di Timur Tengah, pasukan Persemakmuran
pertama menggagalkan kudeta di Irak yang dibantu pesawat Jerman dari pangkalan-pangkalan di
Suriah Vichy,[102] kemudian dengan bantuan Prancis Merdeka, menyerbu Suriah dan Lebanon
untuk mencegah peristiwa seperti itu lagi.[103] Di Atlantik, Britania berhasil menaikkan moral

13 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

publik dengan menenggelamkan kapal perang Jerman Bismarck.[104] Mungkin yang terpenting
adalah pada Pertempuran Britania, Angkatan Udara Kerajaan berhasil bertahan dari serangan
Luftwaffe dan kampanye pengeboman Jerman yang berakhir bulan Mei 1941.[105]

Di Asia, meski sejumlah serangan dari kedua pihak, perang antara Tiongkok dan Jepang buntu
pada tahun 1940. Demi meningkatkan tekanan terhadap Tiongkok dengan memblokir rute-rute
suplai, dan untuk memosisikan pasukan Jepang dengan tepat andai pecah perang dengan negara-
negara Barat, Jepang merebut kendali militer di Indochina selatan[106] Pada Agustus 1940, kaum
komunis Tiongkok melancarkan serangan di Tiongkok Tengah; sebagai balasan, Jepang
menerapkan kebijakan keras (Kebijakan Serba Tiga) di daerah-daerah pendudukan untuk
mengurangi sumber daya manusia dan bahan mentah untuk pasukan komunis.[107] Antipati yang
terus berlanjut antara pasukan komunis dan nasionalis Tiongkok memuncak pada pertempuran
bersenjata pada bulan Januari 1941, secara efektif mengakhiri kerja sama mereka.[108]

Dengan stabilnya situasi di Eropa dan Asia, Jerman, Jepang, dan Uni Soviet mempersiapkan diri.
Dengan kekhawatiran Soviet terhadap meningkatnya ketegangan dengan Jerman dan rencana
Jepang untuk memanfaatkan Perang Eropa dengan merebut jajahan Eropa yang kaya sumber daya
alam di Asia Tenggara, kedua kekuatan ini menandatangani Pakta Netralitas Soviet–Jepang pada
bulan April 1941.[109] Kebalikannya, Jerman bersiap-siap menyerang Uni Soviet dengan
menempatkan pasukan dalam jumlah besar di perbatasan Soviet.[110]

Perang global (1941)

Pada tanggal 22 Juni 1941, Jerman, bersama anggota Poros


Eropa lainnya dan Finlandia, menyerbu Uni Soviet dalam
Operasi Barbarossa. Target utama serangan kejutan ini[111]
adalah kawasan Baltik, Moskwa dan Ukraina dengan tujuan
utama mengakhiri kampanye 1941 dekat jalur Arkhangelsk-
Astrakhan yang menghubungkan Laut Kaspia dan Laut
Putih. Tujuan Hitler adalah menghancurkan Uni Soviet
sebagai sebuah kekuatan militer, menghapus komunisme,
menciptakan Lebensraum ("ruang hidup")[112] dengan
memiskinkan penduduk asli[113] dan menjamin akses ke Infanteri dan kendaraan lapis baja
sumber daya strategis yang diperlukan untuk mengalahkan Jerman melawan pasukan Soviet di
jalanan Kharkov, Oktober 1941.
musuh-musuh Jerman yang tersisa.[114]

Meski Angkatan Darat Merah mempersiapkan serangan


balasan strategis sebelum perang,[115] Barbarossa memaksa komando tertinggi Soviet mengadopsi
pertahanan strategis. Sepanjang musim panas, Poros berhasil menerobos jauh ke dalam wilayah
Soviet, mengakibatkan kerugian besar dalam hal personel dan material. Pada pertengahan Agustus,
Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman memutuskan menunda serangan oleh Army Group Centre
yang kecil dan mengalihkan Satuan Panzer ke-2 untuk membantu tentara yang maju melintasi
Ukraina tengah dan Leningrad.[116] Serangan Kiev sukses besar dan berakhir dengan pengepungan
dan penghancuran empat unit pasukan Soviet, serta memungkinkan pergerakan lebih lanjut di
Krimea dan Ukraina Timur yang industrinya maju (Pertempuran Kharkov Pertama).Sayangnya,
pembagian kekuatan ini membuat momentum serangan ke Moscow hilang, dan Sovyet memiliki
waktu untuk memperkuat diri.[117]

Pengalihan tiga per empat pasukan Poros dan sebagian besar angkatan udaranya dari Prancis dan

14 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Mediterania tengah ke Front Timur[118] membuat Britania


mempertimbangkan kembali strategi besarnya.[119] Pada
bulan Juli, Britania Raya dan Uni Soviet membentuk aliansi
militer melawan Jerman[120] Britania dan Soviet menyerbu
Iran untuk melindungi Koridor Persia dan ladang minyak
Iran.[121] Bulan Agustus, Britania Raya dan Amerika Serikat
bersama-sama meresmikan Piagam Atlantik.[122]

Pada bulan Oktober, ketika tujuan operasional Poros di


Ukraina dan Baltik tercapai, dengan pengepungan
Leningrad[123] dan Sevastopol yang masih berlanjut,[124] Serangan balasan Soviet pada
sebuah serangan besar ke Moskwa dilancarkan kembali. pertempuran Moskwa, Desember 1941.
Setelah dua bulan bertempur sengit, pasukan Jerman
hampir mencapai pinggiran terluar Moskwa, tempat
tentara-tentaranya yang lelah[125] terpaksa menunda serangan mereka.[126] Pencaplokan teritorial
besar dilakukan oleh pasukan Poros, tetapi kampanye mereka gagal mencapai tujuan utamanya:
dua kota utama masih dikuasai Soviet, kemampuan memberontak Soviet gagal dipadamkan, dan
Uni Soviet mempertahankan banyak sekali potensi militernya. Fase blitzkrieg perang di Eropa telah
berakhir.[127]

Pada awal Desember, pasukan cadangan yang baru


dimobilisasi[128] memungkinkan Soviet menyamakan
jumlah tentaranya dengan Poros.[129] Hal ini, bersama data
intelijen yang menetapkan jumlah minimum tentara Soviet
di Timur yang cukup untuk mencegah serangan apapun oleh
Angkatan Darat Kwantung Jepang,[130] memungkinkan
Soviet memulai serangan balasan massal yang dimulai
tanggal 5 Desember di front sepanjang 1.000 kilometer
(620 mi) dan mendesak tentara Jerman mundur 100–250
kilometer (62–155 mi) ke barat.[131]

Keberhasilan Jerman di Eropa menggugah Jerman untuk


meningkatkan tekanannya terhadap pemerintah-
pemerintah Eropa di Asia Tenggara. Pemerintah Belanda
setuju menyediakan minyak untuk Jepang dari Hindia Animasi Teater Eropa PDII.
Timur Belanda, namun menolak menyerahkan kendali
politik atas koloninya. Prancis Vichy, sebaliknya, menyetujui
pendudukan Jepang di Indochina Prancis.[132] Pada bulan Juli 1941, Amerika Serikat, Britania
Raya, dan pemerintah Barat lainnya bereaksi terhadap pendudukan Indochina dengan
membekukan aset-aset Jepang, sementara Amerika Serikat (yang menyediakan 80 persen minyak
Jepang[133]) merespon dengan menerapkan embargo minyak secara penuh.[134] Ini berarti Jepang
terpaksa memilih antara mengabaikan ambisinya di Asia dan perang melawan Tiongkok, atau
merebut sumber daya alam yang diperlukan melalui kekuatan; militer Jepang tidak menganggap
yang pertama sebagai pilihan, dan banyak pejabat menganggap embargo minyak sebagai
pernyataan perang tidak langsung.[135]

Jepang berencana merebut koloni-koloni Eropa di Asia dengan cepat untuk menciptakan perimeter
defensif besar yang membentang hingga Pasifik Tengah; Jepang kemudian bebas mengeksploitasi
sumber daya di Asia Tenggara sambil menyibukkan Sekutu dengan melancarkan perang
defensif.[136] Untuk mencegah intervensi Amerika Serikat sambil mengamankan perimeter, Jepang

15 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

berencana menetralisasi Armada Pasifik Amerika Serikat dari kancah perang.[137] Pada tanggal 7
Desember (8 Desember di Asia) 1941, Jepang menyerang aset-aset Britania dan Amerika Serikat
dengan serangan di Asia Tenggara dan Pasifik Tengah secara nyaris bersamaan.[138] Peristiwa ini
meliputi serangan ke armada Amerika Serikat di Pearl Harbor, pendaratan di Thailand dan
Malaya[138] dan pertempuran Hong Kong.

Serangan-serangan ini mendorong Amerika Serikat,


Britania Raya, Tiongkok, Australia, dan beberapa negara
lain secara resmi menyatakan perang terhadap Jepang,
sementara Uni Soviet, karena sedang terlibat dalam perang
besar-besaran dengan blok Poros Eropa, memilih untuk
tetap netral dengan Jepang.[139][140] Jerman dan negara-
negara Poros menanggapi dengan menyatakan perang
terhadap Amerika Serikat. Pada bulan Januari, Empat
Besar (Amerika Serikat, Britania Raya, Uni Soviet,
Tiongkok),[141] dan 22 pemerintahan kecil atau terasingkan
mengeluarkan Deklarasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kejatuhan Singapura pada Februari 1942
sehingga memperkuat Piagam Atlantik, [142] dan melakukan mengakibatkan 80.000 tentara Sekutu
kewajiban untuk tidak menandatangani perjanjian damai ditangkap dan diperbudak oleh Jepang.
terpisah dengan negara-negara Poros. Sejak 1941, Stalin
terus meminta Churchill, dan kemudian Roosevelt, untuk
membuka 'front kedua' di Prancis.[143] Front Timur menjadi teater perang besar di Eropa dan
jumlah korban Soviet yang berjumlah jutaan menciutkan jumlah korban Sekutu Barat yang hanya
ratusan ribu orang; Churchill dan Roosevelt mengatakan mereka butuh lebih banyak waktu untuk
persiapan, sehingga memunculkan klaim bahwa mereka sengaja buntu untuk menyelamatkan
orang-orang Barat dengan mengorbankan orang-orang Soviet.[144]

Sementara itu, pada akhir April 1942, Jepang dan sekutunya Thailand hampir menguasai seluruh
Burma, Malaya, Hindia Timur Belanda, Singapura,[145] dan Rabaul, sehingga menambah kerugian
bagi tentara Sekutu dan banyak di antara mereka yang ditawan. Meski memberontak habis-habisan
di Corregidor, Filipina akhirnya ditaklukkan pada bulan Mei 1942 dan memaksa pemerintah
Persemakmuran Filipina mengasingkan diri.[146] Pasukan Jepang juga memenangkan pertempuran
laut di Laut Tiongkok Selatan, Laut Jawa, dan Samudra Hindia,[147] dan mengebom pangkalan laut
Sekutu di Darwin, Australia. Satu-satunya kesuksesan sejati Sekutu melawan Jepang adalah
kemenangan Tiongkok di Changsha pada awal Januari 1942.[148] Kemenangan-kemenangan mudah
atas lawan yang tidak punya persiapan ini membuat Jepang terlalu percaya diri dan berlebihan.[149]

Jerman juga mewujudkan inisiatifnya. Dengan mengeksploitasi keputusan komando laut Amerika
Serikat yang ragu-ragu, Angkatan Laut Jerman mengacaukan jalur kapal Sekutu di lepas pesisir
Atlantik Amerika Serikat.[150] Meski kalah besar, anggota Poros Eropa menghentikan serbuan
Soviet di Rusia Tengah dan Selatan, sehingga melindungi sebagian besar jajahan yang mereka
peroleh pada tahun sebelumnya.[151] Di Afrika Utara, Jerman melancarkan sebuah serangan pada
bulan Januari yang memukul Britania kembali ke posisinya di Garis Gazala pada awal Februari,[152]
diikuti oleh meredanya pertempuran untuk sementara yang dimanfaatkan Jerman untuk
mempersiapkan serangan mereka selanjutnya.[153]

Kebuntuan serbuan Poros (1942)

Pada awal Mei 1942, Jepang memulai operasi untuk menduduki Port Moresby dengan serangan

16 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

amfibi dan memutuskan komunikasi dan jalur suplai antara


Amerika Serikat dan Australia. Akan tetapi, Sekutu berhasil
mencegah invasi ini dengan mencegat dan mengalahkan
pasukan laut Jepang pada Pertempuran Laut Koral.[154]
Rencana Jepang selanjutnya, termotivasi oleh Serangan
Doolittle sebelumnya, adalah merebut Atol Midway dan
memancing kapal induk Amerika Serikat ke kancah perang
untuk dihancurkan; sebagai aksi pengalihan, Jepang juga
mengirimkan pasukan untuk menduduki Kepulauan Aleut
di Alaska.[155] Pada awal Juni, Jepang melaksanakan
operasinya, tetapi Amerika Serikat, setelah berhasil
Pengebom tukik Amerika Serikat memecahkan kode laut Jepang pada akhir Mei, mengetahui
memerangi Mikuma pada Pertempuran semua rencana dan pemindahan pasukan mereka dan
Midway, Juni 1942. memakai pengetahuan ini untuk memperoleh kemenangan
telak di Midway atas Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.[156]

Dengan kapasitasnya untuk bertindak secara agresif hilang akibat Pertempuran Midway, Jepang
memilih fokus pada upaya menduduki Port Moresby melalui kampanye darat di Teritori Papua.[157]
Amerika Serikat merencanakan serangan balasan terhadap posisi Jepang di selatan Kepulauan
Solomon, terutama Guadalcanal, sebagai tahap pertama menduduki Rabaul, pangkalan utama
Jepang di Asia Tenggara.[158]

Kedua rencana ini dimulai bulan Juli, namun pada pertengahan September, Pertempuran
Guadalcanal dimenangkan Jepang, dan tentara-tentara di Nugini diperintahkan mundur dari Port
Moresby ke bagian utara pulau, tempat mereka menghadapi tentara Australia dan Amerika Serikat
dalam Pertempuran Buna-Gona.[159] Guadalcanal segera menjadi titik fokus bagi kedua pihak
dengan komitmen besar tentara dan kapal dalam pertempuran Guadalcanal. Pada awal 1943,
Jepang dikalahkan di pulau ini dan menarik tentara mereka.[160] Di Burma, pasukan
Persemakmuran melancarkan dua operasi. Pertama, ofensif ke wilayah Arakan pada akhir 1942
gagal dan memaksa pasukan mundur ke India bulan Mei 1943.[161] Kedua, penyisipan pasukan
ireguler ke belakang garis depan Jepang bulan Februari yang, pada akhir April, memperoleh hasil
yang diragukan.[162]

Di front timur Jerman, pasukan Poros mematahkan


serangan Soviet di Semenanjung Kerch dan Kharkov,[163]
dan kemudian melancarkan serangan musim panas
utamanya terhadap Rusia Selatan pada bulan Juni 1942
untuk menguasai ladang minyak di Kaukasus dan
Tentara Soviet menyerang sebuah rumah menduduki stepa Kuban, sementara mempertahankan
pada Pertempuran Stalingrad, 1943. posisi di wilayah front sebelah utara dan tengah. Jerman
membagi Grup Angkatan Darat Selatan menjadi dua grup:
Grup Angkatan Darat A bergerak ke Sungai Don, sementara
Grup Angkatan Darat B bergerak ke sebelah tenggara Kaukasus menuju Sungai Volga.[164] Soviet
memutuskan bertahan di Stalingrad yang berada di jalur pergerakan pasukan Jerman.

Pada pertengahan November, Jerman hampir berhasil menduduki Stalingrad dalam pertempuran
jalanan saat Soviet memulai serangan balasan musim dingin keduanya, dimulai dengan mengepung
pasukan Jerman di Stalingrad[165] dan serangan ke unggulan Rzhev dekat Moskwa, meski upaya
terakhir gagal besar.[166] Pada awal Februari 1943, Angkatan Darat Jerman menderita kekalahan
besar; tentara Jerman di Stalingrad dipaksa menyerah[167] dan garis depan dimundurkan hingga

17 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

posisinya sebelum serangan musim panas. Pada pertengahan Februari, setelah desakan Soviet
meruncing, Jerman melancarkan serangan lain ke Kharkov dan membentuk unggulan baru di garis
depan mereka di sekitar kota Kursk, Rusia.[168]

Pada bulan November 1941, pasukan Persemakmuran


mengadakan serangan balasan, Operasi Crusader, di Afrika
Utara dan mengklaim kembali semua wilayah yang direbut
Jerman dan Italia.[169] Di Barat, kekhawatiran bahwa
Jepang mungkin memakai pangkalan di Madagaskar Vichy
mendorong Britania menyerbu pulau ini pada awal Mei
1942.[170] Kesuksesan ini tidak bertahan lama setelah Poros
berhasil memukul Sekutu kembali ke Mesir dalam serangan
di Libya sampai pasukan Poros dihentikan di El
Alamein.[171] Di Eropa, serangan komando Sekutu terhadap
target-target strategis, berakhir dengan Serangan Dieppe
yang menghancurkan,[172] menunjukkan ketidakmampuan
Sekutu Barat untuk melancarkan invasi ke daratan Eropa
tanpa persiapan, perlengkapan, dan keamanan operasional
Tank Crusader Britania bergerak ke
yang lebih baik.[173]
posisi depan pada Kampanye Afrika
Pada bulan Agustus 1942, Sekutu sukses mematahkan Utara.
serangan kedua terhadap El Alamein[174] dan, dengan
banyak korban, berupaya mengirimkan suplai ke Malta
yang sedang dikepung.[175] Beberapa bulan kemudian, Sekutu melancarkan serangan di Mesir,
memecah pasukan Poros dan mendorong mereka ke barat melintasi Libya.[176] Serangan ini tidak
lama kemudian dilanjutkan dengan invasi Inggris-Amerika Serikat ke Afrika Utara Prancis, yang
berakhir dengan bergabungnya wilayah ini dengan Sekutu.[177] Hitler menanggapi pendudukan
koloni Prancis ini dengan memerintahkan pendudukan Prancis Vichy;[177] meski pasukan Vichy
sendiri tidak melawan pelanggaran gencatan senjata ini, mereka berusaha menenggelamkan
armadanya sendiri agar tidak direbut pasukan Jerman.[178] Pasukan Poros yang sekarang
kewalahan di Afrika mundur hingga Tunisia, yang kemudian dikuasai Sekutu pada bulan 1943.[179]

Sekutu menguasai medan (1943)

Setelah Kampanye Guadalcanal, Sekutu memulai sejumlah operasi melawan Jepang di Pasifik.
Pada bulan Mei 1943, pasukan Sekutu dikirim untuk mengusir pasukan Jepang dari Kepulauan
Aleut,[180] dan segera memulai operasi besar untuk mengisolasi Rabaul dengan menduduki pulau-
pulau sekitarnya, dan menembus perimeter Pasifik Tengah Jepang di Kepulauan Gilbert dan
Marshall.[181] Pada akhir Maret 1944, Sekutu menyelesaikan kedua misi ini, dan selain itu
menetralisasi pangkalan Jepang di Truk di Kepulauan Caroline. Bulan April, Sekutu melancarkan
operasi mencaplok kembali Nugini Barat.[182]

Di Uni Soviet, baik Jerman dan Soviet menghabiskan musim semi dan awal musim panas 1943
dengan bersiap-siap untuk serangan besar di Rusia Tengah. Tanggal 4 Juli 1943, Jerman
menyerang pasukan Soviet di sekitar Kursk Bulge. Dalam satu minggu, pasukan Jerman lelah
menghadapi pertahanan Soviet yang sangat teratur[183][184] dan, untuk pertama kalinya dalam
perang ini, Hitler membatalkan sebuah operasi sebelum memperoleh kesuksesan taktis atau
operasional.[185] Keputusan ini sebagian dipengaruhi oleh invasi Sisilia oleh Sekutu Barat pada 9

18 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Juli yang, bersama kegagalan-kegagalan Italia


sebelumnya, berujung pada penggulingan dan
penahanan Mussolini pada akhir bulan itu.[186]

Tanggal 12 Juli 1943, Soviet melancarkan serangan


balasannya sendiri, sehingga memupuskan harapan
apapun bagi Angkatan Darat Jerman untuk
memenangkan pertempuran atau buntu di timur.
Kemenangan Soviet di Kursk menandai kejatuhan
superioritas Jerman[187] dan memberi Uni Soviet
inisiatif di Front Timur.[188][189] Jerman berusaha
menstabilkan front timur mereka di sepanjang garis
Panther-Wotan yang sangat dipertahankan, namun
Generalissimo Chiang Kai-shek, Franklin D.
Soviet berhasil mendobraknya di Smolensk dan
Roosevelt, dan Winston Churchill bertemu di
Serangan Dnieper Hilir.[190]
Konferensi Kairo tahun 1943 semasa Perang
Dunia II.
Pada awal September 1943, Sekutu Barat menyerbu
daratan Italia, diikuti gencatan senjata Italia dengan
Sekutu.[191] Jerman menanggapinya dengan
melumpuhkan pasukan Italia, mengambil alih kendali
CC
militer di wilayah Italia,[192] dan membuat serangkaian
garis pertahanan.[193] Pasukan khusus Jerman kemudian
menyelamatkan Mussolini, yang kemudian mendirikan
negara klien baru di Italia dudukan Jerman bernama
Republik Sosial Italia.[194] Sekutu Barat berperang
melintasi beberapa garis hingga garis pertahanan utama
Jerman pada pertengahan November.[195] 1:37

Operasi Jerman di Atlantik juga terganggu. Pada Mei 1943, Video lama memperlihatkan
dengan efektifnya serangan balasan Sekutu, kerugian kapal pengeboman Hamburg oleh Sekutu.
selam Jerman yang besar memaksa kampanye laut Atlantik
Jerman ditunda.[196] Pada bulan November 1943, Franklin
D. Roosevelt dan Winston Churchill bertemu dengan
Chiang Kai-shek di Kairo[197] dan Joseph Stalin di
Teheran.[198] Konferensi pertama menentukan
pengembalian teritori Jepang pascaperang, [197] sementara
yang terakhir menghasilkan perjanjian bahwa Sekutu Barat
akan menyerbu Eropa pada tahun 1944 dan Uni Soviet akan
menyatakan perang terhadap Jepang dalam tiga bulan
setelah kekalahan Jerman.[198]

Sejak November 1943, selama tujuh minggu di Pesawat Il-2 Soviet menyerang kolom
Pertempuran Changde, Tiongkok memaksa Jepang Wehrmacht pada Pertempuran Kursk, 1
memasuki perang atrisi yang merugikan sambil menunggu Juli 1943.
bantuan Sekutu.[199][200] Bulan Januari 1944, Sekutu
melancarkan serangkaian serangan di Italia terhadap garis
di Monte Cassino dan berupaya menembusnya dengan mendarat di Anzio.[201] Pada akhir Januari,
serangan besar Soviet mengusir pasukan Jerman dari wilayah Leningrad,[202] dan mengakhiri
pengepungan paling mematikan dan terlama sepanjang sejarah.

