Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK PENYEBARAN ISLAM OLEH SUNAN BONANG

(MAKHDUM IBRAHIM)

Adiasti Nur Afifah, Agniyatu Syukriyati, Amelia Yundia Pratami, Asma Shofa Nadia M
Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung, Panyileukan, Jl.Cimencrang, Cimenanrang,
Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat 40292, Indonesia
Email: adiastin.aa@gmail.com, asyukriyati@gmail.com, ameliayundia@gmail.com,
nadiashfaa5@gmail.com

Diterima: 12,2020. Dipublikassilan: 12,20

ABSTRACT

When looking at the pattern of diversity that is developing in Indonesia with a very plural Islamic
style, of course, it becomes a material for thought that will never be finished. The pattern of early
Islamic diversity that developed in Indonesia, of course, together we will look more closely at
following the pattern passed down by the predecessor scholars. One of the most important in the
development of Islamic diversity in Indonesia is the Walisongo, who in their preaching always
prioritize politeness and local wisdom. The patterns and methods of da'wah developed by
Walisongo, which have experienced communication with the science of Psychosmic Sufism, so
that Indonesian Islam is more comfortable for some Indonesian Muslims. Sunan Bonang and
other saints in the Islamic religion always adapt to the cultural patterns of the Javanese people
who are very fond of wayang and gamelan music. They take advantage of this traditional
performance as a medium for preaching Islam, by incorporating the breath of Islam into it. He
uses puppet shows as a medium for his preaching. Wayang gamelan songs contain messages of
Islamic teachings.
Keyword: Walisongo, Islamic diversity, Sunan Bonang, Islamic teachings

ABSTRAK
Ketika melihat pola keberagamaan yang berkembang di Indonesia dengan corak keislaman yang
sangat plural tentunya menjadi bahan pemikiran yang tidak akan pernah selesai. Corak keberagamaan
Islam awal mula yang berkembang di Indonesia tentunya apabila kita cermati lebih dalam mengikuti
pola yang diwariskan oleh para ulama pendahulu. Salah satu yang paling berperan penting dalam
perkembangan keberagamaan Islam di Indonesia adalah para Walisongo yang dalam dakwahnya
senantiasa mengedepankan kesantunan dan kearifan lokal. Pola dan metode dakwah yang
dikembangkan Walisongo yang telah mengalami komunikasi dengan ilmu tasawuf Psikosufistik
sehingga Islam Indonesia ini lebih nyaman dirasakan oleh mayoritas ummat muslim Indonesia. Dalam
menyebarkan agama Islam, Sunan Bonang dan para wali lainnya dalam menyebarkan agama Islam
selalumenyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa yang sangat menggemari wayang
serta musik gamelan. Mereka memanfaatkan pertunjukan tradisional itu sebagai media dakwah Islam,
dengan menyisipkan napas Islam kedalamnya. Ia menggunakan pertunjukan wayang sebagai media
dakwahnya. Lagu gamelan wayang berisikan pesan-pesan ajaran agama Islam.
A. PENDAHULUAN kesadaran untuk tunduk dan
Masuknya islam di Jawa tidak berkorban. Perbedaan kultur yang
lepas dari peran besar walisongo. ada di tubuh walisongo
Sebelumnya, masyarakat Jawa mempengaruhi beragamnya model
telah mengenal kepercayaan pemikiran dan orientasi walisongo.
