Anda di halaman 1dari 36

M IN A P A D I

DEPARTEMEN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN
PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BENGKULU
U- Jmi
3?>. 18 Z L z y . z

t
B K 0 1 4 4 0 5

Ir. B e d r i y e t t i

BADAN PENELITIAN DAN PENG EM BA NG AN PERTAN IA


N INSTALASI PENELITIAN DAN PENG KA JIAN
TEKNO LOG I PERTAN IA
N BENGKULU

," rima’ 2 6 AUG 2004


Induk ;
t-ihan Pustaka: Beii/Tukar/Hadiah
KATA PENGANTAR

Usaha pemeliharaan ikan bersama-sama dengan tanaman


padi sudah sejak lama dikenal dan diterapkan petani dibeberapa
sentra produksi padi di Bengkulu. Tetapi teknik budidayanya
masih tradisional sehingga produksi ikan pada sistem ini tidak
memadai.
Hal ini dikemukakan mengingat potensi lahan pertanian padi
yang dijumpai cukup luas ditambah dengan minat masyarakat tani
yang begitu besar, sehingga perlu didukung dengan teknologi
yang tepat, mina padi dapat memberi pendapatan yang cukup
tinggi.
Untuk membantu para petani dalam mengembangkan
usahanya, maka disusunlah buku Petunjuk Teknis mengenai Mina
Padi.
Demikian buku kecil ini diterbitkan atas perolehan dana
dari Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif (PAATP)
Bengkulu dengan harapan dapat berm anfaat serta dapat
dipedomani dalam rangka pengembangan usahatani khususnya
menyangkut usaha perikanan Minapadi.
Selamat mencoba, mudah-mudahan para petani memperoleh
keuntungan ganda.

Bengkulu, Februari 2000

IPPTP Bengkulu

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR IS I.................................................................................ii
I. PENDAHULUAN................................................................1
II. MINAPADI / TUMPANGSARI.....................................3
1. Persyaratan Lahan..............................................................3
2. Persiapan Lahan.................................................................4
2.1. Pemilihan benih p ad i.............................................. 4
2.2 Persemaian.................................................................4
2.3 Perbaikan saluran irigasi dan pembuangan...........4
2.4 Perbaikan pem atang.................................................5
2.5 Pengolahan tanah......................................................5
2.6 Pembuatan caren.......................................................6
3. Cara tanan p ad i.................................................................7
4. Penebaran benih ikan........................................................9
5. Pengaturan irigasi...........................................................11
6. Pengendalian G ulm a.......................................................14
7. Panen................................................................................16
III. PALAWIJA IK A N.............................................................20
IV. PENYELANG.....................................................................25
PENGENDALIAN HAMA IK A N............................................28
PANEN IK A N............................................................................29
PANEN PA D I.............................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................... 31

u
I. PENDAHULUAN

Propinsi Bengkulu memiliki luas lahan sawah 87.535 ha,


20.359 ha diantaranya merupakan lahan sawah irigasi teknis.
Pemanfaatan sawah irigasi teknis masih rendah, sehingga
pengembangan usaha perikanan melalui minapadi sangat mungkin
dilaksanakan. Ada tiga macam cara tanam ikan disawah yaitu
tumpangsari padi dan ikan, ikan penyelang (menanam ikan di
sawah pada saat akan m enanam padi sam bil m enunggu
pesemaian). Palawija ikan (penanaman ikan di sawah setelah tanam
padi).
Keuntungan dari sistem minapadi yaitu peningkatan
produksi padi dan ikan, mengurangi penggunaan insektisida,
pupuk buatan, biaya penyiangan, dan pengolahan tanah. Selain
itu, dapat memberi kesempatan kerja pada anggota keluarga,
menyediakan protein hewani bagi masyarakat, keseimbangan
pendapatan dan peranan pria dan wanita sepanjang tahun.

1
MINAPADI : ALTERNATIF POLATANAM

Okt. Nop. Des. Jan. Feb. Mar. Apr. Mei. Jun. Jul. Ags. Sep.
Lahan Irigasi ( Suplai Air 12 bulan/tahun).