19 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Serangan Soviet selanjutnya terhalang di perbatasan


Estonia sebelum perang oleh Grup Angkatan Darat Utara
Jerman yang dibantu penduduk Estonia yang berharap
menetapkan kembali kemerdekaan nasional mereka.
Penundaan ini memperlambat operasi Soviet selanjutnya di
kawasan Laut Baltik.[203] Pada akhir Mei 1944, Soviet
berhasil membebaskan Krimea, mengusir pasukan Poros
besar-besaran dari Ukraina, dan melakukan terobosan ke
teritori Rumania, yang dipukul balik oleh pasukan
Poros.[204] Serangan Sekutu di Italia berhasil dan, dengan
mengizinkan sejumlah divisi Jerman mundur, pada tanggal Tentara Britania menembakkan mortir
4 Juni Roma ditaklukkan.[205] pada Pertempuran Imphal, India Timur
Laut, 1944.
Sekutu mengalami berbagai keberhasilan di daratan Asia.
Bulan Maret 1944, Jepang melancarkan invasi pertama dari
dua rencananya, operasi melawan posisi Britania di Assam, India,[206] dan kemudian mengepung
posisi Persemakmuran di Imphal dan Kohima.[207] Bulan Mei 1944, pasukan Britania melakukan
serangan balasan yang mendorong tentara Jepang kembali ke Burma,[207] dan pasukan Tiongkok
yang menyerbu Burma utara pada akhir 1943 mengepung tentara Jepang di Myitkyina.[208] Invasi
Jepang kedua berupaya menghancurkan pasukan tempur utama Tiongkok, melindungi jalur kereta
api di antara teritori dudukan Jepang dan menduduki lapangan udara Sekutu.[209] Bulan Juni,
Jepang telah menguasai provinsi Henan dan memulai serangan baru terhadap Changsha di
provinsi Hunan.[210]

Sekutu mendekat (1944)

Pada tanggal 6 Juni 1944 (dikenal sebagai D-Day), setelah


tiga tahun ditekan Soviet,[144] Sekutu Barat menyerbu
Prancis Utara. Setelah menyusun kembali beberapa divisi
Sekutu dari Italia, mereka juga menyerang Prancis
Selatan.[211] Semua pendaratan ini berhasil dan berakhir
dengan kekalahan unit Angkatan Darat Jerman di Prancis.
Paris dibebaskan oleh pemberontak lokal yang dibantu
Pasukan Prancis Merdeka pada tanggal 25 Agustus[212] dan
Sekutu Barat terus memukul pasukan Jerman di Eropa
Timur sepanjang paruh terakhir tahun ini. Sebuah upaya Invasi Normandia oleh Sekutu, 6 Juni
bergerak maju melintasi Jerman Utara yang diawali dengan 1944
operasi udara besar-besaran di Belanda tidak berhasil. [213]
Setelah itu, Sekutu Barat pelan-pelan masuk wilayah
Jerman, namun gagal menyeberangi Sungai Rur dalam serangan besar. Di Italia, serbuan Sekutu
juga terhambat saat mereka melintasi garis pertahanan besar Jerman terakhir.

Pada tanggal 22 Juni, Soviet mengadakan serangan strategis di Belarus ("Operasi Bagration") yang
berakhir dengan nyaris kehancuran total Pusat Grup Angkatan Darat Jerman.[214] Tidak lama
selepas itu, serangan strategis Soviet lainnya mengusir tentara Jerman dari Ukraina Barat dan
Polandia Timur. Pergerakan Soviet sukses memaksa pasukan pemberontak di Polandia memulai
sejumlah pemberontakan, meski yang terbesar di Warsawa, serta Pemberontakan Slowakia di
selatan, tidak dibantu Soviet dan dipadamkan oleh pasukan Jerman.[215] Serangan strategis

20 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Pasukan Merah di Rumania timur memecah belah dan


menghancurkan pasukan Jerman di sana sekaligus berhasil
menggulingkan pemerintahan di Rumania dan Bulgaria,
diikuti dengan memihaknya negara-negara tersebut ke
Sekutu.[216]

Pada bulan September 1944, tentara Angkatan Darat Merah


Soviet melaju hingga Yugoslavia dan memaksa penarikan
cepat Grup Angkatan Darat Jerman E dan F di Yunani,
Albania, dan Yugoslavia untuk menyelamatkan mereka dari Personil dan perlengkapan Pasukan
kehancuran.[217] Pada saat ini, Partisan Komunis pimpinan Merah melintasi sungai saat musim
Marsekal Josip Broz Tito, yang memulai kampanye gerilya panas utara 1944
sukses melawan pendudukan sejak 1941, menguasai
sebagian besar teritori Yugoslavia dan terlibat dalam
menunda serangan terhadap pasukan Jerman di selatan. Di
Serbia utara, Pasukan Merah, dengan bantuan terbatas dari
pasukan Bulgaria, membantu Partisan dalam pembebasan
bersama ibu kota Belgrade tanggal 20 Oktober. Beberapa
hari kemudian, Soviet melancarkan serangan massal
terhadap Hongaria dudukan Jerman yang berlangsung
sampai jatuhnya Budapest pada bulan Februari 1945.[218]
Kebalikan dengan kemenangan impresif Soviet di Balkan,
pemberontakan Finlandia terhadap serangan Soviet di
Milisi Polandia pada Pemberontakan
Tanah Genting Karelia menggagalkan pendudukan Soviet di
Warsawa yang menewaskan 200.000
Finlandia dan berakhir dengan penandatanganan gencatan
warga sipil.
senjata Soviet-Finlandia pada kondisi relatif kondusif,
[219][220] disertai memihaknya Finlandia ke Sekutu.

Pada awal Juli, pasukan Persemakmuran di Asia Tenggara menggagalkan pengepungan Jepang di
Assam, memukul pasukannya kembali hingga Sungai Chindwin[221] sementara Tiongkok
mencaplok Myitkyina. Di Tiongkok, Jepang menuai kesuksesan besar, berhasil mencaplok
Changsha pada pertengahan Juni dan kota Hengyang pada awal Agustus.[222] Selepas itu, mereka
menyerbu provinsi Guangxi, memenangkan pertempuran besar melawan pasukan Tiongkok di
Guilin dan Liuzhou pada akhir November[223] dan berhasil menyatukan pasukan mereka di
Tiongkok dan Indochina pada pertengahan Desember.[224]

Di Pasifik, pasukan Amerika Serikat terus menekan mundur perimeter Jepang. Pada pertengahan
Juni 1944, mereka memulai serangan ke Kepulauan Mariana dan Palau, dan dengan telak
mengalahkan pasukan Jepang pada Pertempuran Laut Filipina. Kekalahan-kekalahan ini memaksa
Perdana Menteri Jepang Tōjō mengundurkan diri dan memberi Amerika Serikat keunggulan atas
pangkalan udara baru untuk melancarkan serangan bom besar-besaran di kepulauan utama
Jepang. Pada akhir Oktober, pasukan Amerika Serikat menyerbu pulau Leyte, Filipina; tidak lama
kemudian, angkatan laut Sekutu mencetak kemenangan besar pada Pertempuran Teluk Leyte, salah
satu pertempuran laut terbesar sepanjang sejarah.[225]

Poros runtuh, Sekutu menang (1945)

Tanggal 16 Desember 1944, Jerman mengupayakan kesuksesan terakhirnya di Front Barat dengan
mengerahkan sisa-sisa pasukan cadangannya untuk melancarkan serangan balasan massal di

21 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Ardennes untuk memecah belah Sekutu Barat, mengepung sebagian besar tentara Sekutu Barat dan
menaklukkan pelabuhan suplai utama mereka di Antwerp demi mencapai penyelesaian politik.[226]
Pada Januari, serangan ini digagalkan tanpa satu tujuan strategis pun yang tercapai.[226] Di Italia,
Sekutu Barat tetap buntu di garis pertahanan Jerman. Pada pertengahan Januari 1945, Soviet
menyerbu Polandia, bergerak dari Sungai Vistula ke Sungai Oder di Jerman, dan menduduki Prusia
Timur.[227] Tanggal 4 Februari, para pemimpin A.S., Britania Raya, dan Soviet bertemu di
Konferensi Yalta. Mereka menyetujui pendudukan di Jerman pascaperang,[228] dan Uni Soviet
bergabung dalam perang melawan Jepang.[229]

Pada bulan Februari, Soviet menginvasi Silesia dan Pomerania, sementara Sekutu Barat memasuki
Jerman Barat dan mendekati Sungai Rhine. Bulan Maret, Sekutu Barat melintasi Rhine di utara
dan selatan Ruhr, mengepung Grup Agkatan Darat Jerman B,[230] sementara Soviet melaju ke
Wina. Pada awal April, Sekutu Barat akhirnya berhasil membuat kemajuan di Italia dan bergerak
melintasi Jerman Barat, sementara pasukan Soviet menyerbu Berlin pada akhir April; kedua
pasukan bertemu di sungai Elbe tanggal 25 April. Tanggal 30 April 1945, Reichstag diduduki dan
menandakan kekalahan militer Reich Ketiga.[231]

Sejumlah perubahan kepemimpinan terjadi pada masa ini. Tanggal 12 April, Presiden A.S.
Roosevelt meninggal dunia dan digantikan oleh Harry Truman. Benito Mussolini dibunuh oleh
partisan Italia tanggal 28 April.[232] Dua hari kemudian, Hitler bunuh diri dan digantikan oleh
Laksamana Agung Karl Dönitz.[233]

Pasukan Jerman menyerah di Italia pada tanggal 29 April. Instrumen Penyerahan Diri Jerman
ditandatangani tanggal 7 Mei di Reims,[234] dan diratifikasi tanggal 8 Mei di Berlin.[235] Pusat Grup
Angkatan Darat Jerman bertahan di Praha sampai 11 Mei.[236]

Di teater Pasifik, pasukan Amerika Serikat dibantu Persemakmuran Filipina bergerak maju di
Filipina, membebaskan Leyte pada akhir April 1945. Mereka mendarat di Luzon bulan Januari 1945
dan mencaplok Manila bulan Maret setelah pertempuran yang menghancurkan kota ini.
Pertempuran berlanjut di Luzon, Mindanao dan pulau-pulau lain di Filipina sampai berakhirnya
perang.[237]

Bulan Mei 1945, tentara Australia mendarat di Kalimantan dan menduduki ladang minyak di sana.
Pasukan Britania, Amerika Serikat, dan Tiongkok mengalahkan Jepang di Burma utara pada bulan
Maret, dan Britania mencapai Rangoon pada tanggal 3 Mei.[238] Pasukan Tiongkok mulai balas
menyerang pada Pertempuran Hunan Barat yang pecah antara 6 April dan 7 Juni 1945. Pasukan
Amerika Serikat juga bergerak ke Jepang, mencaplok Iwo Jima pada bulan Maret, dan Okinawa
pada akhir Juni.[239] Pesawat pengebom Amerika Serikat menghancurkan kota-kota Jepang dan
kapal selam Amerika Serikat memutuskan impor Jepang.[240]

Tanggal 11 Juli, para pemimpin Sekutu bertemu di Potsdam, Jerman. Mereka menyetujui
perjanjian awal tentang Jerman,[241] dan menegaskan tuntutan penyerahan diri semua pasukan
Jepang, dengan menyatakan bahwa "alternatif bagi Jepang adalah kehancuran dalam waktu
singkat".[242] Dalam konferensi ini, Britania Raya mengadakan pemilu dan Clement Attlee
menggantikan Churchill sebagai Perdana Menteri.[243]

Saat Jepang terus mengabaikan persyaratan Potsdam, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di
kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada awal Agustus. Di antara kedua pengeboman ini, Soviet,
sesuai perjanjian Yalta, menyerbu Manchuria dudukan Jepang dan dengan cepat mengalahkan
Angkatan Darat Kwantung yang saat itu merupakan pasukan tempur Jepang terbesar.[244][245]

22 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Pasukan Merah juga menduduki Pulau Sakhalin dan Kepulauan Kuril. Pada tanggal 15 Agustus
1945, Jepang menyerah dengan penandatanganan dokumen penyerahan diri di atas geladak kapal
perang Amerika Serikat USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, sehingga mengakhiri perang
ini.[234]

Tentara Amerika Serikat dan Jalanan pusat kota Berlin yang


Soviet bertemu bulan April hancur pasca-Pertempuran
1945 di timur Sungai Elbe. Berlin, diambil tanggal 3 Juli
1945.

Ledakan atom di Nagasaki, 9


Agustus 1945.

Dampak
Artikel utama: Dampak Perang Dunia II

Sekutu mendirikan pemerintahan pendudukan di Austria dan Jerman. Negara pertama menjadi
negara netral dan tidak memihak dengan blok politik manapun. Negara terakhir dibelah menjadi
zona pendudukan barat dan timur yang dikuasai Sekutu Barat dan Uni Soviet. Program denazifikasi
di Jerman melibatkan pengadilan penjahat perang Nazi dan penggulingan mantan Nazi dari
kekuasaan, meski kebijakan ini lebih condong ke amnesti dan reintegrasi mantan Nazi ke

23 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

masyarakat Jerman Barat.[246]

Jerman kehilangan seperempat wilayahnya sebelum perang (1937), wilayah timur: Silesia,
Neumark dan sebagian besar Pomerania diambil alih Polandia; Prusia Timur dibagi antara
Polandia dan Uni Soviet, diikuti dengan pengusiran 9 juta warga Jerman dari provinsi-provinsi
tersebut, serta 3 juta warga Jerman dari Sudetenland di Cekoslowakia ke Jerman. Pada 1950-an,
satu dari lima orang Jerman Barat adalah pengungsi dari timur. Uni Soviet juga menduduki
provinsi milik Polandia di sebelah timur Garis Curzon (melibatkan pengusiran 2 juta warga
Polandia),[247] Rumania Timur,[248][249] dan sebagian Finlandia timur,[250] serta tiga negara
Baltik.[251][252]

Demi mempertahankan perdamaian,[253] Sekutu


mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang resmi berdiri
tanggal 24 Oktober 1945,[254] dan mengadopsi Deklarasi
Universal Hak-Hak Asasi Manusia tahun 1948 sebagai
standar umum bagi semua negara anggotanya.[255]
Kekuatan-kekuatan besar yang menjadi pemenang perang
—Amerika Serikat, Uni Soviet, Tiongkok, Britania Raya, dan
Prancis—menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.[3]
Kelima anggota tetap ini masih ada sampai sekarang, meski
terjadi perubahan dua kursi, antara Republik Tiongkok dan
Republik Rakyat Tiongkok tahun 1971, dan antara Uni
Soviet dan negara penggantinya, Federasi Rusia, setelah
pembubaran Uni Soviet. Aliansi antara Sekutu Barat dan
Perdana Menteri Winston Churchill
Uni Soviet mulai memburuk, bahkan sejak sebelum perang
memberi tanda "Victory" kepada
berakhir.[256]
kerumunan di London pada Hari
Kemenangan di Eropa.
Jerman dibagi secara de facto, dan dua negara merdeka,
Republik Federal Jerman dan Republik Demokratis
Jerman[257] dibentuk di dalam perbatasan zona
pendudukan Sekutu dan Soviet. Seluruh Eropa terbagi antara cakupan pengaruh Barat dan
Soviet.[258] Kebanyakan negara Eropa timur dan tengah masuk dalam cakupan Soviet yang
melibatkan pendirian rezim-rezim Komunis dengan dukungan penuh atau setengah dari otoritas
pendudukan Soviet. Akibatnya, Polandia, Hongaria,[259] Cekoslowakia,[260] Rumania, Albania,[261]
dan Jerman Timur menjadi negara satelit Soviet. Yugoslavia Komunis melaksanakan kebijakan
merdeka penuh yang menciptakan ketegangan dengan Uni Soviet.[262]

Pembagian dunia pascaperang diresmikan oleh dua aliansi militer internasional, NATO pimpinan
Amerika Serikat dan Pakta Warsawa pimpinan Soviet;[263] periode panjang ketegangan politik dan
persaingan militer di antara mereka, Perang Dingin, akan dilengkapi oleh perlombaan senjata dan
perang proksi yang tidak terduga.[264]

Di Asia, Amerika Serikat memimpin pendudukan Jepang dan menguasai bekas pulau-pulau Jepang
di Pasifik Barat, sementara Soviet menganeksasi Sakhalin dan Kepulauan Kuril.[265] Korea,
sebelumnya di bawah kekuasaan Jepang, dibagi dan diduduki oleh Amerika Serikat di Selatan dan
Uni Soviet di Utara antara 1945 dan 1948. Republik terpisah muncul di kedua sisi garis paralel
ke-38 pada tahun 1948, masing-masing mengklaim sebagai pemerintahan sah untuk seluruh Korea
dan berujung pada pecahnya Perang Korea.[266]

Di Tiongkok, pasukan nasionalis dan komunis melanjutkan perang saudara pada bulan Juni 1946.

24 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Pasukan komunis menang dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok di daratan, sementara
pasukan nasionalis mundur ke Taiwan tahun 1949.[267] Di Timur Tengah, penolakan Arab terhadap
Rencana Pembagian Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pembentukan Israel menandai
eskalasi konflik Arab-Israel. Saat kekuatan-kekuatan kolonial Eropa berupaya merebut kembali
sebagian atau semua imperium kolonialnya, kehilangan prestise dan sumber daya saat perang
justru menggagalkan upaya ini dan mendorong dilakukannya dekolonisasi.[268][269]

Ekonomi global menderita akibat perang, meski negara-negara yang terlibat terpengaruh dengan
berbagai cara. Amerika Serikat tampil lebih kaya daripada negara lain; negara ini mengalami
ledakan bayi dan pada tahun 1950 produk domestik bruto per orangnya lebih tinggi daripada
negara-negara besar lain dan Amerika Serikat mendominasi ekonomi dunia.[270][271] Britania Raya
dan Amerika Serikat menerapkan kebijakan pelucutan industri di Jerman Barat pada tahun
1945–1948.[272] Akibat perdagangan internasional yang saling tergantung, hal ini menciptakan
stagnasi ekonomi di Eropa dan menunda pemulihan Eropa selama beberapa tahun.[273][274]

Pemulihan dimulai dengan reformasi mata uang di Jerman Barat pada pertengahan 1948 dan
dipercepat oleh liberalisasi kebijakan ekonomi Eropa yang dipengaruhi Rencana Marshall
(1948–1951) baik secara langsung maupun tidak langsung.[275][276] Pemulihan Jerman Barat
pasca-1948 disebut-sebut sebagai keajaiban ekonomi Jerman.[277] Selain itu, ekonomi
Italia[278][279] dan Prancis juga meroket.[280] Kebalikannya, Britania Raya berada dalam fase
kekacauan ekonomi,[281] dan terus memburuk selama beberapa dasawarsa.[282]

Uni Soviet, meski menderita kerugian manusia dan material yang luar biasa, juga mengalami
peningkatan pesat produksi pada masa-masa pascaperang.[283] Jepang mengalami pertumbuhan
ekonomi pesat, menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia pada tahun 1980-an.[284] Tiongkok
kembali ke produksi industrinya sebelum perang pada tahun 1952.[285]

Peta kolonisasi dunia tahun


1945. Dengan berakhirnya
perang, perang pembebasan
bangsa tercipta, berakhir
dengan pembentukan Israel
dan dekolonisasi Asia dan
Afrika.

25 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Korban dan kejahatan perang


Artikel utama: Korban Perang Dunia II dan Daftar kejahatan perang

Perkiraan total korban perang


bervariasi, karena banyak kematian
yang tidak tercatat. Kebanyakan pihak
memperkirakan sekitar 60 juta orang
tewas dalam perang, termasuk 20 juta
tentara dan 40 juta warga sipil.
[286][287][288] Banyak warga sipil tewas
akibat wabah, kelaparan,
pembantaian, pengeboman, dan
genosida yang disengaja. Uni Soviet
kehilangan sekitar 27 juta rakyatnya
sepanjang perang,[289] termasuk 8,7
juta personel militer dan 19 juta warga
sipil. Pangsa korban jiwa militer
terbesar adalah etnis Rusia Korban jiwa Perang Dunia II
(5.756.000), diikuti etnis Ukraina
(1,377,400).[290] Satu dari empat
warga sipil Sovet dibunuh atau terluka dalam perang ini.[291] Jerman mengalami 5,3 juta kematian
militer, kebanyakan di Front Timur dan sepanjang pertempuran terakhir di Jerman.[292]

Dari total korban tewas pada Perang Dunia II, sekitar 85 persen—kebanyakan Soviet dan Tiongkok
—berada di pihak Sekutu dan 15 persen sisanya di pihak Poros. Sebagian besar kematian ini
diakibatkan oleh kejahatan perang yang dilakukan pasukan Jerman dan Jepang di wilayah
pendudukan. Sekitar 11[293] sampai 17 juta[294] warga sipil tewas akibat kebijakan ideologi Nazi
secara langsung maupun tidak langsung, termasuk genosida sistematis sekitar enam juta kaum
Yahudi sepanjang Holocaust ditambah lima juta bangsa Roma, homoseksual, serta Slav dan suku
bangsa atau kaum minoritas lainnya.[295]

Secara kasar 7,5 juta warga sipil tewas di Tiongkok selama pendudukan Jepang.[296] Ratusan ribu
(perkiraan bervariasi) etnis Serbia, bersama gipsi dan Yahudi, dibunuh oleh Ustaše Kroasia yang
berpihak pada Poros di Yugoslavia,[297] dengan pembunuhan balas dendam terhadap warga sipil
Kroasia tepat setelah perang berakhir.

