Pendidikan yang memerdekakan adalah proses yang menuntun murid dalam
mengembangkan potensi-potensi dirinya. Hal ini dilandasi dari kebebasan dalam mengeksplorasi potensi-potensi tersebut, bebas dari tekanan. (Kemendikbud, 2023). Menurut KBBI, pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah proses, yang berarti adanya rangkaian yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menghasilkan suatu perubahan. Seorang peserta didik diharapkan mampu bersikap dan berperilaku seperti apa yang sudah ditanamkan pada proses pendidikan serta mampu meningkatkan potensinya masing-masing sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.
Pendidikan yang memerdekakan memusatkan proses pembelajaran kepada peserta
didik sehingga peserta didik lebih leluasa untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Mengingat di beberapa sekolah, semua peserta didik masih dituntut untuk memiliki kemampuan di semua bidang akademik sehingga tak jarang peserta didik mengesampingkan prestasi non-akademik. Minimnya edukasi pun membuat para orang tua seringkali menuntut anaknya untuk selalu sempurna dalam bidang akademik seolah-olah menjadi tolak ukur kesuksesan anak tersebut. Padahal jika disadari, setiap peserta didik mempunyai potensinya masing-masing dan semua peserta didik hebat dengan potensi yang dimilikinya. Potensi pada bidang akademik itu memang penting, tetapi potensi di luar non-akademik pun jauh lebih penting, seperti pendidikan karakter, etika, dan moral yang justeru akan diterapkan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang memerdekakan merupakan bukti nyata bahwa peserta didik berhak mengembangkan potensinya secara optimal tanpa rasa terkekang, sudah menjadi tugas guru dan orang tua untuk selalu membimbing dan mengarahkan para peserta didik bahwa potensi di bidang akademik dan non-akademik harus dikembangkan secara beriringan. Potensi akademik penting karena itu yang akan meningkatkan taraf kognitif peserta didik dan potensi non- akademik jauh lebih penting karena itu yang akan tertanam pada diri peserta didik yang akan membantunya menjadi pribadi yang berpendidikan dan beradab. Di zaman sekarang ini banyak peserta didik yang terdidik secara akademik namun gagal dalam bersikap dengan baik. Karena berilmu itu penting tetapi beradab jauh lebih penting.