A. j Padi / / Padi / / Palawija ^ i k a n /

B. y^Minapadi^ f Minapadi/ / Palawija y ^ / ik a n /

C. y/Minapadiy'y/IP ^ M inapady^/Palawijayy/kan^

D. C + Plus bebek
DP = Ikan Penyelang

2
II. MINAPADI / TUMPANGSARI

1. PERSYARATAN LAHAN

Tumpangsari padi ikan adalah cara penanaman ikan dan


padi di sawah secara bersamaan, ikan ditebar 7 -1 0 hari setelah
tanam padi dan dipanen umur 45 - 65 hari setelah sebar ikan.
Waktu panen ikan tergantung dari tujuan penanaman ikan.
Lokasi lahan untuk pemeliharaan ikan bersama padi tidak
berbeda dengan lahan untuk tanam padi. Walaupun begitu ada
persyaratan khusus yang harus diperhatikan :
1. Sawah sebaiknya mempunyai pengairan yang teratur dan
cukup airnya, terutama selama pemeliharaan ikan, agar ikan
tidak kekurangan air.
2. Lahan sebaiknya bebas banjir
3. Untuk memudahkan pengawasan sebaiknya lokasi sawah
dekat dengan tempat tinggal petani.
4. Tanah sawah sebaiknya agak landai dan bertekstrur agak
liat sampai liat.

3
2. PERSIAPAN LAHAN

2.1. Pemilihan benih padi

Padi yang cocok untuk minapadi adalah yang


mempunyai sifat-sifat perakaran dalam dan struktur
batang kuat sehingga tidak mudah rebab, tahan hama dan
penyakit, produksi tinggi dan rasa nasi sesuai dengan
selera dan pasar setempat.

2.2. Persemaian.

Luas lahan persemaian adalah 1/20 atau 5 % dari


luas lahan yang akan ditanami. Kebutuhan benih 20 - 25
kg/ha (benih berlabel biru). Persemaian dibuat setelah
pengolahan tanah pertama. Untuk menghindari serangan
hama tikus, terutama pada daerah yang endemis hama
tikus sebaiknya persemaian di pagar plastik.
Bibit pada ditanam pindah setelah berumur 21 - 25 hari.

2.3. Perbaikan saluran irigasi dan pembuangan.

Saluran irigasi (saluran pemasukan) dan saluran


pembuangan perlu dibersihkan dan diperbaiki agar air

4
lancar, mudah diatur dan tidak banyak yang terbuang.
Tanggul pematang juga perlu dibersihkan, lubang tikus
ditutup, sebagai awal pengendalian tikus.

2.4. Perbaikan pematang.

Minapadi dapat menggunakan petakan sawah yang


sudah ada pematangnya, hanya tinggal memperbaiki saja.
Untuk upaya petakan sawah dapat menahan air dan tidak
mudah longsor, pematang harus kuat dan kokoh.
Pematang sebaiknya berukuran lebar dasar 40 - 50
cm, lebar atas 30 - 40 cm, dan tingginya 30 - 40 cm
Bersihkan dan lapisi pematang agar tidak menjadi
sarang hama padi maupun ikan.
Setelah kering, lumpur pelapis pematang akan
mengeras sehingga rumput tidak mudah tumbuh.

2.5. Pengolahan tanah.

Tanah diolah dengan sempurna sampai kedalaman


1 5 - 2 0 cm. Pengolahan tanah sem purna jik a
perbandingan lumpur dan air 1 : 1 dicirikan dengan

5
mencelupkan logam stafti’ «s ke dalam lumpur lalu
diangkat lagi, maka lumpur tidak menempel dan yang
menempel hanya air keruh.
Pada lahan bekas palawija ikan atau ikan penyelang
tidak perlu diolah lagi, cukup diratakan saja.

v-
2.6. Pembuatan caren

Caren adalah parit yang dibuat di petakan sawah.


Fungsi caren adalah :
- Melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi
kebocoran.
- Tempat memberi pakan ikan.
- Memudahkan ikan bergerak keseluruh petakan sawah.
- Memudahkan panen ikan.
- Sebagai perlindungan ikan jika air dipelataran petak
sawah surut dan jika suhu dipermukaan cukup tinggi,
sehingga mencegah ikan stress.
Ada beberapa macam caren, yaitu caren keliling,
caren tengah, caren silang (palang), caren kombinasi
(palang dan keliling), dan caren pengungsian yang
berbentuk kolam kecil di tengah petakan.