Kekejaman Jepang yang paling terkenal adalah Pembantaian Nanking, yaitu ketika sekian ratus
ribu warga sipil Tiongkok diperkosa dan dibunuh.[298] Antara 3 juta hingga lebih dari 10 juta warga
sipil, kebanyakan etnis Tiongkok, dibunuh oleh pasukan pendudukan Jepang.[299] Mitsuyoshi
Himeta melaporkan 2,7 juta korban jiwa selama dilaksanakannya Sankō Sakusen. Jenderal Yasuji
Okamura menerapkan kebijakan ini di Heipei dan Shantung.[300]

Pasukan Poros memakai senjata biologis dan kimia dalam jumlah terbatas. Italia memakai gas
mustar saat menaklukkan Abisinia,[301] sementara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang memakai
berbagai macam senjata saat menyerbu dan menduduki Tiongkok (lihat Unit 731)[302][303] dan
pada konflik awal melawan Soviet.[304] Baik Jerman dan Jepang menguji senjata-senjata tersebut
terhadap warga sipil[305] serta tahanan perang.[306]

Meski banyak aksi Poros diadili dalam pengadilan internasional pertama di dunia,[307] insiden yang

26 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

diakibatkan pihak Sekutu tidak diadili. Misalnya,


pemindahan penduduk di Uni Soviet dan penahanan warga
Jepang Amerika di Amerika Serikat; Operasi Keelhaul,[308]
pengusiran penduduk Jerman setelah Perang Dunia II,
pemerkosaan pada pendudukan Jerman; pembantaian
Katyn oleh Uni Soviet, yang tanggung jawabnya dituduhkan
kepada Jerman. Sejumlah besar kematian akibat kelaparan
juga disebabkan oleh perang, seperti kelaparan Bengal 1943
dan kelaparan Vietnam 1944–45.[309]

Sejumlah sejarawan, seperti Jörg Friedrich, menegaskan


bahwa pengeboman massal kawasan berpenduduk di
wilayah musuh, termasuk Tokyo dan terutama kota-kota Warga sipil Tiongkok hendak dikubur
Jerman di Dresden, Hamburg, dan Koln oleh Sekutu Barat, hidup-hidup oleh tentara Jepang.
yang mengakibatkan kehancuran lebih dari 160 kota dan
kematian 600.000 warga sipil Jerman, bisa dianggap
sebagai kejahatan perang.[310]

Kamp konsentrasi dan perbudakan


Informasi lebih lanjut: Holocaust, Konsekuensi Nazisme, Kejahatan perang Jepang dan
Kejahatan perang Sekutu pada Perang Dunia II

Nazi bertanggung jawab atas terjadinya Holocaust, yaitu


pembunuhan sekitar enam juta (meskipun jumlahnya
diragukan) kaum Yahudi (kebanyakan Ashkenazim), serta
dua juta etnis Polandia dan empat juta orang lainnya yang
dianggap "tidak layak hidup" (termasuk orang cacat dan
sakit jiwa, tahanan perang Soviet, homoseksual,
Freemason, Saksi-Saksi Yehuwa, dan Romani) sebagai
bagian dari program pemusnahan dengan sengaja. Sekitar
12 juta orang, kebanyakan penduduk Eropa Timur,
dipekerjakan sebagai buruh paksa di ekonomi perang
Jerman.[311] Terlepas dari semua itu, ada beberapa pihak
yang meragukan jumlah korban Holocoust. Mereka
beranggapan bahwa korban Holocoust tidak sampai
mencapai 6 juta orang, melainkan hanya ratusan ribu saja.
Peristiwa ini juga dianggap oleh pihak-pihak tertentu
sebagai propaganda untuk menarik simpati terhadap Jenazah di kamp konsentrasi
berdirinya negara Israel. Banyaknya negara-negara Eropa Mauthausen-Gusen setelah dibebaskan,
memberikan hukuman bagi siapa saja yang tidak percaya kemungkinan tahanan politik atau
pada peristiwa Holocoust dan seringnya peristiwa ini tahanan perang Soviet
ditunjukkan dalam film-film dan dalam buku-buku sejarah,
membuat pihak-pihak tersebut ragu akan kebenaran
peristiwa ini. Namun, terlepas dari semua keraguan itu, peristiwa pembantaian dan penyiksaan
terhadap Yahudi benar-benar ada, meskipun jumlah korbannya masih kontroversial.

Selain kamp konsentrasi Nazi, gulag (kamp buruh) Soviet mengakibatkan kematian warga sipil
negara-negara yang diduduki seperti Polandia, Lituania, Latvia, dan Estonia, serta tahanan perang
Jerman dan bahkan warga sipil Soviet yang dianggap mendukung Nazi.[312] Enam puluh persen

27 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

tahanan perang Jerman di Soviet tewas sepanjang perang.[313] Richard Overy memberi jumlah 5,7
juta tahanan perang Soviet. Dari jumlah tersebut, 57 persen meninggal dunia atau dibunuh dengan
jumlah 3,6 juta orang.[314] Mantan tahanan perang Soviet dan warga sipil yang pulang diperlakukan
dengan kecurigaan luar biasa sebagai pendukung Nazi yang potensial, dan beberapa di antara
mereka dikirim ke Gulag setelah diperiksa NKVD.[315]

Kamp tahanan perang Jepang, kebanyakan dipakai sebagai kamp buruh, juga memiliki tingkat
kematian tinggi. Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh menemukan tingkat kematian
tahanan Barat adalah 27,1 persen (37 persen untuk tahanan perang Amerika Serikat),[316] tujuh kali
lebih tinggi daripada tahanan perang di Jerman dan Italia.[317] Sementara 37.583 tahanan dari
Britania Raya, 28.500 dari Belanda, dan 14.743 dari Amerika Serikat dilepaskan setelah
penyerahan diri Jepang, tahanan Tiongkok yang dilepas hanya 56 orang.[318]

Menurut sejarawan Zhifen Ju, sedikitnya lima juta warga sipil Tiongkok dari Tiongkok utara dan
Manchukuo diperbudak antara 1935 dan 1941 oleh Dewan Pembangunan Asia Timur, atau Kōain,
untuk bekerja di pertambangan dan industri perang. Setelah 1942, jumlah ini mencapai 10 juta
orang.[319] U.S. Library of Congress memperkirakan bahwa di Jawa, antar 4 dan 10 juta romusha
(bahasa Indonesia: "buruh manual"), dipaksa bekerja oleh militer Jepang. Sekitar 270.000 buruh
Jawa dikirim ke wilayah pendudukan Jepang lain di Asia Tenggara, dan hanya 52.000 orang yang
pulang ke Jawa.[320]

Pada tanggal 19 Februari 1942, Roosevelt menandatangani Perintah Eksekutif 9066 yang menahan
ribuan orang Jepang, Italia, Jerman Amerika, dan sejumlah emigran dari Hawaii yang mengungsi
setelah pengeboman Pearl Harbor sampai perang berakhir. Pemerintah A.S. dan Kanada menahan
150.000 warga Jepang Amerika.[321][322] Selain itu, 14.000 penduduk Jerman dan Italia di A.S.
yang dianggap sebagai risiko keamanan juga ditahan.[323]

Sesuai perjanjian Sekutu pada Konferensi Yalta, jutaan tahanan perang dan warga sipil
dimanfaatkan sebagai buruh paksa oleh Uni Soviet.[324] Dalam hal Hongaria, penduduknya dipaksa
bekerja untuk Uni Soviet sampai 1955.[325]

Front dalam negeri dan produksi


Artikel utama: Produksi militer pada Perang Dunia II dan Front dalam negeri pada Perang
Dunia II

Di Eropa, sebelum pecah perang, Sekutu memiliki keunggulan signifikan dalam hal populasi dan
ekonomi. Pada tahun 1938, Sekutu Barat (Britania Raya, Prancis, Polandia, dan Jajahan Britania)
memiliki populasi 30 persen lebih besar dan produk domestik bruto 30 persen lebih besar daripada
Poros Eropa (Jerman dan Italia); jika koloni disertakan dalam hitungan, Sekutu mendapatkan
keunggulan 5:1 dalam jumlah penduduk dan 2:1 dalam PDB.[326] Di Asia pada saat yang sama,
Tiongkok memiliki jumlah penduduk enam kali lebih banyak daripada Jepang, tetapi PDB yang 89
persen lebih tinggi; jumlah ini berkurang menjadi populasi tiga kali lebih banyak dan PDB 38
persen lebih tinggi jika koloni-koloni Jepang disertakan dalam hitungan.[326]

Meski keunggulan ekonomi dan populasi Sekutu dimanfaatkan besar-besaran selama serangan
blitzkrieg awal Jerman dan Jepang, mereka menjadi faktor penentu pada tahun 1942, setelah
Amerika Serikat dan Uni Soviet bergabung dengan Sekutu, setelah sebagian besar perang ini
menjadi perang atrisi.[327] Sementara kemampuan Sekutu untuk melampaui produksi Poros sering
dikaitkan dengan akses Sekutu yang besar ke sumber daya alam, faktor-faktor lain, seperti

28 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

keengganan Jerman dan Jepang untuk


mempekerjakan wanita dalam tenaga kerja,
[328][329] pengeboman strategis oleh Sekutu,
[330][331] dan peralihan terbaru Jerman ke

ekonomi perang[332] sangat berkontribusi besar.


Selain itu, baik Jerman maupun Jepang tidak
berencana mengadakan perang yang
berkepanjangan, dan tidak sanggup
melakukannya. [333][334] Untuk meningkatkan
produksi mereka, Jerman dan Jepang
memanfaatkan jutaan buruh budak;[335] Jerman
memanfaatkan 12 juta orang, kebanyakan dari
Eropa Timur,[311] sementara Jepang
memanfaatkan lebih dari 18 juta orang di Asia Rasio PDB Sekutu dibandingkan dengan Poros
Timur Jauh.[319][320]

Pendudukan
Artikel utama: Kolaborasi selama Perang Dunia II, Perlawanan selama Perang Dunia II,
Pendudukan Jerman di Eropa, dan Penjarahan Nazi

Di Eropa, pendudukan muncul dalam dua bentuk yang


sangat berbeda. Di Eropa Barat, Utara, dan Tengah
(Prancis, Norwegia, Denmark, Negara-Negara Hilir, dan
wilayah Cekoslowakia yang dianeksasi), Jerman
menerapkan kebijakan ekonomi yang berhasil
mengumpulkan 69,5 miliar reichmark (27,8 miliar dolar
AS) pada akhir perang; jumlah ini tidak meliputi
perampokan produk industri, perlengkapan militer, bahan
mentah, dan barang-barang lain.[336] Dari situ, pendapatan Partisan Soviet digantung oleh tentara
yang muncul dari negara-negara pendudukan mencapai 40 Jerman pada Januari 1943
persen dari pendapatan yang dikumpulkan Jerman dari
pajak, jumlah yang meningkat hampir 40 persen dari total
pendapatan Jerman sepanjang perang.[337]

Di Timur, keuntungan yang diharapkan dari Lebensraum tidak pernah didapatkan karena garis
depan yang berfluktuasi dan kebijakan bumi hangus Soviet memusnahkan sumber daya bagi para
penjajah Jerman.[338] Tidak seperti di Barat, kebijakan ras Nazi mengizinkan kekejaman
berlebihan terhadap "orang inferior" keturunan Slavik; sebagian besar serbuan Jerman disertai
dengan eksekusi massal.[339] Meski kelompok pemberontak berdiri di hampir semua teritori
pendudukan, mereka tidak mengganggu operasi Jerman baik di Timur[340] maupun Barat[341]
sampai akhir tahun 1943.

Di Asia, Jepang menyebut negara-negara di bawah pendudukannya sebagai bagian dari Lingkup
Persemakmuran Asia Timur Raya, yang pada dasarnya merupakan hegemoni Jepang yang diklaim
bertujuan membebaskan bangsa yang dikolonisasi.[342] Meski pasukan Jepang awalnya disambut
sebagai pembebas dari dominasi Eropa di sejumlah daerah, kekejaman mereka yang berlebihan
mengubah opini publik menjadi menentang mereka dalam hitungan minggu.[343] Selama
penaklukan awal Jepang, negara ini mencaplok 4.000.000 barel (640.000 m3) minyak (~5.5×105
ton) yang ditinggalkan oleh pasukan Sekutu yang mundur, dan pada tahun 1943 Jepang mampu

29 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

merebut produksi minyak di Hindia Timur Belanda hingga 50 milliar barel, 76 persen dari tingkat
produksinya tahun 1940.[343]

Kemajuan teknologi dan peperangan


Artikel utama: Teknologi pada Perang Dunia II

Pesawat terbang dimanfaatkan sebagai alat mata-mata, pesawat tempur, pengebom, dan bantuan
darat, dan masing-masing perannya memperoleh kemajuan yang berarti. Inovasi-inovasi yang
muncul meliputi pengangkutan udara (kemampuan memindahkan suplai, perlengkapan, dan
personel berprioritas tinggi dan terbatas dalam waktu singkat);[344] dan pengeboman strategis
(pengeboman kawasan berpenduduk untuk menghancurkan industri dan moral).[345] Persenjataan
antipesawat juga dikembangkan, termasuk pertahanan radar dan artileri darat-ke-udara, seperti
senjata 88 mm Jerman. Pemakaian pesawat jet dimulai dan meski pengenalannya yang terlambat
memberi sedikit pengaruh, pesawat jet kelak menjadi standar angkatan udara di seluruh dunia.[346]

Kemajuan dibuat di hampir segala aspek pertempuran laut, terutama kapal angkut pesawat (kapal
induk) dan kapal selam. Meski sejak awal perang, peperangan udara menuai sedikit kesuksesan,
berbagai aksi di Taranto, Pearl Harbor, Laut Tiongkok Selatan, dan Laut Koral membuat kapal
induk dianggap mampu menggantikan kapal perang.[347][348][349]

Di Atlantik, kapal induk pengawal terbukti memainkan peran penting dalam konvoi Sekutu dan
meningkatkan radius perlindungan efektif serta membantu menutup celah Atlantik Tengah.[350]
Kapal induk juga lebih ekonomis daripada kapal perang karena biaya produksi pesawat yang relatif
rendah[351] dan tidak perlu diperkuat habis-habisan.[352] Kapal selam, terbukti merupakan senjata
efektif pada Perang Dunia Pertama,[353] diantisipasi oleh semua pihak sebagai sesuatu yang
terpenting nomor dua. Britania memfokuskan pengembangan persenjataan dan taktik antikapal
selam, seperti sonar dan konvoi, sementara Jerman berfokus pada memperbarui kemampuan
serangannya dengan desain seperti kapal selam Tipe VII dan taktik wolfpack.[354] Secara perlahan,
teknologi baru Sekutu seperti sinar Leigh, hedgehog, squid, dan torpedo pintar terbukti unggul.

Peperangan darat berubah dari garis depan statis pada Perang Dunia I ke peningkatan mobilitas
dan senjata gabungan. Tank, yang sering dipakai untuk membantu infanteri saat Perang Dunia
Pertama, berubah menjadi senjata utama.[355] Pada akhir 1930-an, desain tank lebih maju
dibandingkan saat Perang Dunia I,[356] dan kemajuan terjadi sepanjang perang melalui
peningkatan kecepatan, pertahanan, dan daya tembak.

Saat perang dimulai, kebanyakan komandan menduga tank musuh harus bertemu tank dengan
spesifikasi yang lebih hebat.[357] Ide ini ditantang oleh performa buruk senjata tank awal yang
relatif ringan melawan kendaraan lapis baja, dan doktrin Jerman menghindari pertempuran tank-
versus-tank. Hal ini, bersama pemakaian senjata gabungan oleh Jerman, termasuk di antara
elemen kunci kesuksesan taktik blitzkrieg mereka di Polandia dan Prancis.[355] Banyak cara untuk
menghancurkan tank, termasuk dengan artileri tidak langsung, senjata antitank (baik yang ditarik
maupun gerak sendiri), ranjau, senjata antitank infanteri jarak pendek, dan bahkan tank lain pun
diikutsertakan.[357] Bahkan dengan mekanisasi besar-besaran, infanteri masih merupakan tulang
punggung seluruh pasukan,[358] dan sepanjang perang, sebagian besar infanteri memiliki
perlengkapan yang sama seperti saat Perang Dunia I.[359]

Senapan mesin portabel meluas, seperti MG34 Jerman dan berbagai senapan submesin yang
dimodifikasi untuk pertempuran jarak dekat di perkotaan dan hutan.[359] Senapan serbu, sebuah

30 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

pengembangan akhir perang yang mencakup berbagai fitur bedil dan senjata submesin, menjadi
senjata standar infanteri pascaperang untuk sebagian besar angkatan bersenjata.[360][361]

Sebagian besar pihak yang terlibat berupaya memecahkan masalah kompleksitas dan kerumitan
yang muncul dari pemakaian buku kode besar untuk kriptografi dengan memakai mesin sandi,
yang paling terkenal adalah mesin Enigma Jerman.[362] SIGINT (signals intelligence) adalah proses
melawan dekripsi yang pernah dipakai oleh Sekutu untuk memecahkan kode laut Jepang[363] dan
Ultra dari Britania Raya, berasal dari metodologi dari Polish Cipher Bureau, yang berhasil
mengungkap Enigma sejak tujuh tahun sebelum perang dimulai.[364] Aspek lain intelijen militer
adalah pemakaian kebohongan, yang berhasil dipakai oleh Sekutu dengan kesuksesan besar seperti
dalam operasi Mincemeat dan Bodyguard.[363][365] Kemajuan teknologi dan rekayasa lainnya
tercapai sepanjang atau setelah perang, termasuk komputer-komputer terprogram pertama di
dunia (Z3, Colossus, dan ENIAC), misil pandu dan roket modern, pengembangan senjata nuklir
Proyek Manhattan, penelitian operasi dan pengembangan pelabuhan buatan dan jalur pipa di
bawah Selat Inggris.[366]

Boeing B-17E Amerika Serikat. Kapal selam Jerman U-995,


Sekutu kehilangan 160.000 antara tahun 1939 dan 1945.
penerbang dan 33.700 pesawat 3.500 kapal dagang Sekutu
sepanjang perang udara di ditenggelamkan dengan
Eropa.[367] mengorbankan 783 kapal-U
Jerman.

31 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

T-34 Soviet, tank paling banyak


diproduksi dalam perang ini.
Lebih dari 57.000 unit dibuat
pada tahun 1945.

Lihat pula
▪ Daftar pertempuran pada Perang Dunia II
▪ Daftar operasi militer pada Perang Dunia II
▪ Perang Dunia II dalam budaya masyarakat
▪ Tingkat kematian pada abad ke-20

Dokumenter

▪ Apocalypse: The Second World War (2009), dokumenter Prancis enam bagian karya Daniel
Costelle dan Isabelle Clarke tentang Perang Dunia II
▪ Battlefield, seri dokumenter yang mengudara tahun 1994–5 yang mengupas berbagai
pertempuran penting pada Perang Dunia II
▪ BBC History of World War II, serial televisi yang mengudara sejak 1989 sampai 2005.
▪ The World at War (1974), serial Thames Television 26 bagian yang mengulas berbagai aspek
Perang Dunia II dari sejumlah sudut pandang, termasuk wawancara dengan beberapa figur
utama seperti Karl Dönitz, Albert Speer, dan Anthony Eden.

Catatan kaki
1. 23 Agustus 1939, Uni Soviet dan Jerman menandatangani pakta nonagresi, diam-diam
membelah Eropa Timur menjadi beberapa cakupan pengaruh. Gencatan senjata Uni Soviet
dengan Jepang 16 September 1939; menyerbu Polandia 17 September 1939; menyerang
Finlandia 30 September 1939; memaksa aneksasi negara-negara Baltik Juni 1940; mencaplok
Rumania Timur 4 Juli 1940. 22 Juni 1941, Uni Soviet diserbu Poros Eropa; Uni Soviet memihak
dengan negara-negara yang memerangi Poros.
2. Setelah kejatuhan Republik Ketiga tahun 1940, pemerintahan de facto-nya adalah Rezim Vichy.
Rezim ini melaksanakan kebijakan pro-Poros sampai November 1942 namun tetap netral
secara resmi. Pasukan Prancis Merdeka, berbasis di London, diakui oleh semua negara Sekutu

32 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

sebagai pemerintah resmi pada bulan September 1944.

