DEPARTEMEN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN
PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BENGKULU
U- Jmi
3?>. 18 Z L z y . z
t
B K 0 1 4 4 0 5
Ir. B e d r i y e t t i
IPPTP Bengkulu
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR IS I.................................................................................ii
I. PENDAHULUAN................................................................1
II. MINAPADI / TUMPANGSARI.....................................3
1. Persyaratan Lahan..............................................................3
2. Persiapan Lahan.................................................................4
2.1. Pemilihan benih p ad i.............................................. 4
2.2 Persemaian.................................................................4
2.3 Perbaikan saluran irigasi dan pembuangan...........4
2.4 Perbaikan pem atang.................................................5
2.5 Pengolahan tanah......................................................5
2.6 Pembuatan caren.......................................................6
3. Cara tanan p ad i.................................................................7
4. Penebaran benih ikan........................................................9
5. Pengaturan irigasi...........................................................11
6. Pengendalian G ulm a.......................................................14
7. Panen................................................................................16
III. PALAWIJA IK A N.............................................................20
IV. PENYELANG.....................................................................25
PENGENDALIAN HAMA IK A N............................................28
PANEN IK A N............................................................................29
PANEN PA D I.............................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................... 31
u
I. PENDAHULUAN
1
MINAPADI : ALTERNATIF POLATANAM
Okt. Nop. Des. Jan. Feb. Mar. Apr. Mei. Jun. Jul. Ags. Sep.
Lahan Irigasi ( Suplai Air 12 bulan/tahun).
C. y/Minapadiy'y/IP ^ M inapady^/Palawijayy/kan^
D. C + Plus bebek
DP = Ikan Penyelang
2
II. MINAPADI / TUMPANGSARI
1. PERSYARATAN LAHAN
3
2. PERSIAPAN LAHAN
2.2. Persemaian.
4
lancar, mudah diatur dan tidak banyak yang terbuang.
Tanggul pematang juga perlu dibersihkan, lubang tikus
ditutup, sebagai awal pengendalian tikus.
5
mencelupkan logam stafti’ «s ke dalam lumpur lalu
diangkat lagi, maka lumpur tidak menempel dan yang
menempel hanya air keruh.
Pada lahan bekas palawija ikan atau ikan penyelang
tidak perlu diolah lagi, cukup diratakan saja.
v-
2.6. Pembuatan caren
6
Caren tengah atai caren palang dibuat sebelum
meratakan tanah terakhir, dan dapat digunakan pada lahan
datar, dan berteras.
Caren keliling dibuat saat perbaikan galengan dan
hanya dianjurkan untuk lahan berteras tajam.
Jika caren keliling akan dibuat pada lahan berteras
hindari pembuatan caren pinggir dekat tebing. Sebab bila
terjadi kebocoran akan teijadi kekeringan total sehingga
menyebabkan kematian ikan.
Caren dibuat dengan ukuran lebar 40 - 45 cm,
tinggi 25 -30 cm, panjangnya tergantung panjang dan
lebar petak sawah. Luas caren yang optimum adalah 2 -
4 % dari luas petakan. Hasil padi tidak akan berkurang
karena tanaman padi yang ada garis pinggir biasanya
hasilnya lebih tinggi dari bagian dalam petakan, sehingga
dapat menggantikan turunnya produksi padi karena
terpakainya lahan untuk caren
7
juga ada dua macam yaitu jarak bujur sangkar dan legowo.
Jumlah bibit 2 - 3 batang per rumpun.
8
4. PENEBARAN BENIH IKAN
Waktu penebaran
Waktu penebaran ikan di sawah dataran rendah berfe
dengan di sawah dataran sedang. Di sawah dataran rendah,
ikan ditebar 5 - 7 hari setelah tanam padi, sedangkan di sawah
dataran sedang 1 0 - 1 2 hari setelah tanam padi Waktu
penebaran dilakukan pada sore hari atau pagi hari.
Jenis ikan yang dapat digunakan dalam usahatani mina
padi harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
* Laju peertumbuhan cepat.
* Dapat beradaptasi secara baik dengan lingkungannya.
* Disukai masyarakat setempat.
Jenis ikan yang cocok dan sering digunakan untuk
kegiatan usahatani minapadi adalah Mas (Cyprinus caipio).