6
Caren tengah atai caren palang dibuat sebelum
meratakan tanah terakhir, dan dapat digunakan pada lahan
datar, dan berteras.
Caren keliling dibuat saat perbaikan galengan dan
hanya dianjurkan untuk lahan berteras tajam.
Jika caren keliling akan dibuat pada lahan berteras
hindari pembuatan caren pinggir dekat tebing. Sebab bila
terjadi kebocoran akan teijadi kekeringan total sehingga
menyebabkan kematian ikan.
Caren dibuat dengan ukuran lebar 40 - 45 cm,
tinggi 25 -30 cm, panjangnya tergantung panjang dan
lebar petak sawah. Luas caren yang optimum adalah 2 -
4 % dari luas petakan. Hasil padi tidak akan berkurang
karena tanaman padi yang ada garis pinggir biasanya
hasilnya lebih tinggi dari bagian dalam petakan, sehingga
dapat menggantikan turunnya produksi padi karena
terpakainya lahan untuk caren

3. CARA TANAM PADI

Cara tanam padi ada 2 yaitu, tanam pindah dan tabela


(tanam benih langsung), sedangkan pengaturan jarak tanam

7
juga ada dua macam yaitu jarak bujur sangkar dan legowo.
Jumlah bibit 2 - 3 batang per rumpun.

Jarak tanam bujur sangkar.


Jarak tanam 25 x 25 cm (populasi 160.000 tanaman per
hektar). Pada cara ini lama pemeliharaan ikan hanya sampai
45/55 hari setelah tanam padi.

Jarak tanam legowo.


Ada 2 macam legowo yaitu terdapat ruang terbuka yang lebih
luas tanpa mengurangi populasi tanaman, sehingga ruang gerak
ikan lebih luas dan masa pemeliharaan ikan lebih lama yaitu
sampai 2 - 3 minggu sebelum panen padi. Di samping itu sinar
matahari dapat masuk secara merata keseluruhan tanaman padi.
* Legowo 2 : 1 yaitu bibit ditanam perdua baris, jarak antar
baris 20 cm, jarak tanam dalam barisan 10 cm dan jarak
antar 2 baris tanaman 40 cm.
* Legowo 4 :1 yaitu bibit tanaman perempat baris, jarak antara
baris 20 cm, jarak tanam dalam 2 baris pinggir 10 cm dan
jarak antar 4 baris 40 cm.

8
4. PENEBARAN BENIH IKAN

Waktu penebaran
Waktu penebaran ikan di sawah dataran rendah berfe
dengan di sawah dataran sedang. Di sawah dataran rendah,
ikan ditebar 5 - 7 hari setelah tanam padi, sedangkan di sawah
dataran sedang 1 0 - 1 2 hari setelah tanam padi Waktu
penebaran dilakukan pada sore hari atau pagi hari.
Jenis ikan yang dapat digunakan dalam usahatani mina
padi harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
* Laju peertumbuhan cepat.
* Dapat beradaptasi secara baik dengan lingkungannya.
* Disukai masyarakat setempat.
Jenis ikan yang cocok dan sering digunakan untuk
kegiatan usahatani minapadi adalah Mas (Cyprinus caipio).
Nila ( Tilapia nilotica ), Tawes ( Puntius j avanicus ), Gurami
( Osphronemus gauram y), Lele dumbo ( Cla&as balrachns),
Udang galah ( Macrobrachium rasenhfiriii )■

Padat Penebaran dan Ukuran Ikan (benih)


Padat penebaran dan ukuran ikan disesuaikan dengan

9
tujuan penanaman. Kalau benih ikan yang akan di tebar
berukuran kurang dari 5 cm, gunakan ikan panglojo (ikan
pembimbing) yang ukurannya lebih besar (50 - 75 gram)
sebanyak 100-150 ekor/ha. Ikan ini dapat membolak-balikkan
lumpur (tanah) sehingga dapat membantu ikan-ikan kecil
mencari makan.
Pada tabel 1, dapat diiihat golongan benih, ukuran, berat
dan padat penebaran benih ikan dalam budidaya minapadi.
* Ciri-ciri benih ikan yang baik adalah gerakannya lincah,
sisiknya halus dan lentur serta sehat.
* Benih ikan sebaiknya berasal dari induk yang kurang dari 5
kali meminjah.
* Jika benih berasal dari induk yang lebih dari 5 kali memijah,
pertumbuhan ikan biasanya lambat.