Kutipan
1. Sommerville, Donald (2008). The Complete Illustrated History of World War Two: An
Authoritative Account of the Deadliest Conflict in Human History with Analysis of Decisive
Encounters and Landmark Engagements. Lorenz Books. hlm. 5. ISBN 0-7548-1898-5.
2. Barrett, David P; Shyu, Lawrence N (2001). China in the anti-Japanese War, 1937–1945:
politics, culture and society. Volume 1 of Studies in modern Chinese history. New York: Peter
Lang. hlm. 6. ISBN 0-8204-4556-8.
3. The UN Security Council, diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-20, diakses tanggal 15 May
2012
4. Chickering, Roger (2006). A World at Total War: Global Conflict and the Politics of Destruction,
1937–1945. Cambridge University Press. hlm. 64. ISBN 0-275-98710-8.
5. Fiscus, James W (2007). Critical Perspectives on World War II. Rosen Publishing Group.
hlm. 44. ISBN 1-4042-0065-7.
6. Ben-Horin, Eliahu (1943). The Middle East: Crossroads of History. W. W. Norton & Co. p. 169;
Taylor, A. J. P (1979). How Wars Begin. Hamilton. p. 124. ISBN 0-241-10017-8; Yisreelit,
Hevrah Mizrahit (1965). Asian and African Studies, p. 191. For 1941 see Taylor, A. J. P (1961).
The Origins of the Second World War. Hamilton. p. vii; Kellogg, William O (2003). American
History the Easy Way. Barron's Educational Series. p. 236 ISBN 0-7641-1973-7. There also
exists the viewpoint that both World War I and World War II are part of the same "European Civil
War" or "Second Thirty Years War": Canfora, Luciano; Jones, Simon (2006). Democracy in
Europe: A History of an Ideology. Wiley-Blackwell. p. 155. ISBN 1-4051-1131-3; Prin, Gwyn
(2002). The Heart of War: On Power, Conflict and Obligation in the Twenty-First Century.
Routledge. p. 11. ISBN 0-415-36960-6.
7. Beevor, Antony (2012). The Second World War. London: Weidenfeld & Nicolson. hlm. 10.
ISBN 9780297844976.
8. Masaya, Shiraishi (1990). Japanese relations with Vietnam, 1951–1987. SEAP Publications.
hlm. 4. ISBN 0-87727-122-4.
9. "German-American Relations – Treaty on the Final Settlement with Respect to Germany (two
plus four)". Usa.usembassy.de. Diakses tanggal 29 January 2012.
10. Derby, Mark. "Conscription, conscientious objection and pacifism". Te Ara. Diakses tanggal
22 June 2012. "The move towards world war in 1914 sparked an upsurge in pacifist
movements"
11. "Pacifism in the Twentieth Century". "pacifism". Columbia Electronic Encyclopedia. Diakses
tanggal 22 June 2012. "During the 1920s and early 30s pacifism enjoyed an upsurge"
12. Kantowicz 1999, hlm. 149
13. Davies 2008, hlm. 134–140
14. Shaw 2000, hlm. 35
15. Bullock 1962, hlm. 265
16. Preston 1998, hlm. 104
17. Myers 1987, hlm. 458
18. Smith 2004, hlm. 28

33 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

19. Coogan, Anthony (July 1993). "The Volunteer Armies of Northeast China". History Today. 43.
Diakses tanggal 14 November 2009. "Although some Chinese troops in the Northeast managed
to retreat south, others were trapped by the advancing Japanese Army and were faced with the
choice of resistance in defiance of orders, or surrender. A few commanders submitted, receiving
high office in the puppet government, but others took up arms against the invader. The forces
they commanded were the first of the volunteer armies"
20. Brody 1999, hlm. 4
21. Zalampas 1989, hlm. 62
22. Record 2005, hlm. 50
23. Mandelbaum 1988, hlm. 96
24. Schmitz, David F (2001). The First Wise Man. Rowman & Littlefield. hlm. 124.
ISBN 0-8420-2632-0.
25. Kitson 2001, hlm. 231
26. Adamthwaite 1992, hlm. 52
27. Graham 2005, hlm. 110
28. Busky 2002, hlm. 10
29. Barker, A. J (1971). The Rape of Ethiopia 1936. Ballantine Books. hlm. 131–2.
ISBN 0-345-02462-1.
30. Beevor, Antony (2006). The Battle for Spain: The Spanish Civil War 1936–1939. London:
Phoenix. hlm. 258–260. ISBN 0-7538-2165-6.
31. Budiansky, Stephen (2004). Air power : The Men, Machines, and Ideas that Revolutionized War,
from Kitty Hawk to Gulf War II. London: Viking. hlm. 209–211. ISBN 0-670-03285-9.
32. Fairbank, John King; Feuerwerker, Albert; Twitchett, Denis Crispin (1986). The Cambridge
history of China. Cambridge University Press. hlm. 547–551. ISBN 0-521-24338-6.
33. Fairbank, John King; Feuerwerker, Albert; Twitchett, Denis Crispin (1986). The Cambridge
history of China. Cambridge University Press. hlm. 566. ISBN 0-521-24338-6.
34. Taylor, Jay (2009). The Generalissimo: Chiang Kai-shek and the struggle for modern China.
Harvard University Press. hlm. 150–152. ISBN 978-0-674-03338-2.
35. Coox, Alvin D. (1990). Nomonhan: Japan Against Russia, 1939. Stanford University Press.
hlm. 189. ISBN 0-8047-1835-0.
36. Sella, Amnon (October 1983). "Khalkhin-Gol: The Forgotten War". Journal of Contemporary
History. 18 (4): 651–87.
37. Chaney, Otto Preston (1996). Zhukov. University of Oklahoma Press. hlm. 76.
ISBN 0-8061-2807-0.
38. Collier, Martin; Pedley, Philip (2000). Germany 1919–45. Heinemann. hlm. 144.
ISBN 0-435-32721-6.
39. Kershaw 2001, hlm. 121–2
40. Kershaw 2001, hlm. 157
41. Davies 2008, hlm. 143–4
42. Lowe, Cedric James; Marzari, F (2002). Italian Foreign Policy 1870–1940. Taylor & Francis.
hlm. 330. ISBN 0-415-27372-2.
43. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Pact of Steel". Oxford Companion to World War II.
Oxford University Press. hlm. 674. ISBN 0-19-860446-7.
44. Shore, Zachary (2003). What Hitler Knew: The Battle for Information in Nazi Foreign Policy.
Oxford University Press US. hlm. 108. ISBN 0-19-515459-2.

34 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

45. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Nazi-Soviet Pact". Oxford University Press. hlm. 608.
ISBN 0-19-860446-7. Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
46. Evans, Richard J. (2008). The Third Reich at War 1939–1945. London: Allen Lane. hlm. 1–2.
ISBN 978-0-7139-9742-2.
47. Weinberg 2005, hlm. 64–65
48. Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. hlm. 35. ISBN 0-7126-7348-2.
49. Roskill, S.W. (1954). The War at Sea 1939–1945 Volume 1 : The Defensive. History of the
Second World War. United Kingdom Military Series. London: HMSO. hlm. 64.
50. Fritz, Martin (2005). "Economic Warfare". Dalam Dear, I.C.B; Foot, M.R.D. The Oxford
Companion to World War II. Oxford University Press. hlm. 248. ISBN 978-0-19-280670-3.
51. Zaloga, Steven J.; Gerrard, Howard (2002). Poland 1939: The Birth of Blitzkrieg. Oxford: Osprey
Publishing. hlm. 83. ISBN 1-84176-408-6.
52. Hempel, Andrew (2003). Poland in World War II: An Illustrated Military History. New York:
Hippocrene Books. hlm. 24. ISBN 0-7818-1004-3.
53. Zaloga, Stephen J. (2004). Poland 1939 : The Birth of Blitzkrieg. London: Praeger. hlm. 88–89.
ISBN 0-275-98278-5.
54. Budiansky, Stephen (2001). Battle of Wits: The Complete Story of Codebreaking in World War II.
London: Penguin. hlm. 120–121. ISBN 0-14-028105-3.
55. Jowett & Andrew 2002, hlm. 14
56. Smith, David J. (2002). The Baltic States: Estonia, Latvia and Lithuania. Routledge. 1st edition.
hlm. 24. ISBN 0-415-28580-1.
57. Bilinsky, Yaroslav (1999). Endgame in NATO's Enlargement: The Baltic States and Ukraine.
Greenwood Publishing Group. hlm. 9. ISBN 0-275-96363-2.
58. Murray & Millett 2001, hlm. 55–56
59. Spring, D. W (1986). "The Soviet Decision for War against Finland, 30 November 1939".
Europe-Asia Studies. Taylor & Francis, Ltd. 38 (2): 207–226. doi:10.1080/09668138608411636.
JSTOR 151203.
60. Hanhimäki, Jussi M (1997). Containing Coexistence: America, Russia, and the "Finnish
Solution. Kent State University Press. hlm. 12. ISBN 0-87338-558-6.
61. Weinberg 1995, hlm. 95, 121
62. Shirer, William L (1990). The Rise and Fall of the Third Reich: A History of Nazi Germany.
Simon and Schuster. hlm. 668–9. ISBN 0-671-72868-7.
63. Murray & Millett 2001, hlm. 57–63
64. Commager, Henry Steele (2004). The Story of the Second World War. Brassey's. hlm. 9.
ISBN 1-57488-741-6.
65. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Iceland". Oxford Companion to World War II. Oxford
University Press. hlm. 436. ISBN 0-19-860446-7.
66. Reynolds, David (27 April 2006). From World War to Cold War: Churchill, Roosevelt, and the
International History of the 1940s. Oxford University Press, USA. hlm. 76. ISBN 0-19-928411-3.
67. Evans, Richard J. (2008). The Third Reich at War 1939–1945. London: Allen Lane.
hlm. 122–123. ISBN 978-0-7139-9742-2.
68. Shirer, William L (1990). The Rise and Fall of the Third Reich: A History of Nazi Germany.
Simon and Schuster. hlm. 721–3. ISBN 0-671-72868-7.
69. Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. hlm. 59–60.
ISBN 0-7126-7348-2.

35 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

70. Regan, Geoffrey (2000). The Brassey's book of military blunders. Brassey's. hlm. 152.
ISBN 1-57488-252-X.
71. Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. hlm. 66–67.
ISBN 0-7126-7348-2.
72. Overy, Richard (1999). The Road to War (edisi ke-Revised and updated). London: Penguin.
hlm. 207. ISBN 0-14-028530-X.
73. Klaus, Autbert (2001). Germany and the Second World War Volume 2: Germany's Initial
Conquests in Europe. Oxford University Press. hlm. 311. ISBN 0-19-822888-0.
74. Brown, David (2004). The Road to Oran: Anglo-French Naval Relations, September 1939 – July
1940. Taylor & Francis. hlm. xxx. ISBN 0-7146-5461-2.
75. Ferguson, Niall (2006). The War of the WorldPenguin, pp. 367, 376, 379, 417
76. Snyder, Timothy (2010).Bloodlands, Random House, from p. 118 onwards
77. H. W. Koch. Hitler's 'Programme' and the Genesis of Operation 'Barbarossa'. The Historical
Journal, Vol. 26, No. 4 (Dec. 1983), pp. 891–920
78. Roberts, Geoffrey (2006). Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953. Yale
University Press. hlm. 56. ISBN 0-300-11204-1.
79. Roberts, Geoffrey (2006). Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953. Yale
University Press. hlm. 59. ISBN 0-300-11204-1.
80. Kelly, Nigel; Rees, Rosemary; Shuter, Jane (1998). Twentieth Century World. Heinemann.
hlm. 38. ISBN 0-435-30983-8.
81. Goldstein, Margaret J (2004). World War II. Twenty-First Century Books. hlm. 35.
ISBN 0-8225-0139-2.
82. Overy, Richard (1999). The Road to War (edisi ke-Revised and updated). London: Penguin.
hlm. 288–289. ISBN 0-14-028530-X.
83. Overy, Richard (1999). The Road to War (edisi ke-Revised and updated). London: Penguin.
hlm. 328–330. ISBN 0-14-028530-X.
84. Morison, Samuel Eliot (2002). History of United States Naval Operations in World War II.
University of Illinois Press. hlm. 60. ISBN 0-252-07065-8.
85. Maingot, Anthony P. (1994). The United States and the Caribbean: Challenges of an
Asymmetrical Relationship. Westview Press. hlm. 52. ISBN 0-8133-2241-3.
86. Cantril, Hadley (September 1940). "America Faces the War: A Study in Public Opinion". The
Public Opinion Quarterly. 4 (3): 390.
87. Bilhartz, Terry D.; Elliott, Alan C. (2007). Currents in American History: A Brief History of the
United States. M.E. Sharpe. hlm. 179. ISBN 978-0-7656-1821-4.
88. Murray & Millett 2001, hlm. 165
89. Knell, Hermann (2003). To Destroy a City: Strategic Bombing and Its Human Consequences in
World War II. Da Capo. hlm. 205. ISBN 0-306-81169-3.
90. Murray & Millett 2001, hlm. 233–245
91. Schoenherr, Steven (1 October 2005). "Undeclared Naval War in the Atlantic 1941". History
Department at the University of San Diego. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-09.
Diakses tanggal 15 February 2010.
92. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Tripartite Pact". Oxford Companion to World War II.
Oxford University Press. hlm. 877. ISBN 0-19-860446-7.
93. Deletant, Dennis (2002). "Romania". Dalam Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D. Oxford Companion to
World War II. hlm. 745–46. ISBN 0-19-860446-7.

36 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

94. Clogg, Richard (1992). A Concise History of Greece. Cambridge University Press. hlm. 118.
ISBN 0-521-80872-3.
95. Andrew, Stephen (2001). The Italian Army 1940–45 (2): Africa 1940–43. Osprey Publishing.
hlm. 9–10. ISBN 1-85532-865-8.
96. Brown, David (2002). The Royal Navy and the Mediterranean. Routledge. hlm. 64–65.
ISBN 0-7146-5205-9.
97. Jackson, Ashley (2006). The British Empire and the Second World War. Continuum International
Publishing Group. hlm. 106. ISBN 1-85285-417-0.
98. Laurier, Jim (2001). Tobruk 1941: Rommel's opening move. Osprey Publishing. hlm. 7–8.
ISBN 1-84176-092-7.
99. Murray & Millett 2001, hlm. 263–67
100. Macksey, Kenneth (1997). Rommel: battles and campaigns. Da Capo Press. hlm. 61–63.
ISBN 0-306-80786-6.
101. Weinberg 1995, hlm. 229
102. Watson, William E (2003). Tricolor and Crescent: France and the Islamic World. Greenwood
Publishing Group. hlm. 80. ISBN 0-275-97470-7.
103. Jackson, Ashley (2006). The British Empire and the Second World War. Continuum International
Publishing Group. hlm. 154. ISBN 1-85285-417-0.
104. Stewart, Vance (2002). Three Against One: Churchill, Roosevelt, Stalin Vs Adolph Hitler.
Sunstone Press. hlm. 159. ISBN 0-86534-377-2.
105. Dear, I.C.B and Foot, M.R.D. (editors), ed. (2005). "Blitz". The Oxford Companion to World War
II. Oxford: Oxford University Press. hlm. 108–109. ISBN 978-0-19-280670-3.
106. Overy, Richard (1999). The Road to War (edisi ke-Revised and updated). London: Penguin.
hlm. 289. ISBN 0-14-028530-X.
107. Joes, Anthony James (2004). Resisting Rebellion: The History And Politics of
Counterinsurgency. University Press of Kentucky. hlm. 224. ISBN 0-8131-2339-9.
108. Fairbank, John King; Goldman, Merle (1994). China: A New History. Harvard University Press.
hlm. 320. ISBN 0-674-11673-9.
109. Garver, John W (1988). Chinese-Soviet Relations, 1937–1945: The Diplomacy of Chinese
Nationalism. Oxford University Press. hlm. 114. ISBN 0-19-505432-6.
110. Weinberg 1995, hlm. 195
111. Sella, Amnon (July 1978). " "Barbarossa": Surprise Attack and Communication". Journal of
Contemporary History. 13 (3): 555–83. doi:10.1177/002200947801300308.
112. Kershaw, Ian (2007). Fateful Choices. Allen Lane. hlm. 66–69. ISBN 0-7139-9712-5.
113. Steinberg, Jonathan (June 1995). "The Third Reich Reflected: German Civil Administration in
the Occupied Soviet Union, 1941–4". The English Historical Review. 110 (437): 620–51.
114. Hauner, Milan (1978). "Did Hitler Want a World Dominion?". Journal of Contemporary History.
13 (1): 15–32. doi:10.1177/002200947801300102.
115. Roberts, Cynthia A (1995). "Planning for War: The Red Army and the Catastrophe of 1941".
Europe-Asia Studies. 47 (8): 1293–26. doi:10.1080/09668139508412322.
116. Wilt, Alan F. (1981). "Hitler's Late Summer Pause in 1941". Military Affairs. 45 (4): 187–91.
doi:10.2307/1987464. JSTOR 1987464.
117. Erickson, John (2003). The Road to Stalingrad. Cassell Military. hlm. 114–137.
ISBN 0-304-36541-6.
118. Glantz 2001, hlm. 9

37 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

119. Farrell, Brian P (1993). "Yes, Prime Minister: Barbarossa, Whipcord, and the Basis of British
Grand Strategy, Autumn 1941". The Journal of Military History. 57 (4): 599–625.
doi:10.2307/2944096. JSTOR 2944096.
120. Pravda, Alex; Duncan, Peter J. S (1990). Soviet-British Relations Since the 1970s. Cambridge
University Press. hlm. 29. ISBN 0-521-37494-4.
121. Bueno de Mesquita, Bruce; Smith, Alastair; Siverson, Randolph M.; Morrow, James D (2005).
The Logic of Political Survival. MIT Press. hlm. 425. ISBN 0-262-52440-6.
122. Louis, William Roger (1998). More Adventures with Britannia: Personalities, Politics and Culture
in Britain. University of Texas Press. hlm. 223. ISBN 0-292-74708-X.
123. Kleinfeld, Gerald R (1983). "Hitler's Strike for Tikhvin". Military Affairs. 47 (3): 122–128.
doi:10.2307/1988082. JSTOR 1988082.
124. Shukman, Harold (2001). Stalin's Generals. Phoenix Press. hlm. 113. ISBN 1-84212-513-3.
125. Glantz 2001, hlm. 26, "By 1 November [the Wehrmacht] had lost fully 20% of its committed
strength (686,000 men), up to 2/3 of its ½-million motor vehicles, and 65 percent of its tanks.
The German Army High Command (OKH) rated its 136 divisions as equivalent to 83 full-strength
divisions."
126. Reinhardt, Klaus; Keenan, Karl B (1992). Moscow-The Turning Point: The Failure of Hitler's
Strategy in the Winter of 1941–42. Berg. hlm. 227. ISBN 0-85496-695-1.
127. Milward, A.S. (1964). "The End of the Blitzkrieg". The Economic History Review. 16 (3):
499–518. doi:10.1111/j.1468-0289.1964.tb01744.x.
128. Rotundo, Louis (1986). "The Creation of Soviet Reserves and the 1941 Campaign". Military
Affairs. 50 (1): 21–8. doi:10.2307/1988530. JSTOR 1988530.
129. Glantz 2001, hlm. 26
130. Garthoff, Raymond L (October 1969). "The Soviet Manchurian Campaign, August 1945". Military
Affairs. 33 (2): 312.
131. Welch, David (1999). Modern European History, 1871–2000: A Documentary Reader.
Routledge. hlm. 102. ISBN 0-415-21582-X.
132. Weinberg, Gerhard L (2005). A World At Arms. Cambridge University Press. hlm. 248.
ISBN 0-521-61826-6.
133. Anderson, Irvine H., Jr. (1975). "The 1941 De Facto Embargo on Oil to Japan: A Bureaucratic
Reflex". The Pacific Historical Review. 44 (2): 201. JSTOR 3638003.
134. Peattie, Mark R.; Evans, David C. (1997). Kaigun: Strategy, Tactics, and Technology in the
Imperial Japanese Navy. Naval Institute Press. hlm. 456. ISBN 0-87021-192-7.
135. Lightbody, Bradley (2004). The Second World War: Ambitions to Nemesis. Routledge. hlm. 125.
ISBN 0-415-22404-7.
136. Weinberg, Gerhard L (2005). A World At Arms. Cambridge University Press. hlm. 310.
ISBN 0-521-61826-6.
137. Morgan, Patrick M (1983). Strategic Military Surprise: Incentives and Opportunities. Transaction
Publishers. hlm. 51. ISBN 0-87855-912-4.
138. Wohlstetter, Roberta (1962). Pearl Harbor: Warning and Decision. Stanford University Press.
hlm. 341–43. ISBN 0-8047-0598-4.
139. Dunn, Dennis J (1998). Caught Between Roosevelt & Stalin: America's Ambassadors to
Moscow. The University Press of Kentucky. hlm. 157. ISBN 0-8131-2023-3.
140. According to Ernest May (May, Ernest (1955). "The United States, the Soviet Union and the Far
Eastern War". The Pacific Historical Review. 24 (2): 156. JSTOR 3634575.) Churchill stated:
"Russian declaration of war on Japan would be greatly to our advantage, provided, but only
provided, that Russians are confident that will not impair their Western Front".