Nila ( Tilapia nilotica ), Tawes ( Puntius j avanicus ), Gurami
( Osphronemus gauram y), Lele dumbo ( Cla&as balrachns),
Udang galah ( Macrobrachium rasenhfiriii )■
9
tujuan penanaman. Kalau benih ikan yang akan di tebar
berukuran kurang dari 5 cm, gunakan ikan panglojo (ikan
pembimbing) yang ukurannya lebih besar (50 - 75 gram)
sebanyak 100-150 ekor/ha. Ikan ini dapat membolak-balikkan
lumpur (tanah) sehingga dapat membantu ikan-ikan kecil
mencari makan.
Pada tabel 1, dapat diiihat golongan benih, ukuran, berat
dan padat penebaran benih ikan dalam budidaya minapadi.
* Ciri-ciri benih ikan yang baik adalah gerakannya lincah,
sisiknya halus dan lentur serta sehat.
* Benih ikan sebaiknya berasal dari induk yang kurang dari 5
kali meminjah.
* Jika benih berasal dari induk yang lebih dari 5 kali memijah,
pertumbuhan ikan biasanya lambat.
10
5. PENGATURAN IRIGASI
12
Cara pemberian pakan
* Pada tanah yang kurang subur, ikan perlu diberi pakan
tambahan
* Jenis pakan bisa berupa pellet, dedak halus, ampas tahu,
ampas kelapa, kulit kedele, daun-daunan hijau (azolla,
kangkung, genjer) dan sisa makanan dengan takaran 4 - 5
% dari berat badan ikan.
* Dedak yang difermentasikan, dedak direndam dulu dalam
air selama satu minggu agar dedak membusuk.
* Makanan dapat diberikan langsung dengan cara ditebarkan
atau makanan diletakkan dalam kantong plastik yang
dilobangi sesuai dengan ukuran pakan ikan, diikatkan pada
tonggak kayu dan diletakkan di permukaan air pada tempat
air masuk. Sebagian kantong terendam air.
* Pemberian pakan tambahan sebaiknya diletakkan pada
caren, dan dilakukan setiap hari.
Pemupukan Padi
* Gunakan pupuk buatan sesuai dengan rekomendasi
setempat.
* Secara umum pupuk yang digunakan adalah 200 kg urea,
75 kg SP36 dan 50 kg KC1 per ha.
13
* Pupuk urea (butiran) diberikan dua tahap, masing-masing
1/2 bagian pada saat tanam atau paling lambat 10 han setelah
tanam, 1/2 bagian pada 40 hari setelah tanam. Jika pupuk
urea yang digunakan berbentuk tablet, berikan seluruhnya
pada umur 7 - 1 0 hari setelah tanam dengan membenamkan
sampai kedalaman 10 cm.
* Pupuk SP36 diberikan saat tanam atau paling lambat 3
minggu setelah tanam.
* Pupuk KCL diberikan saat tanam atau paling lambat 40 hari
setelah itu (menjelang fase primordia).
* Usahatani minapadi dapat menghemat pupuk urea butiran
20 - 30 %, urea tablet 40 % dan SP36 25 % sehingga dengan
minapadi dosis pupuk anjuran setempat dapat dikurangi 25
%.
6. PENGENDALIAN GULMA
14
Pengendalian Hama Padi
a. Panen Ikan
* Keluarkan air dari petakan secara berangsur-angsur
melalui caren yang paling rendah kedudukannya agar ikan
terkumpul pada satu caren
* Jangan sampai menyebabkan air keruh.
* Ikan di panen denngan serok disimpan pada hapa atau
waring yang ditempatkan pada air yang mengalir dan
teduh.
b. Panen Padi
Pemanenan dengan cara pada saat yang tepat dapat
menurunkan tingkat kehilangan hasil dan meningkatkan
kualitas gabah/beras. Penanganan pasca panen yang
dimulaidari panen, pengangkutan, perontokan, pengeringan,
penggilingan dan pengolahan hasil juga perlu mendapat
perhatian.
Alat yang digunakan untuk panen dapat digunakan
sabit bergerigi atau mesin pemanenan (reaper). Untuk
menekan kehilangan hasil sampai di bawah 5 %, pemanenan
dilakukan dengan sistem beregu dan perontokan gabah
menggunakan mesin perontok.
16
Perontokan gabah dengan alat/mesin perontok seperti pedal
thresher power dan power thresher, dapat mempercepat
waktu perontokan
Gabah hasil panen dikeringkan hingga mencapai kadar
air maksimum 18 %, Pengeringan gabah dapat dilakukan
dengan cara menjemur atau menggunakan alat pengering
(dryer). Jika panen berlangsung pada musim hujan
Pen jemuran pada saat cuaca cerah di atas lantai jemur diberi
alas
Pengemasan dan pengangkutan baik pada pemanenan,
perontokan, pembersihan, pengeringan, pengangkutan dan
penyimpanan, dianjurkan menggunakan karung goni atau
plastik vang baik, tidak bocor, bersih, kkuat dan bebas hama.