Tabel 1. Golongan benih, ukuran ikan dan padat penebaran


pada minapadi

Golongan Ukuran Berat Padat Penebaran


benih (cm) (gr/ekor) (ekor/ha)
Kebul 0,5 - 1,0 10 - 12 liter
Putihan 1.0 - 3.0 0,5 - 1,0 10.000-12.500
Belo 3.0 - 5,0 3,0 - 5,0 5.000- 10.000
Ngaramo 5.0 - 8,0 8,0- 10,0 3.000- 5.000
Ngaduaramo 8.0 - 10,0 15,0-20,0 2.500- 3.000
Nelu 10- 20,0 - 25 2.000- 2.500

10
5. PENGATURAN IRIGASI

Untuk memasukkan dan pengaturan air agar tidak meluap


dipetakan, perlu dipasang pipa pemasukandan pipa pelimpasan
air yang dapat dibuat dari bambu atau paralon. Pipa pelimpasan
dipasang kira-kira 25 cm dari permukaan tanah. Untuk
mencegah keluar masuknya ikan dan pemangsa ikan kepetakan
sebaiknya dipasang saringan di pangkal pipa yang terbuat dan
anyaman bambu atau kawat kasa
* Ketinggalan air disesuaikan dengan pertumbuhan ikan dan
padi.
* Pada awal pertumbuhan air cukup 2 - 5 cm, setelah umur 1
bulan ketinggian air yang baik untuk pertumbuhan ikan
berkisar antara 10 -15 cm.
* apabila air tersedia sepanjang waktu sebaiknya dialirkan
terus menerus
* Galengan diperiksa sesering mungkin Sewaktu-waktu
mungkin ada yang bocor karena dilobangi oleh yuyu atau
belut untuk sarangnya. Galengan yang bocor perlu segera
diperbaiki
Lama Pemeliharaan Ikan.
Lama pemeliharaan ikan pada sistem minapadi tergantung
pada ukuran benih dan besarnya ikan yang hendak dipanen
Lama pemeliharaan bervariasi yaitu
* Berukuran kebul sampai berukuran belo adalah sekitar 15 -
20 hari
* Belo menjadi ngaramo sekitar 25 - 30 hari.
* Ngaramo menjadi ikan konsumsi sekitar 40 - 55 hari
Pada minapadi dengan jarak tanam bujur sangkar, saat
panen ikan yang tepat adalah 45 - 50 hari setelah tanam ikan.
Pada umur tersebut daun padi sudah menutup permukaan
sawah sehingga sumber makanan alami berupa ganggang dan
plankton tidak dapat tumbuh dengan baik. Sedang pada cara
tanam pindah legowo, ikan dapat dipanen dalam waktu lebih
lama (2 minggu sebelum panen padi) karena makanan alami
tetap tersedia.

Pemeliharaan Padi dan Ikan


* Apabila pertumbuhan padi tidak normal (anakan kurang)
turunkan permukaan air sampai 5 cm selama 2 - 4 hari guna
memberi kesempatan padi untuk bertunas.

12
Cara pemberian pakan
* Pada tanah yang kurang subur, ikan perlu diberi pakan
tambahan
* Jenis pakan bisa berupa pellet, dedak halus, ampas tahu,
ampas kelapa, kulit kedele, daun-daunan hijau (azolla,
kangkung, genjer) dan sisa makanan dengan takaran 4 - 5
% dari berat badan ikan.
* Dedak yang difermentasikan, dedak direndam dulu dalam
air selama satu minggu agar dedak membusuk.
* Makanan dapat diberikan langsung dengan cara ditebarkan
atau makanan diletakkan dalam kantong plastik yang
dilobangi sesuai dengan ukuran pakan ikan, diikatkan pada
tonggak kayu dan diletakkan di permukaan air pada tempat
air masuk. Sebagian kantong terendam air.
* Pemberian pakan tambahan sebaiknya diletakkan pada
caren, dan dilakukan setiap hari.