38 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

141. Kelly, Brian. "The Four Policemen and. Postwar Planning, 1943-1945: The Collision of Realist
and. Idealist Perspectives" (dalam bahasa English). Diakses tanggal 22 May 2016.
142. Mingst, Karen A.; Karns, Margaret P (2007). United Nations in the Twenty-First Century.
Westview Press. hlm. 22. ISBN 0-8133-4346-1.
143. Rees, Laurence (2009). World War Two Behind Closed Doors, BBC Books, p. 99 ISBN
1-4481-4045-5.
144. Rees, Laurence (2009). World War Two Behind Closed Doors, BBC Books, pp. 406–7 ISBN
1-4481-4045-5. "Stalin always believed that Britain and America were delaying the second front
so that the Soviet Union would bear the brunt of the war"
145. Klam, Julie (2002). The Rise of Japan and Pearl Harbor. Black Rabbit Books. hlm. 27.
ISBN 1-58340-188-1.
146. Lewis, Morton. "XXIX. Japanese Plans and American Defenses". Dalam Greenfield, Kent
Roberts. The Fall of the Philippines. U.S. Government Printing Office. hlm. 529. Library of
Congress Catalogue Card Number: 53-63678. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-08.
Diakses tanggal 2012-12-06. (Table 11).
147. Hill, J. R.; Ranft, Bryan (2002). The Oxford Illustrated History of the Royal Navy. Oxford
University Press. hlm. 362. ISBN 0-19-860527-7.
148. Hsiung 1992, hlm. 158
149. Perez, Louis G. (1 June 1998). The history of Japan. Greenwood Publishing Group. hlm. 145.
ISBN 0-313-30296-0. Diakses tanggal 12 November 2009.
150. Gooch, John (1990). Decisive Campaigns of the Second World War. Routledge. hlm. 52.
ISBN 0-7146-3369-0.
151. Glantz 2001, hlm. 31
152. Molinari, Andrea (2007). Desert Raiders: Axis and Allied Special Forces 1940–43. Osprey
Publishing. hlm. 91. ISBN 1-84603-006-4.
153. Mitcham, Samuel W.; Mitcham, Samuel W. Jr (1982). Rommel's Desert War: The Life and Death
of the Afrika Korps. Stein & Day. hlm. 31. ISBN 978-0-8117-3413-4.
154. Maddox, Robert James (1992). The United States and World War II. Westview Press.
hlm. 111–12. ISBN 0-8133-0436-9.
155. Salecker, Gene Eric (2001). Fortress Against the Sun: The B-17 Flying Fortress in the Pacific.
Da Capo Press. hlm. 186. ISBN 1-58097-049-4.
156. Ropp, Theodore (1962). War in the Modern World. Macmillan Publishing Company. hlm. 368.
ISBN 0-8018-6445-3.
157. Weinberg 1995, hlm. 339
158. Gilbert, Adrian (2003). The Encyclopedia of Warfare: From Earliest Times to the Present Day.
Globe Pequot. hlm. 259. ISBN 1-59228-027-7.
159. Swain, Bruce (2001). A Chronology of Australian Armed Forces at War 1939–45. Allen & Unwin.
hlm. 197. ISBN 1-86508-352-6.
160. Hane, Mikiso (2001). Modern Japan: A Historical Survey. Westview Press. hlm. 340.
ISBN 0-8133-3756-9.
161. Marston, Daniel (2005). The Pacific War Companion: From Pearl Harbor to Hiroshima. Osprey
Publishing. hlm. 111. ISBN 1-84176-882-0.
162. Brayley, Martin J (2002). The British Army, 1939–45: The Far East. Osprey Publishing. hlm. 9.
ISBN 1-84176-238-5.
163. Read, Anthony (2004). The Devil's Disciples: Hitler's Inner Circle. W. W. Norton & Company.
hlm. 764. ISBN 0-393-04800-4.

39 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

164. Davies, Norman (2006). Europe at War 1939–1945: No Simple Victory. Macmillan. hlm. 100.
ISBN 0-333-69285-3.
165. Badsey, Stephen (2000). The Hutchinson Atlas of World War II Battle Plans: Before and After.
Taylor & Francis. hlm. 235–36. ISBN 1-57958-265-6.
166. Black, Jeremy (2003). World War Two: A Military History. Routledge. hlm. 119.
ISBN 0-415-30534-9.
167. Gilbert, Sir Martin (2004). The Second World War: A Complete History. Macmillan.
hlm. 397–400. ISBN 0-8050-7623-9.
168. Shukman, Harold (2001). Stalin's Generals. Phoenix Press. hlm. 142. ISBN 1-84212-513-3.
169. Gannon, James (2002). Stealing Secrets, Telling Lies: How Spies and Codebreakers Helped
Shape the Twentieth Century. Brassey's. hlm. 76. ISBN 1-57488-473-5.
170. Paxton, Robert O (1972). Vichy France: Old Guard and New Order, 1940–1944. Knopf.
hlm. 313. ISBN 0-394-47360-4.
171. Rich, Norman (1992). Hitler's War Aims: Ideology, the Nazi State, and the Course of Expansion.
Norton. hlm. 178. ISBN 0-393-00802-9.
172. Penrose, Jane (2004). The D-Day Companion. Osprey Publishing. hlm. 129.
ISBN 1-84176-779-4.
173. Neillands, Robin (2005). The Dieppe Raid: The Story of the Disastrous 1942 Expedition. Indiana
University Press. ISBN 0-253-34781-5.
174. Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. hlm. 277. ISBN 0-7126-7348-2.
175. Thomas, David Arthur (1988). A Companion to the Royal Navy. Harrap. hlm. 265.
ISBN 0-245-54572-7.
176. Thomas, Nigel; Andrew, Stephen (1998). German Army 1939–1945 (2): North Africa & Balkans.
Osprey Publishing. hlm. 8. ISBN 1-85532-640-X.
177. Ross, Steven T (1997). American War Plans, 1941–1945: The Test of Battle. Frank Cass & Co.
hlm. 38. ISBN 0-7146-4634-2.
178. Bonner, Kit; Bonner, Carolyn (2001). Warship Boneyards. MBI Publishing Company. hlm. 24.
ISBN 0-7603-0870-5.
179. Collier, Paul (2003). The Second World War (4): The Mediterranean 1940–1945. Osprey
Publishing. hlm. 11. ISBN 1-84176-539-2.
180. Thompson, John Herd; Randall, Stephen J (1994). Canada and the United States: Ambivalent
Allies. University of Georgia Press. hlm. 164. ISBN 0-8203-2403-5.
181. Kennedy, David M (1999). Freedom from Fear: The American People in Depression and War,
1929–1945. Oxford University Press. hlm. 610. ISBN 0-19-503834-7.
182. Rottman, Gordon L (2002). World War II Pacific Island Guide: A Geo-Military Study. Greenwood
Publishing Group. hlm. 228. ISBN 0-313-31395-4.
183. Glantz, David M. (September 1986). "Soviet Defensive Tactics at Kursk, July 1943". CSI Report
No. 11. Combined Arms Research Library. OCLC 278029256. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2008-03-06. Diakses tanggal 17 February 2010.
184. Glantz, David M (1989). Soviet military deception in the Second World War. Routledge.
hlm. 149–59. ISBN 978-0-7146-3347-3.
185. Kershaw, Ian (2001). Hitler, 1936–1945: Nemesis. W. W. Norton & Company. hlm. 592.
ISBN 0-393-32252-1.
186. O'Reilly, Charles T (2001). Forgotten Battles: Italy's War of Liberation, 1943–1945. Lexington
Books. hlm. 32. ISBN 0-7391-0195-1.

40 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

187. Bellamy, Chris T (2007). Absolute war: Soviet Russia in the Second World War. BAlfred A.
Knopf. hlm. 595. ISBN 0-375-41086-4.
188. O'Reilly, Charles T (2001). Forgotten Battles: Italy's War of Liberation, 1943–1945. Lexington
Books. hlm. 35. ISBN 0-7391-0195-1.
189. Healy, Mark (1992). Kursk 1943: The tide turns in the East. Osprey Publishing. hlm. 90.
ISBN 1-85532-211-0.
190. Glantz 2001, hlm. 50–55
191. McGowen, Tom (2002). Assault From The Sea: Amphibious Invasions in the Twentieth Century.
Twenty-First Century Books. hlm. 43–44. ISBN 0-7613-1811-9.
192. Mazower, Mark (2009). Hitler's Empire : Nazi Rule in Occupied Europe. London: Penguin.
hlm. 362. ISBN 978-0-14-101192-9.
193. Hart, Stephen; Hart, Russell; Hughes, Matthew (2000). The German Soldier in World War II.
MBI Publishing Company. hlm. 151. ISBN 0-7603-0846-2.
194. Blinkhorn, Martin (1984). Mussolini and Fascist Italy. Methuen & Co. hlm. 52.
ISBN 0-415-10231-6.
195. Read, Anthony; Fisher, David (1992). The Fall of Berlin. Hutchinson. hlm. 129.
ISBN 0-09-175337-6.
196. Padfield, Peter (1998). War Beneath the Sea : Submarine Conflict During World War II (edisi ke-
paperback.). New York: John Wiley. hlm. 335–336. ISBN 0-471-24945-9.
197. Iriye, Akira (1981). Power and culture: the Japanese-American war, 1941–1945. Harvard
University Press. hlm. 154. ISBN 0-674-69582-8.
198. Polley, Martin (2000). A-Z of modern Europe since 1789. Taylor & Francis. hlm. 148.
ISBN 0-415-18598-X.
199. ed. Hsiung, James C. and Steven I. Levine China's Bitter Victory: The War with Japan
1937–1945, p. 161
200. Hsu Long-hsuen and Chang Ming-kai (1971) History of The Sino-Japanese War (1937–1945)
2nd Ed. Translated by Wen Ha-hsiung. Chung Wu Publishing. pp. 412–416, Map 38
201. Weinberg 1995, hlm. 660–661
202. Glantz, David M (2001). The siege of Leningrad, 1941–1944: 900 days of terror. Zenith Imprint.
hlm. 166–69. ISBN 0-7603-0941-8.
203. Glantz, David M (2002). The Battle for Leningrad: 1941–1944. Lawrence: University Press of
Kansas. ISBN 0-7006-1208-4.
204. Chubarov, Alexander (2001). Russia's Bitter Path to Modernity: A History of the Soviet and Post-
Soviet Eras. Continuum International Publishing Group. hlm. 122. ISBN 0-8264-1350-1.
205. Havighurst, Alfred F (1962). Britain in Transition: The Twentieth Century. The University of
Chicago Press. hlm. 344. ISBN 0-226-31971-7.
206. Lightbody, Bradley (2004). The Second World War: Ambitions to Nemesis. Routledge. hlm. 224.
ISBN 0-415-22404-7.
207. Zeiler, Thomas W (2004). Unconditional Defeat: Japan, America, and the End of World War II.
Scholarly Resources. hlm. 60. ISBN 0-8420-2991-5.
208. Craven, Wesley Frank; Cate, James Lea (1953). The Army Air Forces in World War II, Volume
Five—The Pacific, Matterhorn to Nagasaki. Chicago University Press. hlm. 207.
209. Hsiung, James Chieh; Levine, Steven I (1992). China's Bitter Victory: The War with Japan,
1937–1945. M.E. Sharpe. hlm. 163. ISBN 1-56324-246-X.
210. Coble, Parks M (2003). Chinese Capitalists in Japan's New Order: The Occupied Lower Yangzi,
1937–1945. University of California Press. hlm. 85. ISBN 0-520-23268-2.

41 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

211. Weinberg 1995, hlm. 695


212. Badsey, Stephen (1990). Normandy 1944: Allied Landings and Breakout. Osprey Publishing.
hlm. 91. ISBN 0-85045-921-4.
213. Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D, ed. (2002). "Market-Garden". Oxford Companion to World War II.
Oxford University Press. hlm. 877. ISBN 0-19-860446-7.
214. The operation "was the most calamitous defeat of all the German armed forces in World War II"
(Zaloga, Steven J (1996). Bagration 1944: The destruction of Army Group Centre. Osprey
Publishing. hlm. 7. ISBN 1-85532-478-4.)
215. Berend, Ivan T. (1999). Central and Eastern Europe, 1944–1993: Detour from the Periphery to
the Periphery. Cambridge University Press. hlm. 8. ISBN 0-521-55066-1.
216. "Armistice Negotiations and Soviet Occupation". US Library of Congress. Diakses tanggal
14 November 2009. "The coup speeded the Red Army's advance, and the Soviet Union later
awarded Michael the Order of Victory for his personal courage in overthrowing Antonescu and
putting an end to Romania's war against the Allies. Western historians uniformly point out that
the Communists played only a supporting role in the coup; postwar Romanian historians,
however, ascribe to the Communists the decisive role in Antonescu's overthrow"
217. Hastings, Max; Paul Henry, Collier (2004). The Second World War: a world in flames. Osprey
Publishing. hlm. 223–4. ISBN 1-84176-830-8.
218. Wiest, Andrew A; Barbier, M. K (2002). Strategy and Tactics Infantry Warfare. Zenith Imprint.
hlm. 65–6. ISBN 0-7603-1401-2.
219. Wiktor, Christian L (1998). Multilateral Treaty Calendar – 1648–1995. Kluwer Law International.
hlm. 426. ISBN 90-411-0584-0.
220. Newton, Steven H (1995). Retreat from Leningrad : Army Group North, 1944/1945. Atglen,
Philadelphia: Schiffer Books. ISBN 0-88740-806-0.
221. Marston, Daniel (2005). The Pacific War Companion: From Pearl Harbor to Hiroshima. Osprey
Publishing. hlm. 120. ISBN 1-84176-882-0.
222. Jowett & Andrew 2002, hlm. 8
223. Howard, Joshua H (2004). Workers at War: Labor in China's Arsenals, 1937–1953. Stanford
University Press. hlm. 140. ISBN 0-8047-4896-9.
224. Drea, Edward J (2003). In the Service of the Emperor: Essays on the Imperial Japanese Army.
University of Nebraska Press. hlm. 54. ISBN 0-8032-6638-3.
225. Cook, Chris; Bewes, Diccon (1997). What Happened Where: A Guide to Places and Events in
Twentieth-Century History. UCL Press. hlm. 305. ISBN 1-85728-532-8.
226. Parker, Danny S (2004). Battle of the Bulge: Hitler's Ardennes Offensive, 1944–1945. Da Capo
Press. hlm. xiii–xiv, 6–8, 68–70 & 329–330. ISBN 0-306-81391-2.
227. Glantz 2001, hlm. 85
228. Solsten, Eric (1999). Germany: A Country Study. DIANE Publishing. hlm. 76–7.
ISBN 0-7881-8179-3.
229. United States Dept. of State (1967). The China White Paper, August 1949. Stanford University
Press. hlm. 113. ISBN 0-8047-0608-5.
230. Buchanan, Tom (2006). Europe's troubled peace, 1945–2000. Wiley-Blackwell. hlm. 21.
ISBN 0-631-22163-8.
231. Shepardson, Donald E (1998). "The Fall of Berlin and the Rise of a Myth". The Journal of
Military History. 62 (1): 135–154. doi:10.2307/120398. JSTOR 120398.
232. O'Reilly, Charles T (2001). Forgotten Battles: Italy's War of Liberation, 1943–1945. Lexington
Books. hlm. 244. ISBN 0-7391-0195-1.

42 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

233. Kershaw 2001, hlm. 823


234. Donnelly, Mark (1999). Britain in the Second World War. Routledge. hlm. xiv.
ISBN 0-415-17425-2.
235. Pinkus, Oscar . The war aims and strategies of Adolf Hitler, McFarland, 2005, ISBN
0-7864-2054-5, ISBN 978-0-7864-2054-4, p. 501-3
236. Glantz, David M. (1995). When Titans Clashed: How the Red Army Stopped Hitler. Lawrence,
Kansas: University Press of Kansas. hlm. 34. ISBN 0-7006-0899-0.
237. Chant, Christopher (1986). The Encyclopedia of Codenames of World War II. Routledge &
Kegan Paul. hlm. 118. ISBN 0-7102-0718-2.
238. Drea, Edward J (2003). In the Service of the Emperor: Essays on the Imperial Japanese Army.
University of Nebraska Press. hlm. 57. ISBN 0-8032-6638-3.
239. Jowett & Andrew 2002, hlm. 6
240. Poirier, Michel Thomas (20 October 1999). "Results of the German and American Submarine
Campaigns of World War II". U.S. Navy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-09. Diakses
tanggal 13 April 2008.
241. Williams, Andrew J (2006). Liberalism and War: The Victors and the Vanquished. Routledge.
hlm. 90. ISBN 0-415-35980-5.
242. Miscamble, Wilson D (2007). From Roosevelt to Truman: Potsdam, Hiroshima, and the Cold
War. Cambridge University Press. hlm. 201. ISBN 0-521-86244-2.
243. Miscamble, Wilson D (2007). From Roosevelt to Truman: Potsdam, Hiroshima, and the Cold
War. Cambridge University Press. hlm. 203–4. ISBN 0-521-86244-2.
244. Glantz, David M (2005). "August Storm: The Soviet Strategic Offensive in Manchuria".
Leavenworth Papers. Combined Arms Research Library. OCLC 78918907. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2008-03-02. Diakses tanggal 25 January 2010.
245. Pape, Robert A (1993). "Why Japan Surrendered". International Security. 18 (2): 154–201.
doi:10.2307/2539100. JSTOR 2539100.
246. Norbert Frei. Adenauer's Germany and the Nazi Past: The Politics of Amnesty and Integration.
Translated by Joel Golb. New York: Columbia University Press. 2002. ISBN 0-231-11882-1, pp.
41–66.
247. Roberts, Geoffrey (2006). Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953. Yale
University Press. hlm. 43. ISBN 0-300-11204-1.
248. Roberts, Geoffrey (2006). Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953. Yale
University Press. hlm. 55. ISBN 0-300-11204-1.
249. Shirer, William L. (1990). The Rise and Fall of the Third Reich: A History of Nazi Germany.
Simon and Schuster. hlm. 794. ISBN 0-671-72868-7.
250. Kennedy-Pipe, Caroline (1995). Stalin's Cold War. Manchester University Press.
ISBN 0-7190-4201-1.
251. Wettig, Gerhard (2008). Stalin and the Cold War in Europe. Rowman & Littlefield. hlm. 20–21.
ISBN 0-7425-5542-9.
252. Senn, Alfred Erich (2007). Lithuania 1940: revolution from above. Rodopi.
ISBN 978-90-420-2225-6.
253. Yoder, Amos (1997). The Evolution of the United Nations System. Taylor & Francis. hlm. 39.
ISBN 1-56032-546-1.
254. "History of the UN". United Nations. Diakses tanggal 25 January 2010.

43 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

255. "The Universal Declaration of Human Rights, Article 2". United Nations. Diakses tanggal
14 November 2009. "* Everyone is entitled to all the rights and freedoms set forth in this
Declaration, without distinction of any kind, such as race, colour, sex, language, religion, political
or other opinion, national or social origin, property, birth or other status. Furthermore, no
distinction shall be made on the basis of the political, jurisdictional or international status of the
country or territory to which a person belongs, whether it be independent, trust, non-self-
governing or under any other limitation of sovereignty"
256. Kantowicz, Edward R (2000). Coming Apart, Coming Together. Wm. B. Eerdmans Publishing.
hlm. 6. ISBN 0-8028-4456-1.
257. Wettig, Gerhard (2008). Stalin and the Cold War in Europe. Rowman & Littlefield. hlm. 96–100.
ISBN 0-7425-5542-9.
258. Trachtenberg, Marc (1999). A Constructed Peace: The Making of the European Settlement,
1945–1963. Princeton University Press. hlm. 33. ISBN 0-691-00273-8.
259. Granville, Johanna (2004). The First Domino: International Decision Making during the
Hungarian Crisis of 1956. Texas A&M University Press. ISBN 1-58544-298-4.
260. Grenville, John Ashley Soames (2005). A History of the World from the 20th to the 21st century.
Routledge. hlm. 370–71. ISBN 0-415-28954-8.
261. Cook, Bernard A (2001). Europe Since 1945: An Encyclopedia. Taylor & Francis. hlm. 17.
ISBN 0-8153-4057-5.
262. Geoffrey Swain. The Cominform: Tito's International? The Historical Journal, Vol. 35, No. 3 (Sep.
1992), pp. 641–663
263. Leffler, Melvyn P.; Painter, David S (1994). Origins of the Cold War: An International History.
Routledge. hlm. 318. ISBN 0-415-34109-4.
264. Bellamy, Christopher (2001). "Cold War". Dalam Holmes, Richard. The Oxford Companion to
Military History (edisi ke-Oxford Reference Online). Oxford: Oxford University Press.
ISBN 0-19-860696-6.
265. Weinberg, Gerhard L. (2005). A World At Arms. Cambridge University Press. p. 911
266. Connor, Mary E. (2009). "History". Dalam Connor, Mary E. The Koreas. Asia in Focus. Santa
Barbara: ABC-CLIO. hlm. 43–45. ISBN 1-59884-160-2.
267. Lynch, Michael (2010). The Chinese Civil War 1945–49. Botley: Osprey Publishing. hlm. 12–13.
ISBN 978-1-84176-671-3.
268. Roberts, J.M. (1996). The Penguin History of Europe. London: Penguin Books. hlm. 589.
ISBN 0-14-026561-9.
269. Darwin, John (2007). After Tamerlane: The Rise & Fall of Global Empires 1400–2000. London:
Penguin Books. hlm. 441–443, 464–468. ISBN 978-0-14-101022-9.
270. Harrison, Mark (1998). "The economics of World WarII: an overview". Dalam Harrison, Mark.
The Economics of World War II: Six great powers in international comparison. Cambridge:
Cambridge University Press. hlm. 34–35. ISBN 0-521-62046-5.
271. Dear, I.C.B and Foot, M.R.D., ed. (2005). "World trade and world economy". The Oxford
Companion to World War II. Oxford: Oxford University Press. hlm. 1006.
ISBN 978-0-19-280670-3.
272. Nicholas Balabkins, "Germany Under Direct Controls: Economic Aspects of Industrial
Disarmament 1945–1948", Rutgers University Press, 1964 p. 207
273. Vladimir Petrov, Money and conquest; allied occupation currencies in World War II. Baltimore,
Johns Hopkins Press (1967) p. 263
274. Nicholas Balabkins, "Germany Under Direct Controls: Economic Aspects of Industrial
Disarmament 1945–1948", Rutgers University Press, 1964 p. 208, 209