Animisme, Dinamisme, agama Kehidupan para walisongo
Hindu dan Budha. Keberhasilan sebenarnya sarat dengan muatan
Islam di Jawa sangat ditentukan politik. Akan tetapi antara anggota
oleh Peran besar yang dimainkan walisongo yang satu dengan yang
Walisongo. Dalam proses lainnya masih tetap harmonis
islamisasi, walisongo dalam menjalankan missi
menggunakan pendekatan kultural. penyebaran agama Islam, sehingga
Walisongo tidak melakukan meskipun ada perbedaan akan
kekerasan di dalam menyebarkan tetapi masih bisa diselaraskan demi
ajaran Islam. Tetapi dengan keselamatan bersama.
memasukkan nilainilai Islam dalam Sunan Bonang adalah salah satu
budaya Jawa. Walisongo adalah dari Wali Songo yang mempunyai
lembaga dewan dakwah yang peran besar dalam mengislamkan
terdiri dari beberapa anggota Tanah Jawa. Ia pernah menjadi
dengan tujuan menyebarkan imam pertama Masjid Agung
dakwah Islam. Anggota walisongo Demak (1480 sampai 1506 atau
adalah representasi dari ulama 1512), berkeliling ke banyak
sekaligus tokoh yang daerah di Jawa mendakwahkan
mengakomodir budaya-budaya Islam, dan akhirnya mendirikan
lama dan memasukkan Islam ke pesantren di Tuban. Selain sebagai
dalamnya dengan sebuah rumusan praktisi dakwah dan pendidikan,
baru, yaitu perpaduan antara nilai Sunan Bonang juga seorang
budaya Jawa dan Islam. Walisongo cendekia. Ada beberapa naskah
merupakan tipe ideal “Islam Jawa” yang diduga kuat merupakan karya
dan tipe ideal “dimensi mistik Sunan Bonang atau memuat
dalam Islam”. Istilah “Wali” ajarannya. Sunan Bonang
berasal dari kata arab, dipandang paling berkompeten
menunjukkan orang-orang suci, untuk memberikan wejangan
sedangkan kata “Sunan” berasal keilmuan dan keagamaan. Ia
dari kata Jawa dari kata suhun bersama Sunan Drajat adalah murid
artinya menghormati. dan disini Sunan Ampel. Ia juga teman satu
dipakai bentuk pasifnya yang almamater Sunan Giri karena
artinya “dihormati”. Diantara samasama berguru kepada Maulana
beberapa wali, konon semuanya Ishaq di Pasai. Sunan Bonang juga
tidak berasal dari non Jawa, merupakan guru pertama Sunan
diantaranya yang telah belajar ke Kalijaga. Dengan demikian,
Malaka (Sunan Giri, Sunan Bonang melalui ajaran Sunan Bonang, kita
dan Sunan Walilanang). Wali dapat membayangkan ajaran Sunan
adalah perwujudan sempurna dari Ampel, Sunan Drajat, Sunan
keinginan Illahiah, dan kesatuan Kalijaga, dan Sunan Giri.
mistik bisa diperoleh melalui
B. METHODE Bian Sonang, Omar Maliki, Nawu
Metode penelitian terdiri dari Maliki, Awanang Maliki, Nawas
deskripsi jenis penelitian, Maliki dan Guntur Maliki. Sunan
pengumpulan data, sumber data, Bonang merupakan putra ke-empat
jenis data, dan analisis data. Dan Raden Rahmat atau Sunan Ampel
ditulis dalam bentuk paragraf. yang berasal dari Campa
(Kamboja), namun karena
mengikuti jejak bibinya Putri
C. HASIL DAN DISKUSI Dwarawati dari Campa yang
1. BIOGRAFI SUNAN BONANG diperistri oleh Raja Majapahit,
Raden Makhdum atau Maulana Prabu Kertabumi atau Brawijaya V,
Makhdum Ibrahim adalah nama ia kemudian menetap di Surabaya.
asli dari Sunan Bonang, salah satu Di Surabaya Raden Rahmat mulai
dari walisongo Sang penyebar berdakwah dan mendirikan masjid
Islam di tanah Jawa dan Nusantara. serta pesantren di daerah Ampel
Kedekatan para walisongo dengan dan kemudian menetap disana.