Pemupukan Padi
* Gunakan pupuk buatan sesuai dengan rekomendasi
setempat.
* Secara umum pupuk yang digunakan adalah 200 kg urea,
75 kg SP36 dan 50 kg KC1 per ha.

13
* Pupuk urea (butiran) diberikan dua tahap, masing-masing
1/2 bagian pada saat tanam atau paling lambat 10 han setelah
tanam, 1/2 bagian pada 40 hari setelah tanam. Jika pupuk
urea yang digunakan berbentuk tablet, berikan seluruhnya
pada umur 7 - 1 0 hari setelah tanam dengan membenamkan
sampai kedalaman 10 cm.
* Pupuk SP36 diberikan saat tanam atau paling lambat 3
minggu setelah tanam.
* Pupuk KCL diberikan saat tanam atau paling lambat 40 hari
setelah itu (menjelang fase primordia).
* Usahatani minapadi dapat menghemat pupuk urea butiran
20 - 30 %, urea tablet 40 % dan SP36 25 % sehingga dengan
minapadi dosis pupuk anjuran setempat dapat dikurangi 25
%.

6. PENGENDALIAN GULMA

Dengan minapadi pertumbuhan gulma praktis tertekan,


karena sawah tergenang air hampir sepanjang musim untuk
pemeliharaan ikan, sehingga mengurangi penyiangan. Di
samping itu ikan juga memakan rumput muda.

14
Pengendalian Hama Padi

Secara biologis, ikan dapat menekan hama tanaman padi


seperti wereng, hama putih palsu dan penggerek batang. Untuk
mengantisipasi serangan hama penggerek batang dan ganjur
pada daerah-daerah endemik, dapat digunakan insektisida yang
dianjurkan untuk padi sawah sesuai dengan dosis yang tertera
dalam kemasan pestisida tersebut.

Cara Aplikasi Pestisida


* Gunakan dosis minimum yang efektif untuk mengendalikan
hama.
* Insektisida butiran harus dibenamkan ke dalam lapisan olah
sehingga ketersediaan bahan kimia lebih lambat.
* Semprotkan pestisida, sehingga yang disemprotkan adalah
tanaman padi dan diusahakan seminimal mungkin jatuh
kepermukaan air atau tanah.
* Pada saat penyemprotan air harus tetap penuh dan usahakan
ditinggikan atau air disurutkan sehingga pelataran sawah
tidak tergenang air dan ikan dikumpulkan di caren.
* Penyemprotan pada pagi atau sore han agar suhu air
dipetakan cukup dingin dan efektif matahari kurang
7. PANEN

a. Panen Ikan
* Keluarkan air dari petakan secara berangsur-angsur
melalui caren yang paling rendah kedudukannya agar ikan
terkumpul pada satu caren
* Jangan sampai menyebabkan air keruh.
* Ikan di panen denngan serok disimpan pada hapa atau
waring yang ditempatkan pada air yang mengalir dan
teduh.

b. Panen Padi
Pemanenan dengan cara pada saat yang tepat dapat
menurunkan tingkat kehilangan hasil dan meningkatkan
kualitas gabah/beras. Penanganan pasca panen yang
dimulaidari panen, pengangkutan, perontokan, pengeringan,
penggilingan dan pengolahan hasil juga perlu mendapat
perhatian.
Alat yang digunakan untuk panen dapat digunakan
sabit bergerigi atau mesin pemanenan (reaper). Untuk
menekan kehilangan hasil sampai di bawah 5 %, pemanenan
dilakukan dengan sistem beregu dan perontokan gabah
menggunakan mesin perontok.