44 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

275. Dornbusch, Rüdiger; Nölling, Wilhelm; Layard, P. Richard G (1993). Postwar Economic
Reconstruction and Lessons for the East Today. Massachusetts Institute of Technology Press.
pp. 190, 191, ISBN 0-262-04136-7.
276. Nicholas Balabkins, "Germany Under Direct Controls: Economic Aspects of Industrial
Disarmament 1945–1948", Rutgers University Press, 1964 p. 212
277. Dornbusch, Rüdiger; Nölling, Wilhelm; Layard, P. Richard G (1993). Postwar Economic
Reconstruction and Lessons for the East Today. Massachusetts Institute of Technology Press.
p29 -p30, 32, ISBN 0-262-04136-7.
278. Bull, Martin J.; Newell, James (2005). Italian Politics: Adjustment Under Duress. Polity. hlm. 20.
ISBN 0-7456-1299-7.
279. Bull, Martin J.; Newell, James (2005). Italian Politics: Adjustment Under Duress. Polity. hlm. 21.
ISBN 0-7456-1299-7.
280. Harrop, Martin (1992). Power and Policy in Liberal Democracies. Cambridge University Press.
hlm. 23. ISBN 0-521-34579-0.
281. Dornbusch, Rüdiger; Nölling, Wilhelm; Layard, P. Richard G (1993). Postwar Economic
Reconstruction and Lessons for the East Today. Massachusetts Institute of Technology Press.
hlm. 117. ISBN 0-262-04136-7.
282. Emadi-Coffin, Barbara (2002). Rethinking International Organization: Deregulation and Global
Governance. Routledge. hlm. 64. ISBN 0-415-19540-3.
283. Smith, Alan (1993). Russia And the World Economy: Problems of Integration. Routledge.
hlm. 32. ISBN 0-415-08924-7.
284. Harrop, Martin (1992). Power and Policy in Liberal Democracies. Cambridge University Press.
hlm. 49. ISBN 0-521-34579-0.
285. Genzberger, Christine (1994). China Business: The Portable Encyclopedia for Doing Business
with China. Petaluma, California: World Trade Press. hlm. 4. ISBN 0-9631864-3-4.
286. O'Brien, Prof. Joseph V. "World War II: Combatants and Casualties (1937–1945)". Obee's
History Page. John Jay College of Criminal Justice. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2010-12-25. Diakses tanggal 20 April 2007.
287. White, Matthew. "Source List and Detailed Death Tolls for the Twentieth Century Hemoclysm".
Historical Atlas of the Twentieth Century. Matthew White's Homepage. Diakses tanggal 20 April
2007.
288. "World War II Fatalities". secondworldwar.co.uk. Diakses tanggal 20 April 2007.
289. Geoffrey A. Hosking (2006). Rulers and victims: the Russians in the Soviet Union (http://books.g
oogle.com/books?id=CDMVMqDvp4QC&pg=PA242). Harvard University Press. p. 242. ISBN
0-674-02178-9.
290. Michael Ellman and S. Maksudov (1994). "Soviet Deaths in the Great Patriotic War: A Note"
(PDF). Europe-Asia Studies. 46 (4): 671–680. PMID 12288331.
291. Smith, J.W. (1994). The World's Wasted Wealth 2: Save Our Wealth, Save Our Environment (htt
p://books.google.com/books?id=c9bMfZBI8-sC&pg=PA204). p. 204. ISBN 0-9624423-2-1.
292. Herf, Jeffrey (2003). "The Nazi Extermination Camps and the Ally to the East. Could the Red
Army and Air Force Have Stopped or Slowed the Final Solution?". Kritika: Explorations in
Russian and Eurasian History. 4 (4): 913–930. doi:10.1353/kri.2003.0059.
293. Florida Center for Instructional Technology (2005). "Victims". A Teacher's Guide to the
Holocaust. University of South Florida. Diakses tanggal 2 February 2008.
294. Niewyk, Donald L. and Nicosia, Francis R. (2000). The Columbia Guide to the Holocaust (http://
books.google.com/books?id=lpDTIUklB2MC). Columbia University Press. pp. 45–52.
295. Todd, Allan (2001). The Modern World. Oxford University Press. hlm. 121. ISBN 0-19-913425-1.

45 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

296. Winter, J.M. (2002). "Demography of the War". Dalam Dear, I.C.B.; Foot, M.R.D. Oxford
Companion to World War II. Oxford University Press. hlm. 290. ISBN 0-19-860446-7.
297. "Jasenovac". jewishvirtuallibrary.org. American-Israeli Cooperative Enterprise. Diakses tanggal
25 January 2010.
298. Chang, Iris (1997). The Rape of Nanking: The Forgotten Holocaust of World War II. BasicBooks.
hlm. 102. ISBN 0-465-06835-9.
299. Rummell, R. J. "Statistics". Freedom, Democide, War. The University of Hawaii System. Diakses
tanggal 25 January 2010.
300. Himeta, Mitsuyoshi (姫田光義) (日本軍による『三光政策・三光作戦をめぐって』) (Concerning
the Three Alls Strategy/Three Alls Policy By the Japanese Forces), Iwanami Bukkuretto, 1996,
Bix, Hirohito and the Making of Modern Japan, 2000
301. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 319. ISBN 1-57607-999-6.
302. Gold, Hal (1996). Unit 731 testimony. Tuttle. hlm. 75–7. ISBN 0-8048-3565-9.
303. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 320. ISBN 1-57607-999-6.
304. Harris (2002). Factories of Death: Japanese Biological Warfare, 1932–1945, and the American
Cover-up. Routledge. hlm. 74. ISBN 0-415-93214-9.
305. Sabella, Robert; Li, Fei Fei; Liu, David (2002). Nanking 1937: Memory and Healing. M.E.
Sharpe. hlm. 69. ISBN 0-7656-0816-2.
306. "Japan tested chemical weapons on Aussie POW: new evidence". The Japan Times Online. 27
July 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-29. Diakses tanggal 25 January 2010.
307. Aksar, Yusuf (2004). Implementing International Humanitarian Law: From the Ad Hoc Tribunals
to a Permanent International Criminal Court. Routledge. hlm. 45. ISBN 0-7146-8470-8.
308. Hornberger, Jacob (April 1995). "Repatriation—The Dark Side of World War II". The Future of
Freedom Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-14. Diakses tanggal 25 January
2010.
309. Koh, David (21 August 2008). "Vietnam needs to remember famine of 1945". The Straits Times.
Singapore. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-19. Diakses tanggal 25 January 2010.
310. Harding, Luke (22 October 2003). "Germany's forgotten victims". The Guardian. London.
Diakses tanggal 21 January 2010.
311. Marek, Michael (27 October 2005). "Final Compensation Pending for Former Nazi Forced
Laborers". dw-world.de. Deutsche Welle. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-19. Diakses
tanggal 19 January 2010.
312. Applebaum, Anne (16 October 2003). "Gulag: Understanding the Magnitude of What
Happened". Heritage Foundation. Diakses tanggal 19 January 2010.
313. North, Jonathan (January 2006). "Soviet Prisoners of War: Forgotten Nazi Victims of World War
II". HistoryNet.com. Weider History Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-19.
Diakses tanggal 19 January 2010.
314. Overy, Richard (2004). The Dictators: Hitler's Germany, Stalin's Russia. W. W. Norton &
Company. hlm. 568–69. ISBN 0-393-02030-4.

46 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

315. Zemskov V.N. On repatriation of Soviet citizens. Istoriya SSSR., 1990, No.4, (in Russian). See
also [1] (http://scepsis.ru/library/id_1234.html) (online version), and Edwin Bacon (1992).
"Glasnost' and the Gulag: New Information on Soviet Forced Labour around World War II".
Soviet Studies. 44 (6): 1069–1086. JSTOR 152330.; Michael Ellman (2002). "Soviet Repression
Statistics: Some Comments" (PDF). Europe-Asia Studies. 54 (7): 1151–1172.
doi:10.1080/0966813022000017177. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-11-22.
Diakses tanggal 2012-12-07. copy (http://www.docstoc.com/docs/81203576/Soviet-Repression-
Statistics-Some-Comments)
316. "Japanese Atrocities in the Philippines". American Experience: the Bataan Rescue. PBS Online.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-19. Diakses tanggal 18 January 2010.
317. Tanaka, Yuki (1996). Hidden Horrors: Japanese War Crimes in World War II. Westview Press.
hlm. 2–3. ISBN 0-8133-2718-0.
318. Bix, Herbert (2001). Hirohito and the Making of Modern Japan. HarperCollins. hlm. 360.
ISBN 0-06-093130-2.
319. Ju, Zhifen (June 2002). "Japan's atrocities of conscripting and abusing north China draughtees
after the outbreak of the Pacific war". Joint Study of the Sino-Japanese War:Minutes of the June
2002 Conference. Harvard University Faculty of Arts and Sciences. Diakses tanggal
18 February 2010.
320. "Indonesia: World War II and the Struggle For Independence, 1942–50; The Japanese
Occupation, 1942–45". Library of Congress. 1992. Diakses tanggal 9 February 2007.
321. "Manzanar National Historic Site". U.S. National Park Service. Diakses tanggal 21 February
2012.
322. Department of Labour of Canada (24 January 1947). Report on the Re-establishment of
Japanese in Canada, 1944–1946. Department of Labour. Office of the Prime Minister. hlm. 23.
ISBN 0-405-11266-1.
323. Kennedy, David M. (2001). Freedom From Fear : The American People in Depression and War,
1929–1945. New York City: Oxford University Press. hlm. 749–750. ISBN 0-19-514403-1.
324. Eugene Davidson "The Death and Life of Germany: an Account of the American Occupation" (ht
tp://books.google.com/books?id=kEAFk4lce4kC&pg=PA121), University of Missouri Press, 1999
ISBN 0-8262-1249-2, p. 121
325. Stark, Tamás. " "Malenki Robot" – Hungarian Forced Labourers in the Soviet Union
(1944–1955)" (PDF). Minorities Research. Diakses tanggal 22 January 2010.
326. Harrison, Mark (2000). The Economics of World War II: Six Great Powers in International
Comparison. Cambridge University Press. hlm. 3. ISBN 0-521-78503-0.
327. Harrison, Mark (2000). The Economics of World War II: Six Great Powers in International
Comparison. Cambridge University Press. hlm. 2. ISBN 0-521-78503-0.
328. Hughes, Matthew; Mann, Chris (2000). Inside Hitler's Germany: Life Under the Third Reich.
Potomac Books Inc. hlm. 148. ISBN 1-57488-281-3.
329. Bernstein, Gail Lee (1991). Recreating Japanese Women, 1600–1945. University of California
Press. hlm. 267. ISBN 978-0-520-07017-2.
330. Hughes, Matthew; Mann, Chris (2000). Inside Hitler's Germany: Life Under the Third Reich.
Potomac Books Inc. hlm. 151. ISBN 1-57488-281-3.
331. Griffith, Charles (1999). The Quest: Haywood Hansell and American Strategic Bombing in World
War II. DIANE Publishing. hlm. 203. ISBN 1-58566-069-8.
332. Overy, R.J (1995). War and Economy in the Third Reich. Oxford University Press, USA. hlm. 26.
ISBN 0-19-820599-6.

47 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

333. Lindberg, Michael; Daniel, Todd (2001). Brown-, Green- and Blue-Water Fleets: the Influence of
Geography on Naval Warfare, 1861 to the Present. Praeger. hlm. 126. ISBN 0-275-96486-8.
334. Cox, Sebastian (1998). The Strategic Air War Against Germany, 1939–1945. Frank Cass
Publishers. hlm. 84. ISBN 0-7146-4722-5.
335. Unidas, Naciones (2005). World Economic And Social Survey 2004: International Migration.
United Nations Pubns. hlm. 23. ISBN 92-1-109147-0.
336. Liberman, Peter (1998). Does Conquest Pay?: The Exploitation of Occupied Industrial Societies.
Princeton University Press. hlm. 42. ISBN 0-691-00242-8.
337. Milward, Alan S (1979). War, Economy, and Society, 1939–1945. University of California Press.
hlm. 138. ISBN 0-520-03942-4.
338. Milward, Alan S (1979). War, Economy, and Society, 1939–1945. University of California Press.
hlm. 148. ISBN 0-520-03942-4.
339. Perrie, Maureen; Lieven, D. C. B; Suny, Ronald Grigor (2007). The Cambridge History of
Russia. Cambridge University Press. hlm. 232. ISBN 0-521-86194-2.
340. Hill, Alexander (2005). The War Behind The Eastern Front: The Soviet Partisan Movement In
North-West Russia 1941–1944. Routledge. hlm. 5. ISBN 0-7146-5711-5.
341. Christofferson, Thomas R; Christofferson, Michael S (2006). France During World War II: From
Defeat to Liberation. Fordham University Press. hlm. 156. ISBN 978-0-8232-2563-7.
342. Ikeo, Aiko (1997). Economic Development in Twentieth Century East Asia: The International
Context. Routledge. hlm. 107. ISBN 0-415-14900-2.
343. Boog, Horst; Rahn, Werner; Stumpf, Reinhard; Wegner, Bernd (2001). Militärgeschichtliches
Forschungsamt Germany and the Second World War—Volume VI: The Global War. Oxford:
Clarendon Press. hlm. 266. ISBN 0-19-822888-0.
344. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. Sanata Barbara, CA: ABC-CLIO. hlm. 76.
ISBN 1-57607-999-6.
345. Levine, Alan J. (1992). The Strategic Bombing of Germany, 1940–1945. Greenwood Press.
hlm. 217. ISBN 0-275-94319-4.
346. Sauvain, Philip (2005). Key Themes of the Twentieth Century: Teacher's Guide. Wiley-Blackwell.
hlm. 128. ISBN 1-4051-3218-3.
347. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 163. ISBN 1-57607-999-6.
348. Bishop, Chris; Chant, Chris (2004). Aircraft Carriers: The World's Greatest Naval Vessels and
Their Aircraft. Wigston, Leics: Silverdale Books. hlm. 7. ISBN 1-84509-079-9.
349. Chenoweth, H. Avery; Nihart, Brooke (2005). Semper Fi: The Definitive Illustrated History of the
U.S. Marines. New York: Main Street. hlm. 180. ISBN 1-4027-3099-3.
350. Sumner, Ian; Baker, Alix (2001). The Royal Navy 1939–45. Osprey Publishing. hlm. 25.
ISBN 1-84176-195-8.
351. Hearn, Chester G. (2007). Carriers in Combat: The Air War at Sea. Stackpole Books. hlm. 14.
ISBN 0-8117-3398-X.
352. Gardiner, Robert; Brown, David K (2004). The Eclipse of the Big Gun: The Warship 1906–1945.
London: Conway Maritime. hlm. 52. ISBN 0-85177-953-0.
353. Rydill, Louis (1995). Concepts in Submarine Design. Cambridge University Press. hlm. 15.
ISBN 0-521-55926-X.
354. Rydill, Louis (1995). Concepts in Submarine Design. Cambridge University Press. hlm. 16.
ISBN 0-521-55926-X.

48 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

355. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 125. ISBN 1-57607-999-6.
356. Dupuy, Trevor Nevitt (1982). The Evolution of Weapons and Warfare. Jane's Information Group.
hlm. 231. ISBN 0-7106-0123-9.
357. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary (2004). Encyclopedia of World War II: A Political,
Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 108. ISBN 1-57607-999-6.
358. Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary Roberts (2004). Encyclopedia of World War II: A
Political, Social, and Military History. ABC-CLIO. hlm. 734. ISBN 1-57607-999-6.
359. Cowley, Robert; Parker, Geoffrey (2001). The Reader's Companion to Military History. Houghton
Mifflin Harcourt. hlm. 221. ISBN 0-618-12742-9.
360. "Infantry Weapons Of World War 2". Grey Falcon (Black Sun). Diakses tanggal 14 November
2009. "These all-purpose guns were developed and used by the German army in the 2nd half of
World War 2 as a result of studies which showed that the ordinary rifle's long range is much
longer than needed, since the soldiers almost always fired at enemies closer than half of its
effective range. The assault rifle is a balanced compromise between the rifle and the sub-
machine gun, having sufficient range and accuracy to be used as a rifle, combined with the
rapid-rate automatic firepower of the sub machine gun. Thanks to these combined advantages,
assault rifles such as the American M-16 and the Russian AK-47 are the basic weapon of the
modern soldier"
361. Sprague, Oliver; Griffiths, Hugh (2006). "The AK-47: the worlds favourite killing machine" (PDF).
controlarms.org. hlm. 1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-04-30. Diakses tanggal
14 November 2009.
362. Ratcliff, Rebecca Ann (2006). Delusions of Intelligence: Enigma, Ultra and the End of Secure
Ciphers. Cambridge University Press. hlm. 11. ISBN 0-521-85522-5.
363. Schoenherr, Steven (2007). "Code Breaking in World War II". History Department at the
University of San Diego. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-09. Diakses tanggal
15 November 2009.
364. Macintyre, Ben (10 December 2010). "Bravery of thousands of Poles was vital in securing
victory". The Times. London. hlm. 27.
365. Rowe, Neil C.; Rothstein, Hy. "Deception for Defense of Information Systems: Analogies from
Conventional Warfare". Departments of Computer Science and Defense Analysis U.S. Naval
Postgraduate School. Air University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-23. Diakses
tanggal 15 November 2009.
366. "Konrad Zuse (1910–1995)". Istituto Dalle Molle di Studi sull'Intelligenza Artificiale. Diakses
tanggal 14 November 2009. "Konrad Zuse builds Z1, world's first programme-controlled
computer. Despite mechanical engineering problems it had all the basic ingredients of modern
machines, using the binary system and today's standard separation of storage and control.
Zuse's 1936 patent application (Z23139/GMD Nr. 005/021) also suggests a von Neumann
architecture (re-invented in 1945) with programme and data modifiable in storage"
367. Kenneth K. Hatfield (2003). "Heartland heroes: remembering World War II. (http://books.google.
com/books?id=mtxMN5NdmCsC)". University of Missouri Press. p. 91. ISBN 0-8262-1460-6

Referensi
Adamthwaite, Anthony P. (1992). The Making of the Second World War. New York: Routledge.
ISBN 0-415-90716-0.
Aksar, Yusuf (2004). Implementing Intnl Humanitaria: From the AD Hoc Tribunals to a Permanent
International Criminal Court. London and New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-7146-5584-0.

49 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Anderson, Irvine H., Jr. (1975). "The 1941 De Facto Embargo on Oil to Japan: A Bureaucratic Reflex".
The Pacific Historical Review. 44 (2). JSTOR 3638003.
Applebaum, Anne (2003). Gulag: A History of the Soviet Camps. London: Allen Lane.
ISBN 978-0-7139-9322-6.
——— (2012). Iron Curtain: The Crushing of Eastern Europe 1944–56. London: Allen Lane.
ISBN 978-0-7139-9868-9.
Bacon, Edwin (1992). "Glasnost' and the Gulag: New Information on Soviet Forced Labour around
World War II". Soviet Studies. 44 (6): 1069–1086. doi:10.1080/09668139208412066. JSTOR 152330.
Badsey, Stephen (1990). Normandy 1944: Allied Landings and Breakout. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-0-85045-921-0.
Balabkins, Nicholas (1964). Germany Under Direct Controls: Economic Aspects of Industrial
Disarmament 1945–1948. New Brunswick, NJ: Rutgers University Press. ISBN 978-0-8135-0449-0.
Barber, John; Harrison, Mark (2006). "Patriotic War, 1941–1945". In Ronald Grigor Suny, ed.,' The
Cambridge History of Russia, Volume III: The Twentieth Century (pp. 217–242). Cambridge: Cambridge
University Press. ISBN 978-0-521-81144-6.
Barker, A. J. (1971). The Rape of Ethiopia 1936. New York, NY: Ballantine Books.
ISBN 978-0-345-02462-6.
Barrett, David P.; Shyu, Lawrence N. (2001). China in the Anti-Japanese War, 1937–1945: Politics,
Culture and Society. New York, NY: Peter Lang. ISBN 978-0-8204-4556-4.
Beevor, Antony (1998). Stalingrad. New York, NY: Viking. ISBN 978-0-670-87095-0.
——— (2006). The Battle for Spain: The Spanish Civil War 1936–1939. London: Weidenfeld & Nicolson.
ISBN 978-0-297-84832-5.
——— (2012). The Second World War. London: Weidenfeld & Nicolson. ISBN 978-0-297-84497-6.
Belco, Victoria (2010). War, Massacre, and Recovery in Central Italy: 1943–1948. Toronto: University of
Toronto Press. ISBN 978-0-8020-9314-1.
Bellamy, Chris T. (2007). Absolute War: Soviet Russia in the Second World War. New York, NY: Alfred
A. Knopf. ISBN 978-0-375-41086-4.
Ben-Horin, Eliahu (1943). The Middle East: Crossroads of History. New York, NY: W. W. Norton &
Company.
Berend, Ivan T. (1996). Central and Eastern Europe, 1944–1993: Detour from the Periphery to the
Periphery. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-55066-6.
Bernstein, Gail Lee (1991). Recreating Japanese Women, 1600–1945. Berkeley & Los Angeles, CA:
University of California Press. ISBN 978-0-520-07017-2.
Bilhartz, Terry D.; Elliott, Alan C. (2007). Currents in American History: A Brief History of the United
States. Armonk, NY: M. E. Sharpe. ISBN 978-0-7656-1821-4.
Bilinsky, Yaroslav (1999). Endgame in NATO's Enlargement: The Baltic States and Ukraine. Westport,
CT: Greenwood Publishing Group. ISBN 978-0-275-96363-7.
Bix, Herbert P. (2000). Hirohito and the Making of Modern Japan. New York, NY: HarperCollins.
ISBN 978-0-06-019314-0.
Black, Jeremy (2003). World War Two: A Military History. Abingdon and New York, NY: Routledge.
ISBN 978-0-415-30534-1.
Blinkhorn, Martin (2006) [1984]. Mussolini and Fascist Italy (edisi ke-3rd). Abingdon and New York, NY:
Routledge. ISBN 978-0-415-26206-4.
Bonner, Kit; Bonner, Carolyn (2001). Warship Boneyards. Osceola, WI: MBI Publishing Company.
ISBN 978-0-7603-0870-7.
Borstelmann, Thomas (2005). "The United States, the Cold War, and the color line". In Melvyn P. Leffler
and David S. Painter, eds., Origins of the Cold War: An International History (pp. 317–332) (edisi
ke-2nd). Abingdon & New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-34109-7.
Brayley, Martin J. (2002). The British Army 1939–45, Volume 3: The Far East. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-84176-238-8.
British Bombing Survey Unit (1998). The Strategic Air War Against Germany, 1939–1945. London and
Portland, OR: Frank Cass Publishers. ISBN 978-0-7146-4722-7.
Brody, J. Kenneth (1999). The Avoidable War: Pierre Laval and the Politics of Reality, 1935–1936. New
Brunswick, NJ: Transaction Publishers. ISBN 978-0-7658-0622-2.
Brown, David (2004). The Road to Oran: Anglo-French Naval Relations, September 1939 – July 1940.