Gabah disimpan pada kadar an 14 %, menggunakan tempat/
wadah yang bersih dan bebas hama iiwuidang/Iumbung
yang dimiliki sirkulasi udara lantai dan dinding vang baik
Untuk memperoleh beras giling dengan mutu dan
rendemen yang tinggi perlu diperhatikan aspek berikut
* Gabah yang baru dikeringkan harus diangin-anginkan
untuk menghindari butir pecah
* Sebelum digiling gabah yang telah disimpan di lumbung/
17
gudang perlu dijemur dulu untuk penyeragaman kadai
air.
Jumlah 1.334.000
Tenaga Kerja
- Persiapan Lahan (HOK) 35 10.000 350.000
- Persemaian (HOK) 5 10.000 50.000
Tanaman Padi (H O K )
18
- Tanam Padi (HOK) 17 10.000 170.000
- Tanam Ikan 2 10.000 20.000
- Pemupukan (HOK) 5 10.000 50.000
- Penyiangan (HOK) 10 10.000 100.000
- Pengendalian Tikus (HOK) 10 10.000 100.000
- Panen ikan (HOK) 3 10.000 30.000
- Panen padi (HOK) 80 10.000 800.000
Jumlah 1.670.000
Total Biaya 3.004.000
Hasil
- Panen (ton) 4 1.500 6.000.000
- Ikan (kg) 120 10.000 1.200.000
Jumlah 7.200.000
Keuntungan 4.196.000
19
III. PALAWIJA IKAN
Persiapan Lahan
* Perbaiki galengan sampai kokoh dan tidak bocor, lebar dasar
atas 3 5 - 4 0 cm, dan tinggi 35 - 40 cm.
* Babat jerami dan tumpukan di pinggir galengan atau di tengah
petakan dalam bentuk gundukan-gundukan.
* Lakukan pengolahan tanah 1 kali untuk penggemburan dan
mempercepat pertumbuhan pakan alami.
* Buat caren tengah dan pinggir dengan ukuran lebar 40 cm dan
dalam 4 0 - 6 0 cm untuk tempat ikan berlindung dan
memudahkan panen.
* Tebarkan pupuk SP 36 dan urea masing-masing 20 - 25 kg/ha
untuk merangsang pertumbuhan pakan alami.
20
* Selanjutnya diisi air sampai penuh, tetapi jangan lewat
pematang. Setelah 3 - 4 hari berikutnya sudah dapat ditebar
ikan.
Pengaturan Air
Untuk memasukkan dan pengaturan air agar tidak meluap
dipetakan, perlu dipasang pipa pemasukan dan pelimpasan air
yang dapat dibuat dari bambu atau paralon. Pipa pelimpasan
dipasang kira-kira 25 cm dari permukaan tanah. Untuk mencegah
keluar masuknya ikan dan pemangsa ikan kepetakan, sebaiknya
dipasang saringan di pangkal pipa. Ketinggian air yang baik untuk
pertumbuhan ikan berkisar antara 15 -30 cm. Apabila air tersedia
terus sepanjang waktu, sebaiknya dialirkan terus menerus.
Galengan perlu diperiksa sesering mungkin. Sewaktu-waktu
mungkin ada yang bocor karena dilobangi yuyu atau belut untuk
sarangnya. Galengan yang bocor, perlu segera diperbaiki.
Penebaran Benih
* Tebarkan benih sesuai dengan ukuran ikan yang
hendak dipanen nantinya.
* Kalau benih berukuran kurang dari 5 cm, tebarkan ikan
panglojo yang ukurannya lebih besar yaitu 50 - 75 gram
21
sebanyak 100-150 ekor/ha untuk membolak-balikkan lumpur
agar ikan kecil dapat dengan mudah mencari makan.
22
Pemeliharaan
Setiap hari sawah diawasi jangan sampai ada bocoran-
bocoran, sebab ikan akan hilang mengikuti bocoran. Pada malam
hari pengeboran dilakukan untuk membasmi belut dan ular. Hama
lain selain belut dan ular adalah ikan gabus, biawak, linsang,
burung kuntul dan kunang-kunang. Untuk mengendalikan hama
dapat digunakan bubu perangkap.