16
Perontokan gabah dengan alat/mesin perontok seperti pedal
thresher power dan power thresher, dapat mempercepat
waktu perontokan
Gabah hasil panen dikeringkan hingga mencapai kadar
air maksimum 18 %, Pengeringan gabah dapat dilakukan
dengan cara menjemur atau menggunakan alat pengering
(dryer). Jika panen berlangsung pada musim hujan
Pen jemuran pada saat cuaca cerah di atas lantai jemur diberi
alas
Pengemasan dan pengangkutan baik pada pemanenan,
perontokan, pembersihan, pengeringan, pengangkutan dan
penyimpanan, dianjurkan menggunakan karung goni atau
plastik vang baik, tidak bocor, bersih, kkuat dan bebas hama.
Gabah disimpan pada kadar an 14 %, menggunakan tempat/
wadah yang bersih dan bebas hama iiwuidang/Iumbung
yang dimiliki sirkulasi udara lantai dan dinding vang baik
Untuk memperoleh beras giling dengan mutu dan
rendemen yang tinggi perlu diperhatikan aspek berikut
* Gabah yang baru dikeringkan harus diangin-anginkan
untuk menghindari butir pecah
* Sebelum digiling gabah yang telah disimpan di lumbung/

17
gudang perlu dijemur dulu untuk penyeragaman kadai
air.

Analisa ekonomi tumpangsari padi dan ikan (untuk


1 ha selama 4 bulan ).

uraian Fisik Harga Total


Satua (Rp)
n
(Rp.)
Input Fisik
- Benih padi (kg) 25 3.500 87.500
- Benih ikan (ekor) 3.500 150 525.000
- Bekatul (kg) 50 300 15.000
- Pupuk urea (kg) 200 1.250 250.000
- Pupuk TSP (kg) 50 3.000 150.000
- Pupuk KCL 94.000 94.000
- Karbofuran (kg) 17 12.500 212.000
Furadan

Jumlah 1.334.000

Tenaga Kerja
- Persiapan Lahan (HOK) 35 10.000 350.000
- Persemaian (HOK) 5 10.000 50.000
Tanaman Padi (H O K )

18
- Tanam Padi (HOK) 17 10.000 170.000
- Tanam Ikan 2 10.000 20.000
- Pemupukan (HOK) 5 10.000 50.000
- Penyiangan (HOK) 10 10.000 100.000
- Pengendalian Tikus (HOK) 10 10.000 100.000
- Panen ikan (HOK) 3 10.000 30.000
- Panen padi (HOK) 80 10.000 800.000

Jumlah 1.670.000
Total Biaya 3.004.000
Hasil
- Panen (ton) 4 1.500 6.000.000
- Ikan (kg) 120 10.000 1.200.000

Jumlah 7.200.000

Keuntungan 4.196.000

19
III. PALAWIJA IKAN

Palawija ikan adalah penanaman ikan di sawah setelah tanam


padi kedua (pola tanam padi-padi-palawija ikan). Cocok untuk
sawah yang sulit dikeringkan, dan jika air pada musim kemarau,
cukup tersedia. Keuntungan dari usahatani palawija ikan yaitu
mendapatkan hasil ikan, mengurangi biaya pengolahan tanah untuk
padi berikutnya.

Persiapan Lahan
* Perbaiki galengan sampai kokoh dan tidak bocor, lebar dasar
atas 3 5 - 4 0 cm, dan tinggi 35 - 40 cm.
* Babat jerami dan tumpukan di pinggir galengan atau di tengah
petakan dalam bentuk gundukan-gundukan.
* Lakukan pengolahan tanah 1 kali untuk penggemburan dan
mempercepat pertumbuhan pakan alami.
* Buat caren tengah dan pinggir dengan ukuran lebar 40 cm dan
dalam 4 0 - 6 0 cm untuk tempat ikan berlindung dan
memudahkan panen.
* Tebarkan pupuk SP 36 dan urea masing-masing 20 - 25 kg/ha
untuk merangsang pertumbuhan pakan alami.

20
* Selanjutnya diisi air sampai penuh, tetapi jangan lewat
pematang. Setelah 3 - 4 hari berikutnya sudah dapat ditebar
ikan.

Pengaturan Air
Untuk memasukkan dan pengaturan air agar tidak meluap
dipetakan, perlu dipasang pipa pemasukan dan pelimpasan air
yang dapat dibuat dari bambu atau paralon. Pipa pelimpasan
dipasang kira-kira 25 cm dari permukaan tanah. Untuk mencegah
keluar masuknya ikan dan pemangsa ikan kepetakan, sebaiknya
dipasang saringan di pangkal pipa. Ketinggian air yang baik untuk
pertumbuhan ikan berkisar antara 15 -30 cm. Apabila air tersedia
terus sepanjang waktu, sebaiknya dialirkan terus menerus.
Galengan perlu diperiksa sesering mungkin. Sewaktu-waktu
mungkin ada yang bocor karena dilobangi yuyu atau belut untuk
sarangnya. Galengan yang bocor, perlu segera diperbaiki.