50 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

London & New York, NY: Frank Cass. ISBN 978-0-7146-5461-4.


Buchanan, Tom (2006). Europe's Troubled Peace, 1945–2000. Oxford & Malden, MA: Blackwell
Publishing. ISBN 978-0-631-22162-3.
Budiansky, Stephen (2001). Battle of Wits: The Complete Story of Codebreaking in World War II.
London: Penguin Books. ISBN 978-0-14-028105-7.
——— (2004). Air Power: The Men, Machines, and Ideas that Revolutionized War, from Kitty Hawk to
Gulf War II. London: Viking. ISBN 978-0-670-03285-3.
Bueno de Mesquita, Bruce; Smith, Alastair; Siverson, Randolph M.; Morrow, James D. (2003). The Logic
of Political Survival. Cambridge, MA: MIT Press. ISBN 978-0-262-02546-1.
Bull, Martin J.; Newell, James L. (2005). Italian Politics: Adjustment Under Duress. Polity.
ISBN 978-0-7456-1298-0.
Bullock, Alan (1990). Hitler: A Study in Tyranny. London: Penguin Books. ISBN 978-0-14-013564-0.
Burcher, Roy; Rydill, Louis (1995). Concepts in Submarine Design. Cambridge: Cambridge University
Press. ISBN 978-0-521-55926-3.
Busky, Donald F. (2002). Communism in History and Theory: Asia, Africa, and the Americas. Westport,
CT: Praeger Publishers. ISBN 0-275-97733-1.
Canfora, Luciano (2006) [2004]. Democracy in Europe: A History. Oxford & Malden MA: Blackwell
Publishing. ISBN 978-1-4051-1131-7.
Cantril, Hadley (1940). "America Faces the War: A Study in Public Opinion". Public Opinion Quarterly. 4
(3): 387–407. doi:10.1086/265420. JSTOR 2745078.
Chaney, Otto Preston (1996). Zhukov (edisi ke-Revised). Norman, OK: University of Oklahoma Press.
ISBN 978-0-8061-2807-8.
Chang, Iris (1997). The Rape of Nanking: The Forgotten Holocaust of World War II. New York, NY: Basic
Books. ISBN 978-0-465-06835-7.
Christofferson, Thomas R.; Christofferson, Michael S. (2006). France During World War II: From Defeat
to Liberation. New York, NY: Fordham University Press. ISBN 978-0-8232-2562-0.
Chubarov, Alexander (2001). Russia's Bitter Path to Modernity: A History of the Soviet and Post-Soviet
Eras. London & New York, NY: Continuum. ISBN 978-0-8264-1350-5.
Ch'i, Hsi-Sheng (1992). "The Military Dimension, 1942–1945". In James C. Hsiung and Steven I. Levine,
eds., China's Bitter Victory: War with Japan, 1937–45 (pp. 157–184). Armonk, NY: M. E. Sharpe.
ISBN 978-1-56324-246-5.
Cienciala, Anna M. (2010). "Another look at the Poles and Poland during World War II". The Polish
Review. 55 (1): 123–143. JSTOR 25779864.
Clogg, Richard (2002). A Concise History of Greece (edisi ke-2nd). Cambridge: Cambridge University
Press. ISBN 978-0-521-80872-9.
Coble, Parks M. (2003). Chinese Capitalists in Japan's New Order: The Occupied Lower Yangzi,
1937–1945. Berkeley & Los Angeles, CA: University of California Press. ISBN 978-0-520-23268-6.
Collier, Paul (2003). The Second World War (4): The Mediterranean 1940–1945. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-84176-539-6.
Collier, Martin; Pedley, Philip (2000). Germany 1919–45. Oxford: Heinemann. ISBN 978-0-435-32721-7.
Commager, Henry Steele (2004). The Story of the Second World War. Brassey's.
ISBN 978-1-57488-741-9.
Coogan, Anthony (1993). "The Volunteer Armies of Northeast China". History Today. 43. Diakses
tanggal 6 May 2012.
Cook, Chris; Bewes, Diccon (1997). What Happened Where: A Guide to Places and Events in
Twentieth-Century History. London: UCL Press. ISBN 978-1-85728-532-1.
Coox, Alvin D. (1990). Nomonhan: Japan Against Russia, 1939. Palo Alto, CA: Stanford University
Press. ISBN 978-0-8047-1160-9.
Cowley, Robert; Parker, Geoffrey, ed. (2001). Readers Companion Military History. Boston, MA:
Houghton Mifflin Company. ISBN 978-0-618-12742-9.
Darwin, John (2007). After Tamerlane: The Rise & Fall of Global Empires 1400–2000. London: Penguin
Books. ISBN 978-0-14-101022-9.
Davidson, Eugene (1999). The Death and Life of Germany: An Account of the American Occupation.
University of Missouri Press. ISBN 0-8262-1249-2.
Davies, Norman (2008). No Simple Victory: World War II in Europe, 1939–1945. London: Penguin

51 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Books. ISBN 978-0-14-311409-3.


Dawood, Mary; Mitra, Anu (2012). "Hidden agendas and hidden illness". Diversity and Equality in Health
and Care. 9 (4): 297–298.
Dear, I. C. B.; Foot, M. R. D., ed. (2001) [1995]. The Oxford Companion to World War II. Oxford: Oxford
University Press. ISBN 978-0-19-860446-4.
DeLong, J. Bradford; Eichengreen, Barry (1993). "The Marshall Plan: History's Most Successful
Structural Adjustment Program". In Rudiger Dornbusch, Wilhelm Nölling and Richard Layard, eds.,
Postwar Economic Reconstruction and Lessons for the East Today (pp. 189–230). Cambridge, MA: MIT
Press. ISBN 978-0-262-04136-2.
Douglas, R. M. (2012). Orderly and Humane: The Expulsion of the Germans After the Second World
War. New Haven, CT: Yale University Press. ISBN 978-0-300-16660-6.
Dower, John W. (1986). War Without Mercy: Race and Power in the Pacific War. New York, NY:
Pantheon Books. ISBN 978-0-394-50030-0.
Drea, Edward J. (2003). In the Service of the Emperor: Essays on the Imperial Japanese Army.
Lincoln, NE: University of Nebraska Press. ISBN 978-0-8032-6638-4.
de Grazia, Victoria; Paggi, Leonardo (1991). "Story of an Ordinary Massacre: Civitella della Chiana, 29
June, 1944". Cardozo Studies in Law and Literature, Vol. 3, No. 2 (Autumn, 1991): 153–169.
JSTOR 743479.
Dunn, Dennis J. (1998). Caught Between Roosevelt & Stalin: America's Ambassadors to Moscow.
Lexington, KY: University Press of Kentucky. ISBN 978-0-8131-2023-2.
Eastman, Lloyd E. (1986). "Nationalist China during the Sino-Japanese War 1937–1945". In John K.
Fairbank and Denis Twitchett, eds., The Cambridge History of China, Volume 13: Republican China
1912–1949, Part 2. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-24338-4.
Ellman, Michael (2002). "Soviet Repression Statistics: Some Comments" (PDF). Europe-Asia Studies. 54
(7): 1151–1172. doi:10.1080/0966813022000017177. JSTOR 826310. Diarsipkan dari versi asli (PDF)
tanggal 2012-11-22. Diakses tanggal 2012-12-07. Copy (http://www.docstoc.com/docs/81203576/Soviet-
Repression-Statistics-Some-Comments)
———; Maksudov, S. (1994). "Soviet Deaths in the Great Patriotic War: A Note" (PDF). Europe-Asia
Studies. 46 (4): 671–680. doi:10.1080/09668139408412190. JSTOR 152934.
Emadi-Coffin, Barbara (2002). Rethinking International Organization: Deregulation and Global
Governance. London and New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-19540-9.
Erickson, John (2001). "Moskalenko". In Harold Shukman, ed., Stalin's Generals (pp. 137–154). London:
Phoenix Press. ISBN 978-1-84212-513-7.
——— (2003). The Road to Stalingrad. London: Cassell Military. ISBN 978-0-304-36541-8.
Evans, David C.; Peattie, Mark R. (2012) [1997]. Kaigun: Strategy, Tactics, and Technology in the
Imperial Japanese Navy. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 978-1-59114-244-7.
Evans, Richard J. (2008). The Third Reich at War. London: Allen Lane. ISBN 978-0-7139-9742-2.
Fairbank, John King; Goldman, Merle (2006) [1994]. China: A New History (edisi ke-2nd).
Cambridge, MA: Harvard University Press. ISBN 978-0-674-01828-0.
Farrell, Brian P. (1993). "Yes, Prime Minister: Barbarossa, Whipcord, and the Basis of British Grand
Strategy, Autumn 1941". Journal of Military History. 57 (4): 599–625. doi:10.2307/2944096.
JSTOR 2944096.
Ferguson, Niall (2006). The War of the World: Twentieth-Century Conflict and the Descent of the West.
Penguin. ISBN 978-0-14-311239-6.
Ferraro, Kathleen J. (2008). "Reviews: Taken by Force: Rape and American GIs in Europe during WWII
by J. Robert Lilly". Contemporary Sociology. 37 (6): 585–586. doi:10.1177/009430610803700640.
JSTOR 20444365.
Fitzgerald, Stephanie (2011). Children of the Holocaust. Mankato, MN: Compass Point Books.
ISBN 9780756543907.
Forrest, Glen; Evans, Anthony; Gibbons, David (2012). The Illustrated Timeline of Military History. New
York: The Rosen Publishing Group. ISBN 9781448847945.
Förster, Stig; Gessler, Myriam (2005). "The Ultimate Horror: Reflections on Total War and Genocide". In
Roger Chickering, Stig Förster and Bernd Greiner, eds., A World at Total War: Global Conflict and the
Politics of Destruction, 1937–1945 (pp. 53–68). Cambridge: Cambridge University Press.
ISBN 978-0-521-83432-2.

52 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Frei, Norbert (2002). Adenauer's Germany and the Nazi Past: The Politics of Amnesty and Integration.
New York, NY: Columbia University Press. ISBN 978-0-231-11882-8.
Gardiner, Robert; Brown, David K., ed. (2004). The Eclipse of the Big Gun: The Warship 1906–1945.
London: Conway Maritime Press. ISBN 978-0-85177-953-9.
Garthoff, Raymond L. (1969). "The Soviet Manchurian Campaign, August 1945". Military Affairs. 33 (2):
312–336. doi:10.2307/1983926. JSTOR 1983926.
Garver, John W. (1988). Chinese-Soviet Relations, 1937–1945: The Diplomacy of Chinese Nationalism.
New York, NY: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-505432-3.
Glantz, David M. (1986). "Soviet Defensive Tactics at Kursk, July 1943". CSI Report No. 11. Combined
Arms Research Library. OCLC 278029256. Archived from the original on 2008-03-06. Diakses tanggal
15 July 2013.
——— (1989). Soviet Military Deception in the Second World War. Abingdon and New York, NY: Frank
Cass. ISBN 978-0-7146-3347-3.
——— (1998). When Titans Clashed: How the Red Army Stopped Hitler. Lawrence, KS: University
Press of Kansas. ISBN 978-0-7006-0899-7.
——— (2001). "The Soviet-German War 1941–45 Myths and Realities: A Survey Essay" (PDF).
Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-06-17. Diakses tanggal 2012-12-06.
——— (2002). The Battle for Leningrad: 1941–1944. Lawrence, KS: University Press of Kansas.
ISBN 978-0-7006-1208-6.
——— (2005). "August Storm: The Soviet Strategic Offensive in Manchuria". Leavenworth Papers.
Combined Arms Research Library. OCLC 78918907. Archived from the original on 2008-03-02. Diakses
tanggal 15 July 2013.
Goldstein, Margaret J. (2004). World War II: Europe. Minneapolis: Lerner Publications.
ISBN 978-0-8225-0139-8.
Gordon, Andrew (2004). "The greatest military armada ever launched". In Jane Penrose, ed., The D-Day
Companion (pp. 127–144). Oxford: Osprey Publishing. ISBN 978-1-84176-779-6.
Gordon, Robert S. C. (2012). The Holocaust in Italian Culture, 1944–2010. Stanford, CA: Stanford
University Press. ISBN 978-0-8047-6346-2.
Graham, Helen (2005). The Spanish Civil War: A Very Short Introduction. Oxford & New York, NY:
Oxford University Press. ISBN 0-19-280377-8.
Grove, Eric J. (1995). "A Service Vindicated, 1939–1946". In J. R. Hill, ed., The Oxford Illustrated History
of the Royal Navy (pp. 348–380). Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-211675-8.
Hane, Mikiso (2001). Modern Japan: A Historical Survey (edisi ke-3rd). Boulder, CO: Westview Press.
ISBN 978-0-8133-3756-2.
Hanhimäki, Jussi M. (1997). Containing Coexistence: America, Russia, and the "Finnish Solution".
Kent, OH: Kent State University Press. ISBN 978-0-87338-558-9.
Harris, Sheldon H. (2002). Factories of Death: Japanese Biological Warfare, 1932–1945, and the
American Cover-up (edisi ke-2nd). London and New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-93214-1.
Harrison, Mark (1998). "The economics of World War II: an overview". In Mark Harrison, ed., The
Economics of World War II: Six Great Powers in International Comparison (pp. 1–42). Cambridge:
Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-62046-8.
Hart, Stephen; Hart, Russell; Hughes, Matthew (2000). The German Soldier in World War II. Osceola,
WI: MBI Publishing Company. ISBN 978-1-86227-073-2.
Hatfield, Kenneth K. (2003). Heartland Heroes: Remembering World War II. Columbia, MO: University of
Missouri Press. ISBN 978-0-8262-1460-7.
Hauner, Milan (1978). "Did Hitler Want a World Dominion?". Journal of Contemporary History. 13 (1):
15–32. doi:10.1177/002200947801300102. JSTOR 260090.
Healy, Mark (1992). Kursk 1943: The Tide Turns in the East. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-85532-211-0.
Hearn, Chester G. (2007). Carriers in Combat: The Air War at Sea. Mechanicsburg, PA: Stackpole
Books. ISBN 978-0-8117-3398-4.
Hedgepeth, Sonja; Saidel, Rochelle (2010). Sexual Violence against Jewish Women During the
Holocaust. Lebanon, NH: University Press of New England. ISBN 9781584659044.
Hempel, Andrew (2005). Poland in World War II: An Illustrated Military History. New York, NY:
Hippocrene Books. ISBN 978-0-7818-1004-3.

53 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Herbert, Ulrich (1994). "Labor as spoils of conquest, 1933–1945". In David F. Crew, ed., Nazism and
German Society, 1933–1945 (pp. 219–273). London and New York, NY: Routledge.
ISBN 978-0-415-08239-6.
Herf, Jeffrey (2003). "The Nazi Extermination Camps and the Ally to the East. Could the Red Army and
Air Force Have Stopped or Slowed the Final Solution?". Kritika: Explorations in Russian and Eurasian
History. 4 (4): 913–930. doi:10.1353/kri.2003.0059.
Hill, Alexander (2005). The War Behind The Eastern Front: The Soviet Partisan Movement In North-
West Russia 1941–1944. London & New York, NY: Frank Cass. ISBN 978-0-7146-5711-0.
Holland, James (2008). Italy's Sorrow: A Year of War 1944–45. London: HarperPress.
ISBN 978-0-00-717645-8.
Hosking, Geoffrey A. (2006). Rulers and Victims: The Russians in the Soviet Union. Cambridge, MA:
Harvard University Press. ISBN 978-0-674-02178-5.
Howard, Joshua H. (2004). Workers at War: Labor in China's Arsenals, 1937–1953. Stanford, CA:
Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-4896-4.
Hsu, Long-hsuen; Chang, Ming-kai (1971). History of The Sino-Japanese War (1937–1945) 2nd Ed.
Chung Wu Publishers. ASIN B00005W210.
Ingram, Norman (2006). "Pacifism". In Lawrence D. Kritzman and Brian J. Reilly, eds., The Columbia
History Of Twentieth-Century French Thought (pp. 76–78). New York, NY: Columbia University Press.
ISBN 978-0-231-10791-4.
Iriye, Akira (1981). Power and Culture: The Japanese-American War, 1941–1945. Cambridge, MA:
Harvard University Press. ISBN 978-0-674-69580-1.
Jackson, Ashley (2006). The British Empire and the Second World War. London & New York, NY:
Hambledon Continuum. ISBN 978-1-85285-417-1.
Joes, Anthony James (2004). Resisting Rebellion: The History And Politics of Counterinsurgency.
Lexington, KE: University Press of Kentucky. ISBN 978-0-8131-2339-4.
Jowett, Philip S. (2001). The Italian Army 1940–45, Volume 2: Africa 1940–43. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-85532-865-5.
———; Andrew, Stephen (2002). The Japanese Army, 1931–45. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-84176-353-8.
Judt, Tony; Snyder, Timothy (2012). Thinking the Twentieth Century: Intellectuals and Politics in the
Twentieth Century. London: William Heinemann. ISBN 978-0-434-01742-3.
Jukes, Geoffrey (2001). "Kuznetzov". In Harold Shukman, ed., Stalin's Generals (pp. 109–116). London:
Phoenix Press. ISBN 978-1-84212-513-7.
Kantowicz, Edward R. (1999). The Rage of Nations. Grand Rapids, MI: William B. Eerdmans Publishing
Company. ISBN 978-0-8028-4455-2.
——— (2000). Coming Apart, Coming Together. Grand Rapids, MI: William B. Eerdmans Publishing
Company. ISBN 978-0-8028-4456-9.
Keeble, Curtis (1990). "The historical perspective". In Alex Pravda and Peter J. Duncan, eds., Soviet-
British Relations Since the 1970s. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-37494-1.
Keegan, John (1997). The Second World War. London: Pimlico. ISBN 978-0-7126-7348-8.
Kelly, Nigel; Rees, Rosemary; Shuter, Jane (1998). Twentieth Century World. London: Heinemann.
ISBN 978-0-435-30983-1.
Kennedy, David M. (2001). Freedom from Fear: The American People in Depression and War,
1929–1945. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-514403-1.
Kennedy-Pipe, Caroline (1995). Stalin's Cold War: Soviet Strategies in Europe, 1943–56. Manchester:
Manchester University Press. ISBN 978-0-7190-4201-0.
Kershaw, Ian (2001). Hitler, 1936–1945: Nemesis. New York, NY: W. W. Norton & Company.
ISBN 978-0-393-04994-7.
——— (2007). Fateful Choices: Ten Decisions That Changed the World, 1940–1941. London: Allen
Lane. ISBN 978-0-7139-9712-5.
Kitson, Alison (2001). Germany 1858–1990: Hope, Terror, and Revival. Oxford: Oxford University Press.
ISBN 978-0-19-913417-5.
Klavans, Richard A.; Di Benedetto, C. Anthony; Prudom, Melanie J. (1997). "Understanding Competitive
Interactions: The U.S. Commercial Aircraft Market". Journal of Managerial Issues. 9 (1): 13–361.
JSTOR 40604127.