kalangan istana (kerajaan) Sunan Bonang adalah anak dari
menjadikan mereka bergelarkan Sunan Ampel dari pernikahannya
sunan atau susuhunan (yang dengan Nyai Ageng Manila (Dewi
dijunjung tinggi). Sedangkan nama Candrawati), putri Arya Teja,
”bonang” pada “Sunan Bonang” Tumenggung dari Majapahit yang
dikenal karena tiga hal. Pertama, kemudian ditugaskan di Tuban dan
diambil dari daerah tempat menjabat sebagai Bupati Tuban.
tinggalnya, yaitu Desa Bonang, Ibu kandungnya yang berasal dari
Tuban, Jawa Timur. Kedua, Tuban dan adik kandung ibunya,
diambil dari nama alat musik jawa Arya Wilatikta, yang tidak lain
yang diciptakan oleh raden juga merupakan adipati Tuban,
Makhdum, yaitu bonang (semacam menjadikannya memiliki hubungan
gong kecil). Ia menggunakan alat khusus dengan keluarga Bupati
tersebut untuk menarik perhatian Tuban, hingga sampai wafat pun ia
dan simpati masyarakat yang saat dimakamkan di Tuban. Sebagai
itu mayoritas beragama Hindu, anak ke-empat dari lima
sehingga ketika Sunan Bonang bersaudara, tiga orang kakak Sunan
memperdengarkannya dengan Bonang yaitu Nyai Patimah yang
lantunan lagu-lagu jawa, maka bergelarkan Nyai Gedeng
masyarakat berbondong-bondong Panyuran, Nyai Wilis alias Nyai
mendatangi masjid. Ketiga, diambil Pengulu dan Nyai Taluki yang
dari bentuk penghormatan Sunan bergelar Nyai Gedeng Maloka.
Bonang kepada enam murid- Sedangkan adik Sunan Bonang
muridnya yang telah mengiringi adalah Raden Qasim yang
perjalanan dari Makassar dan kemudian dikenal dengan sebutan
mendarat di Lasem. Desa dimana Sunan Drajat. Sunan Bonang lahir
Sunan Bonang mendarat ini dengan nama kecil Makhdum
kemudian dinamakan bonang, Ibrahim. Nama “Makhdum” dalam
dimana enam hurufnya diambil dari Raden Makhdum diambil dari
nama para murid tersebut, yaitu bahasa Hindi yang bermakna
cendekiawan Islam yang dihormati satu berkompromi dengan budaya.
karena kedudukannya dalam Diantara kedua kelompok tersebut
agama.8 Mengenai tanggal dan sunan Bonang termasuk yang
tempat kelahiran Sunan Bonang berkompromi dengan budaya.
tidaklah pasti, namun para Bahkan sunan Bonang dianggap
sejarawan memperkirakan bahwa ia sebagai pencipta gending yang
lahir pada tahun 1465 di daerah pertama. Dalam mendakwahkan
Bonang. Hal itu juga didasarkan agama sering menyesuaikan diri
pada perhitungan B.J.O Schrieke dengan corak kebudayaan
dalam Het Book Van Bonang masyarakat Jawa yang
(1916), yang memperkirakan menggemmari wayang kulit dan
bahwa Sunan Bonang lahir pada gamelan, sehingga mereka
tahun 1465 Masehi dan tidak bisa memodifikasi wayang dan gamelan
lebih awal dari itu Sunan Bonang agar sesuai ajaran Islam, dan
wafat pada tahun 1525 (awal abad diajarkan pesan tauhid hingga dibuat
ke-16) dan dimakamkan di Tuban acara bernama sekaten yang asli
Jawa Timur. Konon, ketika ia katanya adalah syahadatain.