Makanan tambahan dapat diberikan berupa dedak kurang
lebih 4 karung per ha (lebih kurang 150 kg), sisa-sisa makanan,
ampas tahu, ampas kelapa. Pemberian pakan tambahan sebaiknya
diletakkan pada caren, dan dilakukan setiap hari
Panen
Setelah umur 2 bulan dilakukan pemanenan Untuk
memudahkan panen sebelum ikan dipanen, keluarkan air dari
petakan secara berangsur-angsur melalui caren yang paling rendah
agar ikan terkumpul pada satu caren. Ikan yang sudah dipanen,
untuk sementara disimpan di hapa atau waring yang ditempatkan
pada aliran air mengalir dan teduh.
23
Analisa Ekonomi Palawija Ikan (3 bulan)
Jumlah 495.000
Tenaga Kerja
- Persiapan Lahan (HOK) 10 10.000 100.000
- Tanam ikan (HOK) 2 10.000 20.000
- Panen ikan (HOK) 3 10.000 30.000
- Pemeliharaan (HOK) 10 10.000 100.000
Jumlah 250.000
Biaya 745.000
Hasil
* Ikan (kg) 300 10.000 3.000.000
* Keuntungan 2.255.000
24
IV. PENYELANG
Persiapan Lahan
* Setelah panen, jerami padi dibabat pada pangkalnya, kemudian
ditumpuk di tengah atau pinggir petakan.
* Perbaiki dan pertinggi pematang sawah sampai 25 cm dan lebar
40 cm untuk mencegah kebocoran air.
* Tanah diolah (pengolahan tanah utama) menggunakan traktor
satu kali.
* Buat caren tengah atau pinggir untuk berlindung ikan jika ada
bahaya dan memudahkan panen ikan nantinya.
* Pada saluran pemasukan dan pembuangan diberi saringan agar
ikan tidak keluar dari petakan
Penebaran Benih.
* Tebarkan benih sesuai dengan ukuran ikan yang hendak panen.
* Kalau benih ikan yang akan ditebarkan berukuran kurang dari
5 cm, tebarkan juga ikan panglojo (ikan pembimbing) yang
25
ukurannya lebih besar (50 - 75 gr/ekor) sebanyak 100 -150
ekor/ha. Ikan panglojo dapat membolakbalikkan lumpur
atau tanah sehingga benih ikan yang kecil dengan mudah
mencari makan.
Pemeliharaan
* Kontrol galengan pada pagi dan sore hari untuk melihat
kemungkinan terjadinya kebocoran. Naikkan permukaan air
sejalan dengan pertumbuhan ikan. Kalau air cukup tersedia
biarkan air terus mengalir.
* Jika jerami ditumpuk di petakan, balikkan tumpukan jerami 3
hari sekali untuk mempercepat proses pembusukan dan
pertumbuhan makanan alami.
Bahan Pakan
* Pada tanah yang kurang subur, ikan perlu diberi pakan
tambahan.
* Jenis pakan bisa berupa pellet, dedak halus, ampas tahu, ampas
kelapa, kulit kedele, daun-daunan hijau (azolla, kangkung,
genjer) dan sisa makanan dengan takaran 4 - 5 % dari berat
badan ikan. Jika pemberian pakan berdasarkan persentase
kenaikan berat badan ikan cara perhitungannya adalah berat
total ikan saat tanam x 4 %.
26
Dedak yang difermentasi, dedak direndam dulu dalam air
selama satu minggu agar dedak membusuk.
Jumlah 465.000
Tenaga Kerja
- Persiapan Lahan (HOK) 10 10.000 100.000
- Tanam Ikan (HOK) 2 10.000 20.000
- Panen Ikan (HOK) 3 10.000 30.000
- Pemeliharaan (HOK) 3 10.000 30.000
Jumlah 180.000
Total Biaya 645.000
Hasil
* Ikan (kg) 100 10.000 1.000.000
* Keuntungan 355.000.
PENGENDALIAN HAMA IKAN
Hama ikan terdiri dari ular, belut, ikan, gabus, biawak, lin-
sang, burung kuntul dan kuang-kuang. Untuk mengendalikan hama
ular dapat digunakan bubu perangkap.
Gambar
A - Silinder
B “ Kerucut
C - Cincin bagian
dalam kerucut
O - Kerucut yang
dapat digeser
28
PANEN IKAN
Gambar
29
PANEN PADI
30
DAFTAR PUSTAKA
31
‘