54 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Kleinfeld, Gerald R. (1983). "Hitler's Strike for Tikhvin". Military Affairs. 47 (3): 122–128.
doi:10.2307/1988082. JSTOR 1988082.
Koch, H. W. (1983). "Hitler's 'Programme' and the Genesis of Operation 'Barbarossa' ". The Historical
Journal. 26 (4): 891–920. JSTOR 2639289.
Kolko, Gabriel (1990) [1968]. The Politics of War: The World and United States Foreign Policy,
1943–1945. New York, NY: Random House. ISBN 978-0-679-72757-6.
Laurier, Jim (2001). Tobruk 1941: Rommel's Opening Move. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-84176-092-6.
Lee, En-han (2002). "The Nanking Massacre Reassessed: A Study of the Sino-Japanese Controversy
over the Factual Number of Massacred Victims". In Robert Sabella, Fei Fei Li and David Liu, eds.,
Nanking 1937: Memory and Healing (pp. 47–74). Armonk, NY: M. E. Sharpe. ISBN 978-0-7656-0816-1.
Leffler, Melvyn P.; Westad, Odd Arne, ed. (2010). The Cambridge History of the Cold War (3 volumes).
Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-83938-9.
Levine, Alan J. (1992). The Strategic Bombing of Germany, 1940–1945. Westport, CT: Praeger.
ISBN 978-0-275-94319-6.
Lewis, Morton (1953). "Japanese Plans and American Defenses". In Kent Roberts Greenfield, ed., The
Fall of the Philippines. Washington, DC: US Government Printing Office. Library of Congress Catalogue
Card Number: 53-63678. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-25. Diakses tanggal 2012-12-06.
Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
Liberman, Peter (1996). Does Conquest Pay?: The Exploitation of Occupied Industrial Societies.
Princeton, NJ: Princeton University Pressisbn=978-0-691-02986-3.
Lightbody, Bradley (2004). The Second World War: Ambitions to Nemesis. London & New York, NY:
Routledge. ISBN 978-0-415-22404-8.
Lilly, J. Robert (2007). Taken by Force: Rape and American GIs in Europe during World War II. New
York, NY: Palgrave Macmillan. ISBN 978-0-230-50647-3.
Lindberg, Michael; Todd, Daniel (2001). Brown-, Green- and Blue-Water Fleets: the Influence of
Geography on Naval Warfare, 1861 to the Present. Westport, CT: Praeger. ISBN 978-0-275-96486-3.
Lowe, C. J.; Marzari, F. (2002). Italian Foreign Policy 1870–1940. London: Routledge.
ISBN 978-0-415-26681-9.
Lynch, Michael (2010). The Chinese Civil War 1945–49. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-84176-671-3.
Macksey, Kenneth (1997) [1979]. Rommel: Battles and Campaigns. Cambridge, MA: Da Capo Press.
ISBN 978-0-306-80786-2.
Maddox, Robert James (1992). The United States and World War II. Boulder, CO: Westview Press.
ISBN 978-0-8133-0437-3.
Maingot, Anthony P. (1994). The United States and the Caribbean: Challenges of an Asymmetrical
Relationship. Boulder, CO: Westview Press. ISBN 978-0-8133-2241-4.
Mandelbaum, Michael (1988). The Fate of Nations: The Search for National Security in the Nineteenth
and Twentieth Centuries. Cambridge University Press. hlm. 96. ISBN 0-521-35790-X.
Marston, Daniel (2005). The Pacific War Companion: From Pearl Harbor to Hiroshima. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-84176-882-3.
Masaya, Shiraishi (1990). Japanese Relations with Vietnam, 1951–1987. Ithaca, NY: SEAP
Publications. ISBN 978-0-87727-122-2.
May, Ernest R. (1955). "The United States, the Soviet Union, and the Far Eastern War, 1941–1945".
Pacific Historical Review. 24 (2): 153–174. doi:10.2307/3634575. JSTOR 3634575.
Mazower, Mark (2008). Hitler's Empire: Nazi Rule in Occupied Europe. London: Allen Lane.
ISBN 978-1-59420-188-2.
Milner, Marc (1990). "The Battle of the Atlantic". In John Gooch, ed., Decisive Campaigns of the Second
World War (pp. 45–66). Abingdon: Frank Cass. ISBN 978-0-7146-3369-5.
Milward, A. S. (1964). "The End of the Blitzkrieg". The Economic History Review. 16 (3): 499–518.
doi:10.2307/2592851. JSTOR 2592851.
——— (1992) [1977]. War, Economy, and Society, 1939–1945. Berkeley, CA: University of California
Press. ISBN 978-0-520-03942-1.
Minford, Patrick (1993). "Reconstruction and the UK Postwar Welfare State: False Start and New
Beginning". In Rudiger Dornbusch, Wilhelm Nölling and Richard Layard, eds., Postwar Economic

55 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Reconstruction and Lessons for the East Today (pp. 115–138). Cambridge, MA: MIT Press.
ISBN 978-0-262-04136-2.
Mingst, Karen A.; Karns, Margaret P. (2007). United Nations in the Twenty-First Century (edisi ke-3rd).
Boulder, CO: Westview Press. ISBN 978-0-8133-4346-4.
Miscamble, Wilson D. (2007). From Roosevelt to Truman: Potsdam, Hiroshima, and the Cold War. New
York, NY: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-86244-8.
Mitcham, Samuel W. (2007) [1982]. Rommel's Desert War: The Life and Death of the Afrika Korps.
Mechanicsburg, PA: Stackpole Books. ISBN 978-0-8117-3413-4.
Molinari, Andrea (2007). Desert Raiders: Axis and Allied Special Forces 1940–43. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-84603-006-2.
Morison, Samuel Eliot (2002). History of United States Naval Operations in World War II, Volume 14:
Victory in the Pacific, 1945. Champaign, IL: University of Illinois Press. ISBN 978-0-252-07065-5.
Murray, Williamson (1983). Strategy for Defeat: The Luftwaffe, 1933–1945. Maxwell Air Force Base, AL:
Air University Press. ISBN 978-1-4294-9235-5.
———; Millett, Allan Reed (2001). A War to Be Won: Fighting the Second World War. Cambridge, MA:
Harvard University Press. ISBN 978-0-674-00680-5.
Myers, Ramon; Peattie, Mark (1987). The Japanese Colonial Empire, 1895–1945. Princeton, NJ:
Princeton University Press. ISBN 978-0-691-10222-1.
Naimark, Norman (2010). "The Sovietization of Eastern Europe, 1944–1953". In Melvyn P. Leffler and
Odd Arne Westad, eds., The Cambridge History of the Cold War, Volume I: Origins (pp. 175–197).
Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-83719-4.
Neary, Ian (1992). "Japan". In Martin Harrop, ed., Power and Policy in Liberal Democracies (pp. 49–70).
Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-34579-8.
Neillands, Robin (2005). The Dieppe Raid: The Story of the Disastrous 1942 Expedition. Bloomington,
IN: Indiana University Press. ISBN 978-0-253-34781-7.
Newton, Steven H. (2004). Retreat from Leningrad: Army Group North, 1944/1945. Atglen, PA: Schiffer
Books. ISBN 978-0-88740-806-9.
Niewyk, Donald L.; Nicosia, Francis (2000). The Columbia Guide to the Holocaust. New York, NY:
Columbia University Press. ISBN 978-0-231-11200-0.
O'Hara, Vincent (2004). The German Fleet at War, 1939–1945. Naval Institute Press.
ISBN 9781591146513.
Overy, Richard (1994). War and Economy in the Third Reich. New York, NY: Clarendon Press.
ISBN 978-0-19-820290-5.
——— (2004). The Dictators: Hitler's Germany, Stalin's Russia. New York, NY: W. W. Norton &
Company. ISBN 978-0-393-02030-4.
———; Wheatcroft, Andrew (1999). The Road to War (edisi ke-2nd). London: Penguin Books.
ISBN 978-0-14-028530-7.
O'Reilly, Charles T. (2001). Forgotten Battles: Italy's War of Liberation, 1943–1945. Lanham, MD:
Lexington Books. ISBN 978-0-7391-0195-7.
Painter, David S. (2012). "Oil and the American Century" (PDF). The Journal of American History. 99 (1):
24–39. doi:10.1093/jahist/jas073.
Padfield, Peter (1998). War Beneath the Sea: Submarine Conflict During World War II. New York, NY:
John Wiley. ISBN 978-0-471-24945-0.
Pape, Robert A. (1993). "Why Japan Surrendered". International Security. 18 (2): 154–201.
doi:10.2307/2539100. JSTOR 2539100.
Parker, Danny S. (2004). Battle of the Bulge: Hitler's Ardennes Offensive, 1944–1945 (edisi ke-New).
Cambridge, MA: Da Capo Press. ISBN 978-0-306-81391-7.
Payne, Stanley G. (2008). Franco and Hitler: Spain, Germany, and World War II. New Haven, CT: Yale
University Press. ISBN 978-0-300-12282-4.
Perez, Louis G. (1998). The History of Japan. Westport, CT: Greenwood Publishing Group.
ISBN 978-0-313-30296-1.
Petrov, Vladimir (1967). Money and Conquest: Allied Occupation Currencies in World War II. Baltimore,
MD: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-0530-1.
Polley, Martin (2000). An A–Z of Modern Europe Since 1789. London and New York, NY: Routledge.
ISBN 978-0-415-18597-4.

56 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Portelli, Alessandro (2003). The Order Has Been Carried Out: History, Memory, and Meaning of a Nazi
Massacre in Rome. Basingstoke & New York, NYPalgrave Macmillan978-1403980083.
Preston, P. W. (1998). Pacific Asia in the Global System: An Introduction. Oxford & Malden, MA:
Blackwell Publishers. ISBN 978-0-631-20238-7.
Prins, Gwyn (2002). The Heart of War: On Power, Conflict and Obligation in the Twenty-First Century.
London & New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-36960-2.
Radtke, K. W. (1997). " 'Strategic' concepts underlying the so-called Hirota foreign policy, 1933–7". In
Aiko Ikeo, ed., Economic Development in Twentieth Century East Asia: The International Context
(pp. 100–120). London and New York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-14900-6.
Rahn, Werner (2001). "The War in the Pacific". In Horst Boog, Werner Rahn, Reinhard Stumpf and
Bernd Wegner, eds., Germany and the Second World War, Volume VI: The Global War (pp. 191–298).
Oxford: Clarendon Press. ISBN 978-0-19-822888-2.
Ratcliff, R. A. (2006). Delusions of Intelligence: Enigma, Ultra, and the End of Secure Ciphers. New
York, NY: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-85522-8.
Read, Anthony (2004). The Devil's Disciples: Hitler's Inner Circle. New York, NY: W. W. Norton &
Company. ISBN 978-0-393-04800-1.
Read, Anthony; Fisher, David (2002) [1992]. The Fall Of Berlin. London: Pimlico.
ISBN 978-0-7126-0695-0.
Record, Jeffery (2005). Appeasement Reconsidered: Investigating the Mythology of the 1930s (PDF).
DIANE Publishing. hlm. 50. ISBN 1-58487-216-0. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-04-11.
Diakses tanggal 15 November 2009.
Rees, Laurence (2008). World War II Behind Closed Doors: Stalin, the Nazis and the West. London:
BBC Books. ISBN 978-0-563-49335-8.
Regan, Geoffrey (2004). The Brassey's Book of Military Blunders. Brassey's. ISBN 978-1-57488-252-0.
Reinhardt, Klaus (1992). Moscow – The Turning Point: The Failure of Hitler's Strategy in the Winter of
1941–42. Oxford: Berg. ISBN 978-0-85496-695-0.
Reynolds, David (2006). From World War to Cold War: Churchill, Roosevelt, and the International
History of the 1940s. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-928411-5.
Rich, Norman (1992) [1973]. Hitler's War Aims, Volume I: Ideology, the Nazi State, and the Course of
Expansion. New York, NY: W. W. Norton & Company. ISBN 978-0-393-00802-9.
Ritchie, Ella (1992). "France". In Martin Harrop, ed., Power and Policy in Liberal Democracies
(pp. 23–48). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-34579-8.
Roberts, Cynthia A. (1995). "Planning for War: The Red Army and the Catastrophe of 1941". Europe-
Asia Studies. 47 (8): 1293–1326. doi:10.1080/09668139508412322. JSTOR 153299.
Roberts, Geoffrey (2006). Stalin's Wars: From World War to Cold War, 1939–1953. New Haven, CT:
Yale University Press. ISBN 978-0-300-11204-7.
Roberts, J. M. (1997). The Penguin History of Europe. London: Penguin Books.
ISBN 978-0-14-026561-3.
Ropp, Theodore (2000). War in the Modern World (edisi ke-Revised). Baltimore, MD: Johns Hopkins
University Press. ISBN 978-0-8018-6445-2.
Roskill, S. W. (1954). The War at Sea 1939–1945, Volume 1: The Defensive. History of the Second
World War. United Kingdom Military Series. London: HMSO.
Ross, Steven T. (1997). American War Plans, 1941–1945: The Test of Battle. Abingdon and New York,
NY: Routledge. ISBN 978-0-7146-4634-3.
Rottman, Gordon L. (2002). World War II Pacific Island Guide: A Geo-Military Study. Westport, CT:
Greenwood Press. ISBN 978-0-313-31395-0.
Rotundo, Louis (1986). "The Creation of Soviet Reserves and the 1941 Campaign". Military Affairs. 50
(1): 21–8. doi:10.2307/1988530. JSTOR 1988530.
Salecker, Gene Eric (2001). Fortress Against the Sun: The B-17 Flying Fortress in the Pacific.
Conshohocken, PA: Combined Publishing. ISBN 978-1-58097-049-5.
Schain, Martin A., ed. (2001). The Marshall Plan Fifty Years Later. London: Palgrave Macmillan.
ISBN 978-0-333-92983-4.
Schmitz, David F. (2000). Henry L. Stimson: The First Wise Man. Lanham, MD: Rowman & Littlefield.
ISBN 978-0-8420-2632-1.
Schofield, B. B. (1981). "The Defeat of the U-Boats during World War II". Journal of Contemporary

57 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

History. 16 (1): 119–129. doi:10.1177/002200948101600107. JSTOR 260619.


Sella, Amnon (1978). " "Barbarossa": Surprise Attack and Communication". Journal of Contemporary
History. 13 (3): 555–583. doi:10.1177/002200947801300308. JSTOR 260209.
——— (1983). "Khalkhin-Gol: The Forgotten War". Journal of Contemporary History. 18 (4): 651–687.
JSTOR 260307.
Senn, Alfred Erich (2007). Lithuania 1940: Revolution from Above. Amsterdam & New York, NY: Rodopi.
ISBN 978-90-420-2225-6.
Shaw, Anthony (2000). World War II: Day by Day. Osceola, WI: MBI Publishing Company.
ISBN 978-0-7603-0939-1.
Shepardson, Donald E. (1998). "The Fall of Berlin and the Rise of a Myth". Journal of Military History. 62
(1): 135–154. doi:10.2307/120398. JSTOR 120398.
Shirer, William L. (1990) [1960]. The Rise and Fall of the Third Reich: A History of Nazi Germany. New
York, NY: Simon & Schuster. ISBN 0-671-72868-7.
Shore, Zachary (2003). What Hitler Knew: The Battle for Information in Nazi Foreign Policy. New
York, NY: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-518261-3.
Slim, William (1956). Defeat into Victory. London: Cassell. ISBN 0-304-29114-5.
Smith, Alan (1993). Russia and the World Economy: Problems of Integration. London: Routledge.
ISBN 978-0-415-08924-1.
Smith, J.W. (1994). The World's Wasted Wealth 2: Save Our Wealth, Save Our Environment. Institute
for Economic Democracy. ISBN 0-9624423-2-1.
Smith, Peter C. (2002) [1970]. Pedestal: The Convoy That Saved Malta (edisi ke-5th). Manchester:
Goodall. ISBN 978-0-907579-19-9.
Smith, David J.; Pabriks, Artis; Purs, Aldis; Lane, Thomas (2002). The Baltic States: Estonia, Latvia and
Lithuania. London: Routledge. ISBN 978-0-415-28580-3.
Smith, Winston; Steadman, Ralph (2004). All Riot on the Western Front, Volume 3. Last Gasp.
ISBN 978-0-86719-616-0.
Snyder, Timothy (2010). Bloodlands: Europe Between Hitler and Stalin. London: The Bodley Head.
ISBN 978-0-224-08141-2.
Sommerville, Donald (2008). The Complete Illustrated History of World War Two: An Authoritative
Account of the Deadliest Conflict in Human History with Analysis of Decisive Encounters and Landmark
Engagements. Leicester: Lorenz Books. ISBN 978-0-7548-1898-4.
Spring, D. W. (1986). "The Soviet Decision for War against Finland, 30 November 1939". Soviet Studies.
38 (2): 207–226. doi:10.1080/09668138608411636. JSTOR 151203.
Steinberg, Jonathan (1995). "The Third Reich Reflected: German Civil Administration in the Occupied
Soviet Union, 1941–4". The English Historical Review. 110 (437): 620–651. doi:10.1093/ehr/cx.437.620.
JSTOR 578338.
Steury, Donald P. (1987). "Naval Intelligence, the Atlantic Campaign and the Sinking of the Bismarck: A
Study in the Integration of Intelligence into the Conduct of Naval Warfare". Journal of Contemporary
History. 22 (2): 209–233. doi:10.1177/002200948702200202. JSTOR 260931.
Stueck, William (2010). "The Korean War". In Melvyn P. Leffler and Odd Arne Westad, eds., The
Cambridge History of the Cold War, Volume I: Origins (pp. 266–287). Cambridge: Cambridge University
Press. ISBN 978-0-521-83719-4.
Sumner, Ian; Baker, Alix (2001). The Royal Navy 1939–45. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-84176-195-4.
Swain, Bruce (2001). A Chronology of Australian Armed Forces at War 1939–45. Crows Nest: Allen &
Unwin. ISBN 978-1-86508-352-0.
Swain, Geoffrey (1992). "The Cominform: Tito's International?". The Historical Journal. 35 (3): 641–663.
doi:10.1017/S0018246X00026017.
Tanaka, Yuki (1996). Hidden Horrors: Japanese War Crimes in World War II. Boulder, CO: Westview
Press. ISBN 978-0-8133-2717-4.
Taylor, A. J. P. (1961). The Origins of the Second World War. London: Hamish Hamilton.
——— (1979). How Wars Begin. London: Hamish Hamilton. ISBN 978-0-241-10017-2.
Taylor, Jay (2009). The Generalissimo: Chiang Kai-shek and the Struggle for Modern China.
Cambridge, MA: Harvard University Press. ISBN 978-0-674-03338-2.
Thomas, Nigel; Andrew, Stephen (1998). German Army 1939–1945 (2): North Africa & Balkans. Oxford:

58 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

Osprey Publishing. ISBN 978-1-85532-640-8.


Thompson, John Herd; Randall, Stephen J. (2008). Canada and the United States: Ambivalent Allies
(edisi ke-4th). Athens, GA: University of Georgia Press. ISBN 978-0-8203-3113-3.
Trachtenberg, Marc (1999). A Constructed Peace: The Making of the European Settlement, 1945–1963.
Princeton, NJ: Princeton University Press. ISBN 978-0-691-00273-6.
Tucker, Spencer C.; Roberts, Priscilla Mary (2004). Encyclopedia of World War II: A Political, Social, and
Military History. ABC-CLIO. ISBN 1-57607-999-6.
Umbreit, Hans (1991). "The Battle for Hegemony in Western Europe". In P. S. Falla, ed., Germany and
the Second World War, Volume 2: Germany's Initial Conquests in Europe (pp. 227–326). Oxford: Oxford
University Press. ISBN 978-0-19-822885-1.
United States Army (1986) [1953]. The German Campaigns in the Balkans (Spring 1941). Washington,
DC: Department of the Army. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-19. Diakses tanggal
2015-02-05.
Waltz, Susan (2002). "Reclaiming and Rebuilding the History of the Universal Declaration of Human
Rights". Third World Quarterly. 23 (3): 437–448. doi:10.1080/01436590220138378. JSTOR 3993535.
Ward, Thomas A. (2010). Aerospace Propulsion Systems. Singapore: John Wiley & Sons.
ISBN 978-0-470-82497-9.
Watson, William E. (2003). Tricolor and Crescent: France and the Islamic World. Westport, CT: Praeger.
ISBN 0-275-97470-7.
Weinberg, Gerhard L. (2005). A World at Arms: A Global History of World War II (edisi ke-2nd).
Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-85316-3. ; comprehensive overview with
emphasis on diplomacy
Wettig, Gerhard (2008). Stalin and the Cold War in Europe: The Emergence and Development of East-
West Conflict, 1939–1953. Lanham, MD: Rowman & Littlefield. ISBN 978-0-7425-5542-6.
Wiest, Andrew; Barbier, M. K. (2002). Strategy and Tactics: Infantry Warfare. St Paul, MN: MBI
Publishing Company. ISBN 978-0-7603-1401-2.
Williams, Andrew (2006). Liberalism and War: The Victors and the Vanquished. Abingdon & New
York, NY: Routledge. ISBN 978-0-415-35980-1.
Wilt, Alan F. (1981). "Hitler's Late Summer Pause in 1941". Military Affairs. 45 (4): 187–91.
doi:10.2307/1987464. JSTOR 1987464.
Wohlstetter, Roberta (1962). Pearl Harbor: Warning and Decision. Palo Alto, CA: Stanford University
Press. ISBN 978-0-8047-0597-4.
Wolf, Holger C. (1993). "The Lucky Miracle: Germany 1945–1951". In Rudiger Dornbusch, Wilhelm
Nölling and Richard Layard, eds., Postwar Economic Reconstruction and Lessons for the East Today
(pp. 29–56). Cambridge, MA: MIT Press. ISBN 978-0-262-04136-2.
Wood, James B. (2007). Japanese Military Strategy in the Pacific War: Was Defeat Inevitable?. Lanham,
MD: Rowman & Littlefield. ISBN 978-0-7425-5339-2.
Yoder, Amos (1997). The Evolution of the United Nations System (edisi ke-3rd). London &
Washington, DC: Taylor & Francis. ISBN 1-56032-546-1.
Zalampas, Michael (1989). Adolf Hitler and the Third Reich in American magazines, 1923–1939.
Bowling Green University Popular Press. ISBN 0-87972-462-5.
Zaloga, Steven J. (1996). Bagration 1944: The Destruction of Army Group Centre. Oxford: Osprey
Publishing. ISBN 978-1-85532-478-7.
——— (2002). Poland 1939: The Birth of Blitzkrieg. Oxford: Osprey Publishing.
ISBN 978-1-84176-408-5.
Zeiler, Thomas W. and Daniel M. DuBois, eds. A Companion to World War II (2 vol 2013), 1030pp;
comprehensive overview by scholars
Zeiler, Thomas W. (2004). Unconditional Defeat: Japan, America, and the End of World War II.
Wilmington, DE: Scholarly Resources. ISBN 978-0-8420-2991-9.
Zetterling, Niklas; Tamelander, Michael (2009). Bismarck: The Final Days of Germany's Greatest
Battleship. Drexel Hill, PA: Casemate. ISBN 978-1-935149-04-0.

Pranala luar

59 of 60 1/26/2023, 1:39 AM
Perang Dunia II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

▪ West Point Maps of the European War (http://www.westpoint.edu/history/SitePages/WWII%20E


uropean%20Theater.aspx)
▪ West Point Maps of the Asian-Pacific War (http://www.westpoint.edu/history/SitePages/WWII%2
0Asian%20Pacific%20Theater.aspx)
▪ Radio News From 1938 to 1945 (http://www.otr.net/?p=news)
▪ World War II Propaganda Leaflet Archive (http://www.psywar.org/leaflets.php) Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/20140326040930/http://www.psywar.org/leaflets.php) 2014-03-26 di
Wayback Machine.
▪ The Art of War Online Exhibition at the UK National Archive (http://www.nationalarchives.gov.uk/
theartofwar/)
▪ Deutsche Welle special section on World War II (http://www.dw-world.de/dw/0,,8150,00.html)
created by a German public broadcaster on both the war and the world 60 years after.
▪ Atlas of the World Battle Fronts (July 1943 to August 1945)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Dunia_II&oldid=22281672"

60 of 60 1/26/2023, 1:39 AM

Anda mungkin juga menyukai