wafat, jenazah Sunan Bonang Sunan bonang juga disebutkan
hendak dibawa ke Surabaya untuk membuat salah satu macapat yaitu
dimakamkan dekat dengan Durma. Sunan Bonang
ayahnya, Sunan Ampel. Namun mengakomodasikan Islam sebagai
kapal yang mengangkut jenazah ajaran agama yang mengalami
tersebut tidak dapat bergerak historisasi dengan kebudayaan,
sehingga jenazah itu kemudian misalnya dengan mengubah gamelan
dimakamkan di Tuban. Makam Jawa yang saat itu kental dengan
Sunan Bonang terletak di pusat estetika Hindu menjadi bernuansa
kota Tuban, sebelah barat Masjid zikir yang mendorong kecintaan
Agung Tuban yang ditandai dengan pada kehidupan transendental seperti
tugu nol kilometer untuk kota tembang “tombo ati”. Tembang
Tuban. Makam Sunan Bonang tombo ati ini sampai sekarang masih
merupakan kompleks masjid dan asik di tembangkan bahkan sampai
makam yang terletak di Dukuh dipopkan. Dalam proses modifikasi
Kauman, kelurahan Kutorejo, wayang, Sunan Bonang
Kecamatan Tuban Jawa Timur. menambahkan ajaran ruhani atau
Makam tersebut hingga saat ini hikmha yang bisa dipetik dari
masih ramai dikunjungi oleh para pertunjukan pewayangan. Sunan
peziarah dari berbagai kota di Bonang juga membahkan ricikan
Jawa, bahkan penjuru Nusantara. (kuda, gajah, harimau, garuda, kereta
perang, dan rampongan) sebagai
2. KARAKTERISTIK bentuk pengembangan dan
PENYEBARAN ISLAM OLEH pengayaan pewayangan.
SUNAN BONANG Sunan Bonang juga memiliki
Dalam penyebaran walisongo di pengetahuan luas tentang kesenian
tanah Jawa bisa dibagi menjadi dua dan kesustraan jawa.Sunan Bonang
kelompok yang satu kelompok tanpa juga dikenal dalang yang piawai
kompromi dengan budaya dan yang membius penontonnya dalam pentas
pewayangan. Kegemarannya adalah berlokasi di dekat Masjid
mengubah lakon dan memasukkan Astana Bonang.
tafsir-tafsir khas Islam. b. Makam Sunan Bonang
Dalam hal pendidikan pun beliau Makam Sunan Bonang
juga mendirikan pesantren yang terletak di bagian utara dari
dikenal sekarang dengan pesantren Masjid Astana
Watu Layar. Sunan Bonang juga Bonang. Hingga saat ini
banyak melahirkan karya sastra makam beliau masih terus
berupa suluk atau tembang tamsil. ramai dikunjungi oleh para
Dibidang politik, Sunan Bonang ikut peziarah. Biasanya para
menyokong berdirinya kerajaan peziarah membacakan doa-
Demak, termasuk dalam doa dzikir seperti tahlil, surat
pengangkatan Raden Fatah. Dakwah Yasin, surat Al Ikhlas, hingga
melalui seni dan aktivitas budaya bacaan sholawat.
merupakan senjatanya yang ampuh c. Pendopo
untuk menarik penduduk jawa Salah satu tempat yang
memeluk agama Islam. Dari sini menjadi peninggalan Sunan
terlihat sekali kecerdikan dan Bonang adalah
kebijaksanaan Syekh Maulana pendopo. Pendopo ini berdiri
Makhdum Ibrahim dalam menarik di dekat lokasi makam dan
simpati dan memanfaatkan Masjid. Pada masa beliau
kesempatan untuk bisa berhubungan masih hidup, pendopo ini
yang lebih intensif. sering digunakan sebagai
tempat berdakwah atau
3. PENINGGALAN berdiskusi. Namun siapa
sangka, ternyata pendopo ini
Selama hidupnya, Sunan Bonang tidak terbuat dari
telah memberikan banyak ilmu kayu, melainkan tulang ikan.