Penebaran Benih
* Tebarkan benih sesuai dengan ukuran ikan yang
hendak dipanen nantinya.
* Kalau benih berukuran kurang dari 5 cm, tebarkan ikan
panglojo yang ukurannya lebih besar yaitu 50 - 75 gram

21
sebanyak 100-150 ekor/ha untuk membolak-balikkan lumpur
agar ikan kecil dapat dengan mudah mencari makan.

Gambar : Konstruksi sawah untuk palawija ikan dan


cara penumpukan jerami.

22
Pemeliharaan
Setiap hari sawah diawasi jangan sampai ada bocoran-
bocoran, sebab ikan akan hilang mengikuti bocoran. Pada malam
hari pengeboran dilakukan untuk membasmi belut dan ular. Hama
lain selain belut dan ular adalah ikan gabus, biawak, linsang,
burung kuntul dan kunang-kunang. Untuk mengendalikan hama
dapat digunakan bubu perangkap.
Makanan tambahan dapat diberikan berupa dedak kurang
lebih 4 karung per ha (lebih kurang 150 kg), sisa-sisa makanan,
ampas tahu, ampas kelapa. Pemberian pakan tambahan sebaiknya
diletakkan pada caren, dan dilakukan setiap hari

Panen
Setelah umur 2 bulan dilakukan pemanenan Untuk
memudahkan panen sebelum ikan dipanen, keluarkan air dari
petakan secara berangsur-angsur melalui caren yang paling rendah
agar ikan terkumpul pada satu caren. Ikan yang sudah dipanen,
untuk sementara disimpan di hapa atau waring yang ditempatkan
pada aliran air mengalir dan teduh.

23
Analisa Ekonomi Palawija Ikan (3 bulan)

uraian Fisik Harga Total


Satua (Rp.)
n
(Rp.)
Input Fisik
- Benih ikan (ekor) 3.000 150 450.000
- Bekatul (kg) 150 300 45.000

Jumlah 495.000

Tenaga Kerja
- Persiapan Lahan (HOK) 10 10.000 100.000
- Tanam ikan (HOK) 2 10.000 20.000
- Panen ikan (HOK) 3 10.000 30.000
- Pemeliharaan (HOK) 10 10.000 100.000

Jumlah 250.000
Biaya 745.000

Hasil
* Ikan (kg) 300 10.000 3.000.000
* Keuntungan 2.255.000

24
IV. PENYELANG

Budidaya ikan penyelang dilakukan pada saat akan menanam


padi yaitu sambil menunggu persemaian benih padi. Waktunya
kurang lebih 15 sampai 20 hari.

Persiapan Lahan
* Setelah panen, jerami padi dibabat pada pangkalnya, kemudian
ditumpuk di tengah atau pinggir petakan.
* Perbaiki dan pertinggi pematang sawah sampai 25 cm dan lebar
40 cm untuk mencegah kebocoran air.
* Tanah diolah (pengolahan tanah utama) menggunakan traktor
satu kali.
* Buat caren tengah atau pinggir untuk berlindung ikan jika ada
bahaya dan memudahkan panen ikan nantinya.
* Pada saluran pemasukan dan pembuangan diberi saringan agar
ikan tidak keluar dari petakan

Penebaran Benih.
* Tebarkan benih sesuai dengan ukuran ikan yang hendak panen.
* Kalau benih ikan yang akan ditebarkan berukuran kurang dari
5 cm, tebarkan juga ikan panglojo (ikan pembimbing) yang

25
ukurannya lebih besar (50 - 75 gr/ekor) sebanyak 100 -150
ekor/ha. Ikan panglojo dapat membolakbalikkan lumpur
atau tanah sehingga benih ikan yang kecil dengan mudah
mencari makan.

Pemeliharaan
* Kontrol galengan pada pagi dan sore hari untuk melihat
kemungkinan terjadinya kebocoran. Naikkan permukaan air
sejalan dengan pertumbuhan ikan. Kalau air cukup tersedia
biarkan air terus mengalir.
* Jika jerami ditumpuk di petakan, balikkan tumpukan jerami 3
hari sekali untuk mempercepat proses pembusukan dan
pertumbuhan makanan alami.

Bahan Pakan
* Pada tanah yang kurang subur, ikan perlu diberi pakan
tambahan.
* Jenis pakan bisa berupa pellet, dedak halus, ampas tahu, ampas
kelapa, kulit kedele, daun-daunan hijau (azolla, kangkung,
genjer) dan sisa makanan dengan takaran 4 - 5 % dari berat
badan ikan. Jika pemberian pakan berdasarkan persentase
kenaikan berat badan ikan cara perhitungannya adalah berat
total ikan saat tanam x 4 %.

26
Dedak yang difermentasi, dedak direndam dulu dalam air
selama satu minggu agar dedak membusuk.

Analisa Ekonomi Usahatani Ikan Penyelang (1 bulan)

uraian Fisik Harga Total


Satuan (Rp.)
(Rp.)
Input Fisik
- Benih ikan (ekor) 3.000 150 450.000
- Bekatul (kg) 50 300 15.000

Jumlah 465.000

Tenaga Kerja
- Persiapan Lahan (HOK) 10 10.000 100.000
- Tanam Ikan (HOK) 2 10.000 20.000
- Panen Ikan (HOK) 3 10.000 30.000
- Pemeliharaan (HOK) 3 10.000 30.000

Jumlah 180.000
Total Biaya 645.000

Hasil
* Ikan (kg) 100 10.000 1.000.000
* Keuntungan 355.000.
PENGENDALIAN HAMA IKAN

Hama ikan terdiri dari ular, belut, ikan, gabus, biawak, lin-
sang, burung kuntul dan kuang-kuang. Untuk mengendalikan hama
ular dapat digunakan bubu perangkap.

Gambar

A - Silinder
B “ Kerucut
C - Cincin bagian
dalam kerucut
O - Kerucut yang
dapat digeser

28
PANEN IKAN

Untuk memudahkan panen, sebelum ikan dipanen keluarkan


air dari petakan secara berangsur-angsur melalui caren yang
paling rendah kedudukannya agar ikan terkumpul pada satu caren.
Ikan yang sudah dipanen, untuk sementara disimpan pada hapa
atau waring yang ditempatkan pada aliran air mengalir dan teduh.

Gambar

29
PANEN PADI

Pemanenan padi dilakukan setelah gabah masak merata


menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi rontoknya bulir
padi disawah. Untuk mempercepat proses perontokan gabah
sebaiknya digunakan pedal, thresher.

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 1982. Budidaya ikan di sawah. Proyek Peningkatan


Produksi Perikanan Jawa Barat, p : 1 - 16.
2. Djayadireja, R. and Z. Jangkaru. 1979. Small Scale Fish/Crop/
Livestock Home Industri Integration. Indonesian Agric.
Res.Dev.Joum 1 (3 ): 1-4.
3. lis Syamsiah, Haeruddin Taslim dan K. Pimgadi. 1988.
Usahatani Palawija Ikan setelah Padi Sawah pada Lahan
sawah Irigasi dalam usaha Meningkatkan Pendapatan
Petani. Reflektor. 2(1): 14 - 18. Badan Litbang Pertanian.
Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi.
4. Suryapermana, S., lis Syamsiah, Putu Wardana, Zainal Arifin
danA.M .Fagi. 1993. Petunjuk Praktis Usahatani Padi-
Ikan dan Parlabek di Lahan Sawah Balai Penelitian
Tanaman Pangan Sukamandi Puslitbangtan. Badan
Litbang Pertanian 47 p.
5. Suryapermana, S., lis Syamsiah, Putu Wardana, Zainal Arifin
dan A.M. Fagi 1994. Mina-padi Usahatani Berwawasan
L i n g k u n g a n M e n i n g k a t k a n Pendapatan Petani.
Puslitbangtan. Badan Litbang Pertanian. Deptan 43.p

31

Anda mungkin juga menyukai