agama bagi masyarakat, khususnya d. Benda antik
masyarakat Jawa. Tidak hanya Selain bangunan, Sunan
berdakwah, Sunan Bonang juga telah Bonang juga mewariskan
memberikan peninggalan yang beberapa benda antik. Benda
tentunya masih memiliki manfaat tersebut diantaranya
hingga sekarang meski beliau sudah tempayan, peti
wafat. Diantaranaya: batu, pipisan, dan
a. Masjid Astana bonang yoni. Semua benda tersebut
Masjid yang didirikan di sering dipakai oleh Sunan
daerah Bonang-Rembang ini Bonang selama berdakwah di
memiliki arsitektur yang tanah Jawa.
cukup megah. Masjid ini e. Ilmu tasawuf
menjadi tempat ibadah bagi Selain peninggalan yang
umat muslim di sana. Selain dapat dilihat secara
itu, Sunan Bonang sering fisik, peninggalan terakhir
menyendiri di dalam Masjid yang tidak kalah pentingnya
ini. Hingga beliau yaitu ilmu tasawuf. Sunan
wafat, makamnya pun Bonang menuangkan ilmu ini
ke dalam beberapa Dan juga meminta maaf jika
karya. Karya tersebut terdapat kesalahan dalam penulisan
misalnya Suluk kajian penelitian ini.
Gentur, Suluk Wujil, Suluk
Kaderesan, dan sebagainya. G. DAFTAR PUSTAKA

D. ANALISIS Alfadhilah, Jauharotina. 2017.


Analisis dalam penyusunan kajian “KONSEP TUHAN PERSPEKTIF
ini kami mengunakan teknik MAULANA MAKHDUM
kualitatif yang menggunakan IBRAHIM (Studi Kitab Bonang
berdasarkan beberapa kajian dan Suluk Wujil)”. SURABAYA :
dokumen pustaka yang berkaitan PASCASARJANA
dengan Sunan Bonang. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN AMPEL
E. KESIMPULAN
Berdasar pada hasil pembahasan di Asmoro, Ryan Putra Langgeng.
atas, kesimpulan yang dapat kita 2017. “SUNAN BONANG”.
tarik ialah, bahwa Sunan Bonang Surakarta : IAIN
menggunakan adat dan kesenian
masyarakat yang menjadi “objek Anshory, Muhammad Isa dkk.
dakwah-dakwahnya kemudian, 2019. “PEMURNIAN AKIDAH
yaitu dengan menggunakan DALAM PENDIDIKAN ISLAM:
wayang dan bonang, di mana kata Telaah Atas Kitab Bonang Karya
bonang inilah kemudian yang Sunan Bonang” dalam Jurnal
menjadi cikal bakal julukannya Pendidikan Islam, VOL: 08/NO:
sebagai “Sinan Bonang”. Langkah 02. Sragen : Ma’had Aly Putri
yang beliau ambil untuk berdakwah Hidayaturrahman, Bogor :
dengan seni merupakan langkah Pascasarjana Doktoral Pendidikan
yang unik dan bijaksana, karena Islam Universitas Ibn Khaldun,
beliau menyelipkan unsur-unsur Garut : Sekolah Tinggi Agama
keislaman di dalam seni yang Islam (STAI) Persis
beliau bawakan. Sehingga Islam
lebih mudah diterima oleh
masyarakat dan masyarakat pun Ulfah, Rokhmah. 2013. “MISTIK
tidak menerimanya dengan SUNAN BONANG” dalam
terpaksa. TEOLOGIA, VOLUME 24,
NOMOR 2. Semarang : Fakultas
F. PENGAKUAN Ushuluddin Institut Agama Islam
Kami mengucapkan terima kasih Negeri (IAIN) Walisongo
kepada dosen pengampu mata
kuliah ini, juga kepada para ahli Tajuddin, Yuliatun. 2014.
pemilik karya ilmiah yang kami “WALISONGO DALAM STRATEGI
jadikan sebagai sumber jurnal KOMUNIKASI DAKWAH”. Jawa
dalam penyususnan kajian Tengah: STAIN Kudus
penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai